PDF - Jurnal UNESA

advertisement
MAKNA DAN BENTUK LAGU SELAMAT DATANG PADA MUSIK GAMBUS MISRI DI
DESA PLANDI
KABUPATEN JOMBANG
Hendra Tri Cahyono
Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Surabaya
E-mail : [email protected]
Bambang Sugito
Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti tentang makna dan bentuk lagu “selamat datang” pada gambus misri di desa plandi
kabupaten Jombang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari makna lagu “selamat datang”, menganalisis bentuk lagu
“selamat datang” dan organologi musik gambus misri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yang meliputi studi
lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa makna lagu “Selamat Datang” adalah sebuah sapaan kepada para penonton Gambus Misri. Lagu
“selamat Datang”menggunakan tempo yang sedang atau disebut juga moderato. Menggunakan birama 4/4 dan
perubahan dinamika. Lagu ini merupakan lagu dua bagian, yaitu A dan B. Lagu Selamat Datang memiliki 22 birama.
Pada bagian A terdapat 10 birama sedangkan bagian B terdiri dari 8 birama. maka jumlah kedua kelompok A dan B
terdiri dari 22 birama karena pada bagian A terdapat pengulangan. Setiap kelompok tersusun dari frase tanya dan frase
jawab. Setengah kelompok pertama disebut pertanyaan (antecedent) dan setengah lainnya adalah kalimat jawab
(consequent).
Pada kelompok A, 4 birama pertama sebagai frase tanya dan 6 birama yang lain sebagai frase jawab, pada frase
jawab mengalami penyimpangan karena terdapat ketidaksamaan jumlah birama dan bukan pengulangan pada frase
tanya. Dengan demikian apabila kelompok A ditulis dengan kode, menjadi A (a,x). Kode a sebagai frase tanya,
sedangkan x sebagai frase jawab yang menyimpang karena jumlah birama yang tidak sama dan pada kelompok B
apabila ditulis dengan kode adalah B (by’). b sebagai frase tanya dan y sebagai frase jawabnya. Pada frase jawab y
terdapat perlainan nada.Intrument yang digunakan yaitu, gambus, gitar bass, rebana keyboard dan symbal.
Kata Kunci : Makna lagu, Bentuk Lagu, organologi, Lagu Gambus Misri yang berjudul “Selamat
Datang”
ABSTRACT
This study examines the meaning and form of the song "welcome " on the psaltery Misri rural districts plandi
Jombang.Tujuan this study is to search for the meaning of the song "welcome " , analyzing the form of the song
"welcome " and stringed musical organological Misri . This research is descriptive qualitative approach . The method of
analysis used in this study is that the data collection techniques include field studies , interviews and documentation .
From the data analysis it can be concluded that the results of this study indicate that the meaning of the song
"Welcome" is a greeting to the audience Gambus Misri . The song "Welcome" using moderate tempo moderato also
called . Using time signatures 4/4 and change the dynamics . This song is a song of two parts , A and B. The song
Welcome has 22 bars . In section A there are 10 bars while section B consists of 8 bars . the number of both groups A
and B consisted of 22 bars due in part A there is repetition . Each group is composed of phrases and phrases question
answered . The first half of the group called the question (antecedent ) and the other half is responsible sentences (
consequent ) .
In group A, 4-bar phrase first as a question and the other as a 6-bar phrase in charge, responsible for the
irregularities in the phrase because there is inequality and not the number of bars in a phrase repetition asked. Thus, if
group A written code, to A (a, x). As a code phrase question, while x as a stray phrase that responsibility because that is
not the same amount of time signatures and in group B when the code is written B (by '). b as the phrase as a phrase
1
question and answer y. Y there is a responsibility on the phrase used is perlainan nada.Intrument, harp, bass guitar,
keyboard and tambourine symbal.
Keywords : The meaning of the song, Shape Song, organological, Gambus Misri song entitled "Selamat
Datang".
mengimbangi kesenian rakyat lain yang waktu itu tidak
mungkin diikuti dan dinikmati kalangan santri, seperti
ludruk, jaran kepang, dan lainnya dan kebutuhan
menyampaikan
nilai-nilai
keagamaan
kepada
masyarakat(Setyo 2012: 463).
Didalam perkembangan jaman saat ini yang
cenderung mengarah ke modernisasi tentu sangat
berpengaruh terhadap kesenian-kesenian tradisional yang
semakin lama semakin tersisihkan keberadaanya, salah
satunya yaitu kesenian Gambus Misri yang berada di
Jombang.
Kondisi Gambus Misri sekarang hampir tidak
dikenal lagi oleh masyarakat setempat. Pemerhati dan
para seniman Gambus Misri saja yang masih mengetahui
tentang kesenian Gambus Misri ini. Awal dari jatuhnya
eksistensi gambus Misri ini yaitu pada era tahun 1980-an
banyak bermunculan musik-musik dangdut, pop dan
rock.
Berkembangnya musik-musik dangdut,pop dan rock
serta banyak konser-konser musik dangdut, seperti
Rhoma Irama menimbulkan dampak negatif pada
kesenian Gambus Misri. Dampak yang terlihat yaitu
banyak masyarakat yang mengalihkan perhatian terhadap
kesenian Gambus Misri. Masyarakat menilai Gambus
Misri kurang menghibur dibandingkan dengan konserkonser musik dangdut dan musik pop.
Berkurangnya job panggung yang pada sebelumsebelumnya banyak diminati oleh masyarakat seperti
pada suatu acara hajatan, pernikahan dan acara gebyar
seni yang lama- kelamaan semakin hilang. Ini merupakan
apresiasi masyarakat jombang terhadap kesenian Gambus
Misri sudah tidak ada lagi.
Banyak berbagai faktor Gambus Misri lama tidak
muncul dikalangan masyarakat jombang , faktor – faktor
yang mendominasi ialah modernisasi yang didalamnya
banyak inovasi-inovasi baru dibidang pertunjukan seni
musik. Demikian juga konser musik dangdut dan musik
pop mampu menggeser keberadaan kesenian Gambus
Misri.
PENDAHULUAN
Musik gambus atau zapin merupakan sejenis
musik dan tarian yang pada awalnya dipertunjukkan oleh
pemain musik dan sepasang penari secara ekslusif hanya
terbatas untuk laki-laki, namun dalam perkembangannya
dipertunjukkan oleh laki-laki dan perempuan, diiringi
dengan gambus (u’d), 3 hingga 5 buah marwas (handdrum) yang dimainkan secara bersahut-sahutan (santing),
tamborin, dan dalam perkembangannya kadang-kadang
ditambah dengan instrumen biola, harmonium atau
akordeon ( Musmal, 2010: 9 ).
Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian
tengah Provinsi Jawa Timur. Luas wilayahnya 1.159,50
km². Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah
wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas
permukaan laut, dan berjarak 79 km (1,5 jam perjalanan)
dari barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa
Timur. Jombang memiliki posisi yang sangat strategis,
karena berada di persimpangan jalur lintas selatan Pulau
Jawa yaitu Surabaya-Madiun-Jogjakarta. Jombang juga
dikenal dengan sebutan kota santri, karena banyaknya
sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di
wilayahnya.
Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang
adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena
hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah
berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang
terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, dan
Darul Ulum (Rejoso), dengan adanya keberadaan pondok
pesantren maka banyak muncul budaya-budaya islami di
masyarakat jombang seperti salah satu seni musik yang
bernama Gambus Misri.
