Stargate Babilonia, Pintu Misterius Nebukadnezar Menuju Surga

advertisement
Stargate Babilonia, Pintu Misterius
Nebukadnezar Menuju Surga
Author: Cutpen | Posted on March 6, 2013 •
Stargate Babilonia, dibangun Raja Nebukadnezar dengan bantuan “orang-orang yang suci”
untuk memasuki ruang antar dimensi, perjalanan antar galaksi hingga ke surga.
Mungkin Anda pernah mendengar Stargate baik melalui cerita fiksi maupun rumor
pertempuran Irak yang mengaitkan pencarian Stargate Babilonia. Dalam sejarah
Mesopotamia kuno memang benar adanya, Irak yang saat ini digulingkan pernah menjadi
mercu suar dunia. Anda tahu arti “Mercu Suar” dunia? Bahkan Amerika pun saat ini masih
belum menjadi Mercu Suar. Ketika itu, Babilonia bergelar mercu suar saat kepemimpinan
Raja Nebukadnezar, bukan hanya karena kekuasaannya, tetapi juga dalam teknologi yang
mampu membawa manusia menuju berbagai galaksi.
Dalam beberapa penerjemahan catatan sejarah, pada masa itu Makhluk Langit sering keluar
masuk Stargate, sebuah pintu yang menghubungkan Bumi dengan Surga dan Neraka.
Nebukadnezar Membangun Stargate Babilonia
Sekitar tahun 600 SM, Raja Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem, meratakan dinding dan
melucuti harta karun Kuil suci. Diantaranya mungkin termasuk “Bahasa Burung” dan Tabut
Perjanjian, kemudian membakar kota dan kembali ke Babilonia dengan harta rampasan
perang.
Diantara para tawanan yang dibawa terdapat orang-orang yang suci, yaitu pria bernama
Daniel dan Yehezkiel dimana mereka dipenjarakan di Babilonia. Raja Nebukadnezar dikenal
sebagai pembangun Taman Gantung Babilonia yang memiliki tujuh tingkat. Nama Babilonia
berasal dari kata Bab-li yang artinya Gerbang Allah. Beberapa orang menduga bahwa
Nebukadnezar pernah membangun Stargate untuk melakukan perjalanan antar galaksi.
Nebukadnezar berkeyakinan bahwa pembangunan Taman Gantung semata-mata untuk
meniru Sargon, bangunan yang pernah didirikan pada tahun 2300 SM oleh seorang Raja
Akkad (asal kata Akh) yang sekarang berada di wilayah Irak utara. Dalam catatan sejarah
Mesir, kata Akh di zaman Firaun merujuk pada aspek ‘cahaya’ khususnya teleportasi.
Reruntuhan Babilonia pernah ditemukan terkubur di bawah pasir Irak sekitar 20 mil dari kota
Baghdad. Dalam sejarah, Babilonia pernah bergelar kota terbesar priode Mesopotamia kuno
sebagai pusat tatanan dunia. Taman Gantung diperkirakan sebagai tempat bermain para dewa,
sementara Ziggurat atau Kuil Marduk yang membentuk seperti Menara Babilonia dianggap
sebagai struktur mengagumkan. Dalam legenda, Kuil Marduk dihiasi patung dan meja emas
aneh yang beratnya hampir 50,000 pon emas murni. Gambaran Taman Gantung Babilonia
dapat dilihat sejauh 50 mil dihiasi pohon disetiap tujuh terasnya, tanaman merambat dan
bunga disiram dengan air mancur.
Salah satu yang banyak dibicarakan orang adalah Gerbang Ishtar, gerbang besar yang ditutupi
dengan ubin biru mengkilap dengan relief singa, sapi dan naga. Simbol hewan ini dianggap
mewakili Dewa, Naga mengisyaratkan Dewa Marduk, dan singa melambangkan Dewa Isis.
Nebukadnezar Memaksa ‘Orang Suci’ Membantu Misinya
Daniel dan Nebukadnezar
Dalam sejarah, Raja Nebukadnezar dihormati lebih dari sekedar pembangun kuil besar,
dihormati sebagai pemimpin yang dikelilingi ahli astrolog, arsitek, penyihir, dukun, dan
siapapun yang bisa memecahkan kode mimpi. Hal ini pula yang membuatnya mengenal
sosok orang suci (Daniel) dan orang-orang suci dari Kuil Sulaiman di Yerusalem yang akan
tergabung dengan tahanan Babilonia.
