8 aktivitas yang dapat ditawarkan ppi jayanti pada

advertisement
8
AKTIVITAS YANG DAPAT DITAWARKAN
JAYANTI PADA SUBSEKTOR WISATA BAHARI
PPI
Aktivitas-aktivitas perikanan tangkap yang ada di PPI Jayanti dan sekitarnya
yang dapat dijadikan sebagai aktivitas wisata bahari dibagi ke dalam dua kategori,
yaitu aktivitas di dalam PPI Jayanti dan aktivitas di luar PPI Jayanti. Aktivitas
yang dapat dilakukan di dalam PPI Jayanti adalah pelelangan dan pembelian ikan,
menikmati ikan segar, pelatihan pengolahan hasil tangkapan beserta penyediaan
fasilitas penjualannya, sedangkan aktivitas di luar PPI Jayanti yang dapat
dilakukan diantaranya pertunjukkan penangkapan ikan di perairan dekat pantai,
tour penangkapan ikan ke fishing ground, pesta laut, dan beberapa kegiatan
lainnya di pinggir pantai.
8.1
Aktivitas di dalam PPI Jayanti
8.1.1 Aktivitas pelelangan/pemasaran dan pembelian ikan di tempat
pelelangan ikan sebagai “tontonan”
Pangkalan pendaratan ikan (PPI) beserta aktivitas dan fasilitas di dalamnya
dapat dijadikan potensi daya tarik wisata. Salah satu fasilitas yang potensial
dijadikan daya tarik wisata adalah bangunan tempat pelelangan ikan (TPI).
Sebagaimana namanya, TPI merupakan tempat terselenggaranya aktivitas
pelelangan ikan. Pelelangan ikan di PPI Jayanti belum terlaksana karena masih
bergantungnya nelayan terhadap pemberi pinjaman modal (bakul).
Hal ini
berbeda dengan beberapa pelabuhan perikanan seperti PPI Dadap di Indramayu
(Fitriyah, 2008) dan PPI Labuan di Banten (Rakhmania, 2008), bangunan TPI
sudah difungsikan sebagaimana mestinya yaitu sebagai tempat pelelangan ikan.
Aktivitas pelelangan ikan dapat memberikan banyak manfaat bagi para
pelakunya (nelayan, pembeli/pedagang dan atau pengolah ikan), misalnya
peningkatan pendapatan para nelayan karena penentuan harga hasil tangkapan
ditentukan berdasarkan harga lelang, adanya jual beli yang adil antara nelayan
(penjual) dengan para pembeli dan adanya persaingan usaha yang baik bagi para
pembeli di TPI. Selain itu, aktivitas pelelangan juga potensial untuk dijadikan
daya tarik wisata. Aktivitas tersebut unik dan dapat menjadi tontonan yang
111
“mengasyikkan” terutama bagi wisatawan yang datang jauh dari kota. Dengan
demikian, kiranya pihak PPI Jayanti dapat mempertimbangkan tentang pentingnya
dilakukan aktivitas pelelangan ikan di PPI Jayanti mengingat banyaknya manfaat
yang dapat diperoleh dengan diadakannya aktivitas pelelangan tersebut.
Jika aktivitas pelelangan tersebut sudah terselenggara maka harus dilakukan
dengan benar, baik pemanfaatan fasilitas yang ada, proses lelang maupun dalam
merawat dan memelihara kebersihan gedung lelang dan sekitarnya.
Setelah
aktivitas pelelangan selesai dilakukan, wisatawan dapat membeli ikan secara
eceran. Gedung lelang dapat menyediakan kios untuk penjualan ikan-ikan basah
segar eceran tersebut. Selain itu, perlu juga disediakan fasilitas es curah/pecahan
dan kotak atau wadah yang kedap udara untuk wisatawan yang ingin membeli
ikan basah segar untuk dibawa sebagai oleh-oleh.
8.1.2 Menikmati ikan segar
Salah satu keunggulan ketika membeli ikan di Pantai Jayanti adalah ikan
yang dibeli dapat berada dalam keadaan segar karena penangkapan ikan yang
dilakukan oleh nelayan di PPI Jayanti adalah one day fishing. Hal inilah yang
menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke Pantai Jayanti.
Para wisatawan dapat membakar sendiri ikan yang mereka beli secara langsung
atau memesan ikan bakar di rumah makan-rumah makan yang memang juga
menyediakan penjualan ikan bakar untuk wisatawan.
