DOC - ejurnal untag samarinda - Universitas 17 Agustus 1945

advertisement
HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN AKTUALISASI DIRI
PADA KARYAWAN PT. DUTA MEDIA KALTIM PRESS
(SAMARINDA POS)
Desi Natalia Patioran1
1
Fakultas Psikologi, Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.
[email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine whether
there is a significant positive relationship
between self-confidence and self-actualization
with the employees of PT. Duta Media Kaltim
Press (Samarinda Post). The hypothesis that
the proposed in this study is that there is a
positive and significant relationship between
self-confidence
with
self-actualization.
Subjects in this study were employees of PT.
Duta Media Kaltim Press (Samarinda Pos)
with criteria editors position or title, precast or
creative division, mountase, advertising,
marketing and public or personnel totaling 60
subjects consisted of 47 male respondents and
13 female respondents. Scale used in this
study is a scale of self-actualization that refers
to those aspects of orientation is realistic,
Keywords: self-actualization, self-confidence
dan
PENDAHULUAN
yang
efficiently perceive reality, accept yourself,
others and the environment for what it is,
recognize the dignity of humanity, has a very
creative and social interests that put forward
by Maslow and confidence scale with aspects
such as conviction self ability, optimistic,
objective, rational and realistic responsible.
The results showed a positive relationship
between self-confidence
with selfactualization, which is on the point of the
analysis is the product moment correlation r =
0.523 (p <0.05), and the effective contribution
of 43.4%. The hypothesis of this study stated
in the thank.
bertindak
untuk
melakukan
Manusia merupakan individu
serangkaian aktivitas dan kegiatannya
selalu
tersebut
melakukan
kegiatan-kegiatan
dan
rangkaian
aktivitasnya
sehari-hari. Pada dasarnya manusia
seperti,
mengontrol
dan
perasaan
dan
bagaimana
mengendalikan
fikirannya,
memiliki kemampuan untuk berfikir
bagaimana
melakukan
merencanakan
apa
yang
dan
aktivitas
mereka
bekerja
seperti
mereka
seorang karyawan yang berada dan
angankan, serta bagaimana mereka
bekerja pada salah satu organisasi atau
mengembangkan kemampuan dalam
perusahaan .
diri mereka. Demikian juga saat
Maslow berpendapat bahwa semua
manusia
demikian
mempunyai
kearah
kemauan
kesehatan,
pula
bayi
yang
aktif
impuls
kearah
pertumbuhan, atau kearah aktualisasi
potensi-potensi manusia (Fudyartanta
2012).
Aktualisasi diri merupakan
penggunaan semua bakat, pemenuhan
semua kualitas dan kapasitas dalam
diri seorang individu. Di dalam suatu
organisasi atau perusahaan, karyawan
yang mempunyai aktualisasi diri akan
mampu
mengoptimalisasikan
kemampuan yang ada pada dirinya
serta melakukan upaya ekstra dan
melakukan hal-hal yang lebih daripada
yang
diharapkan.
Dengan
karyawan
yang
sendirinya
terlebih dahulu karena, dalam tujuh
mempunyai
hirarki kebutuhan Maslow kebutuhan
aktualisasi diri tinggi akan dapat
aktualisasi
menimbulkan suasana kerja yang
kebutuhan lainnya sudah terpenuhi
dinamis, saling mendukung, selalu
dengan baik (Jarvis, 2010). Karena
mempunyai kreativitas tinggi dan
pada dasarnya manusia akan merasa
selalu
puas
berfikir
pencapaian
positif.
aktualisasi
Tingkat
diri
pada
akan
jika
terpenuhi,
muncul
suatu
namun
apabila
kebutuhannya
akan
merasa
karyawan organisasi atau perusahaan
kurang dari sisi kebutuhan yang
memegang peranan Penting dalam
lainnya,
suatu organisasi atau perusahaan
melengkapi kebutuhan-kebutuhannya
untuk mencapai tujuan perusahaan
tersebut sepanjang hidupnya. Oleh
dan
karena
pencapaian
aktualisasi
diri
sehingga
itu
individu
untuk
mencapai
karyawan di berbagai perusahaan
aktualisasi
menunjukkan hasil yang signifikan.
