Bentuk lumut - Lucas Sebastian

advertisement
KINGDOM PLANTAE
Aditya Pusparajasa, S.Si
CIRI-CIRI
Eukariotik
 Multiseluler
 Dinding sel selulosa
 Berklorofil a dan b serta karotenoid (bersifat
autotrof)
 Cadangan makanan berupa amilum
 Embrio hasil pembuahan diwadahi dalam biji
dan diberi makan oleh induk betina
 Memiliki daur hidup berupa pergiliran
keturunan (metagenesis)


Contoh Plantae:



Bryophyta  Spaghales sp., Polytrichum sp,
Anthoceres, Marchantia, dll.
Pteridophyta  Lycopodium, Equisetum debile, paku
tanduk rusa, suplir, paku sarang burung, paku pecis,
semanggi.
Spermatophyta  dibagi menjadi dua, yaitu :
Monokotil: padi,jagung, bawang merah,nanasdsb
 Dikotil : lada, ketela pohon, sirsak,petai, asem,dsb.

LUMUT (BRYOPHYTA)

Ciri-ciri :
Umumnya berwarna hijau karena selnya terdapat plastida
dengan klorofil a dan b  autotrof
 Merupakan Tumbuhan Peralihan antara tumbuhan
bertalus dengan tumbuhan berkormus
 Ukuran yang kecil (tidak mempunyai jaringan
pengangkut) 
proses pengangkutan air dan mineral
organik secara Difusi
 Pengganti akar terdapat terdapat struktur bernama
rizoid (menyerupai bulu-bulu akar)

 Reproduksi



Lumut
Dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual
Reproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan cara
membentuk gemma atau kuncup, penyebaran spora, dan
fragmentasi.
Reproduksi secara seksual (generatif) dengan cara
peleburan antara sel gamet jantan (spermatozoid) dengan gamet
betina (ovum)  spermatozoid dihasilkan anteredium dan
ovum dihasilkan arkegonium
Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium, lumut ada
kelompok:
 Lumut homotalus (anteridium dan arkegonium dalam 1 talus)
 lumut berumah satu disebut juga Monoesis
 Lumut heterotalus (anteridium dan arkegonium dalam talus
yang berbeda)  lumut berumah dua disebut juga diesis
BENTUK TUBUH LUMUT
Gametofit berbentuk lembaran
Sporofit berbentuk terompet
Gametofit berbentuk tumbuhan kecil
Sporofit berbentuk kapsul
bertangkai panjang
CONTOH ANATOMI TUMBUHAN LUMUT
Penampang membujur
anteredium Marchantia
Penampang membujur
arkegonium Marchantia
Penampang membujur sporofit Marchantia
SIKLUS HIDUP LUMUT (REPRODUKSI)
KLASIFIKASI LUMUT

Lumut Hati (Hepatophyta/Hepaticopsida)
 tubuh berupa talus dan berakar rhizoid
 tidak mempunyai jaringan meristematik
 berkembang biak secara generatif dengan
oogami dan secara vegetatif dengan
fragmentasi, tunas, dan kuncup eram
(gemma/budding).
 Contoh :
Marchantia polymorpha  bahan obat sakit hati (hepatitis)
 Marchantia germinata


Lumut Daun (Bryopsida/Bryophyta)
 Memiliki ciri gametofit : protonema dan gametofora
 Sporofit terdiri dari bagian kaki, seta, dan kapsul
 telah memiliki batang, daun, dan rhizoid
 Contoh :


Sphagnum fimbriatum  pembentuk tanah gambut, hidup di air
asam (paya-paya) berfungsi sebagai bahan pencuci hama
(pestisida) dan pengganti kapas (pembalut)
Lumut Tanduk (Anthoceropsida/Anthocerophyta)
 talus yang lebar, tipis, dengan tepi yang berlekuk,
rhizoid di bagian ventral
 Contoh :

Anthoceros leavis
CONTOH-CONTOH LUMUT (KLASIFIKASI)
Lumut hati
Gametofit Marchantia
Gametofit Lunularia
Sporofit Marchantia
Lumut tanduk
Anthoceros sp
Lumut daun
Struktur tubuh Polytricum
Polytrichum
TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
 Ciri-ciri
•
•
•
•
•
•
:
Berkormus ( dapat dibedakan antara akar,
batang, dan daun)
Memiliki jaringan pembuluh (xylem dan
floem) tipe konsentris
Terdapat kutikula (lapisan lilin)
Embrio multiseluler dalam arkegonium
Bermetagenesis (daur hidup)
Bersifat higrofit (hidup di tempat lembab)
TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
BENTUK TUBUH TUMBUHAN PAKU
Berbentuk lembaran,
misalnya Marsilea
Berbentuk pohon,
misalnya Spaeropteris
Berbentuk seperti tanduk rusa,
misalnya Platycerium bifurcatum
STUKTUR TUMBUH PAKU

