Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

advertisement
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
BAB III
MANAJEMEN PROYEK DAN STRUKTUR ORGANISASI
3.1. Manajemen Proyek
Manajemen pada suatu Proyek Konstruksi melibatkan waktu dan pengaplikasian
kelima sumber daya untuk Proyek Konstruksi yaitu Manpower, Machines,
Meterial, Money, Method. Perencanaan yang baik dari segi waktu, biaya dan
lingkup Proyek merupakan hal penting dalam mensukseskan pembangunan suatu
Proyek.
Pekerjaan sebuah Proyek Konstruksi selalu dimulai dengan tiga hal yaitu
penyususan perencanaan, penyusunan jadwal dan pengendalian untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana.
• Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan dan sasaran melibatkan
persiapan sumber daya dalam pencapaiannya. Perencanaan yang dibuat
dengan baik akan mengikat dan mengarahkan pelaksanaan suatu kegiatan
Proyek Konstruksi dalam memanfaatkan sumber daya secara efektif dan
efisien untuk mewujudkan tujuan dan sasaran.
III-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 Penjadwalan Proyek
Penjadwalan Proyek Konstruksi merupakan alat untuk menentukan waktu
yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan dalam penyelesaian. Di samping itu
juga sebagai alat untuk menentukan kapan mulai dan selesainnya kegiatankegiatan tersebut.
Perencanaan penjadwalan pada Proyek Konstruksi, secara umum terdiri
dari penjadwalan waktu, tenaga kerja, peralatan, material, dan keuangan.
Ketepatan penjadwalan dalam pelaksanaan Proyek sangat berpengaruh
pada terhidarnya banyak kerugian, seperti pembengkakan biaya
Konstruksi, keterlambatan penyerahan Proyek dan perselisihan, klaim atau
perbedaan pendapat.
 Pengendalian
R.J Mockler, 1972 dalam buku Imam Soeharto (1997) memberikan
pengertian tentang pengendalian. Menurutnya, pengendalian adalah usaha
yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran
perencanaan, merancang sistem informasi, membandingakn pelaksanaan
dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara
pelaksanaan dan standar, kemungkinan mengambil tindakan pembentukan
yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien
dalam rangka mencapai sasaran atau target yang ingin dicapai.
III-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
3.2. Stuktur Organisasi Proyek
Definisi organisasi secara umum adalah pengaturan kegiatan-kegiatan dari
beberapa individu di bawah satu koordinasi yang berfungsi untuk mencapai satu
tujuan. Organisasi juga dapat diartikan sebagai tindakan guna mempersatukan dan
mengatur sumber-sumber daya yang mencakup tenaga kerja serta material yang
terbentuk dalam kumpulan kegiatan manusia yang memiliki tugas masing-masing,
dan saling berhubungan satu sama lain (Widiasanti,20 13).
Struktur organisasi Proyek secara umum, dapat diartikan dua orang atau lebih
yang melaksanakan suatu lingkup pekerjaan secara bersama-sama, dengan
kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai tujuan,sesuai
dengan yang telah direncanakan. Dengan adanya organisasi kerja yang baik,
diharapkan akan memberikan hasil yang efisien, tepat waktu serta dengan kualitas
yang tinggi.
Pada proyek Apartemen Bintaro Icon pun sistem organisasi dan struktur
organisasi merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Kehadirannya
merupakan salah satu aspek pendukung dalam pencapaian tujuan yang diharapkan
bersama. Hal ini dikarenakan didalam pelaksanaan pembangunan proyek tersebut
melibatkan banyak instansi/badan hukum/perorangan yang masing-masing
memiliki tugas, tanggung jawab serta wewenang yang berbeda-beda. Diharapkan
dengan adanya sistem organisasi dan struktur organisasi yang baik dan juga jelas
pada proyek pembangunan tersebut dapat mengakomodasikan seluruh tugas,
tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak yang terlibat satu per satu
III-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan.
Struktur organisasi proyek Apartemen Bintaro Icon terlampir pada Lampiran I
A, Struktur Organisasi Proyek.
Adapun unsur-unsur pelaksanaan Proyek Pembangunan Apartemen Bintaro Icon
antara lain :
3.2.1. Pemberi tugas (Owner)
Pemberi tugas adalah pihak yang mempunyai dana dan ingin
mendirikan suatu bangunan dengan menggunakan dana yang
dimilikinya tersebut. Adapun pelaksanaan dari tujuan tersebut dapat
dilakukan sendiri atau dengan alasan tertentu dapat meminta pihak
lain untuk melaksanakannya sesuai dengan yang diinginkan.
Pemberi tugas dapat berupa perseorangan, badan/instansi/lembaga baik
pemerintah maupun lembaga swasta. Pada proyek pembangunan
Apartement Bintaro Icon yang bertindak selaku pemberi tugas (owner)
adalah PT.PRIMA BINTARO ROYALE
Tugas dan wewenang dari pemberi tugas (owner), meliputi :
a.
Menyediakan dana pembangunan proyek The Windsor.
b.
Melakukan pembebasan tanah.
c.
Mengusahakan izin yang diperlukan untuk pembangunan proyek
konstruksi tersebut (IMB).
[Type text]
III-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
d.
Mengadakan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan sesuai dengan kontrak.
e.
Melakukan
pemilihan
konsultan
dan
kontraktor
dengan
pelelangan maupun penunjukan langsung serta mengadakan
perjanjian dengan mereka (kontrak).
f.
Menyetujui
dan
menolak
perubahan
pekerjaan
(tambahan/pengurangan pekerjaan).
g.
Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan pada
perubahan pekerjaan, waktu dan biaya.
h.
Menghadiri rapat-rapat dengan pelaksana proyek untuk dapat
memantau perkembangan proyek.
Struktur organisasi dari PT.PRIMA BINTARO ROYALE terlampir
pada Lampiran I B, Struktur Organisasi Pemberi Tugas.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang terlibat dalam
PT. PRIMA BINTARO ROYALE pada pelaksanaan pembangunan
proyek Apartemen Bintaro Icon ini adalah sebagai berikut :
A.
Project Director.
Project Director mempunyai hal tanggung jawab atas kerugian
pada proyek dan menjalankan kepengurusan di PT.PRIMA
BINTARO ROYALE, atas kerugian proyek,direktur akan diminta
pertanggung jawabannya baik perdata maupun pidana.
Tugas dan tanggung jawab dari Project Director, meliputi :
[Type text]
III-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan di
lapangan

Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan
dan peralatan perlengkapan.

Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan
pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua
untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu
per item masalah; kelangsungan berbagai pekerjaan di
lapangan; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan
kebijakan

Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya
dengan dunia luar

Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi
dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan
dan efektivitas
B. Project Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Project Director, meliputi :

Bertanggung jawab terhadap sistem mutu yang diterapkan

Bertanggung jawab terhadap masalah-masalah di lapangan,
tugas

serta wewenang yang diterapkannya.

Memeriksa, merevisi dan memutakhirkan Rencana Mutu
Proyek
[Type text]
III-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

Bertanggung
jawab
terhadap
perubahan-perubahan
pelaksanaan

(terhadap kontrak)

Mengajukan penggunaan Suplier, Sub Kontraktor, Konsultan
atau

Penguji terutama yang berpengaruh terhadap mutu.

Memimpin, mengkoordinir dan melaporkan kepada konsultan

pengawas segala kegiatan pelaksanaan dari proyek beserta
unit–unitnya.

Membuat dan mengontrol time schedule dari proyek yang
akan

dilaksanakan.

Menandatangani berita acara serah terima pekerjaan.

Mengkoordinir pelaksanaan di lapangan.

Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang
bersifat

usulan, permintaan, pembelian, pemakaian, dan pembayaran.

Apabila diperlukan, menyelenggarakan rapat – rapat
koordinasi

dengan pihak luar, yang berkaitan dengan kebutuhan proyek.

Menyampaikan/menandatangani laporan bulanan tentang
pelaksanaan

proyek.
[Type text]
III-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

Mengajukan dan menendatangani klaim pekerjaan tambah
kurang

kepada owner.
C. Site Manager
Site Manager bertanggung jawab untuk mengatur, mengontrol
dan
berkoordinasi
arah
secara
keseluruhan,
pelaksanaan,
pengendalian pelaksanaan dan penyelesaian proyek-proyek
tertentu serta memastikan konsistensi dengan komitmen strategi
dan tujuan perusahaan , meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia sebagaimana telah ditunjuk oleh atasan untuk mewakili
perusahaan dalam pelaksanaan proyek – proyek atau kontakkontrak yang akan dilaksanakan dan bertanggung jawab pada
Direktur Utama.
Tugas dan tanggung jawab dari Site Manager, meliputi :

Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan
proyek

Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek

Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek

Mengontrol pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek
D. Administration
Tugas dan tanggung jawab dari Administration, meliputi :

Mengurus kebutuhan alat-alat kantor, akomodasi, serta
peralatan-peralatan kerja lainnya.
[Type text]
III-8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

Mewakili project manager untuk urusan dengan pihak lain
berkaitan dengan masalah umum dan administrasi.

Membuat laporan-laporan yang berkenaan dengan personalia
proyek, inventaris peralatan proyek.

Bertanggung jawab terhadap surat-menyurat antar pejabat
yang berwenang.

Bertanggung jawab kepada Project Manager.
E. Structure Supervisor
Tugas dan tanggung jawab dari Structure Supervisor, meliputi :

Mengkoordinir metode pelaksanaan konstruksi pekerjaan
proyek.

Melakukan pengecekan dan melaporkan kepada konsultan
seluruh penyimpangan pelaksanaan terhadap gambar struktur
dan arsitektur.

Membantu memecahkan masalah teknis lapangan.

Memilih sistem pelaksanaan yang efisien.
F. Architecture Supervisor
Tugas dan tanggung jawab Architecture Supervisor adalah :

Mengawasi bahan-bahan material yang dipakai dan property
structure.
G. Security
Tugas dan tanggung jawab Security adalah sebagai berikut :
[Type text]
III-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

Sebagai pembantu Manajer Proyek dalam hal keamanan
proyek.

Mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan proyek yang

berhubungan dengan keselamatan dan keamanan kerja.

Ikut menjaga pengaruh kegiatan proyek terhadap keamanan

lingkungan.