kepercayaan diri untuk menunjang
Seorang karyawan yang telah
mengembangkan
potensi
dan
diri,
akan
diperlukan
terbentuknya aktualisasi diri dalam
diri karyawan.
kreatifitasnya dapat dikatakan bahwa
Kepercayaan diri merupakan salah
mereka telah membuka diri mereka
satu aspek kepribadian yang sangat
untuk
dirinya
penting dalam kehidupan manusia.
karena, aktualisasi diri merupakan
Orang yang percaya diri yakin atas
bagaimana
mencapai,
kemampuan mereka sendiri serta
memperoleh kepuasan dalam diri,
memiliki pengharapan yang realistis,
menyadari potensi yang ada dalam
bahkan ketika harapan mereka tidak
diri, menjadi apa saja yang dapat
terwujud, mereka tetap berpikiran
mereka lakukan serta lebih kreatif
positif
dalam mencapai potensinya.
Kepercayaan diri juga merupakan
mengaktualisasikan
seseorang
Menurut
Maslow
untuk
dan
memenuhi
seseorang
sendiri.
harus
memenuhi
kebutuhan akan kepercayaan diri
menerimanya.
modal dasar seorang manusia dalam
mencapai aktualisasi diri dalam diri
ia
dapat
berbagai
kebutuhan
Kepercayaan
diri
akan
berita saja akan tetapi juga melihat
memberikan semangat yang luar
melalui
biasa dalam melakukan tindakan
ditunjukkan
apapun terutama saat bekerja karena
profesi jurnalistik yang membuat
kepercayaan diri adalah sebuah hal
mereka
positif
mengembangkan
yang
akan
membawa
perkembangan
selama
yang
menjalankan
bagaimana
untuk
sekreativitas
seseorang lebih optimis dan yakin
mungkin dalam menuangkan apa
dalam
menjalani
merupakan
kehidupan
dan
yang mereka temukan yang tentunya
awal
yang
tidak mudah bagi mereka dalam
dalam
mendapatkan sebuah informasi atau
dunia
berita
modal
menentukan
keberhasilan
pencapaian
hidup.
Dalam
jurnalistik
sangat
di
pengembangan
dan
perlukan
kreativitas
karena
harus
melalui
perjuangan dan tahap yang tidak
mudah
seperti
dalam
bertemu
mereka dalam menyampaikan dan
narasumber, susahnya mendapat atau
menuangkannya agar dapat menarik
menemukan informasi, berlomba-
perhatian pembacanya. Tak mudah
lomba
menjadi jurnalistik ini syarat menjadi
menuangkannya ke dalam sesuatu
anggota tentunya, ia harus tercatat
yang menarik untuk menarik minat
sebagai wartawan di suatu media,
pembaca.
untuk
sekreatif
mungkin
baik cetak maupun elektronik.
Perkembangan
jurnalistik
jumlah
tentunya
memiliki
yang
signifikan
peningkatan
Berangkat dari landasan pemikiran di
atas
peneliti
ingin
mengetahui
hubungan antara kepercayaan diri
termasuk dalam jurnalistik yang ada
dengan
di
memiliki
karyawan untuk mengetahui sejauh
jumlah 240 orang yang kesemuanya
mana tingkat hubungan kepercayaan
rata-rata telah mengikuti pelatihan
diri dalam diri karyawan dengan
dan
aktualisasi diri karyawan pada media
Kalimantan
mendapat
wartawan
hal
Timur
sertifikat
ini
khusus
membuktikan
aktualisasi
diri
pada
informasi
Samarinda
Pos
bahwa profesi jurnalistik tidak hanya
dikarenakan,
dalam
sekedar mendapat dan menuangkan
media harian lebih diharapkan dan
perusahaan
dituntut untuk lebih mengembangkan
orang
kreativitasnya dalam menyampaikan
mengaktualisasikan diri sepenuhnya,
setiap ide untuk di sampaikan kepada
namun banyak yang sedang menuju
pembaca.
melalui
arah tersebut. Menariknya, pemikiran
pengamatan di Samarinda Pos seperti
mengenai aktualisasi diri pertama
posisi
kali
Karena
reporter,
tim
kreatif,
pemasaran, redaksi dan posisi lain
yang
diusulkan
berhasil
oleh
Carl
Jung
(Friedman & Schustack ,2006:346).
