perguruan-tinggi-last-resort-satuan-pendidikan

advertisement
PERGURUAN TINGGI; LAST RESORT
SATUAN PENDIDIKAN TERAKHIR CALON
PEMIMPIN MASA DEPAN INDONESIA
Lokakarya Perumusan Pedoman dan Implementasi
Kebijakan Revitalisasi Gerakan Pramuka
Bandung, 7 Oktober 2014
Deibel Effendi
Tim Ahli Kemenpora
PENDAHULUAN
 Selama lebih dari 30 tahun tidak terdapat alat ukur
yang dapat digunakan untuk mengetahui capaian /
patokan pembangunan kepemudaan Indonesia.
 Pembangunan olahraga di Indonesia pernah diukur
pada tahun 2004, 2005 dan 2006 melalui Sport
Development Index
 Pada tahun 1997 Brazil melalui kerjasama dengan
UNESCO mengembangkan Indeks Pembangunan
Kepemudaan
INDEKS DAYA SAING GLOBAL
Negara
Peringkat
2010-2011
Peringkat
2011-2012
Peringkat
2012-2013
Singapura
3
2
2
Korsel
22
24
19
Malaysia
26
21
25
Brunei
28
28
28
Thailand
38
39
38
Indonesia
44
46
50
Filipina
85
75
65
Vietnam
59
65
75
Sumber: World Economic Forum 2012-2013
DAYA SAING INOVASI GLOBAL INDONESIA
2013-2014
 Daya Saing Inovasi Global 2013-2014 terdiri dari 7 indikator yakni:
Indikator
Peringkat
(148 negara)
1. Kapasitas Inovasi
24
2. Kualitas Lembaga Riset
46
3. Belanja Perusahaan untuk R & D
23
4. Belanja Pemerintah untuk Teknologi Maju
25
5. Ketersediaan ilmuan dan teknisi
40
6. Kerjasama Industri – Perguruan Tinggi dalam R&D
30
7. Kepemilikan paten dan aplikasi dibanding jumlah penduduk
103
PERINGKAT
EKONOMI BERBASIS PENGETAHUAN
2012
KAPASITAS INOVASI
Negara
Negara
Kapasitas
Kapasitas
Jepang
5,8
India
3,6
China
4,7
Hongkong
3,5
Singapura
4,3
Vietnam
3,2
Korea Selatan
4,3
Thailand
3,2
Malaysia
4,3
Timor Leste
2,2
Indonesia
3,8
Sumber : World Economic Forum 2012-2013
INDEKS PEMBANGUNAN
OLAHRAGA – SDI 2006
Dimensi
Indeks Dimensi
Ruang Terbuka
0.266
SDM
0.099
Partisipasi
0.422
Kebugaran
0.335
SDI Nasional
0.280
PERBANDINGAN HASIL INDEKS SDI
NASIONAL TAHUN 2004 DAN TAHUN 2005
Dimensi
Tahun Pelaksanaan
2004
2005
Partisipasi
0.345
0.384
Ruang Terbuka
0.380
0.110
SDM
0.115
0.047
Kebugaran
0.540
0.352
SDI Nasional
0.345
0.220
PERBANDINGAN HASIL SDI TAHUN 2004,
2005, DAN 2006
Dimensi
Tahun Pelaksanaan
2004
2005
2006
Ruang Terbuka
0.380
0.110
0.266
SDM
0.115
0.047
0.099
Partisipasi
0.345
0.384
0.422
Kebugaran
0.540
0.352
0.335
SDI Nasional
0.345
0.220
0.280
PROSES PENGUKURAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
STRUKTUR INDEKS PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
Melek Huruf
PENGETAHUAN
Pendidikan Memadai
Kualitas Pendidikan
KESEHATAN DAN
USIA HARAPAN
HIDUP
STANDAR
KELAYAKAN HIDUP
Tingkat Kematian Penyebab Internal
Tingkat Kematian Karena Kekerasan
Pendapatan Keluarga
INDEKS
PENDIDIKAN
INDEKS
KESEHATAN
INDEKS
PENDAPATAN
INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN PEMUDA
Dimensi
Pendidikan
Pendapatan
Kesehatan
Indikator
% melek huruf pemuda
% sekolah yang memadai
% partisipasi sekolah
lamanya bersekolah
Mutu pendidikan
Pendapatan Keluarga per Kapita
Kegiatan Pemuda
Kegiatan Di Rumah
Kematian karena penyebab
kekerasan
Kematian karena penyebab
internal
Tingkat kematangan usia 11 s.d
19





Lintas
Berdasarkan
Gender.
