SOSIOLOGI KOMUNIKASI Dra. Indriati Susilo, M.Si

advertisement
SOSIOLOGI KOMUNIKASI
Dra. Indriati Susilo, M.Si
Pokok Bahasan :
I.
Ruang Lingkup dan Konseptualisasi
Sosiologi Komunikasi
II. Teori-teori Sosiologi dan Komunikasi Sosial
A. Tiga Teori Besar dalam Sosiologi
B. Hubungan Komunikasi Massa dan
Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi
C.Komunikasi Sosial
III. Sosiologi Khalayak
IV. Realitas Media dan Konstruksi Sosial Media
Massa
I. RUANG LINGKUP dan KONSEPTUALISASI
SOSIOLOGI KOMUNIKASI
Ruang Lingkup :
Tuhan Menciptakan
Manusia
(makhluk multi dimensional)
individu
sosial
spiritual
dengan kecerdasannya
mampu
memisahkan fungsi berdasarkan
kepentingan, kebutuhan & kondisi sosial
Manusia sebagai makhluk sosial
tidak mampu hidup sendiri secara fisik &
sosial budaya
pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi sosial,
perlu penyelarasan & penyesuaian
kebutuhan individu, kelompok maupun sosial
diawali dengan interaksi sosial/ tindakan
komunikasi secara verbal,non verbal &
simbolis.
Kebutuhan sinergi fungsional dalam penuhi
kebutuhan
lahirkan norma-norma & nilainilai sosial
tercipta keseimbangan sosial
dan tatanan sosial
Habermas : Interaksi sosial (kelompok &
masyarakat)
tindakan komunikasi
perspektif sosiologi
obyek pengamatan sosiologi komunikasi
KONSEPS PENTING YG BERHUBUNGAN
DENGAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI :
A. SOSIOLOGI
Hubungan antar manusia dlm
kehidupan masyarakat
B. COMMUNITY
Orang-orang hidup bersama
hasilkan kebudayaan
C. TEKNOLOGI TELEMATIKA
Teknologi informasi &
telekomunikasi yg digunakan di
media massa & bid kom lain
D. COMMUNICATION
Penyampaian pikiran/ perasaan oleh
komunikator kepada komunikan
E. SOSIOLOGI KOMUNIKASI
Perspektif kajian sosiologi ttg
aspeks kom dlm lingk individu,
kelompok, masy, budaya & dunia
Ranah, Kompleksitas dan Obyek
Sosiologi Komunikasi
* Ranah Sosiologi Komunikasi
meliputi wilayah individu,
kelompok, masyarakat, dunia dan segala
interaksinya.
Kompleksitas Studi Sosiologi Komunikasi
Budaya
Teknologi
Sosiologi Komunikasi
Negara
Ekonomi
Sosiologi
Hukum,Agama,
Administrasi, dll
* Obyek Sosiologi Komunikasi
Obyek Keilmuan
Materiil
manusia
Formal
Proses sosial dan komunikasi
(interaksi sosial) ;
- Telematika dan realitasnya
- Efek media dan norma sosial baru
- Perubahan sosial dan komunikasi
- Masalah sosial dan media massa
- Cybercommunity
- Aspek hukum dan bisnis media
II. TEORI-TEORI SOSIOLOGI
dan
KOMUNIKASI SOSIAL
TIGA PARADIGMA SOSIOLOGI
1. FAKTA SOSIAL
TEORI FUNGSIONALISME/
STRUKTURAL FUNGSIONAL
2. DEFINISI SOSIAL
TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
3. PERILAKU SOSIAL
TEORI PERTUKARAN SOSIAL
PARADIGMA FAKTA SOSIAL
Terdiri dari :
STRUKTUR SOSIAL
PRANATA-PRANATA SOSIAL
Dapat berwujud :
KELOMPOK (Politik, Ekonomi, Olah Raga dsb)
KESATUAN MASYARAKAT (sistem sosial,
posisi sosial, peranan sosial, norma-norma, adat
istiadat, keluarga, pemerintahan dsb).
