11 MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu

advertisement
MATERI DAN METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan pada bulan Juni sampai September
2011 bertempat di Peternakan Kambing Darul Fallah - Ciampea Bogor;
Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan,
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Laboratorium Teknologi Pengolahan
Hasil Ternak, Fakultas Peternaka n, Institut Pertanian Bogor.
Materi
Ternak yang digunakan adalah ternak kambing perah peranakan Etawah
laktasi sebanyak 8 ekor dengan umur rata-rata 4-6 tahun. Tiap perlakuan terdiri dari
4 ekor kambing laktasi. Produksi susu awal digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengelompokan kambing tersebut. Penerapan perlakuan terhadap dua
kelompok kambing dilakukan berdasarkan pengundian. Setiap kambing ditempatkan
dalam kandang individu yang berukuran 1 x 2 m2 . Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian adalah kandang kambing perah individu, tempat pakan dan minum,
timbangan pegas, ember, jaring paranet dan kain penampung feses.
P1U1
P1U2
P1U3
P1U4
P2U1
P2U2
P2U3
P2U4
Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian
11
Pros edur
Persiapan
Pada awal penelitian tempat pakan dan kandang yang digunakan untuk
penelitian dibersihkan. Sebelum diberikan perlakuan, kambing percobaan melalui
tahap penyesuaian terhadap perubahan pakan (preliminary) selama 1 minggu.
Seluruh kambing mendapakan pakan tanpa suplemen. Tahap ini bertujuan untuk
mengurangi pengaruh pakan yang diberikan sebelum perlakuan terhadap parameter
yang akan diamati.
Pemeliharaan
Kambing peranakan Etawah yang berjumlah 8 ekor dipelihara dalam
dikandang individu. Periode penelitian meliputi pemberian pakan selama 4 minggu.
Jumlah pakan yang diberikan didasarkan kepada bobot badan dugaan yang dihitung
berdasarkan lingkar dada yang dilakukan pada awal percobaan (Tabel 3).
Pemberian pakan dilakuka n sebanyak 3 kali sedangkan pemberian air minum
ad libitum. Pakan diberikan sebanyak 8,3 kg/hari (Ampas tempe segar 5 kg, Rumput
lapang segar 3 kg dan pakan campuran 300 gr). Konsumsi pakan dan sisa pakan
selama satu bulan pemeliharaan, dihitung setiap hari.
Tabe l 3. Pendugaan Bobot Badan Kambing Peranakan Etawah
Perlakuan
Kode Kambing
Lingkar Dada (cm)
Bobot Badan1 (kg)
P1U1
89
39,44
P1U2
97,5
47,62
P1U3
84
34,94
P1U4
84
34,94
P2U1
84
34,94
P2U2
80
31,51
P2U3
85
35,82
P2U4
94
1
2
1
44,17
2
Keterangan: Persamaan penduga y = -6,25 + 0,104LD + 0,0046LD (Herman et al., 1985).
Koleksi Sampel Feses
Pengambilan sampel feses dilakuan pada minggu keempat selama 1 minggu.
Koleksi feses dilakukan dengan menggunakan jaring paranet yang dipasang di bawah
12
setiap kandang individu kambing. Feses setiap kambing dikumpulkan dan ditimbang
setiap pagi hari lalu dijemur menggunakan nampan. Sampel feces yang terkumpul
dalam satu minggu dicampurkan dan disimpan dalam kantung kain. Feses
selanjutnya dikeringkan dalam oven 60⁰ selama 24 jam. Sebanyak 100 g sampel
digiling yang selanjutnya digunakan untuk analisis kandungan nutriennya. Analisis
proks imat dilakukan di Laboratorium Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian
Bogor (IPB).
Rancanga n Percobaa n dan Analisis Data
Sebanyak 8 ekor kambing peranakan Etawah laktasi dengan umur rata-rata 4-6
tahun. Kambing tersebut dijadikan dua kelompok dan diberi 2 perlakuan dengan
pakan 1 dan pakan 2. Setiap perlakuan dengan 4 ulangan. Data yang diperoleh
dianalisis secara statistik menggunakan uji t untuk dua perlakuan dengan masingmasing empat kambing perah sebagai ulangan (Mattjik dan Sumertajaya, 2002).