Orang-orang Yahudi menemukan sejarah tersendiri terkait Menara Babel memiliki kisah
panjang tentang masa lalu mereka. Dalam silsilah, sejarah Yahudi dan Babilonia muncul dari
sumber yang sama, yaitu Sumeria. Kebanyakan sejarawan meyakini bahwa Nebukadnezar
mengambil lima kitab pertama Perjanjian Lama, termasuk Daniel dan Yehezkiel, kemudian
mendirikan semua bangunan kuno yang dianggap misterius hingga saat ini.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa hubungan mitologi Sumeria dan mitologi Ibrani
merupakan keyakinan yang berasal dari surga, mitos ini seakan-akan saling melengkapi. Dan
dalam mitos mereka sepertinya kedua belah pihak sangat menginginkan Stargate! Seperti
yang tertulis dalam Bab 4 Daniel ditafsirkan:
Sebuah pohon di tengah-tengah Bumi dan daripadanya tinggi besar. Pohon itu tumbuh, kuat,
dan tinggi daripadanya mencapai ke surga, serta penglihatan sampai ke ujung bumi.
Terdapat buah yang besar di pohon ini dan burung-burung dari surga tinggal di cabangcabangnya. Dari pohon ini Raja melihat “pengamat” dan “yang suci” dari Surga. Mereka
mengatakan kepadanya untuk menghancurkan pohon dan meninggalkan ‘tunggul’ di Bumi.
“Pengamat” merupakan istilah Mesir dalam penyebutan Makhluk Langit atau Dewa yang
artinya ‘Makhluk yang mengamati’. Sebuah teka teki dalam penafsiran ayat, mengapa
Makhluk Langit tidak menginginkan Nebukadnezar bergabung dengan mereka? Mungkinkah
Raja Nebukadnezar adalah salah satu dari mereka? Apa yang dimaksud dengan
meninggalkan ‘tunggul’ dari ‘pohon’ yang ada di Bumi?
Pohon kehidupan Babilonia
Makhluk yang ‘berbicara seperti naga’ memiliki kekuatan untuk memberikan kehidupan,
dengan kata lain untuk membuatnya berbicara. Dan setiap orang yang tidak menyembah
patung Ular/Naga itu harus dibunuh. Sementara kegagalan Nubachadnezzar, dia tidak bisa
membuat patung Kepala Emas berbicara.
Kemudian datang tiga orang asal Yahudi yang ditawan Babilonia, mereka teman Daniel dan
Abednegor seorang pekerja Kuil Sulaiman. Mereka menolak untuk menyembah patung
raksasa atau Dewa Agung Babilonia. Penghinaan ini membuat Raja Nebukadnezar bertaruh
bahwa apakah Tuhan mereka akan menyelamatkan dari api?
Setelah tiga orang suci dari Kuil Sulaiman memasuki tungku api, Raja Nebukadnezar dan
pengikutnya mendekati tungku mematikan. Dia memerintahkan bahwa tiga orang itu segera
dibakar, tetapi dia melihat orang keempat yang berada dekat dengan mereka. Orang keempat
yang dimaksud bukan sembarang manusia, makhluk langit ini menyertai ketiga orang suci
yang terikat. Tetapi tidak jelas, Apakah catatan sejarah Nebukadnezar menceritakan tiga
orang suci memasuki stargate bersama makhluk langit tersebut.
Di saat ini, Raja Nebukadnezar sangat yakin bahwa Dewa dari tiga orang Yahudi yang
bijaksana adalah Allah. Dia menyatakan bahwa jika ada yang berbicara tentang Allah maka
dia akan memotong-motong tubuh mereka.
“Ketiga orang itu mengenakan mantel, topi dan pakaian mereka yang lain, dan dilemparkan
di tengah-tengah tungku api membara” Daniel 3:21.
Pakaian yang dikenakan ditafsirkan lebih dari sekadar pakaian sandera Babilonia. Mitologi
Dewi Inanna pernah disebutkan bahwa dia mengenakan helm Shugurra (topi) yang bisa
membawanya pergi jauh ke alam semesta. Dewi Inanna juga memakai mantel tertutup dan
pakaian lainnya. Dengan kata lain bahwa mantel, topi dan pakaian lain yang dikenakan ketiga
orang bijaksana dari Kuil Sulaiman adalah pembuka Stargate Babilonia.
