BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai evaluasi

advertisement
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian internal terhadap
penerimaan kas dan pengeluaran kas pada PT ANTAM (Persero) Tbk. Tahapan yang
dilakukan dalam melaksanakan evaluasi sistem pengendalian internal antara lain survey
pendahuluan, penelaahan, dan pengujian atas sistem pengendalian internal.
Sebelum melakukan evaluasi pengendalian internal hendaknya harus membuat
suatu perencanaan evaluasi. Perencanaan evaluasi merupakan penyusunan dan
pengembangan strategi yang agar tindakan yang akan dilakukan selama proses
pemeriksaan dan penentuan ruang ringkup evaluasi. Dalam merencanakan evaluasi,
penulis harus menyediakan suatu kerangka kerja tertulis untuk setiap evaluasi. Kerangka
kerja evaluasi tersebut digunakan untuk pedoman dalam menilai serta menganilisis
sistem pengendalian internal perusahaan, sebagai berikut:
1. Survey pendahuluan, yaitu dengan tujuan untuk mendapatkan informasi umum
mengenai perusahaan, mengenai kegiatan operasi perusahaan.
2. Penelaahan dan pengujian, yaitu dengan tujuan penelaahan dan pengujian atas
sistem pengendalian internal agar secara tepat dapat mengeidentifikasi
kelemahan yang mungkin dari suatu sistem pengendalian internal tersebut.
3. Pengujian terinci, tujuan dari pengujian terinci agar dapat melakukan tindak
lanjut menjadi temuan dan menetapkan temuan tersebut sesuai kondisi, kriteria,
sebab, akibat, dan rekomendasi.
44
4. Pengembangan hasil temuan yang lebih diarahkan kepada berjalan atau tidaknya
penilaian sistem pengendalian internal.
IV.1
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Perusahaan
Berdasarkan COSO, terdapat lima komponen pengendalian internal yang saling
berkaitan. Untuk dapat memperoleh pengendalian yang baik dan dapat berjalan secara
efektif, komponen-komponen dari pengendalian internal tersebut harus diperhatikan.
Komponen-komponen tersebut antara lain :
IV.1.1 Lingkungan pengendalian (Control Environment)
Lingkungan
pengendalian
merupakan
fondasi
dari
semua
komponen
pengendalian intern lainnya yang mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan
mengenai pentingnya pengendalian, yang menyediakan disiplin dan struktur dari
perusahaan serta suatu tindakan, kebijakan, serta prosedur yang menggambarkan secara
menyeluruh manajemen puncak, direktur, dan komisaris serta pemilik terhadap
pengendalian.
1. Integritas dan nilai-nilai etik
Pentingnya integritas dan nilai etika diantara semua personel dalam
organisasi dibutuhkan untuk menciptakan sistem pengendalian yang baik. Atasan
menetapkan
suasana
melalui
contoh
mendemontrasikan
integritas
dan
mempraktikkan standar yang tinggi dari perilaku yang etis, mengkomunikasikan
ke semua karyawan melalui masing-masing divisi. Memberikan bimbingan
45
moral kepada karyawan yang berlatar belakang kurang baik dan memberikan
penekanan kepada karyawan untuk mengurangi risiko individu melakukan
tindakan tidak jujur dan tidak etis.
Pada PT ANTAM (Persero) Tbk menetapkan dan mengkomunikasikan
standar nilai perilaku perusahaan kepada karyawan melalui pernyataan kebijakan
dan aturan pelaksanaan ditandai dengan dibuatnya peraturan kerja yang harus
dipatuhi oleh masing-masing karyawan.
Atasan menjunjung tinggi adanya
kejujuran dan disiplin waktu dan mengharapkan karyawan untuk dapat
melakukan hal yang sama. Atasan akan memberikan punishment terhadap
adanya pelanggaran yang dilakukan karyawannya. Misalnya, pencurian atau
peyelewengan uang perusahaan.
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis,
terdapat beberapa hal yang telah dilakukan oleh perusahaan terkait dengan
integritas dan nilai etika, setiap pegawai menjalankan tugasnya masing-masing
tanpa ada penggandaan tugas, perusahaan telah membentuk kebijakan yang
sesuai dengan tujuan dari bisnis, perusahaan telah menciptakan komunikasi yang
baik kepada semua karyawan, dalam bentuk verbal dengan selalu mengadakan
diskusi setiap harinya tentang keluhan pekerjaan yang dialami oleh masingmasing karyawan.
PT ANTAM (Persero) Tbk berjalan cukup baik dalam menerapkan
integritas dan nilai etika kepada semua karyawan dan anggota organisasinya,
sehingga semua berjalan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat oleh
manajemen. Pernyataan kebijakan dan aturan pelaksanaan sudah jelas terdapat
46
pada perusahaan sehingga perusahaan dapat memberikan contoh-contoh yang
baik pada karyawan dengan mengajarkan mengenai integritas dan kode etik yang
harus dipatuhi. Peraturan dan kebijakan kode etik perusahaan melatih karyawan
untuk bersikap jujur dan menjunjung tinggi peraturan yang ada pada perusahaan.
2. Komitmen pada kompetensi
Komitmen pada kompetensi antar perusahaan saling berbeda. Perusahaan
memberikan pertimbangan terhadap tingkat kompetensi dari pekerjaan tertentu
dan bagaimana tingkatan tersebut berubah menjadi keterampilan dan
pengetahuan
yang
disyaratkan.
PT
ANTAM
(Persero)
Tbk
memiliki
pertimbangan terhadap tingkat kompetensi dari pekerjaan tertentu dan bagaimana
tingkatan tersebut berubah menjadi keterampilan dan pengetahuan yang
disyaratkan per masing-masing divisi dan level yang ada.
PT ANTAM (Persero) Tbk mempunyai karyawan yang cukup
berkompeten.
Dengan
mempertimbangkan
keahlian,
pendidikan
serta
pengalaman yang dimiliki calon pekerja dalam merekrut karyawan. Misalnya
dalam penempatan karyawan di bidang keuangan, penerimaan dan pengeluaran
kas, perusahaan memilih calon karyawan yang memiliki latar belakang
pendidikan lulusan sarjana ekonomi. Perusahaan juga mempertimbangkan dalam
perekrutan karyawan baru yang telah memiliki pengalaman minimal kerja, tetapi
tidak menutup kemungkinan untuk menerima karyawan yang baru saja lulus
tanpa memiliki pengalaman kerja dengan mempunyai keahlian di bidang
keuangan.
47
Perusahaan menginginkan agar karyawan yang bekerja didalam
perusahaan memiliki keahlian dan pendidikan yang sesuai dengan bidang
pekerjaan
yang
akan
diserahkan.
Dengan
demikian,
karyawan
dapat
melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efesien karena sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki.
Aktivitas yang terjadi didalam perusahaan menjadi lebih lancar karena
setiap karyawan mengerti tugas yang harus dilaksanakan dan memang memilki
keahlian yang dibutuhkan. Lebih hemat waktu dalam memberikan pelatihan dan
pembelajaran, sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.
Untuk meningkatkan kompetensi yang ada pada karyawan maka dapat
diadakan pelatihan dan pembelajaran. Adanya rotasi pekerjaan juga dapat
memberikan tindakan yang baik untuk meningkatkan keahlian karyawan
sehingga karyawan tidak hanya memilki satu keahlian saja serta memperkecil
adanya risiko kecurangan yang dapat dilakukan keryawan seperti penggunaan
kas perusahaan, menggelapkan aset perusahaan.
3. Falsafah Manajemen
Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan harus melakukan
pemilihan untuk berlaku selektif atau agresif, baik dalam mengambil dan
memonitor risiko bisnis, sikap dan tindakan terhadap laporan keuangan,
pemahaman terhadap risiko bisnis.
PT ANTAM (Persero) Tbk memilki prosedur dalam melakukan transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam penerimaan kas dilakukannya penjualan
48
ekspor, sebelum melakukan transaksi penjualan, perusahaan mempunyai
prosedur-prosedur yang harus ditetapkan. Sedangkan pada pengeluaran kas,
penulis hanya membatasi pada penerbitan iklan. Pada pengeluaran kas ini pun
memiliki prosedur yang harus dilaksanakan. Dalam penerimaan dan pengeluaran
harus melalui otorisasi dari bagian yang menjalankan fungsi penjualan dan
penerbitan iklan.
