Pengaruh Olah Raga Jenis Aerobik pada Komposisi Tubuh

advertisement
Diabetics
Dipublikasikan di :
Asian Congress of Nutrition, Japan 2015. PS-01-p-202 (Poster Presentation)
ARTIKEL PENELITIAN
Pengaruh Olah Raga Jenis Aerobik pada Komposisi Tubuh,
Sensitivitas Insulin, Profil Lipid pada Subjek dengan Faktor Risiko
Diabetes
Ardy Brian Lizuardi1*, Kamalita Pertiwi1, Astri Kurniati1, Susana Sie1
Abstrak. Obesitas, memiliki keturunan diabetes, dan peningkatan kadar gula darah merupakan faktor-faktor
risiko diabetes. Indonesia merupakan negara kedua terbesar dengan penderita diabetes di area pasifik
barat. Menjalani olah raga secara rutin direkomendasikan oleh American Diabetes Association sebagai
upaya penanganan dan pencegahan diabetes. Kendati demikian, tidak banyak studi yang mengamati
pengaruh olah raga pada subjek sehat non diabetes dengan faktor risiko diabetes di Indonesia. Desain studi
yang digunakan di dalam studi ini adalah randomized controlled study untuk melihat pengaruh olah raga
jenis aerobik pada subjek dengan faktor risiko diabetes. Kriteria orang dengan faktor risko diabetes setidaktidaknya memiliki satu dari tiga faktor risiko berikut : memiliki keturunan derajat pertama diabetes, dan
atau obesitas (IMT ≥ 23,0 dengan persentase lemak tubuh ≥ 25 %), dan atau memiliki kadar gula darah
puasa pada selang 90-99 mg/dl. Subjek mengikuti olah raga aerobik seperti jogging, berenang, dan
bersepeda selama 10 minggu (3 sesi setiap minggunya dan 45 menit setiap sesinya). Pengukuran komposisi
tubuh (bio-impedansi dengan Inbody 720), sensitivitas insulin (Homeostatis Model Assessment, HOMA-IR),
toleransi glukosa (uji toleransi oral glukosa), dan profil lipid dilakukan pada sebelum dan sesudah intervensi
program olah raga. Sejumlah 13 subjek bersedia mengikuti program olah raga aerobik selama 10 minggu.
Sebanyak 10 subjek berhasil menyelesaikan program olah raga dan masuk ke dalam analisis akhir. Setelah
program olah raga aerobik 10 minggu, hanya kadar gula darah puasa yang mengalami penurunan secara
siginfikan (MD: -5.3 mg/dl, P: 0,011). Akan tetapi, hasil sub-analisis menunjukkan subjek dengan kelebihan
berat badan dan obesitas (n = 8) mengalami penurunan kadar gula darah puasa, massa lemak, indeks massa
tubuh (IMT), waist-to-hip ratio (WHR), dan estimated visceral fat secara signifikan (P< 0.05). Perubahan
pada HOMA-IR, 2 jam post prandial kadar glukosa, insulin puasa, kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida,
berat badan, massa lemak, dan persentase lemak tubuh tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Program olah raga aerobik selama 10 minggu dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa.
Perubahan akibat olah raga aerobik lebih terlihat pada subjek dengan kelebihan berat badan dan obesitas.
Hal ini menunjukkan olah raga aerobik efektif untuk mencegah diabetes pada subjek sehat dengan faktor
risiko diabetes.
Kata kunci: olah raga aerobik, faktor risiko diabetes, komposisi tubuh
________________________________________________
Nutrifood Research Center, Jakarta, Indonesia
*
Corresponding author. Tel.: +62-21- 4605780 ; fax: +62-21-46829506 |E-mail : [email protected]
1
Download