Meningkatkan Karisma Diri dalam Pembelajaran

advertisement
BAGAIMANA MENCIPTAKAN KARISMA
YANG BAIK BAGI TENAGA PENGAJAR
Oleh :
MINTONO, SH.MH
PEMBINA UTAMA MUDA IV/C
WIDYAISWARA MADYA
BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2013
BAGAIMANA MENCIPTAKAN KARISMA YANG BAIK BAGI TENAGA
PENGAJAR
Oleh : Mintono, SH.MH
Abstrack
Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan proses
pembelajaran, Dalam pembelajaran tersebut tidak mungkin tanpa dilakukan
dengan komunikasi dimana dalam penampilan seorang tenaga pendidik harus
mempunyai peran sangat utama dalam keberhasilan tujuan pembelajaran yang
efektif, Setidaknya pembelajaran sangat dipengaruh dari penampilan atau
kharisma tenaga pendidik dihadapan para peserta didik atau peserta pelatihan,
Banyak pelatihan yang diselenggarakan namun kita semua belum dapat
menyimpulkan bahwa pelatihan tersebut telah efektif atau belum, kenyataan
figure seorang tenaga pendidik atau pengajar menjadi factor utama
Kata kunci: Karisma yang baik
Pendahuluan
Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan proses
pembelajaran, Dalam pembelajaran tersebut tidak mungkin tanpa dilakukan dengan
komunikasi dimana dalam penampilan seorang tenaga pendidik harus mempunyai
peran sangat utama dalam keberhasilan tujuan pembelajaran yang efektif dan
setidaknya pembelajaran sangat dipengaruh dari penampilan atau kharisma
widyaiswara dihadapan para peserta didik atau peserta pelatihan, Banyak pelatihan
yang diselenggarakan namun kita semua belum dapat menyimpulkan bahwa
pelatihan tersebut telah efektif atau belum, kenyataan figure seorang widyaiswara
atau pengajar menjadi factor utama, bilamana seorang tenaga pendidik dalam
penampilan pertama sudah mempunyai perasaan minder maka hasil penyampaian
pesan melaui komunikasi verbal ataupun non verbal tidak akan menarik bagi
peserta diklat sehingga baru pada kesan pertama saja sudah membosankan dan
yang pasti pembelajaran itu tidak akan tercapai dan tujuan transfer pengetahuanpun
tidak akan berhasil . Namun bilamana seorang widyaiswara mampu mempunyai
kepercayaan diri dapat meningkatkan karisma diri dalam proses pembelajaran,
maka akan tercipta kondisi peserta yang siap menerima dan mengembangkan
informasi dan ilmu dan bahkan dapat manyelesaikan masalah. Kesiapan Belajar
diasumsikan bahwa setiap individu semakin menjadi matang sesuai dengan
perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan ditentukan oleh kebutuhan atau
paksaan akademik ataupun biologisnya, tetapi lebih banyak ditentukan oleh situasi
suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik khususnya pada
penampilan figure karisma seorang pengajar atau tenaga pendidik.
Efektifitas pelaksanaan suatu diklat dipengaruhi oleh pelaksanaan seluruh
komponen yang membentuknya. Salah satu factor utama adalah pengajar atau
figure Widyaiswara dimana diharapkan memiliki beberapa komponen bagaimana
penguasaan Kowledge, Skyl dan Attitude, bentuk penguasaan pengetahuan atau
kompetensi ilmu yang diajarkan harus dikuasi, lantas mempunyai ketrampilan dalam
proses metode mengajar sehingga proses pembelajaran tidak monoton namun
menyenangkan dengan Attitude atau sikap yang dimiliki seorang pengajar yang
supel bisa membawa diri dengan kemampuan bahasa tubuhnya ,verbalnya serta
kepercayaan diri yang optimal dapat membuat suasana proses belajar dengan
semangat yang tinggi untuk mau mendengarkan pa yang disampaikan oleh
widyaiswara.
