Silabus Blok 3 แหล่งข้อมูล

advertisement
KUI 6331
BLOK 3
HOSPITAL PERFORMANCE AND
FUNCTIONAL MANAGEMENT SYSTEM
KOORDINATOR BLOK:
Prof. Laksono Trisnantoro MSc PhD
DESKRIPSI
Rumah sakit merupakan lembaga usaha. Di dalam Blok 1 dan 2 telah dibahas
mengenai pelayanan klinik sebagai inti kegiatan rumahsakit. Akan tetapi layanan
klinik ini tidak dapat menghasilkan kinerja yang maksimal tanpa dukunan sistem
manajemen yang baik. Dengan kata lain, suatu lembaga usaha membutuhkan
manajemen yang baik untuk menjalankan misi yang telah ditetapkan dan mencapai
visinya. Blok 3 yang diberi nama hospital Performance and Functional
Management System merupakan bagian dari proses pembelajaran manajemen rumah
sakit di Magister Manajemen Rumah Sakit UGM. Blok ini tersusun atas 2 bagian:
A. Indikator Kinerja RS; dan
B. Sistem Manajemen Fungsional.
Pembelajaran yang akan dilakukan di Blok 3 lebih menitik-beratkan pada upaya
mengembangkan conceptual skills yang diperlukan dalam mengelola rumah sakit.
KOMPETENSI
Proses pembelajaran dalam Blok 3 ini dirancang untuk membangun kompetensi
berikut:
1. Mampu memahami rumahsakit sebagai sebuah lembaga usaha yang mempunyai
strategi untuk mencapai kinerja yang diharapkan;
2. Mampu memahami indikator klinik dan indikator finansial
3. Mampu memahami sistem manajemen fungsional untuk mendukung pencapaian
indikator kinerja.
4. Mampu memahami berbagai kasus nyata di lapangan dan hubungannya dengan
teori manajemen
LEARNING OUTCOME
Kompetensi yang direncanakan akan dimiliki oleh mahasiswa dapat dicapai dengan
Learning outcome Blok 3 sebagai berikut ini:
No
1
Kompetensi
Mampu memahami rumahsakit
sebagai sebuah lembaga usaha
yang mempunyai strategi untuk
mencapai
kinerja
yang
Learning Outcome
Membuat kajian kontekstual mengenai RS
sebagai lembaga usaha yang mempunyai
strategi untuk pengembangan
Konteks:
diharapkan;
2
Mampu memahami indikator
klinik dan indikator finansial
3
Mampu memahami sistem
manajemen untuk mendukung
pencapaian indikator kinerja.
Mampu memahami berbagai
kasus nyata di lapangan dan
hubungannya dengan teori
manajemen
4
- Jenis RS
- Kepemilikan
- Letak geografis
- ….
Membuat tulisan mengenai indikator-indkator
klinik dan keuangan
Melakukan analisis mengenai penggunaan
indikator di lapangan dan hubungannya dengan
strategi pengembangan RS

Menganalisis sistem manajemen rumahsakit
untuk mendukung tercapainya misi dan safety
pelayanan RS
 Menganalisis berbagai kasus nyata di
lapangan
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Sistem perkuliahan di blok 3 ini juga dilengkapi dengan visitasi ke rumah sakit yang
akan diangkat sebagai tugas besar blok 3. Kunjungan ke rumah sakit ini di letakan di
bagian akhir blok ini
PEMANFAATAN GAMEL
Pemanfaatan Gamel di blok ini sebagai:
1. Repository materi kuliah per topik (handout, slide, bacaan)
2. Room dosen untuk interactive
3. Gamel non IT sebagai sumber pembelajaran seperti mencari artikel, membaca
slide dosen, buku. Sedangkan penjelasan teori dan diskusi saat tatap muka
4. Kelas IT, membaca/belajar dsb menggunakan Gamel sedangkan tatap muka hanya
untuk diskusi sehingga yang active mhsw. Hal ini juga mendorong dosen untuk
lebih aktif dan komunikatif dalam membuat materi materi belajar di gamel.
EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi pembelajaran Blok 3 ini ditujukan untuk menilai sejauh mana learning
outcome yang direncanakan dapat dicapai. Evaluasi pada akhir Blok 3 didasarkan
pada beberapa unsur penilaian dengan proporsi sebagai berikut:
1. Presentasi wajib terpenuhi minimal 75%
2. Final Report Project Besar dengan kelompok kecil (3orang) dengan bobot 50%
3. Ujian tertulis dengan bobot 50% penilaian menitik beratkan pada laporan dan
presentasinya
INTEGRITAS AKADEMIK
Integritas akademik adalah penerapan prinsip-prinsip moral pada lingkungan
akademik yang berbasis pada nilai-nilai dasar kebenaran, keadilan dan kejujuran.
Pelanggaran integritas akademik merupakan masalah yang serius. Dalam proses
pembelajaran mata kuliah ini, integritasi akademik dilaksanakan dalam bentuk dan
dengan sangsi academic misconduct sebagai berikut:
1. Keterlambatan kehadiran dalam kuliah, akan diberikan peringatan secara lisan
2. Menitipkan absensi tanpa menghadiri perkulihan akan mendapatkan sangsi
pengurangan nilai sebanyak 3 poin perkali kejadian dan membuat ringkasan
perkuliahan yang diikuti.
3. Apabila mahasiswa berhalangan hadir dalam praktikum dengan memberikan ijin
akan diberikan kesempatan untuk mengikuti praktikum pada kelas lain.
4. Plagiarism dalam penugasan akhir maka mahasiswa tidak mendapat nilai
penugasan dan ujian akhir. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk
memperbaikinya dengan mengumpulkan penugasan topik yang berbeda dan
ujian akhir di lain waktu dengan pengurangan nilai 10 poin.
5. Keterlambatan dalam mengumpulkan tugas nilai akan dikurangi 5 poin. Apabila
mahsiswa ijin secara tertulis dengan alasan yang dapat di terima pada pelaksanaan
ujian akhir maka akan diberikan kesempatan mengikuti ujian di kelas lainnya
dengan nilai ujian berkurang 5 point
PENUGASAN
Tugas yang akan diberikan pada blok ini berupa Final Report Project Besar dengan
kelompok kecil yang terdiri dari 3 sampai 4 orang dengan melakukan pengamatan
terhadap permasalah di rumah sakit dan di analisa dengan menggunakan berbagai
macam teori yang telah di terima dalam perkuliahan
TOPIK PEMBELAJARAN
Blok 3 ini menjabarkan learning outcome yang akan dicapai ke dalam 4 bagian yaitu bagian
pengantar, bagian A, dan bagian B secara detail di jabarkan sebagai berikut
A. Rumahsakit sebagai lembaga usaha dan Indikator
kinerja
A1. Prinsip-Prinsip Manajemen Strategis untuk RS sebagai Lembaga Usaha yang
mempunyai misi Sosial
Deskripsi
Rumahsakit merupakan institusi yang hidup di lingkungan yang dinamis dan komprehensif.
Dinamika lingkungan tersebut dapat dilihat dari berbagi fenomena yang ada misalnya :
perubahan sistem Jaminan Kesehatan menjadi JKN dengan BPJS sebagai pembayar, semakin
berkembangnya rumahsakit dengan menggunakan pendekatan jaringan, adanya UURS yang
membedakan RS for profit dan non-profit, adanya modal internasional, sampai pada dampak
kebijakan desentralisasi pelayanan kesehatan. Pada kenyataannya, rumah sakit di Indonesia
telah berkembang menjadi suatu organisasi yang kompleks dengan sumber pembiayaan yang
dinamis termasuk adanya subsidi Penerima Bantuan Iuran untuk keluarga miskin di BPJS dan
pembayaran INA-CBG. Sementara itu di lingkungan dalam rumahsakit terjadi keadaan
dimana organisasi pelayanan kesehatan yang dulu bersifat misionaris telah menjadi suatu
lembaga dimana para professional seperti dokter spesialis, dokter umum, perawat dan tenagatenaga lain mencari nafkah untuk hidup.
TUJUAN
Setelah mengikuti 3 sesi ini para peserta diharapkan :
 Mampu mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen strategis yang tepat untuk RS
sebagai lembaga non-profit dan for-profit;
 Memahami misi dan visi RS dalam linkungan yang dinamis
 Memahami dampak penyusunan misi dan visi pada sistem manajemen pendukung di
RS.
1. Prinsip manajemen strategis
untuk RS for profit dan not
for profit
2. Misi rumah sakit:
Pengertian, Peran dan
Metode Penyusunan
Hospital Mission
3. Visi Rumah Sakit:
Pengertian, Peran dan
Metode Penyusunan
Hospital Vision
1 sessi
Laksono Trisnantoro
1 sessi
Laksono Trisnantoro/
Niluh Putu Eka Andayani
1 sessi
Laksono Trisnantoro/
Niluh Putu Eka Andayani
Referensi;
1. Shortell SM, Kaluzny AD. 2005. Essentials of healthcare management. Delmar
publishers: New York,
2. Trisnantoro. L. 2004. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen
Rumahsakit. Gadjah Mada University Press
3. Trisnantoro. L. 2005. Aspek Strategis dalam Manajemen Rumahsakit. Antara misi
sosial dan tekanan pasar. Andi Offset.