Osiris, Dewa Kematian Sebagai Kunci Stargate
Dalam sejarah penaklukkan Yerusalem, Nebukadnezar telah menjarah Bait Sulaiman dan
benda suci, tentunya mengambil Tabut Perjanjian dan rahasia utama Allah (Kepala Emas).
Jika Nebukadnezar berhasil menggabungkan Patung Kepala Emas dengan ‘pohon’ yang
dimaksud dalam mimpi serta Ark (Akh) atau ‘tunggul’, semua rencana ini tak lain melibatkan
Daniel dalam menciptakan Stargate babilonia.
Anak-anak D’Anu, para pengikut Daniel, mereka telah menciptakan Stargate di Bumi.
Malaikat muncul bersama Daniel mendatangi Raja Nebukadnezar, dan sebuah jalan menuju
surga dan neraka telah terbuka di Bumi.
Osiris merupakan tangga menuju ke langit yang merupakan pilar di atas Bumi, menyerupai
Tabut Perjanjian yang disebutkan terbuat dari emas. Jika anggapan ini dimaksudkan sebagai
pohon dan tunggul dalam mimpi Nebukadnezar, maka cerita Daniel dan Nebukadnezar
berhubungan dengan pembuatan Stargate. Sementara Osiris sebagai Dewa Ular yang
merengut jiwa-jiwa manusia yang mati, Dewa yang diyakini bisa mengaktifkan Stargate.
Dalam keyakinan agama, kita diajarkan untuk meyakini adanya dunia gaib termasuk Iblis dan
para Malaikat yang akan memenjarakan dan menyiksa ruh. Tetapi dalam mitologi Mesir
kuno, Dewa Kematian digambarkan sama sekali berbeda, dia dianggap sebagai pengumpul
jiwa dan membawanya ke Dunia Bawah atau disebut Tanah Kematian. Dewa Osiris
memegang kunci ke surga dan neraka dan juga dikenal sebagai Kunci Kehidupan. Dunia
Bawah diyakini sebagai tempat regenerasi di mana manusia bisa mengubah elemen diri
seperti makhluk yang lebih tinggi hingga mampu bepergian melalui stargate.
Dewa Osiris digambarkan duduk di tengah-tengah danau, dalam Papyrus Ani disebut Danau
Api. Kitab Kematian Mesir menyatakan bahwa tempat tersebut adalah wilayah peralihan
antara Bumi dan Surga yang dijaga Dewa Thoth. Kemungkinan terletak dengan Piramida
Besar dan Sphinx yang terkait dengan Pohon Kehidupan. Jiwa murni yang menyeberangi
Lautan Api akan terjilat lidah api yang mengambil segala kotoran dalam jiwa.
Dalam penggambaran Papyrus Ani, Lautan Api memancarkan getaran yang mengarah ke
transformasi batin dan pemurnian jiwa. Tafsiran ini sama seperti dalam Islam, ketika ruh
manusia berjalan menuju surga maka mereka harus melintasi jembatan yang berada diatas
neraka dengan api yang menjilat manusia kotor.
Bibliografi
1. The Canopus Revelation: The Stargate of the Gods and the Ark of Osiris, karya Philip
Coppens
2. The Egyptian Book of the Dead: The Book of Going Forth by Day, editor oleh Eva
Von Dassow, Raymond Faulkner, Carol Andrews, Ogden Goelet
3. Myths from Mesopotamia: Creation, the Flood, Gilgamesh, and Others. Translasi
oleh Stephanie Dalley
4. Prose Edda from 1847, Painted by Oluf Olufsen Bagge via Wikipedia
5. Daniel refuse kingsfood, painted by O.A. Stemler via Wikipedia
Raja Nebukadnezar, Penjahat Besar Dalam
Sejarah Alkitab
Author: Cutpen | Posted on April 3, 2012 •
Raja Nebukadnezar (Nebuchadnezzar), seorang pemimpin dari Kasdim, kakaisaran yang
juga dikenal sebagai Neo Babilonia, dan tercatat sebagai penjahat besar dalam Alkitab
melalui militer tiada banding serta kekuatan politik tak terkalahkan selama 70 tahun.
Sebuah catatan Gregory Elder, seorang professor of History and Humanities at Riverside
Community College, untuk mengenal lebih dekat tentang kepemimpinan Raja Nebukadnezar.
Siapakah Raja Nebukadnezar?
