bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan
cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk bersosialisasi di
tengah-tengah masyarakat, dan secara langsung mengidentifikasikan, merumuskan,
serta memecahkan permasalahan pembangunan yang dihadapi masyarakat.
Diharapkan dengan adanya KKN, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu
yang didapat untuk bisa diterapkan di dalam masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga
dapat mengaplikasikan disiplin ilmu maupun keterampilan individu yang
dimilikinya secara optimal, membantu mengatasi dan memecahkan masalah yang
dihadapi serta mencoba melakukan pembaharuan didalam masyarakat yang
majemuk.
Lokasi KKN program pemberdayaan masyarakat Universitas Negeri
Yogyakarta tahun 2015 salah satunya ditempatkan di Dusun Kerten, Desa Kerten,
Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan
lokasi tersebut didasarkan pada pengajuan masyarakat untuk kepentingan
pengembangan desa, baik fisik maupun non fisik. Secara umum, keadaan Dusun
Kerten masih kurang penataan dalam hal oganisasi masyarakat, kesadaran akan
kesehatan, optimalisasi bisnis dan pemberdayaan usaha.
Dalam kerangka kerja KKN, disebutkan bahwa peran mahasiswa selama
KKN adalah sebagai innovator, activator, motivator, dan problem solver. Program
pemberdayaan masyarakat, sebagai salah satu program yang diterapkan dalam
masyarakat mempunyai tujuan sebagai stimulan terwujudnya program yang dapat
meningkatkan seluruh keadaan, baik ekonomi, sosial budaya, pendidikan, agama
dan lain-lain. Prinsip khusus yang menjadi acuan dalam program pemberdayaan
masyarakat ini adalah penggunaan sumberdaya dan potensi yang ada dalam daerah.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat mempunyai jiwa kemandirian.
Program individu merupakan program yang dilakukan oleh masingmasing mahasiswa peserta KKN yang dilaksanakan selama mengikuti KKN.
Program individu dilaksanakan berdasarkan disiplin ilmu yang diambil mahasiswa
1
di Universitas maupun ketrampilan-ketrampilan yang dimiliki oleh mahasiswa
yang bersangkutan. Penetapan program individu dilakukan selama observasi
daerah. Dari observasi yang saya lakukan di Dusun Kerten, observer menemukan
beberapa
permasalahan
yang
menarik
untuk
dilaksanakannya
pemberdayaan masyarakat ini. Permasalahan tersebut
program
adalah kurangnya
ketrampilan masyarakat karena mayoritas penduduk adalah buruh. Selain itu
banyak keluhan dan berbagai macam penyakit maupun cedera yang diakibatkan
karena kurangnya kesadaran akan lingkungan bersih dan penyakit khususnya
demam berdarah. Dari hasil tersebut penulis menentukan program yang sesuai
dengan hasil observasi yang dihubungkan dengan keahlian yang dimiliki sebagai
mahasiswa.
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai analisis situasi Dusun Kerten, Desa
Kerten, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
A. Analisis Situasi
1. Letak Wilayah dan Kondisi Geografis
Kuliah Kerja Nyata (KKN) berlokasi di Dusun Kerten, Desa Kerten,
Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Dusun
Kerten dapat ditempuh selama 1 jam perjalanan dari Kota Yogyakarta. Secara
geografis Dusun Kerten dibatasi oleh :
a. Sebelah Utara
: Dusun Tenggil
b. Sebelah Timur
: Dusun Kepoh
c. Sebelah Barat
: Dusun Tegal kerten
d. Sebelah Selatan
: Dusun Kalijuweh
Dusun Kerten memiliki 8 (delapan) RT, yaitu RT 13, RT 14, RT 15, RT
16, RT 17, RT 18, RT 19 dan RT 20. Berdasarkan observasi, lokasi ini memiliki
jalan utama yang sebagian beraspal dan sebagian besar masih jalan rusak serta
jalan-jalan kecil cor blok.
2
2. Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi perekonomian Dusun Kerten termasuk kategori menengah
kebawah. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian petani dan sebagian
kecilnya sebagai pedagang serta pegawai negeri sipil. Adapun jumlah penduduk
Desa Kerten sekitar 608 jiwa.
3. Kegiatan Kemasyarakatan
Masyarakat di Dusun Kerten pada umumnya telah menyadari pentingnya
kegiatan atau perkumpulan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
agenda atau pertemuan rutin setiap bulannya, baik ditingkat RT, RW, maupun
desa. Kegiatan di tingkat RT mencakup Kumpulan RT setiap bulan sekali,
sedangkan untuk kegiatan dalam lingkup RW, kegiatan rutin yang dilaksanakan
adalah pertemuan ibu-ibu PKK RW, Posyandu ( meliputi Balita dan Lansia )
dan Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani ). Kegiatan di tingkat desa meliputi
Posbindu.