4. Swayne, LE, Duncan, W & Ginter, PM. 2006, Strategic Management of Health Care
Organization, Blackwell Publishing, United Kingdom.
5. Mulyadi, 2005, Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balance Scorecard, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta
A2. Strategic Thinking For Managing Hospital
DESKRIPSI
Hospital memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif dituntut untuk menghasilkan
kinerja keuangan yang luar biasa (outstanding financial performance) untuk mampu
bertahan dan bertumbuh. Bahkan di dalam lingkungan bisnis yang hypercompatitive
sekarang ini, hospital dituntut lebih dari sekadar menghasilkan kinerja keuangan yang
luar biasa, namun dituntut untuk menghasilkan kinerja keuangan yang luar biasa dan
berkesinambungan (sustainable outstanding financial performance). Untuk
menjadikan hospital sebagai institusi pelipatganda kekayaan, dibutuhkan sistem
pengelolaan kinerja terpadu berbasis Balanced Scorecard (Balanced Scorecard-based
integrated performance management system).
TUJUAN PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran matakuliah Strategic Thinking For Hospital Performance
adalah:
5. Mampu memahami hospital sebagai institusi pelipatganda kekayaan;
6. Mampu memahami pengelolaan secara strategik kinerja hospital agar mampu
bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang hypercompetitive;
7. Mampu memahami kekuatan Balanced Scorecard sebagai alat perencanaan kinerja
yang menjajikan dihasilkannya sustainable outstanding financial performance.
LEARNING OUTCOME
Kompetensi yang direncanakan akan dimiliki oleh mahasiswa dapat dicapai dengan
learning outcome sebagai berikut ini:
No
1
Kompetensi
Mampu memahami Balanced
Scorecard-Based integrated
performance management
system;
Learning Outcome
Mampu mengaplikasikan sistem manajemen
kinerja yang menjanjikan sustainable
outstanding financial performance, yang
memungkinan hospital bertahan dan
bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang
hypercompetitive.
Konsep strategy dan tactic serta konsep
strategic thinking
Hospital performance model
Konsep strategy dan tactic serta konsep
strategic thinking
1 sessi
Mulyadi
1 sessi
1 sessi
Mulyadi
Mulyadi
REFERENSI
Burton, E. James. Total Business Planning: A Step-By-Step Guide with Forms. New York:
John Wiley & Sons, Inc., 1999.
David, Fred R. Strategic Management: Concept & Cases. New Jersey: Pearson Education,
Inc., 2003.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. The Balanced Scorecard—Measures That Drive
Performance. Dalam S. Mark Young, Readings in Management Accounting. Englewood
Cliff: Prentice-Hall, Inc., 1995.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. The Balanced Scorecard: Translating Strategy into
Action. Boston: Harvard Business School Press, 1996.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. The Balanced Scorecard: Translating Strategy into
Action. Boston: Harvard Business School Press, 1996.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. Strategy Map: Converting Intangible Assets into
Tangible Outcomes. Boston: Harvard Business School Press, 2004.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. Alignment. Boston: Harvard Business School Press,
2006.
Mulyadi dan Johny Setyawan. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat, 2001.
Mulyadi. Balanced Scorecard: Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel. Jogjakarta:
UPP-STIM YKPN, 2007
Niven Paul R. Balanced Scorecard Step-By-Step for Government and Nonprofit Agencies.
New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2003.
Niven Paul R, Balanced Scorecard Step-By-Step: Maximizing Performance and Maintaining
Results (New York: John Wiley & Sons, Inc., 2002.
Simon, Robert. Performance Measurement & Control Systems for Implementing Strategy.
Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000.
Wright, Peter, Charles D. Pringle, dan Mark J. Kroll. Strategic Management: Text and Cases.
Boston: Allyn and Bacon, 1992.
A3. Indikator Pelayanan Inti: Indikator Mutu Pelayanan dan Indikator Keuangan
Modul A3 ini membahas indikator klinik dan indikator keuangan RS yang menjadi 2
jenis utama indikator RS.
A.3a Indikator Mutu Pelayanan Klinis
Deskripsi:
Mata kuliah ini akan memberikan pemahaman tentang pengertian dan konsep-konsep mutu
baik secara umum maupun konsep mutu dalam pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan
rumah sakit serta pelayanan medik.
Setelah ada pemahaman tentang konsep dan pengertian mutu, berikutnya dijelaskan langkahlangkah yang perlu diambil untuk menghasilkan produk pelayanan yang bermutu beserta
cara-cara dan alat-alat (managerial tools)yang berkaitan.
Selain itu diuraikan juga tentang perkembangan upaya peningkatan mutu mulai dari
pengertian awal pengendalian mutu (quality control), peningkatan mutu (quality
improvement), menjamin mutu (quality assurance) sampai kepada pengertian tentang
manajemen mutu terpadu (total quality management).
Kuliah-kuliah terakhir akan diisi dengan pemecahan masalah, penggunaan Deming Cycle
atau PDCA Cycle, Tujuh Alat Manajemen (seven tools) serta praktikum di rumah sakit.
Mutu pelayanan rumahsakit sangat penting untuk dipahami, dimengerti dan dilaksanakan
sebagai budaya yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan pelayanan itu sendiri. Mutu
pelayanan tidak hanya terbatas pada pelayanan medis saja tetapi lebih dari itu meliputi semua
pelayanan yang diberikan sejak masuk rumahsakit sampai keluar rumahsakit. Perkuliahan
meliputi semua aspek mutu pelayanan yang terkait seperti customer related quality,
institusional related quality, market related quality dan tools yang digunakan dalam
pengendalian mutu
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan para siswa mampu untuk:
 Memahami definisi, pengertian-pengertian tentang mutu maupun standar.
 Memahami langkah-langkah manajerial dalam upaya peningkatan mutu.
 Memahami upaya peningkatan mutu secara khusus (customer, institusional, market
quality)
1. Sistem Manajemen Mutu
1 sessi
2. Developing Quality Policy
dan Perencanaan Mutu
3. Pengorganisasian Mutu
1 sessi
4. Biaya Mutu
1 sessi
5. Benchmarking Mutu
Rumah Sakit
6. Case Analysis
(Bila di perlukan)
1 sessi
1 sessi
1 sessi
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Referensi Utama:
Katz, J., Green, E, Managing Quality, Mosby, 1992, Chapter 15: Evaluating Your QM
Program
Kelly, J.M, Total Quality Management, Alexander Hamilton Inst, Inc, 1994. Pp 61-66
Kuntjoro Cahyono, Regulasi Kesehatan, Andi Offset 2012
Primary Health Care Management Advancement Programme, Assessing The Quality Of
Management, Module 7 User’s Guide
Ransom, E.R., MMR The healthcare quality book : vision, strategy, and tools. 2nd ed. ed.
2008, Chicago: Health Administration Press.
Sollecito, W.A., C.P. McLaughlin, and A.D. Kaluzny, MMR Continuous quality improvement
in health care. 3rd ed. ed. 2013, Sudbury, Mass. ; London: Jones and Bartlett.
Wijono Djoko, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan; Teori, Strategi dan Aplikasi, Volo 1,
Airlangga University Press
Zeithaml AV, Parasuramant, Berry. LL, Delivering Quality Service; Balancing Customer
Perceptions and Expectations, A Division Of Macmillan, Inc
A.3b Indikator Keuangan
Deskripsi Mata Kuliah:
Mata kuliah ini berisikan pembahasan lingkungan dan masalah keuangan makro dan mikro
dari sudut pandang organisasi kesehatan. Mata kuliah ini tidak secara spesifik membahas
masalah manajemen keuangan rumah sakit guna menghindari penyempitan wawasan dan
cakrawala berpikir. Pembahasan materi di kelas terutama ditujukan untuk memberikan bekal
pengetahuan tentang keuangan organisasi bisnis, keterampilan memecahkan kasus-kasus
keuangan, dan teknik pengelolaan serta pengendalian keuangan organisasi bisnis secara
umum. Harapannya mahasiswa sebagai calon pimpinan organisasi kesehatan kelak dapat
mengelola organisasinya dengan konsep-konsep pengelolaan keuangan organisasi bisnis
secara cost effective. Penyajian mata kuliah ini akan disertai dengan pembahasan kasus agar
konsep dan teknik yang telah dikuasai dapat menjadi properti yang berguna dalam
pengelolaan rumah sakit
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, para mahasiswa mampu untuk:
1. Memahami pengelolaan organisasinya dengan konsep-konsep pengelolaan keuangan
organisasi bisnis secara cost effective.
2. Memahami manajemen keuangan yang baik agar kesehatan organisasi dari segi keuangan
dapat terjamin.