Gambus Misri ini sangat berbeda dengan musik
islami seperti Hadrah, Samroh dan Terbang Jidor yang
pada waktu itu sangat terkenal di masyarakat jombang
khususnya santri-santri yang ada di jombang, munculnya
Gambus Misri didorong oleh beberapa hal, antara lain:
Kebutuhan penyaluran ekspresi dan kreasi, maupun
kebutuhan hiburan dan penyegaran, kebutuhan
2
Banyak pihak yang mencoba melestarikan seni
Gambus Misri seperti yang dilakukan oleh tim pelestari
seni budaya Jombang yang beranggota para seniman asli
dari masyarakat Jombang sendiri. Bentuk gerakan yang
dilakukan oleh tim pelesatri Jombang antara lain
menggelar pentas seni Gambus Misri dengan sedikit
perubahan pada unsur musik dan cerita yang dibawakan.
Upaya ini bermaksud untuk menarik minat masyarakat
Jombang bahwa kota Jombang mempunyai seni musik
gambus yang bernama Gambus Misri.
Penyajian Gambus Misri memiliki daya tarik dalam
berbagai hal. Berbeda dengan gambus pada umumnya
yang hanya membawakan lagu-lagu mesir sedangkan
Gambus Misri pada penyajian musiknya tidak hanya
membawakan lagu mesir saja tetapi dapat membawakan
lagu-lagu populer saat ini. Didalam Gambus Misri juga
membawakan pertunjukan tarian dan lawakan.
Gambus Misri memiliki daya tarik juga memiliki
keunikan pada musik yang dibawakan yaitu musik
dangdut dan cerita yang dibawakan tidak hanya
bertemakan islami tetapi juga masalah sosial yang terjadi
saat ini. Gambus Misri mempunyai ciri khas dengan
lagunya yang berjudul ”Selamat Datang”, lagu ini
menunjukan identitas asli kesenian Gambus Misri.
Selain sebagai identitas, lagu “Selamat Datang”
adalah lagu yang ditujukan untuk menyambut para
penonton Gambus Misri hal itu ditunjukkan pada syair
lagu yang bertuliskan “Selamat datang kami ucapkan
para hadirin sekalian”kalimat tersebut dibunyikan
dengan nada dan ritmis yang terkesan mengalun atau
santai. Oleh karena itu lagu “Selamat datang” nadanya
ditirukan oleh almahrum kyai haji Abdurahman Wahid a.
yang berujudul Tanpa Watan dan diteruskan oleh Gus
Nizam yang saat ini sangat populer, dengan demikian
peneliti sangat tertarik meneliti lagu “Selamat Datang”.
Bentuk musik adalah suatu gagasan atau ide yang
nampak dalam serta bagian–bagiannya mengikuti;
disiplin komposisi yang dibunyikan satu–persatu pada
bagian kerangka. Didalam bentuk musik terdapat istilah–
istilah dasar yang digunakan sebagai acuan untuk
menganalisis bentuk musik.
Musik sebagai sebuah bentuk seni memiliki unsur–
unsur pendukung dimana masing–masing unsur tersebut
disusun dalam suatu tata susunan atau tata struktur yang
dapat dinikmati bentuknya. Unsur–unsur musik terdiri
dari : nada, elemen–elemen waktu, melodi, harmoni dan
dinamika. Menurut Edmund Prier, bentuk musik adalah
suatu gagasan atau ide yang nampak dalam pengolahan
atau susunan semua unsur musik dalam sebuah komposisi
meliputi melodi, irama, harmoni dan dinamika (Prier,
1996:2).
Peneliti menggunakan teori bentuk musik untuk
menganalisa lagu “Selamat Datang” pada kesenian
Gambus Misri dengan rinci sebagai fokus pada penulisan
ini. Berikut ini adalah bagian – bagian dari bentuk musik,
terdiri dari:
Frase (Phrase)
Frase sering juga disebut anak kalimat lagu (
Bonoe, 2003:334). Di dalam menganalisa frase sering
kita menjumpai istilah Phrase mark dan phrasing
(frasering). Phrase mark adalah tanda yang berbentuk
lengkung pengikat yang digunakan untuk menandai frase
pada kalimat lagu. Sedangkan Frasering adalah suatu
usaha untuk memperlihatkan struktur kalimat lagu atau
frase itu sendiri.
Kalimat / Periode (satz)
Untuk memperlihatkan struktur musik, maka ilmu
bentuk memakai sejumlah kode. Untuk kalimat / periode
umumnya dipakai huruf besar (A, B, C dsb). Bila sebuah
kalimat / periode diulang dengan disertai perubahan,
Dari latar belakang di atas muncul adanya
maka huruf besar disertai tanda aksen misalnya (A B A’).
permasalahan makna lagu “selamat datang”, bagaimana
Biasanya sebuah kalimat musik / periode terdiri dari dua
analisis bentuk lagu “selamat datang” dan organologi
anak kalimat / frase, bagian-bagian tersebut antara lain :
instrument pada gambus misri.
1. Frase tanya (Kalimat pertanyaan / kalimat depan).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
makna yang terkandung dalam lagu “selamat datang”,
Kalimat pertanyaan / kalimat depan awal kalimat atau
bentuk lagu “selamat datang” pada gambus misri dan
sejumlah birama (biasaynya birama 1 – 4 atau 1 – 8)
organologi instrument yang digunakan pada gambus
disebut ‘pertanyaan’ atau ‘kalimat depan’ karena
misri.
biasanya ia berhenti dengan nada yang mengambang,
maka dapat dikatakan berhenti dengan ‘koma’; umunya
Penelitian seni Musik Gambus Misri di Jombang
di sini terdapat akor dominan. Kesannya disini belum
lebih menekankan pada aspek musikologis yang melekat
selesai, dinantikan bahwa musik dilanjutkan.
dalam kesenian tersebut. Adapun pengertian musikologi 2. Frase Jawab (Kalimat jawaban / kalimat belakang)
adalah cabang ilmu pengetahuan yang membahas apa dan
bagaimana musik secara akademik (Banoe, 2003: 288)
Bagian kedua dari kalimat (biasanya birama 5 – 8 atau 9
– 16) disebut jawaban atau ‘kalimat belakang’ karena ia
Bentuk musik
3
melanjutkan ‘pertanyaan’ dan berhenti dengan titik akor
tonika.
6.
b.
Yang dimaksudkan adalah motif yang mempunyai
interval naik diulang dengan diturunkan intervalnya.
Pembesaran Nilai Nada ( augmentation of the value )
Motif
Motif adalah bagian terkecil dari suatu kalimat lagu,
baik berupa kata, suku kata, anak kalimat yang
dikembangkan (Bonoe, 2003;283). Dalam bukunya ilmu
bentuk musik, Karl-Edmund Prier mengatakan bahwa
motif adalah unsur lagu yang terdiri dari sejumlah nada
yang dipersatukan dengan suatu gagasan atau ide (Prier,
1996:3). Karena merupakan unsur lagu, maka motif 7.
biasanya diulang-ulang dan diolah-olah. Sehingga lagu
yang terpisah atau tersobek dapat dikenali ciri-cirinya
melalui motif tertentu.
Dalam pengolahan sebelumnya yaitu pada urutan ke tiga
dibicarakan pembesaran interval. Dalam bagian ini
dibahas mengenai irama motif yang dirubah dengan
masing-masing nilai nada digandakan atau diperbesar.
Misalnya nada pada motif pertama adalah not ¼, maka
pada pengulangan berikutnya motif akan diulang dengan
not ½.
Pemerkecilan Nilai Nada ( diminuation of the value)
Sama dengan pembesaran nada, hanya motif yang
diulang nilai nadanya diperkecil. Misal asal nada adalah
not ¼ maka pengulangan akan menggunakan not 1/8.
c.
