profil berpikir siswa smp dalam pengajuan soal

advertisement
MATHEdunesa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017
ISSN :2301-9085
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS LITERASI
MATEMATIKA PADA MATERI POKOK STATISTIKA
Nanda Ayu Indarasati
Mahasiswa S-1 Pendidikan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: [email protected]
Janet Trineke Manoy
Dosen Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat
menunjang pembelajaran di kelas (Prastowo, 2011). LKPD dengan memuat indikator-indikator literasi
matematika dapat membantu peserta didik untuk menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan desain pengembangan
Thiagrajan, Four-D. Desain pengembangan Four-D terdiri dari empat tahapan, antara lain tahap
pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran. Akan tetapi, pada
penelitian ini hanya sampai pada tahap ketiga saja, yaitu tahap pengembangan. Produk yang dihasilkan dari
penelitian ini adalah LKPD Berbasis Literasi Matematika pada Materi Pokok Statistika yang berkualitas
baik. LKPD dinyatakan berkualitas baik apabila memenuhi aspek valid, aspek praktis, dan aspek efektif.
Subjek dalam penelitian ini, yaitu peserta didik kelas XI MIA-5 SMA Negeri 1 Driyorejo Kabupaten
Gresik.
Produk LKPD Berbasis Literasi Matematika pada Materi Pokok Statistika dalam penelitian ini
dinyatakan berkualitas baik karena memenuhi aspek valid, praktis, dan efektif. LKPD ini memenuhi aspek
valid dengan rata-rata total validitas 3.79 (94.72%), dan aspek praktis dengan rata-rata total kepraktisan
2.85 (71.43%). Selain itu, memenuhi aspek efektif dengan persentase ketuntasan klasikal 94.74% dan
persentase respons positif peserta didik 75%.
Kata kunci: Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), Literasi Matematika, Statistika, Desain
Pengembangan Thiagarajan (Four-D).
ABSTRACT
Worksheet is one of teaching media which is able to improve teaching activity in the classroom
(Prastowo, 2011). Indicators in mathematics literacy were included in worksheet is able to help the pupils
for applying the concept in daily life.
This research used developmental research which was Thiagrajan (Four-D) development design.
There are 4 stages in the Four-D, define, design, develop, and disaminate. However, this research was
finish until the third stage, develop stage. The product result in this research is worksheet based on the
mathematics literacy for statistics material in good quality. This worksheet is achieving the criteria if able
to achieve three aspects, validity, practical, effetiveness. The subject in this research was the pupils in SMA
Negeri 1 Driyorejo Kabupaten gresik Grage XI-MIA-5.
The worksheet products based on the mathematics literacy for statistics material is stated as a good
quality, since it achievied the aspects for validity, practical, and effectiveness. This worksheet achieved the
validity aspects with average 3.79 (94.72%), and practical aspects with average 2.85 (71.43%). Besides, it
achieved the effective aspects with percentage of the classical learning 94.74% and percentage of students
positive response from the pupils 75%.
Key words: worksheet, mathematics literacy, Thiagarajan development design (Four-D)
203
Volume 2 No.6 Tahun 2017
PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya zaman, permasalahan
yang muncul dalam kehidupan sehari-hari semakin
kompleks. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan
kualitas individu masing-masing agar dapat menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi. Matematika merupakan
cabang ilmu pengetahuan yang dapat membantu individu
untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu, mutu pembelajaran matematika di
sekolah harus ditingkatkan lagi.
Pembelajaran matematika di sekolah bertujuan
untuk membekali peserta didik dengan konsep-konsep
matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari. Banyak cara yang dapat
dilakukan guru agar dapat mewujudkan pembelajaran
matematika yang aktif, kreatif, dan efektif. Salah satu cara
yang dapat dilakukan guru untuk mewujudkan
pembelajaran matematika yang lebih baik lagi yaitu
dengan menumbuhkembangkan literasi matematika.
Literasi matematika merupakan kemampuan individu
dalam
merumuskan,
mengimplementasikan,
dan
menafsirkan serta mengevalusi konsep matematika untuk
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.
Guru dapat meumbuhkembangkan literasi
matematika melalui Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD). Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat
membantu guru dalam membelajarkan konsep. Guru
diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar yang sudah
ada dan menyesuaikannya dengan karakter peserta didik
yang dididiknya. Peran guru sangat penting dalam
memilah dan mengembangkan LKPD yang hendak
dioperasionalkan peserta didik. Salah satu kriteria literasi
matematika yaitu mengaitkan materi pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari.
Observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri
1 Driyorejo, sebagian besar guru matematika yang
mengajar kelas XI hanya menggunakan bahan ajar yang
disediakan sekolah dan peserta didik kurang termotivasi
untuk memelajari konsep dari bahan ajar tersebut. Selain
itu, konten bahan ajar sekolah, khususnya pada LKPD,
sangat sedikit latihan soal yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, sehingga mengarahkan peserta
didik untuk mengahafal konsep saja tanpa mengetahui
bagaimana menggunakannya di kehidupan nyata. Namun
di sisi lain, peserta didik sangat membutuhkan latihan soal
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari agar peserta
didik mampu mengimplementasikan konsep yang
diajarkan untuk memecahkan masalah kehidupan nyata.
Oleh karena itu, perlu dikembangkannya LKPD yang dapat
membantu peserta didik mencapai literasi matematika.
Statistika sering digunakan masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu menyajikan
informasi yang berupa data kuantitatif. Penerapan statistika
dalam kehidupan merupakan solusi untuk meningkatkan
kemampuan dan kualitas kehidupan manusia. Penting bagi
guru untuk membelajarkan statistika kepada peserta didik
dengan menggunakan pendekatan kontekstual, karena
penerapan kaidah statistika lebih dekat dengan kehidupan
masyarakat, seperti penyajian informasi tentang pemilihan
umum, menentukan rata-rata nilai peserta didik, dan
sebagainya. Pengembangan LKPD dengan materi statistika
merupakan salah satu solusi yang tepat untuk
membelajarkan materi statistika kepada peserta didik
secara kontekstual.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu
dilakukannya penelitian yang berjudul, “Pengembangan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Literasi Matematika pada Materi Pokok Statistik”.
METODE
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu model pengembangan Four-D yang dikemukan
oleh Thiagarajan. Model pengembangan Four-D terdiri
dari empat tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap
perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan
tahap penyebaran (dessiminate). Namun penelitian ini
hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan
(develop) karena penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan LKPD.
Subjek penelitian dan objek penelitian dalam
penelitian ini, yaitu peserta didik kelas XI MIA-5 SMA
Negeri 1 Driyorejo dan LKPD Berbasis Literasi
Matematika pada Materi Pokok Statistika.
Dalam penelitian ini, jenis data ingin diperoleh dan
instrumen pengumpulan data yang akan digunakan ialah
sebagai berikut.
Tabel 1. Instrumen Pengumpulan Data
Jenis Data
Kevalidan LKPD
Kepraktisan
LKPD
Keefektifan
LKPD
Instrumen Pengumpulan Data
Lembar Kevalidan LKPD
Angket Kepraktisan LKPD
Tes Hasil Belajar; Angket
Respons Peserta Didik
Pada tahap pendefinisian (define), dilakukan analisis
awal akhir, analisis peserta didik, analisis konsep, analisis
tugas, dan perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap
perancangan (design), dilakukan penyusunan LKPD,
pemilihan format, desain awal yang menghasilkan draft-1,
dan penyusunan tes. Tahap pengembangan (develop),
dilakukan validasi yang menghasilkan data kevalidan
LKPD draft-2, revisi yang menghasilakan draft-2, dan uji
coba. Pengambilan data kepraktisan dan keefektigan
LKPD dilakukan setelah uji coba LKPD draft-2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
204
Volume 2 No.6 Tahun 2017
Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis hasil penelitian,
antara lain hasil proses pengembangan LKPD dan hasil
pengembangan LKPD. Hasil proses pengembangan LKPD
merupakan deskripsi pelaksanaan penelitian mulai dari
tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap
pengembangan
sedangkan
hasil
pengembangan
merupakan nilai kevalidan LKPD, kepraktisan LKPD, dan
keefektifan LKPD. Adapun uraian dari hasil penelitian
sebagai berikut.
a.Hasil Proses Pengembangan LKPD
Tahap pendefinisian (define), dilakukan analisis awal
akhir, yaitu mengidentifikasi masalah dan menganalisis
kurikulum. Masalah yang ada muncul yaitu latihan soal
pada LKPD milik peserta didik hanya sedikit yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan
kurikulum 2013 sebelum revisi yang berlaku di SMA
Negeri 1 Driyorejo, materi statistika merupakan salah satu
materi yang diajarkan di semester genap dan lathian soal
statistika pada LKPD milik peserta didik yang paling
sedikit. Selanjutnya, dilakukan analisis konsep yaitu
menentukan submateri statistika apa yang akan dimuat
dalam LKPD. Analisis tugas, merumuskan strukur isi
LKPD dan merumuskan indikator-indikator literasi
matematika.