TOPICS
Goals of Financial Management and
Value Based Performance
Accounting for Financial
Management:
 How to Read Financial
Statement
 Financial Statement
Analysis:
 Liquidity Ratios
 Asset Management
Ratios (Activity Ratios)
 Debt Management Ratios
(Leverage Ratios)
 Profitability Ratios
 Market Value Ratios
Capital Budgeting:
 How to Estimate Cost of Capital
 Capital Budgeting Criteria
Capital Budgeting:
 Cash Flow Estimation
Cash Flow Management:
 Haw to Prepare Cash Budget
Investment in Financial Assets:
 Instruments:
- Bonds, Stocks, and Mutual
Funds
 Risk and Return of Financial
Assets
Numbers
of
Session
1 sessi
1 sessi
Facilitators
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
1 sessi
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
1 sessi
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
1 sessi
Referensi :
Gapenski, L. 2011. Healthcare Finance: An Introduction to Accounting and Financial
Management, 5th ed. Chicago, IL: Health Administration Press.
A4. Sistem Perpajakan untuk RS sebagai Lembaga Usaha yang Non-profit dan Forprofit
Deskripsi
Matakuliah ini membahas tentang sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia antara
lain meliputi ketentuan umum dan tatacara perpajakan (KUP), hak dan kwajiban wajib pajak,
cara penghitungan pajak, cara penyajian laporan keuangan untuk tujuan pajak, serta
kewajiban mengisi surat pemberitahuan (SPT).
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari matakuliah ini, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan tentang
berbagai regulasi perpajakan yang berlaku di Indonesia, jenis-jenis pajak yang berlaku di
indonesia serta cara penghitungannya
1. Sistem Perpajakan Badan
1 sessi Ahmad Samlawi, SE., M. Si
Usaha dan Pengelolaan Pajak
Rumah Sakit: Penghitungan
Pajak
2. Perhitungan Pajak
1 sessi Ahmad Samlawi, SE., M. Si
3. Pengelolaan Pajak Rumah
1 sessi Ahmad Samlawi, SE., M. Si
Sakit: Penghindaran dan
Penyelewengan Pajak
Referensi:
- Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP),
- Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak
Penghasilan (PPh),
- Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Pajak
Pertambahan Nilai (PPN),
- Serta Undang-undang Perpajakan yang lain yang relevan dengan topic-topik bahasan.
- Mardiasmo, Prof., Dr., MBA., Perpajakan, Andi Offset, Yogyakarta, 2015,
- Tjahjono, Achmad, Drs., MM., Perpajakan, Edisi Revisi Tahun 2014, UPP STIM
YKPN, Yogyakarta, 2014,
- Artikel-artikel terkinin yang relevan dengan topic bahasan
Seminar: Supply Chain Management for Hospital: Evolution of Hospital Supply Chain
Tujuan:
Membahas konsep Value Chain dan Supply Chain.
Membahas pengembangan Jaringan RS
Membahas scenario masa depan RS di Indonesia dalam perspektif value-chain.
BAGIAN B Sistem Manajemen Fungsional Rumah Sakit
B1. Sistem Manajemen Fisik RS (Arsitektur)
Deskripsi
Dalam konsep patient safety kita mengenal istilah faktor pendukung (contributing factors) yaitu
situasi, tindakan atau pengaruh yang dianggap memainkan peran dalam terjadinya insiden atau
meningkatkan resiko terjadinya insiden. Terdapat 3 hal dalam contributing factor ini human factor,
system factor dan external factor (Dwiprahasto,2011)
Work enviroment adalah salah satu aspek di dalam system factor, lampu yang tidak cukup terang pada
ruang rawat darurat dapat berkontribusi dalam kesalahan melakukan tindakan bagi dokter UGD, jarak
antar kamar perawatan dan jarak antara kamar perawatan ke nurse station yang sangat panjang akan
menimbulkan kelelahan bagi perawat, pembuatan tritisan yang pendek di selasar rumah sakit akan
menimbulkan lantai yang licin karena tempias hujan sehingga komungkinan jatuhnya pasien atau
keluarga pasien lebih tinngi. Pembuatan single track (two way system) di instalasi bedah sentral akan
berkontribusi pada infeksi nosocomial karena bercampurnya sirkulasi yang bersih dan sirkulasi kotor.
Hal hal di atas adalah sebagain kecil contoh kontribusi desain fisik terhadap keselamatan pasien di
rumah sakit. Sehingga bukanlah hal yang berlebihan bila dalam perkulihan MMR ini mahasiswa
diharapkan memahami konsep mengenai physical safety di rumah sakit
Secara garis besar topik ini akan terbagi menjadi 2 blok yaitu pada blok 3 yang akan membicarakan
hal evaluasi kinerja bangunan dengan para meter bukti bukti ilmiah physical safety yang di kenal
dengan Evidence Based Design dan pada blok 4 yang akan membicarakan bagaimana merencanakan
rumah sakit yang aman bagi penggunanya
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami arti penting arsitektur rumah sakit
2. Memahami konsep Evidence Based Design
3. Mampu mengevaluasi purna huni
4. Mampu membuat konsep perencanaan rumah sakit
1. Pengantar Manajemen Fisik Rumah 1 sessi
sakit dan arti penting arsitektur rumah
sakit
2. Penyusunan
indikator
evaluasi 1 sessi
menggunakan konsep Evidence Based
Design
3. Evaluasi purna huni dan hospital 1 sessi
layout
Referensi :
Hand out Hospital Architecture and Customer Satisfaction


Hand out Hospital Architecture PDF document
Hand out Sistem Sirkulasi di RS PDF document
Dyah Permata Kurnia Dewi
Dyah Permata Kurnia Dewi
Dyah Permata Kurnia Dewi




Slide Hospital Architecture & Customer Satisfaction PDF document
Artikel Assesing Building Performance PDF document
Artikel Tolok Ukur Green Building PDF document
Artikel Share Vision file
B2. Sistem Manajemen Lingkungan RS
Deskripsi
Dalam mata kuliah ini, dibahas tentang aspek dan unsur yang terdapat dalam sistem
lingkungan fisik rumah sakit, terkait dengan pengelolaannya secara holistik. Meskipun hanya
terkait pada subsistem lingkungan fisik, tetapi pengelolaan subsistem ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan (integral) dengan sistem manajemen rumah sakit secara umum.
Perkembangan perundangan dan peraturan yang terkait dengan perumahsakitan juga diikuti
oleh berbagai perubahan yang signifikan terkait dengan perundangan dan peraturan pada
aspek-aspek lingkungan fisik rumah sakit. Modernisasi sistem rumah sakit juga berimbas
pada cara pengelolaannya (manajemen), termasuk pada pengelolaan subsistem lingkungan
fisik. Adapun rincian bahasannya adalah:
1. Cakupan lingkungan fisik yang terdapat di area rumah sakit.
2. Unsur dan aspek lingkungan fisik dalam sistem rumah sakit.
3. Substansi pengelolaan limbah medis dan non-medis
4. Pengelolaan subsistem listrik dan air.
5. Pengelolaan subsistem peralatan, mesin, dan bahan baku.
6. Pengelolaan subsistem bangunan dan area selain bangunan.
7. Pengelolaan sanitasi makanan di rumah sakit.
8. Program sanitasi dan higiene lingkungan rumah sakit.
9. Program pemeliharaan (maintenance) peralatan dan lingkungan.
10. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan keamanan di rumah sakit.
Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mengetahui dan memahami: (1) cakupan
lingkungan fisik yang terdapat di area rumah sakit, (2) unsur dan aspek lingkungan fisik
dalam sistem rumah sakit, (3) substansi pengelolaan limbah medis dan non-medis, (4)
pengelolaan subsistem listrik dan air, (5) pengelolaan subsistem peralatan, mesin, dan bahan
baku, (6) pengelolaan subsistem bangunan dan area selain bangunan, (7) pengelolaan sanitasi
makanan di rumah sakit, (8) program sanitasi dan higiene lingkungan rumah sakit, (9)
program pemeliharaan (maintenance) peralatan dan lingkungan, (10) Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan keamanan di rumah sakit.
Pokok Materi
1. Cakupan lingkungan fisik yang terdapat di area rumah
sakit.
2. Unsur dan aspek lingkungan fisik dalam sistem rumah
sakit.
3. Substansi pengelolaan limbah medis dan non-medis.
1. Pengelolaan subsistem listrik dan air.
2. Pengelolaan subsistem peralatan, mesin, dan bahan
Jumlah
Sesi
Pengajar
1 sessi
Widodo Hariyono
1 sessi
Darmanto
baku.
3. Pengelolaan subsistem bangunan dan area selain
bangunan.
1. Pengelolaan sanitasi makanan di rumah sakit.
2. Program sanitasi dan higiene lingkungan rumah sakit.
3. Program pemeliharaan (maintenance) peralatan dan
lingkungan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan keamanan di
rumah sakit.