Pengulangan
Koma
Koma adalah perhentian pada akhir pertanyaan pada nada
yang biasanya ditahan dan disertai dengan akord
dominan, sehingga terkesan kalimatnya belum selesai
(Prier, 1996:3).
1.
Karl Edmund menyatakan bahwa “ulangan”
dalam sebuah lagu tidak berarti bahwa sebuah motif
harus selalu diulang-ulang secara harafiah, dapat diolah
dan tidak selalu berbeda secara total antara motif satu
dengan yang lainnya. Terdapat tujuh cara pengolahan
motif :
1. Ulangan Harafiah
Titik
Titik adalah perhentian di akhir kalimat pada nada yang
biasanya ditahan pada hitungan berat dan disertai akord
tonika, sehingga terkesan selesai. (Prier, 1996:2).
Yang dimaksud dengan ulangan Harafiah adalah apabila
dalam suatu lagu terdapat dua atau lebih pengulangan
motif tanpa mengalami perubahan tinggi nada maupun
nilai nada yang dimaksudkan untuk menginfestasikan
suatu kesan atau menegaskan suatu pesan.
Simetri
2.
Ulangan Pada Tingkat Lain ( Sekuens)
3.
Sebuah motif lagu diulang tetapi pada tingkat nada yang
lebih tinggi atau rendah. Pengulangan nada yang lebih
d.
tinggi disebut sekuens naik dan pengulangan nada yang
lebih rendah disebut sekuens turun. Dalam pengulangan
ini tetap harus memperhatikan tangga nada yang dipakai.
Pembesaran Interval ( augmentation of the ambitus )
4.
Pembesaran interval hampr mirip dengan bentuk lagu dua
bagian yaitu terdapat pengulangan dengan salah satu
intervalnya diperbesar waktu diulang. Biasanya
pengulangan ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu
peningkatan keterangan.
Pemerkecilan Interval ( diminuation of the ambitus )
5.
Kebalikan dari pembesaran adalah pemerkecilan. Interval
motifpun dapat diperkecil. Namun karena pengolahan ini
mengurangi ketegangan.
Pembalikan ( Inversion )
e.
4
Kalimat
musik
yang
tersusun
dalam
keseimbangan pada bagian-bagian yang sama panjangnya
(Prier, 1996:3).
Tema (Theme)
Tema merupakan bagian pokok yang menjadi
landasan pengembangan lagu. Tema juga dapat diartikan
serangkaian melodi atau kalimat lagu yang merupakan
elemen utama dalam kontruksi sebuah komposisi. Salah
satu ciri dari tema yaitu adanya melodi pokok yang
polanya selalu diulang-ulang dan dapat diuraiakan dalam
berbagai variasi (Bonoe, 2003:409).
Dari pemamparan tersebut di atas maka
pengertian dan struktur dalam musik dapat disimpulkan
bahwa bentuk musik adalah kerangka susunan yang
tampak secara nderawi dari berbagai unsur keseluruhan.
Dalam menganalisis bentuk musik harus dirinci unsurunsur yang ada dalam musik. Umsur-unsur musik terdiri
dari: melodi,elemen-elemen waktu,harminisasi dan
kolorit(warna suara).
Tempo
f.
Tempo merupakan pengatur cepat lambatnya
ritme pada lagu. Petunjuk tempo pada naskah musikal
tertulis di kiri atas halaman permulaan sebuah karya
musik. Petunjuk tersebut memberitahukan kepada
pemusik seberapa cpat lagu tersebut harus dimainkan,
contoh tempo antara lain : andante (sedang/secepat orang
berjalan), allegro (cepat), largo (lebar/lambat), presto
(sangat cepat), dan sebagainya ( Ewen, 1963:4).
Dinamika
dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut
dengan alat musik. Walaupun demkian, istilah ini
umunya diperuntukkan bagi alat yang khususnya
ditujukan untuk musik bidang ilmu yang mempelajari alat
musik disebut organologi.
g.
Volume yang menunjukkan tingkat kekuatan
atau kelemahan bunyi pada saat musik dimainkan (
Muttaqin 2008:90).
Birama
a.
Birama adalah ruas-ruas yang membagi kalimat-kalimat
lagu ke dalam ukuran yang sama, ditandai dengan
lambang hitungan atau bilangan tertentu (Banoe,
2003:55). Pada umumnya birama juga sering disebut 

sukat.
Menurut karl-Edmund Prier SJ dalam buku Ilmu Bentuk 
Musik Analisa musik, menyatakan bahwa menurut 
jumlah kalimatnya, terdapat beberapa bentuk lagu di 

antaranya:
Bentuk lagu satu bagian
Organologi mempunyai pendekatan studi yaitu
studi tekstual pendekatan studi organologi dengan
memperlakukan sebagai teks. Bahan studinya adalah
instrumen itu sendiri dan instrumen lainnya yang sama
sejenis.
Bagian – bagian pokok yang berhubungan
dengan akustik menurut sumber bunyi (idiophone,
chordophone,
aerophone,
membranphone,
dan
elektrophone)
Bahan sumber bunyi
Cara menggetarkan sumber bunyi
Suara yang diproduksi tanpa resonator
Suara yang diproduksi oleh resonator
Jenis – jenis resonator
Jembatan sumber bunyi
Bagian – bagian instrumen yang mendukung bentuk dan
penampilan yaitu :
1.
Bentuk lagu satu bagian, adalah utuh, karena terdiri dari
kalimat dengan koma dan titik.
b.
Bentuk lagu dua bagian
1.
Bentuk lagu dua bagian terdapat dua kalimat yang 
berlainan, kalimat pertama (A) dan kalimat kedua (B) 
tidak harus sama panjangnya.

c.
Bentuk lagu tiga bagian

Bentuk bagian – bagian pokok yang berhubungan dengan
akustik
Bentuk bahan dan warna bagian – bagian pendukung
Ornamen yang pokok maupun pendukung
Bagian – bagian fungsional lainnya (agar mudah dibawa
atau dipindah)
Penerjemahan makna
Bentuk lagu tiga bagian yang kita jumpai dalam
nyanyian biasanya terdiri dari kalimat dengan 8 birama.
Organologi
Secara lebih sederhana, menerjemahkan dapat
didefinisiskan sebagai memindahkan suatu amanat dari
bahasa sumber ke dalam bahasa penerima(sasaran)
dengan pertama-tama mengungkapkan maknanya dan
kedua mengungkapkan gaya bahasanya (wdyamartaja
1989 :11).
Dr.ronald H. Bathgate, dala karangannya yang
berjudul “ a survey of translation theory”mengemukakan
tujuh unsure, langkah atau bagian dari proses
terjemahaan,antara lain:
Penjajagan(tuning):yaitu menjajagi bahan yang akan kita
terjemahkan. Sebab bahasa terjemahan harus selaras
dengan bahasa yang diterjemahkan dalam hal makna dan
gayanya.
Penguraian: Mengurai tiap-tiap kalimat kedalam frase
atau kata.
Organologi mempelajari tentang struktur
instrument musik berdasarkan sumber bunyi, cara
memproduksi bunyi dan sistem pelarasan. Organologi
mempunyai maksud sebagai gambaran tentang bentuk
dan rupa susunan pembangun konstruksi suatu gitar
sehingga dapat menghasilkan suara seperti gitar
kebanyakan. Organologi dalam istilah musik merupakan
“Ilmu alat musik, studi mengenai alat – alat musik”.
(http://akustik-organologi.html)
Alat musik adalah suatu instrument yang dibuat
atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada
prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara,
5
a.
Semantik : Bahasa merupakan suatu system komunikasi
dengan bunyi yang memiliki arti-arti sembarang
berdasarkan kesepakatan.
b.