Adapun
indikator-indikator
literasi
matematika sebagai berikut.
Tabel 2. Indikator-Indikator Literasi Matematika
Indikator-Indikator Literasi Matematika
10. Merefleksikan
solusi
matematika,
menjelaskan dan memberikan argumen yang
mendukung, menolak atau memenuhi aturan
matematika dalam memecahkan masalah
kontekstual.
Perumusan tujuan pembelajran termuat dalam RPP.
Tahap perancangan (design), dilakukan penyusunan
LKPD yaitu merumuskan kegiatan peserta didik yang akan
dimunculkan yang sesuai dengan indikator-indikator.
Adapun kegiatan peserta didik yang akan dimunculkan
pada LKPD ialah sebagai berikut.
Tabel 3. Kegiatan Peserta Didik pada LKPD yang
Dikembangkan
Indikator-Indikator Literasi
Matematika
Mengidentifikasi
variabel
matematika yang mendasari
permasalahan di dunia nyata dan
membuat asumsi yang nantinya
dapat digunakan.
Memahami
konteks
untuk
memecahkan masalah secara
matematis,
misalnya
menggunakan konsep matematika
yang tepat dalam memecahkan
suatu masalah.
Membuat langkah-langkah yang
efektif
agar
dapat
menggeneralisasikan,
menyimpulkan,
hingga
menemukan solusi matematika.
Indikator-Indikator Literasi Matematika
1.
Mengidentifikasi variabel matematika yang
mendasari permasalahan di dunia nyata dan
membuat asumsi yang nantinya dapat
digunakan.
2.
Memahami konteks untuk memecahkan
masalah secara matematis, misalnya
menggunakan konsep matematika yang tepat
dalam memecahkan suatu masalah.
Menggunakan representasi yang tepat dalam
memecahkan
dan
mengomunikasikan
masalah.
Menjelaskan,
membuktikan
atau
membenarkan dalam memecahkan masalah.
Menggeneralisasikan pola disertai dengan
argumen dari setiap langkah-langkah yang
digunakan dalam memecahkan masalah
secara matematis.
Membuat langkah-langkah yang efektif agar
dapat menggeneralisasikan, menyimpulkan,
hingga menemukan solusi matematika.
Memahami dan menggunakan konstruksi
formal berdasarkan definisi, dan aturan dalam
matematika serta menggunakan algoritma.
Mengetahui dan mampu menggunakan
berbagai perangkat dengan tepat matematika
dalam memecahkan masalah.
Membuat
dan
mengkomunikasikan
penjelasan dan argumen yang berkaitan
dengan pemecahan masalah matematika.
Menafsirkan hasil matematika dalam
berbagai format penyajian data yang sesuai
dengan masalah yang ada; membandingkan
atau mengevaluasi dua atau lebih representasi
yang berkaitan dengan suatu masalah
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Menjelaskan, membuktikan atau
membenarkan
dalam
memecahkan
masalah.
Menggeneralisasikan
pola
disertai dengan argumen dari
setiap langkah-langkah yang
digunakan dalam memecahkan
masalah secara matematis.
Memahami dan menggunakan
konstruksi formal berdasarkan
definisi, dan aturan dalam
matematika serta menggunakan
algoritma.
Mengetahui
dan
mampu
menggunakan berbagai perangkat
dengan tepat matematika dalam
memecahkan masalah.
Menggunakan representasi yang
tepat dalam memecahkan dan
mengomunikasikan masalah.
Menafsirkan hasil matematika
dalam berbagai format penyajian
data yang sesuai dengan masalah
yang ada; membandingkan atau
mengevaluasi dua atau lebih
representasi
yang
berkaitan
dengan suatu masalah.
Membuat
dan
mengkomunikasikan penjelasan
dan argumen yang berkaitan
dengan pemecahan masalah
matematika.