Melaporkan kegiatan keamanan proyek secara periodik.
3.2.2. Konsultan manajemen proyek & manajemen konstruksi
Konsultan manajemen proyek dan manajemen konstruksi adalah pihak
yang diberi kepercayaan oleh pemberi tugas (owner) untuk mengelola
serta mengawasi proses pelaksanaan pembangunan dari awal sampai
dengan akhir pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dengan kata lain,
konsultan manajemen proyek dan manajemen konstruksi mewakili atau
bertindak sebagai koordinator atas nama pemberi tugas (owner) dalam
mengelola pelaksanaan pembangunan dan bertanggung jawab atas hasil
pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas (owner). Pada proyek
pembangunan Apartement Bintaro Icon yang bertindak selaku
konsultan manajemen proyek dan konstruksi adalah PT.TRIPANOTO
SRI KONSULTAN Tugas dan wewenang dari konsultan manajemen
proyek dan manajemen konstruksi adalah meliputi :
a. Melakukan proses pengawasan dan memberi penilaian terhadap laju
pelaksanaan dan tingkat perkembangan pekerjaan kontraktor utama
di lapangan serta ketepatannya dengan jadwal rencana penyelesaian.
[Type text]
III-10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
b. Melakukan proses pengawasan produktifitas terhadap aspek waktu
dan biaya proyek, termasuk juga dampak yang ditimbulkan.
c. Melakukan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan
pekerjaan kontraktor di lapangan terutama standart mutu kesesuaian
dengan spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
seperti yang digariskan sebelumnya.
d. Melakukan pengawasan dan membuat
persetujuan terhadap
kemungkinan adanya revisi-revisi, perubahan dan penyesuaian hasil
perencanaan baik karena pertimbangan tertentu maupun atas
permintaan owner demi hasil pelaksanaan pekerjaan yang lebih
baik.
e. Melakukan proses penelitian dan pemeriksaan terhadap hasil-hasil
pelaksanaan pekerjaan yang telah diselesaikan kontraktor utama di
lapangan, baik dari segi waktu, mutu dan biaya.
f. Menilai dan mensyahkan surat-surat berita acara laju pelaksanaan
dan perkembangan/kemajuan pekerjaan, berita acara penyerahan
pekerjaan.
g. Meminta penjelasan kepada kontraktor sehubungan dengan rencana
pekerjaan ataupun hasil-hasilnya demi kepastian pelaksanaan
proyek.
h. Memberikan peringatan dan pengarahan kepada kontraktor jika
terdapat penyimpangan teknis, rencana kerja dan syarat-syarat
(RKS) dalam proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
[Type text]
III-11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
PT. TRIPANOTO SRI KONSULTAN selaku konsultan manajemen
proyek dan manajemen
konstruksi pada pelaksanaan proyek
pembangunan
Bintaro
Apartement
Icon
ini
didalam
struktur
organisasinya seperti yang telah dilampirkan juga memiliki tugas dan
tanggung jawab yang harus dijalankan serta diperhatikan oleh masingmasing personalnya. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu
hubungan koordinasi yang baik diantara masing-masing personal dalam
rangka memaksimalkan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan
persyaratan perencanaan pengembangan proyek yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi dari PT.TRIPANOTO SRI KONSULTAN terlampir
pada Lampiran I C, Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing personil tersebut yang
terlibat dalam PT. TRIPANOTO SRI KONSULTAN pada pelaksanaan
pembangunan proyek Apartemen Bintaro Icon
ini adalah
sebagai
berikut :
A. Project Director
Project Director mempunyai hal tanggung jawab atas kerugian
pada proyek dan menjalankan kepengurusan di PT.TRIPANOTO
SRI
KONSULTAN,
atas
kerugian
proyek,direktur
akan
dimintapertanggung jawabannya baik perdata maupun pidana.
Tugas dan tanggung jawab dari Project Director, meliputi :
[Type text]
III-12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
kegiatan di
lapangan

Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan
dan peralatan perlengkapan.

Merencanakan
dan
mengembangkan
sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif

Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi

Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan
pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua
untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu
per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan
diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan
tindakan dan kebijakan

Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya
dengan dunia luar

Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi
dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan
dan efektivitas

Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai
dengan standar etika dan hukum.
B. Project coordinator
Project Coordinator mempunyai tugas serta tanggung jawab dalam
hal perencanaan, penjadwalan proyek dan juga aspek koordinasi
[Type text]
III-13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
dalam proyek yang di bawah naungan PT. TRIPANOTO SRI
KONSULTAN dan proyek Apartement Bintaro Icon ada di salah
satunya. Mencakup administrasi teknis dan kontrak proyek.
Project Coordinator adalah penanggung jawab utama dalam hal
menjamin bahwa setiap persyaratan yang mungkin diisyaratkan
sesuai dengan syarat-syarat mutu untuk proyek.
Tugas dan tanggung jawab dari Project Coordinator, meliputi :
 Memahami lingkup dan persyaratan pekerjaan yang tercakup
dalam dokumen kontrak.
 Menyusun project team dan mendefinisikan tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing personil di lingkungan proyek.
 Menyusun rencana pelaksanaan konstruksi proyek (project
planning).
 Menyusun rencana jadwal waktu pelaksanaan konstruksi serta
sistem pengendaliannya.
 Mendelegasikan detail rencana kerja dan melakukan kontrol
secara periodik dari seluruh bawahannya.
 Memonitor program pengendalian mutu, waktu dan biaya
pelaksanaan proyek termasuk SOP (Standart Operational
Procedure).
 Melaporkan progress pelaksanaan proyek serta menentukan
sistem pelaporannya.
[Type text]
III-14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 Mengkoordinir seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan
proyek.
C. Project Manager
Tugas dan tanggung jawab Project Manager adalah sebagai
berikut:
 Bertanggung jawab terhadap sistem mutu yang diterapkan
 Bertanggung jawab terhadap masalah-masalah di lapangan,
tugas
 serta wewenang yang diterapkannya.
 Memeriksa, merevisi dan memutakhirkan Rencana Mutu Proyek
 Bertanggung jawab terhadap perubahan-perubahan pelaksanaan
 (terhadap kontrak)
 Mengajukan penggunaan Suplier, Sub Kontraktor, Konsultan
atau
 Penguji terutama yang berpengaruh terhadap mutu.
 Memimpin, mengkoordinir dan melaporkan kepada konsultan
 pengawas segala kegiatan pelaksanaan dari proyek beserta unit–
unitnya.
 Membuat dan mengontrol time schedule dari proyek yang akan
 dilaksanakan.
 Menandatangani berita acara serah terima pekerjaan.
 Mengkoordinir pelaksanaan di lapangan.
 Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat
[Type text]
III-15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 usulan, permintaan, pembelian, pemakaian, dan pembayaran.
 Apabila diperlukan, menyelenggarakan rapat – rapat koordinasi
 dengan pihak luar, yang berkaitan dengan kebutuhan proyek.
 Menyampaikan/menandatangani laporan bulanan tentang
 pelaksanaan proyek.
 Mengajukan dan menendatangani klaim pekerjaan tambah
kurang
 kepada owner.
D. Construction Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Construction Manager, meliputi :
 Penguasaan lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai CM
(Construction Manager).
 Penguasaan dokumen kontrak kontraktor dengan pemberi tugas.
 Pembuatan struktur organisasi dan SOP (Standard Operation
Procedure) proyek.
 Penyusunan master schedule proyek/network planning.
 Penyusunan struktur organisasi intern personil konsultan.
 Penyusunan RAPBP (Rencana Anggaran Pendapatan/Biaya
Proyek) intern konsultan.
 Persiapan dokumen intern konsultan.
 Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian pelaksana proyek
(Kontraktor).
 Pembinaan dan control intern staff konsultan proyek.
[Type text]
III-16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
E. Structure Field Engineer
Tugas dan tanggung jawab dari Structure Field Engineer, meliputi:
 Penguasaan struktur organisasi proyek secara keseluruhan.
 Penguasaan struktur organisasi intern konsultan di proyek
tersebut.
 Penguasaan lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai field
engineer.
 Penguasaan SOP (Standart Operational Project).
 Penguasaan SOP (Standart Operational Project) internal
konsultan.
 Penguasaan dokumen kontrak paket pekerjaan yang ditangani.
 Review design.
 Evaluasi pengajuan material.
 Rapat masalah teknis/design.
 Evaluasi usulan perubahan.
 Prosedur pengujian/testing peralatan/material.
F. Architecture Field Engineer
Tugas dan tanggung jawab dari Architecture Field Engineer adalah
sebagai berikut :
 Mengawasi bahan-bahan material yang dipakai dan property
strucutur.
 Menyetujui bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan RKS.
G. Mechanical & Electrical Field Engineer
[Type text]
III-17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
Bertanggung jawab penuh atas Mekanikal & Elektrikal jika terjadi
kerusakan atau gangguan yang tidak diinginkan.
H. Administrasi
Project Manager (PM) Setelah mendapat usulan Conctruction
Manager mengangkat seorang sebagai Staff Administrasi Project
yang bertanggung jawab langsung kepada Site Manager (SM), dan
memiliki tanggung jawab serta wewenang sebagai berikut :
 Memastikan proses seluruh administrasi project, telah berjalan
dengan baik.
 Melaporkan kepada Site Manager tentang kinerja keseluruhan
administrasi dan kebutuhan apapun untuk perbaikan secara
periodik.
 Bersama-sama Staff
lain
membuat
rencana
pengeluaran
keuangan rutin
yang dilaporkan kepada Construction Manager secara periodik.
 Masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan Administrasi dan