1 sessi
Widodo Hariyono
1 sessi
Widodo Hariyono
Referensi
1. Dasar-dasar Keamanan Makanan untuk Petugas Kesehatan. M. Adams dan Y. Motarjemi
(World Health Organization). Jakarta: Penerbit EGC, 2004.
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Ikhtisar. John Ridley. Jakarta: Erlangga, 2006.
3. Management of Medical Technology. A Primer for Clinical Engineers. Joseph D.
Bronzino. Boston: Butterworth-Heinemann, 1992.
4. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan. A.Pruss, E. Giroult, P. Rushbrook (World
Health Organization). Jakarta: Penerbit EGC, 2005.
5. Reliability Engineering. E. Balagurusamy. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Co.
Ltd., 1984.
6. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit. Wiku Adisasmito. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007.
7. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. Direktorat Bina Kesehatan
Kerja. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012.
8. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Antony Corder. Jakarta: Erlangga, 1988.
9. Dan beberapa jurnal yang terkait dengan perumahsakitan.
B3. Sistem Manajemen Obat dan Farmasi di RS
Deskripsi
Obat merupakan salah satu komponen utama upaya pelayanan kesehatan. Hal ini tidak saja
berlaku di pusat pelayanan kesehatan primer tetapi juga di tingkat pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika obat diidentikkan oleh masyarakat
sebagai komponen utama pengobatan.
Tersedianya obat secara luas dan murah bagi sebagian besar masyarakat merupakan salah satu
indikator penting upaya pelayanan kesehatan. Mulai tahun 2014 era JKN dimulai, obat sudah
diatur oleh pemerintah dengan cara penyiapan tarip berbasis INA-CBGs, Formularium Nasional
dan pengadaan melalui e katalog.
Obat di samping dapat menyembuhkan penderita juga secara tidak langsung ditujukan untuk
mencegah, mengurangi, menekan dan memberantas berbagai jenis penyakit. Secara langsung
hal ini akan mempengaruhi performance rumah sakit karena performance rumah sakit hanya
akan bisa dicapai apabila obat tersedia setiap saat dalam jumah yang cukup saat dibutuhkan.
Dengan demikian maka obat perlu dikelola secara efektif dan efisien agar dapat mencapai
sasaran seperti yang diharapkan. Namun kita sering dihadapkan pada masalah obat apa saja yang
harus disediakan, berapa banyak yang dibutuhkan, bagaimana memperkirakan kebutuhan obat
dan bagaimana menjamin mutu dan keamanan obat bagi setiap individu penggunanya.
TUJUAN
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu:
 Memahami peran sistem suplai obat
 Memahami dan menjelaskan proses sistem suplai obat
 Mengidentifikasi berbagai permasalahan dalam penyediaan obat untuk keperluan pasien
 Mengetahui hubungan ketersediaan obat dengan hospital performance
 Mengetahui bagaimana mengembangkan formularium obat di rumah sakit berbasis
Formularium Nasional
 Mengetahui kebijakan baru dalam penggunaan obat di era JKN
Drugs Management In Hospital
1. Drug Policy
2. Managing Drugs Supply and
Hospital Performance
3. Planning and Procurement
4. Distribution and Use
5. The Role of Treatment
Guideline, Drugs Formulary,
Essential Drugs in Drug
Supply Management
1 sessi
1 sessi
Erna Kristin/Tim
Erna Kristin/Tim
1 sessi
1 sessi
1 sessi
Erna Kristin/Tim
Erna Kristin/Tim
Erna Kristin/Tim
B4.Sistem Informasi Rumahsakit
Deskripsi
Mata kuliah sistem informasi rumah sakit membahas bagaimana pemanfaatan informasi
untuk kegiatan operasional, perencanaan dan pengendalian manajemen, dan pengambilan
keputusan-keputusan stratejik di rumah sakit.Jenis informasi di rumah sakit dapat dibedakan
secara fungsional menjadi informasi klinis, keperawatan, penunjang dan bisnis
pelayanan.Teknologi informasi yang menyangkut perangkat keras dan lunak komputer serta
sistem komunikasi jaringan (intranet dan internet), yang paling sesuai bagi organisasi rumah
sakit yang bersangkutan, menjadi keharusan dalam mendukung sistem informasi yang
terpadu di seluruh rumah sakit.Bagaimana melakukan analisis dan merancang sistem
informasi perlu dipahami sehingga informasi sebagai aset kunci dapat didaya gunakan secara
optimal dalam pelayanan rumah sakit.
- Sistem otomatisasi di rumah sakit (electronic prescribing), drug interaction
- dokumentasi keperawatan, dokumentasi klinis
- Peran manajer IT di rumah sakit
- Membangun indikator pelaksaanaan TI yang baik
Capaian pembelajaran
Tujuan Instruksional umum
Secara umum mahasiswa diharapkan memahami konsep dasar sistem informasi rumah sakit,
pemanfaatan teknologi informasi dan pengelolaan teknologi informasi di rumah sakit.
Tujuan instruksional khusus
-
Mengetahui konsep dasar sistem informasi
Mengetahui penggunaan teknologi informasi dalam mengelola data dan informasi rumah
sakit (standard data, standar fungsional)
Memahami proses bisnis pelayanan klinis dan administratif di rumah sakit dalam konteks
penggunaan teknologi informasi
Mengetahui rekam medis elektronik (basic dan advanced RME)
Pengelolaan sistem informasi elektronik di rumah sakit
Mengidentifikasi permasalahan, hambatan dan tantangan pemanfaatan sistem informasi
elektronik di rumah sakit
Mengoptimalkan sistem elektronik untuk mendukung mutu pelayanan klinis di rumah
sakit (CDSS, Referral, Bridging)
Teknologi informasi pendukung pelayanan klinis di rumah sakit (LIS, PACS,
interoprabilitas)
Hospital Management Information System:
Roles and Key Success Factors
Hospital Management Information
System:Designing HIS
Hospital Management Information
System:Functioning HIS
Hospital Management Information
System:Evaluation HIS Performance
1 sessi
1 sessi
1 sessi
2 sessi
Tim
Simkes
Tim
Simkes
Tim
Simkes
Tim
Simkes
Referensi:
Aronsky, D Haug, PJ. An Integrated Decision Support System for Diagnosing and Managing
Patients with Community-Acquired Pneumonia. Proceding of AMIA Conference 2002
Zupana, B, Porenta, et al. Decisions at Hand: A Decision Support System on Handhelds.
Proceeding of MEDINFO 2001 in V. Patel et al. (Eds) Amsterdam: IOS Press 2001
Bates DW, et al. Ten Commandments for Effective Clinical Decision Support: Making the
Practice of Evidence-based Medicine a Reality. J Am Med Inform Assoc. 2003; 10:
523-530
Doolan, DF, Bates DW, James BC. The Use of Computers for Clinical Care: A Case Series
of Advanced U.S. Sites. J Am Med Inform Assoc. 2003;10: 94-107
Coiera, E. Clarke, R. e-Consent: The Design and Implementation of Consumer Consent
Mechanisms in an Electronic Environment. J Am Med Inform Assoc. 2004; 11:129140
Shortliffe EH, Perreault, L.E., Wiederhold G, Fagan, L.M., eds. Medical Informatics:
Computer Application in Health Care. Reading, MA: Addison-Wesley; 1990
Greenes R.A., Shortliffe E.H. Medical Informatics: An emerging academic discipline and
institusional priority. JAMA 1990; 263: 1115-1120
Cimino, JJ. Linking Patient Information Systems to Bibliographic Resources. Meth Inform
Res 1996; 35: 122-6
B5. Sistem Manajemen Asset RS
Deskripsi:
Sistem manajemen aset RS membahas bagaimana manajemen mengelola aset RS mulai dari
perencanaan pengadaan, inventarisasi, pendistribusian, penyimpanan, maintenance dan
pengendalian aset RS. Di samping itu juga dibahas mengenai keterkaitannya dengan proses
bisnis dan Kinerja RS.