Karisma yang baik bagi tenaga pendidik sangat menentukan dalam proses
pembelajaran, karisma diri akan semakin memancar keluar jika benar-benar
menempuh cara hidup yang benar bukan hanya dalam kata-kata, keselarasan
antara apa yang ada dalam pikiran dan hati dengan sikap bahasa tubuh yang
dimunculkan sangat menentukan penilaian orang lain terhadap diri seorang
widyaiswaraan. Kata-kata menjadi kehilangan maknanya sebagai penyampai pesan
bila mana tidak sesuai dengan bahasa tubuh yang dimunculkan atau menunjukan
sebaliknya, Jadi sikap bahasa tubuh yang anda keluarkan yang akan menjadi
patokan bagi orang lain dalam menilai penampilan diri seseorang. Dalam hal ini
diharapakan agar para tenaga pendidik yang akan mengajar, mampu atau
memahami kiat-kiat dalam meningkatkan karisma diri dalam bentuk penampilan
dengan bahasa verbal ataupun non verbal ini semua akan mendukung dalam proses
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan tidak monoton serta tidak
membosankan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai apa yang kita
harapakan lebih effektif dan keberhasilan Diklat dapat tercapai.
Karisma diri
Karisma diri mengarah pada penampilan dari karakteristik pribadi seseorang
yang secara fisik terlihat dari pesona atau pembawaan orang tersebut dan
bersamaan dengan itu pula kepandaiannya dalam berkomunikasi dapat memikat
orang lain. Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ Hadiah dari dewa
agung “ orang –orang yang memiliki karisma akan lebih di dengar dan dipatuhi
perkataannya, Karena orang-orang semacam ini memiliki sisi kepribadian yang
tajam dan bukan hanya sekedar tutur katanya yang memikat dia juga mampu
berhadapan langsung dengan orang lain dan berbicara terus terang, serta sangat
efektif dalam memberikan penjelasan mengenai suatu konsep atau dalam
pemecahan suatu permasalahan. Seorang tenaga pendidik yang realitasnya
memiliki daya tarik pribadi yang demikian akan sangat menarik dalam proses
pembelajaran karena dapat memiliki kepercayaan diri yang besar dan kepribadian
yang menjadi contoh atau idaman banyak pihak dapat mengembangkan sikap positif
dalam menjalin hubungan dengan sesama keberadaannya disayang dan dinantikan,
sehingga banyak orang akan merasa kehilangan tanpa kehadiran orang tersebut.
Menurut Malik Acid Zahrani (2010) ada tujuh (7) ciri yang kita tangkap pada diri
pribadi yang berkarisma:
a. Sering kali menjadi orang yang pertama mengambil inisiatif, Cara berpikirnya
begitu cepat dan tanggap terhadap situasi yang terjadi dieskitarnya, sehingga
selalu saja ada inisiatif yang dimunculkan.
b. Tidak tergesa-gesa. Sikapnya begitu tenang sekalipun sedang mengahadapi
sebuah persoalan rumit dan berat tidak tergesa-gesa mengambil keputusan
melainkan akan dipikirkannya matang-matang persoalan itu dia juga akan
mendengarkan pendapat orang lain. Karisma bukanlah hanya mengenai diri kita
sendiri tetapi lebih pada pengaruh kita terhadap orang lain.
c. Kokoh dalam mempertahankan nilai kejujuran dan kebenaran, Inilah sifat
yang luar biasa pada diri orang yang berkarisma. Pendiriannya begitu teguh pada
nilai kejujuran dan kebenaran. Ketika sifat marah muncul dari diri diri sesorang
yang berkarisma, pastilah hal itu disebabkan adanya nilai-nilai kejujuran dan
kebenaran yang diinjak-injak. Sifat ini pula yang sangat sedikit dimiliki oleh
kebanyakan orang.
d. Rendah diri . Orang yang berkarisma juga tidak segan-segan untuk meminta
bantuan kepada lainnya, lalu mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
yang telah diterimanya itu. Dia juga tidak segan-segan untuk bertanya akan
sebuah persolan. Hal ini tidak akan menyebabkan orang beranggapan bahwa dia
“ bodoh: atau kurang ilmunya.
e. Bersikap adil. Bersikap benar dan sejajar kepada semua orang, seta tidak
membedak-bedakan antara satu dengan yang lainnya adalah cirri sikap orang
yang berkarisma. Karena, sebenarnya sikap yang tidak membeda-bedakan inilah
sikap yang diharapkan oleh semua orang.
f. Bersemangat. Orang yang berkarisma selalu bersemangat dalam menjalani
kehidupannya. Sikap ini sangat terlihat jelas dalam bahasa tubuhnya yang positif.
