laporan anatomi dan fisiologi prefrontal cortex

advertisement
REVISI
LAPORAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI PREFRONTAL CORTEX
Laporan ini disusun guna memenuihi tugas mata kuliah Neuropsychology
DISUSUN OLEH
Kelompok IV
Inneke Sandra
190110070025
M. Hiqmah Ameirindo
190110070056
Nurul Hamidah
190110080048
Banyuwerti T.R
190110080077
Sofinas
190110080079
Putri Intan S. B.
190110080086
Stevia Malini
190110080090
Carissa Erani
190110080106
Setra Lentera S.
190110080108
Rachmah Fitrie
190110080126
Harum Saraswati
190110080127
Binatoro R. P.
190110080134
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2011
REVISI
BAB I
PENDAHULUAN
Prefrontal Cortex (latin: Cortex Prefrontalis) adalah salah satu bagian anterior dari
otak yang terletak pada Lobus Frontal, di depan daerah motor dan premotor. Komponen
Prefrontal Cortex terdiri atas Superior Frontal Gyrus, Middle Frontal Gyrus, dan Inferior
Frontal Gyrus. Bagian arterinya terdiri atas Anterior Cerebral dan Middle Cerebral. Serta
bagian venanya adalah Superior Sagittal Sinus. Area-area yang terdapat dalam Prefrontal
Cortex antara lain adalah Frontal Eye fields, Dorsolateral Prefrontal Cortex, Frontopolar
area, Orbitofrontal area, Broca Pars Opercularis, Broca Pars Tringularis, Dorsolateral
Prefrontal Cortex, dan Inferior Prefrontal Gyrus.
Prefrontal Cortex area merupakan bagian terdepan dari lobus frontal, lobus
korteks terbesar yang berisi lima bidang utama untuk fungsi neuropsikiatri (planning,
organizing, problem solving, selective attention, personality) dan fungsi motorik dan
memediasi fungsi intelektual yang lebih tinggi (higher cognitive functions) yakni
termasuk emosi dan perilaku. Fungsi eksekutif juga dilakukan oleh daerah Prefrontal
Cortex, yaitu berhubungan dengan kemampuan untuk membedakan antara pikiran yang
saling bertentangan, menentukan baik dan buruk, lebih baik dan terbaik, yang sama dan
berbeda, konsekuensi masa depan dari kegiatan saat ini, bekerja menuju tujuan yang
ditetapkan, prediksi hasil, harapan berdasarkan tindakan, dan "kontrol" sosial
(kemampuan untuk menekan dan mendesak bahwa, jika tidak ditekan, dapat
menyebabkan hasil tidak dapat diterima secara sosial). Prefrontal cortex pada manusia
mengurus, mengintergrasikan, memformulasikan, memilih, memonitor, memodifikasi,
dan menilai semua kegiatan sistem syaraf yang ada (Stuff and Benson. 1987).
Sebagai mahasiswa Psikologi, mempelajari bagian Prefrontal Cortex adalah
sesuatu yang penting. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku
dan proses mental manusia. Tingkah laku dan proses mental yang dipelajari tersebut, yang
disebutkan sebelumnya seperti fungsi neuropsikiatri, fungsi motorik, maupun fungsi
eksekutif diproses dalam area Prefontal Cortex. Oleh karena itu, dengan mengetahui apa
saja yang terjadi dalam Prefrontal Cortex, tentunya akan memudahkan mahasiswa
Psikologi khususnya dalam mempelajari tingkah laku dan proses mental manusia dilihat
dari aspek fisiknya.
REVISI
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI PREFRONTAL CORTEX
II.1 Anatomi Prefrontal Cortex
Korteks prefrontal (PFC) adalah bagian anterior dari lobus frontalis dalam otak,
terletak di depan daerah motor dan premotor.
Ada tiga cara yang mungkin untuk mendefinisikan korteks prefrontal:

Sebagai korteks frontal granular

Sebagai zona proyeksi inti mediodorsal thalamus

Sebagai bagian dari korteks frontal yang rangsangan listriknya tidak menimbulkan
gerakan
 Orbitofrontal cortex (OFC) :
OFC termasuk bagian dari prefrontal cortex yang menerima proyeksi dari
magnocellular, nukleus medial (tengah – tengah) dari mediodorsal thalamus. Meski
bagian ini termasuk masih banyak misteri, OFC merupakan bagian yang berperan
pada proses kogntif decision-making dengan peran alaminya sebagai pengekalkulasi
‘untung-rugi’ dari suatu tindakan berdasarkan konstruk – konstruk dari reward dan
punishment yang sudah dapat dipelajari.
 Dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC) :
Korteks prefrontal dorsolateral penting untuk "kognitif" dan ‘fungsi eksekutif’
seperti working memory,pembentukan niat tindakan yang goal-directed, penalaran
abstrak, dan pengendalian attensi (perhatian). Selain itu, daerah ini otak diyakini
REVISI
penting untuk pengaturan mempengaruhi negatif. Penting untuk penilaian kembali
dan penekanan dari pengaruh perasaan negatif. Perannya dalam pengendalian bukan
hanya pada perasaan negatif, melainkan hingga pada pengendalian diri, dimana pada
akhirnya berperan besar dalam proses pengambilan keputusan.
 Ventrolateral prefrontal cortex (VLPFC)
Ventrolateral PFC (VLPFC) diduga terlibat dalam tugas-tugas yang relative
sederhana, seperti pemeliharaan informasi jangka pendek yang sementara tidak
dapat dilakukan dalam working memory (misalnya, mengingat nomor telepon yang
baru saja dikatakan sebelum diketik pada telepon).
II.2 Fisiologi Prefrontal Cortex
Prefrontal area merupakan bagian terdepan dari lobus frontal, lobus korteks
terbesar yang berisi lima bidang utama untuk fungsi neuropsikiatri (planning, organizing,
problem solving, selective attention, personality) dan fungsi motorik dan memediasi
fungsi intelektual yang lebih tinggi (higher cognitive functions) yakni termasuk emosi
dan perilaku. Pada wilayah ini otak telah terlibat dalam perencanaan perilaku kognitif
yang kompleks, ekspresi kepribadian, pengambilan keputusan dan perilaku sosial moderat
yang benar. Kegiatan dasar wilayah ini adalah otak dianggap sebagai orkestrasi dari
pikiran dan tindakan sesuai dengan tujuan-tujuan internal.
Istilah psikologi yang paling khas untuk fungsi-fungsi yang dilakukan oleh daerah
korteks prefrontal adalah fungsi eksekutif. Fungsi eksekutif berhubungan dengan
kemampuan untuk membedakan antara pikiran yang saling bertentangan, menentukan
baik dan buruk, lebih baik dan terbaik, yang sama dan berbeda, konsekuensi masa depan
dari kegiatan saat ini, bekerja menuju tujuan yang ditetapkan, prediksi hasil, harapan
berdasarkan tindakan, dan "kontrol" sosial (kemampuan untuk menekan dan mendesak
bahwa, jika tidak ditekan, dapat menyebabkan hasil tidak dapat diterima secara sosial).
Prefrontal cortex pada manusia mengurus, mengintergrasikan, memformulasikan,
memilih, memonitor, memodifikasi, dan menilai semua kegiatan sistem syaraf yang ada
(Stuff and Benson. 1987). Prefrontal cortex berfungsi memberi informasi dari semua
indera, dan menggabungkan informasi tersebut sehingga berguna untuk membentuk
penilaian. Kemudian secara konstan berisi representasi aktif pada working memory,
sebagaimana representasi tujuan dan konteks. Sayangnya, prefrontal cortex yang
merupakan salah satu daerah yang paling penting dalam otak, juga salah satu yang paling
rentan terhadap cedera.
REVISI
BAB III
DISFUNGSI PADA PREFRONTAL CORTEX
Sindrom yang terjadi karena kerusakan pada area prefrontal dibagi menjadi 3 area,
yaitu Lateral Prefrontal Cortex, Medial Prefrontal Cortex, dan Orbital Prefrontal Cortex.