sebagainya kepercayaan diri dan
Menurut Rogers aktualisasi
aktualisasi ada dalam diri mereka
diri merupakan proses menjadi diri
dapat terlihat ini dibuktikan dengan
sendiri dan mengembangkan sifat-
bagaimanan
sifat dan potensi-potensi psikologis
mereka
dalam
mengembangkan seluruk kreativitas
yang unik.
dan
dibantu
kemampuan
mereka
dalam
Aktualisasi diri akan
atau
dihalangi
mencari, menemukan, menuangkan
pengalaman
dan menyampaikan setiap informasi
khususnya dalam masa kanak-kanak.
dan kejadian yang mereka dapatkan
Aktualisasi diri akan berubah sejalan
dengan perjuangan yang tidak mudah
dengan
dengan berbagai kendala akan tetapi,
seseorang ketika, mencapai usia
mereka
tertentu (adolensi) seseorang akan
tetap
berusaha
untuk
dan
oleh
oleh
belajar
perkembangan
pergeseran
hidup
bagaimana bisa permenemukan dan
mengalami
aktualisasi
menuangkan dan menyajikan sebuah
diri dari fisiologis ke psikologis
informasi-informasi tersebut kepada
(Hambali & jaenudin, 2013:189).
pembaca.
Rogers (1959) percaya, manusia
memiliki satu motif dasar, yaitu
TINJAUAN PUSTAKA
kecenderungan
untuk
mengaktualisasikan
Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah proses
diri.
Kecenderungan ini adalah keinginan
untuk
memenuhi
dan
potensi
bawaan dimana orang cenderung
dimiliki
mencapai
untuk tumbuh secara spiritual dan
“human-beingness”yang
menyadari potensinya. Hanya sedikit
tingginya.
Seperti
yang
tahap
setinggi-
bunga
yang
tumbuh sepenuh potensinya jika
merupakan
kondisinya
tertinggi, kebutuhan ini akan muncul
tepat,
dikendalikan
tetapi
oleh
masih
lingkungan,
manusia juga akan tumbuh dan
mencapai
potensinya
apabila
kebutuhan
kebutuhan
tingkat
lain
sudah
terpenuhi dengan baik.
jika
Maslow menandai kebutuhan
lingkungannya cukup bagus. Namun,
aktualisasi
tidak seperti
bunga, potensi yang
individu untuk menjadi orang yang
dimiliki manusia sebagai manusia
sesuai dengan keinginan dan potensi
bersifat unik. Kita ditakdirkan untuk
yang dimilikinya atau hasrat dari
berkembang dengan cara-cara yang
individu
untuk
berbeda sesuai kepribadian kita.
dirinya
melalui
Proses penilaian (valuing process)
potensi yang dimilikinya (Hambali &
bawah sadar memandu kita menuju
Jaenudin, 2013:183-184).
perilaku yang akan membantu kita
diri
sebagai
hasrat
menyempurnakan
pengungkapan
Maslow mengidentifikasikan
mencapai potensi yang kita miliki.
ciri
Proses penilaian bisa terganggu oleh
mengaktualisasikan
aturan-aturan sosial yang terlalu
berikut
keras dan konsep diri yang buruk.
Orientasinya realistik, memandang
Rogers
pada
realitas secara efisien, Menerima
dan kreatif.
diri, orang lain, dan alam sekitar apa
Mereka menjadi destruktif hanya jika
adanya, Spontan, sederhana, dan
konsep
alami,
percaya,
manusia
dasarnya baik hati
diri
yang
buruk
atau
orang
yang
telah
diri
sebagai
(Alwisol,
Lebih
2012:211)
memperhatikan
hambatan-hambatan
eksternal
masalah (Problem Centered) dan
mengalahkan
penilaian
memperhatikan diri sendiri-sendiri
proses
(Jarvis, 2006:87-88).