Tujuan:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antara keberadaan aset RS sebagai pengungkit
efisiensi dan efektifitas process business RS
2. Mahasiswa dapat membuat keputusan manajemen secara baik terkait dengan aset RS
1. Equipments
Maintenance and
Hospital Performance
2. Hospital Equipments
Maintenance:
Maintaining Medical &
Non-Medical
Equipments in Hospitals
3. Inventory Control: ABC,
VEN System, EOQ,
Periodic System &
Continuous System
1 sessi
Agastya
Kuncoro HW
1 sessi
Agastya
Kuncoro HW
1 sessi
Agastya
Kuncoro HW
Referensi :
1.Introduction to Asset Management
2. Artikel-artikel dari Jurnal
Sistem Penapisan Teknologi RS
Deskripsi
Teknologi kedokteran adalah bagian esensial dalam sistem kesehatan. Alat-alat
kedokteran sangat krusial untuk pencegahan, diagnosis dan pengobatan penyakit,
maupun untuk rehabilitasi. World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan
resolusi untuk mengatur penggunaan teknologi kedokteran akibat dari banyaknya
penggunaan alat-alat kedokteran yang sudah tidak tepat dan diperlukannya penetapan
prioritas dalam pemilihan dan manajemen alat-alat kedokteran di fasilitas pelayanan
kesehatan. Penilaian teknologi kedokteran atau Health Technology Assessment (HTA)
bertujuan untuk menjamin tersedianya akses terhadap teknologi/alat kedokteran dan
produk kesehatan yang bermutu. HTA adalah penilaian sistematis terhadap
karakteristik, efek dan impact/dampak dari penggunaan teknologi kedokteran. Hasil
penilaian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi pengambil kebijakan untuk memilih
teknologi yang cost-effective dan mencegah penggunaan teknologi yang manfaatnya
atau efektifitasnya masih diragukan. Pelaksanaan HTA harus didukung dengan regulasi
terkait dengan keamanan alat tersebut dan juga manajemen terkait dengan
procurement dan maintenance selama penggunaan alat tersebut. Performa sistem
kesehatan akan membaik jika ketiga komponen ini, HTA-regulasi-manajemen, dapat
saling mendukung.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, para mahasiswa mampu untuk:
.....
.....
1. HTA and Hospital
1 sessi Iwan Dwiprahasto
Performance
Tim
2. HTA for Medical and
1 sessi Iwan Dwiprahasto
non-medical equipments
Tim
in hospital
3. HTA: Approach and
1 sessi Iwan Dwiprahasto
Methods
Tim
Forecasting Methods
1. Forecasting Methods
1 sessi Agastya
Rochimul Umam
2. Forecasting and
1 sessi Agastya
Budgeting for Hospital
Rochimul Umam
Referensi :
B6. Sistem Pemasaran Rumahsakit
Deskripsi
Arti pemasaran di rumah sakit harus dipahami agar upaya upaya pemasaran tidak terbatas
pada promosi atau komunikasi jasa semata. Tujuan pemasaran rumah sakit adalah beragam
dan tidak terbatas pada menjual jasa rumah sakit, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, mengembangkan layanan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya rumah sakit
bahkan menggalang dana. Mengapa menggalan dana menjadi penting? Sebab dalam era JKN,
terjadi perubahan besar dalam pemasaran rumah sakit, yaitu perlunya menggali dana dana
kemanusiaan selain dana dari BPJS. Untuk dapat mengelola pemasaran layanan rumah sakit,
mahasiswa harus mampu mengenali siapa pelanggannya. Proses mengenali pelanggan
dimulai dari proses segmentasi, kemudian memilih segmen yang sesuai dengan kekuatan
organisasi atau yang disebut targeting. Semua upaya pemasaran harus didasarkan pada
pernyataan positioning yang akan menunjukkan kekuatan organisasi di benak pelanggan.
Upaya pemasaran dikemas dalam kombinasi yang disebut marketing mix, yang terdiri dari 4P
atau bahkan 7P, yang meliputi komponen Product, Price, People and Place. Upaya
mengkomunikasikan jasa kepada pelanggan disebut promosi kesehatan.
Tujuan Pembelajaran:
Mohon menuliskan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dikuasai oleh mahasiswa.
Biasanya menggunakan kata,
Setelah mengikuti perkuliahan ini, para mahasiswa mampu untuk:
1. Memahami dan menerapkan prinsip prinsip pemasaran rumah sakit diantaranya
segmenting, targeting dan positioning termasuk untuk penggalangan dana sosial bagi
investasi dan operasional rumah sakit.
2. Memahami dan memilih strategi pemasaran Rumah Sakit
3. Memahami dan menerapkan upaya pemasaran melalui marketing mix dan
promotional mix
4. Memahami dan menerapkan strategi relationship marketing
1. Definisi dan tujuan pemasaran,
Segmenting, Targeting, and
Positioning the Hospital Services and
fund raising
2. Strategi pemasaran bagi Rumah Sakit
1 sessi
Susilowati
John Suprihanto
1 sessi
3. Hospital marketing mix dan
promotional mix
4. Relationship Marketing
1 sessi
Susilowati
John Suprihanto
Susilowati
John Suprihanto
Susilowati
John Suprihanto
1 sessi
Referensi:
1. Kotler, P and P. Clarke (1987), Marketing for Health Care Organizations, Englewood
Cliffs, N.J. : Prentice-Hall, Inc
2. Kotler, P. (1997), Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation, and
Control, 9th ed. Upper Saddle River, N.J. : Prentice Hall. Inc.
3. Aditama TY, 2003, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, UI Press, Jakarta
4. Dharmmesta.BS & Handoko.H, 2000, Manajemen Pemasaran Perilaku, BPFE,
Yogyakarta
5. Cushway, B. 1996, The Fast Track MBA Series: Human Resources Management, edisi
Indonesia, Elex Media Komputindo, Jakarta
6. Julitriarsa, D & Suprihanto,J. 1992, Manajemen Umum: Sebuah Pengantar, BPFE,
Yogyakarta
7. Koontz, H, O’Donnell, C & Weihrich, H. 1984, Manajemen: jilid 1 & 2, 8th ed, edisi
Erlangga, Jakarta
8. Lock, D & Farrow N. 1989, Manajemen Umum; The Gower Handbook of Management,
edisi Indonesia, Elex Media Komputindo, Jakarta
9. Stoner, JAF, Freeman, RE & Gilbert, DR 1996, Manajemen, edisi Indonesia, PT.
Prenhallindo, Jakarta
10. Sumarni, M & Suprihanto, J. 1999, Pengantar Bisnis: Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan,
Liberty, Yogyakarta
B7.Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Deskripsi
Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan faktor penentu keberhasilan pelayanan di rumah sakit.
Penggunaan peralatan medis, prosedur klinis, sampai dengan logistik, semuanya bergantung pada
ketersediaan dan kompetensi SDM yang menjalankan komponen-komponen tersebut. Indikator
efektifitas manajemen SDM di rumah sakit adalah tersedianya SDM dengan jumlah yang memadai
dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar rumah sakit.
SDM di rumah sakit terdiri dari SDM yang menjalankan pelayanan klinis, sering disebut sebagai
tenaga strategis di rumah sakit, serta tenaga pendukung yang berhubungan dengan pengelolaan
komponen pendukung pelayanan di rumah sakit. Keberadaan kedua kelompok SDM tersebut
menciptakan kompleksitas dalam mengelola fungsi-fungsi manajemen SDM dalam organisasi rumah
sakit.
Kuliah MSDM rumah sakit dalam Blok 3 ini membahas mengenai pengelolaan fungsi-fungsi
manajemen SDM, mulai dari rekrutmen, retensi, sampai dengan pelepasan SDM. Fungsi-fungsi
tersebut akan diterapkan untuk kedua kelompok SDM yang ada di rumah sakit. Khusus untuk tenaga
strategis, terutama dokter dan dokter spesialis, pembahasannya bersifat mendalam sampai dengan
hubungan perilaku dokter dengan sistem pembayaran di rumah sakit. Pada bagian retensi, tekanan
pembahasan ada pada aspek kinerja dan hubungannya dengan sistem kompensasi. Mahasiswa dipapar
dengan siklus manajemen SDM dan mendapatkan insight khusus tentang beberapa aspek tertentu
dalam siklus tersebut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah MSDM, mahasiswa diharapkan mampu:
1.
2.
3.
4.
5.
Menggambarkan siklus manajemen SDM di rumah sakit
Merancang sistem manajemen kinerja SDM di rumah sakit
Merancang sistem kompensasi di rumah sakit
Menghubungkan sistem manajemen kinerja dengan sistem kompensasi di rumah sakit
Mendalami fungsi-fungsi MSDM yang sesuai dengan konteks rumah sakit
SUBYEK
1.
2.
3.
4.
Human capita and hospital performance
Human capital planning
Performance management
Compensation
Training & Development
1. Human Capital and
Hospital
Performance
1 sessi
Praktikum
1 sessi
Andreasta Meliala
2. Human Capital
Planning:
Recruitment, Seleksi
dan Penempatan
3. Human Capital
Performance
Appraissal:Methods
1 sessi
Praktikum
1 sessi
Andreasta Meliala
2 sessi
Praktikum
2 sessi
Andreasta Meliala
4. Compensation System 2 sessi
Methods and
Hospital
Performance
Praktikum
2 sessi
Andreasta Meliala
Referensi:
1.
2.
3.
4.
5.
Bowey, A. 1974, A Guide to Manpower Planning, Macmillan, London
Peach, SL. 1992, Parting by mutual agreement: IBM’s transition to manpower cuts’,
Personnel Management, Maret
Schuler, Randall S. & V.L. Huber 1993 Personnel and Human Resource Management
(Fifth Ed.), West Publishing Company, St. Paul, Minnessota.
Hornby, P., D.K. Ray, P.J. Shipp & T.L. Hall 1980 Guidelines for Health Manpower
Planning: A Course Book, World Health Organisation, Geneva.
