modul praktikum akuntansi biaya dan prak

advertisement
MODUL PRAKTIKUM
AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK
Versi
3.0
Tahun Penyusunan
2011
Tim Penyusun
1. Hantoro Arief Gisijanto
2. Radi Sahara
3. C. Widi Pratiwi
4. Novi Indah Purwaningsih
5. Syahreza Marasutan Pohan
6. Suhaenah
Laboratorium Akuntansi Lanjut A
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pertemuan 2
Harga Pokok Pesanan
Objektif:
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dan pengertian Harga Pokok Pesanan
2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan Harga Pokok Pesanan
Page 2
P2.1 Teori
BAB II
HARGA POKOK PESANAN
(JOB ORDER COSTING)
Harga pokok pesanan (job order costing) adalah cara perhitungan harga pokok
produksi untuk produk yangdibuat berdasarkan pesanan.
Ciri Khusus
1. Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya
tergantung pada spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan
setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas.
2. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga
pokok pesanan dengan relative teliti dan adil.
3. Biaya produksi dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Biaya Langsung (direct cost) meliputi biaya bahan baku (raw material) dan
biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) yang dihitung berdasarkan
biaya sebenarnya.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost) meliputi biaya produksi diluar biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja tidak langsung yang dihitung berdasarkan
tarif yang ditentukan dimuka.
4. Harga Pokok pesanan untuk setiap pesanan dihitung pada waktu pesanan selesai
diproduksi.
5. Harga pokok satuan ditetapkan dengan cara membagi total biaya suatu pesanan yang
bersangkutan dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan.
6. Untuk mengumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai kartu harga
pokok pesanan (job order cost method).
1. MENGHITUNG TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI
BBB
Utama
: Rp. xxx.xxxXx.xxx
= Rp. x.xxx.xxx.xxx
Tambahan
: Rp. xxx.xxxXx.xxx
= Rp.
xxx.xxx.xxx +
Rp. x.xxx.xxx.xxx
Page 3
BTK
Dept X
: x.xxxX Rp. x.xxx
= Rp.
xx.xxx.xxx
Dept Y
: x.xxxX Rp. x.xxx
= Rp.
xx.xxx.xxx
Dept Z
: x.xxx X Rp. x.xxx
= Rp.
xx.xxx.xxx+
Rp. xxx.xxx.xxx
BOP
Tarif dept X
: Rp. xx.xxx.xxx / xx.xxx = Rp. x.xxx/jam
Tarif dept Y
: Rp. xx.xxx.xxx / xx.xxx
= Rp. x.xxx/jam
Tarif dept Z
: Rp. xx.xxx.xxx / xx.xxx
= Rp. x.xxx/jam
BOP dept X
: Rp. x.xxxXx.xxx
= Rp. xxx.xxx.xxx
BOP dept Y
: Rp. x.xxxXx.xxx
= Rp. xx.xxx.xxx
BOP dept Z
: Rp. x.xxx Xx.xxx
= Rp. x.xxx.xxx+
RP. xx.xxx.xxx+
Jumlah harga pokok produksi
Rp. xxx .xxx.xxx
2. MENGHITUNG HARGA JUAL PERUNIT
Harga jual per unit = (xxx% x Rp. xxx.xxx.xxx) / x.xxx = Rp. xx.xxx.xxx
Page 4
P2.2. Contoh Kasus
CONTOH KASUS
HARGA POKOK PESANAN
(JOB ORDER COSTING)
LARISA Company menerima pesanan dengan nomor KZ311090 untuk membuat
2750 buah pakaian wanita yang akan diselenggarakan selama 25 hari. Proses produksi
dilakukan melalui 3 departemen, yaitu departemen E adalah depertemen pemotongan bahan
baku, Departemen Z adalah departemen penjahitan dan Departemen A adalah departemen
penyelesaian. Berikut ini informasi yang dibutuhkan :
Bahan baku utama
Rp. 125.000/jam TKL
Bahan baku tambahan
Rp.
KETERANGAN
DEPT. E
75.000/jam TKL
DEPT. Z
DEPT.A
Jumlah jam TKL
2.000 jam
3.000 jam
4.000 jam
Upah langsung
Rp. 4.000/jam
Rp. 6.000/jam
Rp. 5.000/jam
1.000 jam
1.500 jam
Jam mesin yang digunakan
Perencanaan BOP pertahun untuk DepartemenE sebesar Rp. 40.000.000 dengan
kapasitas yang direncanakan 10.000 jam TKL, Departemen Z sebesar Rp. 45.000.000 dengan
kapasitas yang direncanakan 15.000 JM, dan Departemen A sebesar Rp. 42.500.000 dengan
kapasitas direncanakan 25.000 JM. Harga jual per unit 115% dari total biaya produksi per
unit.
Diminta :
1. Hitung total harga pokok produksi!
2. Hitung harga jual!
3. Buatlah kartu harga pokok pesanan!
Page 5
JAWABAN:
Langkah langkah penggunaan Aplikasi Harga Pokok Proses untuk Menghitung total
harga pokok produksi dan harga jual

Menghitung jumlah biaya bahan baku
1. Jalankan Aplikasi Harga Pokok Pesanan
2. Masukan jumlah biaya bahan baku utama dan dikalikan
3. Masukan jumlah biaya bahan baku tambahan dan dikalikan
4. Jumlakan total dari biaya bahan baku utama dan tambahan
5.
Dan didapatkan hasilnya