Hal tersebut dilakukan agar bagian yang menjalankan fungsi penjualan
dan pengeluaran kas dapat memantau terjadinya transaksi. Dengan adanya
otorisasi oleh bagian yang menjalankan fungsi penjualan dan penerbitan iklan,
dapat memantau dalam kegiatan transaksi tersebut, sehingga dalam transaksi
penjualan dan penerbitan iklan berjalan berdasarkan prosedur yang ada.
4. Struktur Organisasi
Kegiatan pokok suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar, jika
setiap bagian dan fungsi yang ada dalam perusahaan dibagi-bagi dan dipisahkan
sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Suatu fungsi tidak boleh
diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
Hal ini dilakukan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecurangan
ataupun penyelewengan wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi
berkontribusi terhadap kemampuan suatu entitas untuk memenuhi tujuan dengan
menyediakan kerangka kerja menyeluruh atas perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pemantauan aktivitas perusahaan. Pada struktur organisasi
49
akan memperlihatkan wewenang dan tanggung jawab, serta garis pelaporan yang
tepat.
Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan PT ANTAM
(Persero) Tbk adalah struktur organisasi berbentuk bagan garis dan formal, yang
dengan jelas menginformasikan tingkat jabatan yang ada dalam perusahaan. Hal
ini membantu para anggota organisasi dan karyawan bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatannya sesuai dengan prosedur dan kebijakan perusahaan. PT
ANTAM (Persero) Tbk memiliki strustur organisasi yang tertulis (terlampir)
yang memiliki Direktur Utama sebagai karyawan pada level paling atas, di mana
bertanggung jawab atas karyawan-karyawan yang berada dibawahnya. Dimana
hal itu menandakan bahwa Direktur Utama bertanggung jawab atas kerjaannya
sendiri, dan memberikan keputusan atas pekerjaan bawahannya.
Dengan adanya struktur organisasi tertulis, karyawan dapat melihat dan
mengerti dengan jelas tugas dan wewenang masing-masing karyawan. Dengan
demikian, karyawan dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efesien
karena sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Aktivitas yang terjadi didalam
perusahaan menjadi lebih lancar karena setiap karyawan mengerti tugas yang
harus dilaksanakan dan memang memilki keahlian yang dibutuhkan. Lebih
hemat waktu dalam memberikan pelatihan dan pembelajaran, sehingga kinerja
perusahaan dapat meningkat.
50
5. Dewan direksi dan komite audit
Terdapat dewan direksi yang terlibat dalam aktivitas diperusahaan dan
komite audit yang berkontribusi secara signifikan dengan melaksanakan
pemeriksaan terhadap pelaporan keuangan.
Dewan direksi serta komite audit PT ANTAM (Persero) Tbk
berkontribusi secara signifikan atas pemenuhan tujuan yang tertuang dalam
laporan keuangan perusahaan. Dewan direksi serta komite audit menilai kembali
sistem pelaporan keuangan untuk mencegah adanya kecurangan (fraud) baik
dinilai dari pengendalian internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan.
Kinerja dewan direksi serta manajemen diawasi oleh pihak eksternal yang
membutuhkan laporan keuangan seperti pemegang saham. Pelaporan keuangan
perusahaan tidak lupa atas penilaian serta pengesahaan dari dewan direksi, di
mana perusahaan juga memiliki auditor internal maupun auditor eksternal. PT
ANTAM (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik
Negara, sehingga direktur dan komite audit bertanggung jawab terhadap kinerja
perusahaan kepada pemerintah.
6. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab guna pencapaian tujuan
Wewenang
dan
tanggungjawab
mencakup
penjelasan
mengenai
bagaimana dan kepada siapa wewenang dan tanggung jawab untuk aktivitasaktivitas yang dibebankan dan harus diketahui oleh setiap karyawan bahwa
setiap tindakan saling berhubungan dengan karyawan lainnya dalam pencapaian
tujuannya.
51
PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur organisasi yang jelas dan
tertulis sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Melalui
pembagian tugas yang dimiliki oleh PT ANTAM (Persero) Tbk sangat
mendukung kinerja atas perusahaan karena melalui wewenang serta tanggung
jawab yang tertulis dalam struktur organisasi PT ANTAM (Persero) Tbk.
Jobdesk masing-masing karyawan saling terkait dan saling membantu guna
mencapai tujuan perusahaan. PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur yang
bagus, karena tidak memberikan double job atau menggadakan pekerjaan
karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif.
Dengan demikian, aktivitas yang terjadi didalam perusahaan menjadi
lebih lancar karena setiap karyawan mengerti dengan jelas atas wewenang dan
tanggung jawabnya dan memahami pengaruh atas tindakannya terhadap aktivitas
di perusahaan.
7. Kebijakan perekrutan serta penilaian karyawan
Agar pengendalian internal efektif, penerapan kebijakan dan prosedur
sumberdaya manusia penting untuk dilakukan. Kebijakan dan prosedur
sumberdaya yang ditetapkan akan menjamin bahwa personel memiliki integritas,
nilai etika, dan kompetensi yang diharapkan. Hal itu mencakup kebijakan
perekrutan dan proses penyeleksian yang dikembangkan dengan baik, kebijakan
pelatihan yang mengkomunikasikan peran dan tanggungjawab karyawan,
tindakan pendisiplinan untuk pelanggaran perilaku yang diharapkan, program
52
kompensasi yang memotivasi, pemberian penghargaan atas kinerja tinggi serta
punishment apabila melakukan pelanggaran.
PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki kebijakan perekrutan serta penilaian
karyawan sifatnya sangat privacy, calon karyawan hanya diberitahu jika menjadi
Tenaga Kerja Waktu Tertentu (TKWT) atau seperti magang kerja dengan masa 6
bulan, sebelum masa 6 bulan berakhir TKWT diminta presentasi kerja hasil dari
kerja selama 6 bulan, lalu menjalani tahap berikutnya yaitu interview Behaviour
(BEI), setelah itu melakukan interview dengan direksi yang terkait satuan
kerjanya, lalu akan diberikan keputusan apakah TKWT tersebut akan lajut ke
tahap berikutnya atau tidak atau akan diperpanjang selama 6 bulan lagi.
Keputusan tersebut akan diberitahukan oleh satker Human Resources
Management apakah TKWT tersebut akan lajut ke tahap berikutnya atau tidak
atau akan diperpanjang selama 6 bulan lagi. Jika calon pegawai tersebut lanjut ke
tahap berikutnya akan naik level menjadi calon pegawai selama 3 bulan, lalu
manager akan memberikan surat atas penilaian menjadi calon pegawai. Biasanya
jika pegawai sudah menjadi status calon pegawai bisa menjadi pegawai tetap.
Jenjang waktu yang dimiliki calon pegawai yaitu TKWT 6 bulan - calon pegawai
3 bulan - pegawai. Masing-masing status tersebut akan dikeluarkan SK Direksi
dan tanda tangan kontrak (sign letter).
PT ANTAM (Persero) Tbk dalam memberikan gaji kepada pegawai
disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki karyawan. Selain gaji bulanan,
perusahaan memberikan tunjangan kesehatan, serta adanya bonus yang diberikan
setiap tahunnya. Dengan adanya kompensasi yang cukup sesuai dengan
53
kompetensi yang dimiliki setiap karyawan. Kenaikan jabatan per karyawan
memiliki standar yang sudah disesuaikan pada masing-masing divisi dengan
penilaian tertentu tergantung dengan standar dan penilaian dari atasan. Penilaian
atas setiap karyawan PT ANTAM (Persero) Tbk yang ada tidak disampaikan
secara transparansi sehingga karyawan tidak dapat mengukur sendiri tentang
kinerjanya masing-masing. Kenaikan jabatan karyawan PT ANTAM (Persero)
Tbk dinilai subjektif karena lebih mengandalkan penilaian atasan masing-masing
yang disesuaikan dengan standar yang ada.
Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia yang diterapkan akan
menjamin bahwa personel entitas memiliki tingkat integritas, nilai etika dan
kompetensi yang diharapkan. Praktik tersebut mencakup kebijakan perekrutan
karyawan dan proses penyeleksian yang dikembangkandengan baik, orientasi
personel baru terhadap budaya dan gaya operasi entitas, bejikan pelatihan yang
mengkomunikasikan
pendisiplinan
untuk
peran
prospektif
pelanggaran
dan
terhadap
tanggung
perilaku
jawab,
yang
tindakan
diharapkan,
pengevaluasian, konseling, dan mempromosikan orang berdasarkan kinerja
periodik, serta program kompensasi yang memotivasi dan memberikan
penghargaan atas kinerja yang baik sambil menghindari disinsentif terhadap
perilaku etis.