Huat, T.C. & Torrington, D. 1998 Human Resource Management for Southeast Asia and
Hong Kong, Prentice Hall, Singapore.
6.
World Health Organisation Evaluation of the implementation of the global strategy for
Health for All by 2000, 1979 – 1996, a selective review of progress and constraints,
World Health Organisation, Geneva.
B8. Sistem Keuangan RS
Deskripsi
Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan sekarang dan di masa depan dapat
dilukiskan sebagai berikut :
1. Perdagangan berjalan melalui jalan raya elektronik, sehingga masyarakat menuju ke
keadaan masyarakat tanpa kertas (paperless society).
2. Kekayaan lebih banyak dihasilkan dari knowledge assets (kekayaan yang dibangun
sebagai hasil ilmu dan pengetahuan, seperti mesin, komputer, perlengkapan yang
dikendalikan dengan komputer) daripada dari sumber daya alam.
3. Tiba-tiba, kekayaan intelektual menjadi kekayaan perusahaan yang paling berharga.
Dalam lingkungan bisnis dengan karakteristik seperti itu, perusahaan-perusahaan harus
memiliki intelectual assets memadai untuk mampu bertahan dan berkembang. Dengan hanya
memiliki intelectual assets belum cukup bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan
berkembang dalam lingkungan kompetisi global. Dalam memasuki information age economy
sebagaimana digambarkan di atas, manajemen perusahaan-perusahaan memerlukan
pengetahuan manajemen (management knowledge) yang memang dibangun untuk
menghadapi lingkungan seperti itu. Pengetahuan manajemen (management knowledge)
sekarang ini berada dalam kondisi perubahan radikal dengan adanya perubahan radikal
lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan.
Manajemen perusahaan membutuhkan akuntansi manajemen yang tidak sekedar berfungsi
sebagai score keeper atau sebagai alat pengendalian, namun memerlukan akuntansi
manajemen yang berfungsi untuk memberikan informasi dan memberdayakan karyawan, agar
mereka mampu memberikan respon terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis
global.
Mahasiswa program MMR belajar pengetahuan manajemen yang sedang mengalami
perubahan radikal. Prinsip-prinsip manajemen yang dikembangkan di masa lalu tidak lagi fit
dengan lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan, namun prinsip-prinsip manajemen
baru sedang dalam proses pengabangan, sehingga masih belum mapan. Oleh karena
pengetahuan manajemen sedang mengalami perubahan radikal, akuntansi manajemen juga
mengalami perubahan yang sama. Akuntansi manajemen sekarang sedang dalam proses
pembangunan, menyesuaikan diri dengan perubahan konsep-konsep manajemen yang
sekarang diciptakan untuk menghadapi lingkungan bisnis baru.
Tujuan Mata Kuliah:
Tujuan mata kuliah ini adalah untuk mendidik mahasiswa :
 Memiliki kesadaran bahwa ilmu dan pengetahuan dibangun berlandaskan paradigma
tertentu. Begitu paradigma tertentu tersebut tidak fit dengan lingkungan yang
digambarkan, ilmu dan pengetahuan yang dibangun di atasnya perlu dirombak, digantikan
dengan ilmu dan pengetahuan baru.
 Memahami konsep dan pemanfaatan informasi akuntansi manajemen yang fit dengan
lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan.
 Memiliki kemampuan untuk belajar mandiri berkelanjutan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Metode Penyusunan Laporan Keuangan
Pembahasan Soal
Organisasi Pelayanan Kesehatan
Penganggaran Pelayanan Kesehatan
Akuntansi Biaya Kesehatan
Pembiayaan Jasa Pelayanan Kesehatan
(INA DRG)
7. Pembahasan Kasus Biaya dan Jaminan
Pembiayaan :
1 sessi
1 sessi
1 sessi
1 sessi
1 sessi
1 sessi
Indra Bastian
Indra Bastian
Indra Bastian
Indra Bastian
Indra Bastian
Indra Bastian
1 sessi
Indra Bastian
Materi A.1 Pemikiran Strategik untuk Pengelolaan RS
Deskripsi
Kinerja atau performance RS diukur dalam pemikiran strategic di RS, bahwa Leader biasanya
menginovasi sedangkan manager umumnya menagatur administrasi, leader membangun, dan
manager mengelola, leader menginspirasikan, sedangkan manager mengendalikan, leader
mempunyai pandangan kedepan, manager mempunyai pandangan jangka pendek, leader
bertanya apa dan mengapa, manager bertanya bagaimana dan kapan, leader memunculkan
sedangkan manager memulai, manager menerima status quo nya, sedangkan leader
menantang nya. Konsep strategi didasarkan pada defensive ataupun offensive nya.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Strategic thinking of Hospital Performance
2. Penjelasan mengenai komponen Strategic thinking of Hospital Performance
3. Penjelasan mengenai pentingnya Performance
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Strategic Thinking dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Strategic Thinking
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Strategic thinking
2. Memahami cara penggunaan Strategic thinking
3. Memahami komponen-komponen Strategic thinking
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Strategic thinking
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Strategic thinking
Bahan Pembelajaran
1. Slide Strategic thinking of Hospital Performance

Slide Strategic Thinking PDF document
2
Materi A.2 Visioning the Hospital Performance
Deskripsi
Kinerja dapat dijelaskan dengan Expectancy Theory (Porter lawler Model), sistem
pengelolaan kinerja ini dimulai dari Usaha yang didukung oleh bakat dan peran/posisi, hasil
berupa kinerja akan membawa kepada penghargaan yang dirasa pantas dan menuju kepada
kepuasan bermanfaat kepada penghargaan yang pantas. Langkah langkah penerapan Balance
score card, dimulai dari penetapan perencanaan kinerja yang hendak dicapai, penetapan peran
dan kompetensi, mendesain penghargaan akan kinerja, pengukuran dan penilaian kerja, dan
pendistribusian penghargaan berbasis kinerja.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengelolaan kinerja
2. Penjelasan mengenai komponen Expectancy theory
3. Penjelasan mengenai pentingnya Balance score card
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Balance score card dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Balance score card
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Balance score card
2. Memahami cara penggunaan Balance score card
3. Memahami komponen-komponen Balance score card
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Balance score card
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Balance score card
Materi A.6 Hospital Performance Model
Deskripsi
Kinerja dapat dijelaskan dengan Expectancy Theory (Porter lawler Model), sistem
pengelolaan kinerja ini dimulai dari Usaha yang didukung oleh bakat dan peran/posisi, hasil
berupa kinerja akan membawa kepada penghargaan yang dirasa pantas dan menuju kepada
kepuasan bermanfaat kepada penghargaan yang pantas. Langkah langkah penerapan Balance
score card, dimulai dari penetapan perencanaan kinerja yang hendak dicapai, penetapan peran
dan kompetensi, mendesain penghargaan akan kinerja, pengukuran dan penilaian kerja, dan
pendistribusian penghargaan berbasis kinerja.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengelolaan kinerja
2. Penjelasan mengenai komponen Expectancy theory
3. Penjelasan mengenai pentingnya Balance score card
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Balance score card dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Balance score card
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Balance score card
2. Memahami cara penggunaan Balance score card
3. Memahami komponen-komponen Balance score card
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Balance score card
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Balance score card
Materi A.9 Pengorganisasian Mutu
Deskripsi
Perlunya tim dalam peningkatan Mutu Rumah Sakit dan pengorganisasiannya. Oleh karena
itu dalam organisasi mutu perlu adanya fokus pada tujuan, yaitu outcome klinis terbaik
termasuk patient safety, komitmen dalam pekerjaan yaitu pekerja atau staff berfokus untuk
bekerja didalam system, sedangkan managers berfungsi untuk bekerja menata system,
perencanaan yang sederhana, disertai dengan bagian yang lintas fungsi. Tim proyek terdiri
dari Process Action Team, Quality Improvement Team, Cross Functional Teams, Quality
Circles, dan Task Forces.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Organisasi dalam Manajemen mutu
2. Penjelasan mengenai adanya tim dalam Rumah sakit
Tujuan pembelajaran
1. Memahami Pentingnya pembentukan tim dalam manajemen mutu
2. Memahami pentingnya Pengorganisasian mutu
Biaya Mutu
Deskripsi
Ada beberapa model pembiayaan pengendalian mutu, yaitu PAF model Prevention (Biaya
pekerja, penghargaan dan pengadaan instrumen pengendalian mutu) appraisal (Biaya inspeksi
kalibrasi dan dokumentasi) dan failure cost (External dan Internal Failure, termasuk kerja
lembur, biaya adm, untuk eksternal termasuk pengendalian keluhan pelanggan dan
penukaran, serta kerusakan produk). Model kedua adalah Product Life Cycle yang dimulai
dari Development (Idea generation), introduction (Perkenalan pasar), growth
(Pengembangan), maturity (Peningkatan kualitas), hingga decline (Contohnya biaya
disposal).
