Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik

advertisement
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng
PUTUSAN
NOMOR : 200/G/2012/PTUN-JKT
In
do
ne
si
a
R
putusan.mahkamahagung.go.id
A
gu
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, yang memeriksa, memutus
ub
lik
ah
dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan
acara biasa telah memutuskan dengan pertimbangan-pertimbangan seperti
am
tersebut dibawah ini, dalam perkara antara : ----------------------------------------------
ep
PT. GREAT GIANT LIVESTOCK, suatu perseroan terbatas yang didirikan
ah
k
menurut undang-undang Republik Indonesia, berdarsarkan
In
do
ne
si
R
Akta Pendirian Nomor 39 tanggal 6 Maret 1990 dibuat
dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah
A
gu
ng
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia
berdasarkan
Surat
Keputusan
Nomor
AHU-26279.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 5 Juli 2009,
beralamat di Jalan Raya Arah Menggala KM. 77, Desa
ah
Terbanggi, Lampung Tengah, dalam hal ini diwakili oleh :
lik
Didiek Purwanto, Kewarganegaraan Indonesia, Tempat
ub
m
Tinggal Dusun 8 PT GGP, Terbanggi Besar, Kecamatan
ka
Terbanggi Besar, Pekerjaan Direktur, bertindak untuk dan
ep
atas nama PT Great Giant Livestock dan selanjutnya dalam
es
on
Halaman 1 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
In
d
A
gu
ng
M
R
ah
hal ini diwakili oleh kuasanya : --------------------------------------
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
Prof. Dr. Yusril lhza Mahendra, S.H, M.sc ; ---------------
Hidayat Achyar, S.H ; -------------------------------------------
3.
Jamaluddin Karim, S.H., M.H ; -------------------------------
4.
Widodo Iswantoro, S.H ; ---------------------------------------
5.
Mansur Munir, S.H ; ---------------------------------------------
6.
Agus Dwiwarsono, S.H., M.H ; -------------------------------
ep
In
do
ne
si
Rd. Yudi Anton Rikmadani, S.H., M.H ; --------------------
A
gu
ng
7.
ub
lik
2.
R
ah
k
am
ah
A
gu
ng
R
1.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
8.
Arfa Gunawan, S.H ; --------------------------------------------
9.
Adria Indra Cahyadi, S.H ; ------------------------------------
lik
ah
10. Nur Syamsiati Duha, S.H ; ------------------------------------
ub
m
Semuanya berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan
ka
Advokat, beralamat di Kantor Hukum IHZA & IHZA Law
Subroto,
ep
Firm, Gedung Citra Graha, Lantai 10, Jalan Jenderal Gatot
Kav. 35-36, Jakarta Selatan 12950, berdasarkan
In
d
A
gu
2
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
2
Halaman 2
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Kuasa
Khusus
R
Surat
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
tertanggal
19
Oktober
2012,
gu
ng
selanjutnya disebut sebagai ……............... PENGGUGAT ;
Melawan :
KEMENTERIAN
PERTANIAN
REPUBLIK
INDONESIA,
Tempat
ub
lik
Kedudukan Jalan Harsono RM, No. 3, Gedung C, Pasar
ah
A
1. DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Minggu, Jakarta 12550, dalam hal ini memberikan kuasa
am
kepada : -----------------------------------------------------------------Suharyanto, S.H., Kepala Biro Hukum dan Informasi
ep
1.
3.
In
do
ne
si
Ir. Abu Bakar, S.E., M.M., Direktur Perbitian Ternak ; -
A
gu
ng
2.
R
ah
k
Publik ; -------------------------------------------------------------
DR.
Ir.
Riwantoro,
M.M.,
Sekretaris
Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan ; -----------
Purwadi, S.H., Kepala Bagian Perjanjian dan Bantuan
lik
ah
4.
ka
5.
ub
m
Hukum Biro Hukum dan Informasi Publik ; --------------Pujianto Ramlan, S.H., Kepala Bagian Perundang-
es
on
Halaman 3 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
In
d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
Undangan IIA, Biro Hukum dan Informasi Publik ; ------
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
Drh. Abdul Karnaen, Kepala Sub Direktorat Bibit
R
6.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
Ternak Ruminansia ; -------------------------------------------
8.
Ir. Fauziah M. Hasani, M.M., Kepala Sub Direktorat
Mutu Bibit Ternak ; ----------------------------------------------
Drs. Tri Handono Wihendro, S.H., M.M., Kepala
ah
Bagian
Umum
Sekretariat
Direktorat
ub
lik
A
gu
7.
Jenderal
ah
k
9.
Jhon Indra G. Purba, S.H., Kepala Sub Bagian
ep
am
Peternakan dan Kesehatan Hewan ; -----------------------
R
Pertimbangan dan Bantuan Hukum Biro Hukum dan
In
do
ne
si
A
gu
ng
Informasi Publik ; ------------------------------------------------
10. Joko Supriyanto, S.H., Kepala Subbagian Hukum
Sekretariat
Direktorat
Jenderal
Peternakan
dan
lik
ah
Kesehatan Hewan ; ---------------------------------------------
11. Andika Prima Hadi, S.H., Staf Subbagian Hukum
ka
ub
m
Sekretariat dan Kesehatan Hewan ; ------------------------
ep
Kesemuanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor
R
In
d
A
gu
4
on
ng
selanjutnya disebut sebagai ........................ TERGUGAT I ;
es
21295/HK.130/F/11/2012, tanggal 21 Nopember 2012,
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
4
Halaman 4
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
BADAN
KARANTINA
R
2. KEPALA
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
PERTANIAN,
KEMENTERIAN ------
ng
PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Tempat Kedudukan Kantor Pusat
Kementerian Pertanian Gedung E, Lantai I, V dan VII,
gu
Jalan Harsono RM, Nomor 3, Ragunan, dalam hal ini
A
memberikan kuasa kepada : ----------------------------------------
ub
lik
ah
1. Suharyanto, SH., Kepala Biro Hukum dan Informasi
am
Publik Kementerian Pertanian ; --------------------------------
ah
k
ep
2. Drh. Agus Sunanto, MP., Kepala Balai Besar Karantina
In
do
ne
si
R
Pertanian Tj. Priok ; -----------------------------------------------
A
gu
ng
3. MM. Eddy Purnomo, SE,.MH., Kepala Bagian Hukum
dan Humas, Badan Karantina Pertanian ; -------------------
4. Ir. R. Fauzar Rochani, MM., Kepala Balai Karantina
lik
ah
Pertanian Kls I Bandar Lampung ; ----------------------------
5. Drh. Tri Wahyuni, M.Si., Kabid Karantina BBKP
ka
ub
m
Tj. Priok ; ------------------------------------------------------------
ep
6. Drh. Puji Hartono, MP., Kasie Karantina Hewan BKP
es
on
Halaman 5 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
In
d
A
gu
ng
M
R
ah
Tj. Priok ; -------------------------------------------------------------
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
6
R
7. Jhon
G.
Purba,
SH.,
Kepala
Subbagian
ng
Pertimbangan dan Bantuan Hukum ; -------------------------
gu
8. Ricko Adrianto, SH., Staf Subbagian Hukum dan
A
Humas, Badan Karantina Pertanian ; -------------------------
berdasarkan
Surat
Kuasa
ub
lik
ah
Kesemuanya
Khusus
am
Nomor 8494/TU.220/L/II/2012, tanggal 14 Nopember
2012, selanjutnya disebut sebagai ........ TERGUGAT II ;
BALAI
KARANTINA
PERTANIAN
ep
ah
k
3. KEPALA
KELAS
I
BANDAR
R
LAMPUNG, Tempat Kedudukan Jalan Jawa Nomor 3, Pelabuhan Panjang,
In
do
ne
si
Bandar Lampung, dalam hal ini memberikan kuasa
A
gu
ng
kepada : -------------------------------------------------------------1. Suharyanto, SH., Kepala Biro Hukum dan Informasi
Publik Kementerian Petanian ; -----------------------------
lik
ah
2. drh. Agus Sunanto, MP., Kepala Balai Besar
ub
m
Karantina Pertanian Tj. Priok ; -----------------------------
ep
ka
3 MM. Eddy Purnomo, SE,.MH., Kepala Bagian Umum
dan Humas, Badan Karantina Pertanian ; --------------
In
d
A
gu
6
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
Indra
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 6
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
4. drh. Tri Wahyuni, M.Si., Kabid Karantina Hewan
5. drh. Puji Hartono.,MP., Kasi Karantina Hewan BKP
Kls I Bandar Lampung ; --------------------------------------
A
gu
ng
BBKP Tj. Priok ; -----------------------------------------------
6. Jhon Indra G. Purba, SH., Kepala Subbagian
ub
lik
ah
Pertimbangan dan Bantuan Hukum ; --------------------
am
7. Ricko Adrianto, SH., Staf Subbagian Hukum dan
ah
k
ep
Humas, Badan Karantina Pertanian ; --------------------
907/TU.230/L.14.B/11/2012, tanggal
In
do
ne
si
R
Kesemuanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor
20
Nopember
A
gu
ng
2012, selanjutnya disebut sebagai ....... TERGUGAT III ;
4. DRH. AKHIR SANTOSO, Selaku Dokter Petugas Karantina, Balai
Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung,
Tempat Kedudukan Jalan Jawa Nomor 3, Pelabuhan
lik
ah
Panjang, Bandar Lampung, dalam hal ini memberikan
kuasa kepada : -----------------------------------------------------
ub
m
1. Suharyanto, SH., Kepala Biro Hukum dan Informasi
es
on
Halaman 7 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
In
d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
Publik, Kementerian Pertanian ; ---------------------------
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
8
R
2. Drh. Agus Sunanto, MP., Kepala Balai Besar
gu
ng
Karantina Pertanian Tj. Priok ; ----------------------------
3. MM. Eddy Purnomo, SE,. MH., Kepala Bagian
ub
lik
ah
A
Hukum dan Humas, Badan Karantina Pertanian ; ----
4. Ir. R. Fauzar Rochani, MM., Kepala Balai Karantina
ah
k
ep
am
Pertanian Kls I Bandar Lampung ; ------------------------
5. Drh. Tri Wahyuni, M.Si., Kabid Karantina Hewan
In
do
ne
si
R
BBKP Tj. Priok ; -----------------------------------------------
A
gu
ng
6. Drh. Puji Hartono., MP., Kasi Karan Tina Hewan
BKP Kls I Bandar Lampung ; -------------------------------
Pertimbangan dan Bantuan Hukum ; --------------------
lik
ah
7. Jhon Indra G. Purba, SH., Kepala Subbagian
8. Ricko Adrianto, SH., Staf Subbagian Hukum dan
ep
ka
ub
m
Humas, Badan Karantina Pertanian ; --------------------
In
d
A
gu
8
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 8
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Kesemuanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor
20 Nopember
2012, selanjutnya disebut sebagai ...... TERGUGAT IV ;
gu
ng
910/TU.230/L.14.B/ 11/2012, tanggal
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut ; ------------------------------------
Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Nomor : 200/PEN-DIS/2012/PTUN-JKT tertanggal 5 Nopember 2012
ub
lik
ah
A
-
am
tentang Pemeriksaan dengan Acara Biasa ; -------------------------------------------
Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
ah
k
ep
Nomor : 200/PEN/2012/PTUN-JKT tertanggal 5 Nopember 2012, tentang
Penunjukan Susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus
membaca
Penetapan
Hakim
In
do
ne
si
Telah
A
gu
ng
-
R
sengketa yang bersangkutan ; -----------------------------------------------------------Ketua
Majelis
Nomor
:
200/PEN-HS/2012/PTUN-JKT tertanggal 5 Nopember 2012 tentang hari
Pemeriksaan Persiapan yang pertama ; ------------------------------------------------
-
Telah membaca Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta Nomor : 200/G/2012/PTUN-JKT, tertanggal 23 Nopember 2012,
lik
ah
tentang Penundaan Pelaksanaan Keputusan Berita Acara Penolakan
ub
1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012 ; ----------------------------------------------Telah membaca berkas perkara dalam sengketa yang bersangkutan ; -------
-
Telah memeriksa surat-surat bukti dan mendengarkan keterangan para
Halaman 9 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
In
d
ng
gu
A
on
pihak serta Pada Saksi dan Para Ahli dipersidangan ; ------------------------------
es
R
ep
-
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
(Decklaration of Refusal), Formulir KH-8.B, Nomor : 2012.1.011.01.8B.
Halaman 9
Telah membaca Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara
R
-
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
A
gu
ng
Persidangan dalam sengketa yang bersangkutan ; --------------------------------
TENTANG DUDUK SENGKETA
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap
ub
lik
ah
Tergugat dengan surat gugatannya tertanggal 25 Oktober 2012 yang diterima
dan didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
am
pada tanggal
25 Oktober
2012,
dengan Register Perkara Nomor :
200/G/2012/PTUN-JKT, dan sebagaimana telah diperbaiki dengan surat
In
do
ne
si
Bahwa Obyek Sengketa dalam perkara ini adalah Berita Acara Penolakan
A
gu
ng
1.
ep
Obyek Sengketa
R
ah
k
gugatan perbaikannya tertanggal 14 Nopember 2012, sebagai berikut : -----------
(Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.
000125, bertanggal 24 Agustus 2012 yang diterbitkan oleh Tergugat II
melalui Tergugat III dan ditandatangani oleh Tergugat IV ; ---------------------
ah
2.
Bahwa Para Tergugat adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
lik
pelaksanaan perlindungan kelestarian sumber daya alam hayati hewan
ub
m
dan tumbuhan, lingkungan dan keanekaragaman serta keamanan pangan,
ka
berkewajiban melakukan pengembangan usaha pembenihan dan/atau
ep
pembibitan untuk menjamin ketersediaan benih, bibit, dan/atau bakalan
dan melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan Undang-Undang
ah
In
d
A
gu
10
on
ng
es
R
No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dan
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
10
Halaman 10
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan Dan Kesehatan
ng
Hewan, sehingga obyek sengketa termasuk dalam kategori Keputusan
Tata usaha Negara yang dikeluarkan Pejabat Tata Usaha Negara yang
gu
berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang bersifat konkret,
Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
ub
lik
ah
A
individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat (vide
am
Usaha Negara), dengan alasan sebagai berikut : ----------------------------------
Bahwa Obyek Sengketa bersifat konkret artinya berbentuk suatu
ah
k
ep
a.
keputusan seperti terbaca dari kepala surat “Berita Acara Penolakan
In
do
ne
si
Bahwa Obyek Sengketa bersifat individual, yaitu hanya ditujukan
A
gu
ng
b.
R
No. 2012.1.011.01.8B.1.000125” ; ----------------------------------------------
kepada pribadi Penggugat, bukan kepada umum ; -------------------------
c.
Bahwa obyek Sengketa bersifat final atau difinitif, tidak membutuhkan
persetujuan dari lembaga atau pihak lain baik secara vertikal maupun
horizontal dan karenanya telah menimbulkan akibat hukum bagi
lik
ah
Penggugat berupa penolakan sapi bibit impor Penggugat, dan tidak
ub
Pasal 48 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
3.
ep
Usaha Negara) ; ---------------------------------------------------------------------
ah
ka
m
terdapat upaya administratif yang tersedia bagi Penggugat (Vide
Bahwa obyek Sengketa bukanlah keputusan pejabat tata usaha negara
es
on
ng
M
R
yang dikecualikan dari pengertian keputusan pejabat tata usaha negara
In
d
A
gu
Halaman 11 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
12
R
karena “dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum
ng
Pidana, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan-
peraturan lain yang bersifat pidana” sebagaimana diatur dalam Pasal 2
gu
angka 4 Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
A
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
4.
Bahwa Obyek Sengketa nyata-nyata telah menimbulkan kerugian kepada
ub
lik
ah
Penggugat. Akibat tindakan penolakan sapi bibit impor Penggugat telah
am
menderita kerugian materil, antara lain, karena kondisi sapi yang sebagian
besar sedang bunting memerlukan banyak biaya untuk tindakan dan
ah
k
ep
perhatian medis, karena itu kepentingan Penggugat untuk membatalkan
Obyek Sengketa dengan melakukan upaya hukum yang sah dan
In
do
ne
si
R
konstitusional adalah jelas dan beralasan hukum, karena didasarkan atas
A
gu
ng
kerugian yang nyata. Karena itu pula Penggugat menganggap bahwa
adagium “point de interet point de'action” telah terpenuhi untuk melakukan
gugatan ini ; ----------------------------------------------------------------------------------
Tenggang Waktu Gugatan
lik
gugatan ini didaftarkan dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha
ub
Negara Jakarta pada tanggal 25 Oktober 2012, sehingga gugatan diajukan
Penggugat masih dalam tenggang waktu yang ditentukan Undang-Undang yaitu
90 (sembilan puluh) hari sejak dikeluarkannya atau diterimanya Surat
ep
ka
m
ah
Bahwa obyek Sengketa diterbitkan tanggal 24 Agustus 2012 sedangkan
Keputusan a quo oleh Para Tergugat (Vide Pasal 55 Undang-Undang No. 5
In
d
A
gu
12
on
ng
es
R
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara) ; -----------------------------------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 12
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Dasar Gugatan (Posita)
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Peraturan Menteri Pertanian No. 36/Permentan/OT.140/8/2006
ng
1.
Tahun 2006, tentang Sistem Pembibitan Ternak Nasional, Pasal 1,
gu
menyatakan : --------------------------------------------------------------------------------
A
a) Sistem Perbibitan Ternak Nasional adalah tatanan yang mengatur
hubungan dan saling ketergantungan antara pengelolaan sumberdaya
ub
lik
ah
genetik, pemuliaan, perbanyakan, produksi, peredaran, pemasukan
am
dan pengeluaran benih dan atau bibit unggul, pengawasan penyakit,
pengawasan mutu, pengembangan usaha dan kelembagaan ; -----------
ah
k
ep
b) Pembibitan adalah kegiatan budidaya menghasilkan bibit ternak untuk
In
do
ne
si
R
keperluan sendiri atau untuk diperjualbelikan ; --------------------------------c) Bibit ternak adalah semua hasil pemuliaan ternak yang memenuhi
A
gu
ng
persyaratan tertentu untuk dikembangkan ; -------------------------------------
Dalam Pasal 14 dinyatakan : ------------------------------------------------------------
a. Bibit ternak yang diproduksi meliputi bibit dasar, bibit induk dan bibit
lik
b. Bibit dasar (Elite/Foundation Stock) sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diperoleh dari proses seleksi rumpun atau galur yang mempunyai
nilai pemuliaan di atas nilai rata-rata ; --------------------------------------------
ub
m
ah
sebar ; -------------------------------------------------------------------------------------
ep
ka
c) Bibit induk (Breeding Stock) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
es
on
ng
M
R
ah
diperoleh dari proses pengembangan bibit dasar ; ----------------------------
In
d
A
gu
Halaman 13 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
14
R
d) Bibit sebar (Commercial Stock) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ng
diperoleh dari proses pengembangan bibit induk ; ----------------------------
gu
Pasal 31 menyatakan : -------------------------------------------------------------------a) Menteri menetapkan jenis ternak dan negara asal dari benih/bibit yang
A
boleh dimasukan dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia
berdasarkan standar mutu, keamanan hayati, kesehatan hewan atau
ub
lik
ah
setelah dilakukan kontrol, pemeriksaan dan pembuktian (Control
am
Inspection and Approval - CIA) oleh pejabat fungsional pengawas bibit
ternak, tenaga medik veteriner atau pejabat yang ditunjuk ; ----------------
ah
k
ep
b) Pemasukan benih dan atau bibit harus disertai sertifikat asal usul
R
(pedigree), sertifikat negara asal (certificate of origin), dan sertifikat
In
do
ne
si
kesehatan hewan (certificate of animal health) ; -------------------------------
A
gu
ng
c. Perorangan dan atau badan hukum yang akan memasukan benih dan
atau bibit wajib memperoleh persetujuan Menteri ; ---------------------------
2.
Bahwa Peraturan Menteri pertanian No. 40/Permentan/PD.400/9/2009
tanggal 8 September 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha
lik
ah
Pembibitan Sapi (KUPS), menyatakan: Sasaran pelaksanaan usaha
pembibitan sapi menggunakan skim Kredit Usaha Pembibitan Sapi adalah
ub
m
tersedianya 1 juta ekor sapi induk dalam kurun waktu 5 tahun atau setiap
ka
tahunnya sebanyak 200.000 ekor, dilakukan oleh pelaku usaha pembibitan
ep
sapi potong dan sapi perah dalam rangka penyediaan bibit sapi secara
R
In
d
A
gu
14
on
ng
berasal dari sapi impor, sapi turunan impor dan sapi lokal. Pengadaan sapi
es
berkelanjutan. Sapi tersebut adalah sapi betina bunting/siap bunting,
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 14
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
impor dan turunannya untuk menambah populasi sapi, sedangkan sapi
ng
lokal untuk penyelamatan atau mengurangi pemotongan sapi betina
produktif. Penggunaan sapi lokal dalam jumlah terbatas dan hanya pada
gu
wilayah sumber bibit sapi lokal dan diutamakan Sapi Bali. (Lampiran, poin
A
1 Pendahuluan, huruf D. Sasaran) ; ---------------------------------------------------
3.
Bahwa Pencanangan Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) 2014
ub
lik
ah
oleh Kementerian Pertanian (Direktorat Jenderal Peternakan & Kesehatan
am
Hewan) melahirkan kebijakan pembatasan kuota impor khusus sapi
bakalan (feeder cattle) untuk digemukan. Penentuan besarnya pemberian
dipertimbangkan berdasarkan
ep
ah
k
ijin impor per perusahaan (importir)
beberapa kriteria sebagai berikut : ----------------------------------------------------Realisasi ijin impor yang diberikan tahun lalu dan tahun berjalan ; -----
2)
Usaha Pembibitan/pengembangbiakan yang merupakan partisipasi
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
1)
nyata perusahaan untuk menunjang PSDS 2014 minimal sebanyak
10 % dari kapasitas/rencana impor ; --------------------------------------------
Serapan sapi lokal minimal 10 % dari kapasitas kandang ; ---------------
4)
Kepemilikan Rumah Potong Hewan ( RPH) atau kontrak/kerja sama
lik
ah
3)
dengan RPH lainnya yang memenuhi persyaratan kesejahteraan
ep
Usaha kemitraan dengan peternak lokal sekitar di bidang pembibitan/
penggemukan ; -------------------------------------------------------
Daging Sapi tersebut berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
on
ng
es
Bahwa guna mendukung program pemerintah dalam rangka swasembada
R
4.
M
In
d
A
gu
Halaman 15 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
5)
ub
m
hewan ; ---------------------------------------------------------------------------------
Halaman 15
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
16
sapi
potong
dari
peranakannya.
Berdasarkan
ng
bibit
R
undangan yang berlaku, Penggugat telah mengajukan permohonan impor
rekomendasi
Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan & Kesehatan
gu
Hewan No. 1670/Kpts/PD.41/0/5/2012 tanggal 7 Mei 2012, Penggugat
am
5.
04.PI-54.12.0053, tanggal 10 Mei 2012 sebanyak 5.000 ekor sapi bibit
potong ; ---------------------------------------------------------------------------------------
ub
lik
ah
A
memperoleh Persetujuan Impor Hewan dari Menterian Perdagangan No.
Bahwa kemudian berdasarkan dokumen-dokumen impor, yaitu : ------------1. Bill of Lading (B/L) No.001, tanggal 31 Juli 2012 ; ----------------------------
ah
k
ep
2. Certifikat of Health, Australian Government No. NTW/A302, tanggal 30
R
Juli 2012, jumlah sapi sebanyak 2.797 ekor dengan keterangan : Kind
In
do
ne
si
(Sepecies) : Cattle dan Class : Breeder (Bibit) ; -------------------------------
A
gu
ng
3. Cerfficate of Origin No. P23982 ; --------------------------------------------------
sapi tiba di pelabuhan Panjang Lampung tanggal 5 Agustus 2012 dengan
jumlah 2.797 ekor (mati 2 ekor) ; -------------------------------------------------------
6.
Pada tanggal 07 Agustus 2012 Direktorat Perbibitan, Direktorat Jenderal
lik
ah
Peternakan & Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, mengirim team
Pengawas Bibit (Wasbit) untuk melakukan penilaian dan pemeriksaan
ub
m
reproduksi (palpasi rectal). Hasil pemeriksaan sebanyak 200 ekor sapi
ka
dalam kondisi bunting dan dari yang belum dilakukan pemeriksaan
ep
kebuntingan dilakukan secara sampling sebanyak 14 ekor dengan hasil 9
R
In
d
A
gu
16
on
ng
memiliki status reproduksi normal. Hasil dari Wasbit menyatakan bahwa
es
ekor (64 %) dalam keadaan bunting antara 3 - 6 bulan dan 5 ekor (36 %)
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 16
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
sapi yang dimasukkan tidak termasuk klasifikasi bibit karena tidak
ng
dilengkapi certifikat pedigree individual tetapi hanya certifikat pedigree
kolektif, Guna melengkapi persyaratan seperti yang disampaikan oleh
gu
wasbit maka Penggugat pada tanggal 30 Agustus 2012 menyerahkan
am
7.
pada tanggal 5 September 2012 penggugat menyerahkan certifikat
pedigree kepada Balai Karantina Hewan Panjang sebanyak 2.797 lembar ;
ub
lik
ah
A
contoh certifikat pedigree individual kepada Kepala Pusat Karantina, dan
Bahwa pada tanggal 24 Agustus 2012 Penggugat menerima Berita Acara
Penolakan (Form KH-8.b), yang berarti Para Tergugat menolak sapi-sapi
ah
k
ep
impor Penggugat. Penolakan tersebut didasarkan pada nota dinas
Tergugat I kepada Menteri Pertanian No. 13055/PD.410/F/08/2012,
In
do
ne
si
R
tanggal 13 Agustus 2012, dimana sapi-sapi tersebut dianggap bukan jenis
A
gu
ng
sapi bibit. Di bagian kesimpulan nota dinas tersebut tertulis: 5. Kesimpulan
tim dari hasil pemeriksaan tersebut di atas bahwa sapi betina yang
dimasukkan oleh PT Asustasia Stockffeed, PT Great Giant Livestock
(GGLC) dan PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) semua sapi betina yang
dimasukkan sebagian besar dalam status bunting dan yang tidak bunting
lik
bibit karena tidak ada surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan
pedigree secara individual sebagaimana tersebut dalam Peraturan Menteri
ub
m
ah
dengan status reproduksi normal, namun tidak masuk dalam klasifikasi
ep
ka
Pertanian No. 19/Permentan/OT.140/3/2012, tentang Persyaratan Mutu
ah
Benih, Bibit Ternak dan sumber Daya Genetik Hewan. Berdasarkan nota
on
ng
M
diberitakan baik di media cetak atau media elektronik antara lain fisik sapi
es
R
dinas tersebut timbul polemik, asumsi dan pernyataan negatif yang
In
d
A
gu
Halaman 17 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
18
R
tidak sesuai izin dan tidak dilengkapi sertifikat klasifikasi bibit dan
ng
pedigree, sapi harus dikembalikan ke negara asal atau disita negara,
padahal Penggugat telah menyerahkan pedigree individual sebagaimana
gu
dipersyaratkan Pasal 9 Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/
A
OT.140/3/2012 tersebut ; -----------------------------------------------------------------
8.
Bahwa kekuatan sebuah nota dinas yang dikeluarkan Tergugat I (No.
ub
lik
ah
13055/P0.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012) berdasarkan prinsip
am
acontrario actus tidak dapat membatalkan sebuah Surat Keputusan yang
dikeluarkan oleh Menteri (No. 04.PI-54.12.0068, tanggal 03 Juli 2012)
ah
k
ep
karena secara hirarkies kedudukannya lebih rendah sehingga tidak dapat
Bahwa pada tanggal 13 September 2012 Penggugat dan Direktur Apfindo
In
do
ne
si
9.