4. Kegiatan Keagamaan
Di Desa Kerten ini terdapat Masjid Gede ( Utama ) yaitu Masjid Miftahul
Janah dan dan beberapa mushola yang tersebar disetiap padukuhan,
berlangsungnya kegiatan TPA, dan pengajian rutin membuktikan bahwa
kegiatan keagamaan di Desa Kerten sudah berjalan.
Di Desa Kerten terdapat 3 agama yaitu Islam, Katholik, dan Budha.
Namun demikian masyarakat Desa Kerten sangatlah damai dan memiliki rasa
toleransi beragama yang sangat baik. Hal ini dibuktikannya tidak adanya
perselisihan antar agama di Desa Kerten. Bahkan kegiatan agama “Halal bi
Halal” yang indentik dengan perayaan agama Islam diprakarsai oleh salah satu
tokoh yang beragama Katholik.
5. Kegiatan Keolahragaan
Bentuk kegiatan keolahragaan di dusun Kerten dapat dikatakan tidak
aktif. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain tidak adanya peran pemuda
dan warga masyarakat dalam menghidupkan minat olahraga. Menurut
penuturan beberapa warga, dulu kegiatan olahraga di Desa Kerten khususnya
3
Dusun Kerten berupa Sepakbola yang bertempat di Lapangan di depan komplek
Pemerintahan Desa Kerten ( Balai Desa Kerten ).
6. Kegiatan Keorganisasian
Kegiatan keorganisasian yang ada di dusun Kerten antara lain organisasi
karang taruna, kelompok tani, dan PKK. Untuk kegiatan kelompok tani dan
PKK di dusun Kerten dirasa sudah sangat baik.Hal ini dibuktikan dengan
diadakannya kegiatan kumpulan ( rapat rutin ) yang diadakan setiap bulan
sekali. Namun untuk kegitan pemuda seperti karang taruna sendiri ditingkat
dusun maupun tingkat desa tidak begitu aktif bahkan untuk Karang Taruna
tingkat Desa Kerten sendiri hanya sebagai formalitas dan untuk Karang Taruna
tingkat RT dan Dusun tidak begitu berjalan bahkan untuk pemuda RW 08
Dusun Kerten kegiatan pemudanya baru berjalan kembali pada bulan Juli 2015
saat KKN berlangsung.
7. Kondisi Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Desa Kerten masih sangat
kurang, walaupun sudah berdiri tempat pedidikan seperti PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini), TK ( Taman Kanak – Kanak ), dan SD (Sekolah Dasar) .
Bahkan Desa Kerten memiliki Perpustakaan desa ,namun perpustakaan desa
tersebut tidak dipergunakan dengan baik bahkan tidak terawat.
8. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan Dusun Kerten sudah dapat dikatakan baik, sudah
terdapat sarana dan prasarana yang menunjang seperti sudah berdiri Klinik Desa
dan Terdapat Puskesmas Keliling dari Puskesmas Kecamatan Gantiwarno,
sudah berjalannya kegiatan seperti Posyandu yang meliputi Posyandu (balita
dan lansia) dan Posbindu, sehingga masyarakat dapat memeriksakan
kesehatannya pada saat kegiatan Posyandu setiap tanggal 10, 11, 12 setiap
bulannya di tiga pos yaitu pos Kerten maupun Posbindu yang dilaksanakan
sebulan sekali di Klinik Desa.
9. Keadaan Alam dan Potensi Fisik
Kondisi alam dan potensi fisik Dusun Kerten secara umum dapat
dikatakan kurang subur, terbukti ladang yang ada bertanah keras karena
4
kekurangan air. Untuk masalah pengairan masyarakat sekitar memanfaatkan
atau membuat sumur bor yang di naikkan dengan mesin pompa untuk pengairan
ladang yang biasa ditanami padi dan tembakau. Potensi utama di Desa Kerten
adalah tanaman padi dan tembakau.
Berdasarkan hasil survey dengan observasi langsung dan analisis penulis di
lapangan serta pembicaraan dengan tokoh masyarakat (Kepala Desa, Kepala
Dusun, Ketua RT, Ketua Karangtaruna, Takmir masjid dan Ketua PKK) maka kami
menemukan beberapa hal antara lain:
1.
Perlunya pembimbingan TPA dan pengajian rutin untuk ibu-ibu dan bapakbapak serta anak-anak.
2.
Perlunya bimbingan belajar untuk menambah pengetahuan, dan memperdalam
konsep-konsep materi yang telah diberikan di sekolahan agar siswa-siswi lebih
mudah dalam mendalami materi selama liburan kenaikan kelas.