Umumnya biaya pengendalian mutu dipakai 5% dari biaya Operasional yang digunakan
dalam satu bulannya, yaitu dengan rumus Direct Cost plus Overhead cost (Dibagi biaya
operasional) haruslah mendapat hasil sebesar 2.5-4.5%. Dalam pembagiannya lebih lanjut
Katz & Green Awareness, Measurement, dan Improvement terbagi dengan komposisi 25-4035%. Enam langkah analisis biaya mutu (Kelly) yaitu Bentuk Tim Kerja biaya mutu,
Wawancara dengan manajer (Untuk mengetahui hidden cost, dan mengkategori biaya),
Kajian terhadap financial statement dan customer record, tentukan parameter mengukur
meneliti dan monitor komponen biaya mutu, kembangkan program untuk meneliti dan
monitor biaya, lakukan monitoring efek TQM thdp biaya mutu.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Prinsip penggunaan biaya dalam Pengendalian mutu
2. Penjelasan mengenai model-model penggunaan biaya dalam pengendalian mutu.
Tujuan pembelajaran
1. Memahami prinsip penggunaan biaya dalam pengendalian mutu
2. Memahami model-model penggunaan biaya dalam pengendalian mutu
3. Memahami Proses penggunaan biaya, beserta langkah-langkah penggunaannya
Benchmarking Mutu Rumah Sakit
Deskripsi
Benchmarking artinya bahwa RS kita harus mampu melampaui benchmark yang ada.
Benchmarking adalah suatu proses yang berkesinambungan untuk mengukur dan
membandingkan produk pelayanan dan praktek terhadap pesaing yang tangguh atau
organisasi lain yang dikenal sebagai leader. (Kearn, Xerox)
Intinya adalah agar kita mampu berkompetisi, dimana lingkup nya adalah One-Time Event,
Periodic, dan continuous. Benchmarking ada beberapa bagian, yaitu Internal dalam suatu
organisasi, competitive yaitu dengan organisasi pesaing, functional benchmarking yang
membandingkan dengan bukan pesaing mengenai aktivitas fungsi yang sama, Generic
Benchmarking yaitu membandingkan dengan lintas fungsi atau industri yang berbeda. Proses
kajibanding terdiri dari pertama Menentukan indikator apa yang akan dikajibanding, Kedua
mengidentifikasikan mitra kajibanding, ketiga mengumpulkan data, Keempat analisis data
(Mengapa ada perbedaan dan hal apa saja yang harus diperbaiki), Kelima melaksanakan
perubahan untuk peningkatan mutu kinerja.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai pengertian Benchmarking
2. Penjelasan mengenai langkah-langkah melakukan benchmarking
3. Penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi benchmarking
4. Penjelasan mengenai metoda-metoda benchmarking
5. Penjelasan mengenai hambatan-hambatan dalam benchmarking
Tujuan pembelajaran
1. Memahami mengenai pengertian Benchmarking
2. Memahami mengenai langkah-langkah melakukan benchmarking
3. Memahami mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi benchmarking
4. Memahami metoda-metoa benchmarking dan hambatan-hambatannya
Financing Decision and Hospital Performance
Deskripsi
Analisis financial statement dilakukan beberapa metoda, yaitu Ratio Analysis dengan melihat
ratio untuk melihat kelemahan dan kekuatan serta membandingkan. Ada 5 ratio yaitu
Likuiditas (Kemampuan RS dalam memenuhi kewajiban) Current ratio adalah Aktiva lancar
dibagi Hutang Jngk Pendek (Neraca), Asset Management (Seberapa baik asset memperoleh
keuntungan), Debt Management (Bad debt dan Equitas), Profitability, dan Pasar
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Financial Statement
2. Penjelasan komponen penting Financial Statement
3. Penjelasan mengenai penggunaan Financial Statement
Tujuan pembelajaran
1. Memahami mengenai Financial Statement
2. Memahami komponen-komponen Financial Statement
3. Memahami penggunaan Financial Statement
Hospital Layout
Deskripsi
Hospital layout menilai aspek kegiatan, psikologis dan persyaratan RS. Ada 3 hal yang akan
dilakukan untuk mengevaluasi layout RS, yaitu teknis fungsional dan estetika/prilaku.
Dengan metode POM kita dapat mengevaluasi pasca huni dan mencatat flow dari karyawan
dan jarak antar bangunan atau departemen. Jarak bangunan akan menentukan waktu dan jarak
tempuh, sedangkan flow akan menentukan frekuensi kunjungan dari suatu departemen dan
ruangan, ke ruangan lainnya. Lewat metode dan program ini kita dapat menentukan
efektivitas bangunan dan posisi yang terbaik sebagai layout dari RS. Menurut Carr layout
yang effisien harus mendukung efisiensi staf dengan meminimalisasi jarak antara ruang yang
sering digunakan, Memudahkan pengawasan pasien dengan jumlah staf yang terbatas,
Meliputi seluruh ruang yang dibutuhkan, tidak menyisakan ruang yang sudah tak dibutuhkan
lagii, serta Menyediakan sistem logistik yang efisien, meliputi lift, pneumatic tubes,
konveyor, dan lain-lain untuk mengantar makanan atau persediaan.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Hospital layout
2. Penjelasan mengenai aspek penting Hospital layout
3. Penjelasan mengenai Metode POM for Windows untuk Layout
Tujuan pembelajaran
1. Memahami pengertian Hospital layout
2. Memahami aplikasi dan penggunaan Hospital layout dalam RS
3. Memahami proses dan metode Hospital layout
Pengelolaan Sumberdaya Air dan Listrik RS
Deskripsi
Pengelolaan lingkungan dimulai dari dalam RS yang mempunyai mutlti fungsi yaitu tempat
lokalisasi berbagai macam penyakit, merupakan tempat perlindungan lingkungan, merupakan
fasilitas penyangga mobilitas publik, tempat tinggal sementara pasien, fasilitas aktivitas sosial
dan ekonomi, dan fungsi utamanya dalam pelayanan kesehatan. Lingkungan adalah suatu
hubungan ekosistem secara fisik non fisik, alamiah ataupun insaniah. Unsur lingkungan
terdiri dari alamiah (fisik biotis abiotis), sosial budaya dan ekonomis (insaniah), teknologi
instalasi (artifisial), pelaku pengelola dan pengguna RS (insaniah), Organisasi lembaga RS
yang mencakup software, brainware dan heartware, disertai seumber energi untuk investasi,
empowering, monitoring & evaluasi pengembangan. Sifat unsur lingkungan terdiri dari statis,
dinamis/trends, siklus, probabilitas, stokastic (Keputusan yang tidak berdiri sendiri), dan
renewable. Proses pembangunan RS dimulai dari analisis, perencanaan, desain,
konstruksi,pemberdayaan, dan monitoring prasarana & sarana.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Pengelolaan lingkungan
2. Penjelasan mengenai komponen Pengelolaan lingkungan
3. Penjelasan mengenai aplikasi dari Pengelolaan lingkungan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Pengelolaan lingkungan
2. Memahami cara penggunaan Pengelolaan lingkungan
3. Memahami komponen-komponen Pengelolaan lingkungan
Pengelolaan Sanitasi Makanan
Deskripsi
Makanan atau diet tidak hanya digunakan sebagai penambah gizi, akan tetapi dapat dipakai
juga untuk mempercepat penyembuhan penyakit atau sebagai terapi, dan dalam hal ini
memerlukan keamaan pangan. Pengertian keamanan pangan dalam UU no.7/1996,
Keamangan pangan dilakukan dengan yakin bahwa penyelenggaraan dilakukan dengan aman,
dan dilakukan dengan standard dan penilaian mutu. Food borne disease ditemukan dalam
pendingin makan yang tidak tepat, membiarkan makanan selama >12 jam dalam
penyajiannya, kontaminasi makanan mentah kedalam makanan non-reheating, penanganan
makanan oleh pekerja yang menderita infeksi, proses pemasakan dan pemanasan tidak cukup,
penyimpanan makanan dalam keadaan hangat < 65 derajat C, pemanasan kembali makanan
tidak tepat, makanan berasal dari sumber yang tidak aman, dan terjadinya kontaminasi silang.
HACC (Hazard Analysis Critical Control), adalah suatu metode untuk mengidentifikasi
resiko dan meminimalisisr bahaya karena pangan. Prinsip HACC adalah identifikasi bahaya,
penetapan CCP (), penetapan batas/limit kritis, pemantauan CCP, tindakan koreksi terhadap
penyimpangan, verifikasi, dan dokumentasi.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Keamangan pangan
2. Penjelasan mengenai komponen Keamangan pangan
3. Penjelasan mengenai pentingnya Keamangan pangan dalam RS
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Keamangan pangan HACC dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh HACC
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan HACC dalam Keamangan pangan
2. Memahami cara penggunaan HACC dalam Keamangan pangan
3. Memahami komponen-komponen Keamangan pangan
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Keamangan pangan
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Keamangan pangan
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
Deskripsi
pengelolaan limbah termasuk limbah cair yaitu Bahan Buangan berbentuk cair yang berasal
dari proses kegiatan RS, kemungkinan mengandung mikroorganisme pathogen, bahan kimia
beracun dan radioaktif. Proses pengelolaan limbah terdiri dari mengumpulkan limbah,
mengolah limbah, lalu membuang limbah ke perairan bebas. Proses pengelolaan limbah
mengubah H20 + X- menjadi H20 + X(N) netral.