R
menjadi dasar penolakan sapi bibit impor Penggugat ; ---------------------------
A
gu
ng
(Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia) melakukan pertemuan
dengan Tergugat I serta Tergugat II, memohon agar sapi-sapi yang
Penggugat import tersebut dinyatakan tergolong sebagai sapi bibit karena
dokumen import yang Penggugat miliki, yaitu: B/L, certificate of Health,
dan Certificate of Origin adalah resmi dan telah dilengkapi pedigree sesuai
lik
ub
dan tidak ada masalah fiskal dengan Bea Cukai ; --------------------------------10. Bahwa dengan demikian penerbitan Berita Acara Penolakan (Declaration
of
Refusal),
Formulir
KH-8.b,
Nomor
ep
ka
2012.1.011.01.8B.1.000125,
dikatagorikan
sebagai
tindakan
kesewenang-wenangan
In
d
A
gu
18
para
on
ng
bias
es
bertanggal 24 Agustus 2012 yang menjadi obyek sengketa perkara ini,
R
m
ah
Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/OT.140/3/2012, Pasal 9,
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 18
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Tergugat (abuse of power) karena telah tidak cermat atau tidak hati-hati
ng
menerapkan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Menteri
Pertanian No. 19/Permentan/OT.140/3/2012, Pasal 9, yang berbunyi:
gu
pemasukan benih dan/atau bibit sebagaimana dimaksud Pasal 8 harus
ah
A
memenuhi persyaratan mutu dan dilengkapi dengan serffikat bibit dari
negara asal, sehingga merugikan Penggugat ; -------------------------------------
ub
lik
11. Bahwa oleh karena segala sarana yang tersedia telah diupayakan akan
am
tetapi usaha Penggugat tidak ditanggapi Para Tergugat, maka satusatunya upaya adalah memohon Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
ah
k
ep
melindungi Penggugat dari kesewenang-wenanganan Para Tergugat atas
In
do
ne
si
R
hak-hak Penggugat agar kerugian Penggugat tidak semakin besar ; -------12. Bahwa Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik telah dilanggar Para
A
gu
ng
Tergugat dalam menerbitkan Obyek Sengketa yaitu : ----------------------------
a. Dengan menolak sapi impor Penggugat tanpa alasan yang sah
padahal semua syarat telah terpenuhi sesuai aturan perundang-
undangan maka Tergugat telah melanggar asas kepentingan umum
lik
asas keserasian dan keseimbangan, melanggar asas keterbukaan,
juga melanggar asas proporsionalitas ; -----------------------------------------penyelenggara
negara,
Para
Tergugat
juga
telah
ep
ka
b. Sebagai
ub
m
ah
dalam menjalankan Negara/Tata Usaha Negara, tidak mengindahkan
ah
meninggalkan asas profesionalitas yang mencoreng kewibawaan para
es
on
ng
M
R
Tergugat sebagai Pejabat Tata Usaha Negara ; -------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 19 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
20
R
c. Pelanggaran asas-asas umum pemerintahan yang baik di atas pada
ng
akhirnya bermuara pada terlanggarnya asas kelestarian sumberdaya
alam hayati dimana tujuan penyelenggaraan karantina hewan untuk
gu
melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati tidak terpenuhi ; --------
A
13. Bahwa penerbitan Obyek Sengketa bertentangan dengan peraturan
perundang-undang dan asas-asas umum pemerintahan yang baik karena
ub
lik
ah
itu adalah beralasan hukum Penggugat mengajukan gugatan ini, sesuai
am
dengan Pasal 53 ayat (2) huruf a dan huruf b Undang-Undang No. 9
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
ah
k
ep
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan bahwa alasanalasan yang dapat digunakan dalam gugatan adalah : ---------------------------
In
do
ne
si
R
1. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
A
gu
ng
peraturan perundang-undangan yang berlaku ; --------------------------------
2. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
asas-asas umum pemerintahan yang baik ; ------------------------------------
14. Bahwa dari uraian diatas sudah sangat jelas bahwa Para Tergugat selain
lik
ah
telah membuat suatu keputusan (Obyek Sengketa) yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku juga mengabaikan
asas-asas umum pemerintahan yang baik, oleh karena itu cukup alasan
ub
m
bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan gugatan Penggugat, dan
ep
menyatakan batal atau tidak sah Obyek Sengketa tersebut di atas ; ---------
In
d
A
gu
20
on
ng
tindakaan lain yang lebih merugikan Penggugat sehingga sangat
es
15. Bahwa Penggugat merasa khawatir Para Tergugat akan melakukan
R
ka
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 20
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
beralasan menurut hukum Penggugat mohon penundaan Obyek Sengketa
ng
sampai adanya putusan pokok perkara ini mempunyai kekuatan hukum
tetap (inkracht van gewijsde) ; ----------------------------------------------------------
gu
Permohonan Penundaan Pelaksanaan Obyek Sengketa
A
1.
Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 67 Undang-Undang No. 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata usaha Negara, Penggugat mengajukan
ub
lik
ah
permohonan penundaan pelaksanaan Obyek Sengketa, mengingat dalil-
am
dalil gugatan Penggugat sangat beralasan dan Obyek Sengketa sangat
merugikan Penggugat dan tidak akan mungkin dapat diperbaiki lagi jika
ah
k
ep
tetap dilaksanakan sampai proses gugatan ini selesai di tingkat kasasi di
Bahwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan, apabila komoditas
In
do
ne
si
2.
R
Mahkamah Agung ; ------------------------------------------------------------------------
A
gu
ng
impor (sapi) yang ditolak tidak dilakukan re-ekspor dalam jangka waktu 90
hari setelah penolakan, maka komoditas tersebut dapat
disita
oleh
Negara melalui keputusan Pengadilan. Mengingat tidak ada perintah reekspor secara tertulis maupun penyelesaian dalam bentuk apapun yang
lik
maka penyelesaian kepabeanan menjadi tidak jelas. Dalam hal ini, sapisapi tersebut sewaktu-waktu terancam disita oleh Bea & Cukai atau
dipermasalahkan
kepabeanannya
ub
m
ah
diambil Kementerian Pertanian terhadap sapi-sapi bibit impor yang ditolak,
sehingga
timbul
kompleksitas
es
on
ng
M
R
ah
ep
ka
permasalahan yang menyangkut barang hidup/hewan ; -------------------------
In
d
A
gu
Halaman 21 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
Akibat penolakan Badan Karantina Pertanian status proses tindakan
R
3.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
karantina terhenti dan sapi-sapi tersebut harus tetap berada di kandang
Instalasi Karantina Hewan Sementara (IKHS). Sapi bibit 100 % betina
gu
dengan alat reproduksi baik/produktif dan kondisi sebagian besar sapi-sapi
akibat posisi mereka yang harus berada di dalam kandang IKHS yang
kepadatannya tinggi dalam kurun waktu yang lama dan tidak dapat
ub
lik
ah
A
tersebut dalam status bunting menimbulkan resiko kematian yang tinggi
dipindahkan ke kandang yang lebih baik dan nyaman untuk melahirkan,
am
sementara tindakan medis maupun pencegahan degradasi kondisi fisik
ep
dan penyakit tidak dapat dilakukan. Dari hari ke hari kematian bertambah
Resiko kematian yang sangat tinggi juga terjadi pada anak sapi yang lahir
In
do
ne
si
4.
R
ah
k
dan resiko semakin tinggi ; ---------------------------------------------------------------
A
gu
ng
selama proses sapi induknya tertahan di kandang IKHS. Akibat sarana
kandang terbatas dan kepadatan tinggi, setiap kelahiran anak di kandang
IKHS memiliki resiko kematian sangat tinggi. Sejauh ini, tingkat kematian
Ternak hidup (sapi) adalah media pembawa penyakit. Proses tindakan
lik
5.
karantina atas ternak yang diimpor di kandang IKHS oleh petugas Badan
Karantina Pertanian, berupa pengambilan sample darah, lab test, dan
ub
m
ah
anak sapi yang lahir sudah tinggi ; -----------------------------------------------------
ep
ka
vaksinasi, merupakan tindakan pencegahan masuknya bibit penyakit ke
dalam wilayah RI. Apabila ditemukan ada ternak yang terjangkit atau
ah
In
d
A
gu
22
on
ng
Badan Karantina Pertanian dapat memerintahkan pemusnahan ternak-
es
R
memiliki gejala penyakit yang berbahaya dan menyebar, maka petugas
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
22
Halaman 22
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
ternak tersebut. Dengan ditolaknya sapi-sapi bibit impor tersebut, maka
ng
proses tindakan karantina terhenti. Apabila ini berlarut dalam jangka waktu
yang lama dan tidak ada kejelasan penyelesaian, maka resiko penyakit
gu
yang mungkin timbul tanpa diambil langkah pencegahan akan semakin
dikembangbiakan
dan
bukan
untuk
dipotong.
Hal
ini
tentunya
bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang
ub
lik
ah
A
tinggi dari hari ke hari. Apalagi sapi-sapi tersebut adalah untuk
am
Peternakan Dan Kesehatan Hewan ; --------------------------------------------------
Kesejahteraan Hewan atau Animal Welfare sudah merupakan issue global
ah
k
ep
6.
yang menjadi sorotan para aktivis maupun organisasi penyayang/
In
do
ne
si
R
pelindung binatang. Hewan yang dipelihara atau hidup bebas di alam
A
gu
ng
memiliki hak-hak/kebebasan: Freedom from hunger and thirst (bebas dari
rasa lapar dan haus), Freedom from discomfort (bebas dari rasa panas
dan tidak nyaman), Freedom from pain, injury, and disease (bebas dari
luka, penyakit dan sakit), Freedom from fear and distress (bebas dari rasa
takut dan penderitaan), Freedom to express normal behavior (bebas
lik
tersebut diimpor dari Australia. Sejak kasus penyiksaan sapi Australia di
beberapa Rumah Potong Hewan di Indonesia tahun 2011 lalu yang
ub
m
ah
mengekspresikan perilaku normal dan alami). Sapi-sapi bibit yang ditolak
ep
ka
berdampak pada penghentian ekspor sementara, perhatian pemerintah
maupun publik Australia sangat tinggi atas penanganan sapi-sapi yang
on
ng
M
dan statusnya tertahan di kandang IKHS yang terbatas ruang gerak serta
es
R
ah
mereka ekspor ke Indonesia. Dengan ditolaknya sapi-sapi bibit tersebut
In
d
A
gu
Halaman 23 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
24
R
minim penanganan fisik (kecuali makan dan minum), maka kondisi fisik
ng
sapi-sapi tersebut dari hari ke hari dapat menurun akibat minimnya
penanganan, resiko sakit dan cedera, serta kondisi stress akibat
gu
kepadatan yang tinggi dalam kurun waktu lama. Ini bisa menjadi resiko
A
tinggi atas prinsip pelanggaran kesejahteraan hewan ; --------------------------
7.
Bahwa akibat ketidakjelasan yang berlarut atas penolakan sapi-sapi bibit
ub
lik
ah
tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan yang harus ditanggung
am
Penggugat semakin hari semakin tinggi, dalam bentuk penyediaan pakan
dan obat-obatan. Resiko kerugian finansial secara akumulatif juga terjadi
kematian
induk dan anak, sakit, dan degradasi kualitas fisik
ep
ah
k
akibat
maupun kemampuan reproduksi, yang secara jangka panjang mengancam
usaha
pengembangbiakan
perusahaan
;
In
do
ne
si
kesehatan
R
kelangsungan
A
gu
ng
--------------------------------------------------------------------------------8.
Bahwa importasi sapi bibit adalah kebijakan pemerintah dalam mendukung
target Program Swasembada Daging sapi 2014 guna percepatan
pertumbuhan populasi sapi di dalam negeri dan secara bertahap
mengurangi ketergantungan impor. Peran swasta sangat diharapkan dan
lik
ah
didorong. Bahkan untuk perusahaan penggemukan sapi potong diwajibkan
melakukan pengembang-biakan sapi potong sebesar 10 % dari kapasitas
ub
m
kandang. Karena itu, sapi-sapi bibit impor tersebut sangat dibutuhkan oleh
penerbitan obyek Sengketa dilakukan Para
umum
dalam
rangka
pembangunan
nasional
malah
R
kepentingan
Tergugat bukan untuk
In
d
A
gu
24
on
ng
sebaliknya penerbitan Obyek Sengketa justru mengganggu Program
es
ep
ka
negara dan merupakan bagian dari kebijakan pemerintah. Karena itu
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 24
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Daging
R
Swasembada
Sapi
2014
yang
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
dicanangkan
Pemerintah,
ng
karena itu penundaan Obyek Sengketa perlu segera dilakukan mengingat
keadaan yang sangat mendesak seperti Penggugat uraikan di atas dan
gu
Penggugat akan semakin menderita kerugian apabila tidak segera ditunda.
Tata Usaha Negara Jakarta untuk menunda Obyek Sengketa a quo
sebelum memeriksa dan mengadili pokok perkaranya
(penetapan
ub
lik
ah
A
Karena itu Penggugat memohon kepada Ketua/Majelis Hakim Pengadilan
skorsing) yang berlaku sampai adanya putusan dalam perkara ini
am
mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) (vide Pasal 67
ep
ayat (2) jo ayat (4) huruf a Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang
ah
k
Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-
In
do
ne
si
R
Undang No. 9 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
A
gu
ng
Undang No. 51 Tahun 2009) ; -------------------------Petitum
Berdasarkan uraian di atas, maka Penggugat memohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dapat menjatuhkan putusan yang
lik
I. Dalam Permohonan Penundaan Pelaksanaan Obyek Sengketa
1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Pelaksanaan Obyek Sengketa ;-
ub
m
ah
amarnya berbunyi sebagai berikut : ----------------------------------------------------------
Penolakan
(Declaration
of
Refusal),
ep
ka
2. Memerintahkan Para Tergugat menunda pelaksanaan Berita Acara
Formulir
KH-8.b,
Nomor
es
on
ng
M
R
ah
2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012 sampai adanya
In
d
A
gu
Halaman 25 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 25
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
26
R
putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dalam perkara ini ;
ng
-------------------------------------------------------------------------------------------
gu
II. Dalam Pokok Perkara
2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara berupa
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor
ub
lik
ah
A
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; --------------------------
2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012 ; --------
am
3. Mewajibkan
Para
Tergugat
mencabut
Berita
Acara
penolakan
(Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.
ah
k
ep
000125, bertanggal 24 Agustus 2012 ; ---------------------------------------------
In
do
ne
si
R
4. Menghukum Para Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul
A
gu
ng
dalam perkara ini ; -----------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, pihak
Tergugat I telah mengajukan jawaban dengan suratnya tertanggal 29
lik
DALAM EKSEPSI
1. Gugatan Kabur (Obscure Libel) ; ---------------------------------------------------------
ub
m
ah
Nopember 2012 sebagai berikut : -------------------------------------------------------------
ka
a. Bahwa Objek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun
ep
kabur (Obscure Libel) karena obyek yang disengketakan dalam perkara
ini adalah Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir
ah
In
d
A
gu
26
on
ng
es
R
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 26
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
yang diterbitkan oleh Tergugat IV. Di sisi lain Penggugat mendalilkan
ng
obyek perkara berupa Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012
tanggal 13 Agustus 2012 yang diterbitkan oleh Tergugat I dan
gu
menganggap Tergugat II dan Tergugat III yang nota bene tidak
sebagai Instansi yang bertanggungjawab atas Berita Acara Penolakan
a quo. Dengan demikian terkesan semakin membingungkan yang mana
ub
lik
ah
A
menerbitkan Berita Acara Penolakan namun dianggap oleh Penggugat
yang sebenarnya obyek perkara yang digugat oleh Penggugat, karena
am
Penggugat tidak memahami obyek yang diperkarakan ; -----------------------
ah
k
ep
b. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan tidak cermat karena Berita
Acara Penolakan Formulir KH-8.b Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125
Santoso,
DRH.
yang
sebenarnya
ditandatangani oleh drh. Akhir Santoso,
In
do
ne
si
Akhir
A
gu
ng
oleh
R
tanggal 24 Agustus 2012 tidak pernah diterbitkan dan ditandatangani
diterbitkan
dan
dengan demikian gugatan
Penggugat harus ditolak ; --------------------------------------------------------------
c. Bahwa dalam perkara a quo Tergugat I tidak menerbitkan Keputusan
apapun, yang ada hanya Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012
lik
merupakan Keputusan Tata Usaha Negara. Nota dinas tersebut hanya
ub
berupa laporan Tergugat I kepada Menteri Pertanian ; ------------------------
ep
2. Penggugat tidak berkualitas (error in persona) ; -------------------------------------Gugatan Penggugat keliru bahwa pihak Tergugat menempatkan Direktur
R
ah
ka
m
ah
tanggal 13 Agustus 2012 yang kenyataannya nota dinas tersebut bukan
es
on
ng
M
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai Tergugat I adalah tidak
In
d
A
gu
Halaman 27 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
28
R
tepat, karena Tergugat I tersebut bukan merupakan pejabat yang
ng
mengeluarkan Berita Acara Penolakan a quo. (gemis aanhoeda nigheid) ; ---
gu
3. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak mempunyai kewenangan
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir KH-8.b, Nomor
2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012 yang dibuat oleh
ub
lik
ah
A
mengadili perkara a quo (kompetensi relatif) ; ----------------------------------------
Tergugat IV di Bandar Lampung. Seharusnya gugatan diajukan Penggugat
am
sesuai kompetensinya di PTUN Bandar Lampung bukan di PTUN Jakarta.
ah
k
ep
Dengan demikian gugatan Penggugat patutlah untuk ditolak ; ------------------Berdasarkan hal tersebut dalam eksepsi diatas Tergugat I memohon kepada
In
do
ne
si
R
Yang terhormat Majelis Hakim PTUN Jakarta agar menyatakan tidak menerima
A
gu
ng
gugatan Penggugat (N.O/Niet Ontvankelijke Verklaard) ; -----------------------------DALAM POKOK PERKARA
1.
Bahwa hal-hal yang telah Tergugat I sampaikan pada bagian eksepsi
diatas mohon dimasukkan pula dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
lik
2.
Bahwa Tergugat I menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali diakui
3.
ub
secara tegas oleh Tergugat dalam jawaban ; ---------------------------------------
ka
Bahwa gugatan Penggugat yang menggugat Tergugat I dalam perkara ini
adalah tidak tepat sasaran, karena dengan Obyek Sengketa Berita Acara
Penolakan
ep
m
ah
dalam pokok perkara ini ; -----------------------------------------------------------------
2012.1.011.01.8B.1.000125
tanggal
24
Agustus
2012,
In
d
A
gu
28
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 28
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Tergugat I sama sekali tidak bersangkutan dalam penerbitan Obyek
4.
ng
Sengketa tersebut. Obyek Sengketa diterbitkan oleh Tergugat IV ; ----------Bahwa penerbitan obyek sengketa Berita Acara Penolakan Formulir
gu
KH-8.b Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012,
A
merupakan suatu pernyataan yang dibuat oleh Petugas Karantina
(Tergugat IV) dalam rangka melaksanakan Tindakan Karantina Hewan
ub
lik
ah
sesuai dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina
am
Hewan, Ikan dan Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2000 tentang Karantina Hewan. Berita Acara Penolakan a quo diterbitkan
ah
k
ep
karena terdapat perbedaan antara yang tersebut dalam dokumen
persyaratan pemasukan fisik barang yang seharusnya bibit ternak namun
In
do
ne
si
telah tepat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
A
gu
ng
(Tergugat IV)
R
kenyataannya bukan bibit ternak. Dengan demikian Petugas Karantina
Peraturan Perundang-undangan sebagaimana tersebut diatas ; --------------
5.
Berita Acara Penolakan Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24
Agustus 2012, oleh Tergugat IV terhadap sapi-sapi impor milik Penggugat
lik
F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 oleh Tergugat I, melainkan kesalahan
Penggugat sendiri yang memasukkan sapi-sapi bukan bibit, padahal baik
pemberian Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012
ub
m
ah
bukanlah sebagai akibat diterbitkannya Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/
ep
ka
tanggal 7 Mei 2012 tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan
ah
Pemasukan Bibit Ternak Sapi Ke Dalam Wilayah Negara Republik
on
ng
M
Perdagangan Nomor 04.PI-54.12.0053 tanggal 10 Mei 2012 adalah untuk
es
R
Indonesia Kepada PT. Great Giant Livestock maupun Izin Impor Menteri
In
d
A
gu
Halaman 29 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 29
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
30
R
pemasukan bibit sapi, yang harus memenuhi persyaratan administrasi
ng
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/
Permentan/OT.140/9/2011 tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan
gu
dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ke Luar
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
19/Permentan/
OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber
ub
lik
ah
A
Wilayah Negara Republik Indonesia, dan persyaratan teknis sebagaimana
Daya Genetik Hewan dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/
am
PD.410/5/2012 tanggal 7 Mei 2012 ; -----------
Bahwa sesuai gugatan Penggugat pada halaman 4 sampai dengan
ah
k
ep
6.
halaman 5 butir kesatu yang menyatakan Peraturan Menteri Pertanian
In
do
ne
si
R
Nomor 36/ Permentan/OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak
A
gu
ng
Nasional, seolah-olah Penggugat mengkategorikan bibit dalam beberapa
kelompok. Dalil Penggugat tersebut tidaklah tepat, karena Peraturan
Menteri Pertanian tersebut hanya mengatur mengenai sistem perbibitan
ternak yang tidak mengatur mengenai perizinan pemasukan dan
pengeluaran benih dan bibit ternak. Pengaturan perizinan tersebut telah
lik
ah
diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/9/
2011 tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan dan Pengeluaran
ub
m
Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ke Luar Wilayah Negara
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Pertanian
ep
ka
Republik Indonesia, dan mengenai persyaratan mutu bibit atau benih
Nomor
19/Permentan/
OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber
R
ah
es
In
d
A
gu
30
on
ng
Daya Genetik Hewan ; ---------------------------------------------------------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 30
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2011
ng
dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012
sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang
gu
Peternakan dan Kesehatan Hewan ; --------------------------------------------------
A
7.
Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 5 sampai dengan halaman 6
pada butir kedua menyatakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/
ub
lik
ah
Permentan/PD.400/9/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha
am
Pembibitan Sapi (KUPS) seolah-olah membenarkan pemasukkan sapi
betina bunting atau siap bunting berasal dari sapi impor. Dalil Penggugat
Permentan/
ep
ah
k
tersebut tidak benar, karena Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/
PD.400/9/2009
dimaksudkan
sebagai
dasar
dalam
In
do
ne
si
R
pelaksanaan program kredit usaha pembibitan sapi dan tidak mengatur
A
gu
ng
persyaratan pemasukkan sapi bibit ; -------------------------------------------------8.
Demikian juga gugatan Penggugat dalam halaman 7 butir keenam yang
menyatakan bahwa “menurut tim Wasbit sapi-sapi tersebut dapat
digolongkan sapi bibit apabila dilengkapi dengan pedigree secara individu”.
lik
yang sebenarnya dari Wasbit menyatakan bahwa sapi yang dimasukan
tidak termasuk klasifikasi bibit karena tidak disertai pedigree individual
sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri
ub
m
ah
Dalil tersebut tidak benar, dalam hal ini Penggugat memutar balikan fakta,
ep
ka
Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu
ah
Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan dan Keputusan
on
ng
M
tetapi sertifikat kolektif sehingga harus ditolak. Hal tersebut dapat
es
R
Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 tanggal 7 Mei 2012,
In
d
A
gu
Halaman 31 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 31
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
32
R
dibuktikan dengan Nota Dinas Tim Pengawas Bibit Ternak tanggal 8
ng
Agustus 2012 dari hasil pengawasan sapi kepada Direktur Perbibitan
Ternak perihal Pengawasan Mutu Bibit Sapi di PT. Great Giant Livestock
gu
in casu Penggugat ; ----------------------------------------------------------
A
9.
Bahwa Penggugat pada halaman 8 butir kedelapan menyatakan “Nota
Dinas Tergugat I Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus
ub
lik
ah
2012 berdasarkan prinsip acontrario actus tidak dapat membatalkan Surat
am
Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 04.PI-54.12.0068 tanggal 3 Juli
2012, karena secara hirarkis kedudukannya lebih rendah sehingga tidak
ah
k
ep
dapat menjadi dasar penolakan sapi bibit impor Penggugat. Dalil
Penggugat tersebut tidak benar, karena Nota Dinas Tergugat I kepada
In
do
ne
si
R
Menteri Pertanian tidak ada hubungan dengan Keputusan Menteri
A
gu
ng
Perdagangan tersebut di atas. Yang ada hubungannya dengan Keputusan
Menteri Perdagangan tentang izin impor sapi bibit adalah Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 tanggal 7 Mei 2012
tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak
Sapi ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia kepada PT. Great
lik
ah
Giant Live Stock. Rekomendasi dan Keputusan ini dikeluarkan sebagai
dasar bagi Penggugat untuk memasukkan bibit ternak sapi dari luar negeri
ub
m
ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Kenyataannya Penggugat
ka
tidak memasukkan bibit ternak sapi, melainkan sapi betina produktif atau
ep
bukan bibit ternak sapi. Pada dasarnya Nota Dinas Nomor 13055/ PO.410/
R
In
d
A
gu
32
on
ng
yang dilakukan oleh Tim Pengawas Bibit yang menyatakan bahwa
es
F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 sebagai laporan hasil pengawasan
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 32
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
pemasukan sapi Penggugat tidak sesuai dengan persyaratan dalam
ng
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang
Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan,
gu
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/ 2012
seenaknya sendiri menunjuk Surat Keputusan Menteri Perdagangan
Nomor 04.PI-54.12.0068 tanggal 3 Juli 2012 sebagai izin impor untuk
ub
lik
ah
A
tanggal 7 Mei 2012. Selain hal tersebut di atas Penggugat dengan
PT. Great Giant Live Stock, padahal seharusnya menunjuk Surat
am
Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 04.PI-54.12.0053 tanggal 10 Mei
ah
k
ep
2012 ; -----------------------------------------------------------------------------------------10. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada halaman 9 butir kesepuluh yang
In
do
ne
si
R
menyatakan “penerbitan Berita Acara Penolakan merupakan tindakan
A
gu
ng
kesewenang-wenangan para Tergugat”. Dalil Penggugat tidak benar,
karena Penggugat seharusnya telah mengetahui dan wajib memenuhi
persyaratan pemasukkan sapi bibit sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
19/Permentan/OT.140/3/2012
tentang
Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan,
lik
ub
tanggal 7 Mei 2012 ; ----------------------------------------------------------------------11. Bahwa Berita Acara Penolakan yang dibuat oleh Tergugat IV dan
perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
ep
ka
m
ah
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012
ah
bukan merupakan tindakan kesewenang-wenangan (willekeur). Berita
on
ng
M
persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/
es
R
Acara Penolakan dikeluarkan sebagai akibat dari tidak dipenuhinya
In
d
A
gu
Halaman 33 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 33
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
34
R
Permentan/OT.140/9/2011 tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan
ng
dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ke Luar
Wilayah Negara Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pertanian Nomor
gu
19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit
Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 tanggal 7 Mei 2012. Dengan
demikian tindakan Tergugat IV mengeluarkan berita acara a quo sudah
ub
lik
ah
A
Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan Menteri
tepat sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Karantina
am
Hewan dan peraturan perundang-undangan di bidang Peternakan dan
ep
Kesehatan Hewan, serta tidak bertentangan dengan asas-asas umum
ah
k
pemerintahan yang baik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
In
do
ne
si
R
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dari
A
gu
ng
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang meliputi beberapa asas dalam
penyelenggaraan negara termasuk asas kepastian hukum, asas tertib
penyelenggaraan negara, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas dan asas akuntabilitas ; -----------------------------------------------
Bahwa melalui permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa
lik
1.
yang diajukan oleh Penggugat telah mendapatkan penetapan Nomor 200/
ub
m
ah
DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBYEK SENGKETA
ka
G/2012/PTUN-JKT tanggal 23 Nopember 2012 yang Tergugat I terima
ep
pada tanggal 23 Nopember 2012 jam 21.30 WIB melalui Petugas PTUN
R
In
d
A
gu
34
on
ng
1) Mengabulkan Permohonan Penundaan dari Penggugat ; -------------------
es
Jakarta, yang amar penetapannya menyatakan sebagai berikut : -------------
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 34
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
2) Memerintahkan Tergugat IV untuk menunda pelaksanaan dan tindak
ng
lanjut Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012,
gu
sampai dengan putusan sengketa a quo berkekuatan hukum tetap,
A
kecuali ada penetapan lain dikemudian hari ; ----------------------------------
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara
ub
lik
ah
Jakarta untuk menyampaikan salinan Penetapan ini kepada Para
am
Tergugat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya ; ---------------------4) Menyatakan biaya perkara yang timbul akan diperhitungkan pada
Bahwa Tergugat I keberatan atas pelaksanaan penetapan a quo
R
2.
ep
ah
k
putusan akhir perkara ini ; -----------------------------------------------------------
In
do
ne
si
mengingat permohonan dapat dilakukan sesuai Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat
A
gu
ng
(4) huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2009
tentang
Peradilan
Tata
Usaha
Negara,
yang
menyatakan
permohonan penundaan dapat dikabulkan hanya apabila terdapat
keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan
jika
keputusan
Tata
Usaha
Negara
tetap
ub
m
dilaksanakan; dan tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum
dalam rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan
3.
ep
tersebut ; --------------------------------------------------------------------------------------
ah
ka
dirugikan
lik
ah
Penggugat
Bahwa Tergugat I tetap keberatan pada pelaksanaan penetapan a quo
es
on
ng
M
R
dengan mempertimbangkan sebagai berikut : --------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 35 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 35
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
36
R
a. Tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak karena sapi milik
ng
Penggugat keberadaannya dikandang milik Penggugat (instalasi
karantina hewan sementara) dalam kondisi yang tidak bertentangan
gu
dengan kesejahteraan hewan (animal welfare) ; ------------------------------
A
b. Sapi milik Penggugat tidak memiliki relevansi dengan kepentingan
umum karena semata-mata hanya merupakan kepentingan Penggugat
am
ub
lik
ah
sendiri dalam rangka bisnis semata ; ---------------------------------------------
c. Penerbitan Berita Acara penolakan a quo sudah tepat, oleh karena
ah
k
ep
apabila ditunda pelaksanaannya maka negara kehilangan hak
R
keuangan negara sebesar 5 % dari harga sapi impor milik Penggugat
2003 tentang
In
do
ne
si
sebagaimana Undang-Undang Nomor 17 Tahun
A
gu
ng
Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara ; -----------------------------------------------------------
d. Justru permohonan penetapan penundaan pelaksanaan berita acara
lik
sapi dimaksud menjadi barang milik negara sesuai dengan peraturan
4.
ub
perundangan-undangan di bidang kepabeanan ; -----------------------------Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 3
ep
ka
m
ah
penolakan semata-mata hanya untuk menghindari batas waktu sapi-
penetapan penundaan pelaksanaan berita acara penolakan sesuai dengan
ah
In
d
A
gu
36
on
ng
huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah
es
R
persyaratan yang diatur dalam Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) huruf a dan
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 36
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan
ng
Tata Usaha Negara tidak terpenuhi. Oleh karena itu mohon kiranya
kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan
gu
perkara a quo untuk menangguhkan penundaan pelaksanaan obyek
tanggal 23 Nopember 2012, hingga putusan mendapatkan kekuatan
hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; -------------------------------------------------
ub
lik
ah
A
sengketa sebagaimana dalam penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
am
Berdasarkan uraian tersebut di atas, mohon perkenan Yang Terhormat Majelis
Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk menyatakan sebagai
DALAM EKSEPSI :
In
do
ne
si
R
I.
ep
ah
k
berikut : -----------------------------------------------------------------------------------
A
gu
ng
1. Menerima eksepsi Tergugat I ; -----------------------------------------------------
2. Menolak atau tidak menerima gugatan Penggugat seluruhnya (N.O/
Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ----------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA
lik
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ; --------------------------------------
ub
m
ah
II.
