Presentasi PowerPoint

advertisement
RAPAT KERJA
PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK 2016
Disampaikan oleh:
Wawan Bayu PWS
Kepala Sub Bidang Energi dan Transportasi
Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
Jakarta, 18 Februari 2016
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
PENGANTAR
1
• Isu – Isu Strategis
2
• Insentif: Inkubasi Bisnis Teknologi
3
• Insentif: Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
di Perguruan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
1
• Isu – isu Strategis
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Arahan RPJPN 2005-2025
• Visi:
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
• MISI:
1.Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan
beradab berdasarkan falsafah Pancasila.
2.Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.
3.Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.
4.Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu.
5.Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
6.Mewujudkan Indonesia asri dan lestari
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Arah Pembangunan Nasional Jangka Panjang
VISI
Pembangunan
Penciptaan nilai tambah
berbasis keunggulan kompetitif
(SDA + SDM + IPTEK)
2025
RPJMN
Tahun 2020-2024
RPJMN
Tahun 2015-2019
RPJMN
Tahun 2010-2014
RPJMN
Tahun 2005-2009
Menata kembali
NKRI, membangun
Indonesia yg aman dan
damai, yg adil dan
demokratis dengan tingkat
kesejahteraan yang lebih
baik
Memantapkan penataan
kembali NKRI, meningkatkan
kualitas SDM, membangun
kemampuan iptek,
memperkuat daya saing
perekonomian
Memantapkan pembangunan secara
menyeluruh dengan menekankan
pembangunan keunggulan
kompetitif perekonomian yang
berbasis SDA yang
tersedia, SDM yang
berkualitas, serta kemampuan
iptek
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Mewujudkan masyarakat
Indonesia yang
mandiri, maju, adil dan makmur
melalui percepatan
pembangunan di segala bidang
dengan struktur
perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan
kompetitif
5
Arah Kebijakan Kemenristek Dikti
Arah:
1. Meningkatkan tenaga terdidik dan
terampil berpendidikan tinggi.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan
tinggi dan lembaga litbang.
3. Meningkatkan sumber daya litbang dan
pendidikan tinggi yang berkualitas.
4. Meningkatkan produktivitas penelitian
Fokus bidang utama :
1.Pangan,
2.Energi,
3.Teknologi dan Manajemen Transportasi,
4.Teknologi Infomasi dan Komunikasi,
5.Teknologi Pertahanan dan Keamanan,
6.Teknologi Kesehatan dan Obat, dan
7.Material Maju.
dan pengembangan.
5.
Meningkatkan inovasi bangsa.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
RIPTEK dalam Sistem Pembangunan Nasional
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Kerangka Logis Rencana Strategis
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
LEMBAGA YANG
BERKUALITAS
INOVASI
PENELITIAN DAN
PENEMBANGAN
SUMBERDAYA
BERKUALITAS
DAYA
SAING
TENAGA KERJA
TERAMPIL DIKTI
8
Struktur Organisasi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
1. Bidang Akademik;
2. Bidang Infrastruktur
3. Bidang Relevansi dan Produktivitas
MENTERI
RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
Referensi :
Peraturan Menteri Ristek Dikti No. 15/2015