Operasianal Lapangan project, apabila Construction Manager
berhalangan.
 Secara periodik Administrasi Project membantu membuat usulan
rencana anggaran biaya berupa Rencana Operasional Project
(ROP).
[Type text]
III-18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 Membuat laporan pertanggung-jawaban project yang berjalan
berupa laporan kemajuan pekerjaan dan bobot pekerjaan yang
telah diselesaikan secara periodik kepada Construction Manager.
 Membuat usulan perubahan-perubahan yang terjadi dilapangan
kepada
Construction Manager untuk segera ditindak lanjuti.
3.2.3. Konsultan Quantity Surveyor
Quantity Surveyor bertugas dalam pengawasan dan pengendalian
keuangan proyek agar dalam hal penggunaannya tidak menyimpang dari
perencanaan dan bertugas dalam pembuatan dokumen lelang, dokumen
kontrak dan bills of Quantities dan mencatat progress kemajuan
konstruksi.
3.2.4. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa, yang
memiliki kemampuan untuk merancang, merencanakan atau memberikan
konsultasi kepada pemilik bangunan sehingga tercipta suatu rancangan
yang sesuai dengan keinginan pemilik. Konsultan perencana dapat berupa
perseorangan atau perseroan yang berbadan hukum.
Pada proyek pembangunan Apartemen The Windsor terdapat beberapa
konsultan perencana.
Tugas dan wewenang konsultan perencana arsitektur :
 Membuat rancangan dari arsitektur bangunan yang sesuai dengan
kebutuhan owner.
[Type text]
III-19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 Memberikan konsultasi dan pertimbangan kepada owner mengenai
rancangan yang akan dibuat.
 Membuat rancangan gambar sedetail mungkin demi kelancaran proyek.
Tugas dan wewenang konsultan perencana struktur :
 Mamberikan konsultasi kepada konsultan arsitektur saat perencanaan
mengenai kekuatan konstruksi yang akan diterapkan.
 Membuat revisi atas perencanaan sebelumnya jika ada yang tidak
sesuai dengan kondisi lapangan.
 Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas maupun
pelaksana proyek tentang pelaksanaan pekerjaan.
 Menghadiri rapat-rapat koordinasi untuk mengantisipasi bila ada
perubahan-perubahan yang terjadi di proyek.
Tugas dan wewenang konsultan perencana Mekanikal,Elektrikal &
Plumbing :
 Membuat rancangan mengenai mekanikal dan elektrikal yang akan
digunakan di lapangan.
 Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas maupun
pelaksana proyek tentang mekanikal elektrikal yang akan digunakan
pada pelaksanaan pekerjaan.
 Menghadiri rapat-rapat koordinasi untuk mengantisipasi bila ada
perubahan-perubahan yang terjadi di proyek.
Tugas dan wewenang konsultan perencana Landscape dan interior :
 Merencanakan tata letak (perancangan taman), estetika bangunan, dan
[Type text]
III-20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
sebagainya
3.2.5. Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang menerima dan menyeleggarakan pekerjaan
bangunan menurut biaya yang telah disepakati dan melaksanakan sesuai
dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-gambar rencana yang
telah ditetapkan.
Kontraktor berupa perseroan yang berbadan hukum atau badan hukum
yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan bangunan. Dalam
pelaksanaan proyek pembangunan
Apartemen Bintaro Icon, terdapat
beberapa pihak yang bertindak sebagai kontraktor dengan
tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing yaitu Kontraktor Utama SAP
(Struktur,Arsitektur,dan Plumbing), Kontraktor Pondasi, Kontraktor Beton
Pancang, Kontraktor Jalan Akses & Pagar, diberikan kepercayaan untuk
bertindak sebagai kontraktor yang bertugas melaksanakan pekerjaan
struktur dan konstruksi.
Tugas dan wewenang dari kontraktor meliputi :
 Menyiapkan sumber daya manusia dari tenaga ahli sampai dengan
mandor-mandor dan pekerja-pekerja dalam berbagai bidang pekerjaan.
 Mempelajari gambar kerja dengan seksama dan melaporkan kepada
pengawas setiap ada perubahan.
 Menyediakan alat-alat yang dipergunakan, memperbaikinya apabila
rusak dan jika pekerjaan telah selesai wajib menyingkirkan alat-alat
tersebut dan membersihkan bekas-bekasnya.
[Type text]
III-21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 Menyusun dan memperhitungkan keperluan dana untuk membiayai
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan.
 Memperhitungkan syarat dan ketentuan dalam kontrak tentang bentuk,
volume, mutu, dimensi dan lain-lainya dari bagian-bagian pekerjaan.
 Memilih dan menetapkan metode pelaksanaan konstruksi (MPK) yang
akan dipakai.
 Menyiapkan cash flow untuk pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dan
rencana-rencana pendanaan (funding plan) serta sistem pengendalian
internal, baik bagi aspek keuangan maupun bagi operasional
pengendalian waktu dan mutu.
 Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
1) Kontraktor Utama SAP (Struktur,Arsitektur dan Plumbing)
Struktur organisasi dari PT PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PP)
PERSERO terlampir pada Lampiran I D, Struktur Organisasi
Kontraktor SAP.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang terlibat dalam
PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PP) PERSERO pada pelaksanaan
pembangunan proyek Apartemen Bintaro Icon ini adalah sebagai berikut:
A. Project Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Project Manager adalah sebagai
berikut:
[Type text]
III-22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