Jika dalam keadaan berdiri, dia akan berdiri tegak, lurus, dan banyak tersenyum.
Pada tahap awal, pada umumnya orang terpaku pada apa yang mereka lihat
daripada apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan. Sehingga ,postur
yang baik dan menunjukan rasa percaya diri yang tinggi, vitalitas, disip[lin, dan
semangat akan meberikan pengaruh tersendiri pada seseorang.
g. Memiliki empati yang tinggi. Ketika seorang yang berkarisma berada ditengah
kerumunan orang banyak, maka dia akan memberikan kepada orang-orang itu
perhatian penuh dan adil kepada semua orang. Dia juga akan ikut merasakan apa
yang dirasakan oleh orang-orang itu.
Empati yang tinggi pada seseorang yang berkarisma inilah yang membuat semua
orang yang berada di sekelilingnya menjadi merasa terayomi. Sangat sedikit orang
yang memiliki rasa empati ini. Yang banyak adalah orang yang tidak peduli dengan
sekelilingnya atau orang yang justru bersifat kebalikan dengan “ Empati”
Ketujuh ciri ini tidak terlepas dari keteguhan seorang karismatik memgang sebuah
prinsip yang diyakini.
Bahasa Tubuh untuk Karisma
Karisma diri akan semakin memancar keluar jika Anda benar-benar menempuh cara
hidup yang benar, Bukan hanya dalam kata-kata, Anda tunjukan cara hidup yang
demikian, tetapi juga Anda tunjukan dalam bahasa tubuh Anda . Inilah yang
terpenting. Keselarasan antara apa yang ada dalam pikiran dan hati Anda dengan
sikap tubuh Anda sangat menentukan penlaian orang lain terhadap diri Anda , maka
sikap tubuh Anda itulah yang akan menjadi patokan tentang apa yang terjadi pada
diri Anda. Akan sangat lucu ketika Anda mengatakan tentang sesuatu yang
menggembirakan namun tubuh Anda menunjukan sikap yang menandakan adanya
kesedihan.
Pada tahun 1971, seorang psikolog social, Prof Albert Mehrabian dari
Universitas of Los Angeles (UCLA) melakukan penelitian kekuatan kreatif dari pesan
verbal dan non verbal. Hasil penelitian mengungkap tiga elemen dasar yang
terdapat dalam sebuah pesan dalam setiap komunikasi. Ketiga elemen dasar itu
adalah bahasa tubuh, dan kata-kata.
Mehrabian merinci ketiga elemen tersebut dalam sebuah rumus 66, 38, 7 yang
terkenal dengan mengungkap bahwa;
- 55 % makana dalam setiap pesan berasal dari bahasa tubuh visual (gerakan,
sikap, dan ekspresi wajah).
- 38 % makana dalam setiap pesan berasal dari elemen non verbal, dari
perkataan (vokal). Atau dengan kata-kata tersebut diucapkan melalui nada, pola,
dan kecepatan suara.
- 7 % makna tersebut berasal dari kata-kata yang sebenarnya . Maksudnya, arti
lahir dari kata-kata yang terucap tersebut
Ketika Anda belum mulai membuka mulut, ternyata anggota tubuh Anda telah
melakukan gerakan yang mengatakan sebaliknya. Maka bahasa tubuh Andalah
yang akan dibaca sebagai pembawa pesan Anda. Dari bahasa tubuh, orang akan
tahu bahwa Anda percaya diri, pintar, dan bersemangat, atau justru sebaliknya,
Ingatlah, hanya sebagian kecil dari komunikasi melibatkan kata-kata yang actual.