Raja Nebukadnezar lahir sekitar tahun 630 SM dan meninggal diusia 68 tahun sekitar 562
SM. Raja Nebukadnezar, pemimpin yang paling kuat di dinasti Babilonia dan terkenal karena
kemegahan ibukotanya, ahli politik, kekuatan militer yang hebat, perannya sebagai ‘penjahat
terbesar’ dalam sejarah Alkitab, dan ramalan mimpi yang mengejutkan.
Daniel interpreting Nebuchadnezzar’s dream / Credit: W. A. Spicer via Wikipedia
Raja Nebukadnezar adalah anak tertua dari Nabopolassar yang sekaligus sebagai pendiri
Kekaisaran Kasdim. Setelah menjabat sebagai pemimpin militer, Nebukadnezar menjadi raja
setelah kematian ayahnya pada bulan Agustus 605 SM. Dengan menikahi putri Cyaxares,
Raja Nebukadnezar menyatukan dinasti Median dan Babilonia.
Masa pemerintahan Raja Nebukadnezar, Babilon merupakan kota terbesar di dunia.
Diperkirakan luas Babilon mencakup lebih dari 1,000 atau 2,500 hektar, dengan Sungai Efrat
mengalir melewatinya. Puing-puing itu masih bisa ditemukan disekitar negara Irak saat ini.
Raja Nebukadnezar lebih dikenal pelajar Alkitab dalam menaklukkan kerajaan selatan
Yehuda, sebuah kerajaan bagian utara Israel yang sudah hilang dan dideportasi lebih dari satu
abad sebelumnya oleh orang Asyur. Tahun 586 SM, pasukan Babilonia menguasai tanah,
menghancurkan kota Yerusalem, menjarah dan membakar Kuil asli yang dibangun oleh
Sulaiman, dan menangkap beberapa orang sebagai tahanan Babilonia.
Raja Nebukadnezar diriwayatkan dalam pembangunan Taman Gantung Babilonia untuk
Amytis (istrinya) yang mengingatkan Amytis tentang tanah kelahiran di Median, Persia. Dia
juga tercatat dalam pembangunan Gerbang Ishtar, salah satu dari delapan gerbang menuju
kota Babilonia.
Kekuatan Raja Nebukadnezar Di Timur Tengah
Sebagai seorang pangeran, Nebukadnezar berjuang dalam perang ayahnya dan memenangkan
kemenangan dan menentukan atas nasib bangsa Asyur dan Mesir. Dua kemenangan
pertempuran membuatnya menjadi ‘orang besar’ pada zaman itu. Sedangkan di Tanah Suci,
ayahnya meninggal dan Nebukadnezar menyeberangi gurun untuk mengambil tahta yang
menyatakan diri sebagai Raja di Babilonia pada 6 September tahun 605 SM. Fakta ini
seharusnya menjadi bukti bagi kota-kota di Levant untuk menghormati Raja Nebukadnezar,
tapi hal ini tidak terjadi. Damaskus, Tirus dan Sidon dibawah pemerintahannya, seperti yang
dilakukan Raja Yehuda, Jehoiakim (Yoyakim). Ketika Raja Ashkelon menolak berada
dibawah pemerintahan Raja Nebukadnezar, maka dengan segera Raja Ashkelon dihabisi.
Namun di balik loyalitas pergeseran raja Timur Tengah tetap mempertanyakan tentang
kesetiaan kepada Tuhan bangsa Ibrani. Raja Jehoiakim mungkin telah meninggalkan Tuhan,
menunjukkan dirinya telah menyembah berhala. Menikah, perjanjian politik dan transaksi
bisnis, semua disegel dengan pihak yang menghormati Dewa-dewa lain. Tetapi untuk para
pengikut Tuhan bangsa Israel, hal ini tidak dapat diterima. Ini sebuah toleransi paganisme
yang dilakukan raja-raja Yehuda dan Israel memiliki kebijakan didalam Alkitab Ibrani.
Ketika Raja Jehoiakim menarik loyalitas politiknya dari Babilonia selama tiga tahun, militer
Babilonia mengepung kota dan raja Ibrani meninggal. Jehoiachin, seorang putra Raja berusia
18-tahun yang memerintah Israel selama tiga bulan. Raja muda dan bijaksana memilih untuk
menyerah, dan dibawa ke pengasingan beserta jarahan militer Babilonia. Pamannya, raja tua
saudara Zedekia, ditempatkan di atas takhta sebagai boneka Ibrani dibawah pemerintahan
Babilonia. Beberapa tahun kemudian, ketika beberapa raja-raja kecil memberontak terhadap
Babilonia, Raja Zedekia mendukung mereka terhadap saran yang kuat dari nabi Yeremia.