Bagi wisatawan yang memilih membakar sendiri ikan yang mereka beli
biasanya memanfaatkan ranting dan bilah-bilah kayu kering yang terdapat di
sekitar Pantai Jayanti untuk membakar ikan tersebut. Di pinggir pantai, terutama
di bagian sebelah timur yang berdekatan dengan Hutan Lindung Bojong Larang,
ranting-ranting dan bilah kayu tidak sulit untuk diperoleh. Dengan menggunakan
ranting dan bilah kayu kering tersebut wisatawan membakar ikan di dalam tungku
yang mereka buat di sekitar pantai.
Jenis ikan yang menjadi kegemaran para wisatawan untuk dibakar
diantaranya adalah ikan kakap merah, kadukang dan pisang-pisang. Dibanding
jenis ikan lain, ketiga jenis ikan ini harganya relatif lebih mahal, dimana masingmasing seharga Rp. 15.000,-, Rp. 17.500,- dan Rp. 10.000,- per kg. Sementara
112
itu, jenis ikan yang biasa dibawa wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh dari Pantai
Jayanti adalah ikan layur yang harganya berkisar antara Rp. 6000,- sampai
Rp. 12.000,- per kg.
8.1.3 Pelatihan pengolahan hasil tangkapan dan pembekalan keterampilan
bagi para stakeholder perikanan tangkap di PPI Jayanti
Potensi lain yang dapat ditawarkan ke pihak wisatawan adalah hasil olahan
perikanan
(makanan
olahan,
kerajinan).
Untuk
itu,
pihak
PPI
dapat
mengorganisasi pelatihan pengolahan hasil tangkapan dan berbagai kerajinan
berbahan baku hasil laut (misal, hewan dan tumbuhan laut) bersama dengan Dinas
Peternakan Perikanan dan Kelautan bagi istri atau keluarga nelayan.
Pihak PPI juga dapat menyediakan fasilitas atau lahan untuk menjualkan
hasil olahan dan kerajinan tersebut di area PPI. Dengan adanya produk olahan
dari ikan dan kerajinan berbahan baku hasil laut tersebut diharapkan dapat
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan menambah penghasilan keluarga
nelayan.
Adanya peran serta keluarga nelayan dalam pengembangan perikanan
tangkap dan wisata bahari di PPI Jayanti juga diharapkan dapat meningkatkan
keeratan hubungan antara nelayan dengan pihak pengelola PPI sehingga segala
permasalahan yang timbul dapat diselesaikan dengan segera dan bersifat
kekeluargaan.
Seiring dengan beberapa kegiatan perikanan tangkap yang dapat dijadikan
sebagai daya tarik wisata, perlu juga pihak PPI Jayanti membekali para
stakeholder dengan berbagai keterampilan untuk melayani para wisatawan yang
berkunjung.
Keterampilan yang dapat diberikan misalnya keterampilan
komunikasi, promosi dan pelayanan terhadap kebutuhan para wisatawan yang
berkunjung.
8.2
Aktivitas di Luar PPI Jayanti
8.2.1 Pertunjukan penangkapan ikan di perairan dekat pantai
Sebagai pantai yang melaksanakan kegiatan perikanan tangkap dan wisata
bahari secara bersama-sama, para wisatawan yang datang ke Pantai Jayanti
113
otomatis dapat menyaksikan pemandangan alam pantai sekaligus aktivitas
perikanan tangkap.
Salah satu kegiatan perikanan tangkap yang menarik
perhatian wisatawan adalah adanya pertunjukan penangkapan ikan di perairan
dekat pantai.
Alat tangkap yang dioperasikan di perairan dekat Pantai Jayanti adalah
jaring ampar (subsubbab 6.1.1). Setiap wisatawan dapat menyaksikan secara
langsung proses penangkapan dengan menggunakan alat tangkap jaring ampar ini.
Jaring ampar merupakan alat tangkap yang unik. Alat tangkap ini menggunakan
ban mobil bagian dalam sebagai pengganti perahu atau armada penangkapan.
Nelayan menebar jaring (setting) dari atas ban tersebut seperti yang biasa
dilakukan pada operasi penangkapan dengan menggunakan jaring gillnet,
kemudian membiarkan jaring sekitar 30-45 menit untuk drifting (menghanyutkan
alat tangkap dengan tujuan ikan atau target tangkapan dapat terjerat dalam alat
tangkap tersebut). Sementara jaring dihanyutkan, nelayan menepi ke pantai untuk
melakukan aktivitas lain seperti mengambil jaring berikutnya atau berbincangbincang dengan nelayan jaring ampar lainnya sambil menunggu waktu hauling
dan harvesting (mengangkat dan memanen hasil tangkapan). Saat pemanenan
tiba, nelayan membawa jaring yang berisi hasil tangkapan ke darat, selanjutnya
hasil tangkapan tersebut dipanen di darat.