Sebaiknya perusahaan melakukan penilaian atas setiap karyawan PT
ANTAM (Persero) Tbk dengan disampaikannya penilaian pada perekrutan
karyawan secara transparansi sehingga karyawan dapat mengukur sendiri tentang
kinerjanya masing-masing. Kenaikan jabatan karyawan PT ANTAM (Persero)
54
Tbk dinilai subjektif karena lebih mengandalkan penilaian atasan masing-masing
yang disesuaikan dengan standar yang ada. Dengan demikian, sebaiknya PT
ANTAM (Persero) Tbk memiliki standar baku yang lebih transparan sehingga
karyawan dimotivasi dengan penilaian kinerjanya masing-masing. Kenaikan
jabatan juga dapat dijadikan motivasi bagi setiap karyawan yang dapat
menaikkan kinerja mereka masing-masing.
IV.1.2 Penilaian risiko (Risk Assessment)
Penilaian risiko harus meliputi pertimbangan risiko yang dihubungkan dengan
risiko yang terdapat dalam pelaporan keuangan. Penilaian risiko juga harus meliputi
pertimbangan mengenai risiko yang berhubungan dengan teknologi informasi. Penilaian
risiko juga harus mencakup pertimbangan khusus dan risiko yang dapat muncul dari
perubahan kondisi seperti: perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem
informasi yang baru atau dimodifikasi, pertumbuhan yang cepat, teknologi baru, produk
atau aktivitas baru, restrukturisasi perusahaan, operasi luar negeri, pernyataan akuntansi.
Penilaian risiko oleh manajemen juga harus mempertimbangkan risiko yang muncul
akibat beberapa kondisi, terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko. Identifikasi
risiko meliputi pengujian terhadap faktor-faktor eksternal seperti perkembangan
teknologi, persaingan, dan perubahan ekonomi. Faktor internal diantaranya kompetensi
karyawan, sifat dari aktivitas bisnis, dan karaketrisitik pengelolaan sistem informasi.
Sedangkan Anlisis Risiko meliputi mengestimasi signifikan risiko, menilai kemungkinan
terjadinya risiko dan bagaimana mengelola risiko.
55
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis, terdapat
beberapa hal yang telah dilakukan oleh perusahaan terkait denganrisiko yang dihadapi
oleh PT ANTAM (Persero) Tbk selama tahun 2011:
a.
Risiko perubahan dalam lingkungan operasi
Perubahan dalam lingkungan peraturan dan operasi dapat mengakibatkan
perubahan dalam tekanan persaingan dan resiko yang berbeda dapat mengakibatkan
perubahan dalam tekanan persaingan dan resiko berbeda secara signifikan. PT ANTAM
(Persero) Tbk selalu memantau perubahan lingkungan dan melakukan perubahan kondisi
berdasarkan tujuan yang akan diperoleh. Risiko operasi adalah risiko-risiko yang dapat
memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasi perusahaan dan Entitas Anak
sehari-hari, keselamatan dan kesehatan pekerjaannya, serta terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitar.
Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko operasi adalah risiko
kerusakan mesin atau peralatan, kecelakaan kerja, aksi mogok, ketidakpatuhan terhadap
standar prosedur operasi, penambangan liar dan kegagalan dalam tata kelola lingkungan.
Untuk meminimalisir risiko-risiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak secara konsisten
memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawannya, menunjukan profesional
kontraktor, menerapkan zero-accident policy, membina hubungan yang baik dengan
karyawan dan warga sekitar,serta menerapkan tata kelola lingkungan yang memenuhi
standar internasional. Fasilitas-fasilitas nikel, emas dan pemurnian logam mulia milik
Perusahaan telah mendapatkan sertifikat ISO.
56
b.
Risiko Negara
Hampir seluruh aset dan operasi Persahaan dan Entitas Anak berada di Indonesia.
Perusahaan dan Entitas Anak dapat mengalami dapak negatif bila terjadi perubahan
struktur dan kebijakan pemerintahan dan bila terdapat ketidakstabilan sosial atau politik,
ekonomi, hukum, perundangan atau perkembangan di dalam atau di luar negeri yang
berdampak buruk terhadap indonesia seperti kegiatan terorisme, separatisme,
pertentangan agama serta etnis, maupun kerusuhan.
Penyebab risiko-risiko tersebut di atas berada di luar kendali Perusahaan dan
Entitas Anak memilki kemampuan dalam menjalankan usahanya di negeri ini, bahwa
perusahaan dan entitas anak memilki kemampuan dalam menjalankan usahanya dinegara
ini, bahwa perusahaan dan entitas anak memilki keunggulan kompetitif dibandingkan
dengan perusahaan-perusahaan lain dalam menjalankan usaha pertambangan di
indonesia, dan bahwa indonesia menuju kearah yang benar sehingga risiko negara
indonesia akan mengalami penurunan di masa mendatang.
c.
Risiko Harga Komoditas
Harga komoditas sangat fluktuatif seiring dengan perubahan harga komoditas
dunia serta permintaandan penawaran pelanggan. Saat ini terdapat risiko yang tinggi
bahwa harga rata-rata nikel akan mengalami penurunan yang cukup signifikan
dibandingkan dengan harga pada tahun-tahun sebelumnya. Walaupun basis pelanggan
perusahaan dan entitas anak terdiversifikasi dan tidak tergantung pada satu pasar atau
negara saja, namun karena porsi portofolio produk nikel yang dominan terhadap produk
57
lain penurunan harga nikel akan secara signifikan mempengaruhi pendapatan perusahaan
dan entitas anak secara keseluruhan.
Mitigasi risiko yang dilakukan oleh perusahaan dan entitas anak untuk risiko
harga komoditas ini selain dengan melalui peningkatan porsi portofolio non-nikel (emas,
bauksit, batubara), perusahaan dan entitas anak juga dimungkinkan untuk melakukan
transaksi lindung nilai dengan tujuan untama untuk memproteksi anggaran
pendapatannya. Namun, beberapa posisi lindung nilai dapat menyebabkan perusahaan
dan entitas anak kehilangan kesempatan untuk memproleh pendapatan yang lebih tinggi
pada saat harga mengalami kenaikan.
Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko harga
komoditas yang paling baik adalah dengan cara menurunkan biaya produksi. Perusahaan
dan Entitas Anak mempunyai komitmen untuk melakukan konversi bahan bakar IDO
dan MFO dengan bahan bakar yang lebih murah seperti gas alam, batubara, atau tenaga
hidro.
d.
Risiko Mata uang dan Tingkat suku bunga
Pendapatan dan posisi kas Perusahaan dan Entitas Anak sebagian besar dalam
mata uang dolar Amerik Serikat sedangkan sebagian besar beban operasi Perusahaan
dan Entitas Anak dalam mata uang Rupiah. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas
Anakmempunyai eksposur risiko melemahnya nilai Rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat. Untuk mengatasi risiko ini dari waktu ke waktu Perusahaan dan Entitas Anak
melakukan transaksi lindung nilai.
58
Perusahaan dan Entitas Anak terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal
dari perubahan tingkat bunga atas liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola
pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps. Pada tahun 2011, perjanjian
interest rate swap perusahaan telah berakhir.
e.
Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami
kerugian yang ditimbulkan oleh pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi
kewajiban kontraktual. Tidak ada risiko kredit yang signifikan. Perusahaan dan Entitas
Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah
risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan memantau risiko yang
terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Sehubungan dengan aset keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan dan Entitas
Anak yang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, risiko
kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kelalaian counter
party, dengan risiko maksimum sama dengan nilai tercatat dari instrumen-instrumen
tersebut.
Perusahaan dan Entitas Anak yakin akan kemampuannya untuk terus
mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit
mengingat Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan
pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan komoditas
mineral yang telah dilakukan dan secara historis mempunyai tingkat yang rendah untuk
piutang usaha yang bermasalah. Kebijakan umum Perusahaan dan Entitas Anak untuk
59
penjualan komoditas mineral pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru adalah
memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.
f.
