Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optik FTTH

advertisement
PERENCANAAN JARINGAN AKSES FIBER OPTIK FTTH
BERBASIS TEKNOLOGI PASSIVE OPTICAL NETWORK
Disusun Oleh :
Martias
Nim : 554 071 20007
PASCA SARJANA
MAGISTER TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini
dengan judul”
Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optik FTTH Berbasis
Teknologi Passive Optical Network ”. Pada kesempatan ini perkenankanlah
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga terutama kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Hamzah Hilal, M.Sc. Selaku Dosen Pasca Sarjana Universitas
Mercu Buana Jurusan Magister Terknik Eloktro
2. Istriku tercinta Gustin Anriyani, S.Hum dan anakku tersayang Muhammad
Fathurrahman Alf Arslan, tiada kata yang terindah selain rasa terima kasih dan
sayang atas semua perhatian dan dukungannya.
3. Teman-teman Program Pasca sarjana Manajemen Telekomunikasi di
lingkungan Universitas Mercubuana yang selalu memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis.
4. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan yang telah membantu
penyelesaian proposal ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada proposal ini,
oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk memperbaikinya di masa yang akan datang.
Jakarta, Nopember 2010
Martias
Penulis
1
PERENCANAAN JARINGAN AKSES FIBER OPTIK FTTH
BERBASIS TEKNOLOGI PASSIVE OPTICAL NETWORK
1. ABSTRAK
Dengan semakin banyaknya kebutuhan akan akses internet dan
bertambahnya bermacam-macam jenis layanan multimedia,
maka dibutuhkan
teknologi jaringan akses yang mampu mengantarkan layanan tersebut dengan
baik. Fiber to the Home (FTTH) adalah salah satu Next Generation Networks
(NGN) yang dikembangkan untuk menyediakan layanan triple play (data, voice
dan video) dalam satu infrastruktur. Pada tahun 2007 Biznet selaku perusahaan
penyedia jaringan dan internet di Indonesia mengembangkan
jaringan FTTH
dengan media fiber optik sampai dengan end user. Untuk dapat mengantarkan
layanan triple play ke setiap pelanggan, maka Biznet membangun dan
mengembangkan jaringan FTTH dengan pembagian per kelurahan (kode pos).
Dalam proposal ini akan dilakukan perencanaan pembangunan infrastruktur
FTTH kelurahan Melawai sehingga hasilnya dapat di implementasikan pada
kelurahan lain di Jakarta.
2. PENDAHULUAN
Perkembangan internet di Indonesia akhir-akhir ini cenderung meningkat
tajam, berpengaruh juga terhadap berkembangan teknologi jaringan komputer.
Bertambahnya jumlah jaringan baru yang dibuat sejalan dengan perkembangan
informasi yang terus berkembang melalui internet telah menuntut suatu jaringan
untuk memberikan bandwidth yang lebih besar kepada pemakai dengan kualitas
konektifitas yang lebih dapat dipercaya. Layanan-layanan baru akan muncul dan
sebagian besar orang akan merasa diuntungkan dengan munculnya layananlayanan tersebut.
Teknologi serat optik merupakan suatu penemuan yang bisa menjawab
masalah tersebut. Media ini mampu untuk menyediakan bandwidth yang besar,
tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik dan bebas korosi.
2
Sekarang ini kebanyakan dari backbone jaringan telekomunikasi telah
dikonstruksikan dengan menggunakan serat optik. Namun sebagian besar
perusahaan penyedia jasa internet di Indonesia masih menggunakan media
penghubung kabel tembaga sebagai penghubung terakhir ke rumah. Mereka
beranggapan bahwa kebutuhan infrastruktur jaringan bandwidth yang cukup besar
ini di Indonesia memang belum diperlukan. Alasan lain adalah bahwa instalasi
serat optik dirasa cukup mahal dan sulit untuk dikembangkan.
Namun dengan adanya teknologi FTTH atau Fiber To The Home justru
akan mengembangkan industri multimedia, kemudian FTTH akan memungkinkan
untuk menyampaikan layanan multimedia seperti HDTV atau High Definition
Television, download musik dan video. Ini akan mempunyai dampak yang besar
dalam dunia ekonomi dan akan menyaksikan bentuk baru yang muncul dari dunia
bisnis dan sektor teknologi. Juga operator jaringan akan menghasilkan keuntungan
baru untuk meningkatkan transfer data, dan dapat menutupi biaya instalasi dari
jaringan FTTH.
Teknologi FTTH ini merupakan penemuan terbaru dari jaringan fiber
optik, dan di Indonesia Biznet telah mengembangkan jaringan tehnologi ini.
Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui apakah yang dimaksud FTTH,
bagaimana jaringan ini diimplementasikan dan infrastruktur apa saja yang
digunakan untuk membangun jaringan FTTH. Dalam tulisan ini, diambil kasus
mengenai rancangan, desain dan implementasi jaringan FTTH di kelurahan
Melawai Jakarta Selatan.