Menafsir
kan,
menerapk
an, dan
mengeval
uasi hasil
matemati
ka
Menggunakan konsep matematika, fakta, prosedur dan
penalaran
Merumusk
an masalah
secara
matematis
Proses
Matematika
Proses
Matematika
205
Kegiatan Peserta Didik
Diberikan kurs jual dan kurs
beli, peserta didik dapat
menemukan
adanya
kurs
tengah (sebagai variabelnya).
Peserta didik menerapkan
konsep mean data tunggal
untuk menentukan kurs tengah.
Peserta didik menjelaskan
langkah-langkah
mendistribusikan data tunggal
menjadi data kelompok hingga
membuat tabel frekuensinya
dengan bahasanya sendiri.
Peserta didik menjelaskan
tujuan dari mengurutkan data
nilai tekecil – terbesar dan
menjelaskan mengapa dalam
menentukan panjang tiap kelas
interval menggunakan konsep
pembagian.
Peserta didik mendistribusikan
data tunggal sesuai dengan
langkah-langkah yang tepat.
Peserta
didik
dapat
mengoperasikan MS. Excel
untuk menyelesaikan langkahlangkah pada LKPD.
Peserta didik menggunakan
diagram
histogram
untuk
menjelaskan pergerakan kurs
USD-IDR tahun 2016.
Peserta
didik
dapat
menjelaskan diagram mana
yang sesuai untuk menyajikan
data kelompok.
Peserta
didik
mampu
menjelaskan pergerakan nilai
tukar
USD-IDR
dengan
mendeskripsikan
diagram
histogram yang telah dibuat.
Volume 2 No.6 Tahun 2017
Indikator-Indikator Literasi
Matematika
Merefleksikan solusi matematika,
menjelaskan dan memberikan
argumen
yang
mendukung,
menolak atau memenuhi aturan
matematika dalam memecahkan
masalah kontekstual.
Kegiatan Peserta Didik
Peserta didik mengevaluasi
langkah-langkah penyelesaian
masalah yang telah dibuat
dengan menyebutkan kendala
yang dihadapi dan solusi yang
dibuat.
Pemilihan format LKPD sesuai dengan yang
dipaparkan Depdiknas (2008). Pemilihan perangkat yang
mendukung, yaitu Microsoft Excel didasarkan karena data
pada masalah yang dimunculkan di LKPD draft-2 dalam
jumlah besar, sehingga membutuhkan aplikasi Microsoft
Excel untuk memudahkan peserta didik dalam
mengurutkan data, menentukan nilai jangkauan data,
membagi data ke dalam kelas-kelas interval, dan
menentukan komponen-komponen tabel frekuensi. Desain
awal atau draft-2 dibuat sesuai dengan beberapa hal yang
telah dianalisis sebelumnya. Kemudian langkah terakhir
pada tahap ini yaitu penyusunan tes.
Tahap pengembangan (develop), desain awal (draft1) divalidasikan kepada dosen pendidikan matematika dan
guru mata pelajaran matematika SMA Negeri 1 Driyorejo.
Setelah dilakukan validasi, peneliti merevisi LKPD sesuai
dengan hasil validasi. LKPD yang sudah direvisi diuji
cobakan pada peserta didik kelas XI MIA-5 SMA Negeri 1
Driyorejo. Kemudian, guru mata pelajaran matematika dan
subjek penelitian mengisi angket kepraktisan dilanjutkan
dengan tes hasil belajar peserta didik dan pengisian angket
respons peserta didik.
b.Hasil Pengembangan LKPD
Berdasarkan hasil validasi, pengisian angket kepraktisan
oleh guru dan peserta didik, tes kompetensi peserta didik,
dan pengisian angket respons peserta didik diperoleh data
sebagai berikut.
Tabel 4 Hasil Pengembangan LKPD
Aspek
Kevalidan LKPD
Kepraktisan LKPD
Keefektifan LKPD
 Tes Hasil
Belajar
 Respons Peserta
DIdik
Keterangan Nilai
Rata-Rata Total
Validitas
Rata-Rata Total
Kepraktisan
Ketuntasan Klasikal
Respons Positif
Peserta Didik
Nilai
3.79 (94.72%)
2.85 (71.43%)
94.74%
75%
Analisis Data
a.Analisis Kevalidan LKPD
Rata-rata validitas pada aspek format sebesar 3.50,
aspek kebahasaan sebasar 4.00, dan aspek isi 3.87
menunjukkan bahwa LKPD telah memuat indikatorindikator literasi matematika yang telah disebutkan pada
bab II. Dari tiap-tiap aspek sudah memenuhi kategori valid.