Mengkoordinir bagian-bagian d i bawahnya dan menjamin
pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh
pihak pengguna jasa serta mengoreski bila ada review design

Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyelesaian produk yang
tidak sesuai,

Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak,

Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah
direkomendasi pengendalian sistem mutu

Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi
standar mutu yang telah ditetapkan,

Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan
laporan-laporan lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya,

Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat,
utamanya pihak direksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah
teknis lapangan dengan pengawas,

Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan
menyetujui tagihan upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat
yang berhubungan dengan prestasi fisik lapangan serta mengajukan
request kedireksi proyek sebelum pekerjaan dimulai termasuk
koordinasi dengan konsultan supervise
B. Quality Control
Tugas dan tanggung jawab dari Quality control adalah sebagai berikut:
[Type text]
III-23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 Melaksanakan, memelihara dan mengendalikan prosedur proyek
dengan benar.
 Mengendalikan inspeksi dan kegiatan.
 Membandingkan dan memelihara dengan catatan-catatan dokumen
yang telah dibuat.
 Mengusahakan dan melaksanakan semua kegiatan dengan kualitas
yang benar.
 Menjamin bahwa semua permintaan kualitas terpenuhi dengan
menggunakan program-program proyek.
 Konrol terhadap kegiatan yang menyimpang.
 Membuat risalah rapat mingguan.
C.
Manager K3
Tugas dan tanggung jawab dari Manager K3 adalah sebagai berikut:
 Izin kerja, setiap pekerja jika ingin melakukan pengerjaan seperti
pembongkaran bekisting, pengecoran, dll harus melaporkan izin
kerja dengan K3. Izin kerja dibegi menjadi 4 yaitu izin kerja
keitinggian, Las, Listrik, dan Pemindaan.
 Menjelaskan aturan prosedur waskita mengenai pekerjaan dalam
proyek
 Inspeksi peralatan
 Adanya AMDAL, melakukan analisis dampak lingkungan jika
terjadi kesalahan dalam pengerjaan.
 Adanya ID card, untuk mengupdate pekerja setiap harinya
 Induksi, pengarahan zona berbahaya dan zona aman
[Type text]
III-24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
D.
Quantity Surveyor
Quantity Surveyor bertugas dalam pengawasan dan pengendalian
keuangan proyek agar dalam hal penggunaannya tidak menyimpang
dari perencanaan dan bertugas dalam pembuatan dokumen lelang,
dokumen kontrak dan bills of Quantities dan mencatat progress
kemajuan konstruksi.
E.
Drafter
Tugas dan tanggung jawab dari drafter adalah sebagai berikut :
 Bertanggung jawab atas record-record pekerjaan.
 Melakukan pengarsipan serta penyimpanangambar desain dan
perencana.
 Melaksanakan penyediaan gambar pelaksana lapangan.
F.
Site Administrasi Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Site Administrasi Manager adalah
sebagai berikut:
 Mengurus kebutuhan alat-alat kantor, akomodasi, serta peralatanperalatan kerja lainnya.
 Mewakili project manager untuk urusan dengan pihak lain
berkaitan dengan masalah umum dan administrasi.
 Membuat laporan-laporan yang berkenaan dengan personalia
proyek, inventaris peralatan proyek.
G.
Loglat (Logistik dan Peralatan)
Tugas dan wewenang Loglat adalah :
 Memonitor dan membuat laporan keluar masuk barang.
[Type text]
III-25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 Membantu memonitor material/ alat yang diperlukan.
 Belanja keperluan material/ alat yang diperlukan (bila perlu)
 Order beton Readymix
H.
Staff Accounting & Finance
Tugas dan tanggung jawab Administrasi Keuangan :
 Mengendalikan biaya proyek agar tidak melebihi dari anggaran
yang telah ada.
 Menerima tagihan dari sub-kontraktor dan membuat tanda terima
dalam bentuk kwitansi.
 Menangani pembukuan biaya proyek secara rinci dan benar.
I.
Supervisor 1 (Pelaksana Besi)
Tugas dan tanggung jawab :
 Mengatur dan mengawasi pemasangan pembesian di lapangan
mulai dari tulangan pokok, tulangan torsi, tulangan geser pada
kolom, plat lantai dan dinding geser.
 Mengatur
serta
mengawasi
pengadaan
pembesian
dan
pembengkokan pembesian.
 Membantu pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian pelaksanaan struktur.
J. Supervisor 2 (Pelaksana bekisting)
Tugas dan tanggung jawab :
 Mengatur pembuatan bekisting.
[Type text]
III-26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 Mengatur pelaksanaan pemasangan bekisting sebelum pengecoran
dilakukan.
 Melakukan pemeriksaan bekisting sebelum dan sesudah di isi coran
beton.
 Melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian pelaksanaan struktur.
K. Supervisor 3 (Pelaksana cor/beton)
Tugas dan tanggung jawab :
 Mengatur waktu pelaksanaan pengecoran.
 Berkoordinasi dengan pelaksanaan pembesiaan dan pelaksana
bekisting sebelum pengecoran.
 Melakukan pengecekkan bahan beton sebelum melakukan
pengecoran.
 Melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian pelaksana struktur.
2)
Kontraktor Pondasi
Struktur organisasi dari PT. PUTRA BUNDA ALAM SARI terlampir
pada Lampiran I E, Struktur Organisasi Kontraktor Pondasi Tiang
Pancang.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang terlibat dalam
PT. CATURPILE PERKASA pada pelaksanaan pembangunan proyek
Apartemen Bintaro Icon ini adalah sebagai berikut :
1) Project Manager: Project Manager pada pekerjaan Pondasi Tiang
pancang
bertanggung
jawab
untuk
perencanaan,
manajemen,
koordinasi dan kontrol pelaksanaan pekerjaan Pondasi tiang pancang.
[Type text]
III-27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
Project Manager bertugas memastikan bahwa kebutuhan klien
terpenuhi, pekerjaan selesai tepat waktu dan sesuai anggaran yang
direncanakan. Project Manager juga bertanggung jawab penuh pada
seluruh kegiatan akutansi, biaya, penagihan dan kegiatan serah terima
pekerjaan kepada klien.
2) Pelaksana : Memimpin, mengawasi dan mengendalikan pekerjaan
tiang pancang di lapangan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu dan
biaya yang telah ditetapkan.
3) Operator HSDP: Bertugas mengoperasikan alat pemancangan tiang
pondasi dengan emnggunakan sistem tekan atau sering juga disebut
dengan alat Hidraulic Static Pile Driver.
4) Surveyor : Menentukan posisi titik tiang pancang dengan alat Survey
sesuai dengan posisi as pada gambar kerja yang telah dibuat dan
disetujui sebelumnya.
5) Asisten Surveyor : Membantu Surveyor delam melakukan pengukuran
/ penentuan posisi dengan menggunakan alat survey berupa rambu
ukur ataupun tiang Fore Sight (FS).
6) Tukang Las : Melakukan penyambungan tiang pancang yang sudah
dipancang dengan yang akan dipancangkan dengan melakukan
pengelasan secara melingkar agar sambungannya kuat.
7) Tukang Bobok :Melakukan pembingkaran (pembobokan) beton
pondasi pancang yang masih tersisa di atas permukaan tanah sehingga
posisi pondasi tiang pancang rata dengan elevasi Cut Of Level.
8) Operator Crane : mengoperasikan mobil Crane yang akan meengankat
[Type text]
III-28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
pondasi tiang pancang ke lokasi pemancangan
9) Helper : Pada pekerjaan pondasi tiang pancang Helper atau pekerja
pembantu bertugas mengikatkan tali besi I Crane pada tiang tiang
pancang untuk diangkat, dan memasukan bantalan kayu sebagai
peredam.
10) Operator Genset:
Bertanggung jawab pada pengoperasian mesin
genset yang akan digunakan untuk pengelasan pondasi tiang panjang.
Operator
genset
juga
melakukan
perawatan
berkala
serta
menanggulangi jika terdapat masalah atau kerusakan pada mesin
genset.
3) Kontraktor Jalan Akses dan Pagar
Struktur organisasi dari PT. PUTRA BUNDA ALAM SARI terlampir
pada Lampiran I F, Struktur Organisasi Kontraktor Jalan Akses dan
Pagar.
Tugas (Job Desk) dari masing-masing tingkatan personil PT. PUTRA
BUNDA ALAM SARI seperti apa yang tertera pada struktur
organisasninya adalah sebagai berikut:
a)
Project Manager:

Bertanggung jawab untuk perencanaan , manajemen , koordinasi
dan kontrol keuangan dari proyek Jalan akses dan pagar proyek
Apartemen Bintaro Icon.
[Type text]
III-29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

Memastikan bahwa kebutuhan klien terpenuhi , proyek selesai
tepat waktu dan sesuai anggaran dan bahwa orang lain melakukan
pekerjaan mereka dengan baik .