Pada tahun 587 SM, Raja Nebukadnezar kembali ke kota Yerusalem untuk terakhir kalinya.
Pemberontakan
Nebukadnezar
Kerajaan
Kecil
Terhadap
Kepemimpinan
Raja
Hari-hari terakhir Raja Zedekiah di kerajaan Yehuda (Judah) sebagai raja terakhir yang
memerintah kota Yerusalem (ketika raja Babilonia mengepung kota dan siap menempatkan
penduduk kota di ujung pedangnya), Raja Zedekiah telah memutuskan untuk tidak tunduk
kepada Raja Nebukadnezar, membentuk aliansi dengan raja-raja kecil dalam melawan
Babilonia. Waktu itu Raja Zedekia berpikir bahwa hal tersebut masuk akal dalam melawan
kekuatan militer Babilonia, tapi membawanya pada kematian.
Raja Zedekiah berusaha melarikan diri dari pengepungan dan ditawan. Zedekiah melihat
anak-anaknya dibantai di depan mata, matanya sendiri kemudian dibakar dengan besi panas
merah dan dia dibawa pergi dalam keadaan dirantai, di penjara pengasingan.
Murka Raja Nebukadnezar di kota Yerusalem sangat menghancurkan. Kota Yerusalem
diserang dan dihukum melalui pedang dengan ‘pembantaian’ yang mengerikan. Kuil kuno
Sulaiman dijarah dan dibakar, semua orang di kota Yerusalem dan daerah sekitarnya yang
bernilai ekonomi (seperti tukang batu, pengrajin, musisi, dan terdidik) berbaris menuju ke
pengasingan pada tahun 587 SM. Sebuah deportasi umum yang dilakukan Raja
Nebukadnezar , mengambil siapa saja yang mungkin memiliki nilai sebagai budak, mungkin
bekisar lebih dari 500 orang.
Nebukadnezar Tinggalkan Tahta, Raja Gila
Selama Tujuh Tahun
Author: Cutpen | Posted on April 8, 2012 •
Raja Neo-Babilonia menjadi gila selama tujuh tahun, Nebukadnezar meninggalkan tahtanya
kepada orang lain tetapi kembali sebagai raja setelah tujuh tahun berlalu dan kewarasannya
dipulihkan. Adakah catatan sejarah dari peristiwa tersebut?
Nebukadnezar Gila, Sejarawan Bergantung Pada Alkitab
Masalah yang dialami sejarawan bahwa mereka tidak menemukan bukti dari peristiwa kitab
suci. Umumnya mereka terlalu dekat dengan fakta alkitab dan terutama karena mereka
memiliki prasangka keagamaan yang jelas. Sejarawan agama dan para arkeolog telah
memberlakukan catatan Alkitabiah sebagai bentuk “fiksi mitologis.”
Maka kita akan menggali lebih jauh tentang pendapat sejarawan mengenai masa tujuh tahun
Nebukadnezar, menurut Merrill F.Unger dan sejarawan agama dalam artikel singkat
“Babylon” dan “Chronology“, bahwa Raja Nebukadnezar memiliki misteri besar didalam
dirinya tentang masa 7 (tujuh) tahun menjadi gila, atau Raja Nebukadnezar hanya berganti
nama.
Penulisan Sejarah Nebukadnezar Belum Jelas
Dalam pernyataan mereka, Nabonidus adalah penguasa terakhir dari kekaisaran NeoBabilonia (tahun 556-539 SM). Dia disebut Nabunaid dalam catatan sejarah Belsyazar, tokoh
yang begitu menonjol yang dikaitkan secara hukum dari tahun ketiga penangkapan pemimpin
Babilonia oleh Cyrus, Kekaisaran Persia (tahun 539 SM).
Tidak ada dokumen, artifak, maupun fosil dari Babilonia yang menegaskan bahwa Belsyazar
adalah putra Nabunaid pada saat jatuhnya Babilonia, tidak ada bukti positif terhadap
partisipasinya dalam peristiwa ini.