Risiko likuiditas
Pengelolaan risiko likuiditas dilakuakn antara lain dengan memonitor profil jatuh
tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat
berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Perusahaan dan Entitas Anak
mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang
dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang meningkat dari
pemberi pinjaman yang handal. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur
risiko likuiditas dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk
pengembangan proyek.
g.
Risiko pemodalan
Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pemodalan adalah untuk
melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan usaha sehingga
Perusahaan dan Entitas Anak dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham
dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan mempertahankan struktur
pemodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur pemodalannya, Perusahaan
dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang
saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi liabilitas.
60
Konsisten dengan entitas lain dalam industri, Perusahaan dan Entitas Anak
memonitor modal dengan dasar rasio hutang terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan
membagi jumlah hutang dengan total modal. Hutang merupakan jumlah liabilitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian. Modal terdiri dari seluruh komponen entitas
yang ada sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Selama tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan
Entitas Anak masih mempertahankan strateginya yang diterapkan pada tahun 2010 yaitu
mempertahankan rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 2:1.
h.
Risiko operasi luar negeri
Perusahaan dan Entitas Anak sebagai produsen bijih nikel, feronikel, emas, perak
dan bauksit merupakan price taker. Pendapatan Perushaan dan Entitas Anak sangat
tergantung pada harga komoditas dan daya serap pasar dunia. Negara tujuan ekspor bijih
nikel, feronikel, emas, perak , batubara dan bauksit adalah Jepang, Korea, Cina, dan
Eropa. Sedangkan, emas dan perak selain untuk pasar domestik juga diekspor ke
Singapura dan Australia. Untuk Batubara, selain dipasarkan di
dalma negeri juga
dilakukan ekspor ke China. Risiko pemasaran terkait dengan risiko tidak terjualnya
produk karena tidak sesuai dengan spesifikasi dari pembeli atau karena adanya
implementasi atas regulasi baru.
Untuk mengurangi risiko pembeli gagal bayar (default), perusahaan menerapkan
kebijakan pembayaran di awal untuk pembeli lama dan baru tertentu dengan kontrak
jangka panjang. Selain itu, perusahaan juga dilindungi oleh praktek kontrak penjualan
offtake jangka panjang dengan lebih dari datu pembeli terutama untuk produk feronikel.
61
Kontrak jangka panjang ini menjamin perusahaan selalu mendapatkan pembeli untuk
produk yang dihasilkan.
Perusahaan dan Entitas Anak berupaya memperluas pasar dengan masuk ke
pasar-pasar baru dan tetap mempertahankan pasar yang ada dengan memberikan harga
yang kompetitif melalui berbagai upaya efisiensi untuk menurunkan biaya produksi.
Disamping itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga mengembangkan proyek-proyek
pengembangan untuk menghasilkan produk-produk turunan yang mempunyai nilai
tambah, misalnya SGA dan NPI.
IV.1.3 Aktivitas pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas atas PT
ANTAM (Persero) Tbk, diantaranya :
1. Pemisahan tugas
Pemisahaan
tugas
melibatkan
pemastian
bahwa
individu
tidak
melaksanakan tugas yang tidak seimbang. Misalnya, tanggung jawab untuk
melaksanakan transaksi, mencatat transaksi dan memelihara penjagaan aktiva
yang dihasilkan harus dibebankan kepada departmen yang berbeda.
Terdapat pemisahan fungsi antara fungsi penjualan dan fungsi yang
memberikan otorisasi penerbitan iklan. Pada penerbitan iklan dilakukan oleh
satuan kerja corporate secretary. Sudah terdapat pemisahan tugas antara bagian
penjualan dengan bagian keuangan dan bagian penagihan
62
Adanya pemisahaan tugas dalam aktivitas penerimaan kas dan
pengeluaran kas, dilakukan agar dapat meminimalkan peluang terjadinya
kecurangan.
Berdasarkan wawancara dan hasil observasi yang telah berlangsung
diperusahaan penulis mendapatkan hasil bahwa pemisahan tugas yang
berlangsung diperusahaan sudah berjalan dengan cukup baik. Pembagian tugas
yang dimiliki oleh PT ANTAM (Persero) Tbk sangat mendukung kinerja atas
perusahaan karena melalui wewenang serta tanggungjawab yang tertulis dalam
struktur organisasi PT ANTAM (Persero) Tbk, Jobdesk masing-masing
karyawan saling terkait dan saling membantu guna mencapai tujuan perusahaan.
Pada penerimaan dan pengeluaran kas terutama pada fungsi penjualan
dan penerbitan iklan, terdapat bagian yang bertugas melaksanakan pekerjaannya
masing-masing seperti bagian verifikasi, Cash Management Officer-Supervisor
Cashier (CMO-SC), Cash Management Officer-Cash Flow (CMO-CF), Assistant
Senior Manager (ASM) Treasury, Senior Manager Treasury, Tax and Insurance,
Direktur Keuangan.
PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur yang bagus, karena tidak
memberikan double job atau menggadakan pekerjaan karyawannya, sehingga
karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Dengan demikian, aktivitas
yang terjadi didalam perusahaan menjadi lebih lancar karena setiap karyawan
mengerti dengan jelas atas wewenang dan tanggung jawabnya dan memahami
pengaruh atas tindakannya terhadap aktivitas di perusahaan.
63
2. Otorisasi yang memadai atas transaksi dan aktivitas
Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Dengan
demikian, sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan
yang dapat dipercaya.
Pada transaksi penjualan ekspor, perusahaan akan memberikan surat
pemberitahuan ekspor barang dan surat penagihan kepada buyer dan
membubuhkan tanda tangannya pada surat tersebut sebagai bukti akan
dilaksanakannya transaksi penjualan. Jika buyer sudah membayar, maka bagian
keuangan akan mengeluarkan surat Account Statement Inquiry bahwa perusahaan
sudah menerima dana yang telah disepakati.
Pada transaksi penerbitan iklan, bagian satuan kerja (satker) Corporate
Secretary akan mengajukan penerbitan iklan pada agen iklan, satuan kerja
(satker) Corporate Secretary akan menerima tagihan dari agen iklan dan
mengecek kebenaran dari isi tagihan tersebut. Jika penagihan tersebut telah
sesuai maka akan di dokumenterkan ke satker treasury bertugas untuk
melakukan proses pembayaran. Pada bagian treasury akan dicek oleh verifikator.
Treasury PT. ANTAM (Persero) Tbk yang memiliki dua personel verifikator,
yaitu verifikator administrator bertugas mengecek kelengkapan dan kebenaran
dokumen dan verifikator approval yang bertugas memberikan persetujuan bahwa
dokumen yang telah dicek verifikator administrator adalah benar dan bisa untuk
diproses pada pembayaran. Lalu terdapat CMO SC dan CMO CF, CMO CF
bertugas untuk menginput data ke dalam sistem sedangkan CMO SC akan
64
memproses pembayarannya melalui internet banking. CMO SC di treasury PT.
ANTAM (Persero) Tbk terdiri dari dua personel, yaitu CMO SC maker yang
bertugas memasukkan data pembayaran ke internet banking dan CMO SC
approval yang bertugas mengecek data yang telah dimasukkan oleh CMO SC
maker dan jika telah sesuai maka CMO SC approval akan memberikan
persetujuan pada internet banking. Jika proses pemeriksaan selesai, akan
dilakukan proses pembayaran oleh pejabat antam sesuai dengan jumlah nominal
yang akan dibayar. Rincian wewenang pembayaran pejabat Antam adalah ASM
Treasury maksimal Rp100 juta, SM Treasury maksimal Rp250 juta, Direktur
Keuangan maksimal Rp100 miliar, dan Direktur Utama tidak terbatas.
Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Dengan
demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan
yang dapat dipercaya. Dengan adanya otorisasi tersebut akan mencegah adanya
kecurangan dan penyelewengan yang dilakukan karyawan. Apabila terjadi
kehilangan atau kesalahan data atau dokumen maka karyawan mana yang
bertanggung jawab menjadi jelas dengan adanya otorisasi. Proses pembayaran
oleh pejabat antam sesuai dengan jumlah nominal merupakan suatu otorisasi
yang baik karena tidak hanya mengandalkan satu orang tetapi bisa dilakukan
apabila salah satu pejabat tersebut tidak ada ditempat, tetapi tetap sesuai dengan
jumlah nominal yang ditetapkan perusahaan untuk masing-masing pejabat.