Sedangkan
(Self Centered), Otonom dan bebas
menurut
Maslow
dari kultur lingkungan, Memahami
aktualisasi diri merupakan puncak
orang dan sesuatu secara segar dan
dari hirarki kebutuhan manusia, yaitu
tidak stereotip, Memiliki pengalaman
perkembangan
mistikal atau spiritual, walaupun
atau
perwujudan
potensi dan kapasitas secara penuh.
tidak
Kebutuhan
kemanusiaan, memiliki minat sosial
aktualisasi
diri
harus,
Mengenal
harkat
(Gemeinschaft, Cenderung memiliki
untuk
hubungan akrab dengan sedikit orang
membangun
tercinta
membantu
secara
khas
cenderung
mendapatkan
teman,
hubungan,
anda
dan
mempertahankan
mendalam serta sangat emosional,
kesuksesan dalam pekerjaan (Tylor,
tidak dangkal, Memiliki nilai dan
2006:6).
sikap
demokratis,
Tidak
mengacaukanatau
Menurut
mendefiniskan
mencampuradukkan
(1992)
kepercayaan
diri
dan
diperoleh dari pengalaman hidup.
tujuan, Rasa humornya filosofik,
Kepercayaan diri merupakan salah
tidak berlebihan, Sangat
kreatif,
satu aspek kepribadian yang berupa
Menolak bersetuju dengan kultur dan
akan keyakinan dan kemampuan diri
Pengalaman puncak atau pengalaman
seseorang sehingga tidak terpengaruh
mistik.
oleh orang lain dan dapat bertindak
Menurut Maslow, mencapai taraf
sesuai kehendak, gembira, optimis,
aktualsasi diri tidaklah mudah karena
cukup
banyak
jawab. Lauster menambahkan bahwa
factor
sarana
Lauster
yang
menjadi
toleran
dan
penghambat, antara lain berasal dari
kepercayaan
dalam diri individu, Berasal dari luar
dengan
atau
sesuatu yang baik. Anggapan seperti
masyarakat,
berasal
dari
pengaruh negatif.
diri
bertanggung
kemampuan
berhubungan
melakukan
ini membuat individu tidak pernah
menjadi orang yang mempunyai
kepercayaan
Kepercayaan Diri
Kepercayaan
yang
sejati.
adalah
Bagaimanapun kemampuan manusia
yang
terbatas pada sejumlah hal yang
berhasil dan bahagia, anda tidak
dapat dilakukan dengan baik dan
dapat menjalani hidup dengan baik
sejumlah kemampuan yang dikuasai
tanpa kepercayaan diri dan anda
(Ghufron & Risnawita, 2012:34).
kunci
menuju
diri
diri
kehidupan
membutuhkannya dalam segala hal.
Tingkat kepercayaan diri yang baik
Menurut Maslow (Alwisol, 2012)
memudahkan
pengambilan
percaya diri merupakan modal dasar
keputusan dan melancarkan jalan
untuk pengembangan aktualitas diri.
Dengan percaya diri orang akan
4.
Punya pengendalian diri yang
mampu mengenal dan memahami
baik (tidak moody dan emosinya
diri
stabil).
sendiri.
kurangnya
Sementara
percaya
diri
itu,
akan
5.
Memiliki
internal
locus
of
menghambat pengembangan potensi
control
diri. Jadi orang yang kurang percaya
keberhasilan
diri akan menjadi seseorang yang
bergantung pada usaha sendiri
pesimis
menghadapi
dan tidak mudah menyerah pada
tantangan, takut dan ragu-ragu untuk
nasib atau keadaan serta tidak
menyampaikan
bergantung atau mengharapkan
dalam
gagasan,
serta
bimbang dalam menentukan pilihan
dan sering membanding-bandingkan
(memandang
atau
kegagalan,
batuan dari orang lain).
6.
Mempunyai cara pandang yang
dirinya dengan orang lain.
positif
Ada beberapa ciri atau karakteristik
orang lain, dan situasi diluar
individu
dirinya.
yang
mempunyai
rasa
percaya diri yang proporsional,
di
7.
terhadap diri sendiri,
Memiliki harapan yang realistic
antaranya adalah:
terhadap diri sendiri, sehingga
1.
Percaya akan kompetensi atau
ketika
kemampuan diri, hingga tidak
terwujud,
membutuhkan
pujian,
melihat sisi positif dirinya dan
pengakuan, penerimaan, ataupun
situasi yang terjadi (Fatimah,
hormat orang lain.
2010:149-150).
2.
3.
Tidak
ia
itu
tetap
tidak
mampu
untuk
Kepercayaan diri dipengaruhi oleh
menunjukkan sikap konformis
beberapa faktor. Berikut ini adalah
demi diterima oleh orang lain
faktor-faktor tersebut (Ghufron dan
atau kelompok.