KH-8.b,
Formulir
KH-8.b,
Nomor
ep
ka
2. Menyatakan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir
2012.1.011.01.8B.1.000125,
ah
tertanggal 24 Agustus 2012 tidak bertentangan dengan peraturan
es
on
ng
M
R
perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik ; -
In
d
A
gu
Halaman 37 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 37
sebagai
hukum
R
3. Menyatakan
bahwa
Berita
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Acara
Penolakan
ng
(Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.
000125, tertanggal 24 Agustus 2012
adalah sah dan mempunyai
ah
III.
4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat ; --------------------------DALAM
PERMOHONAN
PENUNDAAN
SENGKETA
am
PELAKSANAAN
ub
lik
A
gu
kekuatan hukum mengikat ; ---------------------------------------------------------
OBYEK
1. Menolak permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa ; -------
ah
k
ep
2. Menangguhkan pelaksanaan penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN-
In
do
ne
si
R
JKT tanggal 23 Nopember 2012 hingga mendapatkan putusan yang
A
gu
ng
mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; ---------------
3. Menyatakan sebagai hukum Berita Acara Penolakan (Declaration of
Refusal),
Formulir
KH-8.b,
Nomor
2012.1.011.01.8B.1.000125,
tertanggal 24 Agustus 2012 tetap diberlakukan sampai mendapatkan
putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van
lik
Apabila Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
ub
yang memeriksa dan memutus perkara a quo berpendapat lain mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; ----------------------------------------------------
ep
ka
m
ah
gewijsde) ; -------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, pihak
In
d
A
gu
38
on
ng
es
R
Tergugat II telah mengajukan jawaban dengan suratnya tertanggal 29
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
38
Halaman 38
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
R
Nopember 2012 sebagai berikut : -------------------------------------------------------------
gu
DALAM EKSEPSI
Gugatan Kabur (Obscure Libel)
a. Berdasarkan Pasal 1 Angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “Seorang
ub
lik
ah
A
1.
Tergugat adalah Badan atau Pejabat tata usaha negara yang
am
mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya
atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau
ah
k
ep
badan hukum perdata” ; --------------------------------------------------------------
In
do
ne
si
R
b. Bahwa pihak yang ditarik Penggugat sebagai Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III adalah tidak tepat karena Para Tergugat tersebut bukan
A
gu
ng
merupakan pejabat yang mengeluarkan berita acara penolakan a quo
yang notabene tidak satupun mengeluarkan Keputusan Tata Usaha
Negara ; ----------------------------------------------------------------------------------
c. Bahwa Objek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun
lik
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir KH-8.b,
Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 yang diterbitkan oleh Tergugat IV.
ub
m
ah
kabur karena obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah
ka
Di sisi lain Penggugat juga mempermasalahkan obyek perkara berupa
ep
nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012
on
ng
M
Tergugat III juga tidak menerbitkan keputusan tata usaha Negara
es
R
ah
yang diterbitkan oleh Tergugat I. Di samping itu Tergugat II dan
In
d
A
gu
Halaman 39 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 39
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
40
R
dalam bentuk apapun terkait dengan gugatan a quo. Dengan demikian
ng
terkesan semakin membingungkan yang mana yang sebenarnya obyek
perkara yang digugat oleh Penggugat, karena Penggugat tidak
gu
memahami obyek yang diperkarakan ; -------------------------------------------
ah
A
2.
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Memeriksa,
Mengadili dan Memutuskan Perkara a quo.
ub
lik
Berdasarkan Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
am
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Gugatan penggugat dengan
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal)
ep
ah
k
obyek sengketa
Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 diterbitkan pada
In
do
ne
si
R
tanggal 24 Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Tergugat IV
A
gu
ng
berdomisili di Jl. Jawa No. 3 Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung,
sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang
mengadili dan memutuskan perkara a quo dan sengketa Tata Usaha
Negara ini harus di ajukan pada Pengadilan yang berwenang yang
hukumnya
meliputi
tempat
Tergugat
;
lik
------------------
kedudukan
ub
Berdasarkan hal tersebut dalam eksepsi diatas Tergugat memohon kepada
Yang terhormat Majelis Hakim PTUN Jakarta agar menyatakan tidak menerima
DALAM POKOK PERKARA
ep
gugatan Penggugat (N.O/Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ------------------------------
In
d
A
gu
40
on
ng
es
R
ka
m
ah
daerah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 40
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Bahwa hal-hal yang telah Tergugat sampaikan pada bagian eksepsi diatas
R
1.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
mohon dimasukkan pula dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
pokok perkara ini ; --------------------------------------------------------------------------
Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali diakui
gu
2.
A
secara tegas oleh Tergugat dalam jawaban ; ---------------------------------------
Bahwa Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV mempunyai kepentingan
ub
lik
am
ah
3.
yang sama dalam perkara a quo dalam rangka melaksanakan Undang-
ah
k
ep
Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
In
do
ne
si
4
R
Tumbuhan ; ---------------------------------------------------------------------------------Bahwa sesuai Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
A
gu
ng
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan telah dinyatakan bahwa Petugas
Karantina melakukan tindakan karantina berupa (a) Pemeriksaan;
(b) Pengasingan; (c) Pengamatan; (d) Perlakuan; (e) Penahanan;
(f) Penolakan; (g) Pemusnahan; (h) Pembebasan Tergugat dalam
lik
5.
Bahwa penerbitan obyek sengketa berita acara penolakan Formulir KH-8.b
Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tanggal 24 Agustus 2012, merupakan
ub
m
ah
jawaban ; -------------------------------------------------------------------------------------
ka
suatu pernyataan yang dibuat oleh Petugas Karantina (Tergugat IV)
ep
dalam rangka melaksanakan Tindakan Karantina Hewan sesuai dengan
on
ng
M
dan Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2000
es
R
ah
Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan
In
d
A
gu
Halaman 41 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 41
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
42
R
tentang Karantina Hewan. Berita acara penolakan a quo diterbitkan
ng
karena terdapat perbedaan antara yang tersebut dalam dokumen
persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak). Dalam
gu
dokumen persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak sapi
am
6.
telah tepat
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Perundangundangan sebagaimana tersebut diatas ; --------------------------------------------
ub
lik
ah
A
potong) dengan demikian Petugas Karantina (Tergugat IV)
Bahwa PT. Great Giant Livestock mengajukan Permohonan Pemeriksaan
Karantina Hewan (KH1) kepada Kepala/Dokter Hewan Kepala Balai
ep
ah
k
Karantina Pertanian Kls I Bandar Lampung pada tanggal 1 Agutus 2012
dengan data sebagai berikut : -----------------------------------------------------------
In
do
ne
si
: 2.797 Ekor ; -----------------------------------------------------
A
gu
ng
b. Jumlah
: Sapi ; --------------------------------------------------------------
R
a. Jenis Hewan
7.
c. Alat Angkut
: MV. Barkly Pearl ; ---------------------------------------------
d. Negara Asal
: Australia ; --------------------------------------------------------
Pemasukan sapi tersebut dilengkapi dengan Certificate of Health to
lik
ah
Accompany Animal or Animal Reproductive Material dengan Nomor :
ub
m
NTWA 302 yang diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2012 oleh Departement
Of Agriculture Fisheries And Forestry,
Australian Quarantine and
ep
ka
Inspection Service. Dengan data sebagai berikut : --------------------------------
In
d
A
gu
42
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 42
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Name And Address of Exporter : International Livestock Export PTY
R
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
LTD 4th Floor, 72 Kings Park Road West Perth WA 6005 Australia ;
gu
-----
•
Description
of
Animals
b. Kind (species)
: Cattle ; -------------------------------------------------------
c. Class
: Breeder ; -----------------------------------------------------
ub
lik
: 2797 ; ---------------------------------------------------------
In
do
ne
si
Berdasarkan surat Permohonan Periksaan Karantina Hewan (KH-1)
R
8.
a. Number
ep
ah
k
am
ah
A
--------------------------------------------------------------
;
Nomor : 29/GGL/TB/VII/2012, maka dikeluarkan surat penugasan untuk
A
gu
ng
melakukan pemeriksaan/tindakan karantina terhadap : -------------------------•
Dokumen
Karantina
;
-----------------------------------------------------------------
•
Alat
Angkut
;
lik
•
Hewan
;
Petugas Karantina berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1992 pasal
ep
9.
ub
----------------------------------------------------------------------------------
11 ayat 1 jo. Pasal 9 Peraturan Pemerintah 82 Tahun 2000 melakukan
R
on
ng
M
dokumen. Selain dokumen Certificate of Health to Accompany Animal or
es
tindakan pemeriksaan guna mengetahui kelengkapan dan kebenaran isi
ah
ka
m
ah
----------------------------------------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 43 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 43
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
44
R
Animal Reproductive Material untuk pemasukan Sapi Bibit dipersyaratkan
ng
dokumen yang lain yaitu : ----------------------------------------------------------------
a. Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Potong Ke
gu
Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, yang diterbitkan oleh
A
Direktur Jenderal Peternakan atas nama Menteri Pertanian ; --------------
b. Persetujuan Impor Hewan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
am
ub
lik
ah
Perdagangan Luar Negeri atas nama Menteri Perdagangan RI ; ---------
c. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19 Tahun 2012 ; -----------------------
ah
k
ep
10. Tindakan Karantina berupa Pemeriksaan sebagaimana dimaksud angka 9
In
do
ne
si
R
didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.
140/3/2012 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/
A
gu
ng
2012 dimana untuk pemasukan sapi bibit harus memenuhi persyaratan
mutu dan dilengkapi sertifikat bibit/pedigree secara individual ; ----------------
11. Dari hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen ternyata sapi
tersebut tidak dilengkapi dengan pedigree secara individual sehingga
lik
000126 pada tanggal 10 Agustus 2012 ; ---------------------------------------------
ub
12. Berdasarkan nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 dari Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Menteri Pertanian
ka
ep
Republik Indonesia perihal Hasil Pengawasan sapi yang diimpor oleh
PT. Austasia Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT. Tanjung
R
In
d
A
gu
44
on
ng
Unggul Mandiri (TUM) pada tanggal 13 Agustus 2012 dinyatakan bahwa
es
m
ah
diterbitkan Berita Acara Penahanan (KH-8.a) Nomor 0003201201 11 I
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 44
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
kesimpulan dari hasil pemeriksaan tidak masuk dalam klasifikasi bibit
ng
karena tidak ada surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree
secara individual ; --------------------------------------------------------------------------
gu
13. Oleh karena isi dokumen tidak benar (dalam dokumen dinyatakan sapi
A
bibit sedangkan hasil pengawasan dinyatakan bukan sapi bibit), maka
petugas karantina melakukan tindakan penolakan ; ------------------------------
ub
lik
ah
14. Bahwa sesuai gugatan Penggugat pada halaman 4 sampai dengan
am
halaman 5 yang menyatakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/
Permentan/OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak Nasional,
ah
k
ep
seolah-olah Penggugat mengkategorikan bibit dalam beberapa kelompok.
Dalil Penggugat tersebut tidaklah tepat, karena Peraturan Menteri
In
do
ne
si
R
Pertanian tersebut hanya mengatur mengenai sistem perbibitan ternak
A
gu
ng
yang tidak mengatur mengenai Syarat dan tatacara pemasukan dan
pengeluaran benih dan bibit ternak serta perizinanannya. Pengaturan
perizinan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor
51/Permentan/OT.140/9/2011
tentang
Rekomendasi
Persetujuan
lik
ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, dan mengenai persyaratan
mutu bibit atau benih diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/
Permentan/OT.140/3/ 2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak,
ub
m
ah
Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan
ep
ka
dan Sumber Daya Genetik Hewan. Bahwa Peraturan Menteri Pertanian
ah
Nomor 51/Permentan / OT.140/9/2011 dan Peraturan Menteri Pertanian
es
on
ng
M
R
Nomor 19 / Permentan / OT.140/3/2012 sebagai pelaksanaan dari
In
d
A
gu
Halaman 45 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 45
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
46
R
Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2009 tentang Peternakan dan
ng
Kesehatan Hewan ; ------------------------------------------------------------------------
15. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 5 sampai dengan halaman 6
gu
pada butir kedua dan ketiga menyatakan Peraturan Menteri Pertanian
A
Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kredit Usaha Pembibitan Sapi
(KUPS) seolah-olah membenarkan
ub
lik
ah
pemasukkan sapi betina bunting atau siap bunting berasal dari sapi impor.
am
Dalil penggugat tersebut tidak benar, karena Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 dimaksudkan sebagai dasar dalam
ah
k
ep
pelaksanaan program kredit usaha pembibitan sapi dan tidak mengatur
persyaratan pemasukkan sapi bibit ; --------------------------------------------------
kelima
dan
keenam
yang
In
do
ne
si
keempat,
menyatakan
A
gu
ng
butir
R
16. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 6 sampai dengan halaman 7
kronologi
pemasukan bibit ternak sapi potong oleh Penggugat. Bahwa dalil
Penggugat terkait dengan sapi-sapi ex-impor miliknya dilengkapi dengan
sertifikat pedigree sebagai sertifikat klasifikasi bibit adalah tidak benar.
Sertifikat klasifikasi bibit tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri
lik
Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan
ub
Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ; ----------------------------
ep
17. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 8 butir kedelapan menyatakan
“Nota Dinas Tergugat I Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13
2012
Surat
prinsip
Keputusan
acontrario
Menteri
actus
tidak
Perdagangan
Nomor
In
d
A
gu
46
dapat
on
ng
membatalkan
berdasarkan
es
Agustus
R
ka
m
ah
Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 46
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
tanggal
R
04.PI-54.12.0068
3
Juli
2012
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
karena
secara
hirarkis
ng
kedudukannya lebih rendah sehingga tidak dapat menjadi dasar penolakan
sapi bibit impor Penggugat”. Dalil Penggugat tersebut tidak benar, karena
gu
Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada
Perdagangan tersebut di atas. Yang ada hubungan dengan Keputusan
Menteri Perdagangan tentang izin impor sapi bibit adalah rekomendasi
ub
lik
ah
A
Menteri Pertanian tidak ada hubungan dengan Keputusan Menteri
Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 tanggal 7 Mei 2012 ;
am
-----------
ah
k
ep
Rekomendasi dan Keputusan ini dikeluarkan sebagai dasar bagi
Penggugat untuk memasukkan bibit ternak sapi potong dari luar negeri ke
In
do
ne
si
R
dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Kenyataannya Penggugat
A
gu
ng
tidak memasukkan bibit ternak sapi potong, melainkan sapi betina
produktif atau bukan bibit ternak sapi potong. Pada dasarnya Nota Dinas
Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 sebagai
laporan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pengawas Bibit yang
menyatakan bahwa pemasukkan sapi Penggugat tidak sesuai dengan
lik
ah
persyaratan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/
OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber
ub
ep
PD.410/ 5/2012 ; ------------------------------------------------------------18. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada halaman 9 butir kesepuluH yang
ah
ka
m
Daya Genetik Hewan dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/
on
ng
M
kesewenang-wenangan para Tergugat. Dalil Penggugat tidak benar,
es
R
menyatakan penerbitan Berita Acara Penolakan merupakan tindakan
In
d
A
gu
Halaman 47 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 47
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
48
R
karena Penggugat seharusnya telah mengetahui dan wajib memenuhi
ng
persyaratan pemasukkan sapi bibit sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
19/Permentan/OT.140/3/2012
tentang
gu
Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan
A
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 ; ------
19. Bahwa berita acara penolakan yang dibuat oleh Tergugat IV dan
ub
lik
ah
perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
am
bukan merupakan tindakan kesewenang-wenangan (willekeur). Berita
Acara Penolakan dikeluarkan sebagai akibat dari tidak dipenuhinya
Menteri
ep
ah
k
persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Peraturan
Pertanian
Nomor
19/Permentan/OT.140/3/2012
tentang
In
do
ne
si
R
Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan
A
gu
ng
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012
tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukkan Bibit Ternak
Sapi Potong Kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia Kepada
PT. Great Giant Livestock yang ditetapkan tanggal 7 Mei 2012. Dengan
demikian tindakan Tergugat IV mengeluarkan berita acara a quo sudah
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
lik
ah
tepat
bidang
perkarantinaan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan serta tidak
dengan
asas-asas
umum
pemerintahan
ub
m
bertentangan
yang
baik
ka
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
ep
tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
R
In
d
A
gu
48
on
ng
termasuk asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara,
es
Nepotisme yang meliputi beberapa asas dalam penyelenggaraan negara
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 48
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas
DALAM
ng
akuntabilitas ; -------------------------------------------------------------------------------PERMOHONAN
PENUNDAAN
PELAKSANAAN
gu
SENGKETA
ah
A
1.
OBYEK
Bahwa melalui permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa
yang diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya, telah mendapatkan
ub
lik
penetapan oleh Majelis Hakim Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 200/
am
G/2012/PTUN.JKT tanggal 23 Nopember 2012, yang Tergugat terima
pada tanggal 23 Nopember 2012 Jam 21.30 WIB melalui petugas PTUN
ah
k
ep
Jakarta, yang amar penetapannya menyatakan sebagai berikut : -------------
In
do
ne
si
R
1) Mengabulkan Permohonan Penundaan dari Penggugat ; ------------------2) Memerintahkan Para Tergugat untuk menunda pelaksanaan dan tindak
A
gu
ng
lanjut Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus
2012, sampai dengan putusan sengketa a quo berkekuatan hukum
tetap,
kecuali
ada
penetapan
lain
dikemudian
lik
;
3) Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta untuk menyampaikan salinan Penetapan ini kepada Para
ub
m
ah
----------------------------------
hari
ep
ka
Tergugat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya ; ---------------------4) Menyatakan biaya perkara yang timbul akan diperhitungkan pada
es
on
ng
M
R
ah
putusan akhir perkara ini ; -----------------------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 49 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 49
Bahwa Tergugat keberatan atas pelaksanaan penetapan a quo mengingat
R
2.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
permohonan dapat dilaksanakan sesuai Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4)
huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana
gu
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak
yang mengakibatkan kepentingan Penggugat dirugikan jika keputusan
ub
lik
ah
A
Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan permohonan penundaan
Tata Usaha Negara tetap dilaksanakan; dan tidak dapat dikabulkan
am
apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan
ep
Bahwa Tergugat tetap keberatan pada pelaksanaan penetapan a quo
In
do
ne
si
3.
R
ah
k
dilaksanakannya keputusan tersebut ; ------------------------------------------------
A
gu
ng
dengan mempertimbangkan sebagai berikut : --------------------------------------
a. Tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak karena sapi milik
Penggugat keberadaannya dikandang milik Penggugat (instalasi
karantina hewan sementara) dalam kondisi yang tidak bertentangan
dengan kesejahteraan hewan (animal welfare) ; ------------------------------
lik
ah
b. Sapi milik Penggugat tidak memiliki relevansi dengan kepentingan
ub
m
umum karena semata-mata hanya merupakan kepentingan Penggugat
ka
sendiri dalam rangka bisnis semata ; ---------------------------------------------
ep
c. Penerbitan Berita Acara penolakan a quo sudah tepat oleh karena
apabila ditunda pelaksanaannya maka negara kehilangan hak
R
ah
In
d
A
gu
50
on
ng
es
keuangan negara sebesar 5 % dari harga sapi impor milik Penggugat
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
50
Halaman 50
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
sebagaimana Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang
ng
Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara ; -----------------------------------------------------------
gu
d. Justru permohonan penetapan penundaan pelaksanaan berita acara
A
penolakan semata-mata hanya untuk menghindari batas waktu sapi-
sapi dimaksud menjadi barang milik negara sesuai dengan peraturan
am
4.
ub
lik
ah
perundangan-undangan di bidang kepabeanan ; -----------------------------Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 3
penetapan penundaan pelaksanaan berita acara penolakan sesuai dengan
ah
k
ep
persyaratan yang diatur dalam Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) huruf a dan
huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah
In
do
ne
si
R
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan
A
gu
ng
Tata Usaha Negara tidak terpenuhi. Oleh karena itu mohon kiranya
kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan
perkara a quo untuk menangguhkan penundaan pelaksanaan obyek
sengketa sebagaimana dalam penetapan Nomor 197/G/2012/PTUN-JKT
lik
hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; -------------------------------------------------
ub
Berdasarkan uraian tersebut di atas, mohon perkenan Yang Terhormat Majelis
Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk menyatakan sebagai
R
DALAM EKSEPSI :
on
ng
M
1. Menerima eksepsi Tergugat II ; ----------------------------------------------------
es
I.
ep
berikut : -----------------------------------------------------------------------------------
ah
ka
m
ah
tanggal 23 Nopember 2012, hingga putusan mendapatkan kekuatan
In
d
A
gu
Halaman 51 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 51
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
52
R
2. Menolak atau tidak menerima gugatan Penggugat seluruhnya (N.O/
DALAM POKOK PERKARA
gu
II.
ng
Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ----------------------------------------------
2. Menyatakan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus
ub
lik
ah
A
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ; --------------------------------------
2012 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan
am
asas-asas umum pemerintahan yang baik ; -----------------------------------sebagai
hukum
bahwa
Berita
Acara
Penolakan
ep
3. Menyatakan
ah
k
(Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.
In
do
ne
si
R
000125, tertanggal 24 Agustus 2012 adalah sah dan mempunyai
A
gu
ng
kekuatan hukum mengikat ; --------------------------------------------------------4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat ; ---------------------------
III.
DALAM
PERMOHONAN
PENUNDAAN
PELAKSANAAN
SENGKETA
OBYEK
1. Menolak permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa ; -------
lik
ah
2. Menangguhkan pelaksanaan penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN.
ub
m
JKT tanggal 23 Nopember 2012 hingga mendapatkan putusan yang
ka
mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; ---------------
Refusal),
KH-8.b,
Nomor
2012.1.011.01.8B.1.000125,
R
Formulir
ep
3. Menyatakan sebagai hukum Berita Acara Penolakan (Declaration of
ah
In
d
A
gu
52
on
ng
es
tertanggal 24 Agustus 2012 tetap diberlakukan sampai mendapatkan
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 52
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van
ng
gewijsde) ; -------------------------------------------------------------------------------
Bila Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
gu
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain mohon putusan
A
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, pihak
ub
lik
ah
Tergugat III telah mengajukan jawaban dengan suratnya tertanggal 29
am
Nopember 2012 sebagai berikut : -------------------------------------------------------------
Gugatan Kabur (Obscure Libel)
In
do
ne
si
R
1.
ep
ah
k
DALAM EKSEPSI
A
gu
ng
a. Berdasarkan Pasal 1 Angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “Seorang
Tergugat adalah Badan atau Pejabat tata usaha negara yang
mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya
atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau
lik
b. Bahwa pihak yang ditarik Penggugat sebagai Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III adalah tidak tepat karena Para Tergugat tersebut bukan
ub
m
ah
badan hukum perdata” ; --------------------------------------------------------------
ka
merupakan pejabat yang mengeluarkan berita acara penolakan a quo
ep
yang notabene tidak satupun mengeluarkan Keputusan Tata Usaha
es
on
ng
M
R
ah
Negara ; ----------------------------------------------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 53 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 53
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
54
R
c. Bahwa Objek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun
ng
kabur karena obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir KH-8.b,
gu
Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 yang diterbitkan oleh Tergugat IV.
A
Di sisi lain Penggugat juga mempermasalahkan obyek perkara berupa
nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012
ub
lik
ah
yang diterbitkan oleh Tergugat I. Di samping itu Tergugat II dan
Tergugat III juga tidak menerbitkan keputusan tata usaha Negara
am
dalam bentuk apapun terkait dengan gugatan a quo. Dengan demikian
ep
terkesan semakin membingungkan yang mana yang sebenarnya obyek
ah
k
perkara yang digugat oleh Penggugat, karena Penggugat tidak
In
do
ne
si
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Memeriksa,
A
gu
ng
2.
R
memahami obyek yang diperkarakan ; -------------------------------------------
Mengadili dan Memutuskan Perkara a quo.
Berdasarkan Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Gugatan penggugat dengan
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal)
lik
ah
obyek sengketa
ub
m
Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 diterbitkan pada
tanggal 24 Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Tergugat IV
ep
ka
berdomisili di Jl. Jawa No.3 Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung,
sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang
ah
In
d
A
gu
54
on
ng
es
R
mengadili dan memutuskan perkara a quo dan sengketa Tata Usaha
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 54
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
hukumnya
meliputi
tempat
kedudukan
ng
daerah
R
Negara ini harus di ajukan pada Pengadilan yang berwenang yang
------------------
Tergugat
;
gu
Berdasarkan hal tersebut dalam eksepsi diatas Tergugat memohon kepada
A
Yang terhormat Majelis Hakim PTUN Jakarta agar menyatakan tidak menerima
ah
gugatan Penggugat (N.O/Niet Ontvankelijke Verklaard).
am
1.
ub
lik
DALAM POKOK PERKARA
Bahwa hal-hal yang telah Tergugat sampaikan pada bagian eksepsi diatas
ah
k
ep
mohon dimasukkan pula dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
In
do
ne
si
Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali diakui
A
gu
ng
2.
R
pokok perkara ini ; --------------------------------------------------------------------------
secara tegas oleh Tergugat dalam jawaban ; ---------------------------------------
3.
Bahwa Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV mempunyai kepentingan
yang sama dalam perkara a quo dalam rangka melaksanakan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
lik
4.
Bahwa sesuai Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan telah dinyatakan bahwa Petugas
ub
m
ah
Tumbuhan ; ----------------------------------------------------------------------------------
ep
ka
Karantina melakukan tindakan karantina berupa (a) Pemeriksaan;
ah
(b) Pengasingan; (c) Pengamatan; (d) Perlakuan; (e) Penahanan;
on
ng
M
jawaban ; -------------------------------------------------------------------------------------
es
R
(f) Penolakan; (g) Pemusnahan; (h) Pembebasan Tergugat dalam
In
d
A
gu
Halaman 55 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 55
Bahwa penerbitan obyek sengketa berita acara penolakan Formulir KH-8.b
R
5.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tanggal 24 Agustus 2012, merupakan
suatu pernyataan yang dibuat oleh Petugas Karantina (Tergugat IV)
gu
dalam rangka melaksanakan Tindakan Karantina Hewan sesuai dengan
dan Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2000
tentang Karantina Hewan. Berita Acara penolakan a quo diterbitkan
ub
lik
ah
A
Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan
karena terdapat perbedaan antara yang tersebut dalam dokumen
am
persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak). Dalam
ep
dokumen persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak sapi
ah
k
potong) dengan demikian Petugas Karantina (Tergugat IV)
telah tepat
In
do
ne
si
R
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Perundang-
A
gu
ng
undangan sebagaimana tersebut diatas ; -------------------------------------------6.
Bahwa PT. Great Giant Livestock mengajukan Permohonan Pemeriksaan
Karantina Hewan (KH1) kepada Kepala/Dokter Hewan Kepala Balai
Karantina Pertanian Kls I Bandar Lampung pada tanggal 1 Agutus 2012
7.
: Sapi ; ----------------------------------------------------------------
b. Jumlah
: 2.797 Ekor ; --------------------------------------------------------
c. Alat Angkut
: MV. Barkly Pearl ; ------------------------------------------------
d. Negara Asal
: Australia ; ----------------------------------------------------------
ub
lik
a. Jenis Hewan
ep
ka
m
ah
dengan data sebagai berikut : -----------------------------------------------------------
ah
Pemasukan sapi tersebut dilengkapi dengan Certificate of Health to
In
d
A
gu
56
on
ng
NTWA 302 yang diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2012 oleh Departement
es
R
Accompany Animal or Animal Reproductive Material dengan Nomor :
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
56
Halaman 56
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Of Agriculture Fisheries And Forestry,
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Australian Quarantine and
ng
Inspection Service. Dengan data sebagai berikut : -------------------------------•
Name And Address of Exporter : International Livestock Export PTY
gu
LTD 4th Floor, 72 Kings Park Road West Perth WA 6005 Australia ;
•
Description
of
Animals
;
ub
lik
ah
A
-----
am
-------------------------------------------------------------a. Number
: 2797 ; ---------------------------------------------------------
b. Kind (species)
:
Cattle
;
ep
Berdasarkan surat Permohonan Periksaan Karantina Hewan (KH-1)
A
gu
ng
8.