Rata-rata kriteria terendah terdapat pada kriteria
kelengkapan petunjuk pengerjaan. Pada LKPD sebelum
direvisi
kurang
lengkapnya
petunjuk
dalam
mendisitribusikan data tunggal menjadi data kelompok
dengan menggunakan MS. Excel. Berdasarkan
perhitungan kevalidan yang telah ditetapkan pada Bab III,
diperoleh LKPD Berbasis Literasi Matematika Materi
Pokok Statistika dinyatakan valid dengan perolehan ratarata total validitas LKPD sebesar 3.79 atau jika
dikonversikan dalam bentuk persentase sebesar 94.72%.
Jadi LKPD yang dikembangkan valid.
b.Analisis Kepraktisan LKPD
LKPD dinyatakan praktis berdasarkan perhitungan
aspek kepraktisan yang telah ditetapkan pada Bab III dan
berlandaskan pada pengkategorian kepraktisan yang
dijabarkan oleh Riduwan maka, diperoleh LKPD Berbasis
Literasi Matematika Materi Pokok Statistika dinyatakan
praktis dengan perolehan rata-rata total kepraktisan LKPD
sebesar 2.85 jika dinyatakan dalam bentuk persentase
sebesar 71.43%.
c.Analisis Keefektifan LKPD
Tes hasil belajar peserta didik dinyatakan tuntas
berdasarkan pada pengategorian keefektifan yang
dijabarkan oleh Mulyasa maka, diperoleh LKPD Berbasis
Literasi Matematika Materi Pokok Statistika dinyatakan
tuntas dengan ketuntasan klasikal sangat tinggi sebesar
94.74%.
LKPD yang dikembangkan mendapatkan respons
positif dari peserta didik berdasarkan pada pengategorian
respons positif yang dijabarkan oleh Khabibah maka,
diperoleh LKPD Berbasis Literasi Matematika Materi
Pokok Statistika dinyatakan butir-butir pernyataannya
positif dengan perolehan persentase respons positif sebesar
75%.
Berdasarkan teori tentang aspek keefektifan LKPD,
jika tes hasil belajar peserta didik tuntas dan LKPD
mendapatkan respons positif dari peserta didik, maka
LKPD yang dikembangkan dinyatakan efektif.
Pembahasan
Pada penelitian ini, kevalidan LKPD secara teoritis
dan empirik LKPD dinyatakan valid. Namun ada satu butir
kriteria pada aspek format yang belum memenuhi kriteria
valid atau pun sangat valid. Kriteria yang tidak memenuhi
tersebut, yaitu kelengkapan petunjuk pengerjaan. Pada
draf-1 LKPD hanya berupa perintah yang berisikan tentang
apa yang harus dilakukan peserta didik, akan tetapi tidak
dilengkapi dengan petunjuk bagaimana cara melaksanakan
perintah tersebut. Namun, setelah dilakukan validasi oleh
Dosen Pendidikan Matematika UNESA dan Guru
Matematika SMA Negeri 1 Driyorejo, peneliti melakukan
revisi pada LKPD sesuai dengan saran/masukan yang
diberikan validator dan khususnya pada poin kriteria yang
tidak termasuk dalam kategori valid.
Pada penilaian kepraktisan, secara keseluruhan
LKPD Berbasis Literasi Matemtaika dengan Materi Pokok
206
Volume 2 No.6 Tahun 2017
Statistika dinyatakan praktis. Rata-rata persentase total
nilai kepraktisan yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu
71.43%. Enam butir dari delapan butir pernyataan yang
ditampilkan pada LKPD memenuhi kriteria praktis.
Namun ada dua butir angket kepraktisan yang hanya
memenuhi kriteria cukup praktis. Dua butir tersebut antara
lain.
 Bahasa yang digunakan LKPD komunikatif.
 Petunjuk/perintah pada LKPD mudah dipahami.
Berdasarkan dua poin di atas dapat diketahui,
bahwa penggunaan bahasa dalam menyampaikan petunjuk
atau pun perintah pada LKPD, sehingga pesrta didik
mengalami kesulitan dalam memahami perintah/petunjuk.
