islamisasi di afrika sub sahara

advertisement
Oleh
Relligius Aprilia Trisandi
3101409052




Pra Islamisasi di Afrika Utara
Pada masa pra Islam di Afrika Utara telah bermukim bangsa Berber.
Sebutan Berber dalam proses sejarah dipergunakan sebagai
penamaan jenis bangsa yang bertebaran di daratan Eropa sejak abad
ke 3 M.
Bangsa ini dari tengah-tengah Asia bahkan ada yang menyebut dari
daerah Caucaus, Asia Tengah. Di antara mereka ini juga terdapat
suku Nordik di Jerman, salah satu ras yang kuat di antara suku-suku
Jerman adalah suku Goth yang berkuasa saat Islam menakhlukkan
semenanjung Iberia (711-715 M).
Suku Berber yang terkenal Vandal dari Iberia yang datang dari
Bayern (Jerman) terkenal sebagai Vandal dan merubah nama Iberia
menjadi Vandalusia. Mereka bersaing dan kalah politik dengan Goth
dan terusir ke Afrika Utara di bawah pimpinan Geiserik (Vandal)
yang berhasil mengalahkan Bizantium dan berhasil menguasai
Carthage, Tunisia, Afrika Utara. Sejak itu penduduk Afrika Utara
terkenal sebagai bangsa Berber.






Pada masa nabi Muhammad
Pada masa Khalifah Umar ibn Khatab
Pada masa Usman ibn Affan
Dinasti Umayyah
Pada masa dinasti-dinasti kecil di Afrika
Utara
Pada masa dinasti-dinasti kecil di Afrika
Utara



Islam telah mencapai wilayah sub-Sahara pada masa
kepemimpinan Uqbah, saat Bani Umayyah berkuasa
di Damaskus. Dialah yang berperan cukup besar
dalam menembus padang pasir Sahara, termasuk
wilayah-wilayah Sudan.
Ia juga berhasil membuka jalan ke Awdagost. Sebagai
wali Ifriqiyah pertama, Uqbah telah menembus
daerah-daerah itu bahkan sampai ke Kawar dan
beberapa wilayah Negro (666-671 M) dan pada
periode kedua (semasa Yazid ibn Muawiyah) ia
memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke
Maroko.
Masuknya Islam secara formal dan besar-bearan di
wilayah bilad al-Sudan terjadi pada masa Dinasti alMurabithun dan al-Muwahidun.




Sebelum Islam menakhlukkan Afrika Utara, ± 500
tahun wilayah Afrika Utara dijajah Bizantium.
Orang Murabithun secara khusus mengorganisasi
orang bersenjata yang terdiri dari orang Berber
dari suku Sanhaja dan Lamtuna yang
bermayoritas Syi’ah.
lahirlah sebagai kelompok militant yang
dinamakahn al-Murabithun (1056-1146 M )
Pada saat itu penduduk wilayah tersebut (Afrika
bagian Barat) berpaham animisme dan banyak
menyembah berhala. Gerakan orang-orang
Murabithun berhasil mengislamkan daerah
tersebut.



Dinasti al-Muwahhidun juga mengislamkan daerah-daerah
sub-Sahara. Orang Muwahidun menuduh al-Murabithun
sebagai orang kafir sehingga mereka memerangi alMurabithun sebagai kewajiban agama.
Abdul Mu’min (penguasa Muwahhidun mengahancurkan
suku Sanhaja. Sejak saat itu wilayah al-Muwahhidun
meliputi Afrika Utara sampai Samudra Atlantik. Mereka,
yaitu al-Murabithun dan al-Muwahhidun juga cukup lama
berkuasa di Andalusia saat al-Muluk al-awaf sudah lemah.
wilayah kekuasaanya melebihi dari wilayah kekhalifahan
Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Pada saat itu para
khalifah di Baghdad sangat lemah, maka Abdul Mu’min
resmi memakai gelar Khalifatullah. Setelah 1212, Dinasti
al-Muwahhidun terbelah menjadi beberapa dinasti yang
mandiri dan menyatakan kemerdekaannya.
 Melalui
ekspansi militer
 Melalui jalur dakwah
 Melalui jalur perdagangan.



Islamisasi melalui ekspansi militer di Afrika sub-Sahara
bertujuan untuk membebaskan penduduk pada masa itu dari
belenggu kesewenang-wenangan penguasa setempat seperti
yang dilakukan oleh Uqbah, Dinasti al-Murabithun, dan alMuwahidun
Islamisasi dengan ekspansi militer ini adalah setelah daerah
tersebut dikuasasi kemudian terjadi perebutan kekuasaan antar
muslim, seperti perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Abul
Muhajir terhadap Uqbah serta perebutan kekuasaan Dinasti alMuwahhidun terhadap kekuasaan Dinasti al-Murabithun.
Perebutan kekuasaan tersebut telah mengurangi esensi dari
tujuan ekspansi militer yang dilakukan oleh kaum muslim, yaitu
untuk membebaskan penduduk dari kesewenang-wenangan
penguasa lokal



Islamisasi melalui jalur dakwah ini telah dilakukan oleh Yahya ibn
Ibrahim yang meminta kepada Abdullah ibn Yasin untuk berdakwah
di kalangan Suku Sanhaja dan lamtuna. Namun kemudian dakwah
yang dilakukan oleh Abdullah ibn Yasin ditentang oleh kalangan
tradisional karena dakwahnya yang radikal.
Sepeninggal Yahya, Abdullah ibn Yasin bersama pengikut setia
Yahya pindah ke daerah pantai Atlantik (Mauritania) kemudian
mendirikan Ribath (pondok sufi) yang malahirkan pengikut yang
militan yang kemudian dikenal dengan gerakan al-Murabithun yang
mampu berdakwah dan mengislamkan penduduk-penduduk negro.
Dari dua hal di atas kita bisa mengambil ibrah bahwa kegiatan
dakwah akan berhasil dengan maksimal jika kita berdakwah dengan
sikap yang toleran terhadap budaya setempat tanpa mengurangi
esensi dari ajaran-ajaran Islam yang sedang kita sebarkan, kita
menyampaikan ajaran Islam dan juga membimbing masyarakat
untuk mengamalkan ajaran Islam secara bertahap. Kemudian
dakwah Islam juga akan lebih maksimal lagi jika kita ketika
berdakwah tidak terkontaminasi oleh politik.



Islamisasi melalui jalur berdagangan telah menciptakan
kesan elitis dimana pedagang muslim yang melakukan
Islamisasi melalui perdagangan membuat pemukiman
sendiri dan tidak bercampur dengan penduduk
setempat.
Elitisme tersebut tentunya bisa menciptakan jarak
antara mereka dengan penduduk setempat padahal di
lain sisi penduduk setempat membutuhkan uswah
secara langsung dari mereka.
Sisi inilah yang nampaknya telah mereka abaikan, yaitu
transmisi nilai-nilai keislaman dengan memberikan
uswah kepada penduduk setempat. Islamisasi melalui
jalur perdagangan ini akan lebih efektif lagi jika mereka
tidak elitis dengan memisahkan tempat tinggal mereka
dengan penduduk setempat serta lebih intens untuk
memberikan uswah kepada penduduk setempat.
Download