Teori informasi: Dalam teori informasi ini dikemukakan
perlu dan pentingnya redundancy’informasi berlebih.
Guna dapat dipahami dengan jelas dan terbingkis
(wdyamartaja 1989 : 30).
Peran teori penerjemahaan makna pada musik
juga berpengaruh besar karena tiap pengarangan syair c.
lagu tersebut harus dengan makna-makna yang
terkandung didalamnya, dengan ilmu penerjemah yang
dituliskan oleh Wdyamartaja bahwa makan kata bias
dilihat pada tinggi rendahnya suatu nada atau itensitas
seperti pada hentakan pada kata dan kata yang
dibunyikan secara mengalun. Buku Ilmu Bentuk Musik
yang dikarang oleh Karl-Edmund Prier SJ berisi tentang,
pengertian dan jenis atau katagori musik.
Musik merupakan salah satu cabang seni yang tidak
dapat dipisahkan dari kehdupan manusia. Musik sudahd.
menjadi satu kesatuan pada sisi manusia. Menurut
Aristoteles dalam Prier, musik didefinisikan sebagai
suatu tiruan seluk beluk hati dengan mempergunakan
melodi dan irama (Prier SJ Karl-Edmund, 1993:41).
Bonoe (2003:288) berpendapat bahwa musik adalah e.
cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai
pola ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan
dipahami manusia. Musik dari kata Muse, yaitu dewa
dalam metologi yunani yang berarti cabang seni dari ilmu
pengetahuan.
Musik dapat didefinisikan sebagai pengungkapan
gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa
melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung f.
berupa gagasan, sifat, dan warna bunyi (Jamalus,
1998:01).
Berpijak dari berbagai definisi musik tersebut, dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
musik
merupakan
pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur
dasarnya berupa melodi, irama dan harmoni dengan
unsur pendukung media ekspresi suara baik instrument
musik baik suara manusia yang dimainkan secara sendiri,
berdua ataupun dalam bentuk ansambel. Musik juga
berpengaruh pada jiwa manusia dan sebagai
perkembangan spiritual.
Unsur-unsur Musik
Musik adalah bagian dari kehidupan dan
perkembangan jiwa manusia. Sejak lahir anak telah
memiliki unsur musik seperti suara dan melodi. Beberapa
unsur musik diantaranya :
Suara
Dalam musik gelombang suara biasanya dibahas
tidak dalam panjang gelombang maupun periodenya,
melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara
6
dalam musik dijelaskan dalam tala ( tinggi nada), durasi,
intensitas dan timbre (Soeharto, 1989:68).
Nada
Nada adalah satuan bunyi atau suara, yang tinggi dan
kuatnya dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup.
Sehingga perlu dibedakan dengan bunyi, yang tinggi dan
kuatnya hanya sesaat. Atau dapat bergetar cukup lama,
namun tidak tetap tingginya (Soeharto, 1989:10).
Ritme/Irama
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Irama
adalah gerak musik yang berjalan secara teratur,
menyebabkan lagu enak didengar dan dirasakan. Irama
itu tidak nampak pada penulisan, tetapi dapat dirasakan
sesudah lagu dimainkan. Irama berhubungan dengan
panjang pendeknya nada dan berat ringannya tekanan
atau aksen nada. Namun demikian, oleh teksturnya gerak,
maka irama dapat dirasakan meskipun melodinya diam
(Soeharto, 1989:45).
Melodi
Melodi adalah susunan rangkaian nada ( bunyi
dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta
berirama, dan mengungkapkan suatu gagasan (Jamalus,
1986:16).
Harmoni
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai
kejadian dua atau lebih naa dengan tinggi berbeda
dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat
terdai bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan.
Harmoni yang terjadi dari tiga atau lebih nada yang
dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord (Jamalus,
1986:30).
Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas
musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan
secara vertikal sedangkan waktu digambarkan horizontal.
Unsur-unsur musik diantaranya suara, nada, ritme,
melodi, harmoni dan notasi (Soeharto, 1989:12).
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif.
Karakteristik
penelitian
kualitatif
menekankan pada kondisi alamiah. Peneliti bermaksud
memahami situasi dan kondisi seni Musik Gambus
Misri terlebih dahulu, berikutnya secara mendalam
peneliti masuk pada aspek musikologis dengan
pertimbangan
norma-norma
dan
adat-istiadat
masyarakat tersebut sehingga dapat menemukan polapola, makna dan bentuk tertentu dalam kesenian
tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono
bahwa pada umumnya penggunaan desain kualitatif ini
dibesarkan atas permasalahan yang belum jelas,
holistik, kompleks, dinamis
(Sugiyono, 2010: 399)
dan
penuh
makna
Gambus Misri, pertama yang dilakukan peneliti adalah
mencari informasi kepada bu setyo selaku pengamat seni
kebudayaan Jombang dan dosen tari Universitas Negeri
Surabaya untuk mengetahui tempat Gambus Misri. Dari
informasi tersebut peneliti mendapatkan informasi
tentang alamat dimana Gambus Misri berada yaitu di
Desa Plandi Kabupaten Jombang.
Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
wawancara tidak berstruktur. Wawancara tidak
bersrtuktur, adalah peneliti mengajukan pertanyaan pada
informan atau narasumber secara bebas dan leluasa.
Setelah mengetahui alamat yang akan dituju peniliti juga
mencari narasumber untuk dijadikan bahan informasi
tentang Gambus Misri. Peneliti mendapatkan salah satu
narasumber yaitu pak Nasrullah. Setelah melakukan
observasi peneliti melanjutkan dengan metode
wawancara terhadap narasumber yaitu pak Nasrullah.
Hasil dari wawancara tersebut yaitu latar belakang
lahirnya kesenian Gambus Misri yang didalamnya
mencakup bentuk penyajian, bentuk musik dan tokohtokoh yang berperan didalam kesenian Gambus Misri.
Variabel-variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman bagi pembaca
hasil penelitian ini maka perlu adanya definisi
operasional dari beberapa variabel penelitian.
a. Tinjauan ilmu musikologis mendefinisikan
musikologi sebagai studi musik yang meneliti
sebuah karya seni dengan ilmu musik yang
meliputi makna lagu, bentuk lagu dan organologi
pada instrument.
b. Adanya musik Gambus Misri Jombang, terutama
yang berpusat di Desa Plandi Jombang,
merupakan akibat pengaruh budaya arab.
Objek/Subjek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Musik Gambus Misri di
kabupaten Jombang, sedangkan subjek penelitian adalah
para pendukung Musik Gambus Misri di Kabupaten
Jombang dalam hal ini yang dimaksud adalah
paraseniman, budayawan, masyarakat penikmat, yang
ada di Jombang, yang paham tentang bagaimana musik
Gambus Misri di kabupaten Jombang.
Dokumentasi
Dalam hal ini peneliti menyimpan segala bentuk
dokumentasi untuk melengkapi data dalam penelitian ini.
Setelah
mengumpulkan
data
peneliti
mencari
dokumentasi yang meliputi foto dan audio visual, foto
diperoleh dari penampilan mahasiswa STKIP Jombang
yang menyelengarakan revitalisasi kesenian Gambus
Misri, audio visual juga diperoleh dari hasil penampilan
mahasiswa STKIP Jombang.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Plandi Kabupaten
Jombang yang berada 3 Km sebelah selatan dari pusat
kota Jombang. Masyarakatnya merupakan percampuran
antara penduduk asli dan pendatang yang menetap di
Desa Plandi.