Berdasarkan
kelompok usia
Berdasarkan tempat
tinggal
Berdasar ras / warna
kulit
Berdasarkan
pendapatan keluarga
Youth Development Index
Health
* Percent of
Population age
15-24 with
comperehensive
correct
knowledge of
HIV/AIDS
* Access to Safe
Drinking Water
Knowledge
Decent Standard of Living
Participation
* Literacy Rates,
15-24
Ratio of Literate
Females to
Males, 15-24
* Completion
Rate of
Secondary
Education
* Unemployment
Rate, Age 15-24
* National
Voting Age
* Age 15-24 who
live on less than
$1 per day
* Existence of a
National Youth
Council
PERINGKAT INDEKS KESEJAHTERAAN GLOBAL
PEMUDA (PBB) 2014
PERINGKAT NEGARA-NEGARA UTAMA (30
NEGARA) PADA 6 PILLAR INDEK KEEJAHTERAAN
GLOBAL PEMUDA (PBB) 2014.
Country
Australia
Brazil
China
Colombia
Egypt
Germany
Ghana
India
Indonesia
Japan
Jordan
Kenya
Citizen
Participation
Economic
Opportunity
9
14
28
1
29
18
6
3
5
23
25
13
4
16
10
21
28
3
14
19
18
2
29
23
Education Health
1
12
22
11
25
7
24
26
18
9
15
23
2
20
11
22
14
3
24
25
18
8
10
27
ICT
7
10
15
17
20
5
26
28
24
6
14
27
Safety
and
Security
5
27
14
25
20
3
16
19
24
2
10
17
LANJUTAN….
Country
Morocco
Nigeria
Peru
Philippine
Russia
Saudi Arabia
South Africa
South Korea
Spain
Sweden
Tanzania
Thailand
Turkey
Uganda
United
Kingdom
United State
Vietnam
Citizen
Participation
Economic
Opportunity
Education Health
ICT
Safety
and
Security
19
17
15
24
30
22
2
11
26
12
4
8
27
7
10
26
27
17
24
15
12
30
8
25
7
20
5
22
11
9
27
30
21
19
13
8
14
4
2
6
29
10
17
28
5
13
29
17
21
23
4
26
9
1
7
28
15
16
30
5
16
25
12
23
13
9
21
1
8
2
29
19
18
30
4
11
30
12
18
29
21
26
4
7
1
13
22
9
28
6
20
21
1
6
3
20
12
6
3
22
8
15
INDEKS KESEJAHTERAAN GLOBAL PEMUDA
2014
Domain
Citizen
Participation
(Partisipasi
Pemuda
Sebagai Warga
Negara)






Indikator
Economist Democracy Index (Indeks
Demokrasi Ekonomi)
Existence of youth policy (Keberadaan
Kebijakan Kepemudaan)
Volunteer Frequency (Frekuensi
Kesukarelawanan)
Candidacy age for national office (usia kerja
pada pemerintah).
Youths’ perception of value in society (Persepsi
pemuda terhadap nilai apda masyarakat.
Youths’ feeling served by government
(Pandangan pemuda terhadap pelayanan
pemerintah).
16
INDEKS KESEJAHTERAAN GLOBAL PEMUDA
2014
Domain
Economic
Opportunity
(Peluang
Ekonomi)
Indikator







GDP per capita (Pendapatan Per Kapita)
Economic Climate and Competitiveness (Iklim
Ekonomi dan Persaingan )
Youth lending from a financial institution (Pinjaman
Pemuda pada lembaga keuangan)
Youth involved in early-tage entrepreneurial activity
(Keterlibatan pemuda sebagai wirausaha
pemula.)