: Breeder ; ----------------------------------------------------
R
c. Class
In
do
ne
si
ah
k
--------------------------------------------------------
Nomor : 29/GGL/TB/VII/2012, maka dikeluarkan surat penugasan untuk
melakukan pemeriksaan/tindakan karantina terhadap : -------------------------•
Dokumen
Karantina
;
-----------------------------------------------------------------Angkut
;
----------------------------------------------------------------------------Hewan
ub
m
•
;
9.
ep
-----------------------------------------------------------------------------------
ah
ka
Alat
lik
ah
•
Petugas Karantina berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1992 pasal
on
ng
M
tindakan pemeriksaan guna mengetahui kelengkapan dan kebenaran isi
es
R
11 ayat 1 jo. Pasal 9 Peraturan Pemerintah 82 Tahun 2000 melakukan
In
d
A
gu
Halaman 57 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 57
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
58
R
dokumen. Selain dokumen Certificate of Health to Accompany Animal or
ng
Animal Reproductive Material untuk pemasukan Sapi Bibit dipersyaratkan
dokumen yang lain yaitu : ----------------------------------------------------------------
gu
a. Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Potong Ke
A
Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, yang diterbitkan oleh
Direktur Jenderal Peternakan atas nama Menteri Pertanian ; --------------
ub
lik
ah
b. Persetujuan Impor Hewan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
am
Perdagangan Luar Negeri atas nama Menteri Perdagangan RI ; --------c. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19 Tahun 2012 ; -----------------------
ah
k
ep
10. Tindakan Karantina berupa Pemeriksaan sebagaimana dimaksud angka 9
dan
Keputusan
Menteri
Pertanian
In
do
ne
si
140/3/2012
R
didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.
Nomor
1670/Kpts/
A
gu
ng
PD.410/5/2012 dimana untuk pemasukan sapi bibit harus memenuhi
persyaratan mutu dan dilengkapi sertifikat bibit/pedigree secara individual ;
11. Dari hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen ternyata sapi
tersebut tidak dilengkapi dengan pedigree secara individual sehingga
lik
ub
000126 pada tanggal 10 Agustus 2012 ; ---------------------------------------------
12. Berdasarkan nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 dari Direktur
ka
ep
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Menteri Pertanian
Republik Indonesia perihal Hasil Pengawasan sapi yang diimpor oleh
R
In
d
A
gu
58
on
ng
PT. Austasia Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT. Tanjung
es
m
ah
diterbitkan Berita Acara Penahanan (KH-8.a) Nomor 0003201201 11 I
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 58
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Unggul Mandiri (TUM) pada tanggal 13 Agustus 2012 dinyatakan bahwa
ng
kesimpulan dari hasil pemeriksaan tidak masuk dalam klasifikasi bibit
karena tidak ada surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree
gu
secara individual ; --------------------------------------------------------------------------
A
13. Oleh karena isi dokumen tidak benar (dalam dokumen dinyatakan sapi
bibit sedangkan hasil pengawasan dinyatakan bukan sapi bibit), maka
ub
lik
ah
petugas karantina melakukan tindakan penolakan ; ------------------------------
am
14. Bahwa sesuai gugatan Penggugat pada halaman 4 sampai dengan
halaman 5 yang menyatakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/
ah
k
ep
Permentan/OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak Nasional,
seolah-olah Penggugat mengkategorikan bibit dalam beberapa kelompok.
In
do
ne
si
R
Dalil Penggugat tersebut tidaklah tepat, karena Peraturan Menteri
A
gu
ng
Pertanian tersebut hanya mengatur mengenai sistem perbibitan ternak
yang tidak mengatur mengenai Syarat dan tatacara pemasukan dan
pengeluaran benih dan bibit ternak serta perizinanannya. Pengaturan
perizinan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor
tentang
Rekomendasi
Persetujuan
lik
Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan
ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, dan mengenai persyaratan
mutu bibit atau benih diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/
ub
m
ah
51/Permentan/OT.140/9/2011
ep
ka
Permentan/OT.140/3/ 2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak,
ah
dan Sumber Daya Genetik Hewan. Bahwa Peraturan Menteri Pertanian
on
ng
M
Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 sebagai pelaksanaan dari Undang-
es
R
Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2011 dan Peraturan Menteri Pertanian
In
d
A
gu
Halaman 59 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 59
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
60
R
Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
ng
Hewan ; ------------------------------------------------------------------------
15. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 5 sampai dengan halaman 6
gu
pada butir kedua dan ketiga menyatakan Peraturan Menteri Pertanian
A
Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kredit Usaha Pembibitan Sapi
(KUPS) seolah-olah membenarkan
ub
lik
ah
pemasukkan sapi betina bunting atau siap bunting berasal dari sapi impor.
am
Dalil penggugat tersebut tidak benar, karena Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 dimaksudkan sebagai dasar dalam
ah
k
ep
pelaksanaan program kredit usaha pembibitan sapi dan tidak mengatur
persyaratan pemasukkan sapi bibit ; --------------------------------------------------
kelima
dan
keenam
yang
In
do
ne
si
keempat,
menyatakan
A
gu
ng
butir
R
16. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 6 sampai dengan halaman 7
kronologi
pemasukan bibit ternak sapi potong oleh Penggugat. Bahwa dalil
Penggugat terkait dengan sapi-sapi ex-impor miliknya dilengkapi dengan
sertifikat pedigree sebagai sertifikat klasifikasi bibit adalah tidak benar.
Sertifikat klasifikasi bibit tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri
lik
Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan
ub
Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ; ----------------------------
ep
17. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 8 butir kedelapan menyatakan
“Nota Dinas Tergugat I Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13
2012
Surat
prinsip
Keputusan
acontrario
Menteri
actus
tidak
Perdagangan
Nomor
In
d
A
gu
60
dapat
on
ng
membatalkan
berdasarkan
es
Agustus
R
ka
m
ah
Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 60
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
tanggal
R
04.PI-54.12.0068
3
Juli
2012
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
karena
secara
hirarkis
ng
kedudukannya lebih rendah sehingga tidak dapat menjadi dasar penolakan
sapi bibit impor Penggugat”. Dalil Penggugat tersebut tidak benar, karena
gu
Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada
Perdagangan tersebut di atas. Yang ada hubungan dengan Keputusan
Menteri Perdagangan tentang izin impor sapi bibit adalah rekomendasi
ub
lik
ah
A
Menteri Pertanian tidak ada hubungan dengan Keputusan Menteri
Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 tanggal 7 Mei 2012 ;
am
-----------
ah
k
ep
Rekomendasi dan Keputusan ini dikeluarkan sebagai dasar bagi
Penggugat untuk memasukkan bibit ternak sapi potong dari luar negeri ke
In
do
ne
si
R
dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Kenyataannya Penggugat tidak
A
gu
ng
memasukkan bibit ternak sapi potong, melainkan sapi betina produktif atau
bukan bibit ternak sapi potong. Pada dasarnya Nota Dinas Nomor 13055/
PO.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 sebagai laporan hasil
pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pengawas Bibit yang menyatakan
bahwa pemasukkan sapi Penggugat tidak sesuai dengan persyaratan
lik
ah
dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012
tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik
ub
ep
5/2012 ; --------------------------------------------------------------------------------------18. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada halaman 9 butir kesepuluH yang
ah
ka
m
Hewan dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/
on
ng
M
kesewenang-wenangan para Tergugat. Dalil Penggugat tidak benar,
es
R
menyatakan penerbitan Berita Acara Penolakan merupakan tindakan
In
d
A
gu
Halaman 61 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 61
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
62
R
karena Penggugat seharusnya telah mengetahui dan wajib memenuhi
ng
persyaratan pemasukkan sapi bibit sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
19/Permentan/OT.140/3/2012
tentang
gu
Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan
A
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 ; ------
19. Bahwa berita acara penolakan yang dibuat oleh Tergugat IV dan
ub
lik
ah
perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
am
bukan merupakan tindakan kesewenang-wenangan (willekeur). Berita
Acara Penolakan dikeluarkan sebagai akibat dari tidak dipenuhinya
Menteri
ep
ah
k
persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Peraturan
Pertanian
Nomor
19/Permentan/OT.140/3/2012
tentang
In
do
ne
si
R
Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan
A
gu
ng
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012
tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukkan Bibit Ternak
Sapi Potong Kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia Kepada
PT. Great Giant Livestock yang ditetapkan tanggal 7 Mei 2012. Dengan
demikian tindakan Tergugat IV mengeluarkan berita acara a quo sudah
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
lik
ah
tepat
bidang
perkarantinaan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan serta tidak
dengan
asas-asas
umum
pemerintahan
ub
m
bertentangan
yang
baik
ka
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
ep
tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
R
In
d
A
gu
62
on
ng
termasuk asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara,
es
Nepotisme yang meliputi beberapa asas dalam penyelenggaraan negara
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 62
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas
ng
akuntabilitas ; --------------------------------------------------------------------------------
gu
DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBYEK SENGKETA
1.
Bahwa melalui permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa
A
yang diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya, telah mendapatkan
penetapan oleh Majelis Hakim Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 200/
ub
lik
ah
G/2012/PTUN.JKT tanggal 23 Nopember 2012, yang Tergugat terima
am
pada tanggal 23 Nopember 2012 Jam 21.30 WIB melalui petugas PTUN
Jakarta, yang amar penetapannya menyatakan sebagai berikut : -------------
ah
k
ep
1) Mengabulkan Permohonan Penundaan dari Penggugat ; -------------------
In
do
ne
si
R
2) Memerintahkan Para Tergugat untuk menunda pelaksanaan dan tindak
lanjut Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir
A
gu
ng
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus
2012, sampai dengan putusan sengketa a quo berkekuatan hukum
tetap,
kecuali
ada
penetapan
lain
dikemudian
----------------------------------
hari
;
lik
ah
3) Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta untuk menyampaikan salinan Penetapan ini kepada Para
ub
m
Tergugat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya ; ----------------------
permohonan dapat dilaksanakan sesuai Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4)
on
ng
es
Bahwa Tergugat keberatan atas pelaksanaan penetapan a quo mengingat
R
2.
ep
putusan akhir perkara ini ; -----------------------------------------------------------
M
In
d
A
gu
Halaman 63 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
4) Menyatakan biaya perkara yang timbul akan diperhitungkan pada
Halaman 63
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
64
R
huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana
ng
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan permohonan penundaan
gu
dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak
Tata Usaha Negara tetap dilaksanakan; dan tidak dapat dikabulkan
apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan
ub
lik
ah
A
yang mengakibatkan kepentingan Penggugat dirugikan jika keputusan
am
dilaksanakannya keputusan tersebut ; -----------------------------------------------3.
Bahwa Tergugat tetap keberatan pada pelaksanaan penetapan a quo
ah
k
ep
dengan mempertimbangkan sebagai berikut : -------------------------------------a. Tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak karena sapi milik
In
do
ne
si
R
Penggugat keberadaannya dikandang milik Penggugat (instalasi
A
gu
ng
karantina hewan sementara) dalam kondisi yang tidak bertentangan
dengan kesejahteraan hewan (animal welfare) ; ------------------------------
b. Sapi milik Penggugat tidak memiliki relevansi dengan kepentingan
umum karena semata-mata hanya merupakan kepentingan Penggugat
sendiri dalam rangka bisnis semata ; ---------------------------------------------
lik
ah
c. Penerbitan Berita Acara penolakan a quo sudah tepat oleh karena
ub
m
apabila ditunda pelaksanaannya maka negara kehilangan hak
ka
keuangan negara sebesar 5 % dari harga sapi impor milik Penggugat
ep
sebagaimana Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang
Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
ah
In
d
A
gu
64
on
ng
es
R
Perbendaharaan Negara ; -----------------------------------------------------------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 64
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
d. Justru permohonan penetapan penundaan pelaksanaan berita acara
ng
penolakan semata-mata hanya untuk menghindari batas waktu sapi-
sapi dimaksud menjadi barang milik negara sesuai dengan peraturan
gu
perundangan-undangan di bidang kepabeanan ; ------------------------------
A
4.
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 3
penetapan penundaan pelaksanaan berita acara penolakan sesuai dengan
ub
lik
ah
persyaratan yang diatur dalam Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) huruf a dan
am
huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan
ah
k
ep
Tata Usaha Negara tidak terpenuhi. Oleh karena itu mohon kiranya
kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan
In
do
ne
si
R
perkara a quo untuk menangguhkan penundaan pelaksanaan obyek
A
gu
ng
sengketa sebagaimana dalam penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
tanggal 23 Nopember 2012, hingga putusan mendapatkan kekuatan
hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; -------------------------------------------------
Berdasarkan uraian tersebut di atas, mohon perkenan Yang Terhormat Majelis
I.
lik
berikut :
DALAM EKSEPSI :
ub
m
ah
Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk menyatakan sebagai
ep
ka
1. Menerima eksepsi Tergugat III ; ----------------------------------------------------
R
ah
2. Menolak atau tidak menerima gugatan Penggugat seluruhnya (N.O/
es
on
ng
M
Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ----------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 65 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 65
DALAM POKOK PERKARA
R
II.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ; --------------------------------------
gu
2. Menyatakan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir
2012 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan
asas-asas umum pemerintahan yang baik ; ------------------------------------
3. Menyatakan
ub
lik
ah
A
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus
sebagai
hukum
bahwa
Berita
Acara
Penolakan
am
(Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.
000125, tertanggal 24 Agustus 2012 adalah sah dan mempunyai
ah
k
ep
kekuatan hukum mengikat ; ---------------------------------------------------------
PERMOHONAN
PENUNDAAN
In
do
ne
si
DALAM
PELAKSANAAN
A
gu
ng
III.
R
4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat ; ---------------------------
SENGKETA
OBYEK
1. Menolak permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa ; -------
2. Menangguhkan pelaksanaan penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN.
lik
ah
JKT tanggal 23 Nopember 2012 hingga mendapatkan putusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; ---------------
Formulir
KH-8.b,
Nomor
2012.1.011.01.8B.1.000125,
ep
ka
Refusal),
ub
m
3. Menyatakan sebagai hukum Berita Acara Penolakan (Declaration of
tertanggal 24 Agustus 2012 tetap diberlakukan sampai mendapatkan
R
In
d
A
gu
66
on
ng
gewijsde) ; -------------------------------------------------------------------------------
es
putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
66
Halaman 66
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bila Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
ng
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; ----------------------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, pihak
A
Tergugat IV telah mengajukan jawaban dengan suratnya tertanggal 29
ah
DALAM EKSEPSI
am
1.
Gugatan Kabur (Obscure Libel)
ub
lik
Nopember 2012 sebagai berikut : -------------------------------------------------------------
a. Berdasarkan Pasal 1 Angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
ah
k
ep
tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “Seorang
R
Tergugat adalah Badan atau Pejabat tata usaha negara yang
In
do
ne
si
mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya
A
gu
ng
atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau
badan hukum perdata” ; --------------------------------------------------------------
b. Bahwa pihak yang ditarik Penggugat sebagai Tergugat I, Tergugat II,
lik
merupakan pejabat yang mengeluarkan berita acara penolakan a quo
yang notabene tidak satupun mengeluarkan Keputusan Tata Usaha
ub
m
ah
Tergugat III adalah tidak tepat karena Para Tergugat tersebut bukan
ah
ep
ka
Negara ; ----------------------------------------------------------------------------------
on
ng
M
kabur karena obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah
es
R
c. Bahwa Objek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun
In
d
A
gu
Halaman 67 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 67
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
68
R
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir KH-8.b,
ng
Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 yang diterbitkan oleh Tergugat IV.
Di sisi lain Penggugat juga mempermasalahkan obyek perkara berupa
gu
nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012
Tergugat III juga tidak menerbitkan keputusan tata usaha Negara
dalam bentuk apapun terkait dengan gugatan a quo. Dengan demikian
ub
lik
ah
A
yang diterbitkan oleh Tergugat I. Di samping itu Tergugat II dan
terkesan semakin membingungkan yang mana yang sebenarnya obyek
am
perkara yang digugat oleh Penggugat, karena Penggugat tidak
2.
ep
ah
k
memahami obyek yang diperkarakan ; ------------------------------------------Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Memeriksa,
In
do
ne
si
R
Mengadili dan Memutuskan Perkara a quo.
A
gu
ng
Berdasarkan Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Gugatan penggugat dengan
obyek sengketa
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal)
lik
ah
Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 diterbitkan pada
tanggal 24 Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Tergugat IV
ub
m
berdomisili di Jl. Jawa No.3 Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung,
ka
sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang
ep
mengadili dan memutuskan perkara a quo dan sengketa Tata Usaha
Negara ini harus di ajukan pada Pengadilan yang berwenang yang
In
d
A
gu
68
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 68
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
hukumnya
tempat
kedudukan
ng
------------------
meliputi
R
daerah
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Tergugat
;
Berdasarkan hal tersebut dalam eksepsi diatas Tergugat memohon kepada
gu
Yang terhormat Majelis Hakim PTUN Jakarta agar menyatakan tidak menerima
A
gugatan Penggugat (N.O/Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ------------------------------
1.
ub
lik
ah
DALAM POKOK PERKARA
Bahwa hal-hal yang telah Tergugat sampaikan pada bagian eksepsi diatas
am
mohon dimasukkan pula dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
pokok perkara ini ; -------------------------------------------------------------------------Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali diakui
ep
ah
k
2.
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
secara tegas oleh Tergugat dalam jawaban ; ---------------------------------------
3.
Bahwa Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV mempunyai kepentingan
yang sama dalam perkara a quo dalam rangka melaksanakan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan ; ----------------------------------------------------------------------------------
lik
Bahwa sesuai Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan telah dinyatakan bahwa Petugas
Karantina melakukan tindakan karantina berupa (a) Pemeriksaan;
ub
m
ah
4.
ka
(b) Pengasingan; (c) Pengamatan; (d) Perlakuan; (e) Penahanan;
ep
(f) Penolakan; (g) Pemusnahan; (h) Pembebasan Tergugat dalam
es
on
ng
M
R
ah
jawaban ; -------------------------------------------------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 69 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 69
Bahwa penerbitan obyek sengketa berita acara penolakan Formulir KH-8.b
R
5.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tanggal 24 Agustus 2012, merupakan
suatu pernyataan yang dibuat oleh Petugas Karantina (Tergugat IV) dalam
gu
rangka melaksanakan Tindakan Karantina Hewan sesuai dengan Undang-
Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2000 tentang
Karantina Hewan. Berita acara penolakan a quo diterbitkan karena
ub
lik
ah
A
undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
dokumen
dengan demikian Petugas Karantina (Tergugat IV)
telah tepat
terdapat perbedaan antara yang tersebut dalam dokumen persyaratan
am
pemasukan
dengan
fisik
barang
(bibit
ternak).
Dalam
ah
k
ep
persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak sapi potong)
In
do
ne
si
R
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Perundang-
A
gu
ng
undangan sebagaimana tersebut diatas ; -------------------------------------------6.
Bahwa PT. Great Giant Livestock mengajukan Permohonan Pemeriksaan
Karantina Hewan (KH1) kepada Kepala/Dokter Hewan Kepala Balai
Karantina Pertanian Kls I Bandar Lampung pada tanggal 1 Agutus 2012
:
Sapi ; -------------------------------------------------------------
b. Jumlah
:
2.797 Ekor ; -----------------------------------------------------
c. Alat Angkut
:
MV. Barkly Pearl ; ---------------------------------------------
d. Negara Asal
:
Australia ; -------------------------------------------------------
ub
lik
a. Jenis Hewan
In
d
A
gu
70
on
ng
es
R
ep
ka
m
ah
dengan data sebagai berikut : -----------------------------------------------------------
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
70
Halaman 70
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pemasukan sapi tersebut dilengkapi dengan Certificate of Health to
R
7.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
Accompany Animal or Animal Reproductive Material dengan Nomor :
NTWA 302 yang diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2012 oleh Departement
gu
Of Agriculture Fisheries And Forestry,
Australian Quarantine and
A
Inspection Service. Dengan data sebagai berikut : -------------------------------•
Name And Address of Exporter : International Livestock Export PTY
am
----•
Description
of
ub
lik
ah
LTD 4th Floor, 72 Kings Park Road West Perth WA 6005 Australia ;
Animals
;
ep
ah
k
-------------------------------------------------------------
: 2797 ; ----------------------------------------------------------
In
do
ne
si
R
a. Number
A
gu
ng
b. Kind (species) : Cattle ; ---------------------------------------------------------
c. Class
lik
Berdasarkan surat Permohonan Periksaan Karantina Hewan (KH-1)
Nomor : 29/GGL/TB/VII/2012, maka dikeluarkan surat penugasan untuk
melakukan pemeriksaan/tindakan karantina terhadap : --------------------------
ka
•
ub
m
ah
8.
: Breeder ; ------------------------------------------------------
Dokumen
Karantina
;
Alat
Angkut
;
R
ah
•
ep
------------------------------------------------------------------
es
on
ng
M
-----------------------------------------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 71 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 71
Hewan
;
R
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
9.
ng
-----------------------------------------------------------------------------------
Petugas Karantina berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1992 pasal
gu
11 ayat 1 jo. Pasal 9 Peraturan Pemerintah 82 Tahun 2000 melakukan
A
tindakan pemeriksaan guna mengetahui kelengkapan dan kebenaran isi
dokumen. Selain dokumen Certificate of Health to Accompany Animal or
ub
lik
ah
Animal Reproductive Material untuk pemasukan Sapi Bibit dipersyaratkan
am
dokumen yang lain yaitu : ----------------------------------------------------------------
ah
k
ep
a. Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Potong Ke
Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, yang diterbitkan oleh
In
do
ne
si
R
Direktur Jenderal Peternakan atas nama Menteri Pertanian ; --------------
A
gu
ng
b. Persetujuan Impor Hewan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri atas nama Menteri Perdagangan RI ; ---------
c. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19 Tahun 2012 ; -----------------------
lik
ah
10. Tindakan Karantina berupa Pemeriksaan sebagaimana dimaksud angka 9
didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.
ub
m
140/3/2012 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/
ep
ka
2012 dimana untuk pemasukan sapi bibit harus memenuhi persyaratan
mutu dan dilengkapi sertifikat bibit/pedigree secara individual ; ----------------
In
d
A
gu
72
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
72
Halaman 72
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
11. Dari hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen ternyata sapi
ng
tersebut tidak dilengkapi dengan pedigree secara individual sehingga
diterbitkan Berita Acara Penahanan (KH-8.a) Nomor 0003201201 11 I
gu
000126 pada tanggal 10 Agustus 2012 ; ---------------------------------------------
A
12. Berdasarkan nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 dari Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Menteri Pertanian
ub
lik
ah
Republik Indonesia perihal Hasil Pengawasan sapi yang diimpor oleh
am
PT. Austasia Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT. Tanjung
Unggul Mandiri (TUM) pada tanggal 13 Agustus 2012 dinyatakan bahwa
ah
k
ep
kesimpulan dari hasil pemeriksaan tidak masuk dalam klasifikasi bibit
karena tidak ada surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree
In
do
ne
si
R
secara individual ; --------------------------------------------------------------------------
A
gu
ng
13. Oleh karena isi dokumen tidak benar (dalam dokumen dinyatakan sapi
bibit sedangkan hasil pengawasan dinyatakan bukan sapi bibit), maka
petugas karantina melakukan tindakan penolakan ; ------------------------------
14. Bahwa sesuai gugatan Penggugat pada halaman 4 sampai dengan
lik
Permentan/OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak Nasional,
seolah-olah Penggugat mengkategorikan bibit dalam beberapa kelompok.
ub
m
ah
halaman 5 yang menyatakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/
Dalil Penggugat tersebut tidaklah tepat, karena Peraturan Menteri
ep
ka
Pertanian tersebut hanya mengatur mengenai sistem perbibitan ternak
ah
yang tidak mengatur mengenai Syarat dan tatacara pemasukan dan
on
ng
M
perizinan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor
es
R
pengeluaran benih dan bibit ternak serta perizinanannya. Pengaturan
In
d
A
gu
Halaman 73 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 73
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
74
R
51/Permentan/OT.140/9/2011
Rekomendasi
Persetujuan
ng
Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan
ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, dan mengenai persyaratan
gu
mutu bibit atau benih diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/
dan Sumber Daya Genetik Hewan. Bahwa Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2011 dan Peraturan Menteri Pertanian
ub
lik
ah
A
Permentan/OT.140/3/ 2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak,
Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 sebagai pelaksanaan dari Undang-
am
Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
ah
k
ep
Hewan ; -----------------------------------------------------------------------15. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 5 sampai dengan halaman 6
In
do
ne
si
R
pada butir kedua dan ketiga menyatakan Peraturan Menteri Pertanian
A
gu
ng
Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kredit Usaha Pembibitan Sapi
(KUPS) seolah-olah membenarkan
pemasukkan sapi betina bunting atau siap bunting berasal dari sapi impor.
Dalil penggugat tersebut tidak benar, karena Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 dimaksudkan sebagai dasar dalam
lik
ub
persyaratan pemasukkan sapi bibit ; --------------------------------------------------
16. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 6 sampai dengan halaman 7
butir
keempat,
kelima
ep
ka
m
ah
pelaksanaan program kredit usaha pembibitan sapi dan tidak mengatur
ah
dan
keenam
yang
menyatakan
kronologi
In
d
A
gu
74
on
ng
Penggugat terkait dengan sapi-sapi ex-impor miliknya dilengkapi dengan
es
R
pemasukan bibit ternak sapi potong oleh Penggugat. Bahwa dalil
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
tentang
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 74
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
sertifikat pedigree sebagai sertifikat klasifikasi bibit adalah tidak benar.
ng
Sertifikat klasifikasi bibit tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu
A
gu
Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ; ----------------------------
ub
lik
ah
17. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 8 butir kedelapan menyatakan
Agustus
2012
ah
k
membatalkan
berdasarkan
Surat
04.PI-54.12.0068
prinsip
Keputusan
ep
am
“Nota Dinas Tergugat I Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13
tanggal
3
Juli
acontrario
Menteri
2012
actus
tidak
Perdagangan
karena
secara
dapat
Nomor
hirarkis
In
do
ne
si
R
kedudukannya lebih rendah sehingga tidak dapat menjadi dasar penolakan
A
gu
ng
sapi bibit impor Penggugat”. Dalil Penggugat tersebut tidak benar, karena
Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada
Menteri Pertanian tidak ada hubungan dengan Keputusan Menteri
Perdagangan tersebut di atas. Yang ada hubungan dengan Keputusan
lik
Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 tanggal 7 Mei 2012 ;
-----------
ub
m
ah
Menteri Perdagangan tentang izin impor sapi bibit adalah rekomendasi
Rekomendasi dan Keputusan ini dikeluarkan sebagai dasar bagi
ep
ka
Penggugat untuk memasukkan bibit ternak sapi potong dari luar negeri ke
ah
dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Kenyataannya Penggugat tidak
on
ng
M
bukan bibit ternak sapi potong. Pada dasarnya Nota Dinas Nomor 13055/
es
R
memasukkan bibit ternak sapi potong, melainkan sapi betina produktif atau
In
d
A
gu
Halaman 75 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 75
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
76
R
PO.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 sebagai laporan hasil
ng
pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pengawas Bibit yang menyatakan
bahwa pemasukkan sapi Penggugat tidak sesuai dengan persyaratan
gu
dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012
Hewan dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/
5/2012 ; ---------------------------------------------------------------------------------------
ub
lik
ah
A
tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik
am
18. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada halaman 9 butir k esepuluh yang
menyatakan penerbitan Berita Acara Penolakan merupakan tindakan
ah
k
ep
kesewenang-wenangan para Tergugat. Dalil Penggugat tidak benar,
karena Penggugat seharusnya telah mengetahui dan wajib memenuhi
Nomor
In
do
ne
si
Pertanian
19/Permentan/OT.140/3/2012
A
gu
ng
Menteri
R
persyaratan pemasukkan sapi bibit sebagaimana diatur dalam Peraturan
tentang
Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ; -------
19. Bahwa berita acara penolakan yang dibuat oleh Tergugat IV dan
perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
lik
ah
bukan merupakan tindakan kesewenang-wenangan (willekeur). Berita
ub
m
Acara Penolakan dikeluarkan sebagai akibat dari tidak dipenuhinya
persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Peraturan
Pertanian
Nomor
19/Permentan/OT.140/3/2012
tentang
ep
ka
Menteri
Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan
ah
In
d
A
gu
76
on
ng
tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukkan Bibit Ternak
es
R
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 76
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Sapi Potong Kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia Kepada
ng
PT. Great Giant Livestock yang ditetapkan tanggal 7 Mei 2012. Dengan
demikian tindakan Tergugat IV mengeluarkan berita acara a quo sudah
sesuai
gu
tepat
dengan
peraturan
perundang-undangan
bidang
bertentangan
dengan
asas-asas
umum
pemerintahan
yang
baik
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
ub
lik
ah
A
perkarantinaan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan serta tidak
tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
am
Nepotisme yang meliputi beberapa asas dalam penyelenggaraan negara
ep
termasuk asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara,
ah
k
asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas
In
do
ne
si
R
akuntabilitas ; --------------------------------------------------------------------------------
A
gu
ng
DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBYEK SENGKETA
1.