Risnawita, 2012:37-38) konsep diri,
Berani
terdorong
harapan
menerima
dan
menghadapi penolakan orang
harga
diri,
pengalaman
dan
pendidikan.
lain, berani menjadi diri sendiri.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara
Adapun
jumlah
sampel
dalam
ilmiah untuk mengumpulkan data
penelitian ini ditetapkan menurut
dengan tujuan dan kegunaan tertentu,
Arikunto (2002:107), yaitu apabila
bisa
subjek kurang dari 100, lebih baik
berupa
penemuan
baru,
pembuktian dari penemuan terdahulu
diambil
ataupun
dari
subjeknya besar dapat diambil antara
penelitian yang sudah ada. Metode
10-15% atau 20-25%. Berdasarkan
penelitian yang digunakan dalam
pendapat
penelitian
menentukan
pengembangan
ini
adalah
metode
semuanya,
jika
jumlah
tersebut,
peneliti
subjek
penelitian
penelitian kuantitatif, hasil data yang
dengan cara mengambil keseluruhan
diperoleh berupa jawaban dari skala
karyawan karena jumlah karyawan
psikologi
kurang dari 100 orang sehingga
akan diungkap dalam
bentuk skor angka data kuantitatif
dalam
penelitian
ini
disebut
yang selanjutnya diolah dan diuji
penelitian populasi lalu kemudian,
dengan teknik analisis perhitungan
diambil dengan jumlah 60 subjek
statistika.
penelitian dengan kriteria posisi atau
Penelitian ini menggunakan
jabatan yaitu redaksi, pracetak atau
pendekatan kuantitatif (korelasional)
divisi kreatif, mountase, periklanan,
yang
pemasaran, umum dan personalia.
bersifat
menghubungkan
hubungan
yaitu
variabel
yang
Teknik
analisis
data
variabel yang satu dengan variabel
penelitian ini menggunakan teknik
yang lain.
analisis corelations product moment
Populasi
Penggunaan metode ini karena untuk
Dalam penelitian
ini populasinya
meramalkan hubungan satu atau dua
adalah seluruh karyawan PT. Duta
variabel bebas terhadap satu variabel
Media Kaltim Press (Samarinda Pos)
terikat
baik yang berjenis kelamin laki-laki
hubungan antara kepercayaan diri
maupun perempuan yang berjumlah
dengan aktualisasi diri. Perhitungan
71 karyawan.
statistik dilakukan dengan bantuan
Sampel
program SPSS (Statistical Packade
yaitu
untuk
mengetahui
for Social Science) 13 for Windows.
Dari data deskriptif yang
HASIL
PENELITIAN
DAN
diperoleh karyawan yang memiliki
tingkat
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
aktualisasi
memiliki
aktualisasi
diri
sebesar
diri
sangat
menunjukkan ada hubungan antara
tinggi sebesar 5 persen dan untuk
kepercayaan diri dengan aktualisasi
kategori tinggi sebesar 39 persen.
diri pada karyawan Samarinda Pos.
Sehingga karyawan yang memiliki
Dari hasil analisis di dapat nilai F=
aktualisasi
40.562 , R= 0.523 p < 0.05 yang
tinggi sebesar 44 persen dari jumlah
menunjukkan
antar
sampel. Sedangkan karyawan yang
Berdasarkan hasil uji
memilki kategori aktualisasi diri
hipotesis juga menunjukkan bahwa
dengan persentase sedang sebesar 33
terdapat hubungan yang positif dan
persen dan yang memiliki kategori
signifikan antara kepercayaan diri
aktualisasi diri rendah dan sangat
dengan
pada
rendah sebesar 23 persen dari jumlah
karyawan PT. Duta Media Kaltim
sampel. Maka dapat dikatakan bahwa
Press (Samarinda Pos) ini dapat
karyawan PT. Duta Media Kaltim
diartikan bahwa seamakin tinggi
Press (Samarinda Pos) memiliki
tingkat kepercayaan diri karyawan
tingkat
maka akan meningkatkan aktualisasi
tergolong tinggi sebesar 39 persen.