Tepatnya 7 persen. Sisanya? Sebanyak 55 persen dari komnikasi adalah
visual(bahasa tubuh, kontak mata ) dan 38 persen berupa vocal (nada, kecepatan,
volume dan nada)
Seorang komunikator eksekutif dunia terbaik memiliki bahasa tubuh yang kuat,
yang merefleksikan rasa percaya diri, kompeten, serta terlihat penuh karisma. Maka,
jangan Anda lupakan bahasa tubuh Anda ketika anda menginginkan untuk
meningkatkan karisma Anda. Jika bahasa tubuh kita keliru, maka akan
menghasilkan yang keliru juga, Sehingga Anda tidak mendapatkan harapan Anda
dari pesan yang Anda sampaikan. Sebaliknya, bahasa tubuh yang kuat dan efektif
dapat membantu menciptakan hubungan yang cepat dengan lawan bicara, dan
memperlihatakan rasa percaya diri atas pesan yang Anda sampaikan.
Paling tidak, ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan dalam bahasa tubuh Anda
ketika Anda sedang berbicara terutama untuk membangun karisma pada diri Anda:

Pandangan Mata
Harus anda ingat bahwa setiap orang ingin merasa dirinya istimewa. Setiap ingin
merasa Anda sedang berbicara dengannya secara langsung atau bahwa mereka
merupakan orang yang paling penting selama pembicaraan Anda. Karena itu, kontak
mata menjadi sesutau yang tidak terhindarkan untuk Anda lakukan dalam sebuah
pembicaraan. Suatu contoh, pernahkah ketika dalam sebuah pembicaraan yang
Anda anggap serius namun lawan bicara Anda sibuk dengan Hp-nya, pasti Anda
sebagai lawan bicara akan merasa tidak nyaman dan seolah-olah tidak serius dalam
pembicaraan.
Dengan demikian, mengalihkan kontak mata merupakan cara yang paling
ampuh untuk memutuskan pembicaraan Anda. Memutus kontak mata berarti
memutus sebuah pembicaraan. Begitulah yang terjadi.
Misalkan dalam sebuah presentasi yang harus Anda lakukan. Tujukan beberapa
komentar Anda pada satu sisi lalu alihkan pandangan mata kebagian tengah
ruangan, kemudian alihkan lagi ke sisi yang satunya lagi. Pilih mereka saat Anda
menyampaikan pembicaraan. Dengan demikian, orang yang berada sekitarnya akan
merasa Anda memberikan kontak mata kepada mereka.di tiap bagian dan arahkan
mata Anda kepada satu orang yang satunya. Jangan pula biarkan apa pun yang
mengganggu Anda lakukan di belakang podium atau kursi, atau berbicara kepada
seseorang dari balik computer, merupakan contoh yang menggambarkan adanya
penghalang antara Anda dan lawan bicara. Jadi taruhlah laptop di samping Anda

Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah merupakan bagian dari komunikasi dengan orang lain. Dan,
wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan
pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagian contoh, sebuah
senyum mengungkapkan keramahtamahan dan kasih saying; mmengangkat alis
mata menunjukan ekspresi heran; mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan
dan kegelisahan. Jadi semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia
diekspresikan dalam emosi yang berbeda, yang itu semua tergambar di wajah.
Maka, penting sekali di saat Anda melakukan komunikasi Anda tunjukkan ekspresi
bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.
Karena bagaimanapun, siapa saja orangnya akan mengetahui dan mengenali
ekspresi umum seperti ketertarikan, rasa takut, kesedihan, rasa malu, jijik, kejutan,
kebahagiaan, kemarahan, dan keyakinan. Ekspresi wajah ini bersifat universal.

Gerakan Diri
Pada waktu Anda bertemu dengan seseorang yang berbicara sambil
mengerakkan tangannya, dimana Anda tentu merasakan juga jika apa yang dia
bicarakan menjadi semakin jelas Anda tangkap maksudnya. Bahkan, ketika itu kita
merasakan juga adanya semangat di dalam mendengarkan pembicaraannya.