Bahwa melalui permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa
yang diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya, telah mendapatkan
penetapan oleh Majelis Hakim Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 200/
lik
pada tanggal 23 Nopember 2012 Jam 21.30 WIB melalui petugas PTUN
Jakarta, yang amar penetapannya menyatakan sebagai berikut : -------------
ub
m
ah
G/2012/PTUN.JKT tanggal 23 Nopember 2012, yang Tergugat terima
ka
1) Mengabulkan Permohonan Penundaan dari Penggugat ; -------------------
ep
2) Memerintahkan Para Tergugat untuk menunda pelaksanaan dan tindak
ah
lanjut Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir
es
on
ng
M
R
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus
In
d
A
gu
Halaman 77 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 77
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
78
kecuali
ada
penetapan
lain
dikemudian
ng
tetap,
R
2012, sampai dengan putusan sengketa a quo berkekuatan hukum
----------------------------------
hari
;
gu
3) Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara
A
Jakarta untuk menyampaikan salinan Penetapan ini kepada Para
Tergugat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya ; ----------------------
ub
lik
ah
4) Menyatakan biaya perkara yang timbul akan diperhitungkan pada
am
putusan akhir perkara ini ; ----------------------------------------------------------2.
Bahwa Tergugat keberatan atas pelaksanaan penetapan a quo mengingat
ah
k
ep
permohonan dapat dilaksanakan sesuai Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4)
R
huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana
In
do
ne
si
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
A
gu
ng
Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan permohonan penundaan
dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak
yang mengakibatkan kepentingan Penggugat dirugikan jika keputusan
Tata Usaha Negara tetap dilaksanakan; dan tidak dapat dikabulkan
3.
lik
dilaksanakannya keputusan tersebut ; -----------------------------------------------Bahwa Tergugat tetap keberatan pada pelaksanaan penetapan a quo
ub
m
ah
apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan
ka
dengan mempertimbangkan sebagai berikut : --------------------------------------
ep
a. Tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak karena sapi milik
Penggugat keberadaannya dikandang milik Penggugat (instalasi
In
d
A
gu
78
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 78
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
karantina hewan sementara) dalam kondisi yang tidak bertentangan
ng
dengan kesejahteraan hewan (animal welfare) ; ------------------------------
b. Sapi milik Penggugat tidak memiliki relevansi dengan kepentingan
gu
umum karena semata-mata hanya merupakan kepentingan Penggugat
A
sendiri dalam rangka bisnis semata ; ---------------------------------------------
c. Penerbitan Berita Acara penolakan a quo sudah tepat oleh karena
ub
lik
ah
apabila ditunda pelaksanaannya maka negara kehilangan hak
am
keuangan negara sebesar 5 % dari harga sapi impor milik Penggugat
sebagaimana Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang
ah
k
ep
Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
In
do
ne
si
R
Perbendaharaan Negara ; -----------------------------------------------------------
A
gu
ng
d. Justru permohonan penetapan penundaan pelaksanaan berita acara
penolakan semata-mata hanya untuk menghindari batas waktu sapi-
sapi dimaksud menjadi barang milik negara sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan di bidang kepabeanan ; ------------------------------
lik
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 3
penetapan penundaan pelaksanaan berita acara penolakan sesuai dengan
ub
m
ah
4.
ka
persyaratan yang diatur dalam Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) huruf a dan
ep
huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah
on
ng
M
Tata Usaha Negara tidak terpenuhi. Oleh karena itu mohon kiranya
es
R
ah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan
In
d
A
gu
Halaman 79 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 79
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
80
R
kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan
ng
perkara a quo untuk menangguhkan penundaan pelaksanaan obyek
sengketa sebagaimana dalam penetapan Nomor 197/G/2012/PTUN-JKT
gu
tanggal 23 Nopember 2012, hingga putusan mendapatkan kekuatan
A
hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; -------------------------------------------------
Berdasarkan uraian tersebut di atas, mohon perkenan Yang Terhormat Majelis
ub
lik
ah
Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk menyatakan sebagai
am
berikut : ----------------------------------------------------------------------------------I.
DALAM EKSEPSI :
ah
k
ep
1. Menerima eksepsi Tergugat IV ; ---------------------------------------------------
In
do
ne
si
R
2. Menolak atau tidak menerima gugatan Penggugat seluruhnya (N.O/
A
gu
ng
Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ---------------------------------------------II.
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ; --------------------------------------
2. Menyatakan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus
lik
ah
2012 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan
3. Menyatakan
sebagai
hukum
ub
m
asas-asas umum pemerintahan yang baik ; -----------------------------------bahwa
Berita
Acara
Penolakan
ep
ka
(Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.
000125, tertanggal 24 Agustus 2012 adalah sah dan mempunyai
ah
In
d
A
gu
80
on
ng
es
R
kekuatan hukum mengikat ; ---------------------------------------------------------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 80
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat ; --------------------------DALAM
PERMOHONAN
PENUNDAAN
ng
III.
PELAKSANAAN
gu
SENGKETA
OBYEK
2. Menangguhkan pelaksanaan penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN.
JKT tanggal 23 Nopember 2012 hingga mendapatkan putusan yang
ub
lik
ah
A
1. Menolak permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa ; -------
mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; ---------------
am
3. Menyatakan sebagai hukum Berita Acara Penolakan (Declaration of
Formulir
KH-8.b,
Nomor
2012.1.011.01.8B.1.000125,
ep
Refusal),
ah
k
tertanggal 24 Agustus 2012 tetap diberlakukan sampai mendapatkan
In
do
ne
si
R
putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van
A
gu
ng
gewijsde) ; -------------------------------------------------------------------------------
Bila Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; ----------------------------------------------------
lik
Tergugat III dan Tergugat IV tersebut telah mengajukan Replik dengan suratnya
tertanggal 6 Desember 2012, dan atas Replik Penggugat tersebut pihak
ub
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV telah mengajukan Duplik
dengan suratnya masing-masing tertanggal 20 Desember 2012 ; ------------------Menimbang,
bahwa
ep
ka
m
ah
Menimbang, bahwa Penggugat atas Jawaban Tergugat I, Tergugat II,
untuk
menguatkan
dalil-dalil
gugatannya
on
ng
surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-11, telah dimeteraikan dengan
es
R
Penggugat dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat-
In
d
A
gu
Halaman 81 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 81
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
82
R
cukup, dan telah dicocokkan dengan bukti asli/fotokopinya, sehingga dapat
Bukti P – 1
: Akta Pendirian No 39 tanggal 6 Maret 1990 dibuat
dihadapan
gu
1.
ng
dijadikan sebagai alat bukti yang sah sebagai berikut : ---------------------------------
Sutjipto.
SH.,
Notaris
di
Jakarta,
dan
A
Pengesahan dari Menteri kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-26279.AH.01.02
ub
lik
ah
Tahun 2009 tanggal 5 Juli 2009, (fotokopi sesuai dengan
am
aslinya) ; -----------------------------------------------------------------2.
Bukti P – 2
: Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor : 470/R.15/
ah
k
ep
TB/X/2011 tanggal 6 Oktober 2011, (fotokopi sesuai
Bukti P – 3
: Keputusan
Menteri
Hukum
dan
HAM
Nomor
:
In
do
ne
si
3.
R
dengan aslinya) ; ----------------------------------------------
A
gu
ng
AHU-41542.AH.01.02 tanggal 16 Agustus 2011 (Akta
Perubahan Anggaran Dasar Terakhir), (fotokopi sesuai
dengan
aslinya)
;
------------------------------------------------------------------
4.
Bukti P – 4
: Obyek Sengketa, Berita Acara Penolakan (Declaration of
lik
ah
Refusal), formulir KH-8.b, Nomor : 2012.1.011.01. 8B.1.
ub
dengan aslinya) ; ------------------------------------------------------5.
Bukti P – 5
: Persetujuan Impor Hewan dari Menteri Perdagangan
ep
ka
m
000125 bertanggal 24 Agustus 2012, (fotokopi sesuai
No. 04.PI-54.12.0053 tanggal 10 Mei 2012 sebanyak 5000
In
d
A
gu
82
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 82
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Bukti P – 6
: Certificat of Health Australian Governement No. 36/DIR-
GGL/TB/IV/2012, tanggal 26 April 2012, (fotokopi dari
A
gu
6.
ng
R
ekor sapi bibit potong, (foto kopi sesuai dengan aslinya) ; --
Bukti P – 7
: Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan
ub
lik
ah
7.
fotokopi) ; -----------------------------------------------------------------
Hewan, Kementerian Petanian Nomor : 15055/PD.410/F/
ah
k
8.
Bukti P – 8
ep
am
08/2012 tanggal 13 Agustus 2012, (fotokopi dari foto kopi) ;
: Sertifikat asal usul (pedigree) untuk keseluruhan jumlah
beserta
lampirannya,
(fotokopi
sesuai
dengan
In
do
ne
si
R
sapi,
A
gu
ng
aslinya) ; -----------------------------------------------------------------9.
Bukti P – 9
: Sertifikat Pedigree Umum, (foto kopi dari foto kopi) ; ---------
10. Bukti P – 10 : Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 3374/Kpts/PD.410/
7/2011 tertanggal 19 Juli 2011, tentang Persetujuan
Pemasukan Bibit Ternak Sapi dari Luar Wilayah Negara
lik
ub
11. Bukti P – 11 : Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 4107/Kpts/ PD.420/
ka
ep
9/201, tertanggal 29 September 2011, tentang Pemberian
R
ah
Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi
on
ng
M
Potong ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
es
m
ah
Republik Indonesia, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ------
In
d
A
gu
Halaman 83 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 83
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
84
R
kepada PT. Austasia Stockfeed, (fotokopi sesuai dengan
ng
aslinya) ; ------------------------------------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil sangkalannya
Tergugat
dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat-
A
surat yang diberi tanda T.I-1 sampai dengan T.I-37, telah dimeteraikan
dengan cukup, dan telah dicocokkan dengan bukti asli/fotokopinya, sehingga
am
1.
Bukti T.I – 1
ub
lik
ah
dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah sebagai berikut : ------------------------: Berita Acara penolakan (Declaration of Refusal) Formulir
KH-8.b, Nomor : 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24
ah
k
ep
Agustus 2012 yang diterbitkan Tergugat IV (Drh. Akhir
Bukti T.I – 2
: Surat Pemohonan Persetujuan Pemasukan PT. Great
A
gu
ng
2.
In
do
ne
si
R
Santoso), (fotokopi dari fotokopi) ; -------------------------------
Giant Livestock Nomor : 36/Dir-GGL/TB/IV/2012 kepada
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Up.
Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
Bukti T.I – 3
: Surat Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
ub
3.
lik
April 2012, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ----------------
m
ah
Perizinan Pertanian dari Ir. Didiek Purwanto tanggal 26
tanggal
27
April
2012
ep
ka
Perizinan Peternakan Nomor 3586/PD.420/A.8/4/2012
kepada
Direktur
Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan hal Permohonan
In
d
A
gu
84
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 84
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Persetujuan Pemasukan (RPP) Sapi Bibit, (fotokopi
Bukti T.I – 4
: Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan,
gu
4.
ng
sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------------------
kepada
Menteri
A
PD.410/F/08/2012
perihal
Pertanian
Hasil
Nomor:
13055/
Pengawasan
PT.
Australia Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT.
ub
lik
ah
Tanjung Unggul Mandiri (TUM) tanggal 13 Agustus 2012,
Bukti T.I – 5
ah
k
5.
: Keputusan menteri Pertanian Nomor: 1670/Kpts/PD.410/
5/2012
ep
am
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------
tanggal
7
Mei
2012
tentang
Pemberian
In
do
ne
si
R
Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi
A
gu
ng
ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia kepada
PT. Great Giant Livestock dan lampirannya Nomor 36/Dir-
GGL/TB/IV/2012, 26 April 2012, yang diterbitkan oleh
Direktur Perbibitan Ternak pada tanggal 07 Mei 2012,
Bukti T.I – 6
: Izin Impor Menteri Perdagangan Nomor: 04.PI-54.12.
lik
6.
0053 tanggal 10 Mei 2012, (fotokopi dari fotokopi) ; --------
ub
Bukti T.I – 7
: Australian Chambers of Commerce Industry, (foto kopi
ep
7.
dari foto kopi) ; --------------------------------------------------------
es
on
ng
M
R
ah
ka
m
ah
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ----------------------
In
d
A
gu
Halaman 85 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 85
Bukti T.I – 8
: Contoh Sertifikat Pedigree dari Australian Brahman
R
8.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
Breeders Associates Limited (Certificat of Entry The
Appendix Herd Database) dan nilai pemuliaan (expected
gu
breeding value), (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ---------
Bukti T.I – 9
: Berita Acara Pengawasan (untuk Ternak Ruminansia)
Selasa 7 Agustus 2012, (fotokopi sesuai dengan aslinya);
ub
lik
ah
A
9.
am
10. Bukti T.I – 10 : Nota Dinas Tim Pengawas Bibit Ternak kepada Direktur
Perbibitan Ternak tanggal 8 Agustus 2012 hal Hasil
ah
k
ep
Pengawasan ke PT. Great Giant Livestock, (fotokopi
R
sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------------------
In
do
ne
si
11. Bukti T.I – 11 : Nota Dinas Nomor: 08006/TU.020/F2.4/08/2012 dari
A
gu
ng
Direktur Perbibitan Ternak kepada Direktur Jenderal
Peternakan
dan
Kesehatan
Hewan
perihal
Hasil
Pengawasan ke PT. Great Giant Livestock tanggal 8
lik
12. Bukti T.I – 12 : Surat Nomor: 520/362/II.06/2012 tanggal 27 Maret 2012
dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
ub
m
ah
Agustus 2012, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; -----------
ka
Perizinan Terpadu Daerah Provinsi Lampung kepada
ep
Direktur Jendera Peternakan dan Kesehatan Hewan hal
Rekomendasi izin pemasukan sapi bibit, (fotokopi dari
ah
In
d
A
gu
86
on
ng
es
R
fotokopi) ; ---------------------------------------------------------------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
86
Halaman 86
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
13. Bukti T.I – 13 : Tanda terima rekomedasi dari Pusat Perlindungan
ng
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVPP) ke
PT. Great Giant Livestock Tanggal 8 Mei 2012, (fotokopi
gu
sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------------------
A
14. Bukti T.I – 14 : Contoh 3 Sertifikat Pedigree dari Australian Brahman
Breeders’ Association Limited (Certificate of Entry Into
ub
lik
ah
The Appendix Herd Database) dan nilai pemuliaan
am
(expected breeding value), (fotokopi sesuai dengan
aslinya) ; ---------------------------------------------------------------dari
Geberal
ep
ah
k
15. Bukti T.I – 15 : Surat
Manager
Australian
Brahman
Breeder’s Association LTD (John Croaker), (fotokopi dari
In
do
ne
si
R
fotokopi) ; ---------------------------------------------------------------
A
gu
ng
16. Bukti T.I – 16 : Sertifikat Australian Brahman Breeders’ Associaton Ltd,
(fotokopi dari fotokopi) ; --------------------------------------------
17. Bukti T.I – 17 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/Permentan/OT.
140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak Nasional,
lik
18. Bukti T.I – 18 : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
ub
m
ah
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------
es
on
ng
M
R
ah
ep
ka
Tata Naskah Dinas, (fotokopi dari fotokopi) ; -----------------
In
d
A
gu
Halaman 87 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 87
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
88
R
19. Bukti T.I – 19 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/PD.
ng
400/9/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha
Pembibitan Sapi, (fotokopi dari fotokopi) ; ---------------------
gu
20. Bukti T.I – 20 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/OT.
A
140/7/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah
Dinas Kementerian Pertanian, (fotokopi dari fotokopi) ; ---
ub
lik
ah
21. Bukti T.I – 21 : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
am
Negara Nomor 2 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Bibit Ternak dan Angka Kreditnya, (fotokopi
ah
k
ep
dari fotokopi) ; ---------------------------------------------------------
140/9/2011
tentang
Rekomendasi
Persetujuan
In
do
ne
si
R
22. Bukti T.I – 22 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.
A
gu
ng
Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit
Ternak ke Dalam dan ke Luar Wilayah RI, (fotokopi
sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------------------
23. Bukti T.I – 23 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.
140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak
lik
ub
dengan aslinya) ; ----------------------------------------------------24. Bukti T.I – 24 : Contoh Permohonan rekomendasi pemasukan PT. Sijiro
ka
m
ah
dan Sumber Daya Genetika Hewan, (fotokopi sesuai
ep
Nomor 084/THP-Sijiro/XI/2011 tanggal 10 November
2011, (fotokopi dari fotokopi) ; ------------------------------------
In
d
A
gu
88
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 88
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
25. Bukti T.I – 25 : Contoh Keputusan Menteri Pertanian Nomor 5022/Kpts/
tentang
Pemberian
ng
PD.410/12/2011
Rekomendasi
Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Ke Dalam
gu
Wilayah Negara Republik Indonesia kepada PT. Sijiro,
A
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------
ub
lik
ah
26. Bukti T.I – 26 : Contoh 3 Sertifikat Sapi Bibit Red Wagyu dengan
am
Estimated Breeding Value (EBV) dari Australian Wagyu
Association, (fotokopi dari fotokopi) ; -------------------------Permohonan
ah
k
ep
27. Bukti T.I – 27 : Contoh
Rekomendasi
Persetujuan
In
do
ne
si
R
Pemasukan untuk PT. Rejo Sari Bumi Nomor 038/RSB/
P.1/X/2011 tanggal 11 Oktober 2011, (fotokopi sesuai
A
gu
ng
dengan aslinya) ; -------------------------------------------
28. Bukti T.I – 28 : Contoh Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4366/Kpts/
PD.410/10/2011
tentang
Pemberian
Rekomendasi
Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Ke Dalam
lik
ub
Bumi, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ---------------29. Bukti T.I – 29 : Contoh Sertifikat Sapi Bibit Jersey dengan Pedigree dari
Jersey Australia (Pemasukkan/Impor awal Tahun 2012),
ep
ka
m
ah
Wilayah Negara Republik Indonesia kepada PT. Rejo Sari
es
on
ng
M
R
ah
(fotokopi dari fotokopi) ; --------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 89 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 89
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
90
R
30. Bukti T.I – 30 : Contoh
Rekomendasi
persetujuan
ng
pemasukan bibit sapi perah PT. Agri Servis Sakti Nomor
002/ASS/11/2012 tanggal 26 Nopember 2012, (fotokopi
gu
sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------------------
A
31. Bukti T.I – 31 : Contoh Keputusan Menteri Pertanian Nomor 6198/Kpts/
PD.410/12/2012
tentang
Pemberian
Rekomendasi
ub
lik
ah
Persetujuan Pemasukan Bibit Sapi Perah Ke Dalam
am
Wilayah Negara Republik Indonesia kepada PT. Agri
Servis Sakti, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; -------------
ah
k
ep
32. Bukti T.I – 32 : Contoh Sertifikat Sapi Bibit dengan pedigree dari The
In
do
ne
si
R
Holstein-Friesian Association of Australia Inc, (fotokopi
A
gu
ng
dari fotokopi) ; ---------------------------------------------------------
33. Bukti T.I – 33 : Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) Tahun 2012,
(fotokopi dari fotokopi) ; --------------------------------------------
34. Bukti T.I – 34 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.
tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Nomor
2551/TU.120/A/09/2012
tanggal
5
ub
35. Bukti T.I – 35 : Surat
lik
Kementerian Pertanian, (fotokopi sesuai dengan aslinya);
September 2012 hal Pendampingan Kunjungan Kerja
ka
m
ah
140/10/2010
ep
Komisi IV DPR-RI ke Kabupaten Tangerang dan Propinsi
Lampung, (fotokopi dari fotokopi) ; -----------------------------
In
d
A
gu
90
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
Permohonan
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 90
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
36. Bukti T.I – 36 : Nota Dinas Nomor 6378/KH.050/L/9/2012 tanggal 11
ng
September 2012, (fotokopi dari fotokopi) ; --------------------
Sumatera Selatan, (fotokopi dari fotokopi) ; -------------------
Menimbang, bahwa dalam sengketa ini Tergugat II dan Terugat III
ub
lik
ah
A
gu
37. Bukti T.I – 37 : Foto Sapi Bibit yang berada di BPTU Sembawa,
tidak mengajukan bukti tertulisnya walaupun telah diberikan kesempatan untuk
am
itu ; ----------------------------------------------------------------------------------------------------
Tergugat
ep
ah
k
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil sangkalannya
dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa foto kopi surat-
In
do
ne
si
R
surat yang diberi tanda T.IV-1 sampai dengan T.IV-11, telah dimeteraikan
A
gu
ng
dengan cukup, dan telah dicocokkan dengan bukti asli/foto kopinya, sehingga
dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah sebagai berikut : ------------------------1.
Bukti T.IV – 1 : Permohonan Pemeriksaan Karantina Hewan (KH.1)
Nomor 29/GGL/TB/VIII/12, tanggal 1 Agustus 2012, (foto
lik
2.
Bukti T.IV – 2 : Certificate of health to accompany animals or animal
reproduktive materil, Nomor NTWA 302, (foto kopi sesuai
ub
3.
Bukti T.IV – 3 : Certificate
ep
dengan aslinya) ; -----------------------------------------------------
ah
ka
m
ah
kopi sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------------
Of
Australian
Origin,
Nomor
P23982
on
ng
M
Chambers Of Commerce and Industry (ACI) yang
es
R
merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Australian
In
d
A
gu
Halaman 91 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 91
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
92
R
menyatakan sapi jenis Australian Brahman breeding
gu
ng
heifers berasal dari Australia, (foto kopi dari foto kopi) ; ---
Bukti T.IV – 4 : Bill Of Lading Nomor 001, (foto kopi dari foto kopi) ; -------
5.
Bukti T.IV – 5 : Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/
5/2012 Tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan
ub
lik
ah
A
4.
Pemasukan Bibit Ternak Sapi ke Dalam Wilayah Negara
am
Republik Indonesia kepada PT. Great Giant Livestock,
ep
Bukti T.IV – 6 : Persetujuan Impor Hewan Nomor 04.PI-54.12.0053 dari
In
do
ne
si
6.
R
ah
k
(foto kopi sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------
A
gu
ng
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian
Perdagangan, (foto kopi dari foto kopi) ; -----------------------
7.
Bukti T.IV – 7 : Berita Acara Penahanan (Declaration of Detention)
Formulir
Nomor
0003.2012,01.11.1.000125,
lik
ah
8.
ub
(Drh. Akhir Santoso), (sesuai tembusan) ; -------------------Bukti T.IV – 8 : Nota Dnas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan
ka
Hewan kepada Menteri Pertanian Nomor: 13055/PD. 410/
F/08/2012
ep
m
KH-8.a
tanggal 10 Agustus 2012 yang diterbitkan Tergugat IV
perihal Hasil Pengawasan PT. Austasia
R
ah
In
d
A
gu
92
on
ng
es
Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT. Tanjung
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 92
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Unggul Mandiri (TUM) tanggal 13 Agustus 2012, (foto
Bukti T.IV – 9 : Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir
gu
9.
ng
kopi sesuai dengan aslinya) ; -------------------------------------
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tanggal 24
Santoso), (sesuai tembusan) ; ------------------------------------
ub
lik
ah
A
Agustus 2012 yang diterbitkan Tergugat IV (Drh. Akhir
10. Bukti T.IV – 10 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 22/Permentan/OT.
am
140/4/2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, (foto kopi dari foto
ah
k
ep
kopi) ; --------------------------------------------------------------------
In
do
ne
si
R
11. Bukti T.IV – 11 : Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012, (foto kopi dari
A
gu
ng
foto kopi) ; -------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dalam sengketa ini Pihak Penggugat
telah
menghadirkan 1 (satu) orang saksi dan 1 (satu) orang ahli, sebagai berikut : ---SAKSI PENGGUGAT :
maka diperlukan penterjemah resmi,
ub
selanjutnya dipanggil masuk Penterjemah Resmi, yang atas pertanyaan Hakim
Ketua Majelis mengaku bernama : -----------------------------------------------------------
ep
on
ng
es
R
--------------------------------- AZALI PANGIRINGAN SAMOSIR -------------------------
M
In
d
A
gu
Halaman 93 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
lik
tidak paham Bahasa Indonesia,
ka
m
ah
Bahwa karena Saksi Penggugat adalah Warga Negara Australia, dan
Halaman 93
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
94
R
Kewarganegaraan Indonesia, Tempat Tanggal Lahir Pematang Siantar, 24 Juli
ng
1967, Agama Kristen, Pekerjaan Penterjemah, beralamat di Jl. P. Karimun
Jawa VI No.245, RT.005, RW.013, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi
gu
Timur, Kota Bekasi ; ------------------------------------------------------------------------------
A
Bahwa kemudian Penterjemah menerangkan bahwa ia tidak kenal
dengan jajaran Direksi PT. Great Giant Livestock dan tidak mempunyai
ub
lik
ah
hubungan keluarga. Penterjemah tidak kenal dengan Para Tergugat dan tidak
am
ada hubungan keluarga ; -----------------------------------------------------------------------Bahwa selanjutnya Penterjemah disumpah menurut cara agamanya
ah
k
ep
dan berjanji bahwa ia akan mengalih bahasa yang akan diberikan oleh Saksi
R
dengan sebenar-benarnya kedalam Bahasa Indonesia ; -------------------------------
In
do
ne
si
Bahwa kemudian Hakim Ketua Majelis menanyakan kepada Saksi
A
gu
ng
tentang identitasnya dan atas pertanyaan Hakim Ketua Majelis tersebut
mengaku bernama : -----------------------------------------------------------------------------
------------------------------------ JOHN RAYMOND CROAKER ---------------------------
lik
Pekerjaan General Manager Australian Brahman Breders’ Asociation Limited
(ABBA), beralamat di 252 Archer Street, Rockhampton, Queensland 4720,
ub
Australia, sebagai Saksi ; ----------------------------------------------------------------------Bahwa selanjutnya Saksi menerangkan bahwa ia mengetahui bahwa
ep
ka
m
ah
Kewarganegaraan Australia, Tanggal Lahir 4 Agustus 1949, Agama Kristen
ada PT. Great Giant Livestock tetapi tidak kenal dengan jajaran direksinya dan
In
d
A
gu
94
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 94
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
tidak mempunyai hubungan keluarga. Saksi tidak kenal dengan Para Tergugat,
ng
tetapi tidak ada hubungan keluarga ; -------------------------------------------------------Bahwa kemudian Saksi disumpah menurut cara agamanya dan
gu
berjanji bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya dari apa yang
A
sebenarnya, menerangkan sebagai berikut : ----------------------------------------------
Bahwa singkatan dari ABBA adalah Australian Brahman Breders’ Asociation
ub
lik
-
Bahwa ABBA bertanggung jawab untuk pendaftaran ternak sapi Brahman ; -
-
Bahwa ABBA hanya khusus untuk sapi Brahman ; ----------------------------------
-
Bahwa tujuan ABBA adalah untuk meningkatkan perkembangbiakan
ep
ah
k
am
ah
Limited ; -----------------------------------------------------------------------------------------
In
do
ne
si
Bahwa jumlah ABBA pada awal anggotanya berjumlah + 200 anggota,
A
gu
ng
-
R
genetika sapi ; ---------------------------------------------------------------------------------
sekarang sudah lebih ; ----------------------------------------------------------------------
-
Bahwa anggota ABBA semua anggotanya adalah peternak dan membayar
iuran ; --------------------------------------------------------------------------------------------
-
lik
ah
terdaftar dalam data base dengan demikian kami akan memberikan fasilitas
-
ub
tertentu ; -----------------------------------------------------------------------------------------
ka
m
Bahwa manfaat yang diperoleh oleh anggota ABBA adalah mereka akan
Bahwa apabila ada anggota yang ingin melakukan transaksi harus
ep
melibatkan ABBA, karena nantinya kami akan mengeluarkan sertifikat yang
ah
menjamin bahwa produk kami atau ternak-ternak tersebut berkualitas. Kalau
es
on
ng
M
R
sesama anggota bertransaksi maka hanya perlu sertifikat pengalihan saja ; -
In
d
A
gu
Halaman 95 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 95
Bahwa apabila ada perusahaan dari luar Australia yang ingin melakukan
R
-
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
transaksi, peranan ABBA adalah akan mengeluarkan sertifikat yang
menjamin bahwa sapi yang diekspor tersebut bagus ; ------------------------------
Bahwa Pemerintah Australia pada dasarnya tidak berperan dalam hal
A
gu
-
peternakan, jadi yang menerbitkan sertifikat tersebut adalah kami dan itu
am
-
ub
lik
ah
sah ; ---------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa di dalam Sertifikat memuat jenis asal usul ternak, ternak tersebut
adalah bibit murni brahman dan juga sebagai induk betina brahman murni.
ah
k
ep
Selain itu diterangkan bahwa ternak telah diperiksa oleh seorang pemeriksa
R
yang telah ditunjuk oleh asosiasi dan juga telah ditentukan bahwa sapi
In
do
ne
si
tersebut adalah sapi brahman murni dan terlepas dari cacat murni dan
A
gu
ng
dengan tujuan berkembang biak, untuk kepentingan perusahaan tidak
diidentifikasi secara individual, tetapi didalam suatu kelompok dan informasi
tersebut akan masuk dalam sertifikat. Kami juga mengeluarkan certificate
Entry, yang merupakan data base pangkalan brahman murni yang memuat
silsilah identitas dari ternak-ternak secara individual, baik data induk betina
lik
ah
atau induk jantan, dan juga ibu dan bapak dari ternak-ternak tersebut, serta
mengenai
sifat-sifat
genetis
ub
m
memuat tanggal kelahiran yang akurat serta ada informasi tambahan
ternak.