Pertimbangan pemilihan lokasi peneliti didasarkan
pada objek seni pertunjukan Gambus Misri di Jombang
yang hanya ada di Desa Plandi Jombang. Jadi lokasi
penelitian disesuaikan dengan fenomena seni pertunjukan
Gambus Misri di Desa Plandi kabupaten Jombang.
Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan secara terorganisir
berdasarkan data yang telah terkumpul selama proses
penelitian seperti catatan lapangan, asumsi, dokumentasi
berupa foto, hasil wawancara, audio dan video. Analisis
data dilakukan mengorganisasikan data, menjabarkan
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari (reduksi), dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2010: 334).
Untuk menghindari kesulitan dalam menganalisa
data, kegiatan analisi data dilakukan bersama-sama
dengan pelaksanaan pengumpulan data yang berlanjut
terus sampai waktu penulisan laporan. Untuk
memudahkan dalam proses analisis yang paling sesuai
yaitu analisis taksonomi. Analisis taksosnomi adalah
pengelompokan rumusan masalah ke dalam bentuk bagan
agar lebih mudah dipahami. Metode analisa ini
diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam
mengelola data sampai pada tahap akhir penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Lofland, bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan
lainnya. Untuk memperoleh sumber data utama
diperlukan strategi-strategi dalam mengumpulkan data
tersebut. Langkah-langkah pengumpulan data meliputi
usaha membatasi penelitian, mengumpulkan informasi
melalui observasi dan wawancara baik yang terstruktur
maupun tidak, dokumentasi, serta usaha-usaha untuk
untuk merancang protocol guna merekam/mencatat
informasi (Creswell, 2010: 206).
Studi Lapangan (observasi)
Pada studi lapangan ini peneliti melakukan penelitian
langsung ke daerah dimana asal usul lahirnya kesenian
7
Peneliti menganalisa data dengan menggunkan analisis
taksonomi yaitu dengan cara sebagai berikut :
sumber agar valid, sumber itu sumber bacaan dan
narasumber
(Informan)
yang
benar-benar
mengetahui tantang Gambus Misri.
1.
Kesenian Gambus Misri di desa Plandi
Kabupaten Jombang
Lagu Selamat Datang
Makna lagu
Organologi
Arti kata perkalimat Sumber bunyi Bentuk
2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam sebuah pertunjukan Gambus Misri selalu di
awali dengan pembukaan sebuah lagu yang berjudul
“Selamat Datang”. Lagu ini dinyanyikan serentak oleh
para pemain, disamping menjadi lagu pembukaan lagu
Selamat Datang juga digunakan untuk memperkenalkan
aktor dan aktris Gambus Misri, menurut narasumber
aktris yang terkenal pada waktu itu bernama Suzana.
Pada saat lagu dimainkan juga disertai dengan tari-tarian.
Lagu Selamat Datang pada Gambus Misri ini pada
awal muncul di iringi oleh beberapa alat musik seperti
,gambus, contrabass, sepasang alat musik pukul
rebana,akordion dan tamborin tetapi di era modern ini
instrumennya ada perubahan yaitu pada gitar bass
elektrik yang dulu menggunakan bass petot dan akordion
diganti dengan keyboard. Tujuan lagu Selamat Datang ini
adalah untuk menyambut para penonton pementasan
Gambus Misri. Lagu Selamat Datang menjadi ciri khas
pementasan Gambus Misri, dengan demikian lagu ini
ditetapkan sebagai identitas asli dari Gambus Misri.
Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah yaitu
makna lagu Selamat Datang pada Gambus Misri peneliti
melakukan
wawancara
yang
bertujuan
untuk
menguraikan makna lagu Selamat Datang. Setelah
peneliti mendapatkan informasi mengenai makna lagu
“Selamat Datang”, peneliti akan memberikan analisis
tentang makna yang terkandung dalam setiap kalimat
lagu. Dengan memahami hal tersebut, diharapakan
pembaca lebih memahami syair lagu.
Berikut syair lagu Selamat Datang :
Bentuk lagu “Selamat Datang” pada Gambus
Misri
Struktur melodi
Kalimat
Teknik
Motif Frase Dinamik Tempo
Ekspresi
Validitas Data
Dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan
data di atas, diperoleh berbagai informasi yang perlu
diteliti keabsahan atau tingkat kepercayaan. Hal ini perlu
dilakukan agar data dan informasi yang diperoleh
memiliki validitas yang tinggi untuk menjelaskan pokok
permasalahan yang ada. Dengan demikian, peneliti
melakukan uji kredebilitas data yang meliputi :
1.
Manusia (nara sumber) meliputi :
Untuk mendapatkan data tentang kesenian Gambus
Misri tersebut datanya adalah Pak Nasrullah yang
bertempat tinggal di desa Plandi kabupaten
Jombang.
Untuk mendapatkan informasi nama dan alamat
nara sumber datanya adalah Bu.setyo yang
bertempat tinggal di perum ringin contong kota
Jombang.
Non Manusia atau dokumen yaitu berupa dokumen
tertulis, catatan, catatan harian, foto, video, buku
dan sebagainya yang di punyai oleh nara sumber.
Triangulasi
Triangulasi Metode, yaitu pengumpulan untuk
mendapatkan data yang sama digunakan lebih dari
satu metode yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi. Obeservasi peneliti melakukan
wawancara langsung dengan narasumber yaitu Pak
Nasrullah. Peneliti sudah melakukan wawancara
sebanyak 2 kali yaitu :
Untuk mengetahui sejarah Gambus Misri di desa
plandi kabupaten Jombang.
Untuk mengetahui makna lagu, bentuk musik dan
organologi pada Gambus Misri.
Triangulasi Sumber, adalah membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan informan yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam penelitian kualitatif (Patton, 1987:1331)
ditulis Moleong. Peneliti menggunakan berbagai
SELAMAT DATANG
Selamat datang kami ucapkan para hadirin sekalian
Berdoa kami berkawan-kawan
Semoga di dalam keselamatan
8
Semoga di dalam keselamatan
Selamat datang kami ucapkan para penonton yang
budiman
Kami datang menghibur anda
Dalam tontonan opera primadona
Dalam lakon mencari makna cinta
Lagu Selamat Datang memiliki 22 birama yang
terbagi ke dalam dua kelompok (periode) yaitu A dan B.
Pada bagian A terdapat 10 birama sedangkan bagian B
terdiri dari 8 birama, maka jumlah kedua kelompok A
dan B terdiri dari 22 birama karena pada bagian A
terdapat pengulangan. Setiap kelompok tersusun dari
frase tanya dan frase jawab. Setengah kelompok pertama
disebut pertanyaan (antecedent) dan setengah lainnya
adalah kalimat jawab (consequent).
Pada kelompok A, 4 birama pertama sebagai frase
tanya dan 6 birama yang lain sebagai frase jawab, pada
frase jawab mengalami penyimpangan karena terdapat
ketidaksamaan jumlah birama dan bukan pengulangan
pada frase tanya. Dengan demikian apabila kelompok A
ditulis dengan kode, menjadi A (a,x).
Kode a sebagai frase tanya, sedangkan x sebagai
frase jawab yang menyimpang karena jumlah birama
yang tidak sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Selamat Datang
A…………………………….frase tanya a
Pada bait pertama berbunyi: “Selamat datang kami
ucapkan para hadirin sekalian”. Maksud dari bait ini
ialah, sebuah sapaan yang ditujukan dalam rangka
menyambut tamu, tuan rumah yang ditempati dan
penggemar Gambus Misri, dengan kalimat awalan ini
menunjukan kehormatan bagi penikmat seni Gambus
Misri.