3
Gambar 1. Arsitektur jaringan FTTH
3. TUJUAN DAN SASARAN PENELITIAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk:
1. Mengetahui tentang komponen apa saja yang digunakan untuk membangun
jaringan FTTH.
2. Mengetahui pemilihan teknologi dan Arsitektur jaringan FTTH.
3. Mengetahui bagaimana proses perencanaan dan disain jaringan FTTH.
4. Mengetahui bagaimana implementasi dari hasil desain jaringan FTTH.
5. Sedangkan sasaran kajian ini adalah perencanan dan implementasi jaringan
FTTH di Kelurahan Melawai.
4
4. RUANG LINGKUP
Dalam tulisan ini, ditetapkan beberapa batasan masalah yang disimpulkan
dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan selama menjalani proses pengamatan
studi di Biznet, yaitu dengan batasan membahas masalah perencanaan, desain dan
pembangunan infrastruktur jaringan teknologi Fiber To The Home (FTTH) di
Kelurahan Melawai 12160.
5. PERMASALAHAN
Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan
dibahas dalam tulisan ini yang berkaitan dengan bagaimana melakukan
perencanaan dan implementasi jaringan FTTH dengan baik.
Untuk pengerjaan FTTH ini dilakukan dengan melalui beberapa tahap
yang bisa dilakukan. Tahapan ini dilakukan agar pembangunan jaringan FTTH ini
sesuai dengan perencanaan yang diharapkan sehingga dapat dilaksanakan dengan
baik. Yang dimaksud dengan pembangunan jaringan FTTH yang baik ialah agar
pembangunan ini dapat menjangkau area yang yang cukup luas dengan
meminimalkan kesalahan pada pembangunan. Karena apabila ada kesalahan pada
pembangunan juga akan menimbulkan biaya yang tinggi pula, seperti diketahui
yang membuat penggunaan media serat optik ini menjadi mahal terdapat pada
biaya instalasinya. Dalam tulisan ini diambil contoh pembangunan infrastruktur
FTTH di kelurahan Melawai (12160).
6. METODOLOGI
Metode penyelesaian masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode pengumpulan data yang meliputi :
a.
Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi rencana jadwal
pelaksanaan kajian, cara pelaksanaan, check list yang akan digunakan
sebagai instrumen pengambilan data, pengalokasian keahlian personil dan
peralatan.
5
b.
Studi pustaka, yaitu pengambilan data dari beberapa sumber yang ada di
Biznet dan sumber lainnya.
c.
Studi lapangan, yaitu pengambilan data dari hasil pengamatan dan kerja di
lapangan.
7. RANCANGAN ( DESIGN ) RISET
Untuk dapat memilih arsitektur jaringan FTTH terbaik maka, perusahaan
akan membutuhkan pertimbangan layanan dan teknologi sesuai yang diinginkan.
Jika perusahaan berencana untuk membangun infrastruktur baru atau penambahan
infrastruktur yang sudah ada maka, perencanaan implementasi awal harus baik
dan harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain :
a. Memaksimalkan peluang bisnis
b. Pendapatan dan Biaya
c. Minimalisasi dampak di pelanggan
d. Penyediaaan sistem solusi bagi pelanggan
e. Mendukung kesempatan bisnis yang akan datang
f. Mendukung jaringan yang akan datang
Perencanaan dan pemilihan jaringan infrastruktur sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan proyek saat ini dan akan datang. Sehingga dibutuhkan
pertimbangan
dan keputusan
mengenai pemilihan arsitektur jaringan dan
perangkat yang tidak hanya berakibat jangka pendek namun akan mempengaruhi
keberhasilan jaringan FTTH untuk jangka panjang.
Berikut adalah hal-hal yang penting dalam perencanaan jaringan FTTH yaitu;
a. Pemilihan arsitektur fiber optik untuk jaringan FTTH
b. Pemilihan metode penyambungan
c. Analisa biaya
d. Pertimbangan Central Office
e. Standarisasi pengkabelan Central Office dan Outside Plan
f. Disain kabel jaringan FTTH
6
Setelah dilaksanakan planning tahap pertama yaitu plotting area, kemudian
dilaksanakan pembuatan sketsa area berdasarkan peta terbaru yang ada, baik peta
berdasarkan hasil survey suatu badan yang diterbitkan dalam sebuah peta cetak
maupun peta digital. Dan kemudian juga dibuat prediksi letak backbone Serat
Optik, Central Office, Rumah Kabel, Drop Point hingga jumlah kabel yang
diperlukan untuk area tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pengerjaan
instalasi jaringan FTTH dapat berjalan selancar dan secepat mungkin tanpa harus
mengganggu sarana umum yang telah tersedia di area tersebut.