Sertifikat
tersebut
berdasarkan
ep
pangkalan data dan menyampaikan informasi sesuai data base dan tidak
ka
perlu pemeriksaan tapi ada catatan untuk yang cacat dan perkembiakannya;
es
R
Bahwa secara singkat, sertifikat itu disebut : ------------------------------------------
In
d
A
gu
96
on
ng
-
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
96
Halaman 96
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
1. Entry Registration, yaitu biasa digunakan dalam industry ternak-ternak
ng
unggulan guna menghasilkan sapi pejantan, untuk perkembangbiakan
serta meningkatkan populasi sapi ; --------------------------------------------------
gu
2. True To Type Certificate yang bertujuan untuk pengembangbiakan sapi
A
induk jantan, akan tetapi pengidentifikasian untuk induk betina tidak
dicatat ; -------------------------------------------------------------------------------------
ub
lik
ah
3. True To Type Certifikat dengan tujuan pasokan daging secara komersial,
am
juga untuk tujuan ekspor ; --------------------------------------------------------------
Bahwa banyak sapi yang termasuk kategori Entry Registration atau sapi
ah
k
ep
unggulan yang ada di Australia adalah untuk jenis Brahman + 17.000
R
sampai 20.000 ekor sapi dan sekitar 15.000 ekor sapi induk betina akan
Bahwa semua sapi yang bersertipikat ini bisa diekspor, dan dalam sertipikat
A
gu
ng
-
In
do
ne
si
dijual atau diekspor ; -------------------------------------------------------------------------
ini menunjukan sapi ini merupakan sapi bibit, sapi dengan sertipikat True To
Type ini bisa menghasilkan 6 jenis keturunan, dalam sertipikat ini juga
(menunjuk bukti P-8 dan P-9) menjelaskan bahwa sapi tersebut merupakan
-
Bahwa Saksi tidak tahu sisilah sapi sampai dua generasi, yang
dipersyaratkan bagi sapi bibit yang masuk ke Indonesia, dan Saksi tidak
surat keterangan, informasi mengenai ini datang melalui eksportir, jadi dapat
on
ng
es
Bahwa sapi-sapi bibit Brahman yang dikirim tersebut cukup dibuatkan satu
R
-
ep
mengetahui mengenai aturan itu ; --------------------------------------------------------
M
In
d
A
gu
Halaman 97 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
lik
Bahwa Saksi pernah melihat sertifikat sapi Sembawa dari BTU ; ----------------
ub
-
ka
m
ah
sapi Brahman murni ; ------------------------------------------------------------------------
Halaman 97
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
98
R
saja ABBA mengeluarkan satu surat keterangan yang menjelaskan bahwa
ng
seluruh sapi tersebut adalah bibit, karena pada setiap sapi terdapat Chip
yang kami tempelkan ditelinganya yang dapat dibaca dengan alat kami ; -----
Bahwa menurut ABBA yang dimaksud dengan sapi bibit itu adalah sapi yang
gu
-
A
telah di program untuk pengembangbiakan sapi bibit ; ----------------------
-
Bahwa ke 3 (tiga) sertifikat yang disebutkan oleh Saksi adalah pedigree
ub
lik
ah
dengan jenis-jenis yang berbeda, karena dalam sertifikat ini menjelaskan
am
mengenai asal-usul sapi meskipun tidak terperinci ; --------------------------------
Bahwa semua sapi dari ABBA adalah bibit, Karena programnya adalah
Bahwa bukti P-9 beserta lampirannya merupakan produk yang dkeluarkan
In
do
ne
si
R
-
ep
ah
k
pengembangbiakan sebagai bibit ; -------------------------------------------------------
A
gu
ng
oleh ABBA ; ------------------------------------------------------------------------------------
bukti P-9 bersrta lampirannya ada aslinya dalam bentuk elektronik dan itu
tidak dapat diakses secara bebas ; ------------------------------------------------------
-
Bahwa warna sapi Brahman tidak selalu putih keabu-abuan, 60 % abu-abu
lik
AHLI PENGGUGAT :
ub
-------------------------- DR. drh. SOFJAN SUDARDJAT, D, MS. ----------------------Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam, Tempat dan Tanggal Lahir, Bogor,
ep
ka
m
ah
dan abu-abu tua, 40 % kemerah-merahan ; -------------------------------------------
26 Juni 1946, Pekerjaan Dosen pada Fakultas Kedokteran Hewan di IPB,
In
d
A
gu
98
on
ng
Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, sebagai Ahli ; ----
es
R
beralamat Jl. Cimanggu Perikanan No.31, RT.005, RW.001, Desa Kedung
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 98
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa selanjutnya Ahli menerangkan bahwa ia tahu adanya
ng
PT. Great Giant Livestock, tetapi tidak kenal dengan jajaran Direksinya dan
tidak mempunyai hubungan keluarga. Saksi kenal dengan Para Tergugat, tetapi
A
gu
tidak ada hubungan keluarga ; -----------------------------------------------------------------
Bahwa kemudian Ahli disumpah menurut cara agamanya dan
ub
lik
ah
bersumpah bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai
am
dengan keahliannya, dan menerangkan sebagai berikut ; -----------------------------
Bahwa Bibit adalah yang akan dikembangbiakan dan dapat memberikan
ah
k
ep
keturunan yang baik. Bibit terdiri dari 3 jenis, yaitu bibit dasar, bibit induk dan
bibit sebar. Di Indonesia tidak ada bibit dasar, kalau bibit jantan ada di
In
do
ne
si
R
Indonesia. Yang banyak adalah bibit sebar dan biasanya diusahakan oleh
A
gu
ng
swasta. Sedangkan bibit dasar yang mempunyai kewenangan adalah
pemerintah, karena harganya yang cukup mahal mulai 100 juta rupiah, kalau
bibit sebar hanya 10 jutaan ; -------------------------------------------------------
-
Bahwa secara filosofi memang hanya 2 (dua) syarat yang dapat disebut
sebagai bibit, tetapi dalam undang-undang dijabarkan lagi, diantaranya
lik
-
ub
tertentu ; -----------------------------------------------------------------------------------------
ka
m
ah
mempunyai keunggulan serta dapat diwariskan, serta tentu ada persyaratan
Bahwa pihak swasta mampu membeli bibit sebar, karena bibit dasar jarang
ep
ada yang mampu membeli kecuali Pemerintah, yang akan melakukan
es
on
ng
M
R
ah
perkembangbiakan ; -------------------------------------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 99 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 99
Bahwa kalau bibit sebar bisa sampai 7 kali, akan tetapi jika sudah 5 kali juga
R
-
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
sudah bagus, sedangkan untuk bibit induk tergantung dari kita yang
memprogram ; ---------------------------------------------------------------------------------
Bahwa perkembangbiakan bisa saja 2 (dua) atau 3 (tiga) kali, tergantung
gu
-
A
dari umur sapi tersebut ; --------------------------------------------------------------------
-
Bahwa menurut Ahli mengapa kita harus impor sapi, pada waktu Ahli
ub
lik
ah
menjabat sebagai Dirjen pada tahun 2000 sampai tahun 2005,
populasi
am
sapi di Indonesia hanya sekitar 10 juta sapi dan jumlah ini masih kurang,
oleh karena itu kita impor untuk bibit betina, sedangkan kita hanya punya
Bahwa bedanya antara bibit dengan bibit betina produktif adalah bibit sudah
R
-
ep
ah
k
jantan saja ; ------------------------------------------------------------------------------------
In
do
ne
si
pasti produktif, sedangkan betina produktif belum tentu bibit ; -------------------Bahwa klasifikasi dari masing-masing bibit adalah bibit dasar merupakan
A
gu
ng
-
bibit unggul atau bibit mulia yang menghasilkan anak-anak untuk
bibit
induk, dari bibit induk inilah menghasilkan keturunan bibit sebar. Intinya
adalah mempunyai reproduksi yang bagus ; ------------------------------------------
Bahwa pada waktu Ahli menjabat Dirjen belum permah mengimpor bibit
lik
ah
-
dasar, karena harganya mahal, maka Ahli hanya mengimpor bibit induk
Menimbang,
bahwa dalam
ub
saja ; ---------------------------------------------------------------------------------------------
m
perkara
ini
Para
Tergugat
telah
menghadirkan 1 (satu) orang Saksi dan 1 (satu) orang Ahli, sebagai berikut : ---
In
d
A
gu
100
on
ng
es
R
SAKSI PARA TERGUGAT :
ep
ka
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
100
Halaman 100
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
----------------------------------- Ir. RACHMIYATI DJUDDAWI -----------------------------
ng
Kewarganegaraan Indonesia, Tempat, Tanggal Lahir Ponorogo, 15 Juli 1957,
Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil di Direktorat Jenderal
gu
Peternakan dan Kesehatan Hewan, beralamat di Jl. Karya Bakti RT.03, RW.06
A
No.29, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, sebagai Saksi ; ---------Bahwa kemudian Saksi menerangkan bahwa ia mengetahui ada
ub
lik
ah
PT. Great Giant Livestock tetapi tidak kenal dengan jajaran direksinya dan tidak
am
mempunyai hubungan keluarga. Saksi kenal dengan Para Tergugat, tetapi tidak
ada hubungan keluarga ; -----------------------------------------------------------------------
ah
k
ep
Bahwa selanjutnya Saksi disumpah menurut cara agamanya dan
R
bersumpah bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya dari apa
In
do
ne
si
yang sebenarnya, dan menerangkan sebagai berikut : --------------------------------Bahwa Jabatan Saksi sekarang adalah Pengawas Bibit ; -------------------------
-
Bahwa dasarnya Saksi melaksanakan tugas sebagai pengawas bibir adalah
A
gu
ng
-
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2011 ; --------------------------------
-
Bahwa tugas Saksi sebagai Pengawas Bibit adalah melakukan pemeriksaan
lik
dari masing-masing sapi ; -----------------------------------------------------------------Bahwa pengawasan bibit adalah termasuk Jabatan Fungsional ; ---------------
-
Bahwa pada waktu Saksi bertugas ada surat tugasnya, Saksi melaksanakan
ep
ub
-
tugas berdasarkan Surat Dinas ; ---------------------------------------------------------
es
on
ng
M
R
ah
ka
m
ah
terhadap sapi-sapi, termasuk memeriksa dokumen yaitu sertifikat pedigree
In
d
A
gu
Halaman 101 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 101
Bahwa kegiatan yang dilakukan Saksi, adalah bersama tim melakukan
R
-
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
pemeriksaan ke PT. Great Giant Livestock, termasuk memeriksa sertifikat
pedigree dari sapi-sapi yang masuk ; ---------------------------------------------------
Bahwa selain itu juga Saksi melakukan pemeriksaan fisik sapi-sapi tersebut;
-
Bahwa Saksi melakukan pemeriksaan fisik di lokasi karantina di Lampung ;
A
gu
-
Bahwa ada acuan untuk melaksanakan pemeriksaan tersebut, berdasarkan
ub
lik
ah
-
Surat Rekomendasi dari Menteri Pertanian yaitu Surat Nomor: 1670/Kpts/
am
PD.410/ 5/2012 tanggal 7 Mei 2012 tentang Pemberian Rekomendasi
Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi ke Dalam Wilayah Negara
Bahwa yang diperiksan oleh Saksi sesuai dengan Surat Rekomendasi,
In
do
ne
si
R
-
ep
ah
k
Republik Indonesia kepada PT. Great Giant Livestock (bukti T.I-5) ; -
maka setiap sapi yang masuk harus mempunyai sertifikat pedigree, Saksi
A
gu
ng
juga melihat performance dari sapi-sapi tersebut, apakah telah sesuai
dengan Surat Rekomendasi atau tidak ; ------------------------------------------------
-
Bahwa pada waktu itu tidak ada sertifikat pedigree dari masing-masing sapi,
yang ada adalah sertifikat pedigree secara kolektif ; --------------------------------
Bahwa hal tersebut belum sesuai dengan Surat Rekomendasi, karena di
lik
ah
-
dalam Surat Rekomendasi, yang dimaksud sertifikat pedigree itu harus
ub
m
dijelaskan satu generasi diatas, bapaknya jelas dan ibunya jelas. Tetapi
ep
keterangan yang ada dalam sertifikat pedigree milik PT. Great Giant
ka
Livestock tidak jelas ; ------------------------------------------------------------------------
es
R
Bahwa Saksi hanya melihat performance, tidak bisa ditentukan bahwa sapi
In
d
A
gu
102
on
ng
-
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
102
Halaman 102
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
tersebut bibit atau bukan. Saksi harus melihat sertifikat pedigreenya, maka
-
ng
dapat dikatakan bahwa sapi tersebut bibit atau bukan ; ----------------------------
Bahwa sample bibit dari Sapi tersebut warnanya macam-macam dan sapi
gu
brahman yang ditetapkan warnanya putih keabu-abuan ; -------------------------
A
-
Bahwa Saksi tidak tahu dari pengawasan yang Saksi lakukan bahwa sapi
tersebut bunting atau tidak, Saksi harus melakukan pemeriksaan reproduksi
ub
lik
ah
dan dari sample pemeriksaan ternyata 50 % sapi-sapi tersebut bunting dan
-
Bahwa Saksi memberikan rekomendasi bahwa sapi tersebut bukan bibit
ah
k
karena
tidak
ada
sertifikat
pedigree
ep
am
hasil status reproduksi normal ; -----------------------------------------------------------
secara
individu. Berdasarkan
R
performance, dilihat warnanya tidak sesuai dengan yang ada di spek, tetapi
Bahwa sertifikat yang diperlihatkan kepada Saksi di lokasi karantina yaitu
A
gu
ng
-
In
do
ne
si
sapi-sapi tersebut reproduksinya baik ; -------------------------------------------------
Surat Keterangan untuk dikembangbiakan yang diterbitkan oleh Australian
Brahman Breders’ Asociation Limited (ABBA) ; ---------------------------------------
-
Bahwa Saksi tidak tahu telah ada sertifikat pedigree secara individu dari
Bahwa Saksi menjadi pengawas bibit sejak tahun 2000 sebagai Pengawas
ub
-
Bibit secara individu ; ------------------------------------------------------------------------
ep
m
masing-masing sapi ; ------------------------------------------------------------------------
ah
ka
lik
Bahwa surat tersebut secara kolektif ; --------------------------------------------------
ah
-
Bahwa Saksi bertugas sebagai Tim Pengawas setelah ditunjuk baru menjadi
es
on
ng
M
R
Tim Pengawas dan tidak ada batas waktunya ; --------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 103 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 103
Bahwa Saksi memeriksa sapi dari perusahaan PT. Great Giant Livestock,
R
-
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dalam Tim Pengawas tersebut ada 4 (empat) orang untuk
gu
-
ng
PT. Austasia Stockfeed dan PT. Agro Giri Perkasa ; --------------------------------
A
melakukan pengawasan terhadap ke 3 (tiga) perusahaan tersebut, hanya
beda-beda anggotanya. Saksi bersama dengan Ibu Fauziah, Bapak
ub
lik
ah
Muhammad Imron dan Iman Sukirman melakukan pemeriksaan untuk sapi
am
dari PT. Austasia Stokfeed dan PT.Great Giant Livestock ; -----------------------
Bahwa Saksi melakukan pemeriksaan Sapi PT. Austasia Stockfeed
ep
Bahwa Saksi tidak kenal dengan dr. Supadmi ; --------------------------------------
-
Bahwa Saksi tidak bertanya siapa dokter hewan yang bertanggung jawab di
In
do
ne
si
R
-
A
gu
ng
ah
k
bersama tim datang ke Karantina di Lampung Timur ; ------------------------------
karantina tersebut ; ---------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa Saksi melakukan pemeriksaan langsung pada ternak sapinya, kami
datang kesana dan melihat performa secara umum saja. Dan diambil
sample hanya untuk memeriksa reproduksi saja, kesimpulannya reproduksi
lik
-
Bahwa dari hasil pemeriksaan Saksi tersebut dibuatkan Berita Acaranya,
-
ub
yang kemudian dilaporkan ke atasan ; -------------------------------------------------Bahwa lokasi karantina yang Saksi datangi dilampung, ada 3 (tiga) tempat,
ep
ka
m
ah
dari sapi-sapi tersebut dalam keadaan baik ; ------------------------------------------
karena lain-lain perusahaan yaitu PT. Great Giant Livestock, PT. Austasia
ah
In
d
A
gu
104
on
ng
es
R
Stockfeed dan PT Agro Giri Perkasa ; --------------------------------------------------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
104
Halaman 104
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Bahwa dasar hukum atau tolak ukur Saksi untuk menilai suatu bibit atau
R
-
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
bukan adalah ada Surat Rekomendasi dari Menteri Pertanian Nomor : 1972/
Kpts/PD.410/ 6/2012 dan disitu telah dilampirkan spek teknis dan ciri-cirinya
gu
antara lain warnanya putih keabu-abuan, harus mempunyai sertifikat
A
pedigree secara individu ; ------------------------------------------------------------------
-
Bahwa Saksi melakukan pemeriksaan fisik yaitu melihat performa dari sapi-
ub
lik
am
ah
sapi tersebut dari warnanya ; --------------------------------------------------------------
Bahwa sapi yang berasal dari Australia kira-kira 1 (satu) minggu sampainya;
-
Bahwa Saksi tidak langsung membuat Berita Acara Penolakan, hanya
ep
Bahwa Saksi Saksi dan tim melakukan pengawasan selama 3 (tiga) kali,
In
do
ne
si
-
R
ah
k
melaporkan pada atasan saja ; -----------------------------------------------------------
A
gu
ng
yaitu pada tanggal 6 Agustus 2012 untuk PT. Great Giant
Livestock,
tanggal 9 Agustus 2012 untuk PT. Austasia Stockfeed dan tanggal 27
Agustus 2012 untuk PT Agro Giri Perkasa ; -------------------------------------------
AHLI PARA TERGUGAT :
lik
Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam, Tempat dan Tanggal Lahir, Kediri,
ub
24 Agustus 1961, Pekerjaan Dosen/Guru Besar di Bidang Pemuliaan dan
(DIPTP),
Fakultas
ep
Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Tehnologi Peternakan
Peternakan
Institut
Pertanian
Bogor, beralamat
di
on
ng
es
R
Perumahan Tanah Baru Blok F1 No.16, RT.005, RW.009, Kelurahan Tanah
M
In
d
A
gu
Halaman 105 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
------------------------------- Prof. Dr.Ir.MULADNO, M.Sc. ----------------------------------
Halaman 105
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
106
ng
R
Baru, Kota Bogor Utara, sebagai Ahli ; ------------------------------------------------------
gu
Bahwa Ahli menerangkan bahwa ia kenal dengan jajaran Direksi
PT. Great Giant Livestock, dan tidak mempunyai hubungan keluarga. Ahli kenal
A
dengan Tergugat I dan Tergugat II, tetapi tidak ada hubungan keluarga dan
tidak kenal dengan Tergugat III dan Tergugat IV dan tidak ada hubungan
ub
lik
ah
keluarga ; --------------------------------------------------------------------------------------------
am
Bahwa kemudian Ahli disumpah menurut cara agamanya dan
ah
k
ep
bersumpah bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai
Bahwa istilah bibit digunakan untuk semua komoditas ternak misalnya sapi
A
gu
ng
-
In
do
ne
si
R
dengan keahliannya, dan menerangkan sebagai berikut : -----------------------------
potong, sapi perah, kerbau, ayam, itik dan lainnya. Secara ilmilah yang
dimaksud bibit adalah ternak yang dihasilkan dari program pemuliaan dan
salah satunya dengan seleksi secara terus menerus dari ternah serumpun
dalam populasi tertentu. Bibit ternak dibuat untuk meningkatkan mutu
lik
ah
genetiknya dan menghasilkan keturunan yang lebih unggul. Oleh karena itu,
ub
m
ternak berkualifikasi bibit setidaknya memiliki cacatan produksi dan cacatan
reproduksi secara individu, silsilah keluarga dan nilai pemuliaan disebut
atau Estimated Breeding Value
ep
ka
sebagai Average Breeding Value (ABV)
(EVB). Nilai pemuliaan ini mencerminkan mutu genetik setiap individu bibit
ah
In
d
A
gu
106
on
ng
jantan atau betina. Biasanya bibit jantan digunakan sebagai penghasil benih
es
R
ternak dalam populasinya. Ternak berkualifikasi bibit memiliki jenis kelamin
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 106
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
untuk kemudian diinseminasikan kealat produksi ternak betina, sedangkan
ng
bibit betina dikawinkan dengan bibit jantan untuk menghasilkan keturunan
bermutu genetic tinggi. Jadi ternak berkualifikasi bibit merupakan ternak
gu
bermutu genetic tinggi. Secara fenotipik, warna kulit, bulu, bentuk tubuh dan
am
-
sama
;
--------------------------------------------------------------------------------------------
ub
lik
ah
A
sifat lain yang terlihat secara kasat mata harus seragam untuk rumpun yang
Bahwa tujuannya harus secara terus menerus untuk meningkatkan mutu
genetik dan itu yang akan dilempar ke pasar ; ---------------------------------------Bahwa tujuan kita memerlukan bibit untuk meningkatkan usaha peternakan
ep
ah
k
-
In
do
ne
si
-
R
khususnya di Indonesia ; ------------------------------------------------------------------Bahwa kriteria ternak sapi dikatakan sebagai bibit yang baik tergantung dari
A
gu
ng
mutu genetik suatu bibit yaitu dilihat dari nilai pemuliaan (EBV). Kalau di
Indonesia bibit itu harganya mahal yaitu sekitar 100 juta sampai 500 juta
tergantung EBV-nya. Setiap orang yang membeli bibit pasti mempunyai
silsilahnya ; -------------------------------------------------------------------------------------
lik
Bahwa ada asosiasi lain untuk mengimpor sapi brahma sebagai ABBA, tapi
dengan jenis yang lain selain sapi brahma dengan mutu genetik yang baik
-
ub
pula ; ---------------------------------------------------------------------------------------------
ka
m
ah
-
Bahwa setelah Ahli melihat data dalam pedigree, memang benar sapi ini
ep
merupakan sapi brahma, tetapi Ahli tidak melihat ABV-nya, dan tujuannya
R
ah
hanya untuk dikembangbiakan, jadi menurut kesimpulan Ahli, bahwa sapi
es
on
ng
M
tersebut bukan bibit ; ------------------------------------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 107 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 107
Bahwa tujun kita mengimpor bibit adalah untuk meningkatkan mutu genetika
R
-
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
dan untuk meningkatkan produktifitas sapi. Misalnya sapi bali dikawinkan
dengan dengan sapi brahma maka hasilnya bisa menjadi lebih besar dari
gu
sapi bali tetapi lebih kecil dari sapi brahma. Sapi yang kita impor tersebut
-
bibit yang akan dikembangbiakan dan nanti anak-anaknya yang akan
menjadi sapi potong atau sapi perah ; --------------------------------------------------
ub
lik
ah
A
dapat menjadi sapi potong, sapi perah, sapi bibit yang ada ABV-nya, sapi
Bahwa Karena kualitas ternak bibit berbeda dengan ternak non bibit (sapi
am
bakalan dan betina produktif) maka ada 2 (dua) peraturan yang mengatur
ep
yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/OT.140/9/2011
ah
k
Tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan dan Pengeluaran Benih
In
do
ne
si
R
dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik
A
gu
ng
Indonesia dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 52/Permentan/OT.140/
9/2011, Tentang Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/
OT.140/9/2011
Tentang
Rekomendasi
Persetujuan
Pemasukan
dan
Pengeluaran Ternak ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik
Indonesia ; --------------------------------------------------------------------------------------
perah dan sapi bakalan. Sapi bakalan bermanfaat untuk menambah
pasokan daging dan mengurangi impor daging. Biasanya istilah bakalan
ub
m
digunakan untuk ternak potong ; ----------------------------------------------------------
ep
ka
Bahwa banyak macam-macamnya sapi, antara lain ada sapi potong, sapi
lik
ah
-
ah
Bahwa tujuan dari sapi betina produktif adalah untuk dikembangbiakan dan
In
d
A
gu
108
on
ng
untuk meningkatkan mutu genetik ; ------------------------------------------------------
es
R
menambah populasi sedangkan sapi bibit tujuannya untuk dikembangbiakan
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
108
Halaman 108
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Bahwa tahun 2009, Ahli termasuk orang yang giat untuk mempergunakan
R
-
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
istilah bibit dengan benar. Didalam perundang-undangan disebutkan ada
bibit dasar, bibit induk dan bibit sebar, tetapi hal ini hanya berlaku untuk
gu
ayam, sedangkan untuk sapi, Ahli tidak tahu, apakah istilahnya sama ; -------
A
-
Kalau sapi betina produktif tersebut dalam keadaan baik dan dapat
menambah populasi, menurut Ahli tidak ada salahnya untuk diterima ; --------
ub
lik
ah
Menimbang, bahwa dalam sengketa ini telah dilaksanakan sidang
am
ditempat (sidang dilokasi objek sengketa) pada tanggal 5 April 2013 dan
keterangannya termuat dalam Berita Acara ; ----------------------------------------------
ah
k
ep
Menimbang, bahwa Pihak Penggugat dan Para Tergugat telah
R
mengajukan kesimpulan dengan suratnya masing-masing tanggal 25 April
bahwa segala sesuatu yang terjadi dipersidangan
A
gu
ng
Menimbang,
In
do
ne
si
2013 ; -------------------------------------------------------------------------------------------------
menunjuk kepada Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara
Persidangan dalam perkara yang bersangkutan dan merupakan bagian yang
tak terpisahkan dengan putusan ini ; ---------------------------------------------------------
lik
apa lagi dalam perkara ini, dan mohon putusan ; -----------------------------------------
ub
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM :
ep
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan dari Penggugat adalah
on
ng
es
R
sebagaimana terurai pada duduknya sengketa tersebut di atas ; ----------
M
In
d
A
gu
Halaman 109 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
Menimbang, bahwa pada akhirnya para pihak tidak mengajukan apa-
Halaman 109
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
110
R
Menimbang, bahwa Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat
ng
dan yang dimohonkan Penggugat untuk dinyatakan batal atau tidak sah adalah
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor
gu
2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012 ; ---------------------------
A
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I, II, III
dan IV telah menyangkalnya, sangkalan tersebut bersifat eksepsi dan pokok
ub
lik
ah
perkara yang dimuat dalam Jawaban Para Tergugat tertanggal 29 Nopember
am
2012 ; ------------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa selanjutnya terlebih dahulu Majelis Hakim akan
ah
k
ep
mempertimbangkan eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I, II, III dan IV
In
do
ne
si
DALAM EKSEPSI :
R
sebelum mempertimbangkan pokok sengketanya ; --------------------------------------
A
gu
ng
Menimbang, bahwa adapun eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I, II,
III dan IV selengkapnya sebagaimana terurai pada bagian duduk sengketa
putusan ini, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : ---------------------------1. Gugatan Kabur (Obscure Libel) ;
Bahwa Obyek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun
lik
ah
•
kabur karena obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah
ub
m
Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b,
ep
ka
Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012
yang diterbitkan oleh Tergugat IV. Di sisi lain Penggugat mendalilkan
R
In
d
A
gu
110
on
ng
tanggal 13 Agustus 2012 yang diterbitkan oleh Tergugat I dan
es
obyek perkara berupa Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 110
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
menganggap Tergugat II dan Tergugat III yang nota bene tidak
Berita
Acara
Penolakan
namun
ng
menerbitkan
dianggap
oleh
Penggugat sebagai Instansi yang bertanggung jawab atas Berita
gu
Acara Penolakan a quo ; --------------
A
•
Gugatan Penggugat tidak jelas dan tidak cermat karena Berita Acara
Penolakan
(Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor
ub
lik
ah
2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012,
tidak
am
pernah diterbitkan dan ditandatangani oleh Akhir Santoso, DRH, yang
sebenarnya diterbitkan dan ditandatangani oleh drh. Akhir Santoso ;
Bahwa dalam perkara a quo Tergugat I tidak menerbitkan Keputusan
R
•
ep
ah
k
------
In
do
ne
si
apapun, yang ada hanya Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012
A
gu
ng
tanggal 13 Agustus 2012 yang kenyataannya nota dinas tersebut
bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara. Nota dinas
tersebut hanya berupa laporan Tergugat I kepada Menteri Pertanian ;
-------------------------
I
;
lik
Tergugat
------------------------------------------------------------------------------------
ka
•
Bahwa
Gugatan
Penggugat
ub
m
ah
2. Penggugat tidak berkualitas (error in persona) yang diajukan oleh
keliru
bahwa
pihak
Penggugat
ep
menempatkan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
pejabat
yang
mengeluarkan
Berita
Acara
es
merupakan
on
ng
M
bukan
R
ah
sebagai Tergugat I adalah tidak tepat, karena Tergugat I tersebut
In
d
A
gu
Halaman 111 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 111
a
R
Penolakan
quo.