dalam
seluruh
Sedangkan data deskriptif untuk
kemampuan dan potensi sebaliknya,
karyawan yang memiliki tingkat
apabila
rendah
kepercayaan diri sangat tinggi hanya
maka aktualisasi diri juga tidak akan
sebesar 1 persen dan untuk kategori
tercapai. Pada tingkat aktualisasi diri
tinggi sebesar 43 persen. Sehingga
diperoleh hasil mean 45.37 dengan
karyawan
standar deviasi 3.888 sedangkan
kepercayaan diri dengan ketegori
pada
diri
tinggi sebesar 44 persen dari jumlah
diperoleh hasil mean 61.67 dengan
sampel. Sedangkan karyawan yang
standar deviasi 7.897.
memilki kategori kepercayaan diri
variabel.
hubungan
aktualisasi
diri
megembangkan
kepercayaan
tingkat
diri
kepercayaan
diri
dengan
aktualisasi
yang
kategori
diri
yang
memiliki
dengan persentase sedang sebesar 23
persen dan yang memiliki kategori
kemanusiaan, memiliki minat sosial
aktualisasi diri rendah dan sangat
dan kreatifitas.
rendah sebesar 32 persen dari jumlah
sampel
sehinga.
Maka
dapat
KESIMPULAN DAN SARAN
dikatakan bahwa karyawan PT. Duta
Media Kaltim Press (Samarinda Pos)
Kesimpulan
memiliki tingkat kepercayaan diri
Penelitian ini membahas tentang
yang tergolong tinggi sebesar 43
hubungan antara kepercayaan diri
persen.
dengan
aktualisasi
diri
pada
Adapun sumbangan efektif
karyawan PT. Duta Media Kaltim
(R) variabel kepercayaan diri pada
Press (Samarinda Pos) Penelitian
aktualisasi diri adalah sebesar 52,3
dilakukan disalah satu perusahan
persen yang dilihat dari koefisien
yang bergerak dibidang media harian
determinan (r2) sebesar 0.523. hal ini
koran yang ada di samarinda. Tipe
berarti bahwa variabel kepercayaan
penelitian yang digunakan adalah
diri menyumbangkan 52.3 persen
tipe penelitian populasi karen jumlah
kepada aktualisasi diri ini berarti,
populasi dalam penelitian ini kurang
47.7 persen aktualisasi diri
dari 100 sehingga
di
sampel dalam
pengaruhi oleh variabel yang lain.
penelitian ini adalah seluruh populasi
Hal-hal yang mempengaruhi tingkat
namun, di ambil lagi dengan kriteria
kepercayaan diri karyawan seperti
berdasarkan
keyakinan kemampuan diri, optimis,
Variabel dalam penelitian adalah
obyektif, bertanggung jawab dan
variabel
rasional
kepercayaan diri dan variabel Y
dan
mempengaruhi
mampu
realitas
akan
individu
untuk
(terikat)
yang
Populasi
beraktualisasi
diri
posisi
X
adalah
atau
jabatan.
(bebas)
adalah
aktualisasi
berjumlah
71
diri.
orang
didalamnya diperlukan aspek-aspek
karyawan, dan kemudian dipilih lagi
seperti orientasi yang
berdasarkan posisi atau jabatan yang
realistik,
penerimaan diri, orang lain, dan alam
sesuai
sekitar,
kepercayaan diri dan aktualisasi diri.
mengenal
harkat
untuk
mengukur
tingkat
Berdasarkan hasil penelitian yang
Melalui
telah dilakukan terdapat hubungan
diharapkan dapat membuat
yang positif dan signifikan antara
karyawan
kepercayaan diri dengan aktualisasi
mempertahankan
diri pada karyawan Samarinda Pos
kepercayaan
terlihat pada tingkat aktualisasi diri
namun
berada pada tingkat tinggi dan
kemungkinan untuk bisa jauh
kepercayaan diri juga berada pada
lebih meningkatkan
lagi
tingkat
tingkat
diri
tinggi. Dapat di tarik
kesimpulan
bahwa semakin tinggi
penelitian
ini
untuk
lebih
diri
mereka
tidak
menutup
kepercayaan
mereka sebagai seorang yang
kepercayaan diri maka akan dapat
bekerja
meningkatkan aktualisasi diri begitu
media harian yang tentunya
pula sebaliknya apabila kepercayaan
di tuntut untuk selalu kreatif
diri rendah maka akan semakin
dalam
rendah aktualisasi diri .
pekerjannya.
3.