•
•

•
•
AKAR
Seperti akar serabut (RIZOID)
Mempunyai kaliptra, epidermis, korteks, stele (silinder
pusat)
BATANG
Batang di dalam tanah disebut rimpang (RIZOMA)
Tetapi ada batang yang tumbuh menjulang tinggi
keatas, misal :
- paku tiang (Alsophila glauca)
- paku pohon (Cyathea sp)

•
•
•
DAUN
Daun selalu menggulung atau melingkar pada usia
muda
Berdasarkan bentuk, ukuran, dan susunannya
daun tumbuhan paku dibedakan menjadi dua :
- Mikrofil belum bisa dibedakan tangkai, tulang, dan
daging daun
- Makrofil (Megafil) sudah bisa dibedakan dan pada
mesofil sudah terdiri dari beberapa lapis jaringan.
Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku
dibedakan menjadi dua:
- Tropofil  daun khusus untuk asimilasi atau
fotosintesis
- Sporofil  daun penghasil spora tetapi bisa juga
melakukan fotosintesis
(troposporofil)
LANJUTAN DAUN PAKU
•
•
•
•
•
Spora paku dibentuk di dalam kotak spora
(sporangium)
Sporangium terdapat sel penutup berdinding tebal
dan menyerupai cincin disebut anulus.
Kumpulan sporangium pada tumbuhan paku disebut
sorus.
Sorus terdapat di bagian permukaan bawah daun
paku.
Sorus yang masih muda dilindungi oleh selaput
pelindung yang disebut indusium
GAMBAR STRUKTUR TUBUH TUMBUHAN PAKU
Strobilus
Daun steril
(tropofil)
Daun fertil
(sporofil)
Mikrofil
Batang
Daun muda yang
Menggulung (circinatus)
Rizom
Rizom
Rizoid
Paku berdaun besar
(Makrofil)
Rizom
Rizoid
Paku berdaun kecil
Sorus pada daun tumbuhan paku
Tumbuhan homospora menghasilkan satu
jenis gametofit yang mengandung organ
reproduksi jantan dan betina
Tumbuhan homospora
menghasilkan satu
jenis spora
Gametofit
(n)
Arkegonium (n)
Spora (n)
Anteredium (n)
Haploid (n)
Generasi
gametofit
Fertilisasi
Meiosis
Sel spora induk (2n)
Sel telur (n)
Sperma (n)
Diploid (2n)
Generasi
sporofit
Sporangium (2n)
Zigot (2n)
Embrio (2n)
Sporofit
(2n)
Siklus hidup tumbuhan homospora
Tumbuhan
heterospora
menghasilk
an
gametofit
jantan dan
gametofit
betina
Megagametofit
(n)
Megaspora (n)
Tumbuhan
heterospora
menghasilk
an 2 jenis
spora:
megaspora
dan
mikrospora
Mikrogametofit
(n)
Sel telur (n)
Mikrospora (n)
HAPLOID (n)
Generasi
gametofit
Meiosis
Sel spora
Sel spora induk (2n)
induk (2n)
Sperma (n)
Fertilisasi
DIPLOID (2n)
Generasi
sporofit
Zigot (2n)
Embrio (2n)
Sporangium (2n)
Sporofit
(2n)
Siklus hidup tumbuhan heterospora
SIKLUS HIDUP TUMBUHAN PAKU (REPRODUKSI)
KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU

1.
Berdasarkan bentuk dan ukuran spora,
tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi :
Paku Homospora

2.
Paku Heterospora

3.
Bentuk dan ukuran sporanya sama, contoh :
Lycopodium calvatium
Spora jantan dan spora betina, contoh : Sellaginella
wildenowii (paku rane) dan Marsiela crenata
(semanggi)
Paku Isospora (peralihan)

Bentuk dan ukuran sporanya sama, hanya sebagian
besar berkelamin betina, contoh : Equisetum debile
(paku ekor kuda)