Pada bait kedua: “Berdoa kami berkawan-kawan
Semoga di dalam keselamatan “. Maksud dari bait ini
ialah, berdoa secara berjamaah yang dilakukan oleh
semua pelaku Gambus Misri. Doa tersebut meminta
lindungan atau keselamatan kepada Allah SWT.
Pada bait keempat merupakan pengulangan dari bait
ketiga tanpa di tambahkan sebuah kata atau kalimat.
Pada bait kelima merupakan pengulangan dari bait
pertama dengan perubahan pada kata kalimat “para
penonton yang budiman”. Maksud dari kalimat ini ialah,
menghargai para penonton yang berhati baik yang ikut
melestarikan kesenian Gambus Misri.
Pada bait keenam: “kami datang menghibur anda
dalam tontonan opera Primadona dalam lakon mencari
makna cinta ”. Maksud dari bait ini ialah, penyampaian
umum dari situasi tempat seperti nama desa dan tuan
rumah serta memberitahukan kepada penonton tentang
judul atau tema yang akan di pentaskan. pada bait ini bisa
dirubah kalimatnya sesuai cerita yang akan dipentaskan.
frase jawab x
B………………………frase tanya b
Frase jawab y
Gambar 1: Transkip notasi pada syair lagu Selamat
Datang.
Setelah melakukan analisis tentang lirik lagu
Gambus Misri yang berjudul “Selamat Datang”, penulis
akan menganalisis bentuk lagu “Selamat Datang”
A. Analisis Bentuk Lagu Selamat Datang
9
Gambar 2 : Bentuk lagu Selamat Datang
nada D tetapi motif x4 nada pertamanya terletak pada
nada G.
Pada motif x5 merupakan motif pembalikan bebas,
sedangkan pada motif x6 merupakan pengulangan
harafiah dari motif x5 karena motif x6 tanpa mengalami
perubahan tinggi nada maupun nilai nada yang
dimaksudkan untuk meginfestasikan suatu kesan atau
menegaskan suatu pesan.
Keterangan :
: Frase tanya
: Frase jawab
Kelompok B apabila ditulis dengan kode adalah B
(by’). b sebagai frase tanya dan y sebagai frase jawabnya.
Pada frase jawab y terdapat perlainan nada.
Frase-frase yang ada dalam lagu Selamat Datang
terbentuk dari dua frase yang berupa motif. Motif X pada
kelompok A, dan motif Y pada kelompok B. untuk lebih
jelasnya bias dilihat pada gambar di bawah ini :
Kelompok A
Frase tanya a
Kelompok B
Frase tanya b
Motif x
Motif x1
motif x2
Gambar 3 : Motif Frase Tanya Bagian A
Motif x adalah motif pokok untuk keseluruhan lagu
dari kelompok A. x1 memiliki perbedaan dalam
pengolahan motif. Pada motif x1 terjadi pembalikan arah
dari motif x. seperti terlihat pada gambar diatas, motif x
intervalnya turun dengan susunan intervalnya : sekonsekon-sekon-sekon, sedangkan motif x1 intervalnya naik
keatas dengan susunan intervalnya : prime-terts-sekonsekon, sedangkan pada motif x2 merupakan motif
pembalikan bebas.
motif y
motif y2
Gambar 5 : Motif frase tanya bagian B
Pada kelompok B terdapat 3 motif yaitu, motif y,
motif y1 dan motif y2. Motif y merupakan pembalikan
bebas dari motif x pada frase tanya bagian A, sedangkan
motif y1 adalah pengulangan harafiah dari motif x4 pada
frase jawab bagian A. Pada motif y2 terjadi pemerkecilan
nilai nada dari motif x5 dn x6 di frase jawab bagiab A,
pemerkecilan nilai nada terdapat pada nada terakhir nada
D yaitu dari not dua ketuk menjadi satu ketuk.
Frase jawab x
motif x3
motif x4
motif y1
motif x5
Frase jawab y
motif y3
motif x6
Gambar 4 : Motif frase jawab bagian A
Pada frase x terdapat empat buah motif yakni motif
x3, motif x4, motif x5 dan motif x6. Motif x3 pada frase
x merupakan pengembangan dari motif x2 pada bar ke
tiga, sedangkan motif x4 hampir sama dengan motif x1
pada frase a, hanya terdapat perbedaan pada nada
pertama. Motif x1 pada frase a, nada pertamanya ada di
motif y4
10
motif y5
motif y6
Gambar 6 : Motif frase jawab bagian B
c.
Pada motif frase jawab bagian B ini terdapat empat
motif yaitu, motif y3, motif y4, motif y5 dan motif y6.
Motif y3 merupakan pembalikan bebas dari motif pokok
yaitu motif x yang ada di frase tanya bagian A,
sedangkan motif y4 pengulangan harafiah dari motif x5
yang ada pada frase jawab bagian A dan motif y5 juga
merupakan pengulangan harafiah dari motif y3.
Motif y6 adalah motif yang mengalami pembesaran
nilai nada dari motif y4, pembesaran nilai nada tersebut
terletak pada nada yang paling akhir yaitu nada D. Nada
D dari satu ketuk menjadi dua ketuk.
Analisa bentuk musik pada lagu Selamat Datang
dapat disimpulkan sebagai berikut : kelompok A (part 1)
berisi frase tanya a (antecedent) dan frase jawab x
(consequent). Frase tanya pada bagian A terdapat 4
birama dan pada frase jawab bagian A terdapat
penyimpangan kalimat dan nada yang berbeda.
Pada kelompok B yang berisi frase tanya dan frase B.
y sebagai frase jawab, karena pada frase jawab bagian B
ini mengalami penyimpangan pada nadanya. Bagian B
motif-motifnya juga berasal dari motif x.
a.
b.
Dinamika
Pada lagu Gambus Misri yang berjudul
“Selamat Datang” dinyanyikan dengan berbagai
dinamika dari mezzoforte dan mezzo piano. awal
dinamika pada lagu “selamat datang” yaitu menggunakan
mezzo piano.dinamika mezzo piano dapat dlihat pada
awal lagu atau kalimat bagian A pada syair “selamat
datang kami ucapkan” pada bait tersebut dinyanyikan
secara agak lembut karena pada syair tersebut nadanya
terkesan santai yang bertujuan untuk menyapa para
penonton dengan santun.
Sedangkan dinamika mezzoforte dapat dilihat di
bagian A pengulangan yaitu pada syair “kami datang
menghibur anda”,pada bait ini menggunakan mezzoforte
(agak keras) hal ini karena dengan suara yang lantang
akan menunjukkan semangat untuk menghibur para
penonton yang menambah antusias untuk menikmati
pertunjukkan.
Pada awal lagu menggunakan tingkat volume
rendah atau lemah (piano). Pada bagian tengah lagu ada
perubahan yaitu menggunkan volume agak kuat (mezzo
piano), hingga pada akhir lagu. Pada akhir lagu Gambus
Misri yang berjudul Selamat datang juga menggunakan
decresendo yaitu semakin melemah.
Tempo
Tempo lagu Selamat Datang ini menggunakan
tempo sedang moderato. Tempo sedang ini memberikan 
gambaran suasana lagu yang terkesan riang dan semangat 
dalam menyanyikan lagu yang ditunjukkan pada

dinamika mezzo forte(agak keras).
11
Ekspresi
Ekspresi para pemain ketika menyanyikan lagu
Selamat Datang yaitu dengan rasa riang gembira dan
antusias yang menunjukkan semangat untuk menghibur
para penonton Gambus Misri hal ini ditunjukkan pada
adanya tarian yang ada pada saat menyanyikan lagu
“Selamat Datang”.