Youth unemployment (Pengangguran pemuda)
Youth Not In Education, Employment, or Training
(Pemuda tidak dalam pendidikan, lapangan kerja
atau pelatihan)
Youths’ income and wealth expectation (Pendapatan
pemuda dan ekspektasi kesejahteraan)
17
INDEKS KESEJAHTERAAN GLOBAL PEMUDA
2014
Domain
Education
(Pendidikan)






Indikator
Public spending on education (pengeluaran
pemerintah untuk pendidikan)
School enrollment secondary (Angka
partisipasi sekolah menengah)
School enrollment tertiary ( Angka partisipasi
perguruan tinggi)
Youth literacy (Melek huruf pemuda)
School life expectancy, primary to tertiary
(Harapan kesinambungan, dasar sampai
perguruan tinggi)
Educational satisfaction (kepuasan terhadap
pendidikan)
18
INDEKS KESEJAHTERAAN GLOBAL PEMUDA
2014
Domain
Health
(Kesehatan)
Indikator









Improved water source (Sumber air lebih baik)
Life expectancy at birth (Harapan hidup pada saat
lahir)
People living with HIV/AIDS (Pengidap HIV/AIDS)
Adolescent fertility (Kesuburan remaja)
Tobacco use among youth (Perokok di kalangan
pemuda)
All cause of youth mortality (Seluruh penyebab
kematian pemuda)
Self-harm among youth (Menyakiti diri sendiri di
kalangan pemuda)
Perceived stress level among youth (Tingkat stress
yang dirasakan di kalangan pemuda)
Youths’ prioritization of healthy eating and living
(Prioritas pemuda untuk kehidupan dan
kesehatan).
19
INDEKS KESEJAHTERAAN GLOBAL PEMUDA
2014
Domain
Indikator
Information &
Communication
Technology
(ICT)





Safety and
Security
(Keamanan dan
Keselamatan)







Access to electricity (Akses terhadap listrik)
Household with radio (Rumah tangga yang memiliki radio)
ICT for development score (ICT terhadap score pengembangan)
Digital Natives (Penduduk yang terbiasa dengan digital)
Youths’ dependence on the internet (ketergantungan pemuda pada
internet)
Global Peace Index – Internal (Indeks Perdamaian Global)
Trafficking (Perdagangan Manusia)
Global disaster risk reduction score (skor penurunan resiko
kerusakan global)
Fundamental rights- World Justice Report (Hak-Hak Dasar)
Interpersonal Violence Among Youth (Kekerasan antar Pemuda)
Road injuries among youth (Kecelakaan di jalan di antara pemuda)
Youths’ concern for personal safety from crime and violence
(kepentingan pemuda terhadap keamanan diri dari kejahatan dan
kekerasan).
20
HAK DAN KEWAJIBAN PEMUDA
HAK
1. Hak
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
memperoleh
pendidikan
berkualitas
Hak memperoleh lapangan kerja dan
perlindungan sosial
Hak memperoleh jasa dasar kesehatan
Hak
untuk
partisipasi
dalam
pengambilan
keputusan
kebijakan
kepemudaan.
Hak untuk bebas dari seluruh bentuk
pelecehan dan eksploitasi.
Hak untuk bebas dari setiap bentuk
diskriminasi.
Hak untuk memperoleh informasi dan
mendapatkan jasa-jasa dasar dan
peluang.
Hak untuk hidup dalam suatu
kedamaian.
Hak untuk memperoleh privacy dan
kebebasan memilih (agama)
KEWAJIBAN
1. Memiliki kinerja terbaik sebagai siswa,
pekerja, dll.
2. Mewakili pemuda pada lembagalembaga pembuat keputusan.
3. Partisipasi
dalam
pembangunan
kemasyarakatan dan kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan lingkungan.
4. Membentuk perilaku kesehatan yang
baik.
5. Memelihara gaya hidup sehat.
6. Mengembangkan dan memaksimalkan
bakat dan potensi.
7. Mempratekkan disiplin
diri dan
tanggung jawab sosial.