Hubungan antara dua peubah dianalisis menggunakan model analisis regresi linear
(Steel dan Torrie, 1995) sebagai berikut: Y = a + b 1 x1 + e; dimana: Y= variabel
dependen, a = konstanta, b= koefisien regresi, x = variabel independen, e = error.
Perlak uan
Pakan basal yang diberikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Pakan basal tersebut adalah jenis pakan yang biasa diberikan setiap hari. Penelitian
dilakukan dengan pemberian pakan tambahan (suplementasi) tanpa menghilangkan
kebiasaan yang dilakuka n peternak. Kedua kelompok kambing mendapat pakan
dengan bahan penyusun yang sama. Pakan yang diberikan adalah rumput lapang,
ampas tempe, rumput gajah, dedak, onggok, jagung, bungkil kelapa, bungkil kedelai,
dan crude palm oil (CPO), tanpa suplementasi (perlakuan 1) atau dengan
suplementasi kedelai sangrai, vitamin A, D 3 dan E serta mineral Cr organik dan Se
(perlakuan 2). Susunan ransum berdasarkan perhitungan ditunjukan pada Tabel 4.
13
Tabe l 4. Komposisi Ransum da n Nutrien Paka n
Bahan Pakan
Taraf Pemberian (% BK)
Pakan 1
Pakan 2
Rumput Lapang
34,34
34,34
Ampas Tempe
52,56
52,56
Rumput Gajah Kering
5,24
5,24
Dedak
0,75
0,59
Jagung
2,21
1,73
Onggok
1,15
0,90
Bungkil Kedelai
2,65
2,07
Bungkil Kelapa
0,84
0,66
CPO
0,26
0,21
Kedelai Sangrai
-
1,73
Vitamin A
-
8000 IU/kg
Vitamin E
-
400 IU/kg
Vitamin D3
-
1500 IU/kg
Mineral Se
-
0,30 ppm
Mineral Cr Organik
-
3,00 ppm
100
100
Pakan Basal
Pakan Campuran
Jumlah
Keterangan: Data diperoleh dari hasil analisa proksimat di Laboratoriu m Ilmu dan Teknologi Pakan,
Fakultas Peternakan; Pakan 1 = pakan basal yang tidak mendapat suplemen vitamin dan
mineral serta kedelai sangrai (perlakuan 1), Pakan 2 = pakan basal dengan penambahan
suplemen vitamin dan mineral serta kedelai sangrai (perlakuan 2).
14
Peubah ya ng Diamat i
Konsums i Pakan (g/ekor/hari)
Konsumsi pakan merupakan selisih antara pakan yang diberikan dengan sisa
pakan. Sedangkan konsumsi pakan per ekor per hari merupakan konsumsi pakan
total dibagi masa pengukuran. Perhitungan konsumsi bertujuan untuk mengetahui
konsumsi bahan kering (BK) dan konsumsi nutrien pakan seperti protein, serat dan
lemak. Sampel pakan untuk analisis kimia dilakukan pada minggu keempat saat
pengukuran konsumsi dan koleksi feses total.
Kecernaa n Nutrien (%)
Pengukuran kecernaan nutrien dilakukan dengan metode koleksi total.
Perhitungan kecernaan nutrien menggunakan rumus sebagai berikut:
Produksi dan Kadar Nutrien Susu.
Pengambilan sampel susu dilakukan pada minggu keempat. Sampel susu
diambil pada pemerahan pagi dan sore hari dari setiap kambing. Sampel susu pagi
disimpa n da lam bo tol sampel plastik da n dimasuka n ke dalam lemari es, pada sore
hari sampel dicampurkan secara proporsional dengan sampel susu sore. Sampel susu
sebanyak 20 ml digunakan untuk analisis komposisi susu menggunakan “Milk
Analyzer WesternPro” di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Ternak,
Fakultas Peternakan, IPB, pada sore hari setelah pengambilan sampel susu sore.
15
Download