Terdapat dua faktor penting yang harus diperhatikan dalam merancang
sistem fiber optik yaitu : Sistem Loss Budget dan Atenuasi loss keseluruhan
komponen jaringan. Sistem loss budget mengacu kepada toleransi peralatan fiber
optik antara daya pemancar dan sensitifitas disisi penerima. Sedangkan untuk
atenuasi keseluruhan komponen jaringan merupakan ganbungan loss dari masingmasing komponen baik itu disisi penerima maupun disisi pengirim.
Gambar 2. Loss Budget Fiber Optik
7
Gambar 3. Atenuasi Komponen
Supaya sistem jaringan fiber optik dapat bekerja dengan baik, maka atenuasi
keseluruhan komponen jaringan harus lebih rendah dari loss budget.
Setelah kabel management sistem sudah dilakukan, maka langkah
selanjutnya yaitu pengajuan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) mengenai
perhitungan keseluruhan biaya investasi yang dibutuhkan dalam jaringan FTTH
yang telah didisain dalam implementasi awal. Terdapat dua macam biaya investasi
dalam jaringan FTTH yaitu :
1. Bill of Material (BoM)
Terdiri dari material / komponen yang digunakan dalam jaringan FTTH yang
keseluruhan material tersebut diambil dari proses / stock prorecurement
perusahaan.
2. Bill of Quantation (BoQ)
Berisi jenis kegiatan dan material tambahan yang digunakan untuk menbangun
jaringan FTTH yang di ajukan oleh kontraktor.
Pembangunan instalasi jaringan Fiber To The Home (FTTH) dilakukan
beberapa tahap. Setelah team Biznet melakukan survey posisi rumah kabel, lokasi
calon pelanggan maka pekerjaan berikutnya diserahkan ke team kontraktor.
Gambar 4. Instalasi FTTh
8
Setelah sket desain telah siap untuk diimplementasikan, maka Project
Manager memberikan Surat Penugasan Kerja (SPK) kepada kontraktor untuk
melakukan pekerjaan sebagai berikut :
1.
Pemasangan Rumah Kabel
2.
Pemasangan Tiang Pancang
3.
Penarikan Kabel Fiber Optik
Setelah pekerjaan sub kontraktor selesai, maka pekerjaan selanjutnya
tanggung jawab dari team Biznet untuk menyelesaikan pekerjaan menghubungkan
jaringan kabel optik yang sudah terpasang sampai ke Central Office. Pekerjaan
team Biznet terdiri dari :
1. Instalasi komponen jaringan FTTH
2. Terminasi/splice fiber optik dalam perangkat jaringan FTTH
8. HASIL YANG DI HARAPKAN
Perancangan, desain dan implementasi FTTH ini dapat diterapkan pada
daerah / kelurahan lain dengan mengadakan penyesuaian/pendekatan berdasarkan
pada kondisi/konfigurasi sistem dan arsitektur jaringan di daerah setempat.
Implementasi jaringan FTTH ini dikembangkan secara efektif dan efisien
dimana persyaratan teknis sistem dan arsitektur jaringan sangat diperhatikan agar
pembangunan ini dapat menjangkau area yang yang cukup luas dengan
meminimalkan kesalahan pada pembangunan infrastruktur.
9
9. DAFTAR PUSTAKA
1.
"ITU Standards." G.983 and G.984, 2007, from http://www.itu.int/rec/TREC-G/en.
2.
Consortium, I. E. http://www.iec.org/online/tutorials/epon/. Volume, DOI:
3.
Grady, S. (2005). The Book on FTTX - From Design to Deployment: A
Practical
Guide
to
FTTX
Infrastructure.
Minneapolis,
ADC
Telecommunications, Inc.
4.
Prat, Josep. (2008). Next-Generation FTTH Passive Optical Networks:
Research Towards Unlimited Bandwidth Access, Barcelona. Springer.
5.
Desmond, Celia L. (2004). Project Management For Telecommunications
Managers. New York, Boston, Dordrecht, London, Moscow. Kluwer
Academic Publishers
6.
www.biz.net.id/en/corporate/network/MetroFtth.aspx
10
10. PERSONALIA
No.
1
Nama
Martias
Gelar
S.Pd
P/W
Unit
Kerja
Keahlian
P
Kependidikan
Elektro
Tugas
Dosen
Pend
akhir
S.1
Alokasi
waktu
(j/th)
Lemba
ga
120
Hari
Pendidi
kan
2
3
4
5
6
11. JADWAL KEGIATAN
No
Kegiatan
1
Penyusunan dan
Presentasi Proposal
2
Studi Literatur
3
Desain dan
Implementasi
4
Pembuatan
Laporan
5
Presentasi dan Sidang
1
2
3
4
5 6
7
8
9
11
Minggu
10 11 12
13
14
15
16
17
Download