Penulis memberikan rekomendasi agar perusahaan terus mempertahankan
adanya sistem otorisasi sehingga memperkecil adanya kemungkinan terjadinya
65
kecurangan yang menimbulkan kerugaian yang besar pada perusahaan. Hal
tersebut dilakukan untuk memperkuat pengendalianinternal yang terdapat
didalam perusahaan.
3. Dokumen dan catatan yang memadai
Tersedianya dokumen-dokumen yang berhubungan dengan aktivitas
perusahaan sehingga dapat ditelusuri jejaknya. Penggunaan formulir bernomor
urut cetak. Pengendalian internal yang baik atas dokumen dan catatan dapat
memberikan jaminan bahwa setiap transaksi dikendalikan dengan baik dan
dicatat dengan benar. Oleh karena itu, penggunaan dokumen dan catatan yang
memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya tentang
adanya pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. Dokumen yang
memadai adalah dokumen yang di otorisasi baik dengan tanda tangan ataupun
stempel oleh pihak yang berwenang. Dokumen yang terdapat dalam prosedur
penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan sudah cukup lengkap.
Perusahaan
telah
memiliki
dokumen-dokumen
pendukung
yang
digunakan dalam kegiatan penjualan seperti Surat Pemberitahuan Ekspor Barang,
Surat Penagihan dan Account Statement Inquiry. Sedangkan pada pengeluaran
kas dalam penerbitan iklan seperti Form Order Iklan, Surat Penawaran Iklan,
Faktur Pajak, Kwitansi, Invoice, PP, Bukti Bank Keluar.
Dokumen-dokumen pendukung pada kegiatan penjualan telah bernomor
urut tercetak dikarenakan untuk mempermudah apabila terjadinya kesalahan.
Maka dari itu, adanya dokumen penjualan yang bernomor urut cetak, agar
66
dokumen penjualan tidak disalahgunakan demi kepentingan pribadi dan
meminimalkan risiko kecurangan yang dilakuakn oleh karyawan.
4. Pengecekan independen dan pelaksanaan praktik yang Sehat
Adanya pengecekan independen terhadap aktivitas pelaporan keuangan
pada perusahaan. Pengendalian internal yang baik atas prosedur sistem akuntansi
penerimaan kas dan pengeluaran kas akan sangat mendukung terhadap
keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan. Prosedur sistem penerimaan
kas dan pengeluaran kas tersebut tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak
diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya.
Oleh karena itu, berdasarkan wawancara dan hasil observasi yang telah
berlangsung diperusahaan yang menunjukan bahwa pengendalian internal yang
sedang berlangsung diperusahaan sudah berjalan dengan cukup baik. Pada
penerimaan dan pengeluaran kas adanya otorisasi dari pejabat yang bertanggung
jawab terlebih dahulu, sehingga pejabat tersebut mengetahui adanya transaksi
penerimaan dan pengeluaran.
Pada fungsi penerimaan kas, bagian keuangan khususnya bagian cash
management officer-supervisor cashier bertugas untuk mengecek saldo
direkening bank untuk memantau dana yang masuk dari berbagai buyer. Apabila
ada dana masuk ke rekening koran PT. ANTAM (Persero) Tbk, maka CMO-SC
akan melakukan koordinasi dengan satker (satuan kerja) marketing untuk
menginformasikan bahwa dana dari buyer telah diterima. CMO SC akan
meminta dokumen pendukung dari satker marketing berupa invoice, dokumen
67
pengapalan atau letter of credit. Apabila dokumen pendukung diperoleh maka
akan dibukukan ke dalam sistem Ellipse oleh CMO CF. Apabila buyer belum
mentransfer dana yang telah disepakati, maka pihak perusahaan akan
mengkonfirmasikan kepada buyer.
Pada fungsi pengeluaran kas, penulis membatasinya pada penerbitan
iklan. Perusahaan mengajukan untuk penerbitan iklan pada sebuah majalah,
setelah itu perusahaan menerima tagihan dari agen iklan, lalu satker corporate
secretary akan mengecek kebenaran dari isi tagihan tersebut dan jika penagihan
tersebut telah sesuai maka akan didokumenkan dan diserahkan ke satker treasury
untuk proses pembayaran. Pada bagian treasury akan dicek oleh verifikator, pada
verifikator memiliki dua personel verifikator, yaitu verifikator administrator
bertugas mengecek kelengkapan dan kebenaran dokumen dan verifikator
approval yang bertugas memberikan persetujuan bahwa dokumen yang telah
dicek verifikator administrator adalah benar dan bisa untuk diproses pada
pembayaran. Dokumen akan diterima oleh CMO-SC dan akan diproses
pembayarannya melalui internet banking. CMO SC terdiri dari dua personel,
yaitu CMO SC maker yang bertugas memasukkan data pembayaran ke internet
banking dan CMO SC approval yang bertugas mengecek data yang telah
dimasukkan oleh CMO SC maker dan jika telah sesuai maka CMO SC approval
akan memberikan persetujuan pada internet banking. Setelah pengecekan selesai
dan mendapatkan persetujuan, selanjutnya akan dilakukan persetujuan dari
pejabat Antam sesuai dengan jumlah pembayaran.
68
Adanya otorisasi terlebih dahulu dari pejabat Antam sebelum melakukan
transaksi penjualan dan pengeluaran kas. Hal ini dilakukan agar dapat
mengontrol transaksi penjualan dan pengeluaran kas, meminimalisasi terjadinya
kesalahan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Terdapat verifikator
yang lebih dari satu sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan-kesalahan.
Adanya persetujuan dari pejabat tertentu untuk menyetujui terjadinya transaksitrasnsaksi. Sudah terdapat auditor internal yang independen melakukan
pemeriksaan secara periodik, pengecekan independen sudah dilakukan dengan
baik adanya pemeriksaan rutin agar meminimalkan terjadinya penyelewengan.
IV.1.4 Informasi dan komunikasi
Komunikasi berfungsi untuk memastikan bahwa setiap karyawan yang terlibat
dikegiatan bisnis tersebut mampu memahami kegiatannya berhubungan dengan orang di
dalam maupun di luar perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki dokumen atau
informasi yang lengkap dan valid mengenai kegiatan bisnisnya dan harus
menyampaikan informasi tersebut dengan melaksanakan komunikasi yang baik.
Sehingga dapat diperoleh rincian yang mencukupi dari semua transaksi untuk
memungkinkan penyajian yang tepat dilaporan keuangan dan pengungkapan yang
diperlukan.
a.
Pengungkapan Informasi PT ANTAM (Persero) Tbk
Komunikasi elektronik perusahaan merupakan media yang memfasilitasi akses
terhadap informasi, salah satunya website perusahaan yang merupakan sebagai sarana
komunikasi yang efektif dengan stakeholders. PT ANTAM (Persero) Tbk berusaha
69
menyajikan kebutuhan informasi bagi pemangku kepentingan yang mencakup mengenai
PT ANTAM (Persero) Tbk, baik mengenai visi misi, strategi, produk dan struktur
manajemen, kegiatan perusahaan, kinerja keuangan, tata kelola perusahaan, kinerja
berkelanjutan, rilis media, dan laporan serta informasi bagi pemegang saham.
Sekretaris perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan informasi pada
website telah diungkapkan secara tepat waktu, akurat lengkap sesuai dengan peraturan
dan perundang-perundangan yang berlaku serta memastikan informasi tersebut telah
disampaikan terlebih dahulu kepada regulator pasar modal dan secara resmi
diungkapkan kepada publik sebelum diinformasikan pada website. Pada website juga
tersedia informasi tahunan, laporan aktivitas kuartalan, laporan keuangan, laporan
eksplorasi, laporan berkelanjutan serta informasi lain terkait operasi PT ANTAM
(Persero) Tbk yang sesuai dengan ketentuan ASX Listing Rule. Laporan keuangan yang
dipublikasikan secara kuartalan juga didukung oleh penjelasan dan catatan yang
ditunjukan untuk menyediakan informasi yang memadai kepada investor dalam
melakukan penilaian terhadap PT ANTAM (Persero) Tbk.
Perusahaan memilki pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan
Keputusan Direksi yang ditandatangani oleh seluruh Direksi. Pedoman ini dibuat agar
pengelolaan operasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di PT
ANTAM (Persero) Tbk dapat berjalan efektif, efesien, handal, dan aman serta selaras
dengan kebijakan umum TIK PT ANTAM (Persero) Tbk serta selaras dengan bisnis
perusahaan.