* Ciri-ciri :
1. general (bersifat umum)
berlakunya
tidak hanya untuk perseorangan, melainkan
berlaku umum bagi komunitasnya.
2. external (eksternal)
eksistensinya atau
keberadaanya di luar eksistensi individu.
3. coercion (memaksa)
setiap orang
tidak boleh memberikan arti semaunya sendiri
terhadap suatu fakta, melainkan harus
memberikan arti sebagaimana telah disepakati
secara umum.
TEORI FUNGSIONALISME
Beberapa Asumsi :
1. Corak perilaku timbul karena secara
fungsional bermanfaat.
2. Masyarakat terintegrasi melalui nilainilai bersama.
3. Setiap unsur dalam masyarakat
mempunyai fungsi,memberi sumbangan
terpeliharanya masyarakat sebagai suatu
sistem.
PARADIGMA DEFINISI SOSIAL
Max Weber :
* Proses pendefinisian realitas sosial
* Bagaimana manusia mendefinisikan
situasi (intrasubyektif & intersubyektif)
sehingga lahirkan tindakan-tindakan
tertentu sebagai akibatnya.
* Manusia kreatif dalam membentuk
realitas sosial (dunianya sendiri)
*
4 tipe Tindakan sosial
rasional
tdk rasional
instrumental
orientasi nilai
afektif
tradisional
TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK
Beberapa Asumsi :
1. Kehidupan bermasyarakat terbentuk
melalui proses interaksi dan komunikasi
antar individu/kelompok menggunakan
simbol-simbol yang dipahami maknanya
melalui proses belajar.
2. Tindakan manusia bukan respon
langsung terhadap stimulus tetapi melalui
proses berpikir.
PARADIGMA PERILAKU SOSIAL
Ritzer :
1. Obyek studinya adalah human behavior,
berusaha mencari & memprediksi
perilaku sosial yang terjadi sebagai hasil
interaksi antara anggota masyarakat
2. Bagaimana respon seseorang terhadap
stimuli yang dihadapi
3. Manusia itu pada dasarnya merupakan
makhluk pengejar keuntungan/ ganjaran
TEORI PERTUKARAN SOSIAL
Beberapa Asumsi :
1. Manusia tidak bertindak secara
rasional sepenuhnya, dalam interaksinya
cenderung berpikir untung rugi.
2. Manusia berusaha memperoleh hasil
dalam wujud material, tetapi juga
melibatkan dan menghasilkan sesuatu
yang bersifat non material (emosi,
perasaan suka, sentimen)
Lima proposisi dalam perilaku
sosial :
1. proposisi sukses
2. proposisi stimulus
3. proposisi proposisi nilai/ rasional
4. proposisi deprivasi – satiasi
5. proposisi persetujuan - perlawanan
1. Tindakan
manfaat/ganjaran/tanggapan
positif
tindakan dilakukan lagi
2. Stimulus ganjaran/tanggapan positif
lakukan tindakan yang sama
3. Tindakan
bernilai
sering diulangi
(khususnya ketika hadapi alternatif pilihan)
4. Tindakan ganjaran istimewa (sering)
ganjaran jadi kurang bermakna
5. * Tindakan tidak dapat ganjaran yang
diharapkan
perlawanan (lebih bernilai)
* Tindakan
dapat ganjaran yang
diharapkan
senang & ulangi tindakan
HUBUNGAN KOMUNIKASI MASSA & MASYARAKAT
DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
1. Perspektif Fungsionalisme Struktural
diterima jika
bermanfaat (Merton)
Komunikasi massa
mendorong
partisipasi dalam
pembuatan
keputusan
(Dahrendorf)
2. Perspektif Interaksionisme Simbolik
Komunikasi Massa
interpretasi
(gambar/berita)
keputusan
tindakan
3. Perspektif Pertukaran Sosial
media massa
Keuntungan
(dipercaya)
sumber berita
(dikenal/populer)
III. SOSIOLOGI KHALAYAK
A. KHALAYAK MASSA & ASPEKS