1.
•
•
•
•
•
Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat
kelas, yaitu :
Psillotophyta/Paku purba
Paku ini tidak berdaun atau daunnya kecil
Tidak mempunyai akar sejati, fungsi akar digantikan rizoid
Mem punyai ranting dikotom
Tidak ada jaringan pengangkut
Sebagian besar jenisnya telah punah, contoh : Psilotum nudum
Paku purba
Psilotum
2. Lycopodophyta/paku kawat/paku rambut
•
Paku ini berdaun kecil (mikrofil), tersusun spiral,
•
Sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus
•
Hidup sebagai epifit
•
Contohnya Selaginella caudata dan Lycopodium sp.
Paku kawat
Lycopodium
Selaginella
3. Equisetophyta/Spenophyta/Paku
ekor kuda
•
Hidup di tempat lembab
•
Paku ini berdaun kecil (mikrofil), tunggal, dan tersusun melingkar
•
Mempunyai batang dan akar sejati
•
Kebanyakan sudah punah, yang masih ada adalah kelompok
Equisetaceae, yaitu Equisetum debile (paku ekor kuda)
Paku ekor kuda
Equisetum
4. Pteridophyta/Spenophyta/tumbuhan paku
•
•
•
•
Umumnya disebut pakis,
Daunnya besar (megafil) dengan tulang-tulang daun dan daging
daun (mesofil)
Sporangium terdapat pada sporofil
Contoh : Adiatum cuneatum (suplir), Plathycerium sp (tanduk rusa),
Marsiela crenata (semanggi), dan Salvinia natans
Paku sejati
Adiantum
Asplenium nidus
Azolla
Dicksonia antartica
PERANAN
Tanaman hias : Adiatum cuneatum (suplir),
Platycerium, Asplenium nidus (paku sarang burung),
Sellaginella wildenowii
 Bahan obat
: Lycopodium clavatum, Aspidium
filixmas, dan Dryopteris filixmas
 Pupuk hijau
: Azolla piñata simbiosis dengan
Anabaena azolla
 Sayuran
: Marsiela crenata (semanggi)
 Pelindung tanaman persemaian : Gleichenia linearis

TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)
Spermatophyta adalah tumbuhan yang menggunakan
biji sebagai alat reproduksinya.
 Sebutan lain Anthophyta/ Phanerogama/
Embriophyta sifonogama.
 Ciri-ciri :






mempunyai akar, batang, dan daun sejati (Berkormus)
Mempunyai jaringan pembuluh yang rumit
Memiliki pigmen hijau (klorofil) dan ada yang tidak
memiliki jadi bersifat parasit.
Reproduksi generatif menghasilkan biji, generasi
sporofitnya berupa tumbuhan dan generasi gametofit
berupa bunga, kandung lembaganya terlindung di dalam
ovula.
Reprodksi vegetatif (secara alami atau buatan)
TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)
Pohon
Perdu
Herba
Reproduksi vegetatif Tumbuhan berbiji
Reproduksi tanpa melewati proses peleburan dua gamet
(fertilisasi) dan menghasilkan sifat yang identik.
1. Reproduksi vegetatif alami
a. Rizom (rimpang; akar tinggal) e. Umbi batang
b. Stolon (geragih)
f . Daun
c. Umbi lapis (bulbus)
g. Kormus
d. Tunas

2. Reproduksi vegetatif buatan
a. mencangkok
e. Merunduk
b. Menempel (okulasi)
f. Kultur jaringan
c. Menyambung
d. Menyetek
Reproduksi Generatif Tumbuhan Berbiji
Reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan
gamet betina.
Terdapat 2 tahap dalam reproduksinya :
1. Penyerbukan (polinasi)
Angiospermae  proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik
Gymnospermae  proses menempelnya serbuk sari ke bakal biji
Penyerbukan terdapat 2 macam :

Berdasarkan asal serbuk sari :
a. Autogami (asal serbuk sari dari bunga yang sama (1 bunga)
Beberapa gangguan pada penyerbukan ini :
- Protandri (serbuk sari matang lebih dulu daripada putik)
- Protogini (Putik matang lebih dulu daripada benang sari)
- Serbuk sari tidak dapat sampai ke kepala putik
b. Kleistogami (Bagian dari autogami yang terjadi bunga belum
mekar)
c. Geitonogami (asal serbuk sari dari bunga lain tetapi masih 1 individu)
d. Alogami/xenogami (asal serbuk sari dari individu lain tetapi masih 1
jenis)
e. Hibridogami/Bastar (asal serbuk sari dari bunga tumbuhan beda
jenis)