Oleh karena itu, setelah dilakukan uji coba perlu dilakukan
revisi pada kriteria penggunaan bahasa dalam
menyampaikan petunjuk
Pada penilaian ketuntasan tes hasil belajar peserta
didik, terdapat dua orang peserta didik yang belum
memenuhi KKM (belum tuntas). Nilai tes hasil belajar
kedua peserta didik tersebut, antara lain 62.5 dan 77.5,
sedangkan nilai KKM mata pelajaran Matematika kelas XI
MIA di SMA Negeri 1 Driyorejo, yaitu 78. Alasan
mengapa belum tuntas yaitu karena peserta didik ini hanya
dapat merepresentasikan informasi yang diperoleh saja,
namun tidak mengomunikasikannya dengan baik.
Ketuntasan klasikal dan respons positif peserta
didik menunjukkan bahwa LKPD Berbasis Literasi
Matematika Materi Pokok Statistika memenuhi kriteria
efektif. Masukan/saran dari peserta didik terhadap LKPD
yang dikembangkan dominan menyatakan bahwa banyak
kalimat yang sulit dipahami/dimengerti. Dari sini, peneliti
mengetahui bahwa perlu dilakukannya revisi terhadap
aspek kebahasaan LKPD.
Berdasar pada respons negatif yang diberikan
peserta didik dapat diketahui bahwa petunjuk/perintah
pada LKPD kurang komunikatif, tampilan LKPD kurang
dapat membuat peserta didik termotivasi untuk
mengerjakannya. Pada LKPD permasalahan kehidupan
sehari-hari hanya ditampilkan pada topik utama, dengan
demikian peserta didik merasa bahwa LKPD tidak
menyajikan permasalahan kontekstual.
Menurut teori yang diuraikan Nieven pada tahun
1999, LKPD yang dikembangkan dalam penelitian ini
berkualitas baik karena memenuhi kriteria valid, praktis,
dan efektif dengan rincian sebagai berikut.
 Valid, LKPD telah dinilai valid oleh para validator
dengan nilai sebesar 3.79 (94.72%).
 Praktis, LKPD dinilai praktis karena mudah
digunakan dengan skala nilai sebesar 2.85 (71.43%).
 Efektif, LKPD dinilai efektif karena mendapat angket
respon peserta didik dengan kriteria positif dengan
skala penilaian sebesar 75%, dan ketuntasan klasikal
peserta didik mendapat kriteria sangat tinggi dengan
skala penilaian 94.74%.
Diskusi Penelitian
Ada beberapa hal yang dapat menjadi hambatan
dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut.
1. Penggunaan LKPD yang dikembangkan dalam
penelitian ini memerlukan komputer yang memiliki
aplikasi Microsoft Excel sebanyak kelompok peserta
didik yang telah dibentuk selama pembelajaran. Hal ini
menyebabkan sekolah yang tidak difasilitasi
laboraturium komputer yang memliki aplikasi
Microsoft Excel mengalami kesulitan dalam
menggunakan atau bahkan tidak dapat menggunakan
LKPD yang dikembangkan dalam penelitian ini.
2. Penggunaan LKPD yang dikembangkan ini
menerapkan aplikasi Microsoft Excel. Apabila peserta
didik yang akan menggunakan LKPD yang
dikembangkan ini tidak memiliki kompetensi dalam
mengoperasikan Microsoft Excel maka dapat
menghambat penggunaan LKPD dalam pembelajaran.
Guru harus memberikan pengetahuan terhadap peserta
didik mengenai pengoperasian Microsoft Excel yang
berkaitan dengan penggunaan LKPD dan hal tersebut
dapat menyebabkan durasi pembelajaran tidak efisien.
PENUTUP
Simpulan
1. Proses pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik
Berbasisi Literasi Matematika pada Materi Pokok
Statistika bagi peserta didik kelas XI MIA 5 SMA
Negeri 1 Driyorejo yang memenuhi kriteria aspek
valid, praktis, dan efektif dapat menggunakan model uji
coba Four-D (Thiagarajan) dengan penjelasan sebagai
berikut.
a. Pada tahap pendefinisian (define) diperoleh
informasi mengenai permasalahan peserta didik,
yaitu LKPD peserta didik pada materi statistika
sangat sedikit latihan soal yang dimunculkan tidak
kontekstual. Peserta didik yang dijadikan subjek
penelitian yaitu peserta didik kelas XI MIA-5.