Mengorganisir pekerja pembuat jalan akses dan pagar.

Melakukan Analisis, Penilaian dan Kontrol terhadap risiko

Memastikan bahwa semua tujuan dan standar kualitas proyek
terpenuhi.

Bertanggung jawab penuh pada seluruh kegiatan akuntansi , biaya
dan penagihan .

Bertanggung jawab penuh pada kegiatan serah terima pekerjaan
kepada klien
b)
Pelaksana

Mengendalikan proyek pembuatan jalan akses dan pagar sejak
awal kegiatan sampai selesai pelaksanaan.
c)

Memberikan semua instruksi kepada konsultan pengawas.

Menyetujui atau menolak pekerjaan tambah kurang

Menyetujui atau menolak penyerahan pekerjaan
Mandor

Menyiapkan dan Mengatur pembagian Tugas para Tukang Dan
Pekerja

Mengawasi kegiatan Para Tukang dan pekerja dalam melakukan
pekerjaan

Mengawasi
kegiatan
para
tukang
dan
pekerja
dalam
melaksanakan pekerjaan
[Type text]
III-30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
d)

Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
Logistik
a) Melakukan pembelian barang, alat dan bahan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan jalan akses dan pagar dengan mengambil
pemasok yang sudah termasuk dalam daftar pemasok terseleksi
dan atas persetujuan pihak perusahaan.
b) Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik
barang langsung maupun barang, alat dan bahan yang dipasok.
c) Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan
mencatat keluar masuknya barang-barang yang tersedia di
penyimpanan/gudang,
d) Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan
dan laporan lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
e) Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material.
e)
Administrasi Proyek

Melaksanakan pekerjaan administrasi proyek

Membayar
upah
para
pekerja
dan
menyelesaikan
administrasi keuangan
f)

Menghitung dan membayar kerja lembur dan uang makan

Membuat laporan keuangan proyek
Surveyor
[Type text]
III-31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
 Melakukan
pelaksanaan
penyelidikan/pengukuran
survei
tempat-tempat
lapangan
lokasi
dan
yang
akan
dikerjakan.
 Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya,
 Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala
proyek.
4) Kontraktor Pondasi Bored Pile
Struktur organisasi dari PT. CATUR BORED PILE terlampir pada
Lampiran I G, Struktur Organisasi Kontraktor Bored Pile.
Tugas (Job Desk) dari masing-masing tingkatan personil PT. CATUR
BORED PILE seperti apa yang tertera pada struktur organisasninya adalah
sebagai berikut:
a) Project Director

Mengkoordinasikan pekerjaan di lapangan di Home Office.

Melakukan rapat dan evaluasi pekerjaan

Mengambil keputusan dan solusi dari masalah yang terjadi di
lapngan.
b) Project Manager

Mengkoordinir
bagian-bagian di
bawahnya
dan
menjamin
pelaksanaan pekerjaan pondasi Bored Pile sesuai spesifikasi yang ,
serta mengoreski bila ada review design

Mengkoordinir
pelaksanaan
penyelesaian
keluhan
dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyelesaian produk yang
tidak sesuai.
[Type text]
III-32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
c) Site Manager:

Merencanakan Time Schedule pelaksanaan proyek pekerjaan
pondasi Bored Pile apartemen Bintaro Icon.

Merencanaka pemakaian bahan dan alat yang akan digunakan.

Melakukan kontrol pelaksanaan pekerjaan Bored Pile sesuai
instruksi teknis yang telah diberikan.

Membuat laporan mingguan untuk Project Manager yang
mencakup kegiatan, kesulitan proyek dan hal-hal khusu yang harus
dilaporkan.
d) Site Engineer

Membantu sebagai wakil daei Site Manager.

memimpin jalannya pekerjaan pondasi Bored Pile dilapangan
dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan semua sumber daya
yang ada untuk dapat memenuhi persyaratan mutu, waktu dan
biaya yang telah ditetapkan.

bertanggung jawab atas permasalahan yang muncul dalam
pelaksanaan suatu proyek serta berkewajiban untuk memberikan
laporan pekerjaan secara berkala.
Surveyor:

Menentukan titik lokasi pengeboran pondasi Bored Pile dengan

mengacu pada gambar kerja yang telah disetujui.
Melakukan marking titik pengrboran sebelum mesin
bor
melakukan pengeboran.
e) Mandor
 Mengatur tugas pekerja pondasi tiang bor
 Mengawasi
kegiatan
pekerja
selma
melakukan
pekerjaan
pengeboran sampai pengecoran
 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
 Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan.\
[Type text]
III-33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
f) Mechanic
 Melakukan pengawasan dan perawatan alat-alat berat yang
digunakan untuk pekerjaan pondasi tiang bor.
 Melakukan perbaikan apabila terdapat kerusakan pada alat.
g) Tukang Besi:
 Merakit pembesian tulangan pondasi tiang bor (Bored Pile)
h) Operator Crane:
Mengoperasikan Service Crane selama kegiatan pekerjaan pondasi
tiang bor, mulai dari pemasangan dan pencabutan Casing, tulangan
besi, pipa Tremie sampai pelaksanaan pengecoran.
i) Operator Bor
Mengoperasikan mesin bor untuk melakukan pengeboran titik Bored
Pile
j) Logistik

Melakukan pembelian barang, alat dan bahan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan pondasi tiang bor.