STAF AHLI
Inspektorat Jenderal
Sekretariat Jenderal
Sekretariat
Inspektorat Jenderal
Inspektorat I
Inspektorat II
Direktorat Jenderal
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi
Direktorat Jenderal
Pembelajaran
dan Kemahasiswaan
Biro
Perencanaan
Inspektorat III
Biro
Keuangan
dan Umum
Biro
SDM
Direktorat Jenderal
Sumber Daya
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi
Biro
Hukum dan
Organisasi
Direktorat Jenderal
Penguatan Riset
dan Pengembangan
Biro
Kerjasama dan
Komunikasi Publik
Direktorat Jenderal
Penguatan Inovasi
Sekretariat
Direktorat Jenderal
Sekretariat
Direktorat Jenderal
Sekretariat
Direktorat Jenderal
Sekretariat
Direktorat Jenderal
Sekretariat
Direktorat Jenderal
Direktorat
Pembelajaran
Direktorat
Lembaga Penelitian
dan Pengembangan
Direktorat
Karier dan Kompetensi SDM
Direktorat
Sistem Riset
dan Pengembangan
Direktorat
Sistem Inovasi
Direktorat
Kemahasiswaan
Kawasan Sains dan Teknologi dan
Lembaga Penunjang Lainnya
Direktorat
Direktorat
Kualifikasi SDM
Direktorat
Riset dan Pengabdian kepada
Masyarakat
Direktorat
Inovasi Industri
Direktorat
Penjaminan Mutu
Pengembangan Kelembagaan
Perguruan Tinggi
Direktorat
Sarana dan Prasarana
Direktorat
Pengembangan
Teknologi Industri
Direktorat
Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi
Direktorat
Direktorat
Pembinaan Kelembagaan
Perguruan Tinggi
Kelompok Jabatan
Fungsional
Direktorat
Pengelolaan
Kekayaan Intelektual
Pusat
Data dan Informasi
Iptek Dikti
Pusat
Penelitian Iptek
Pusat
Pendidikan
dan Pelatihan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
PT
LLPT/
Kopertis
LBM
EIJKMAN
PP Iptek
9
Pendekatan Kesisteman Pengorganisasian
Penguatan Inovasi Nasional
Direktorat Jenderal
Penguatan Inovasi
Sekretariat
Direktorat Jenderal
Direktorat
Sistem Inovasi
Direktorat
Inovasi Industri
Direktorat
Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi
Sistem Inovasi
Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi
Inovasi
Industri
Penciptaan Nilai
Tambah dan
produktifitas
Ekonomi, Publik dan
Akademik untuk
peningkatan daya saing
bangsa
Dukungan Manajemen
Penguatan Inovasi Nasional dikelola secara holistik dan integratif sebagai sebuah sistem
yang “beroperasi” berdasarkan roadmap pengembangan yang terarah secara
fokus, konsisten serta berkelanjutan untuk mendukung penciptaan nilai tambah menuju
penguatan daya saing dan kemandirian bangsa.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
DEFINISI DAYA SAING
 Daya saing adalah kesatuan/keterpaduan antar lembaga, kebijakan, dan
faktor – faktor yang menentukan tingkat produktivitas dari suatu negara
 Sedangkan tingkat produktivitas adalah tingkat kesejahteraan yang
dapat dicapai dalam ekonomi.
 Tingkat Produktivitas juga menentukan tingkat pengembalian investasi
dalam suatu ekonomi yang selanjutnya merupakan penggerak utama
tingkat pertumbuhan.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
DAYA SAING INDONESIA
Data
Publikasi World Economic Forum (WEF) tentang Global Competitiveness Index tahun 20142015, Indonesia berada di peringkat 34 dari 144 Negara
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
INDONESIA DAN NEGARA ASEAN
9th Pilar: Technology Readi
Rank
Country
47 Malaysia
Avail. of the Latest Techn.