70
b.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi PT ANTAM (Persero) Tbk
meliputi Tata Kelola Teknologi Informasi (ICT Governance), penetapan peran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) perusahaan, perencanaan TIK, pengelolaan
investasi TIK, Pengelolaan Sumber Daya TIK, Pengelolaan Risiko TIK, Pengelolaan
Layanan TIK, Pengelolaan Sekuriti TIK, Pengelolaan Layanan pihak ketiga, monitor
dan evaluasi kinerha TIK, monitor dan evaluasi pengendalian internal, dan pengelolaan
compliance external regulation. Realisasi pencapaian Key Performance Indicator (KPI)
Information and Communication Technology, dapat dilihat dari indikator KPI:
1. Cost Savings
2. ICT Governance Implementation
3. Cross Functional Effectiveness
4. On Time delivery of ICT infrastructure and system development,
implementation, improvement, program planning completion
5. Uptime and downtimes Index
6. Achievement of service Level Agreement (SLA)
Selama tahun 2011, Satuan kerja Information and Communication Technology
memilki rencana kerja antara lain:
a. Implementasi ICT Governance
b. Penyusunan SOP and WI Ellipse Guidebook
c. Pengembangan beberapa sistem aplikasi
d. Pengembangan Datawarehouse and Business Intellegence
71
e. Enhancement beberapa sistem aplikasi
f. Maintenance beberapa sistem aplikasi
g. Upgrade beberapa paket aplikasi atau tools seperti: MS. Exchange,
Sharepoint
h. Migrasi active directory
i. Deployment beberapa sistem ke unit atau unit bisnis.
Sistem akuntansi PT ANTAM (Persero) Tbk dapat menjamin bahwa seluruh
transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan pada penerbitan iklan valid
dicatat dengan benar, lengkap dan tercermin dalam laporan keuangan pada periode yang
sesuai karena sudah terdapat verifikator pada setiap transaksi. Setiap karyawan yang
terlibat dalam sistem pelaporan keuangan memahami bagaimana aktivitas mereka
berhubungan dengan pekerjaan orang lain baik di dalam maupun di luar organisasi
karena setiap karyawan memahami kinerja yang dilakukan pada masing-masing
karyawan. PT ANTAM (Persero) Tbk sudah terdapat pedoman kebijakan, pedoman
pelaporan akuntansi dan keuangan, bagan akun dan memorandum yang membentuk
pengendalian internal sehingga PT ANTAM (Persero) Tbk dapat dinilai sebagai salah
satu perusahaan yang baik karena sudah mentaati kebijakan sesuai prosedur. Manajemen
PT ANTAM (Persero) Tbk memperoleh informasi mengenai total penjualan export
untuk setiap bulannya karena transaksi yang diperoleh merupakan aset perusahaan yang
penting untuk dilaporkan pada perusahaan.
Pada bagian keuangan hanya mengidentifikasi dan mencatat transaksi yang valid
berdasarkan dokumen-dokumen pendukung. Sehingga apabila ada kesalahan dapat
72
ditelusuri dengan benar. Dokumen yang digunakan berupa Surat Pemberitahuan Ekspor
Barang, Surat Penagihan, Account Statement Inquiry, Form Order Iklan Majalah BUMN
Track, Surat Penawaran Iklan, Faktur Pajak, Kwitansi, Invoice, PP, Bukti Bank Keluar.
Pencatatan transaksi yang valid dilakukan berdasarkan dokumen-dokumen
pendukung yaitu untuk memperkecil adanya kesalahan dan kecurangan. Kesalahan dapat
ditelusuri dengan adanya dokumen pendukung. Pada PT ANTAM (Persero) Tbk setiap
bagian memiliki dua verifikator yang selalu memeriksa keteitian dan keabsahan data,
sehingga direktur hanya menerima dan memeriksa secara singkat laporan keuangan yang
dibuat oleh bagian keuangan setiap bulannya dikarenakan direktur memberikan
kepercayaan yang besar pada bagian keuangan bahwa bagian keuangan tidak akan
melakukan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.
IV.1.5 Pemantauan (monitoring)
Perusahaan melibatkan penilaian rancangan dan pengoperasian pengendalian
dengan dasar waktu dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Pemantauan
dapat dilaksanakan melalui aktivitas yang berkelanjutan, melalui pengevaluasian
periodik. Dari hasil pemantauan maka akan dapat diketahui adanya kelemahan yang
terdapat pada perusahaan sehingga dapat mencari solusi perbaikan.
Audit internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang
bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan
memperbaiki operasional PT ANTAM (Persero) Tbk, melalui pendekatan yang
sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian internal, dan proses tata kelola perusahaan. Aktivitas audit internal adalah
73
bagian dari proses tata kelola perusahaan yang memberikan jaminan atas sistem
pengendalian internal, efektivitas, dan efisiensi operasi, ketaatan terhadap aturan dan
perundang-undangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan keuangan. Sehingga dapat
memberikan nilai tambah bagi PT ANTAM (Persero) Tbk dan memperbaiki operasional
organisasi.
PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki audit internal yang menilai kinerja
perusahaan. PT ANTAM (Persero) Tbk melakukan pemantauan dimasukkan dalam
agenda rutin kegiatan operasi perusahaan ditandai dengan pemantauan langsung ke
pabrik maupun ke daerah-daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, Irian, dan lain-lain.
Pemantauan tersebut tidak hanya melihat hasil bagaimana produk yang dihasilkan.
Tetapi pemantauan tersebut juga diterapkan sebagai pengendalian intern yang dilakukan
untuk melakukan pengecekan fisik oleh orang yang berbeda, sehingga dengan
dilakukannya pementauan tersebut dapat mengecilkan adanya kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan. PT ANTAM (Persero) Tbk menerapkan bahwa hasil dari
aktivitas pemantauan dijadikan pedoman bagi pimpinan untuk menentukan langkah
perbaikan dan juga sebagai langkah untuk menerapkan pengendalian-pengendalian apa
saja yang harus dilakukan atau dihilangkan untuk meminimalkan anggaran PT ANTAM
(Persero) Tbk.
PT ANTAM (Persero) Tbk juga membuat pemantauan sebagai agenda rutin
operasi perusahaan agar pengendalian intern tersebut dapat dilakukan secara periodik
atau berkala dan sifatnya terus-menerus. Pemantauan terhadap sistem pengendalian
internal akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian.
Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau
74
sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan
dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan
oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan
pokok dalam strategi manajemen, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada
perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas
pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan
penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan
melalui stock opname.
IV. 2 RINGKASAN
IV.2.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian
Komponen-komponen Lingkungan Pengendalian antara lain:
1.
Integritas dan nilai etik
- PT ANTAM (Persero) Tbk menetapkan dan mengkomunikasikan standar
nilai perilaku perusahaan kepada karyawan melalui pernyataan
kebijakan dan aturan pelaksanaan ditandai dengan dibuatnya peraturan
kerja yang harus dipatuhi oleh masing-masing karyawan.
- Atasan menjunjung tinggi adanya kejujuran dan disiplin waktu dan
mengharapkan karyawan untuk dapat melakukan hal yang sama.
- Atasan akan memberikan punishment terhadap adanya pelanggaran yang
dilakukan karyawannya.
75
2.
Komitmen pada Kompetensi
- PT ANTAM (Persero) Tbk mempunyai karyawan yang cukup
berkompeten. Dengan mempertimbangkan keahlian, pendidikan serta
pengalaman yang dimiliki calon pekerja dalam merekrut karyawan.
3.
Falsafah Manajemen
- PT ANTAM (Persero) Tbk memilki prosedur dalam melakukan transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas.
- Dalam penerimaan dan pengeluaran harus melalui otorisasi dari bagian
yang menjalankan fungsi penjualan dan penerbitan iklan.
4.
Struktur Organisasi
-
Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan Antam adalah
struktur organisasi berbentuk bagan garis dan formal, yang dengan
jelas menginformasikan tingkat jabatan yang ada dalam perusahaan.
-
PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur organisasi yang tertulis
(terlampir) yang memiliki Direktur Utama sebagai karyawan pada
level paling atas.