8. Memelihara keutusan NKRI
NEED ASSESMENT
Survey Youth Need Assesment 2014 disponsori PBB (responden 16-30 tahun)
GLOBAL
Pendididikan Berkualitas
Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu
Kesempatan Kerja Yang Lebih Baik
Pemerintahan Yang Jujur Dan Tanggap
Perlindungan terhadap Kejahatan dan Kekerasan
Sanitasi dan Akses terhadap Air Bersih
Makanan Bernutrisi dan Terjangkau
Keseimbangan Antara Pria dan Wanita
Kebebasan dari Bentuk Diskriminasi dan ….
Transportasi dan Ruas Jalan Yang Lebih Baik
Mendukung Orang Yang Tidak Bisa Bekerja
Melindungi Hutan, Sungai dan Laut
Akses Telepon dan Internet
Kebebasan Berpolitik
Tersedianya Energi di Rumah ….
Tindakan Terhadap Perubahan Iklim
NEED ASSESMENT
Survey Youth Need Assesment 2014 disponsori PBB (responden 16-30 tahun)
INDONESIA
Perguruan Tinggi atau High Education
merupakan last resort atau Satuan
Pendidikan
Terakhir
bagi
calon
pemimpin masa datang sebelum masuk
dalam kehidupan masyarakat, dunia
usaha dan pemerintahan, khususnya
dalam pembangunan karakter
SASARAN POKOK PROGRAM PRAMUKA
DI PERGURUAN TINGGI
1.
2.
3.
4.
5.
Menumbuhkan kepercayaan diri (self confidence)
Menumbuhkan kreativitas
Menumbuhkan kebahagiaan ketika membantu
orang lain untuk sukses
Memahami bahwa setiap orang adalah pemimpin
Memahami bahwa kepemimpinan adalah gaya
hidup.
PEMETAAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEPRAMUKAAN
BERDASARKAN TAHAPAN USIA
Lapangan Kerja Dan Posisi
Ekonomi
22
21
20
19
18
Subyek
Utama
17
Subyek
Pelengkap
16
Sekolah Lanjutan
Usia
Fomasi Dan Pendidikan
Memasuki Angkatan
Kerja
Pelatihan
Pendapatan
Meningkat
Ketergantungan
Pada Orang Tua
Lapangan Kerja Dan Posisi
Ekonomi
NURTURING INDONESIA WORLD READY - YOUTH
Mulai
Membangun
Keluarga
Posisi Sosial Dan Politik
Anggota Orpol / Orsos
Org. Keagamaan
Menuju
Stabilitas
Menuju
Sejahtera
Pekerjaan Pertama
Transisi Psycho Emotional
Anggota OSIS/ BEM/
OKP
23
Menikah dan
memiliki anak
Belum
Berkeluarga
24
Usaha Keluarga / Wirausaha
25
Master's
26
Paska Sarjana
27
Strata I
28
Pendidikan Non Formal / Informal
29
Doctoral
30
Posisi Sosial Dan Politik
Dapat memilih dengan hak yang lebih banyak
dengan bekerja di pemerintahan
Fomasi Dan Pendidikan
Usia
Anak
Secara
Huku
m
Usia
25-30 tahun Periode
Pematangan Pemuda.
20-24 Tahun periode transisi
dari bangku kuliah ke
lapangan kerja. .
16-19 Tahun periode kritis
dari transisi remaja ke
pemuda .
INTERVENSI KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEPRAMUKAAN MELALUI
SIKLUS PSYCHO EMOTIONAL USIA PEMUDA, EKSPEKTASI
MASYARAKAT
Kelompok Usia
Siklus Kehidupan &
Ekspektasi Masyarakat
16-19 tahun transisi
remaja ke Pemuda
• Sesuai definisi PBB
dikategorikan pemuda.
• Secara definisi legal
maupun karakteristik
psycho emotional masih
anak-anak.
• Ketergantungan ekonomi
• Diahrapkan telah
menyelesaikan sekolah
lanjutan atau
• Tidak melanjutkan
pendidikan / putus sekolah
Intervensi Kebijakan dan
Program Kepramukaan
INTERVENSI KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEPRAMUKAAN MELALUI
SIKLUS PSYCHO EMOTIONAL USIA PEMUDA, EKSPEKTASI
MASYARAKAT
Kelompok
Usia
Siklus Kehidupan &
Ekspektasi Masyarakat
20-24 Tahun
Pemuda
• Sesuai definisi PBB
dikategorikan pemuda.