Value
Rank
4.6
58 Thailand
4.2
68 Indonesia
4.8
40 Philippines
5.1
28 Thailand
4.9
68 Philippines
3.9
70 Thailand
4.7
41 Indonesia
5.1
42 Philippines
4.8
85 Indonesia
3.5
78 Philippines
4.6
53 Thailand
4.9
54 Indonesia
4.6
Country
13 Malaysia
Local Supplier Quality
Value
Rank
Rank
Country
23 Malaysia
Value
5.6
Value Chain Breadth
Value
5.6
State of Cluster
5.3
35 Thailand
4.4
59 Thailand
4.4
31 Indonesia
4.3
28 Indonesia
4.4
36 Indonesia
4.3
64 Philippines
4.3
32 Thailand
4.3
39 Thailand
4.1
42 Philippines
4.3
74 Indonesia
4.2
33 Philippines
4.2
45 Philippines
Country
Value
Rank
Country
Country
11 Malaysia
Country
5 Malaysia
Value
5.3
Quality of R&D Inst
Rank
Rank
Country
19 Malaysia
12th Pilar: Innovation
Rank
Value
5.7
FDI Technology Transfer
Country
30 Malaysia
11th Pilar: Business Sophist
Rank
Firm Level Techn. Adoption
Value
6.2
University Industri Collaboration
Value
Rank
Country
Rank
Country
6 Malaysia
Value
5.3
4
Patent Application Per Million Pop
Value
Rank
Country
Value
20 Malaysia
4.8
20 Malaysia
5.3
12 Malaysia
5.3
33 Malaysia
11.8
30 Indonesia
3.9
41 Indonesia
4.3
30 Indonesia
4.5
66 Thailand
1.3
48 Philippines
3.5
53 Thailand
85 Philippines
0.3
57 Thailand
3.4
69 Philippines
4
3.7
45 Thailand
56 Philippines
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
4
3.8
102 Indonesia
0.1
INDONESIA DAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Definisi Sistem Inovasi Nasional
• “ ….jaringan lembaga di sektor publik dan swasta yang interaksinya memprakarsai, mengimpor
(mendatangkan), memodifikasi dan mendifusikan teknologi-teknologi baru.” (Freeman, 1987)
• “ …..elemen dan hubungan-hubungan yang berinteraksi dalam menghasilkan, mendifusikan dan
menggunakan pengetahuan yang baru dan bermanfaat secara ekonomi . . . . suatu sistem nasional
yang mencakup elemen-elemen dan hubungan-hubungan bertem-pat atau berakar di dalam suatu
batas negara.” (Lundvall, 1992)
• “: …..sehimpunan aktor yang secara bersama memainkan peran penting dalam mempengaruhi kinerja
inovatif” (Nelson dan Rosenberg, 1993)
• “ ……, sistem inovasi merupakan suatu sistem dari lembaga-lembaga yang saling berkaitan untuk
menciptakan, menyimpan, dan mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan artifacts yang menentukan
teknologi baru”. (Metcalfe, 1995)
• “ …. himpunan lembaga-lembaga pasar dan non-pasar di suatu negara yang mempengaruhi arah dan
kecepatan inovasi dan difusi teknologi.” (OECD, 1999)
• ……
Sumber: OECD (1997)
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Adanya jejaring
interaksi di antara
berbagai komponen
dalam sistem
kegiatan inti dari
jejaring adalah
proses inovasi dan
pembelajaran
(Edquist, 1996)
KERANGKA SISTEM INOVASI NASIONAL
PENGIKAT
(Kebijakan Nasional)
Potensi Nasional
(Litbang, SDA, SDM dll)
Inovasi
Industri
KESAMAAN LANGKAH
(INSENTIF)
Menjadi pendorong
kekuatan ekonomi nasional.
•Masyarakat
•BUMD/BUMN
•Investor
TRIGGER
(INSENTIF)
academia
•PT
•LPNK
•Lemlit
•KEUANGAN, BAPENAS
•SEKTOR
•RISTEKDIKTI
•Perindustrian dll
Lingkup Peran Penguatan Inovasi Nasional
Temuan
baru
EKSPLORASI
1. Ide/Konsep
2. Riset Eksplorasi
3. Feasibility/Scanning
Penguatan
Inovasi
UJI ALPHA (α)
1. Pengembangan purwarupa
(prototype)
2. Replikasi
3. Uji laboratorium
UJI BETA (β)
1. Uji Lapangan (lingkungan
pengguna/nyata)
2. Pengembangan Lanjut
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
DIFUSI
1. Aplikasi di pengguna
2. Komersialisasi awal
3. Pengembangan pasar
4. Komersialisasi lanjut
17
AGENDA PENGUATAN INOVASI
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
PROGRAM NAWA CITA JOKOWI - JUSUF KALLA
1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui
pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi
kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Kami akan membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar
wajib belajar 12 tahun bebas pungutan.
6. Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama
bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa, melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek
pendidikan kewarganegaraan.