Karena Babilonia tidak memiliki kekuatan militer dunia ketika ditaklukkan Cyrus tahun 539,
tidak ada dokumen Babilonia yang memberikan rincian tentang pertempuran itu. Beberapa
kunci alkitabiah bisa mengungkapkan kebenaran, tapi setelah pendapat mereka disatukan
dengan fakta-fakta sejarah yang diperoleh sejarawan agama dan bukti arkeolog.
Kesalahan Sejarawan Dalam Memperhitungkan Waktu Nebukadnezar
Tujuh puluh tahun ditentukan bukan untuk menyebutkan total waktu orang Israel dalam
penangkaran, melainkan menyebutkan bangsa yang teraniaya dan Raja Babilonia. Dari tahun
587 SM sampai pada serangan Cyrus hingga akhir penangkaran tahun 538 SM, masa itu
hanya berkisar 50 tahun.
Sebenarnya tidak ada penjelasan periode 70 tahun yang akurat, apalagi sesuai dengan faktafakta Alkitab yang mengungkapkan bahwa ini bukan tujuh puluh tahun penangkaran, bukan
pula total waktu pemerintahan Nebukadnezar atas bangsa-bangsa di sekitar Babilonia. Waktu
70 tahun merupakan kekuasaan Babilonia hingga akhir kehancurannya.
Meskipun terjemahan kitab kuno mengikuti bahasa Ibrani Masoretik yang cukup akurat,
apakah catatan Alkitab bertentangan dengan sejarah dan kitab suci lain? Jadi, kemungkinan
bahwa ayat ini telah disalah artikan melalui transkripsi.
Terjemahan bahasa Inggris Lancelot Brenton dari Septuaginta Yunani merupakan
terjemahan awal dari tulisan suci Ibrani asli. Sejarah membuktikan, total panjang yang
membinasakan Yaravsalem (Yerusalem) paling lama berkisar 50 tahun.
Referensi 70 tahun ditentukan terhadap kedua raja Babilonia dari awal hingga akhir. Dengan
asumsi bahwa Nebukadnezar adalah seorang jenderal muda sekitar 18 tahun ketika ia pertama
kali mengalahkan Asyur dan Nekho tahun 609 SM, Nebukadnezar berusia 88 tahun pada saat
kejatuhan Babilonia. Nebukadnezar berusia sekitar 70 tahun ketika waras dan tahta
dipindahkan diusia 63 tahun. Dia berusia 23 tahun ketika menjadi Raja tunggal atas Babilonia
saat kematian Nabopolassar.
Pergantian Nama Nebukadnezar Selama Tujuh Tahun
Menurut sejarah Babilonia dan catatan Kitab Suci, Nabonidus dan Nebukadnezar memiliki
seorang ayah bernama Belsazzar. Dan ini memungkinkan satu hal bahwa Nabonidus adalah
Nebukadnezar, dengan nama baru dan berbeda, yang jelas diasumsikan setelah tujuh tahun
peralihan masa gila Raja Nebukadnezar.
Nebuchadnezzar / Credit: William Blake via Wikipedia
Dalam alkitab, sering menyerukan perubahan nama ketika perubahan besar terjadi pada
kerakter tertentu. Tidak hanya memiliki kesamaan yang unik antara kedua nama ini,
mengungkapkan fakta mereka berdua berasal dari pikiran yang sama. Perhatikan juga
kesamaan antara nama Nabonidus, seperti pasca peralihan pemerintahan Nebukadnezar yang
disebut dalam Tawarikh Babilonia, dan Nabopolassar.
Sejarah tidak mencatat masa tujuh tahun sebagai masa ‘gila’ Raja Nebukadnezar.
Sejarawan telah tersesat karena tertanam prasangka dan landasan terhadap ayat Alkitab
sebagai sumber sejarah.
Para sejarawan menganggap Raja Nebukadnezar telah meninggal pada awal tujuh tahun
masa-masa gila. Perubahan nama Nabonidus dari Nebukadnezar tercermin kerendahan hati
dan perubahan karakter, terbawa oleh pengalaman gila selama tujuh tahun ketika ia hidup
seperti binatang di ladang.
Ulama, sejarawan agama, arkeolog, dan pelajar, telah melewatkan kebenaran tunggal tentang
fakta Nebukadnezar yang telah diberikan suatu bentuk kegilaan, ketidakmampuan untuk
mengenali dan memahami kebenaran sejarah sebagaimana terungkap dalam Kitab Suci.
Download