-
Dengan
adanya struktur organisasi tertulis, karyawan dapat
melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efesien karena sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki. Aktivitas yang terjadi didalam
perusahaan menjadi lebih lancar karena setiap karyawan mengerti
tugas yang harus dilaksanakan dan memang memilki keahlian yang
dibutuhkan. Lebih hemat waktu dalam memberikan pelatihan dan
pembelajaran, sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.
76
5.
Dewan direksi dan Komite Audit
-
Dewan direksi serta komite audit PT ANTAM (Persero) Tbk
berkontribusi secara signifikan atas pemenuhan tujuan yang tertuang
dalam laporan keuangan perusahaan
-
Pelaporan keuangan perusahaan dilakukan atas penilaian serta
pengesahaan dari dewan direksi.
6.
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
-
PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur organisasi yang jelas
dan tertulis sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masingmasing.
-
Jobdesk masing-masing karyawan saling terkait dan saling membantu
guna mencapai tujuan perusahaan.
-
PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur yang bagus, karena
tidak
memberikan
double
job
atau
menggadakan
pekerjaan
karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan
efektif.
7.
Kebijakan perekrutan dan penilaian karyawan
-
PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki kebijakan perekrutan serta
penilaian karyawan sifatnya sangat privacy, calon karyawan hanya
diberitahu jika menjadi Tenaga Kerja Waktu Tertentu (TKWT) atau
seperti magang kerja dengan masa 6 bulan. Penilaian atas setiap
karyawan PT ANTAM (Persero) Tbk yang ada tidak disampaikan
77
secara transparansi sehingga karyawan tidak dapat mengukur sendiri
tentang kinerjanya masing-masing.
-
Kenaikan jabatan karyawan PT ANTAM (Persero) Tbk dinilai
subjektif karena lebih mengandalkan penilaian atasan masing-masing
yang disesuaikan dengan standar yang ada.
Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara
kueusioner, dan observasi terhadap komponen lingkungan pengendalian yang terjadi di
perusahaan, yaitu:
No
Keterangan Pengendalian
Efektif (v)/
Tidak Efektif (x)
1.
Integritas dan nilai etik
v
2.
Komitmen pada Kompetensi
v
3.
Falsafah manajemen
v
4.
Struktur organisasi
v
5.
Dewan direksi dan Komite Audit
v
6.
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
v
7.
Kebijakan perekrutan dan penilaian karyawan
x
Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
lingkungan pengendalian yang ada pada perusahaan sudah efektif, tetapi masih ada yang
harus diperbaiki perusahaan yaitu pada penilaian setiap karyawan PT ANTAM (Persero)
Tbk yang ada tidak disampaikan secara transparansi sehingga karyawan tidak dapat
78
mengukur sendiri tentang kinerjanya masing-masing. Hal ini dilakukan agar perusahaan
dalam meningkatkan keefektifan pengendalian internal yang ada dalam perusahaan.
IV.2.2 Evaluasi Penilaian Risiko
Komponen-komponen pada penilaian risiko, antara lain:
1.
Risiko perubahan dalam lingkungan operasi
-
PT ANTAM (Persero) Tbk selalu memantau perubahan lingkungan
dan melakukan perubahan kondisi berdasarkan tujuan yang akan
diperoleh. Risiko operasi adalah risiko-risiko yang dapat memberikan
dampak negatif terhadap kegiatan operasi perusahaan dan Entitas
Anak sehari-hari, keselamatan dan kesehatan pekerjaannya, serta
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
-
Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko operasi adalah
risiko kerusakan mesin atau peralatan, kecelakaan kerja, aksi mogok,
ketidakpatuhan terhadap standar prosedur operasi, penambangan liar
dan kegagalan dalam tata kelola lingkungan.
Dengan adanya risiko perubahan dalam lingkungan operasi PT
ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak secara konsisten memberikan
pelatihan dan pendidikan kepada karyawannya, menunjukan profesional
kontraktor, menerapkan zero-accident policy, membina hubungan yang
baik dengan karyawan dan warga sekitar,serta menerapkan tata kelola
lingkungan yang memenuhi standar internasional.
79
2.
Risiko Negara
-
Perusahaan dan Entitas Anak dapat mengalami dapak negatif bila
terjadi perubahan struktur dan kebijakan pemerintahan dan bila
terdapat ketidakstabilan sosial atau politik, ekonomi, hukum,
perundangan atau perkembangan di dalam atau di luar negeri yang
berdampak buruk terhadap indonesia seperti kegiatan terorisme,
separatisme, pertentangan agama serta etnis, maupun kerusuhan.
Dengan adanya risiko negara, perusahaan memiliki kemampuan
dalam menjalankan usahanya di dalam negeri, bahwa perusahaan dan
entitas anak memilki kemampuan dalam menjalankan usahanya di
Indonesia,
bahwa
perusahaan
memilki
keunggulan
kompetitif
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam menjalankan
usaha pertambangan di indonesia.
3.
Risiko Harga Komoditas
-
Terdapat risiko yang tinggi bahwa harga rata-rata nikel akan
mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan
harga pada tahun-tahun sebelumnya.
PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki berbagai upaya dengan cara
mengelola risiko harga komoditas yang paling baik adalah dengan
cara menurunkan biaya produksi.
4.
Risiko Mata uang dan Tingkat suku bunga
-
Perusahaan
dan
Entitas
Anak
mempunyai
eksposur
risiko
melemahnya nilai Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Untuk
80
mengatasi risiko ini dari waktu ke waktu Perusahaan dan Entitas
Anak melakukan transaksi lindung nilai. Perusahaan dan Entitas Anak
terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan
tingkat bunga atas liabilitas yang dikenakan bunga.
Dengan adanya Risiko Mata uang dan Tingkat suku bunga, maka PT
ANTAM (Persero) Tbk dapat mengelola dengan menggunakan interest
rate swaps.
5.
Risiko kredit
-
PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak akan mengalami
kerugian yang ditimbulkan oleh pelanggan atau pihak ketiga yang
gagal memenuhi kewajiban kontraktual. Tidak ada risiko kredit yang
signifikan. PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak mengelola
dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah
risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan
memantau risiko yang terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Dengan adanya risiko kredit, PT ANTAM (Persero) Tbk akan
memilih penilaian risiko terhadap pelanggan yang memiliki kondisi
keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.
6.
Risiko likuiditas
-
Pengelolaan risiko likuiditas dilakuakn antara lain dengan memonitor
profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo
kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi
pasar. Perusahaan dan Entitas Anak mempertahankan kemampuannya
81
untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimilki dengan cara
mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang meningkat dari
pemberi pinjaman yang handal.
Dengan adanya risiko likuiditas, PT ANTAM (Persero) Tbk
membuat kebijakan dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman
modal untuk pengembangan proyek.
7.
Risiko pemodalan
-
PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak mengelola pemodalan
untuk
melindungi
kemampuannya
dalam
mempertahankan
kelangsungan usaha sehingga PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas
Anak dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan
manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan mempertahankan
struktur pemodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
Dengan adanya risiko pemodalan, PT ANTAM (Persero) Tbk
memonitor modal dengan dasar rasio hutang terhadap modal.
8.
Risiko operasi luar negeri
-
PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak sebagai produsen bijih
nikel, feronikel, emas, perak
dan bauksit merupakan price taker.
Negara tujuan ekspor bijih nikel, feronikel, emas, perak , batubara dan
bauksit adalah Jepang, Korea, Cina, dan Eropa. Sedangkan, emas dan
perak selain untuk pasar domestik juga diekspor ke Singapura dan
Australia. Untuk Batubara, selain dipasarkan di dalma negeri juga
dilakukan ekspor ke China. Risiko pemasaran terkait dengan risiko
82
tidak terjualnya produk karena tidak sesuai dengan spesifikasi dari
pembeli atau karena adanya implementasi atas regulasi baru.
Dengan adanya Risiko operasi luar negeri, PT ANTAM (Persero)
Tbk berupaya mempertahankan pasar yang ada dengan memberikan harga
yang kompetitif melalui berbagai upaya efisiensi untuk menurunkan biaya
produksi.
Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara
kueusioner, dan observasi terhadap komponen penilaian risiko yang terjadi di
perusahaan, yaitu:
No
Keterangan Pengendalian
Efektif (v)/
Tidak Efektif (x)
1.
Risiko perubahan dalam lingkungan operasi
v
2.
Risiko negara
v
3.
Risiko harga komoditas
v
4.
Risiko mata uang dan tingkat suku bunga
v
5.