Setelah melangkah ke proses makna lagu dan
bentuk lagu dari Gambus Misri yang berjudul “Selamat
Datang”, penulis akan memberikan analisis instrument
yang digunakan dalam Gambus Misri dengan
menggunakan ilmu organologi. Dengan memahami hal
tersebut,diharapakan pembaca lebih memahami tentang
instrument yang digunakan dalam Gambus Misri.
Untuk mengetahui pengertian organologi
peneliti akan memberikan pengertian dan bagian-bagian
dari organologi sebagai berikut:
Organologi Instrument Pada Gambus Misri
Organologi mempelajari tentang struktur
instrument musik berdasarkan sumber bunyi, cara
memproduksi bunyi dan sistem pelarasan. Organologi
mempunyai maksud sebagai gambaran tentang bentuk
dan rupa susunan pembangun konstruksi suatu gitar
sehingga dapat menghasilkan suara seperti gitar
kebanyakan. Organologi dalam istilah musik merupakan
“Ilmu alat musik, studi mengenai alat – alat musik”.
(http://akustik-organologi.html)
Alat musik adalah suatu instrument yang dibuat
atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada
prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara,
dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut
dengan alat musik. Walaupun demkian, istilah ini
umunya diperuntukkan bagi alat yang khususnya
ditujukan untuk musik bidang ilmu yang mempelajari alat
musik disebut organologi.
Organologi mempunyai pendekatan studi yaitu
studi tekstual pendekatan studi organologi dengan
memperlakukan sebagai teks. Bahan studinya adalah
instrumen itu sendiri dan instrumen lainnya yang sama
sejenis.
Bagian – bagian pokok yang berhubungan
dengan akustik menurut sumber bunyi (idiophone,
chordophone,
aerophone,
membranphone,
dan
elektrophone)
Bahan sumber bunyi
Cara menggetarkan sumber bunyi
Jembatan sumber bunyi
Bagian – bagian instrumen yang mendukung bentuk dan
penampilan yaitu :



a.
Sumber bunyi dari gitar bass adalah senar yang
digetarkan/dipetik
dan
ditekan
pada
fret
(kolom/pembatas) yang ada pada leher gitar. Pada senar
Gitar Bass jika dibunyikan tanpa ditekan pada fret
(kolom/pembatas) akan menghasilkan nada G-D-A-E.
Gitar bass tergolong dalam instrument musik kordofon
karena gitar bass adalah jenis instrumen musik yang
sumber bunyinya berasal dari dawai atau senar. Tubuh
instrumen/resonator umumnya terbuat dari kayu.
Bentuk dari gitar bass ini lebih besar dari gitar
biasa dan bobot dari bass sendiri idealnya lebih berat
daripada gitar listrik biasa, karena senarnya yang lebih
tebal (untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga
menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan
keras untuk menyeimbangi tekanan pada neck (leher
gitar).
Bentuk bahan dan warna bagian – bagian pendukung
Ornamen yang pokok maupun pendukung
Bagian – bagian fungsional lainnya (agar mudah dibawa
atau dipindah)
Alat musik yang digunakan pada pertunjukkan
Gambus Misri yaitu gambus, gitar bass elektrik, rebana ,
tamborin, keyboard/accordion, dan symbal. Berikut
organologi instrument pada Gambus Misri yang meliputi
sumber bunyi dan bentuk instrument.
Gambus
Sejenis gitar bertali 6 dan membengkak di
bahagian badannya hampir-hampir separuh bulat. Tali
gitar diperbuat dari perut binatang atau loyang yang
dipetik dengan kuku tenggiling. Badannya diukir dari
sebatang kayu nangka yang berongga di dalamnya.
Lehernya ditutup dengan sekeping kayu nipis dan
permukaan badannya ditutup dengan kulit kambing atau
kulit biawak. Gambus lazimnya dimainkan untuk hiburan
persendirian, pemuzik gazal dan muziknya menyerupai
tarian Melayu seperti joget dan zapin di Johor.
Dipetik bagaimana cara bermain guitar, perhatikan
gambar di bawah ini :
Gambar 7: instrument
id.wikipedia.org/wiki/Gambus)
b.
Selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang
lebih besar yang disesuaikan dengan panjang senar
(scale). Fret ini terbuat dari kuningan yang bersifat keras
berfungsi sebagai penghasil nada. Bahan pendukung agar
mudah dibawa yaitu terdapat sabuk yang dipasangkan
pada badan gitar bass. Lihat gambar di bawah ini :
Gambus (Sumber
Gitar Bass Elektrik
Gitar bass elektrik adalah alat musik dawai yang
menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya.
Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki
tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan
biasanya memiliki empat senar (dibandingkan dengan c.
gitar yang memiliki enam senar).
12
Gambar 8: instrument Gitar
id.wikipedia.org/wiki/Gitar Bass)
Rebana
Bass
(Sumber
Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu
dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi
dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan
bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika
ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen.
Rebana merupakan instrumen musik perkusi
tradisional yang cara dimainkannya dengan dipukul.
Sumber bunyinya berasal dari kulit kambing, untuk
menghasilkan getaran kulit yang baik maka digunakan
kulit kambing yang masih muda. Karena kulit tersebut
masih terik. Cara memainkan alat musik rebana sendiri
adalah dengan cara dipukul. Itu dilakukan agar dapat
menggetarkan membrannya. rebana termasuk keluarga
dari membranophone yang menghasilkan suara karena
getaran kulit atau membran yang direntangkan.
Membran pada alat musik Rebana di pasang pada
kayu yang berbentuk lingkaran kemudian diikat dengan
menggunakan rotan. Bagian terpenting pada rebana
adalah kayu yang digunakan untuk menempelkan
membrannya. Jika kayu itu sedikit saja berlubang atau
tidak rata permukaan serat kayu nya maka Rebana tidak
akan menghasilkan bunyi yang maksimal, Ketebalan
kayu juga ikut mempengaruhi bunyi rebana tersebut.
Bentuk lingkaran pada Rebana ditujukan agar pada saat
dimainkan rebana dapat menampung bunyi pada rongga
udara yang akan mengeluarkan bunyi yang baik. Bentuk
pada Rebana juga harus benar-benar bulat 360 derajat.
Untuk menghasilkan bunyi yang maksimal. Lihat gambar
dibawah ini:
merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
getaran tubuh bagian inti instrumen itu sendiri.
cara memainkannya dipukul dengan alat pemukul,
pada Tamborin biasanya dipukul menggunakan stick
drum atau dimainkan dengan cara menghentakkan ke
permukaan yang keras akan tetapi sumber bunyi berasal
dari permukaan benda tersebut, tamborin Terbuat dari
bahan plastik yang sudah diolah dan pada sisinya terdapat
lempengan logam Lempengan logam itu sendiri
berdiameter 5 sampai 6 cm dengan posisi bertumpukan
pada rongga-rongga badan tamborin. Lihat gambar di
bawah ini:
Gambar 10: instrument Tamborin (Sumber
statigr.am/tag/tamborin)
e.
Keyboard
Keyboard adalah sejenis alat musik yang
mempunyai tuts dan suara-suara yang hampir sama
seperti piano, pianika dan accordion namun pada sumber
bunyi sangatlah berbeda karena Alat musik keyboard
tergolong dalam instrument Elektrofon yang sumber
bunyinya berasal dari energi listrik. Elektrofon
menghasilkan bunyi melalui komponen komponen
elektronik yang dikeluarkan melalui speaker. Elektronik
menghasilkan suara tiruan dari alat musik aslinya
(akustik).
Gambar
9:
instrument
http://www.cmmusic.com/rebana)
d.