Komunikasi Massa
Populer
komunikasi menggunakan
media massa
Sosiologis
misi khusus dari
komunikasi sosial yang libatkan
berbagai kondisi pengoperasian (sifat
khalayak, bentuk komunikasi & sifat
komunikatornya)
Massa (miliki makna ambivalen) :
- Positif
kekuatan dan solidaritas
- Negatif
sejumlah orang tidak teratur,
bebal,tidak miliki budaya dan rasionalitas
- Menurut Kamus bahasa Inggris
kumpulan orang banyak yang tidak
mengenal keberadaan individualitas
definisi yang juga digunakan sosiologi
Tipe kolektivitas :
1. Kelompok (anggota kenal satu sama
lain,miliki nilai yang sama,struktur
hubungan tertentu yang stabil,
berinteraksi untuk capai tujuan tertentu)
2. Kerumunan (jumlah lebih besar,kadar
identitas & perasaan yang sama tapi
tidak punya struktur, tindakan bersifat
emosional & rasional)
3. Publik (jumlah sangat besar&tersebar,
terbentuk karena ada sasaran tertentu
khususnya bidang politik,rasional &
informatif)
Khalayak sebagai massa
- lebih besar dari kelompok, kerumunan
dan publik.
- kurang miliki kesadaran diri & identitas
diri
- tidak dapat bergerak serentak &
terorganisir untuk capai tujuan tertentu
- bersifat heterogen,komposisi dan batas
wilayah selalu berubah
B. Komunikasi Informasi dan Khalayak
Massa
1. Pemuka Pendapat
- tidak selalu pemimpin, tetapi secara
horisontal ada dalam masyarakat
sendiri
- kaitannya dengan komunikasi
informasi tidak selalu diperoleh
langsung dari media massa, tetapi
melaui pemuka pendapat di kelompok
(two-step flow communication)
2. Pola-pola Pengaruh
Pertanyaan : Bagaimana orangs menjadi
berpengaruh & bagaimana pola perilaku
komunikasi sebagai orangs berpengaruh ?
Ada 2 kriteria ;
Tokoh lokal
lokal,cenderung pada berita langsung,
bersifat polimorphis
Tokoh kosmopolitan
lebih mobil,profesional,cenderung pada
analisis berita, bersifat monomorphis
Pengaruh Personal
Lazarsfeld dkk
5 karakteristik yang
menguntungkan dari hubungan
personal :
1. Kontak personal lebih kausal
(sepintas), kelihatannya kurang
bertujuan, dan lebih sulit untuk dihindari
daripada komunikasi massa.
2. Komunikasi tatap muka
memungkinkan fleksibiltas yang lebih
besar dalam isi pesan.
3. Dapat meningkatkan ganjaran buat
penerimaan pesan atau hukuman buat
penolakan.
4. Sebagian orang lebih cenderung kepada
pertimbangan dan pandangan orang-orang
yang mereka kenal dan hormati daripada
kepada pertimbangan dan pandangan dari
komunikator massa yang impersonal.
5. Dengan kontak personal komunikator
kadang-kadang dapat mencapai maksudnya
tanpa bersungguh-sungguh membujuk
khalayak untuk menerima pandangan baru.
IV. REALITAS MEDIA
dan
KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA
A. Realitas Sosial
Realitas
konstruksi sosial yang
diciptakan oleh individu yang
kebenarannya bersifat relatif, berlaku
sesuai konteks spesifik yang dinilai
relevan oleh pelaku sosial.
Beberapa pandangan tentang Realitas
Sosial
1. George Simmel
Realitas dunia sosial itu berdiri
sendiri di luar individu
2. Max Weber
Realitas sosial adalah perilaku
sosial yang memiliki makna subyektif,
karena itu memiliki tujuan dan motivasi.
* Perilaku
sosial, individu
mengarahkan dan memperhitungkan
kelakuan orang lain.