9. Kami akan memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia, melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan
menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Arah Kebijakan Nasional
VISI-MISI PRESIDEN RI
Nawa Cita ke-6:
Membangun sejumlah Science dan Techno Park di daerah-daerah, politeknik dan SMK-SMK dengan
prasana dan sarana dengan teknologi terkini.
6.7. Membangun sejumlah science and techno park di daerah, kawasan
politeknik dan SMK-SMK dengan Sarpras teknologi terkini.
7.5. Mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan
sistem inovasi nasional.
8.5. Memprioritaskan pembiayaan penelitian yang menunjang iptek.
INSENTIF PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS
TEKNOLOGI
2
•Inkubasi Bisnis Teknologi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
FAKTOR KESULITAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
“Seorang entrepreneur itu harus selalu optimistis.
Jangan menjadi entrepreneur yang manja karena
adanya hambatan,”
Presiden Jokowi
PERMASALAHAN UMUM UKM
Adanya persaingan akibat begitu dinamisnya
persaingan pasar dan kondisi ekonomi
global, serta kebijakan pemerintah yang
berdampak pada sektor UKM;
Adanya
perubahan
kondisi
ekonomi
berakibat
pada
gejolak
harga
yang
berdampak terhadap kegiatan UKM;
Kenaikan harga BBM secara tidak langsung
berdampak pada tingkat keuntungan UKM
akibat naiknya bahan baku.
PERDAGANGAN INDONESIA DAN ASEAN
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Landasan Hukum
Undang Undang
No. 18/2002
Peraturan Pemerintah
No.20/2015
Undang Undang
• Sistem nasional penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi
• Alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan
Pengembangan
• Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2005-2025
No.17/2007
Peraturan Menristek,
• Bantuan teknis Penelitian dan Pengembangan kepada Badan Usaha
No 01/2012
Peraturan Presiden
No.27/2013
Peraturan Menristekdikti
• Pengembangan Inkubator Usaha
• Rencana Strategis Kemenristekdikti 2015-2019
No 13/2015
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT)
LATAR BELAKANG
Peran Iptek Bagi Kemajuan Suatu
Bangsa
Peranan Iptek Bagi Kemajuan
industri
- Iptek memberikan kontribusi
sangat besar terhadap kemajuan
suatu Bangsa dan Negara;
- Mendorong pertumbuhan
ekonomi yang semakin tinggi
- Penguasaan iptek yang mumpuni
bagi suatu bangsa pada
kenyataannya mencerminkan
tingkat daya saing ekonomi
Negara secara otomatis
mengurangi ketergantungan
terhadap produk-produk dari luar
- Produktivitas dunia industri
semakin meningkat
- Terjadinya pertumbuhan industri
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Peran Pemerintah Menumbuhkan
Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi (PPBT)
Inkubator Bisnis Teknologi adalah
upaya akselerasi alih
teknologi/komersialisasi teknologi
melalui pematangan konsep bisnis
dan teknisnya
Program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT)
TUJUAN
SASARAN
LUARAN
Tumbuhnya tenant yang
dibina untuk menjadi
perusahaan pemula bebasis
teknologi
Adanya tenant yang dibina
untuk menjadi Perusahaan
Pemula Berbasis Teknologi
- Penguatan Peran Inkubator Bisnis
Teknologi;
- Penumbuhan tenant yang dibina
untuk menjadi Perusahaan Pemula
Berbasis teknologi;
- Pemodelan inkubasi wirausaha baru
berbasis inovasi teknologi melalui
Inkubator Bisnis Teknologi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Layanan Inkubasi
Infrastruktur Bisnis
(Busniss Phsical
Infrastuctures)
•
•
•
•
•
Ruang Kantor atau Usaha
Ruang rapat/pertemuan bisnis
Akses Internet
Sarana Telekomunikasi
Peralatan perkantoran
Pengembangan Bisnis
(Business Development
Services)
• Konsultasi bisnis dan
pelatihan