Penyerbukan berdasarkan faktor yang membantu :
a. Anemogami (dengan bantuan angin)
- terjadi pada tumbuhan yang berbiji tertutup maupun terbuka
- serbuk sari kering, lembut, dan banyak
- Kepala sari mudah bergoyang
- Tidak mempunyai mahkota bunga (jika ada ukuran kecil)
b. Hidrogami (dengan bantuan air) terjadi pada tumbuhan hidrila
c. Zoidiogami (dengan bantuan hewan)
- Entomogami (dengan bantuan serangga) tumbuhan
menghasilkan
nektar (madu) dan mahkota bunga warna-warni
- Ornitogami (dengan bantuan burung) tumbuhan menghasilkan
madu
- Kiropterogami (dengan bantuan kelelawar) bunga tumbuhan
mekar pada malam hari
- Malakogami (dengan bantuan siput)
2. Pembuahan( kelanjutan dari proses penyerbukan)
o
o
o
o
Sperma dibawa melalui tabung (buluh) serbuk sari  ovum
Peleburan sperma dan ovum didalam OVULA (struktur sporofit
yang mengandung megasporangium dan gametofit betina)
Peleburan sperma dan ovum  embrio
Embrio bersifat bipolar (dwipolar)
o
o
o
satu kutub membentuk batang dan daun
Kutub lainnya membentuk sistem perakaran
Pembuahan ada 2 macam:
o
o
Pembuahan tunggal peleburan sperma dengan ovum (pada tumbuhan
berbiji terbuka)
Pembuahan ganda1. peleburan sperma dengan ovum
embrio/lembaga
2. peleburan sperma dengan inti kandung lambaga
sekunder endosperma (cadangan makanan)
KLASIFIKASI
1.
Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka, di
mana bakal biji tidak dibungkus oleh daun buah,
tetapi menempel pada daun buah
 Ciri-ciri :

berakar tunggang atau serabut,
 batang tidak bercabang atau bercabang, berkayu dan
tumbuh tegak ke atas,
 berdaun sempit, tebal, dan kaku seperti jarum,
 biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil), dan serbuk
sari terdapat dalam bagian yang lain (mikrosporofil),
 daun buah penghasil dan badan penghasil serbuk sari
terpisah dan masing-masing disebut dengan strobilus.

GYMOSPERMAE
Strobilus betina
Strobilus jantan
Ciri utama:
- biji tidak terlindungi oleh daging buah
- biji terdapat pada strobilus
Konus biji
Sisik
Megaspora yang berfungsi
Meiosis
Ovulum
Kunus serbuk sari
Megasporangium
Ruang
spora
Mikrofil
Gametofit betina
Sel-sel induk
mikrospora
Gametofit betina
10-100 m
Meiosis
Sporofit
Sisik
Potongan Mikrospora
sisik
Sel telur
Arkegonium
yang
tereduksi
Gametofit jantan
Serbuk sari
Kulit biji
Fertilisasasi
Embrio
Gametofit betina
Zigot
Biji bersayap
Suspensor
Gametofit betina
Konus betina
Kulit biji
melindungi embrio
Biji
Sayap
Sisik konus betina
Embrio yang berkembang
Siklus hidup Gymnospermae
CONTOH-CONTOH GYMNOSPERMAE
Cycas
Welwitschia
Ginko biloba
Pinus
2.
Angiospermae
Kelompok tumbuhan yang mempunyai biji tertutup
oleh daging buah
Ciri-ciri :