* Perilaku
memiliki kepastian,
menunjukkan keseragaman dengan
perilaku pada umumnya dalam
masyarakat.
3. Berger dan Luckmann
a) Realitas sosial
kenyataan
pengetahuan
Kenyataan
kualitas yang terdapat dalam realitasrealitas, diakui memiliki keberadaan (being), tidak
tergantung kepada kehendak kita sendiri.
Pengetahuan
kepastian realitas-realitas itu nyata
(real) dan memiliki karakteristik yang spesifik.
b) Institusi masyarakat tercipta,dipertahankan atau
diubah melalui tindakan dan interaksi manusia.
Dialektika
individu menciptakan masyarakat
masyarakat menciptakan individu.
Proses ini terjadi melalui eksternalisasi,
obyektivasi, dan internalisasi.
c) Realitas sosial
pengetahuan
keseharian yang hidup dan berkembang di
masyarakat, hasil dari konstruksi sosial
melalui eksternalisasi, obyektivasi, dan
internalisasi.
d) Realitas sosial terdiri dari realitas
obyektif, realitas simbolis dan realitas
subyektif (terbentuk sebagai proses
penyerapan kembali realitas obyektif dan
simbolis ke dalam individu melalui proses
internalisasi).
B. Konstruksi Sosial
Peter L. Berger & Thomas Luckmann
menggambarkan proses sosial melalui tindakan
dan interaksi, individu menciptakan secara terus
menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami
bersama secara subyektif.
Vico
filsafat konstruktivisme, hanya Tuhan
saja yang dapat mengerti alam raya ini karena
hanya Dia yang tahu bagaimana membuatnya
dan dari apa Ia membuatnya, orang hanya
dapat mengetahui sesuatu yang telah
dikonstruksikannya.
Tiga macam konstruksivisme :
1. Konstruktivisme radikal
pengetahuan
tidak merefleksikan realitas obyektif, tetapi
realitas yang dibentuk oleh pengalaman
seseorang.
2. Konstruktivisme realisme hipotesis
pengetahuan adalah hipotesis dari struktur
realitas yang mendekati realitas dan menuju
kepada pengetahuan yang hakiki.
3. Konstruktivisme biasa
pengetahuan
individu dipandang sebagai gambaran yang
dibentuk dari realitas obyek dalam dirinya
sendiri.
C. Konstruksi Sosial Media Massa
Tahap Konstruksi Sosial Media
Massa:
- Tahap menyiapkan materi konstruksi
- Tahap sebaran konstruksi
- Tahap pembentukan konstruksi
realitas
- Tahap konfirmasi
Realitas Media (realitas yang
dikonstruksi oleh media massa)
- Model Peta Analog
Konstruksi realitas oleh media massa
seperti analogi kejadian yang
seharusnya,bersifat rasional &
dramatis.
- Model Refleksi Realitas
Berkaitan dengan pencitraan
keadaan,aktivitas,kehidupan yang
diharapkan masyarakat.
D. Dunia Iklan Televisi, sebagai Realitas
Sosial Bentukan Media Massa
Televisi menguasai pikiran manusia
dengan membangun theater of mind
Copywriter & visualiser
tokoh
penentu pembangun realitas media
sebagaimana citra yang diinginkan.
Melalui model simulasi
realitas
semu
Agar suatu produk diingat & dipercaya
pesan secara verbal & visual berperan
penting.
Beberapa kategori pencitraan dalam
iklan televisi :
* Citra perempuan (pigura,pilar,pinggan
& pergaulan)
* Citra kemewahan & eksklusif
* Citra kelas sosial
* Citra kenikmatan
* Citra manfaat
* Citra persahabatan
* Citra seksisme & seksualitas
Bahasa dipahami sebagai wacana iklan
dilihat sebagai seni. Iklan seni
bagaimana bahasa digunakan untuk
menawarkan sesuatu.
Nilai-nilai acuan konstruksi media
massa umumnya bersumber dari nilai
kebaratan & kapitalisme.
Download