3. Perlunya penyuluhan-penyuluhan yang berkaitan dengan kewirausahaan,
pendidikan, kesehatan olahraga, kesehatan lansia, kesehatan remaja tumbuh
kembang anak, dan keorganisasian.
4. Perlunya pelatihan ketrampian untuk ibu-ibu PKK
5. Perlunya pelatihan untuk ketrampilan anak-anak
6. Perlunya pelatihan untuk para pemuda-pemudi
B. Perumusan Program Kerja
Berdasarkan hasil observasi di lokasi KKN, ditemukan beberapa
permasalahan meliputi keadaan ekonomi dan kewirausahaan, pendidikan,
kesehatan, dan lingkungan. Dalam bidang ekonomi, masyarakat Dusun Kerten
masih tergolong menengah ke bawah karena sebagian besar masyarakat bekerja
sebagai petani. Sedangkan di bidang kewirausahaan, masyarakat Dusun Kerten
memiliki potensi yang cukup baik karena didukung dengan adanya sumber daya
alam yang memadai. Di Desa Kerten terdapat kelompok tani/Gapoktan Makmur
Widodo yang memberdayakan sistem tanam tembakau. Permasalahan yang timbul
adalah masyarakat kurang mengerti tentang bagaimana cara mengelola usaha yang
ada tersebut khususnya di bagian pemasarannya.
5
Dalam bidang pendidikan, di Dusun Kerten tergolong sudah cukup baik.
Karena sebagian besar warga melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK dan
perguruan tinggi. Selain itu, terdapat pula faktor penghambat yaitu tidak ada
fasilitas bagi anak-anak yang menginginkan adanya kegiatan bimbingan belajar,
peran orang tua dalam memotivasi anak dalam pendidikan masih sangat rendah.
Dalam bidang kesehatan Dusun Kerten sudah dapat dikatakan baik, sudah
terdapat sarana dan prasarana yang menunjang seperti sudah berdiri Klinik Desa
dan Terdapat Puskesmas Keliling dari Puskesmas Kecamatan Gantiwarno, sudah
berjalannya kegiatan seperti Posyandu yang meliputi Posyandu (balita dan lansia)
dan Posbindu, sehingga masyarakat dapat memeriksakan kesehatannya pada saat
kegiatan Posyandu setiap tanggal 10, 11, 12 setiap bulannya di tiga pos yaitu pos
Kerten maupun Posbindu yang dilaksanakan sebulan sekali di Klinik Desa.
Berdasarkan analisis situasi tersebut, maka penulis dapat merumuskan
rancangan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN berlangsung. Dalam
perumusan program kerja ini, penulis mengacu pada hasil observasi yang telah
dilakukan sehingga program yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat,
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Program kerja yang disusun
merupakan hasil diskusi, masukan, serta pertimbangan-pertimbangan. Hal-hal yang
menjadi pertimbangan dalam perumusan program kerja, antara lain:
1. Kebutuhan dan manfaat bagi masyarakat
2. Kemampuan (kompetensi) mahasiswa
3. Dukungan dari masyarakat
4. Waktu yang tersedia
5. Sarana dan prasarana yang tersedia
Berdasarkan observasi dan pertimbangan di atas, maka program kerja yang
akan dilaksanakan selama KKN adalah sebagai berikut:
1. Program Kelompok
A. Program Unggulan
1. Pengecatan Bangunan Identitas Desa Kerten
B. Program Fisik:
6
1. Plangisasi
2. Kerja Bakti Dusun
3. Kerja Bakti Desa
C. Program Non-Fisik
1. Perkenalan dengan Warga
2. Sosialisasi Program Kerja KKN
3. Penyuluhan NAPZA
4. Bimbingan Belajar
5. Pendampingan TPA dan Tadarus
6. POSYANDU
7. Pendampingan Anak Usia Dni ( PAUD )
8. Lomba Keolahragaan
9. Kegiatan Takjilan/Zaburan
10. Penyuluhan Daur Ulang Sampah Plastik
11. Penggiatan Karang Taruna
12. Lomba Keagamaan Ramdhan
13. Pelatihan Ibu – Ibu PKK
D. Program Tambahan
1. Pembentukan TPA
2. Sosialisasi PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat )
3. POSBINDU
E. Program Insidental
1. Pengajian dan Buka Bersama Tingkat Desa
2. Rapat Rutin Kelompok Tani Makmur Widodo Desa Kerten
3. Halal Bi Halal RW 08
4. Halal Bi Halal Desa Kerten
5. Takziah Almh. Mbah Darto ( RW 08 )
7
Download