Kormofita sejati
Daun tunggal atau majemuk, bentuk daun pipih, lebar,
dan pertulangan daun beranekaragam
Akar tunggang atau serabut dan batang bercabang atau
tidak bercabang
Bakal biji tidak tampak, terlindung dalam daun buah
atau putik
Pembuahan ganda, pembentukan embrio dan endosperm
dalam waktu yang hampir bersamaan
BAGIAN-BAGIAN BUNGA ANGIOSPERMAE
Benang sari
(stamen)
Kepala
sari
Tangkai
sari
Daun kelopak
(sepala)
Daun mahkota
(petala)
Kepala putik
(stigma)
Bakal buah (ovarium)
Bakal biji (ovulum)
Dasar bunga
(reseptakulum)
DIPLOID (2n)
Putik
Kepala putik
Tangkai putik
Ovarium
Ovulum
Megagametofit
berkembang dari
megaspora di dalam
ovulum
Kepala sari
Tangkai sari
Serbuk sari
Mikrogametofit
berkembang dari
mikrospora di dalam
kotak serbuk sari
Sel induk megaspora
(2n)
Meiosis
Meiosis
Zigot berkembang
menjadi sporofit
dewasa
Nukleus
endosperm
(3n)
Zigot (2n)
Megaspora (n)
Fertilisasi ganda
menghasilkan zigot 2n
dan endosperm 3n
Serbuk sari
(mikrogametofit (n)
Fertilisasi ganda
Serbuk sari
berkecambah di
kepala putik. Buluh
serbuk sari tumbuh
sampai mencapai
megagametofit
8 nukleus haploid
Megagametofit (n)
HAPLOID (n)
Inti buluh
Sperma
Buluh serbuk sari
Megagametofit
CIRI-CIRI TUMBUHAN DIKOTIL
Bertulang daun menyirip
Memiliki dua kotiledon
Berakar tunggang
Bagian-bagian bunga
Terdiri dari lima bagian
Pembuluh pengangkut
Berbentuk cincin dan tersusun teratur
CONTOH-CONTOH TUMBUHAN DIKOTIL
Anemone
Lantana
Cleome
Catharanthus
Hibiscus rosa-sinensis
Ixora
Allamanda
CIRI-CIRI TUMBUHAN MONOKOTIL
Memiliki satu kotiledon
Bertulang daun sejajar
Berakar serabut
Bagian-bagian bunga
Terdiri dari tiga bagian
Pembuluh pengangkut
tersebar
CONTOH-CONTOH TUMBUHAN MONOKOTIL
Eichornia
Cymbidium
Canna
Cyperus
Perbedaan Utama Antara Gymnosperma dan Angiosperma
Faktor
Pembeda
Gymnosperma
Angiosperma
Habitus/ bentuk
tubuh
semak,perdu, pohon
terna, semak, perdu, pohon
Sistem akar
tunggang
Serabut dan tunggang
Batang
tegak lurus, bercabang-cabang
Bercabang-cabang atau tidak
Daun
Jarang yang berdaun lebar dan
bersifat majemuk
Kebanyakan berdaun lebar, ada yang
berdaun majemuk dengan komposisi
yang beragam
Sistem tulang
daun
Tidak beragam
Beraneka ragam
Bunga
Bunga sesungguhnya belum ada
Membentuk strobilus
Bakal biji nampak menempel pada
daun buah
Ada bunga
Tidak membentuk strobilus
Bakal biji tidak tampak (tertutup)
Penyerbukan
Serbuk sari jatuh pada bakal biji
Jarak waktu antara penyerbukan
sampai pembuahan relatif lama
Serbuk sari jatuh pada kepala putik
Jarak waktu antara penyerbukan
sampai pembuahan relatif lebih
pendek
Anatomi
Akar dan batang memiliki kambium
Hanya sebagian anggota yang
memiliki kambium pada akar dan
batangnya
Terdiri atas trakea dan trakeid
Terdapat sel pengiring
Xylem terdiri atas trakeidng
Floem tidak terdapat sel pengiring
Perbedaan Utama antara Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Faktor
Pembeda
Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan Monokotil
Biji
Memiliki lembaga dengan dua daun
lembaga
Ketika berkecambah biji membelah
menjadi dua
Memiliki lembaga dengan satu daun
lembaga
Ketika berkecambah biji tidak
membelah
Lembaga
Akar lembaga tumbuh menjadi akar
tunggang yang bercabang
Akar lembaga mati disusul dengan
pembentukan sistem akar serabut
Batang
Dari pangkal sampai ujung
membentuk kerucut panjang,
bercabang-cabang, dan berbukubuku dengan ruas tidak jelas
Dari pangkal sampai ke ujung hampir
sama besar, tidak bercabang-cabang,
dan berbuku-buku dengan ruas
tamapak jelas
Daun
Tunggal atau majemuk, sering
disertai daun penumpu
Duduk daun tersebar
Tulang daun menyirip atau menjari
Tunggal berupih
Bunga
Bunga berkelipatan 2, 4, dan 5
Bunga berkelipatan 3
Anatomi
Akar dan batang mempunyai
kambium
Berkas pengangkut bersifat
kolateral terbuka
Ujung akar dan pucuk lemabaga
tidak dilindungi oleh sarung
pelindung
Tidak memiliki kambium
Berseling atau roset
Sejajar atau melengkung
Berkas pengangkut bersifat kolateral
tertutup
Ujung akar dilindungi oleh koleoriza
dan ujung lembaga dilindungi oleh
koleoptil
Download