• Pembuatan bisnis plan/studi
kelayakan usaha
• Pendirian Legalitas Usaha
• Standarisasi Produk
• Sertifikasi Produk
• Pendaftaran HKI
• Pengembangan Sumber Daya
Manusia
• Mentoing Bisnis
• Pengujian Produk
• Manajemen Bisnis
• Pengujian dan riset pasar
• Pomosi Produk
Akses Pemodalan
(Fund Raising)
• Fasilitasi untuk akses modal ke
lembaga perbankan
• Fasilitasi untuk akses modal ke
Pemerintah
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Jejaring Bisnis dan
Kolaborasi Bisnis
(Network and Businiss
Canvass)
• Temu tenant Reguler
• Kerjasma dengan Lembaga
Litbang atau lembaga alih
teknologi
• Kemitraan Bisnis dengan
pengusaha
• Mengikuti pameran dan
promosi
 Tahapan Pelaksanaan Program Inkubasi Bisnis Teknologi Kemenristekdikti
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
 Tahapan Inkubasi Bisnis Teknologi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Mekanisme Pengajuan Proposal
Persyaratan Umum
Persyaratan Lembaga Inkubator
• Teknologi yang start up harus sesui bidang
fokus
• Teknologi sudah siap di start up
• Produk sudah siap
• Produk memiliki potensi pasar nasional
• Teknologi yang diutamakan berasal dari
Lembaga Litbang dan Perguruan Tinggi
• Proposal mengikuti sistematika penulisan
• Mencantumkan profil inkubator
• Teknologi yang diajukan tidak
mendapatkan pendanaan dari institusi lain
• Memiliki legalitas Surat Keputusan/Keterangan
yang menunjukkan sebagai Lembaga Inkubator
• Melampirkan CV dari pengurus inkubator
• Produk yang diusulkan untuk didanai IBT dalam
proven/sudah teruji
• Menugaskan minimal 1 (satu) orang tenaga
pendamping
• Memiliki jejaring seperti lembaga keungan dan
industri
• Diutamakan yang berpengalaman mimiliki dua
tahun dalam kegiatan inkubasi
• Mempunyau SOP
• Mempunyai program kerja jangka panjang
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Lampiran
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Jumlah Proposal Inkubasi Bisnis Teknologi Th.2013-2015
139
140
120
100
80
60
40
54
12
20
24
5
10
0
2013
1
2014
2
2015
3
Proposal Masuk
LOLOS
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Hico – Hybrid Smart Controller
Deskripsi Produk
Smart Home Product Berbasis Android. Produk smarthome ini
sesuaikan khusus untuk demografi Indonesia, dan berbeda dengan
produk smarthome yang ada di pasaran saat ini. Saat ini sudah
cukup banyak produk smarthome buatan cina, namun produk
tersebut belum mampu meraih banyak penjualan di pasar
Indonesia . Hal tersebut karena pasar Indonesia belum siap •
dengan produk smarthome tersebut. Oleh karena itu kami
membuat produk yang memang dibutuhkan untuk pasar
•
Indonesia.
Dikembangkan Oleh
HICO – Hybrid Smart Controller bekerja sama dengan Incubator
Industri Telematika Yogyakarta (I2TY)
Dampak
Sosial, memudahkan masyarakat memonitor perangkat
elektronik yang ada didalam rumah hanya dengan
menggunakan perangkat android.
Ekonomi, mengurangi resiko kebakaran dan kemalingan yang
berdampak pada kerugian ekonomi serta dapat mengurangi
pemakaian energi listrik.
Inovasi Aplikasi Teknologi Ozonizer Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Gula
Deskripsi Produk
Ozonizer dimaksudkan untuk membunuh bakteri yang ada dalam
nira, tetapi setelah diaplikasikan asilnya melebihi hasil yang
diharapkan, yaitu dapat meningkatkan rendemen (perbandingan
hasil dengan bahan baku) yang artinya peningkatan produktivitas
pabrik dan sebagai decoloration agent. Ozonizer yang dibuat
merupakan hasil inovasi sendiri dengan keunggulan harga yang •
lebih murah dan customize, artinya dapat disesuaikan dengan
berbagai macam kebutuhan industri/pasar. Dalam waktu dua
tahun ini Dannov bekerja sedang mengembangkan ozonizer untuk
proses pengolahan gula.