(gemis
ng
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
aanhoeda
------------------------------------------------------------
nigheid)
;
3. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Memeriksa,
gu
Mengadili
dan
Memutuskan
Perkara
•
a
quo
;
Bahwa Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir
ub
lik
ah
A
------------------------------------------
KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus
am
2012 yang ditandatangani oleh Tergugat IV berdomisili di Jalan Jawa
Nomor 3 Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, sehingga Pengadilan
a quo dan sengketa Tata Usaha Negara ini
R
memutuskan perkara
In
do
ne
si
ah
k
ep
Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang mengadili dan
harus di ajukan pada Pengadilan yang berwenang yang daerah
meliputi
A
gu
ng
hukumnya
tempat
kedudukan
-------------------------------------------------------------------
Tergugat
;
Menimbang, bahwa atas Eksepsi dan Jawaban Tergugat I, II, III dan IV
tersebut, telah dibantah Penggugat di dalam Repliknya, tertanggal 20
lik
serta tetap pada dalil gugatannya, dengan memperbaiki penyebutan nama
ub
Tergugat IV menjadi drh. Akhir Santoso, selaku petugas karantina ;----------------Menimbang, bahwa terhadap eksepsi dari Tergugat I, II, III dan IV yang
ep
ka
m
ah
Desember 2012, yang pada pokoknya menolak dalil-dalil eksepsi dan jawaban
telah dibantah oleh Penggugat tersebut, menjadi kewajiban Majelis Hakim untuk
In
d
A
gu
112
on
ng
mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal 77 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
es
R
menilai dan membuktikan kebenaran eksepsi-eksepsi tersebut, dengan
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
112
Halaman 112
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah diubah
dengan
ng
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5
gu
Tahun 1986 (untuk selanjutnya disebut Undang-undang PERATUN) ;-----------
A
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mempelajari
dengan seksama dalil-dalil eksepsi yang diajukan baik Tergugat I, II, III dan IV,
ub
lik
ah
maka dapat disimpulkan bahwa eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat,
am
merupakan eksepsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (2) dan (3),
ah
k
ep
Undang-Undang PERATUN ; -----------------------------------------------------------------
Majelis
Hakim
terlebih
In
do
ne
si
bahwa
A
gu
ng
Menimbang,
R
Terhadap eksepsi angka 1 : -------------------------------------------------------------------dahulu
akan
mempertimbangkan eksepsi angka 1 mengenai Gugatan Kabur (Obscure Libel),
sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------------Menimbang,
bahwa
sebagaimana
ketentuan
Undang-Undang
lik
Negara adalah untuk memberikan perlindungan hukum (rechtbescherming)
terhadap masyarakat pencari keadilan, yang merasa kepentingannya dirugikan
ub
oleh akibat adanya penggunaan wewenang pemerintahan. Kompetensi
ep
Pengadilan Tata Usaha Negara adalah melakukan uji keabsahan penggunaan
wewenang pemerintahan (berupa tindakan hukum publik) tersebut yang sudah
final ; --------------------------------------------------------------------------------------------------
on
ng
es
R
berbentuk Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat konkrit, individual dan
M
In
d
A
gu
Halaman 113 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
PERATUN, bahwa salah satu tujuan pembentukan Pengadilan Tata Usaha
Halaman 113
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
114
R
Menimbang, bahwa terkait dengan eksepsi Para Tergugat pada angka
ng
1 yang dipersoalkan dan terjadi perbedaan pendapat di antara kedua belah
pihak dan karenanya akan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim selanjutnya,
gu
adalah keputusan objek sengketa dihubungkan dengan ketentuan Pasal 1
A
angka (9) dan (12) Undang-Undang PERATUN ;-----------------------------------------
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang
ub
lik
ah
PERATUN, suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat menjadi objek
am
sengketa di Peradilan Tata Usaha Negara harus memenuhi unsur-unsur
kumulatif suatu Keputusan Tata Usaha Negara, yaitu : Suatu penetapan tertulis,
ah
k
ep
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, berisi tindakan
hukum tata usaha Negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
In
do
ne
si
R
berlaku, bersifat konkrit, individual dan final, serta menimbulkan akibat hukum
A
gu
ng
bagi seseorang atau badan hukum perdata ;-----------------------------------------------
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 ayat (12) Undang-Undang
PERATUN, mensyaratkan Tergugat adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha
lik
padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau
badan hukum perdata ; --------------------------------------------------------------------------
ub
Menimbang, bahwa dalam menentukan siapa yang dapat menjadi
ep
Tergugat, dan apakah keputusan yang digugat dapat menjadi objek sengketa
serta menjadi wewenang Peradilan Tata Usaha Negara, yang harus dicermati
In
d
A
gu
114
on
ng
es
R
ka
m
ah
Negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 114
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
adalah mengenai apakah yang telah diputuskan atau ditetapkan dan hal apa
ng
yang tertuang di dalam diktum keputusan objek sengketa a quo ; -------------------
gu
Menimbang, bahwa di dalam persidangan, Majelis Hakim telah
meminta para pihak untuk mengajukan bukti berupa peraturan perundang-
A
undangan yang berkaitan dengan permasalahan dalam sengketa a quo, akan
tetapi setelah dipelajari bukti Peraturan perundang-undangan yang diajukan
ub
lik
ah
dalam persidangan in litis tidak lengkap, oleh karenanya dalam memutus
am
sengketa a quo, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 106 UndangUndang PERATUN, Majelis Hakim juga akan mempergunakan alat bukti
ah
k
ep
berupa Pengetahuan yang diperoleh dari situs-situs resmi melalui media
internet untuk menemukan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
In
do
ne
si
R
permasalahan dalam sengketa a quo ; ------------------------------------------------------
A
gu
ng
Menimbang, bahwa Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, diantaranya menyebutkan :---------------------------------------------
Pasal 1 angka 10 : ------------------------------------------------------------------------------hewan,
ikan,
dan
tumbuhan
adalah pegawai negeri tertentu yang diberi tugas
ub
m
untuk melakukan tindakan karantina berdasarkan Undang-
Pasal 10
ep
undang ini” ; ------------------------------------------------: -------------------------------------------------------------------------------
es
on
ng
M
R
ah
ka
karantina
lik
ah
“Petugas
In
d
A
gu
Halaman 115 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 115
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
116
R
“Petugas Karantina melakukan tindakan karantina berupa
ng
(a) Pemeriksaan; (b) Pengasingan; (c) Pengamatan;
(d)
Perlakuan;
(e)
Penahanan;
(f)
Penolakan;
(g)
gu
Pemusnahan; (h) Pembebasan” ; --------------------------------
A
Menimbang, bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000
ub
lik
ah
tentang Karantina Hewan, diantaranya menyebutkan : --------------------------------Pasal 1 angka 26 : -------------------------------------------------------------------------------
am
“Dokter hewan petugas karantina yang selanjutnya disebut
ep
dokter hewan karantina adalah dokter hewan yang
ah
k
ditunjuk oleh Menteri untuk melaksanakan tindakan
In
do
ne
si
: --------------------------------------------------------------------------------
A
gu
ng
Pasal 89
R
karantina” ; --------------------------------------------------------------
1) Pelaksanaan
tindakan
karantina
dilakukan
oleh
petugas karantina ; ----------------------------------------------
2) Petugas karantina terdiri dari dokter hewan karantina
dan
paramedik
karantina
yang
diangkat
dan
lik
ah
diberhentikan oleh Menteri ; ----------------------------------
ub
m
3) Petugas karantina merupakan pejabat fungsional yang
ka
syarat-syaratnya ditetapkan berdasarkan peraturan
ep
perundangan yang berlaku ; ----------------------------------
In
d
A
gu
116
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 116
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
4) Petugas karantina dapat mendukung kelancaran
gu
ng
pelayanan media pembawa yang terkait dengan tugas
melalui
penugasan
khusus
oleh
Menteri atau Menteri lain yang terkat ; ---------------------
: -----------------------------------------------------------------------------
A
Pasal 92 angka 1
perkarantinaan
ah
“Perintah dan putusan dokter hewan karantina atau
ub
lik
pelaksanaan tindakan karantina, harus dilakukan secara
Menimbang,
ah
k
sk_422.pdf
dan
bahwa
melalui
situs
http://www.bkptarakan.org/doc/
ep
am
tertulis dalam bentuk dokumen karantina” ; --------------------
http://perundangan.deptan.go.id/admin/file/SK-212-01.pdf,
In
do
ne
si
R
Majelis Hakim menemukan ketentuan yang tercantum pada Pasal 3, BAB II
A
gu
ng
Wewenang dan Tanggung Jawab Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan,
dalam Keputusan Menteri Pertanian, Nomor : 422/Kpts/LB.720/6/1988, Tentang
Peraturan Karantina Hewan jo. Keputusan Menteri Pertanian, Nomor : 212/
Kpts/LB.720/4/2001 Tentang Perubahan Lampiran II Keputusan Menteri
Pertanian Nomor : 422/Kpts/LB.720/1998 Tentang Peraturan Karantina Hewan,
lik
1)
Wewenang dan tanggung jawab pelaksanaan tindakan
karantina hewan berada di Pusat Karantina Pertanian ;
ub
m
ah
yang menyebutkan : ------------------------------------------------------------------------------
es
on
ng
M
R
ah
ep
ka
--------------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 117 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 117
Pusat Karantina Pertanian membawahkan Balai Karantina
R
2)
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
Kehewanan, dan Balai Karantina Kehewanan membawahkan
gu
Stasiun ; -----------------------------
A
3)
Kepala Stasiun bertanggung jawab atas pelaksanaan tindakan
karantina hewan di Stasiun kepada Kepala Balai Karantina
ah
Kehewanan
dan
Kepala
Balai
Karantina
Kehewanan
ub
lik
bertanggung jawab atas pengawasan terhadap pelaksanaan
am
tindakan karantina di Stasiun yang dibawahkannya kepada
Kepala
Pusat
Karantina
Pertanian
;
ah
k
ep
-----------------------------------------------------
Nomor : 22/
In
do
ne
si
R
Menimbang, bahwa Peraturan Menteri Pertanian
Permentan/OT.140/4/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
A
gu
ng
Teknis Karantina Pertanian, menyebutkan :---------------------------------
Pasal 1 : (1) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian adalah UPT
di Lingkungan Badan Karantina Pertanian, yang berada
dibawah
dan
bertanggungjawab
kepada
Kepala
Badan
lik
(2) UPT Karantina Pertanian masing- masing dipimpin oleh
:
UPT Karantina Pertanian mempunyai tugas melaksanakan
ep
Pasal 2
ub
seorang Kepala ; -------------------------------------------------------------
kegiatan operasional perkarantinaan UPT Karantina Pertanian
melaksanakan
kegiatan
operasional
es
tugas
In
d
A
gu
118
on
ng
mempunyai
R
ka
m
ah
Karantina Pertanian ; --------------------------------------------------------
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
118
Halaman 118
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
perkarantinaan
hewan
dan
tumbuhan,
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
serta
pengawasan
ng
keamanan hayati, hewani dan nabati ; -------------------------------------
Menimbang, bahwa dari uraian ketentuan-ketentuan Peraturan diatas,
gu
maka Majelis Hakim menyimpulkan bahwa format atau bentuk dari Berita Acara
A
Penolakan, Formulir KH-8.b, yang berkop surat Badan Karantina Pertanian,
Kementerian Pertanian, adalah suatu putusan penolakan dari petugas karantina
ub
lik
ah
yang merupakan pejabat fungsional yang diangkat dan diberhentikan oleh
am
Menteri Pertanian pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian, dan
terhadap Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan tersebut, wewenang dan
ah
k
ep
tanggung jawabnya berada di Pusat Karantina Pertanian, hal mana sesuai
dengan ketentuan Pasal 1 angka 1, Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/
In
do
ne
si
R
Permentan/OT.140/4/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
A
gu
ng
Teknis Karantina Pertanian, ada pada Kepala Badan Karantina Pertanian,
Kementerian Pertanian Republik Indonesia in casu Tergugat II ; ------
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, dihubungkan
dengan ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang PERATUN, maka menurut
lik
penolakan, yang dikeluarkan serta ditandatangani oleh Dokter Petugas
Karantina Hewan, Balai KARANTINA PERTANIAN KELAS I, BANDAR
ub
LAMPUNG, in casu drh. Akhir Santoso, yang wewenang dan tanggung jawab
ep
terhadap pelaksanaan tindakan karantina hewan tersebut berada pada
Tergugat II yaitu Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian RI
Hewan, jo. Pasal 92 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000
on
ng
es
R
(vide Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina
M
In
d
A
gu
Halaman 119 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
Majelis Hakim, objek sengketa adalah suatu penetapan tertulis berupa putusan
Halaman 119
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
120
R
tentang Karantina Hewan, jo. Pasal 3 Keputusan Menteri Pertanian, Nomor :
ng
422/Kpts/LB.720/6/1988, Tentang Peraturan Karantina Hewan jo. Pasal 1
angka 1, Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008
gu
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina
Pertanian), yang bersifat administratif, berisi tindakan Hukum Tata Usaha
A
Negara yang merupakan tindak lanjut dari Pelaksanaan Tindakan Karantina,
ub
lik
ah
serta sarana hukum yang dipakai sebagai dasar tindakan untuk membuat
keputusan tersebut menggunakan instrumen yuridis dalam lingkup hukum
am
publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina
ep
Hewan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina
ah
k
Hewan, bersifat konkrit, individual dan final karena sudah tidak memerlukan
keputusan Tata Usaha Negara
A
gu
ng
merugikan kepentingan yang dikenai oleh
In
do
ne
si
R
persetujuan instansi atasan atau instansi lain serta menimbulkan akibat hukum
tersebut (in casu Penggugat) ; -----------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka
12 Undang-Undang PERATUN dikaitkan dengan keputusan objek sengketa
in litis, Majelis Hakim berpendapat bahwa yang dapat dijadikan sebagai
lik
Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Tergugat II), sehingga dalam
putusan
sengketa
ini
Majelis
Hakim
ub
pertimbangan
hanya
akan
mempertimbangkan dalil-dalil bantahan yang diajukan oleh Tergugat II yang
ep
selanjutnya akan disebut sebagai Tergugat, dan tetap mempertimbangkan
In
d
A
gu
120
on
ng
I, Tergugat III dan Tergugat IV ; ---------------------------------------------------------------
es
bukti-bukti yang berkaitan dengan sengketa a quo yang diajukan oleh Tergugat
R
ka
m
ah
Tergugat dalam sengketa a quo, hanyalah Kepala Badan Karantina Pertanian,
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 120
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan tersebut
ng
diatas, menurut Majelis Hakim oleh karena hanya ada 1 (satu) Tergugat dalam
sengketa in litis yaitu Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian
gu
Pertanian Republik Indonesia/Tergugat II, maka eksepsi angka 1 mengenai
A
Gugatan Kabur (Obscure Libel) yang diajukan oleh Tergugat II tidak beralasan
hukum untuk diterima dan dinyatakan ditolak, sedangkan terhadap pihak
ub
lik
ah
Tergugat I, III dan IV harus dikeluarkan dalam sengketa ini, karena yang
bertanggungjawab atas Tindakan Karantina adalah Tergugat II, sehingga
am
mengenai eksepsi angka 2 yang diajukan Tergugat I, dan eksepsi lain maupun
ah
k
ep
jawaban pokok perkaranya tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut lagi ; ---------
In
do
ne
si
R
Terhadap eksepsi angka 3 ; --------------------------------------------------------------------
A
gu
ng
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat (Kepala Badan
Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia) pada angka 3,
mengenai
Pengadilan
Tata
Usaha
Negara
Jakarta
Tidak
Memeriksa, Mengadili dan Memutuskan Perkara a quo,
Berwenang
Majelis Hakim
lik
ub
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan eksepsi pada angka 1,
telah dinyatakan bahwa hanya ada 1 (satu) Tergugat dalam sengketa in litis
yaitu Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik
ep
ka
m
ah
mempertimbangkan sebagai berikut : --------------------------------------------------------
Indonesia/Tergugat II, yang berkedudukan di Jalan Harsono RM Nomor 3,
on
ng
Majelis Hakim gugatan Penggugat yang diajukan ke Pengadilan Tata Usaha
es
R
Gedung E, Lt.1, 5, 7, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, karenanya menurut
In
d
A
gu
Halaman 121 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 121
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
122
R
Negara Jakarta adalah sudah tepat, sehingga eksepsi kewenangan mengadili
ng
yang diajukan Tergugat tidak beralasan hukum dan dinyatakan ditolak ; ----------
Menimbang, bahwa dari rangkaian pertimbangan eksepsi diatas, maka
gu
seluruh eksepsi Tergugat telah dipertimbangkan, dan selanjutnya Majelis Hakim
A
akan mempertimbangkan mengenai pokok perkara terhadap objek sengketa
ub
lik
ah
in litis, dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :-----------------------------------
am
DALAM POKOK SENGKETA :
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan pada bagian
ah
k
ep
eksepsi diatas, pihak Tergugat I, III dan IV, telah dikeluarkan dalam perkara ini,
R
sehingga hanya ada 1 (satu) Tergugat, yaitu Kepala Badan Karantina
In
do
ne
si
Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang bertanggung jawab
A
gu
ng
atau berwenang atas terbitnya keputusan objek sengketa,
dan akan
dipertimbangkan serta diuji dari segi formal prosedural dan substansi
penerbitannya ; ------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat, selengkapnya
bahwa
dalam
dalil
gugatannya,
ub
Menimbang,
lik
duduk sengketa putusan ini ; ------------------------------------------------------------------pada
pokoknya
Penggugat mendalilkan penerbitan keputusan objek sengketa telah melanggar
perundang-undangan
yang
berlaku
ep
ketentuan
serta
Asas-asas
Umum
keputusan objek sengketa telah sesuai
In
d
A
gu
122
on
ng
mengemukakan dalam penerbitan
es
Pemerintahan Yang Baik, sebaliknya Tergugat telah membantahnya dengan
R
ka
m
ah
adalah sebagaimana terurai dalam gugatannya dan telah dimuat dalam bagian
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 122
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dengan ketentuan hukum yang berlaku, sebagaimana selengkapnya terurai
ng
dalam Jawaban Tergugat dan telah dimuat dalam bagian duduk sengketa
putusan ini ; -----------------------------------------------------------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa oleh karena ternyata Tergugat telah membantah
A
dalil-dalil gugatan Penggugat maka Majelis Hakim akan menguji dalil-dalil para
pihak tersebut berdasarkan fakta-fakta
yang diperoleh dalam persidangan
ub
lik
ah
a-quo ; ------------------------------------------------------------------------------------------------
am
Menimbang, bahwa instrumen hukum yang dapat digunakan Hakim
pada Pengadilan Tata Usaha Negara adalah didasarkan ketentuan yang diatur
ah
k
ep
dalam Pasal 53 ayat (2) a dan b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004.
Berdasarkan ketentuan tersebut, suatu keputusan Tata Usaha Negara dapat
In
do
ne
si
R
dinyatakan batal atau tidak sah apabila ; ---------------------------------------------------
A
gu
ng
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku,
------------------------------
atau
;
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
Asas-asas
Yang
Baik
;
lik
ah
ub
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan mengenai
prosedur dan substansi serta pelaksanaan Asas-asas Umum Pemerintahan
Yang Baik ketika Tergugat mempersiapkan atau menerbitkan keputusan objek
ep
m
sengketa ; -------------------------------------------------------------------------------------------
on
ng
es
R
ka
Pemerintahan
----------------------------------------
M
In
d
A
gu
Halaman 123 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
Umum
Halaman 123
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
124
R
Menimbang, bahwa keputusan yang menjadi objek sengketa dalam
ng
gugatan a-quo adalah mengenai Putusan penolakan berupa Berita Acara
Penolakan (bukti T.I-1 = P-4), dengan alasan sapi-sapi yang masuk tidak
gu
termasuk sapi bibit sesuai dengan Nota Dinas Dirjen Nomor : 13055/ PD.410/
A
F/08/2012, tanggal 13 Agustus 2012, yang ditujukan kepada Menteri Pertanian
dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal Pertanian dan Kepala Badan
ub
lik
ah
Karantina Pertanian (vide bukti T.I-4) ; ---------------------------------------------
am
Menimbang, bahwa Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992,
Tentang KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN jo. Pasal 8 ayat (2)
ep
ah
k
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan
menyebutkan : “Petugas Karantina melakukan tindakan karantina berupa (a)
Penolakan;
(g)
(c)
Pengamatan;
Pemusnahan;
(d)
(h)
-------------------------------------
Perlakuan;
(e)
In
do
ne
si
(f)
Pengasingan;
A
gu
ng
Penahanan;
(b)
R
Pemeriksaan;
Pembebasan”
;
Menimbang, bahwa Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, menyebutkan : “Pemeriksaan
lik
kelengkapan dan kebenaran isi dokumen dan mendeteksi hama penyakit
ub
hewan karantina, status kesehatan dan sanitasi media pembawa, atau
kelayakan sarana prasarana karantina dan alat angkut” ; -----------------------------Menimbang, bahwa selanjutnya Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor
ep
ka
m
ah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilakukan untuk mengetahui
82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, menyebutkan : ---------------------------
In
d
A
gu
124
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 124
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
1) Penolakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilakukan
ng
terhadap media pembawa yang dimasukkan ke dalam atau dimasukkan
dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia,
ternyata
gu
apabila
:
A
----------------------------------------------------------------------------
a.
setelah dilakukan pemeriksaan di atas alat angkut, tertular hama
ub
lik
ah
penyakit hewan karantina tertentu yang ditetapkan oleh Menteri, busuk,
am
rusak, atau merupakan jenis-jenis yang dilarang pemasukannya ; -------b. persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4,
ep
setelah dilakukan penahanan dan keseluruhan persyaratan yang harus
In
do
ne
si
c.
R
ah
k
Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7 tidak seluruhnya dipenuhi ; ------------------
A
gu
ng
dilengkapi dalam batas waktu yang ditetapkan tidak dapat dipenuhi ;
atau ; ---------------------------------------------------------------------------------------
d.
setelah diberikan perlakuan di atas alat angkut, tidak dapat
disembuhkan dan atau disucihamakan dari hama penyakit hewan
lik
2) Penolakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dilakukan
terhadap media pembawa yang transit dan akan dikeluarkan dari satu
ub
m
ah
karantina ; ---------------------------------------------------------------------------------
ka
area ke area lain atau ke luar wilayah negara Republik Indonesia ;
ep
ah
------------------
on
ng
M
dilakukan oleh atau berkoordinasi dengan penanggung jawab tempat
es
R
3) Penolakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2),
In
d
A
gu
Halaman 125 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 125
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
126
R
pemasukan, transit, atau pengeluaran segera setelah memperoleh saran
dokter
hewan
karantina
ng
dari
;
gu
----------------------------------------------------------------------------
4) Jika penolakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak ditetapkan
ah
A
batas waktunya secara khusus, maka penolakannya dilakukan pada
kesempatan
pertama
;
ub
lik
----------------------------------------------------------------------
am
Menimbang, bahwa dengan demikian prosedur formal dan substansi
ep
materi yang akan dipertimbangkan adalah apakah keputusan penolakan objek
ah
k
sengketa a quo dikeluarkan setelah dilakukan pemeriksaan, penahanan dan
In
do
ne
si
R
keseluruhan persyaratan yang harus dilengkapi dalam batas waktu yang
ditetapkan tidak dapat dipenuhi Penggugat, sebagaimana diatur dalam suatu
A
gu
ng
peraturan perundang-undangan ? ; ----------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dari uraian gugatan, pada pokoknya Penggugat
mendalilkan persyaratan dokumen diantaranya sertifikat bibit/pedigree telah
dilengkapi
Pengggugat,
sehingga
penerbitan
Berita
Acara
Penolakan
lik
bertanggal 24 Agustus 2012 yang menjadi Objek Sengketa perkara ini,
ub
bisa dikatagorikan sebagai tindakan kesewenang-wenangan Para Tergugat
(abuse of power) karena telah tidak cermat atau tidak hati-hati menerapkan
ep
peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 19/
In
d
A
gu
126
on
ng
bibit sebagaimana dimaksud Pasal 8 harus memenuhi persyaratan mutu dan
es
Permentan/OT.140/3/2012, Pasal 9, yang berbunyi: Pemasukan benih dan/atau
R
ka
m
ah
(Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125,
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 126
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dilengkapi dengan sertifikat bibit dari negara asal, sehingga merugikan
ng
Penggugat ; --------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa sebaliknya Tergugat mendalilkan, penerbitan
gu
keputusan objek sengketa telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,
Tindakan Karantina berupa pemeriksaan, didasarkan pada Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
19/Permentan/OT.140/3/2012
ub
lik
•
ah
A
pada pokoknya menguraikan sebagai berikut : --------------------------------------------
am
Keputusan Menteri Pertanian Nomor
dan
2148/Kpts/PD.410/6/2012,
dimana untuk pemasukan bibit sapi harus memenuhi persyaratan
ah
k
ep
mutu dan dilengkapi sertifikat bibit/pedigree secara individual ;
Dari hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen ternyata
In
do
ne
si
•
R
---------------------------------------------
A
gu
ng
sapi tersebut tidak dilengkapi dengan pedigree secara individual
sehingga diterbitkan Berita Acara Penahanan (KH-8.a) Nomor :
0003201201.11.1. I.000126, pada tanggal 10 Agustus 2012 ;
--------------------------------------------
Berdasarkan nota dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan
lik
ah
•
Hewan kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia perihal Hasil
ub
m
Pengawasan sapi yang diimpor oleh PT. Austasia Stockfeed, PT.
