Title Goes Here - Binus Repository

advertisement
Matakuliah : CB142
Tahun
: 2008
Pertemuan 3
TANGGUNG JAWAB MORAL PELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP
Learning outcome
Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar tanggung
jawab moral dalam kaitannya dengan alam
Bina Nusantara
Materi:
•
Alam di ambang kepunahan
•
Manusia Sebagai agem perubahan
•
Penyebab terjadinya perubahan lingkungan
•
Munculnya kesadaran lingkungan
•
Tangggung jawab moral perubahan sikap
Bina Nusantara
1. Alam di ambang kepunahan
•
•
•
•
•
•
Bina Nusantara
Beberapa Penyebab:
Akumulasi bahan beracun
Efek rumah kaca
Perusakan lapisan ozon
Hujan asam
Deforestasi dan penggurunan
Punahnya keanekaan hayati
2. Manusia Sebagai Agen Perubahan
2.1.
2.2.
Bina Nusantara
Manusia mempengaruhi lingkungan
• Pada awal kehadirannya manusia lebih banyak menyesuaikan diri
dengan alam.
• Namun, sejalan dengan bertambahnya pengetahuannya, manusia
tidak lagi hanya menerima pengaruh dari lingkungannya
• Dengan demikian bumi tidak lagi hanya mengalami proses dinamis
pada dirinya sendiri saja, melainkan telah melibatkan manusia dan
juga makhluk-makhluk hidup lainnya, dalam proses interaksi yang
saling mempengaruhi.
Melestarikan keseimbangan lingkungan
• Kata lestari berarti tetap selama-lamanya, kekal, tidak berubah seperti
sediakala; melestarikan berarti membiarkan tetap tidak berubah
• Maka yang harus kita lestarikan bukanlah lingkungan itu sendiri
melainkan kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan
dan tingkat hidup yang lebih tinggi. Lestari juga berarti ketersediaan
sumber daya alam baik dalam jumlah dan kualitas bagi generasi yang
akan datang
3. Penyebab Terjadinya Kerusakan Alam
• Pola pendekatan yang teknokratis. Alam dipandang semata-mata
sebagai instrumen, obyek eksploitasi dan eksprerimen.
• Terkait bidang perekonomian modern yakni yang menekankan
pertumbuhan dan
profit saat sekarang dan mengabaikan
sustainability sumber daya.
• Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Kasus Bhopal di India,
Ledakan reactor nuklir di Chernobyl, dll)
• Pertambahan penduduk yang begitu pesat. Pertamban penduduk
yang begitu pesat menuntut tempat atau lingkungan untuk tinggal.
• Paham antroposentrisme.
• Pudarnya nilai-nilai tradisional.
• Keterbatasan kemampuan bumi.
• Desakan tuntutan kebutuhan hidup
Bina Nusantara
4. Munculnya Kesadaran Baru Terhadap Lingkungan
4.1.
Bina Nusantara
World Environment Movement (1972)
– Perhatian terhadap masalah lingkungan hidup di zaman modern
ini dimulai pada dasawarsa 50-an terutama di Amerika Serikat
ketika terjadinya pencemaran di kota Los Angeles akibat smog
(smoke-fog = asap kabut) hasil pembakaran industri dan
kendaraan bermotor
– Pada dasawarsa yang sama masyarakat Jepang digemparkan
oleh peristiwa pencemaran limbah mercuri (Hg) di Teluk
Minamata yang menelan korban ribuan jiwa manusia
– Gerakan kesadaran ekologi secara internasional diprakarsai
oleh PBB dengan mengadakan konferensi Gerakan Lingkungan
Hidup Sedunia (World Environment Movement) di Stockholm, 516 Juni 1972, yang kemudian setiap tahun diperingati menjadi
Hari Lingkungan Hidup Sedunia
4.2.
–
–
–
–
Bina Nusantara
Konferensi Rio de Janeiro (1992)
Merupakan gelombang optimisme baru tentang penyelamatan
lingkungan hidup dari ancaman penghancuran oleh kesalahan
manusia
Konferensi Rio de Janeiro (yang sering disebut juga KTT Bumi)
dapat dianggap sebagai sebuah tonggak sejarah dalam
penanganan masalah-masalah lingkungan.
Ditekankan pentingnya pengaitan strategi-strategi penanganan
masalah-masalah lingkungan ke dalam kebijakan
pengembangan ekonomi suatu negara, antarnegara, bahkan
ekonomi dunia
tiga masalah global paling mendesak dalam memasuki abad ke
21, yakni: perubahan iklim akibat ulah manusia, menghilangnya
keragaman hayati, dan perlunya pembatasan jumlah penduduk
4.3.
Bina Nusantara
Protokol Kyoto (1997)
– Protokol Kyoto, yang merupakan hasil perundingan yang
berjalan selama empat tahun, dan diadopsi tahun 1997, dapat
dilihat sebagai tonggak lanjutan keseriusan berbagai negara
untuk menyelamatkan bumi ini dari kehancuran totalnya
– Elemen-elemen utama Protokol Kyoto adalah target kuantitatif
dan waktu penurunan emisi gas serta mekanisme pencapaian
target tersebut
– Protokol Kyoto merupakan dasar bagi negara-negara industri
untuk mengurangi emisi gas rumahkaca gabungan mereka
paling sedikit 5 persen dari tingkat emisi tahun 1990 menjelang
periode 2008-2012
5.Tanggung Jawab Moral Perubahan Sikap
5.1.
Dasar bagi pembaharuan sikap.
• Dampak nyata dari teori etika lingkungan hidup. Teori yang
sangat antroposentris telah membawa dampak pada
kerusakan lingkungan hidup tidak saja yang dialami oleh
manusia sekarang, tetapi juga manusia pada generasi yang
akan datang kualitas lingkungan hidupnya teracam punah.
• Nilai ontologis segala ciptaan. Artinya setiap bagian dalam
ekosistem secara intrinsik memiliki nilai dalam dirinya sendiri.
5.2.
Acuan tanggungjawab
• Keutuhan biosfer
• Keselamatan generasi yang akan datang
Dari Egosentrisme ke ekosentrisme
5.3.
Bina Nusantara
Download