Risiko kredit
v
6.
Risiko likuiditas
v
7.
Risiko pemodalan
v
8.
Risiko operasi luar negeri
v
Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
penilaian risiko yang ada pada perusahaan sudah efektif, PT ANTAM (Persero) Tbk
selalu mengantisipasi bila terjadinya risiko-risiko yang akan dialami oleh perusahaan.
83
IV.2.3 Evaluasi Aktivitas pengendalian
1. Pemisahan tugas
- Terdapat pemisahan fungsi antara fungsi penjualan dan fungsi yang
memberikan otorisasi penerbitan iklan. Pada penerbitan iklan dilakukan
oleh satuan kerja corporate secretary. Sudah terdapat pemisahan tugas
antara bagian penjualan dengan bagian keuangan dan bagian penagihan
PT ANTAM (Persero) Tbk sudah memiliki struktur yang bagus, karena
tidak memberikan double job atau menggadakan pekerjaan karyawannya,
sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Dengan
demikian, aktivitas yang terjadi didalam perusahaan menjadi lebih lancar
karena setiap karyawan mengerti dengan jelas atas wewenang dan tanggung
jawabnya dan memahami pengaruh atas tindakannya terhadap aktivitas di
perusahaan.
2. Otorisasi yang memadai atas transaksi dan aktivitas
- Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
- Setiap bagian memiliki verifikator masing-masing dua verifikator
sebelum diperiksa oleh atasan.
Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya
dokumen pembukuan yang dapat dipercaya dengan adanya verifikator
terlebih dahulu.
84
3. Dokumen dan catatan yang memadai
-
Memiliki dokumen-dokumen pendukung yang digunakan dalam kegiatan
penjualan seperti Surat Pemberitahuan Ekspor Barang, Surat Penagihan
dan Account Statement Inquiry. Sedangkan pada pengeluaran kas dalam
penerbitan iklan seperti Form Order Iklan, Surat Penawaran Iklan, Faktur
Pajak, Kwitansi, Invoice, PP, Bukti Bank Keluar.
-
Dokumen-dokumen pendukung pada kegiatan penjualan telah bernomor
urut tercetak dikarenakan untuk mempermudah apabila terjadinya
kesalahan.
4. Pengecekan independen dan pelaksanaan praktik yang Sehat
- Adanya pengecekan independen terhadap aktivitas pelaporan keuangan
pada perusahaan.
- Pada fungsi penerimaan kas, bagian keuangan khususnya bagian cash
management officer-supervisor cashier bertugas untuk mengecek saldo
direkening bank untuk memantau dana yang masuk dari berbagai buyer.
- Pada fungsi pengeluaran kas, bagian treasury memiliki dua verifikator,
yaitu verifikator administrator dan verifikator approval
- Pada CMO SC terdiri dari dua personel, yaitu CMO SC maker yang dan
CMO SC approval.
- Adanya otorisasi terlebih dahulu dari pejabat Antam sebelum melakukan
transaksi penjualan dan pengeluaran kas.
85
- Sudah terdapat auditor internal yang independen melakukan pemeriksaan
secara periodik, pengecekan independen sudah dilakukan dengan baik
adanya pemeriksaan rutin agar meminimalkan terjadinya penyelewengan.
Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara
kueusioner, dan observasi terhadap komponen aktivitas pengendalian yang terjadi di
perusahaan, yaitu:
No
Keterangan Pengendalian
Efektif (v)/
Tidak Efektif (x)
1.
Pemisahaan Tugas
v
2.
Otorisasi yang memadai atas transaksi dan
v
aktivitas
3.
Dokumen dan catatan yang memadai
v
4.
Pengecekan independen dan pelaksanaan praktik
v
yang sehat
Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
aktivitas pengendalian yang ada pada perusahaan sudah berjalan dengan efektif, PT
ANTAM (Persero) Tbk selalu menjalankan tahap-tahap berdasarkan prosedur dan
kebijakan yang telah ditetapkan. PT ANTAM (Persero) Tbk sudah memiliki struktur
yang bagus, karena tidak memberikan double job atau menggadakan pekerjaan
karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif.
86
IV.2.4 Evaluasi Informasi dan komunikasi
1. Pengungkapan Informasi PT ANTAM (Persero) Tbk
-
Sekretaris perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan informasi
pada website telah diungkapkan secara tepat waktu, akurat lengkap sesuai
dengan peraturan dan perundang-perundangan yang berlaku serta
memastikan informasi tersebut telah disampaikan terlebih dahulu kepada
regulator pasar modal dan secara resmi diungkapkan kepada publik
sebelum diinformasikan pada website.
-
Laporan keuangan yang dipublikasikan secara kuartalan juga didukung
oleh penjelasan dan catatan yang ditunjukan untuk menyediakan
informasi yang memadai kepada investor dalam melakukan penilaian
terhadap PT ANTAM (Persero) Tbk.
-
Perusahaan memilki pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi
berdasarkan Keputusan Direksi yang ditandatangani oleh seluruh Direksi.
Pedoman ini dibuat agar pengelolaan operasi berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di PT ANTAM (Persero) Tbk sehingga
dapat berjalan efektif, efesien, handal, dan aman serta selaras dengan
kebijakan umum TIK PT ANTAM (Persero) Tbk serta selaras dengan
bisnis perusahaan.
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi
-
Terdapat pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi PT ANTAM
(Persero) Tbk
87
-
Sistem akuntansi PT ANTAM (Persero) Tbk dapat menjamin bahwa
seluruh transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan pada
penerbitan iklan valid dicatat dengan benar, lengkap dan tercermin dalam
laporan keuangan pada periode yang sesuai karena sudah terdapat
verifikator pada setiap transaksi.
-
Pada bagian keuangan hanya mengidentifikasi dan mencatat transaksi
yang valid berdasarkan dokumen-dokumen pendukung.
Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara
kueusioner, dan observasi terhadap komponen informasi dan komunikasi yang terjadi di
perusahaan, yaitu:
No
Keterangan Pengendalian
Efektif (v)/
Tidak Efektif (x)
1.
Pengungkapan informasi
v
2.
Dokumen dan catatan
v
3.
Teknologi informasi dan komunikasi
v
4.
Komunikasi antar karyawan dan divisi
v
Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
informasi dan komunikasi yang ada pada perusahaan sudah berjalan dengan efektif.
Dalam pengungkapan informasi PT ANTAM (Persero) Tbk selalu mempublikasikan
laporan keuangan secara kuartalan. Perusahaan memiliki pedoman Teknologi Informasi
dan Komunikasi sehingga dapat berjalan efektif, efesien, handal, dan aman serta selaras
88
dengan kebijakan umum. Adanya hubungan komunikasi yang baik antara karyawan dan
divisi guna meningkatkan kinerja perusahaan.
IV.2.5 Evaluasi Pemantauan (monitoring)
- Pemantauan dilaksanakan melalui aktivitas yang berkelanjutan, melalui
pengevaluasian periodik.
- PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki audit internal yang menilai kinerja
perusahaan
- PT ANTAM (Persero) Tbk juga membuat pemantauan sebagai agenda rutin
operasi perusahaan
PT ANTAM (Persero) Tbk menerapkan hasil dari aktivitas pemantauan
dijadikan pedoman bagi pimpinan untuk menentukan langkah perbaikan dan juga
sebagai langkah untuk menerapkan pengendalian-pengendalian apa saja yang
harus dilakukan atau dihilangkan untuk meminimalkan anggaran PT ANTAM
(Persero) Tbk.
Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara
kueusioner, dan observasi terhadap komponen pemantauan yang terjadi di perusahaan,
yaitu:
No
Keterangan Pengendalian
Efektif (v)/
Tidak Efektif (x)
1.
Monitoring kegiatan yang sedang berjalan
v
2.
Tindak lanjut atas temuan audit
v
89
3.
Pengevaluasian
v
Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
pemantauan yang ada pada perusahaan sudah berjalan dengan efektif. Perusahaan
memiliki auditor internal serta auditor eksternal yang bertugas mengaudit kinerja
perusahaan. PT ANTAM (Persero) Tbk selalu membuat pemantauan sebagai agenda
rutin operasi perusahaan. Aktivitas pemantauan dijadikan pedoman bagi pimpinan untuk
menentukan langkah perbaikan dan juga sebagai langkah untuk menerapkan
pengendalian-pengendalian
90
Download