Selain itu, submateri statistika yang dimuat dalam
LKPD yang dikembangkan yaitu mengenai
distribusi data tunggal menjadi data kelompok dan
ukuran pemusatan data.
b. Pada tahap perancangan (design) diperoleh
rancangan LKPD Berbasis Literasi Matematika
pada Materi Pokok Statistika yang sesuai dengan
sepuluh indikator literasi matematika. Kesepuluh
butir indikator literasi matematika memuat tujuh
kemampuan dasar literasi matematika dan tiga
proses matematika versi OECD 2015.
207
Volume 2 No.6 Tahun 2017
c. Pada tahap pengembangan (develop) dilakukan
validasi LKPD yang dikembangkan oleh dua ahli,
yaitu dosen pendidikan matematika dan guru mata
pelajaran matematika SMA Negeri 1 Driyorejp.
Setelah itu, dilakukan uji coba LKPD kepada
peserta didik kelas XI MIA-5. Kemudian peserta
didik diberi tes uji kompetensi untuk mengetahui
hasil belajar setelah menggunakan LKPD yang
dikembangkan. Selain itu, peserta didik juga
mengisi angket respons dan angket kepraktisan,
untuk mengetahui aspek keparaktisan dan
keefektifan LKPD.
2. Hasil dari penelitian pengembangan ini, yaitu diperoleh
LKPD berbasis literasi matematika pada materi pokok
statitistika yang berkualitas baik karena memenuhi
ketiga aspek di bawah ini.
a. LKPD valid, dengan rata-rata total validitas 3.79
(94.72%).
b. LKPD praktis, dengan rata-rata total kepraktisan
2.85 (71.43%).
c. LKPD efektif, dengan persentase ketuntasan
klasikal 94.74% dan persentase respons positif
peserta didik 75%.
Saran
Beberapa hal yang peneliti sarankan ketika
melakukan penelitian yang sejenis sebagai berikut.
1. Indikator-indkator literasi matematika yang akan
dimuat dalam LKPD disesuaikan dengan karaktersitik
peserta didik dan materi yang akan diajarkan.
2. Lakukan pengambilan data jauh dari hari Ujian
Nasional untuk efisiensi waktu.
3. Pengecekan terhadap alat-alat kelengkapan yang
mendukung penggunaan LKPD.
Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
DAFTAR PUSTAKA
Trianto. (2007). Pembelajaran Terpadi dalam Teori dan
Praktek. Jakarta: Tim Prestasi Pustaka.
Akker, J. Van den. 1999. Principles and Method of
Development Research. London. Dalam. Akker,
J. Van den, J., Branch, R.M., Gustafson, K.,
Nieveen, N., & Plomp, T. Design Approches and
tools
in
educational
and
trainging.
Dordrecht:Kluwer Academic Publisher.
NCTM. (1989). Curiculum and Evaluation Standards for
School Mathematics. Reston: NCTM.
Noviandini, R. (2011). Pengembangan LKS untuk Siswa
yang Memiliki Kecerdasan MajemukVisual,
Linguistik, dan Matematis Materi Luas Bangun
Datar Kelas VII SMP. Surabaya: Skripsi ini tidak
dipublikasikan.
OECD. (2016). About Us: PISA for Development
Background. (OECD PISA ) Retrieved Oktober
11, 2016, from Programme for International
Student
Assessment:
https://www.oecd.org/pisa/aboutpisa/pisa-fordevelopment-background.htm
OECD. (2016). PISA 2015 Assessment and Analytical
Framework: Science, Reading, Mathematic and
Financial Literacy. In OECD, PISA 2015
Assessment and Analytical Framework: Science,
Reading, Mathematic and Financial Literacy.
Perancis: OECD Publishing.
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan
Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru,
Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:
Alfabeta.
Thiagarajan; Sivasailam; Dorothy S. Semmel. (1974).
Intructional Development for Training Teachers
of Exceptional Children: A Sourcebook.
Minnesota: Departement o Health, Education, and
Welfare.
Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Kontruktivis. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Depdiknas. (2008). Panduang Pengembangan Bahan Ajar.
Jakarta: Depdiknas.
Kemendikbud. (2014). Konsep dan Implementasi
Kurikulum 2013. Retrieved Oktober 23, 2016,
from Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan:
http://kemdikbud.go.id
Khabibah, S. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran
Matematika dengan Soal Terbuka untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar.
Disertasi tidak dipublikasikan. Surabaya:
UNESA.
208
Download