•
Dikembangkan Oleh
Dannov Tech bekerja sama dengan Inkubator Balitbang Provinsi
Jawa Tengah
Dampak
Sosial, ozon setelah bereaksi dengan zat lain tidak
meninggalkan residu kimia yang berbahaya tetapi justru
sebaliknya, ozon sebelum dan setelah bereaksi dengan zat lain
malah menghasilkan oksigen, sehingga teknologi ozon adalah
sangat ramah lingkungan.
Ekonomi, meningkatkan produktivitas dan efisiensi pabrik gula.
Dengan berkurangnya biaya produksi maka diharapkan harga
gula di masyarakat akan turun.
Kampas Rem (brake pad) Berbahan Dasar Non-Asbes yang Ramah Lingkungan
Deskripsi Produk
Dikembangkan Oleh
Kampas rem merupakan salah satu komponen dari kendaraan
bermotor yang berfungsi menghentikan laju kendaraan sepeda
motor. Keselamatan pengendara tergantung dari kualitas kampas
rem tersebut Kampas Rem pada umumnya dibuat dari bahan
asbes dan unsur - unsur tambahan lainnya seperti SiC, Mn atau Co.
Penggunaan asbes dalam pembuatan kampas rem tidak ramah
lingkungan .
Bambang Waluyo Febriantoko, ST., MT. yang merupakan inovasi
dari perguruan tinggi.
Dampak
•
•
Sosial, kampas rem pada umumnya terbuat dari asbes yang
memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan pada
manusia. Asbes dapat menyebabkan asbestosis fibrosis
(penebalan dan luka gores pada paru-paru), kanker paru,dan
kanker saluran pernapasan, karena debu asbes yang berbentuk
jarum dengan ukuran micron, tidak mampu disaring oleh
hidung kita dan jika terhirup akan langsung masuk ke paruparu.
Ekonomi, harga kampas rem berbahan dasar non-asbes ini
memiliki fungsi dan daya tahan yang tidak jauh berbeda dari
kampas rem biasanya. Harga dari kampas rem ini relatif lebih
murah dengan kualitas yang hampir sama baiknya dengan
kampas rem konvensional.
Flying-BTS Sebagai Terobosan Wahana Penghubung Jaringan Internet Kompetitif
Dikembangkan Oleh
Deskripsi Produk
PT. Integrasi Sinergi Teknologi (INSITEK) bekerja sama dengan
Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK ITB)
Merupakan sistem wahana penghubung jaringan internet daerah
terpencil menggunakan teknologi High Altitude Platforms (HAPs).
Sebagai Flying BTS yang mampu menghubungkan banyak user di
suatu wilayah dengan jaringan internet, terutama untuk wilayah
terpencil dan sulit dijangkau. Masalah utama ketersediaan jaringan
internet adalah sulitnya memasang instalasi internet kabel dan
memakan biaya yang besar ketika suatu wilayah memiliki jarak
yang cukup jauh dari kota besar. Melalui FlyingBTS jaringan
internet dapat dihubungkan dalam jangakauan wilayah yang lebih
luas karena produk yang dibuat berada pada ketinggian tertentu di
atas permukaan bumi.