Menyediakan tempat (fabrikasi) yang layak dan memelihara
dengan baik barang langsung maupun barang, alat dan bahan yang
dipasok.

Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan
mencatat keluar masuknya barang-barang yang tersedia di
penyimpanan/gudang,

Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan
laporan lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya,

Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material.
f) Tenga Pengecoran:
[Type text]
III-34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi

Melakukan penambahan cairan Slurry Polimer ke lubang bor.

Membantu pemasanagan casing,
tulangan, pipa tremie dan
pengelasan.

Membantu menahan (memegangi) corong tremie pada saat
pengecoran dari truck mixer.
3.3. Sistem lelang dan kontrak Proyek
3.3.1 Pelelangan
Pada pelaksanaan Proyek Konstruksi, pihak owner terlebih dahulu
melakukan pemilihan atau pelelangan terhadap pihak-pihak yang akan terlibat
dan nantinya akan saling bekerja sama satu sama lain. Pada umumnya
proses pelelangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Pelelangan Umum
Pelelangan umum atau seleksi umum adalah metode pemilihan
penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas, melalui media massa dan papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat
luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi
dapat mengikutinya.
2. Pelelangan Terbatas
[Type text]
III-35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
Pelelangan terbatas atau seleksi terbatas adalah metode pemilihan
penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan pengumuman resmi
dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini
mampu,
guna
memberi
kesempatan
kepada
penyedia
barang/jasa yang memenuhi kualifikasi.
3. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah metode pemilihan penyedia
barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis
maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar secara teknis
dan dapat dipertanggung jawabkan.
3.3.2 Kontrak Proyek
Kontrak adalah perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak
pemberi tugas (Owner) dengan Kontraktor. Kontrak ini dibuat setelah
pemberi tugas (Owner) menetapkan atau menunjuk pemenang
pelelangan. Penetapan pemenangan pelelangan dilaksanakan dengan cara
mengeluarkan
surat
pelulusan
pekerjaan/surat
perintah
kerja
(Gunning).
Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara owner dengan
Kontraktor. Kesepakatan tersebut diikat oleh surat perjanjian yang diatur
dalam dokumen kontrak beserta dan bersifat menyeluruh / lumpsum.
Perjanjian yang terdapatvdalam dokumen kontrak beserta dengan
lampirannya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
[Type text]
III-36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
satu dengan yang lainnya. Adapun dokumen kontrak tersebut terdiri
atas:
 Surat perjanjian (kontrak)
 Surat keputusan penunjukan pemenang lelang
 Surat keputusan penetapan pemenang lelang
 Surat penawaran
 Daftar kuantitas RAB harga penawaran yang disetujui spesifikasi
teknis dan gambar-gambar
 Berita acara hasil lelang
 Berita acara pembukaan penawaran
 Berita acara penjelasan
 Syarat-syarat khusus kontrak
 Jaminan pelaksanaan dan lain-lain yang dipersyaratkan
Terdapat beberapa jenis sistem kontrak berdasarkan kebutuhan Proyek
Konstruksi, antara lain:
a. Kontrak Unit Price
Kontrak Unit Price atau kontrak harga satuan adalah kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap
untuk setiap satuan pekerjaan, dengan spesifikasi teknis tertentu,
yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara dan
sistem pembayaran kepada penyedia jasa/Kontraktor pelaksanaan
[Type text]
III-37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap volume pekerjaan
yang benar-benar telah dilaksanakan.
b. Kontrak Lump Sum Fixed Price
Adalah kontrak yang semua pekerjaan dalam dokumen kontrak dan
dilaksanakan oleh Kontraktor dengan jumlah imbalan tetap. Tetapi
jika terjadi perubahan oleh pemilih maka akan dipertimbnagkan
pekerjaan tambah kurang.
c. Kontrak Biaya Tambah Upah yang Dinegosiasikan (Negotiated
Cost Plus and Free Contract)
Pada tipe kontrak ini Kontraktor menyetujui untuk melaksanakan
pekerjaan dengan mendapatkan upah yang tetap ataupun bervariasi
yang telah mengandung laba biaya-biaya umum perkantoran
dengan mendapatkan penggantian terhadap semua biaya lapangan
sesuai dengan biaya nyata.
d. Kontrak Owner Builder
Merupakan jenis kontrak yang pemiliknya sekaligus sebagai
Kontraktor, sehingga dapat mengerjakan Proyeknya dengan
kekuatan sendiri atau dengan mensubkan pekerjaan tertentu pada
subKontraktor.
e. Kontrak Design and Build
Pada kontrak jenis ini Owner hanya menyampaikan gagasan
spesifikasi dan luas lahan. Setelah itu Kontraktor merancang dan
[Type text]
III-38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi
mengerjakannya. Pada sistem ini perusahaan bertanggung jawab
penuh
baik
desain
maupun
Konstruksinya.
Pembayaran
dilakukan pada saat Proyek sudah selesai dan Owner hanya
tinggal menggunakannya.
Sistem Kontrak yang digunakan pada Proyek pekerjaan Apartmen
Bintaro icon adalah Kontrak Unit Price yang berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan pekerjaan, dengan
spesifikasi teknis tertentu. Khusus untuk PT. Catur Pile selaku
Kontraktor pada pekerjaan Pondasi Bored Pile,
sistem
kontraknya yaitu Lump Sum Fixed Price di mana pekerjaan
dalam dokumen kontrak dan dilaksanakan oleh Kontraktor
dengan jumlah imbalan tetap.
[Type text]
III-39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download