Saran
1.
perusahaan
menjalankan
tugas
Peneliti selanjutnya
Bagi
peneliti
selanjutnya,
Bagi perusahaan
hendaknya
Berdasarkan hasil penelitian
memperhatikan karakteristik
yang telah dilakukan maka
sampel
penelitian
diharapkan
dalam penelitian agar lebih
dapat menjadi acuan bagi
dapat terihat mana yang lebih
perusahaan untuk dapat lebih
di
mengembangkan
kreativitas
mengembangkan aktualisasi
dengan
dirinya dan mana yang tidak
ini
karyawan
menyediakan
memberikan
2.
pada
dan
pelatihan-
perlu
yang
di
tuntut
terlalu
gunakan
untuk
memperhatikan
pengembangan
aktualisasi
pelatihan untuk menunjang
agar,
potensi kreativitas karyawan.
generalisasikan secara luas
Bagi karyawan
serta
hasilnya dapat di
dapat
menambahkan
variabel yang lain yang dapat
di ukur di tempat tersebut
sehingga hasilnya nanti dapat
diketahui apakah aktualisasi
diri
dapat diukur dengan
variabel lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
Alwisol. (2012). Psikologi
kepribadian. (rev.ed). Malang:
UMM Pres.
Arikunto, S. (2002). Prosedur
penelitian suatu pendekatan
praktek. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Aririzal. (2012). Analisis
pengaruh
motivasi
lima
hirarki kebutuhan Abraham
Maslow terhadap kepuasan
kerja,
kasus
pengusaha
industri
mikro
kerupuk
singkong
di
Kecamatan
Kamang Magek Kabupaten
Agam. Jurnal Manajemen dan
kewirausahaan, Vol. 3, No.
1, Januari 2012.
Azwar, Saifuddin. (2005).
Penyusunan skala psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
Boeree, C, George. (2006).
Dasar-dasar
psikologi.
Jogjakarta: Prismasophie.
Danim, Sudarman. (2004).
Metodelogi penelitian untuk
ilmu-ilmu perilaku. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Endro. (2009). Persatuan
waratwan kaltim. [On-line].
Diakses pada tanggal 29 Juli
2013
http://www.pwikaltim.com/?p
=137
[8]
Fatimah,
Enung.
(2010).
Psikologi
perkembangan:
Perkembangan peserta didik.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
[9] Friedman, H, S dan Schustack,
M, W. (2006). Kepribadian:
Teori klasik dan modern.
Jakarta: Erlangga.
[10] Fudyartanta. (2012). Psikologi
kepribadian.
Jogjakarta:
Pustaka Pelajar.
[11] Ghufron, M, N dan Risnawita,
R.
(2012).
Teori-teori
psikologi. Jogjakarta:AR-Ruz
Media.
[12] Gomes, Faustino, C. (2003).
Manajemen sumber daya
manusia. Jogjakarta: CV.
Andi Offset.
[13] Hadi, Sutrisno. (1991). Analisis
butir
untuk
instrumen.
Jogjakarta: CV. Andi Offset.
[14] Hakim, Thursan. ((2002).
Mengatasi
rasa
tidak
percaya diri. Jakarta: Puspa
Swara.
[15] Hambali, A dan Jaenudin, U.
(2013).
Psikologi
kepribadian. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
[16] Hamdan. (2009). Hubungan
antara percaya diri dengan
motivasi berprestasi pada
siswa SMUN 1 Bekasi. Jurnal
Fakultas Psikologi.
[17] Hendarwati, Ermayanti dan
Zamzani,L.
(2007).
Aktualisasi
diri
dan
produktivitas kerja pegawai
wanita pada perguruan tinggi
di
Universitas
Andalas.
Jurnal Antropologi. Maret
2007.
[18] Jarvis, Matt. (2000). Teori Teori
psikologi. Bandung: Nusa
Media.
[19]
Kluytmans, Frits. (2010).
Perilaku manusia. Bandung:
Refika Aditama.
[20] Koeswara, R. (1991). Teoriteori kepribadian: Pengantar
singkat tentang psikologi.
Bandung: PT.Eresco.
[21] Mastuti, Indari. (2008). 50 Kiat
percaya diri. Jakarta: HiFset Publishing.
[22] Nasrudin, Endin. (2010).
Psikologi
manajemen.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
Download