Rebana
Bentuk tuts dari alat musik keyboard hampir sama
dengan piano namun bahan yang digunakan pada tuts
keyboard berbeda dengan piano, tuts keyboard
menggunkan bahan plastik yang terlihat ringan serta
jumlah oktafnya berbeda. Pada badan keyboard sangatlah
berbeda dengan piano karena keyboard menggunkan
komponen elektronik yang ada dalam badan keyboard,
komponen-komponen
tersebut
berfungsi
untuk
menghasilkan suara-suara tiruan dari piano dan macammacam suara instrument lainnya. Lihat gambar dibawah
ini:
(Sumber
Tamborin
Tamborin adalah bagian dari keluarga instrumen
musik perkusi juga tergolong dari Idiofon, Idiofon
13
Gambar
11:
instrument
(Sumber/anatomi/keyboard/Yamaha)
f.
dan frase jawab. Setengah kelompok pertama disebut
pertanyaan (antecedent) dan setengah lainnya adalah
kalimat jawab (consequent).
Pada kelompok A, 4 birama pertama sebagai frase
tanya dan 6 birama yang lain sebagai frase jawab, pada
frase jawab mengalami penyimpangan karena terdapat
ketidaksamaan jumlah birama dan bukan pengulangan
pada frase tanya. Dengan demikian apabila kelompok A
ditulis dengan kode, menjadi A (a,x). Kode a sebagai
frase tanya, sedangkan x sebagai frase jawab yang
menyimpang karena jumlah birama yang tidak sama dan
pada kelompok B apabila ditulis dengan kode adalah B
(by’). b sebagai frase tanya dan y sebagai frase jawabnya.
Pada frase jawab y terdapat perlainan Pada pertunjukan
Gambus Misri menggunakan menggunakan beberapa
instrument dikaji dengan ilmu organologi yang mencakup
sumber bunyi dan bentuk instrument, antara lain :
Gambus
Keyboard
Symbal
Pada pementasan Gambus Misri menggunakan
symbal crash. Cymbal crash tergolong dari keluarga
idiophone, karena sumber bunyi yang dihasilkan symbal
adalah getaran dari badan symbal sendiri yang dipukul
dengan alat pemukul. cymbal terbuat dari lapisan
kuningan yang berdiameter 17”/ 43cm pada bagian
tengah terdapat lengkungan yang digunakan untuk
pegangan pada stand symbal. Lihat gambar dibawah ini :
Sejenis gitar bertali 6 dan membengkak di
bahagian badannya hampir-hampir separuh bulat. Sumber
bunyi dari dawai yang dipetik Badannya diukir dari
sebatang kayu nangka yang berongga di dalamnya.
Gitar Bass Elektrik
Gitar bass elektrik adalah alat musik dawai yang
menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya.
Sumber bunyi dari gitar bass adalah senar yang
digetarkan/dipetik
dan
ditekan
pada
fret
(kolom/pembatas) yang ada pada leher gitar. Bentuk dari
gitar bass ini lebih besar dari gitar biasa dan bobot dari
bass sendiri idealnya lebih berat daripada gitar listrik
biasa, karena senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga
kerendahan nada/bunyi).
Rebana
Gambar
12:
instrument
http://www.cmmusic.com/symbal)
Symbal
(Sumber
Rebana merupakan instrumen musik perkusi
tradisional yang cara dimainkannya dengan dipukul.
Sumber bunyinya berasal dari kulit kambing. Cara
memainkan alat musik rebana sendiri adalah dengan cara
dipukul.
Bentuk pada Rebana juga harus benar-benar bulat
360 derajat. Untuk menghasilkan bunyi yang maksimal.
SIMPULAN dan SARAN
Simpulan
Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa makna lagu
“Selamat Datang” adalah sebuah sapaan kepada para
penonton
Gambus
Misri.
Lagu
“selamat
Datang”menggunakan tempo yang sedang atau disebut
juga moderato. Menggunakan birama 4/4 dan perubahan
dinamika. Lagu ini merupakan lagu dua bagian, yaitu A
dan B. Lagu Selamat Datang memiliki 22 birama. Pada
bagian A terdapat 10 birama sedangkan bagian B terdiri
dari 8 birama. maka jumlah kedua kelompok A dan B
terdiri dari 22 birama karena pada bagian A terdapat
pengulangan. Setiap kelompok tersusun dari frase tanya
Tamborin
Tamborin adalah tergolong dari Idiofon, Idiofon
merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
getaran tubuh bagian inti instrumen itu sendiri.
Terbuat dari bahan plastik yang sudah diolah dan
pada sisinya terdapat lempengan logam Lempengan
14
logam itu sendiri berdiameter 5 sampai 6 cm dengan
posisi bertumpukan pada rongga-rongga badan tamborin.
Nanang, Setyo, Nasrul. 2012. Sejarah Dan Budaya
Jombang. Jombang: Dinas Pendidikan Jombang.
Jurnal Musik. 2009. Jurnal Ilmiah Seni Musik Volume 1
No 1. Salatiga. Universita Kristen Satya Wacana.
Suedarso. 2006. Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan
Seni. Yogjakarta: BP ISI Yogyakarta.
Koentjaraningrat. 1985. Manusia dan Kebudayaan di
Indonesia. Jakarta: Djambatan
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian
Skripsi.Surabaya: Press Unesa.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Moleong. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Pardon, S. 2012. Materi Kuliah Akustik Organologi
(Online), Vol. 1, No. 7,
(http://pardonsimbolon.blogspot.com/2012/08/akustikorganologi.html, diakses 17 Oktober 2013).
Keyboard
Keyboard adalah tergolong instrumen Elektrofon
yang menghasilkan bunyi melalui komponen komponen
elektronik yang dikeluarkan melalui speaker. Bentuk tuts
dari alat musik keyboard hampir sama dengan piano
namun bahan yang digunakan pada tuts keyboard berbeda
dengan piano, tuts keyboard menggunkan bahan plastik
yang terlihat ringan serta jumlah oktafnya berbeda.
Symbal
Cymbal crash tergolong dari keluarga idiophone,
cymbal terbuat dari lapisan kuningan yang berdiameter
16 dan cara memainkannya dipukul dengan stick kayu.
Prier SJ, Karl E. 1996. Ilmu Bentuk Musik.
Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Banoe, Pono. 2003. Pengantar Pengetahuan
Harmoni. Yogyakarta:Kanisius (Anggota
IKAPI)
Widyamartaja,1989.
seni
menerjemahkan
Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti tentang makna, bentuk musik dan organologi
instrument pada lagu “Selamat Datang” di desa plandi
kabupaten Jombang, maka saran yang dapat diberikan
dari hasil analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat sekitar
kanisius. Yogyakarta:kanisius
Munculnya kesenian Gambus Misri ini adalah bentuk
kreatifitas para seniman pada jaman dahulu. Kesenian
Gambus Misri sebagai identitas daerah jombang. kreasi
ini memberikan gambaran bagi masyarakat bahwa
pentingnya untuk menjaga dan melestarikannya.
2.
Bagi penulis berikutnya
Diharapkan lebih dalam terhadap perkembangan
kesenian Gambus Misri. Sehingga mampu memberikan
inovasi terbaru yang beragam dari hasil karya tulis ilmiah
selanjutnya.
Daftar Rujukan
Creswell, J.W. 2009. Research Design: Qualitative,
Quantitative, and Mixed Methods Appoaches,
Dalam Fawaid, A (Eds). 2010. Research Design:
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Musmal. 2010. Gambus Citra Budaya Malayu.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Isfanhari Musafir & Nugroho._____Pengetahuan Dasar
Musik. Surabaya: Dinas P&K Propinsi Daerah
Tingkat I Jawa Timur.
15
Download