Jenis hasil tangkapan yang biasa
terjerat dengan jaring ampar adalah ikan kakap merah, kerapu dan lobster
(subsubbab 6.1.1).
Seluruh rangkaian operasi penangkapan dengan menggunakan jaring ampar
dapat disaksikan langsung oleh para wisatawan dari pinggir pantai.
Agar
peragaan lebih menarik lagi, setelah operasi penangkapan selesai dilakukan, hasil
tangkapan (HT) bersama-sama dibawa ke pantai dan wisatawan diberi kesempatan
untuk membeli HT tersebut secara langsung pada saat jaring dihamparkan di tepi
pantai. Dengan demikian, para wisatawan diberi kesempatan untuk memiliki hasil
tangkapan yang disukainya dari badan jaring. Jika pertunjukan penangkapan ikan
ini dijadikan sebagai salah satu daya tarik wisata, maka pihak Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata dapat bekerjasama dengan pihak Dinas Peternakan Perikanan dan
Kelautan dan nelayan untuk membuat paket peragaan penangkapan ikan dengan
menggunakan alat tangkap jaring ampar.
114
Kegiatan peragaan ini dapat memberikan kesan bagi para wisatawan untuk
menikmati cara pengoperasian alat tangkap jaring ampar yang unik, wisatawan
juga dapat berpartisipasi dalam “memungut” hasilnya (hasil tangkapan) dari badan
jaring. Selain itu, kegiatan peragaan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan
minat wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Jayanti dan dampak lanjutannya
adalah terjadinya peningkatan pendapatan stakeholder perikanan tangkap juga
wisata bahari.
8.2.2 Tour penangkapan
Tour penangkapan merupakan kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan
dengan cara ikut berlayar bersama nelayan dalam upaya menangkap ikan di
tengah laut yang tidak begitu jauh dari garis pantai (maksimal sekitar 3 km dari
garis pantai), agar wisatawan domestik dapat merasa aman selama tour.
Pengamanan selama di laut juga harus dilengkapi dengan fasilitas pengamanan
seperti pelampung pengaman.
Alat tangkap yang dapat dioperasikan oleh nelayan PPI Jayanti untuk tujuan
tour penangkapan adalah pancing ulur (hand line) dan jaring rampus. Kapasitas
perahu yang biasa digunakan nelayan hanya mampu menampung 2-3 orang saja
pada satu unit perahu, sehingga hanya 1-2 orang wisatawan yang dapat menikmati
tour penangkapan ini karena yang satu orang lagi adalah nakhoda sekaligus
pemandu wisata, yaitu nelayan itu sendiri.
Sebagai contoh, di Pantai Palabuhanratu pihak Pelabuhan Perikanan
Nusantara (PPN) Palabuhanratu menyelenggarakan tour penangkapan ikan bagi
para wisatawan. Di antara alat tangkap yang digunakan untuk tour penangkapan
adalah pancing ulur yang operasi penangkapannya dilakukan pada malam hari dan
trammel net yang dioperasikan pada siang hari (Putra, 2009).
Selanjutnya, Putra menyatakan bahwa untuk dapat menikmati kegiatan tour
penangkapan ini ada dua tarif yang dapat dipilih wisatawan, bergantung pada
perahu yang digunakan. Perahu dengan kapasitas dua orang wisatawan dapat
disewa dengan tarif Rp. 400.000,- per paket, sedangkan perahu dengan kapasitas
satu orang wisatawan tarifnya sebesar Rp. 150.000,-.
Sementara itu, tour
penangkapan ikan dengan menggunakan trammel net biasanya dikenakan tarif
115
sebesar Rp. 600.000,- untuk satu paket penangkapan dengan kapasitas perahu
untuk 10 orang wisatawan.
Gambar 47 Nelayan yang kembali setelah mengoperasikan pancing ulur (hand
line) di PPI Jayanti tahun 2009
Tour penangkapan dengan menggunakan pancing ulur yang diselenggarakan
pada malam hari tentunya akan memberikan kesan tersendiri bagi para wisatawan
di Pantai Jayanti, misalnya mereka dapat menikmati suasana lepas pantai dan
langit pada malam hari disinari cahaya lampu petromax. Selain itu, mereka dapat
merasakan saat-saat menurunkan pancing hingga mengangkat hasil tangkapan ke
atas dek perahu.
Berbeda dengan wisatawan yang memilih untuk ikut serta dalam tour
penangkapan menggunakan pancing ulur, wisatawan yang berangkat dalam tour
bersama nelayan jaring rampus akan merasakan perjalanan menuju lepas pantai
pada siang hari. Di laut, mereka dapat turut serta dalam operasi penangkapan,
seperti memasang jaring hingga mengangkat dan memanen hasil tangkapan yang
terjerat pada jaring. Hal ini dapat menjadi merupakan pengalaman baru bagi para
wisatawan.