• Pada rentang usia 20-24
tahun diahrapkan
melanjutkan dan
menyelesaikan pendidikan
Strata I
• Mulai mencari lowongan
kerja atau membangun
usaha mandiri atau
menganggur.
• Mulai membangun
keluarga
Intervensi Kebijakan dan
Program Kepramukaan
INTERVENSI KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEPRAMUKAAN MELALUI
SIKLUS PSYCHO EMOTIONAL USIA PEMUDA, EKSPEKTASI
MASYARAKAT
Kelompok
Usia
Siklus Kehidupan &
Ekspektasi Masyarakat
25-30Tahun
Pemuda
Dewasa
• Telah mencapai
kematangan psycho
emotional (psycho
emotional maturity)
• Menyelesaikan PT atau
melanjutkan pendidikan
• Mandiri secara ekonomi
Intervensi Kebijakan dan
Program Kepramukaan
Bangunan Karakter Pemuda Indonesia
INTELECTUAL
CHARACTER
• Sebagai
karakter puncak
bagi pemuda
untuk meraih
kesuksesan
MENTAL
CHARACTER
• Sebagai pilar
karakter
pemuda dalam
mengembangka
n diri
SPIRITUAL
CHARACTER
• Sebagai pondasi
karakter pemuda
dalam era
Globalisasi dan
Modernisasi
KREATIF
PROFESSIONAL
T
A
N
G
G
U
H
P
A
T
R
I
O
T
I
K
T
O
L
E
R
A
N
P
E
D
U
L
I
TAKWA & INTEGRITAS
PROGRAM SPESIFIK PRAMUKA PT
Program
Keterampilan Kepemimpinan
1. Pembentukan dan kerjasama
tim.
Menghargai orang dan sikap
kepemimpinan.
2. Aplikasi Search & Rescue
Perencanaan, komunikasi dan
pemecahan masalah.
3. Keterampilan advanced
outdoor
Komunikasi, pemecahan
masalah dan etika pengambilan
keputusan.
4. Memahami nilai-nilai
kesejarahan dan
menghormati founding father
Indonesia.
Memahami proses naskah
proklamasi dan Konferensi Asia
Afrika (1955) di Bandung.
5. Memahami pergaulan dan
komunikasi global
Pengetahuan Asean Community
2015 dan prinsip dasar pergaulan
global.
VISI 2019
GERAKAN PRAMUKA
Gerakan pendidikan berbasis nilai tambah.
Melibatkan keanggotaan muda dalam pengambilan keputusan.
Menciptakan lingkungan aman bagi pemuda.
Memiliki independensi dan tata kelola yang baik.
Meningkatkan keanggotaan pemuda dalam proporsi yang lebih
besar.
6. Memiliki visibilitas dan pencitraan yang baik.
7. Memaksimalkan penggunaan ICT.
8. Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan pembangunan
bangsa.
9. Mempromosikan perdamaian.
10. Membangun masyarakat berbasis pramuka.
11. Memperkuat terwujudnya komunitas ASEAN 2015.
1.
2.
3.
4.
5.
DIMANA PERAN KEMENPORA?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Melakukan survey nasional terhadap minat generasi muda
terhadap Gerakan Pramuka.
Merumuskan Peraturan Presiden tentang Standard Nasional
Gerakan Pramuka.
Merumuskan Permenpora tentang Kisi-Kisi Standard Nasional
Gerakan Pramuka.
Merumuskan instrumen Standard Nasional Gerakan Pramuka.
Melaksanakan Indeks Pembangunan Kepramukaan di 34
Provinsi dan lebih dari 500 Kabupaten/Kota.
Output Indeks Pembangunan Kepramukaan dijadikan dasar
untuk korektif kebijakan.
Memperjuangan melalui 40th World Scout Conference, 11-15
Agustus 2014 di Slovenia agar Indonesia menjadi Markas
WOSM di Asia-Pasifik.
“KUALITAS PRAMUKA INDONESIA
DITENTUKAN OLEH BAGAIMANA
KITA MERANCANG KEBIJAKAN
MASA DEPAN MEREKA PADA HARI
INI”
Deibel Effendi
Download