ka
Great Giant Livestock dan PT. Tanjung Unggul Mandiri (TUM) pada
ep
tanggal 13 Agustus 2012 dinyatakan bahwa kesimpulan dari hasil
es
on
ng
M
R
ah
pemeriksaan tidak masuk dalam klasifikasi bibit karena tidak ada
In
d
A
gu
Halaman 127 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 127
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
128
R
surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree secara
ng
individual ; -------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa dengan demikian antara Penggugat dan Tergugat
dalam kaitan prosedur dan substansi yang ditempuh dalam melakukan
A
penolakan terdapat perbedaan penafsiran hukum, dalam hal pemeriksaan
dokumen dan kelengkapan sertifikat bibit/pedigree yang menurut Penggugat
ub
lik
ah
telah dilengkapi sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 19/Permentan/
am
OT.140/3/2012, yang dibantah Tergugat karena dari hasil pemeriksaan tidak
masuk dalam klasifikasi bibit karena tidak ada surat keterangan/sertifikat
ah
k
ep
klasifikasi bibit dan pedigree secara individual ; -------------------------------------------
In
do
ne
si
R
Menimbang, bahwa yang dimaksud Pemeriksaan dalam tindakan
karantina, adalah sebagaimana telah diuraikan sebelumnya diatas, yang
A
gu
ng
tertuang dalam Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000,
Tentang Karantina Hewan ; --------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun
2000,
Tentang
Karantina
Hewan,
menyebutkan
: “Penahanan
yang
belum
memenuhi
lik
pembawa
persyaratan
karantina
sebagaimana
ub
dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7, atau
dokumen lain yang dipersyaratkan oleh Menteri lain yang terkait pada waktu
ep
pemasukan, transit, atau pengeluaran di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia” ; -----------------------------------------------------------------------------------------
In
d
A
gu
128
on
ng
es
R
ka
m
ah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilakukan terhadap media
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 128
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Menimbang, bahwa pada bagian Penjelasan Pasal 13 Peraturan
ng
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, disebutkan :
“Mengingat fungsi karantina yang sifatnya lintas sektoral maka dalam
gu
melaksanakan tindakan karantina, kebijaksanaan dan pengaturan Menteri lain
A
selain Menteri yang bertanggung jawab dibidang perkarantinaan, juga harus
ah
diperhatikan sebagai salah satu persyaratan tindakan karantina” ; ------------------
ub
lik
Menimbang, bahwa Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
am
2000, Tentang Karantina Hewan, menyebutkan : ----------------------------------------
ep
1) Selain persyaratan yang diwajibkan sebagaimana dimaksud dalam
kewajiban
tambahan
R
menetapkan
A
gu
ng
----------------------------------------------------------------------
;
In
do
ne
si
ah
k
Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 4, dalam hal tertentu Pemerintah dapat
2) Kewajiban tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), berupa
persyaratan teknis dan atau manajemen penyakit berdasarkan disiplin
ilmu
kedokteran
hewan
-------------------------------------------------------------------------
Keputusan
Menteri
;
ub
dengan
------------------------------------------------------
ep
Menimbang, bahwa selanjunya pada bagian Penjelasan Pasal 7
disebutkan : -----------------------------------------------------------------------------------------
on
ng
es
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan,
R
ka
m
lanjut
lik
ah
3) Kewajiban tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih
M
In
d
A
gu
Halaman 129 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
;
Halaman 129
R
Ayat (1)
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
Yang dimaksud "dalam hal tertentu" dalam ayat ini merupakan suatu
keadaan yang dinilai memiliki potensi penyebaran penyakit yang dapat
gu
ditimbulkan oleh lalu lintas media pembawa, melalui suatu metoda
A
penilaian dan manajemen risiko (risk analysis) ; ---------------------------------
ub
lik
ah
Ayat (2)
Ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini merupakan
am
prosedur dasar karantina yang harus diikuti oleh setiap pemakai jasa
karantina. Bagi media pembawa yang berisiko tinggi dapat ditetapkan
ah
k
ep
kewajiban tambahan selain prosedur dasar tersebut di atas sebelum
In
do
ne
si
R
pengeluaran dan atau pada waktu pemasukan, antara lain seperti
pemeriksaan kausa penyakit, vaksinasi, pengobatan, penetapan daerah
A
gu
ng
asal, daerah transit, daerah tujuan, pelabuhan dan instalasi karantina ; --
Ayat (3)
Cukup jelas ; -------------------------------------------------------------------------------
Nomor
:
244/Kpts/PD.670.230/L/6/2007,
tentang
Petunjuk
lik
Pertanian,
Pelaksanaan Pengelolaan Dokumen dan Sertifikat Karantina Hewan, Bagian
ub
II.a. angka 9, disebutkan : “Berita Acara Penolakan/Declaration of Refusal (KH8b); Dibuat oleh Dokter Hewan Karantina berdasarkan hasil pemeriksaan
ep
ka
m
ah
Menimbang, bahwa dalam Keputusan Kepala Badan Karantina
dokumen ternyata belum memenuhi persyaratan dalam waktu yang telah
In
d
A
gu
130
on
ng
busuk, rusak, tidak layak dan tidak aman dikonsumsi dan/atau dari daerah/
es
R
ditetapkan dan/atau hasil pemeriksaan kesehatan ditemukan HPHK golongan I,
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
130
Halaman 130
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
negara yang dilarang pemasukannya, pemasukannya tidak melalui tempat yang
berita acara penolakan serta
ng
telah ditetapkan yang dilakukan dengan
ditandatangani oleh saksi dan pemilik/kuasanya“ ; -------------------------------
gu
Menimbang, bahwa dari ketentuan mengenai tindakan karantina diatas,
A
setelah dicermati menurut Majelis Hakim tidak ada mengatur mengenai
tindakan
karantina
berupa
pemeriksaan,
penahanan
dan
penolakan
ub
lik
ah
dikarenakan dokumen pemasukan bibit, berupa sertifikat klasifikasi bibit dan
am
pedigree secara individual tidak dilengkapi ; ----------------------------------------------Menimbang, bahwa lebih lanjut Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
ah
k
ep
51/Permentan/OT.140/9/2011, Tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan
Dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak Ke Dalam dan Ke Luar Wilayah
In
do
ne
si
R
Negara Republik Indonesia, menyebutkan antara lain : ---------------------------------
A
gu
ng
Pasal 1 angka 6 : ---------------------------------------------------------------------------------
Tindakan karantina hewan yang selanjutnya disebut tindakan
karantina adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencegah
hama penyakit hewan karantina masuk ke, tersebar di, dan/
lik
Pasal 1 angka 7 : --------------------------------------------------------------------------------Persyaratan mutu benih dan/atau bibit ternak adalah kriteria
ub
m
ah
atau keluar dari wilayah negara Republik Indonesia ; -----
ep
on
ng
es
R
Pasal 1 angka 8 : ---------------------------------------------------------------------------------
M
In
d
A
gu
Halaman 131 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
teknis yang dipersyaratkan pada benih dan/atau bibit ternak ;
Halaman 131
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
132
R
Rekomendasi persetujuan pemasukan yang selanjutnya
ng
disebut RPP adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh
ah
Pasal 4
usaha yang akan melakukan pemasukan benih dan/atau bibit
ternak ; ----------------------------------------------------------------
: ---------------------------------------------------------------------------------Persyaratan
pemasukan
benih
dan/atau
bibit
ub
lik
A
gu
Menteri atau pejabat yang ditunjuk olehnya kepada pelaku
ternak
am
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus memenuhi
persyaratan administratif dan persyaratan teknis ; -------------: ---------------------------------------------------------------------------------
ep
ah
k
Pasal 6
In
do
ne
si
R
Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
A
gu
ng
meliputi : -------------------------------------------------------------------a. mutu benih dan/atau bibit ternak; dan ; -------------------------
b. kesehatan hewan ; ---------------------------------------------------
Pasal 39
: -----------------------------------------------------------------------------------
ah
1) Pengawasan pemasukan dan pengeluaran benih dan/atau
lik
bibit ternak dilakukan baik secara langsung maupun tidak
ub
m
langsung ; -----------------------------------------
ep
ka
2) Pengawasan secara langsung dilakukan : -----------------a. Di tempat pemasukan dan pengeluaran oleh petugas
karantina; dan ; -------------------------------------
In
d
A
gu
132
on
ng
es
R
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 132
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
b. setelah dibebaskan oleh petugas karantina dari tempat
ng
pemasukan dan pengeluaran dilakukan oleh Pengawas
Bibit Ternak ; ------------------------------------
: ----------------------------------------------------------------------------------
1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39
A
gu
Pasal 40
ah
ayat (2) huruf a dilakukan terhadap persyaratan karantina
ub
lik
hewan ; --------------------------------------------------
am
2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39
ayat (2) huruf b dilakukan terhadap persyaratan mutu
: ----------------------------------------------------------------------------------
In
do
ne
si
R
Pasal 41
ep
ah
k
benih dan/atau bibit ternak ; ------------------------------------
A
gu
ng
Pengawasan secara tidak langsung dilakukan berdasarkan
laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) ; ---
Menimbang, bahwa dari uraian ketentuan diatas, dapat disimpulkan
bahwa, Menteri Pertanian merupakan lembaga regulator yang berwenang
lik
pertanian/perternakan dan berwenang melakukan pemeriksaan baik dilakukan
sendiri ataupun melalui perintah kepada pihak lain antara lain melalui
ub
pemeriksaan oleh Badan Karantina Pertanian ; ------------------------------------------Menimbang, bahwa adapun tata cara Tindakan Karantina hanya diatur
ep
ka
m
ah
membuat regulasi atau aturan main yang harus diikuti pelaku di bidang
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2000, dan
on
ng
terdapat peraturan teknis atau peraturan pelaksanaan yang dikeluarkan Menteri
es
R
dari peraturan peraturan yang diajukan para pihak di persidangan a quo, tidak
In
d
A
gu
Halaman 133 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 133
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
134
R
Pertanian yang mengatur tindakan karantina terhadap tidak dilengkapinya
ng
dokumen Persyaratan mutu benih dan/atau bibit ternak,
akan tetapi
mempertegas pengertian tindakan karantina yaitu kegiatan yang dilakukan
gu
untuk mencegah hama penyakit hewan karantina masuk ke, tersebar di, dan/
A
atau keluar dari wilayah negara Republik Indonesia (vide Pasal 1 angka 6
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/OT.140/9/2011, Tentang
ub
lik
ah
Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit
am
Ternak Ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia) ; ------------Menimbang, bahwa karenanya, menurut pendapat Majelis Hakim
ah
k
ep
sepanjang pemeriksaan dokumen persyaratan mutu benih dan/atau bibit ternak
dilakukan atas dasar inisiatif atau perintah atasan pihak Kementerian Pertanian
In
do
ne
si
R
meskipun tindakan karantina dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian,
A
gu
ng
haruslah tetap mengikuti tata cara Tindakan Karantina sebagaimana ditentukan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2000 ; -----------------
Menimbang, bahwa mencermati bukti Tergugat mengenai Hasil
Pengawasan, yaitu : ------------------------------------------------------------------------------
lik
ah
1. Bukti T.I – 4 , berupa Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan
ub
m
Kesehatan Hewan, kepada Menteri Pertanian, Nomor : 13055/PD.410/
F/08/2012, Perihal : Hasil Pengawasan PT. Austasia Stockfeed, PT.
tertanggal
13
ep
ka
Great Giant Livestock dan PT. Tanjung Unggul Mandiri (TUM),
ah
Agustus
2012
;
In
d
A
gu
134
on
ng
es
R
---------------------------------------------------------------------------------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 134
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
T.I-10, berupa Nota Dinas dari Tim Pengawasan Direktorat
R
2. Bukti
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Direktur Perbibitan
Ternak,
tanggal
8
Agustus
gu
--------------------------------------------------------------------
2012
;
A
3. Bukti T.I-11, berupa Nota Dinas dari Direktur Perbibitan Ternak kepada
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, tanggal 8
2012
;
ub
lik
ah
Agustus
am
--------------------------------------------------------------------------------------------4. Bukti T.I-9, Berita Acara Pengawasan (Untuk Ternak Ruminansia),
7
Agustus
2012
ep
ah
k
tanggal
;
R
---------------------------------------------------------------------------------
In
do
ne
si
serta dalil yang disampaikan Tergugat dalam Jawabannya yang pada pokoknya
A
gu
ng
Penahanan dilakukan oleh Petugas Karantina Hewan, karena dari hasil
pemeriksaan, dokumen pedigree yang disyaratkan tidak lengkap, diketahui
adanya fakta hukum, bahwa telah dilaksanakan pengawasan terhadap bibit sapi
yang dimasukkan ke wilayah Indonesia yang dilakukan oleh pihak Kementerian
lik
Menimbang, bahwa dari uraian diatas Majelis Hakim berkesimpulan,
ub
pada saat dilakukan pemeriksaan dan penahanan oleh Petugas Karantina
Hewan, pihak Penggugat telah melengkapi dan menyerahkan suatu dokumen
ep
pedigree terhadap sapi-sapi yang dimasukkan ke Wilayah Negara Republik
Indonesia (vide bukti P-8 dan P-9), dan menurut Pasal 39 jo. Pasal 40 ayat (2)
on
ng
es
R
(b) Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/OT.140/9/2011,
M
In
d
A
gu
Halaman 135 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
Pertanian RI ; ---------------------------------------------------------------------
Halaman 135
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
136
R
Tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Dan Pengeluaran Benih dan/
ng
atau Bibit Ternak Ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia,
Pengawasan
terhadap
persyaratan
mutu
benih
dan/atau
bibit
ternak
gu
seharusnya dilakukan oleh Pengawas Bibit Ternak setelah dibebaskan oleh
petugas karantina dari tempat pemasukan, sehingga Petugas Karantina Hewan
A
telah melakukan tindakan karantina hewan diluar tata cara Tindakan Karantina
ub
lik
ah
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
am
2000 dan Peraturan Menteri Pertanian tersebut ; ----------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas, Majelis
ah
k
ep
Hakim berpendapat dari segi formal prosedural penerbitan keputusan objek
sengketa, adalah cacad hukum karena telah bertentangan dengan tata cara
In
do
ne
si
R
yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan
A
gu
ng
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2000 Tentang Tindakan
Karantina, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/OT.140/
9/2011, Tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Dan Pengeluaran
Benih dan/atau Bibit Ternak Ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik
lik
Menimbang, bahwa selanjutnya dari segi substansi materi penerbitan
surat keputusan objek sengketa a quo, Majelis Hakim mempertimbangkan
Menimbang,
bahwa
dalam
ub
sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------gugatannya
Penggugat
mendalilkan
ep
ka
m
ah
Indonesia ; ------------------------------------------------------------------------------------------
pemasukan bibit ternak sapi potong oleh Penggugat dilengkapi dengan surat
In
d
A
gu
136
on
ng
sertifikat klasifikasi bibit, sedangkan Tergugat mendalilkan Sertifikat klasifikasi
es
R
keterangan dari Australian Brahman Breeders’ Association (ABBA) sebagai
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 136
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
bibit tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/
ng
Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan
Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2148/
gu
Kpts/PD.410/6/2012 ; ---------------------------------------------------------------------
A
Menimbang, bahwa sebagaimana telah Majelis Hakim uraikan diatas,
bahwa sesuai Pasal 13 Jo Pasal 7 dan Penjelasan dari Peraturan Pemerintah
ub
lik
ah
Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, menentukan, “Mengingat
am
fungsi karantina yang sifatnya lintas sektoral maka dalam melaksanakan
tindakan karantina, kebijaksanaan dan pengaturan Menteri lain selain Menteri
ah
k
ep
yang bertanggung jawab dibidang perkarantinaan, juga harus diperhatikan
sebagai salah satu persyaratan tindakan karantina, sedangkan maksud
In
do
ne
si
R
kewajiban tambahan dalam hal tertentu adalah merupakan suatu keadaan yang
A
gu
ng
dinilai memiliki potensi penyebaran penyakit yang dapat ditimbulkan oleh lalu
lintas media pembawa, melalui suatu metoda penilaian dan manajemen risiko
(risk analysis) ; -------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang Nomor 18
lik
“Setiap benih atau bibit yang beredar wajib memiliki sertifikat layak benih atau
bibit yang memuat keterangan mengenai silsilah dan ciri-ciri keunggulan
ub
tertentu” ; --------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor
ep
Menimbang, bahwa Penjelasan dari Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang
18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan,
on
ng
es
R
menyebutkan : “Yang dimaksud dengan "ciri-ciri keunggulan tertentu" adalah
M
In
d
A
gu
Halaman 137 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, menyebutkan :
Halaman 137
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
138
R
antara lain memiliki kemampuan produksi dan reproduksi yang tinggi dan tahan
ng
terhadap penyakit” ; ------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa lebih lanjut Pasal 57 Peraturan Pemerintah Nomor
gu
48 Tahun 2011, Tentang Sumber Daya Genetika Hewan dan Perbibitan Ternak,
A
menyebutkan : -------------------------------------------------------------------------------------
a. menyertakan
sertifikat
am
------------------------------------
ub
lik
ah
1) Pengedaran benih atau bibit yang tidak : ---------------------------------------------layak
benih
atau
bibit
;
b. keterangan pemenuhan persyaratan teknis minimal benih atau bibit ;
ep
ah
k
-----
In
do
ne
si
R
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 dikenai sanksi administratif ; --------
A
gu
ng
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa : --
a. peringatan tertulis ; -----------------------------------------------------------------------
b. penghentian sementara dari kegiatan produksi dan/atau peredaran; atau;
lik
Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan diatas, dihubungkan
ub
dengan bukti P-5 = T.I-6, berupa Surat Persetujuan Impor Hewan dari Menteri
Perdagangan Nomor : 04.PI-54.12.0053 tertanggal 10 Mei 2012, dan bukti
ep
P-10 berupa Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 3374/Kpts/PD.410/7/2011,
In
d
A
gu
138
on
ng
Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa
es
tertanggal 19 Juli 2011, tentang Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Dari
R
ka
m
ah
c. pencabutan izin usaha ; -----------------------------------------------------------------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 138
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
tidak ada ketentuan dari suatu peraturan yang mengatur mengenai sanksi
ng
penolakan, apabila dokumen pedigree individual tidak dilengkapi, atau
dilengkapi tetapi dianggap tidak sesuai dengan Persyaratan Mutu Benih, Bibit
gu
Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan ; -----------------------------------------------
A
Menimbang, bahwa dalam persidangan Saksi Pengggugat bernama :
JOHN CROAKER, menerangkan dibawah sumpah, pada pokoknya sebagai
am
•
ub
lik
ah
berikut : ---------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa, Entry Registration, True To Type Certificate ataupun
Certificate Entry
kesemuanya adalah pedigree dengan jenis-jenis
asal-usul
ep
ah
k
yang berbeda, karena dalam sertipikat ini menjelaskan mengenai
sapi
meskipun
tidak
terperinci
;
Bahwa, setiap sapi yang memiliki sertipikat True To Type
A
gu
ng
•
In
do
ne
si
R
---------------------------------------------------------------------------------------
dapat
diekspor karena memliki asal usul (pedigree), dan menunjukan
bahwa sapi yang dimaksud merupakan sapi bibit. Dalam sertipikat ini
juga (menunjuk bukti P-8 dan P-9) dijelaskan bahwa sapi tersebut
lik
•
Bahwa dapat saja ABBA mengeluarkan satu surat keterangan yang
ub
menjelaskan bahwa seluruh sapi tersebut adalah bibit, karena pada
m
ah
merupakan sapi Brahman murni ; ---
ka
setiap sapi terdapat Chip yang ditempelkan di telinganya yang dapat
dengan
ep
dibaca
alat
;
on
ng
M
---
es
R
ah
--------------------------------------------------------------------------------------------
In
d
A
gu
Halaman 139 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 139
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
140
•
keabu-abuan
dan
40%
60%
kemerah-merahan
ng
putih
R
Bahwa warna sapi Brahma tidak selalu putih keabu-abuan,
-------------------------------------------
;
gu
Menimbang, bahwa dalam persidangan Ahli Penggugat, bernama :
A
DR. drh. SOFJAN SUDARDJAT, D, MS., menerangkan dibawah sumpah, pada
•
Bahwa, pengertian bibit adalah yang akan dikembangbiakan dan
ub
lik
ah
pokoknya sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------
am
dapat memberikan keturunan yang baik. Bibit terdiri dari 3 jenis, yaitu
bibit dasar, bibit induk dan bibit sebar. Di Indonesia tidak ada ada
ah
k
ep
bibit dasar, kalau bibit jantan ada, yang banyak adalah bibit sebar dan
biasanya diusahakan oleh swasta, sedangkan bibit dasar yang
In
do
ne
si
R
mempunyai kewenangan adalah Pemerintah karena harganya cukup
A
gu
ng
mahal mulai 100 juta, kalau bibit sebar hanya 10 jutaan ;
------------------------------------------------------------------------------
•
Bahwa,
secara
filosofi
yang
disebut
bibit
hanyalah
yang
dikembangbiakan dan memberi keturunan saja, tetapi dalam UU
dijabarkan lagi, diantaranya mempunyai keunggulan serta dapat
serta
tentu
ada
persyaratan
lik
ah
diwariskan,
tertentu
;
ka
•
ub
m
-----------------------------------------------------------------------------------------Bahwa bibit dasar jarang ada yang mampu dibeli pihak swasta,
----------------------------
In
d
A
gu
140
on
ng
es
R
ep
kecuali Pemerintah yang akan melakukan perkembangbiakan ;
ah
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 140
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa populasi sapi di Indonesia hanya sekitar 10 juta sapi dan
ng
jumlah ini
masih kurang, oleh karena itu kita impor untuk bibit betina, sedangkan kita
•
Bahwa pada waktu menjabat menjadi Dirjen, Ahli belum pernah
mengimpor
bibit
dasar
karena
harganya
mahal
;
ub
lik
ah
A
gu
hanya punya jantan saja ; ------------------------------------------------------------------
am
-----------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dalam persidangan Ahli Tergugat, bernama :
ep
PROF. DR. IR. MULADNO, MSc, menerangkan dibawah sumpah, pada
Bahwa, dalam perundang-undangan disebutkan ada bibit dasar, bibit
In
do
ne
si
•
R
ah
k
pokoknya sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------
A
gu
ng
induk dan bibit sebar, tetapi hal ini hanya berlaku untuk ayam,
sedangkan untuk sapi Ahli tidak tahu, apakah istilahnya sama ;
-----------------------------------------
•
Bahwa sapi betina produktif adalah untuk dikembangbiakan dan
meningkatkan
mutu
genetik
;
---------------------------------------------------------------------------------•
Bahwa tidak ada salahnya menerima/mengimport sapi betina
ep
ka
lik
untuk
ub
m
ah
menambah populasi, sedangkan sapi bibit untuk dikembangbiakan
es
on
ng
M
R
ah
produktif, kalau sapi betina tersebut dalam keadaan baik dan dapat
In
d
A
gu
Halaman 141 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 141
R
menambah
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
populasi
;
ng
----------------------------------------------------------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa dari uraian-uraian diatas, diketahui bahwa sanksi
penolakan dengan alasan tidak lengkapnya pedigree individual tidak diatur
A
dalam suatu peraturan perundang-undangan, lagipula setelah dicermati
keterangan saksi dan Ahli, diantaranya mengenai bibit dasar jarang ada yang
ub
lik
ah
mampu dibeli pihak swasta, kecuali Pemerintah yang akan melakukan
am
perkembangbiakan, dikaitkan juga dengan Penjelasan Pasal 2 ayat (2) UndangUndang Nomor 18 Tahun 2009, yaitu : “bahwa penyelenggaraan peternakan
ah
k
ep
dan kesehatan hewan berasaskan "kerakyatan dan keadilan, dengan maksud
memberikan peluang dan kesempatan yang sama secara proporsional kepada
In
do
ne
si
R
semua warga negara sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat
A
gu
ng
meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat. Oleh karena itu, dalam memberikan
izin harus dicegah terjadinya praktik monopoli, monopsoni, oligopoli, dan
oligopsoni”, serta dari hasil pemeriksaan dilapangan diketahui bahwa sapi
banyak dalam keadaan bunting dan warnanya dominan merah kecoklatan,
sapi
lik
betina produktif adalah untuk dikembang biakan dan menambah populasi, dan
ub
pendapat DR.drh. SOFJAN SUDARDJAT, D,MS, bahwa bibit dasar jarang ada
yang mampu dibeli pihak swasta, kecuali Pemerintah yang akan melakukan
perkembang biakan, menurut pendapat Majelis Hakim bahwa ternak bibit yang
ep
ka
m
ah
maka sesuai pendapat Ahli PROF. DR. IR. MULADNO, MSc, bahwa
diuraikan pihak Tergugat diperuntukkan untuk meningkatkan mutu genetika
In
d
A
gu
142
on
ng
mengusahakannya karena harganya mahal, dan untuk menambah populasi
es
R
adalah merupakan bibit dasar, yang menjadi kewajiban Pemerintah untuk
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
142
Halaman 142
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
sapi di Indonesia, sapi-sapi yang telah di import Penggugat serta telah
ng
dilengkapi pedigree dari jenis Brahma tidak seharusnya ditolak, akan tetapi
disesuaikan peruntukannya dan tetap dilakukan pengawasan oleh Petugas
gu
Pengawas Bibit, sehingga oleh karena itu dari segi substansi materi penerbitan
A
keputusan objek sengketa in litis melanggar asas kerakyatan dan keadilan,
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang
am
ub
lik
ah
Peternakan dan Kesehatan Hewan dan menjadi cacad hukum pula ; --------------
Menimbang, bahwa karena surat keputusan objek sengketa in litis dari
ah
k
ep
segi prosedural formal dan substansi materi penerbitnya telah mengandung
cacad hukum, sebagaimana telah dipertimbangkan diatas, maka sesuai Pasal
In
do
ne
si
R
53 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, keputusan
A
gu
ng
a quo haruslah dinyatakan batal ; -------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan hukum diatas, karena Surat
Keputusan objek sengketa telah dinyatakan batal maka diwajibkan kepada
Tergugat untuk mencabutnya, dan untuk menjaga kepentingan Penggugat agar
lik
tersebut, maka Penetapan Nomor : 200/G/2012/PTUN-JKT yang ditetapkan
ub
pada tanggal 23 Nopember 2012, tentang Penundaan Pelaksanaan Objek
Sengketa tetap berkekuatan hukum dan dipertahankan sampai putusan perkara
ep
ini mempunyai kekuatan hukum tetap ; -------------------------------------------
diatas, maka seluruh petitum gugatan Penggugat telah dipertimbangkan yaitu
on
ng
es
R
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan tersebut
M
In
d
A
gu
Halaman 143 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
tidak dirugikan karena pelaksanaan keputusan objek sengketa yang dibatalkan
Halaman 143
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
144
R
permohonan penundaan pelaksanaan keputusan objek sengketa telah
ng
dikabulkan dan tetap dipertahankan, serta untuk petitum/tuntutan pokok
gugatan dikabulkan seluruhnya ; --------------------------------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa karena tuntutan pokok Penggugat telah dikabulkan
A
seluruhnya, maka sesuai ketentuan pasal 110 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, terhadap Tergugat harus dihukum
ub
lik
ah
untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar
am
putusan ini ; ----------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa segala bukti dan keterangan Saksi atau Ahli yang
ah
k
ep
diajukan dalam persidangan telah dipertimbangkan seluruhnya, dan setelah
dipertimbangkan bukti-bukti dan keterangan Saksi/Ahli yang tidak dicantumkan
In
do
ne
si
R
dalam putusan ini dipandang tidak relevan dan dikesampingkan, akan tetapi
A
gu
ng
tetap dilampirkan dalam berkas perkara ; --------------------------------------------------Mengingat :
•
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara ; -----------------------------------------------------------------------------------------
lik
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 5 Tahun 1986 ; ----------------------------------------------------------
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
ub
•
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 ; ----------------------------------------------•
ep
ka
m
ah
•
ah
Dan peraturan perundang-undangan, serta ketentuan hukum lainnya yang
In
d
A
gu
144
on
ng
es
R
berkaitan dengan sengketa ini ; -----------------------------------------------------------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 144
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
R
putusan.mahkamahagung.go.id
MENGADILI
Menyatakan Penetapan Nomor : 200/G/2012/PTUN-JKT tertanggal 23
gu
•
ng
I. Dalam Penundaan :
Nopember 2012 tentang Penundaan Pelaksanaan Objek Sengketa tetap
hukum tetap ; ------------------------------------------------------------------------------
ub
lik
ah
k
•
Menolak Eksepsi Tergugat seluruhnya ; ------------------------------------------
ep
am
II. Dalam Eksepsi :
R
III. Dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk
A
gu
ng
seluruhnya ;--------------------------
In
do
ne
si
ah
A
berkekuatan hukum dan dipertahankan sampai putusan ini berkekuatan
2. Menyatakan batal keputusan tata usaha negara yang diterbitkan
Tergugat/Kepala
Badan
Karantina
Pertanian,
Kementerian
Pertanian Republik Indonesia berupa Berita Acara Penolakan
ah
(Declaration
of
Refusal),
Formulir
Nomor
24 Agustus 2012 ;
lik
2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal
KH-8.b,
ka
3. Mewajibkan
ub
m
--------------------------------------------------------Tergugat/Kepala
Badan
Karantina
Pertanian,
ep
Kementerian Pertanian Republik Indonesia mencabut Berita Acara
es
on
ng
M
R
ah
Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor
In
d
A
gu
Halaman 145 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 145
ep
u
b
hk
am
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
146
R
2012.1.011.01.8B.1.
bertanggal
ng
2012;-----------------------------------------------
24
Agustus
4. Menghukum Tergugat/Kepala Badan Karantina Pertanian untuk
gu
membayar biaya perkara ini yang diperhitungkan sebesar Rp
A
2.518.000,- (Dua juta lima ratus delapan belas ribu rupiah) ;
---------------------------------
ub
lik
ah
Demikian, diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
am
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada hari Jumat, tanggal 3 Mei 2013
oleh kami Hendro Puspito, S.H.,M.Hum., sebagai Hakim Ketua Majelis
ah
k
ep
bersama dengan Husban, S.H.,M.H., dan I Nyoman Harnanta, S.H., masingmasing sebagai Hakim Anggota, putusan diucapkan pada hari Selasa, tanggal
A
gu
ng
tersebut, dengan dibantu oleh Maruba Silalahi, S.H.,
In
do
ne
si
R
14 Mei 2013 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim
sebagai Panitera
Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dengan dihadiri oleh Kuasa
Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat, Kuasa Hukum Tergugat I,
Tergugat III dan Tergugat IV ; ------------------------------------------------------------------
lik
Hakim Ketua Majelis,
T.t.d
ub
T.t.d
HUSBAN, S.H.,M.H.
HENDRO PUSPITO, S.H.,M.Hum.
T.t.d
In
d
A
gu
146
on
ng
es
R
I NYOMAN HARNANTA, S.H.
ep
ka
m
ah
Hakim-Hakim Anggota :
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
000125,
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 146
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
R
putusan.mahkamahagung.go.id
Panitera Pengganti,
ng
T.t.d
gu
MARUBA SILALAHI, S.H.
Perincian Biaya :
Pendaftaran ……………………………………… Rp
-
Alat Tulis Kantor …………………………………
-
Panggilan ………………………………………… Rp
-
Pemeriksaan Setempat …………………………
Rp 2.020.000,-
-
Meterai Penundaan ……………………………..
Rp
6.000,-
-
Redaksi …………………………………………..
Rp
5.000,-
-
Leges ……………………………………………..
Rp
3.000,-
-
Meterai Putusan …………………………………
Rp
6.000,-
-
Redaksi …………………………………………..
Rp
5.000,-
-
Leges ……………………………………………..
Rp
3.000,- +
30.000,-
Rp
50.000,-
390.000,-
Jumlah ………………………..
In
do
ne
si
ub
lik
ep
R
ah
k
am
ah
A
-
Rp 2.518.000,-
es
on
ng
M
R
ah
ep
ka
ub
m
lik
ah
A
gu
ng
(Dua juta lima ratus delapan belas riu rupiah)
In
d
A
gu
Halaman 147 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 147
Download