Sejauh ini, tour penangkapan belum menjadi salah satu daya tarik yang
diselenggarakan di Pantai Jayanti.
Adapun wisatawan yang datang biasanya
hanya melihat-lihat keindahan pantai, foto-foto dan “makan-makan” bersama.
116
Diharapkan, tour penangkapan dapat dijadikan salah satu kegiatan yang dapat
menarik minat wisatawan Pantai Jayanti di masa yang akan datang.
8.2.3
Pesta laut
Pesta laut merupakan rangkaian kegiatan atau syukuran tahunan yang
dilakukan warga nelayan di PPI Jayanti yang secara rutin dilaksanakan setiap
pertengahan bulan Juli sampai akhir Agustus. Kegiatan pesta laut ini merupakan
gambaran rasa syukur masyarakat Pantai Jayanti atas anugerah “panen” ikan yang
diterima. Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memeriahkan acara pesta laut
diantaranya pasar rakyat, festival, turnamen bola voli pantai, upacara adat dan
arena berbagai permainan dan hiburan yang didatangkan dari Kota Cianjur.
Acara-acara yang ditampilkan selama kegiatan pesta laut di Pantai Jayanti
biasanya mengundang banyak wisatawan, tidak hanya warga sekitar Pantai
Jayanti namun juga wisatawan yang berasal dari luar Kecamatan Cidaun yang
sengaja datang dengan maksud memeriahkan atau sekedar menonton rangkaian
acara yang diadakan. Pesta laut ini dilakukan setiap tahun. Selain saat mulai
musim puncak ikan, bulan antara pertengahan bulan Juli sampai Agustus juga
biasanya merupakan masa libur panjang sekolah sehingga wajar banyak
wisatawan yang datang ke Pantai Jayanti.
Istilah lain untuk pesta laut di Pantai Palabuhanratu adalah upacara adat hari
nelayan. Upacara adat hari nelayan merupakan puncak dari rangkaian acara
syukuran tahunan di pantai tersebut.
Pada event
upacara adat ini biasanya
dimanfaatkan nelayan Palabuhanratu untuk menyelenggarakan wisata berperahu
dengan menggunakan kapal payang atau trammel net. Wisatawan akan dibawa
berkeliling teluk Palabuhanratu sampai sekitar Karang Hawu (Putra, 2009).
Berdasarkan data kunjungan wisatawan di Pantai Jayanti tahun 2007
(Gambar 39), diketahui bahwa setelah bulan Oktober, bulan Agustus (waktu
pelaksanaan kegiatan pesta laut) menempati posisi kedua untuk jumlah wisatawan
terbanyak.
Pelaksanaan aktivitas-aktivitas di atas, baik aktivitas yang dapat dilakukan
di dalam PPI maupun di luar PPI dapat disesuiakan dengan musim kunjungan
wisatawan seperti aktivitas tour penangkapan dan pertunjukan penangkapan ikan
117
di perairan dekat pantai. Namun ada juga aktivitas yang sudah tertentu waktunya
sehingga wisatawanlah yang harus meluangkan waktu untuk mengunjungi acara
tersebut seperti pelaksanaan pelelangan ikan dan acara pesta laut.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengelola aktivitas-aktivitas dalam
kaitannya dengan pengembangan terpadu perikanan tangkap dan wisata bahari di
Pantai Jayanti. Kiranya PPI Jayantilah yang tepat sebagai koordinator pengelola
kegiatan terpadu tersebut karena berdasarkan wawancara dengan pihak Disbudpar,
sampai saat ini pihaknya belum memiliki program apapun untuk para wisatawan
yang berkunjung ke Pantai Jayanti, wisatawan melakukan aktivitasnya masingmasing tanpa arahan dan campur tangan pengelola wisata bahari. Selain alasan
tersebut, organisasi dan pengelolaan perikanan tangkap sudah dilakukan di PPI
Jayanti.
Namun demikian, perlu dilakukan koordinasi antara Disbudpar dan
Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan membahas pengembangan terpadu
tersebut.
Di antara hal-hal yang perlu dibahas adalah mengenai pembagian hak dan
kewajiban pengelolaan, inventarisasi berbagai potensi baik perikanan tangkap
maupun wisata bahari yang berkaitan dengan pengelolaan terpadu. Selain itu,
rumusan pengajuan peraturan mengenai pengembangan terpadu perikanan
tangkap berbasis di PPI Jayanti dan wisata bahari di Pantai Jayanti kepada
Pemerintah daerah juga perlu dibahas, agar pengelolaan terpadu tersebut memiliki
dasar hukum yang jelas.
118
Download