Menghitung jumlah biaya tenaga kerja
1. Jalankan Aplikasi Harga Pokok Pesanan
2. Masukan jumlah biaya jam tenaga kerja Dep E, lalu dikalikan dengan jumlah upah
langsung
3. Masukan jumlah biaya jam tenaga kerja Dep Z, lalu dikalikan dengan jumlah upah
langsung
4. Masukan jumlah biaya jam tenaga kerja Dep A, lalu dikalikan dengan jumlah upah
langsung
Page 6
5. Jumlahkan hasil dari Dep E, Dep Z. Dep A, maka didapatkan biaya tenaga kerja

Menghitung jumlah biaya overhead pabrik
1. Jalankan Aplikasi Harga Pokok Pesanan
2. Masukan jumlah tarif Bop Dep E , kemudian dibagi dengan kapasitas yang
direncanakan
3. Masukan jumlah tarif Bop Dep Z , kemudian dibagi dengan kapasitas yang
direncanakan
4. Masukan jumlah tarif Bop Dep A , kemudian dibagi dengan kapasitas yang
direncanakan
5. Masukan BOP Dep E, kemudian dikalikan dengan Jam mesin
6. Masukan BOP Dep Z, kemudian dikalikan dengan Jam mesin
7. Masukan BOP Dep A, kemudian dikalikan dengan Jam mesin
8. Kemudian hasilnya dijumlhakan dengan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
9. Dan didapatkan hasil jumlah harga pokok produksi
Page 7

Menghitug Harga Jual Perunit
1. Jalankan Aplikasi Harga Pokok Pesanan
2. Masukan jumlah harga jual per unit dikalikan dengan jumlah harga pokok produksi
3. Lalu dibagikan dengan jumlah target yang diinginkan.
4. Dan di dapatkan hasil jumlah harga jual perunit.

Buatlah kartu harga pokok pesanan
1. Jalankan Aplikasi Harga Pokok Pesanan
2. Masukan jumlah Prime dan addition
3. Kemudian jumlahkan ke duanya dan diadpat total cost
Page 8
4. Kalikan jamtenaga kerja langsung dengan upah langsung per Dep.
5. Kemudian jumlahkan semua hasil dari setiap Dep.
6. Dan didapat total cost
7. Masukan jumlah BOP dan dikalikan dengan jam mesin yang digunakan per Dep
8. Lalu jumlahkan hasil dari setiap per Dep dan
9. Didapatkan total Production cost.
MENGHITUNG TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI
BBB
Utama
: Rp. 255.000 x 5.000
= Rp. 1.125.000.000
Tambahan
: Rp. 100.000 x 5.000
= Rp.
500.000.000 +
Rp. 1.625.000.000
BTK
Dept X
: 5.000 x Rp. 6.000
= Rp.
30.000.000
Dept Y
: 6.000 x Rp. 8.000
= Rp.
48.000.000
Dept Z
: 7.000 x Rp. 7.500
= Rp.
52.500.000 +
Rp. 130.500.000
BOP
Tarif dept X
: Rp. 70.000.000 / 20.000
= Rp. 3.500/jam
Tarif dept Y
: Rp. 83.000.000 / 25.000
= Rp. 3.320/jam
Tarif dept Z
: Rp. 85.000.000 / 40.000
= Rp. 2.125/jam
BOP dept X
: Rp. 3.500 x 5.000
= Rp. 17.500.000
BOP dept Y
: Rp. 3.320 x 4.000
= Rp. 13.280.000
BOP dept Z
: Rp. 2.125 x 3.500
= Rp. 7.437.500 +
RP. 38.217.500 +
Jumlah harga pokok produksi
Rp. 168.717.500
2. MENGHITUNG HARGA JUAL PERUNIT
Harga jual per unit = (110% x Rp. 168.717.500) / 4000 = Rp. 46.397.125
Page 9
P2.3 LATIHAN
KASUS
HARGA POKOK PESANAN
(JOB ORDER COSTING)
Reza Company menerima pesanan dengan nomor 262831 untuk membuat 4000 buah
kemeja pria yang akan diselesaikan selama 31 hari. Proses produksi dilakukan melalui 3
departemen, yaitu departemen X adalah depertemen pemotongan bahan baku, Departemen Y
adalah departemen penjahitan dan Departemen Z adalah departemen penyelesaian. Berikut
ini informasi yang dibutuhkan :
Bahan baku utama
Rp. 225.000/jam TKL
Bahan baku tambahan
Rp.
KETERANGAN
DEPT. X
100.000/jam TKL
DEPT. Y
DEPT. Z
Jumlah jam TKL
5.000 jam
6.000 jam
7.000 jam
Upah langsung
Rp. 6.000/jam
Rp. 8.000/jam
Rp. 7.500/jam
4.000 jam
3.500 jam
Jam mesin yang digunakan
Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen X sebesar Rp. 70.000.000 dengan
kapasitas yang direncanakan 20.000 jam TKL, Departemen Y sebesar Rp. 83.000.000 dengan
kapasitas yang direncanakan 25.000 JM, dan Departemen Z sebesar Rp. 85.000.000 dengan
kapasitas direncanakan 40.000 JM. Harga jual per unit 110% dari total biaya produksi per
unit.
Diminta :
1.
Hitung total harga pokok produksi!
2.
Hitung harga jual!
3.
Buatlah kartu harga pokok pesanan!
Page 10
P2.4 Daftar Pustaka
Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya. Edisi V. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN
Tim Pengembangan LABALA. 1998. Modul Assisten Akuntansi Biaya. Depok
Page 11
Download