Masing-masing sindrom tersebut adalah sebagai berikut :
1. Lateral Prefrontal Cortex
Gangguan pada area ini dapat disebabkan oleh penyakit, trauma, tumor, atau
vascular accident. Adapula sindrom yang dapat muncul adalah :
a. Attention Disorder, gangguan pada selective attention
b. Apathy
c. Dysexecutive Syndrome
d. Gangguan untuk melakukan working memory dan planning behavior
e. Prefrontal Aphasia, yaitu language disorder yang disebabkan kerusakan pada
bagian left prefrontal
f. Depression, (kerusakan bagian hemisphere kiri)
2. Orbital Prefrontal Cortex
Gangguan pada area ini dapat disebabkan oleh penyakit seperti tumor dan
aneurysms anterior communicating arteri, dan lain-lain. Adapula sindrom yang dapat
muncul adalah :
a. Gangguan Exclusionary aspect, yaitu divided attention
b. Orbirofrontal Hypermotility
c. Criminal Sociopath atau Psycopath
d. ADHD pada anak yang hiperaktif
e. Poor Judgement
f. Disinhibition
g. Emotional Lability
3. Medial Prefrontal Cortex
Gangguan pada area ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti penyakit
tumor, dan lain-lain. Adapula sindrom yang dapat muncul adalah :
a. Hypokinesia dan Akinesia
b. Defective Self-monitoring
c. Akinetic Mutism
d. Neurovegetative Deteriorentation
REVISI
e. Apathy
f. Kesulitan inisiasi dan gangguan kinerja bagian mata atau speech movements
Gangguan perilaku berhubungan dengan Prefrontal cortex
Masalah perilaku diasosiasikan pada kerusakan frontal lobe dapat diklasifikasikan
secara kasar menjadi 5 kelompok yang dapat tumpang-tindih :
1. Problems of starting; mucul dalam bentuk penurunan spontanitas, penurunan
produktivitas, penurunan rata-rata perilaku yang dilakukan, atau menurun atau
hilangnya inisiatif.
2. Difficulties in making mental or behavioral shifts. Permasalahan yang dapat
terjadi ada pada atensi, perubahan gerakan, atau fleksibilitas dalam sikap, berada
dalam lingkup perseveration atau rigidity (kekakuan). Perseveration merujuk
pada perpanjangan yang berulang atau melanjutkan suatu aksi atau aktivitas
bersekuens, atau pengulangan pada respon yang sama atau mirip pada variasi
pertanyaan, tugas, atau situasi (E, Goldberg dan Tucker, 1979; Walsh dan Darby,
1999).
3. Problems in stopping – pada kegiatan berhenti atau memodulasi perilaku yang
sedang dilakukan- mucul dalam bentuk impulsivitas, reaksi berlebihan, disinhibisi,
dan kesulitan menahan respons yang salah atau yang tidak diinginkan, khususnya
ketika respon itu memiliki nilai asosiasi yang kuat atau merupakan bagian dari
rantai suatu respon.
4. Deficient self-awareness.
Menghasilkan ketidakmampuan untuk mempersepsi
kinerja yang salah(error), untuk mengapresiasi dampak yang dibuat pada orang
lain, untuk mengukur situasi social dengan baik/cocok, dan untuk berempati pada
orang lain (Eslinger, Grattan, dan Geder, 1996; Prigatano, 1991c; Prigatano dan
Schacter, 1991, passim; Schacter, 1990b; Struss, Gow, dan Heterington, 1992).
5. A congrete attitude, atau hilangnya sikap abstrak (K.Goldstein, 1944, 1948). Hal
ini menunjukkan ketidakmampuan seseorang untuk memisahkan diri dari
lingkungan yang mengelilinginya dalam sikap lateral dimana objek, pengalaman,
dan perilaku termasuk pada nilai yang jelas. Pasien menjadi tidak mampu untuk
merencanakan dan meramalkan atau mempertahankan perilaku mencapai
tujuan(goal-directed behavior).
REVISI
DAFTAR PUSTAKA
Lezak,Muriel D. Neuropsychological Assesment 4th edition. 2004. OXFORD :
University press.
M. Fuster, Joaquín, Md, Phd. The Prefrontal Cortex 4th edition. 2008. USA :
Academic press.
Medscape Wire. (2011). Human Emotion Processing at the Neuronal Level
Investigated.
Diunduh dari http://www.medscape.com/viewarticle/412267
http://www.wisegeek.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Prefrontal_cortex
http://news.sciencemag.org/sciencenow/2009/05/01-03.html.
http://www.medpedia.com/questions/124-function-of-the-prefrontal-lobe
http://www.waiting.com/brainfunction.html
http://www.holisticeducator.com/prefrontal.htm
Download