Dampak
•
•
Sosial, Mampu memberikan akses jaringan internet untuk
wilayah terpencil dan sulit dijangkau sehingga masyarakat bisa
mendapatkan informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Ekonomi, Dengan lancarnya alur informasi maka transaksi dan
proses bisnis akan berjalan dengan mudah dan berdampak
pada peningkatan kesejahterahan masyarakat
INSENTIF PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS
TEKNOLOGI
3
• Calon Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi di Perguruan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Latar Belakang
 Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang melakukan kegiatan riset, baik
riset dasar maupun riset terapan, namun riset-riset tersebut masih bersifat riset dasar, dan riset terapan
yang masih berskala laboratorium dan belum siap untuk pengembangan yang siap menjadi industri;
 Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan tinggi, sudah saatnya perguruan tinggi menjadi
pendidikan tinggi entrepreneur, apalagi dengan digabungkannya Direktorat Pendidikan Tinggi dengan
Kementerian Riset dan Teknologi sehingga menjadi Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi;
 Menjadi dorongan Kementerian Ristekdikti untuk melakukan suatu terobosan dengan mendorong hasil
riset perguruan tinggi yang mayoritas di danai oleh pemerintah untuk bisa dikembangkan, yang artinya
hasil riset tersebut diuji cobakan pada lapangan yang sesungguhnya;
 Asumsi bahwa dari 119 Perguruan Tinggi Negeri dan jika setiap PTN tersebut menghasilkan riset
terapan sebanyak 10 inovasi, maka saat ini telah ada sekitar 1190 hasil riset terapan. Artinya saat ini
kita mempunyai modal sekitar 1190 riset Perguruan Tinggi yang siap dikembangkan menjadi calon
startup capital (Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi /Calon PPBT).
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
TUJUAN
SASARAN
LUARAN
Menumbuhkembangkan calon
PPBT hasil inovasi Perguruan
Tinggi sebagai upaya peningkatan
daya saing berbasis unggulan lokal
Tumbuhnya Perguruan Tinggi
menjadi pendidikan tinggi
entrepreneur
Terwujudnya 100 Calon
perusahaan pemula berbasis
teknologi dari Perguruan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
PENGERTIAN CPPBT
 Insentif Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi dari Perguruan
Tinggi adalah pendanaan yang diberikan melalui skema insentif kepada
lembaga yang terkait dilingkungan Perguruan Tinggi untuk pengembangan
dan penguatan inovasi unggulan dan berskala komersial di Perguruan
Tinggi.
 Yang dimaksud lembaga tersebut adalah : LPPM/Lembaga Riset/Riset dan
Pengembangan/
Bidang
Akademik/
LP3M/
UP2M
atau
lembaga/organisasi/unit lainnya yang bergerak di bidang kewirausahaan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
PENDEKATAN STRATEGIS
 Memprioritaskan pada hasil inovasi Perguruan tinggi yang berproses
prototip yang mempunyai potensi pasar dan bernilai komersial untuk di
kembangkan menjadi calon perusahaan pemula berbasis teknologi;
 Mendorong peningkatan kemampuan jiwa usaha di lingkungan Perguruan
Tinggi dalam penerapan inovasi melalui pendidikan dan pelatihan, terutama
di bidang kewirausahaan;
 Meningkatkan kemampuan penerapan produk hasil inovasi dengan
memberikan program pendampingan yang berkelanjutan kepada Calon
Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi oleh Perguruan Tinggi.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Persyaratan Pengajuan Proposal
1. Memiliki legalitas Surat Keputusan/Keterangan dari
Perguruan Tinggi yang menunjukkan dan menyatakan
sebagai lembaga/organisasi/unit lainnya yang bergerak di
bidang kewirausahaan.
2. Menugaskan tenaga pendamping dari
lembaga/organisasi/unit lainnya yang bergerak di bidang
kewirausahaan dalam rangka pendampingan dan
pelaksanaan kegiatan Calon Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi Perguruan Tinggi.
3. Melakukan kegiatan pendampingan dan fasilitasi yang
dapat meliputi bimbingan teknologi, pemberian
pendidikan dan pelatihan, penguatan kelembagaan,
bimbingan manajemen usaha, pengurusan legalitas
dan/atau akses pasar.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Persyaratan CPPBT
1. Berasal dari unsur Perguruan Tinggi Negeri,
yaitu Dosen dan Mahasiswa;
2. Mempunyai SDM yang memadai untuk dapat
mendorong peningkatan kemampuan dalam
penerapan inovasi Perguruan Tinggi serta
peningkatan bidang usaha;
3. Tidak sedang mengikuti dan mendapatkan
pendanaan untuk kegiatan yang sama atau
sejenis di tahun 2016 dari instansi/lembaga
pemerintah lainnya. (Melampirkan Surat
Pernyataan)
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
TERIMA KASIH
DIREKTORAT PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
Gedung II BPPT Lt. 21
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi
Download