Sangat berbeda perasaan kita ketika berada didepan seseorang yang sedang
berbicara dan hanya sedikit atau bahkan sangat jarang menggerakan pikiran yang
seda termasuk kedua tangannya. Apalagi jika orang itu menyampaikan dengan nada
lemas dan tidak bergairah. Maka tidaklah salah jika Anda tertidur ketika Anda
sedang mendengar orang itu berbicara.
Pada kenyataan, sering kita jumpai bahwa pembicara yang hebat dan
berkarisma menggunakan lebih banyak gerakan tangan. Memang,gerakan kompleks
dari kedua tangan di atas pinggang yang disesuaikan yang disesuaikan dengan
pembicaraan akan merefleksikan pemikiran yang kompleks. Grakan tersebut juga
memberikan keyakinan pada pendengar terhadap pembicara.
Yang penting perlu Anda lakukan juga untuk menyempurnakan penampilan
Anda yang sekaligus akan mempercepat terbangunnya karisma pada diri Anda. Hal
penting yang dimaksud adalah sebelas sifat utama yang harus Anda miliki:
1. Selalu Bersyukur
Orang yang bersyukur akan terbiasa mengawali hari-harinya dengan melihat
segala sesuatunya dari apa yang dia dapatka, bukan dari apa yang belum/tidak dia
dapatkan dalam kehidupannya ketenangan yang dihasilkan dari sikap
bersyukurnyalah yang menjadi penyebabnya.
2. Ketulusan
Ketulusan adalah sifat yang disukai oleh semua orang. Sebab, ketulusan
membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena mereka yakin tidak akan
dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka
mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikan fakta.
Prinsipnya’Ya di atas ya dan tidak diatas tidak.
3. Rendah Hati
Kerendahatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat
jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. bIasanya seperti padi yang semakin berisi
semakin merunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai
keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang di atasnya merasa puas
sekaligus membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
4. Kesetiaan
Kesetiaan seperti sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya, kita
sulit menemukan orang yang memiliki kesetiaan, orang yang selalu bias dipercaya
dan diandalkan, Dia menepati janji, memiliki komitmen yang kuat, rela berkorban,
dan tidak suka berkhianat.
5. Bersikap Positif
Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari
kacamata positif, bahkan dalamm situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka
membicarakan kebaikan dari pada keburukan orang lain.
Penutup
Stretgi dalam penerapan metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran
orang dewasa dapat diterapkan apabila diyakini bahwa peserta diklat adalah
pribadi-pribadi yang mempunyai pengalaman dan keamatangan, dapat
mengarahkan diri mereka sendiri, mengerti diri sendiri, dapat mengambil keputusan
untuk sesuatu yang menyangkut dirinya. Pembelajaran orang dewasa tidak akan
mungkin berkembang apabila meninggalkan ideal dasar orang dewasa sebagai
pribadi yang mampu mengarahkan diri sendiri. Penggunaan metode pembelajaran
yang partisipatif dari beberapa prinsip pembelajaran yaitu memiliki potensi dan gaya
belajar dengan melibatkan aktivitas mental dan fisik, dapat berpartisipasi untuk
saling belajar, sebagai wahana demokratisasi dan saling menghargai kebersamaan
dan perbedaan serta mampu menggunakan metode dan teknik berdasarkan
pengalaman belajar.Dengan menguasai dan menggunakan metode dan teknik
pembelajaran yang tepat diharapkan peserta dakan memiliki kebanggaan dan
senang untuk belajar, senantiasa menggunakan setiap kesempatan untuk belajar,
menyadari bahwa penggunaan waktu untuk belajar merupakan investasi penting dan
sebagai kunci utama untuk kemajuan diri dan lingkungannya. Effektivitas penerapan
metode pembelajaran akan menentukan keberhasilan diklat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hisyam Zaeni, Bermawy Munthe Sekar Ayu Aryani.
2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustakqa Insan Madani
2. Hamalik,Oemar.1994.Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.
3. S Sudjana,D.2001.Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah
Production.
4. Suprijanto. 2005.Pendidikan Orang Dewasa. Banjarbaru: Bumi Aksara.
5. Uno,Hmzah B.2007.Model Pembelajaran.Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Gorontalo: Bumi Aksara.
Download