Hasil limbah terdiri dari benda padat dan cair, yang dapat dialirkan adalah yang cair atau
melayang, oleh karena itu setiap pembuatan perlu adanya septic tank, yang akan mengubah
benda padat menjadi air dan juga gas, sedangkan mineral yang padat dan sulit diubah akan
mengendap. Proses didalam septic tank yaitu terjadi pembusukan dari bahan-bahan dan akan
menyatu dengan tanah. Jika bahan anti septic masuk, akan menghambat proses pembusukan,
beserta dengan O2. Sedangkan minyak dan lemak akan mengganggu proses pemasukan O2.
Cairan pembuangan tersebut disalurkan ke pipa atau saluran menuju ke parit/got atau ke pipa
saluran untuk dikumpulkan kolektiv lalu dibuang lewat sumur serapan, dan disatukan dengan
tanah, jika menggunakan parit akan mencemari udara, jika dengan pipa mesti pemasangan
dan biaya, Sumur serapan harus dibawa sampai lapisan tanah dan akan mengalami proses
filter. Dalam RS bahan dari septic tank akan dibawa ke IPAL dan diproses agar menghasilkan
cairan yang bersih dan netral. Didalam IPAL terdapat proses equalisasi penyatuan homogen,
dimasukkan kedalam bioreaktor dimana konvensional dengan bakteri pengurai, sedangkan
secara modern dengan menggunakan bakteri khusus berbiaya mahal yang daya hidupnya
tergantung kepada pH nya, sehingga perlu dikendalikan pH nya dan Oksigennya. Proses
oksigenasi dengan Aerasi, sedangkan proses pengendapan dengan filterisasi, dan kemudian
akhirnya akan diberikan chlorinasi agar proses limbah dapat dibuang ke perairan bebas.
Beberapa RS, hasil buangan berupa air akan diterapi dan dipakai sebagai bahan untuk
gardening, mengepel, mencuci mobil dan lainnya, yang tidak berhubungan langsung untuk
manusia. RS juga membutuhkan reservoir air atau tandon air, bawah yang besar dan tandon
atas, untuk menyimpan dan menjaga kredibilitas air yang selalu ada.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Limbah
2. Penjelasan mengenai komponen Pengelolaan limbah
3. Penjelasan mengenai pentingnya Pengelolaan limbah
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan pengelolaan limbah dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh pengelolaan limbah
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan pengelolaan limbah
2. Memahami cara penggunaan pengelolaan limbah
3. Memahami komponen-komponen pengelolaan limbah
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi pengelolaan limbah
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan pengelolaan limbah
Managing Drug Supply and Hospital Performance
Deskripsi
Manajemen supply obat terdiri dari kebijkana yang termasuk dalam Formularium RS,
standard terapi, compliance, variasi prescribing, kebijakan lain RS, ketersediaan obat dan
apotek lainnya, serta dengan adanya conflict of interest. Berdasarkan Referensi Prof Muchtar
2003 RSCM, didapatkan bahwa beberapa obat direstriksi untuk pengobatan padahal obat
tertentu memiliki effektivitas yang termasuk paling tinggi.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Manajemen supply obat
2. Penjelasan mengenai komponen Manajemen supply obat
3. Penjelasan mengenai aplikasi dari Manajemen supply obat
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Manajemen supply obat
2. Memahami cara penggunaan Manajemen supply obat
3. Memahami komponen-komponen Manajemen supply obat
Planning and Procurement
Deskripsi
Perkiraan kebutuhan obat dimulai dari perencanaan untuk melakukan seleksi,
perbekalan/penyimpanan (procurement), distribusi, penggunaan, dan kemudian seleksi
kembali. Masalah dalam perencanaan kebutuhan obat terdiri dari data yang tidak akurat,
kebutuhan rill yang perlu didefinisikan, sumber dana, dan SDM nya. Perkiraan kebutuhan
obat didasarkan kepada populasi, berdasarkan pelayanannya, dan berdasarkan pemakaian
atau konsumsi nya. Dalam prosesnya proses perkiraan obat dimulai dari analisis data
penggunaan obat tahun sebelumnya, data obat di unit pelayanan dan unit pengelolaan, pola
morbiditas penyakit, obat yang didistribusikan oleh program, lalu tambahkan buffer stock
tahun ini. Pengendalian kecukupan jumlah obat terdiri dari sistem informasi, pipeline
phenomena (), Pertimbangan lead time, dan analisis needs & funds.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Perkiraan kebutuhan obat
2. Penjelasan mengenai komponen Perkiraan kebutuhan obat
3. Penjelasan mengenai pentingnya Perkiraan kebutuhan obat
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Perkiraan kebutuhan obat dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Perkiraan kebutuhan obat
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Perkiraan kebutuhan obat
2. Memahami cara penggunaan Seleksi obat
3. Memahami komponen-komponen Seleksi obat
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Seleksi obat
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Seleksi obat
Distribution and Use
Deskripsi
Seleksi obat memerlukan pedoman pengobatan formularium obat yang diperlukan, karena
terbatasnya informasi, banyaknya jumlah obat di pasaran, penggunaan obat yang tidak
rasional, dan pola peresepan ang berpengaruh terhadap biaya. Tanggung jawab RS yang
dapat dilakukan termasuk dalam mengelola pembelian dan stok obat, sistem financialnya, dan
pengelolaan oleh satelit-satelit farmasi. Penggunaan obat dibagai kedalam 4 bagian yaitu
peresepan, persiapan dan penyimpanan, pengobatan dan administrasi, memonitoring efek
obat, dan kesemuanya ini haru dilakukan dalam guidelines P&T. Manajemen obat juga
termasuk dala penyimpanan distribusi dan pengendalian obat oleh staf-staf profesional, yang
diikuti oleh adanya staf-staf pendukung.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Seleksi obat
2. Penjelasan mengenai komponen Seleksi obat
3. Penjelasan mengenai pentingnya Seleksi obat
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Seleksi obat dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Seleksi obat
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Seleksi obat
2. Memahami cara penggunaan Seleksi obat
3. Memahami komponen-komponen Seleksi obat
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Seleksi obat
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Seleksi obat
The Role of Treatment Guideline, Drugs Formulary, Essential Drugs in Drug Supply
Management
Deskripsi
Pengendalian inventori diperlihatkan dengan model iventori yaitu Safety stock, average
inventory, lead time pemesanan obat, dan working stock. Analisis ABC untuk pengadaan
obat dapat melihat data inventory, stock holdings dan beban tiap unit. Analisis biaya
pemakaian obat dipengaruhi variasi yang lebar, dipengaruhi komplikasi penyakit, sumber
pembiayaan, dan informasi tentang efficacy dan harga. Siklus procurement terdiri dari
Pengumpulan data konsumsi, review seleksi obat, penetapan jumlah yang dibutuhkan, telaah
kebutuhan obat dan dana yang tersedia, disertai penetapan metode pengadaan. Memilih
metode procurement menggunakan orientasi pada tujuan, harga obat realistis, reliabilitas
supplier & mutu pelayanan, meminimalkan resiko, waktu singkat atau lead yang efisiensi.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Pengendalian inventori
2. Penjelasan mengenai komponen Pengendalian inventori
3. Penjelasan mengenai pentingnya Pengendalian inventori
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Pengendalian inventori dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Pengendalian inventori
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Pengendalian inventori
2. Memahami cara penggunaan Pengendalian inventori
3. Memahami komponen-komponen Pengendalian inventori
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Pengendalian inventori
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Pengendalian inventori
Designing Hospital Information System (HIS)
Deskripsi
Hospital Information system management dimulai dari tahun 1960 dimulai dari billing
system dan kebutuhan akan financial dan pendapatan, dan berkembang sampai masa sekarang
dengan isu pasien safety dan pasien menjadi pusat informasi. Teknologi informasi digunakan
untuk efisiensi efektivitas komunikasi dan kemampuan untuk bersaing. Sistem komputerisasi
memampukan suatu RS menghemat biaya sampai 41.8 Milliar dari keseluruhan biaya.
Strategi keberhasilan lebih kepada isu politis, komitmen terhadap pihak yang terlibat,
partisipasi aktif semua komponen, dan kesinambungan serta kerja sama. Beberapa sistem
informasi di RS yaitu OpenMRS, Care2X, Care3G, dan lainnya.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Hospital Information system management
2. Penjelasan mengenai komponen Hospital Information system management
3. Penjelasan mengenai pentingnya HIS management
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan HIS management
2. Memahami cara penggunaan HIS management
3. Memahami komponen-komponen HIS management
4. Memahami bagaimanan melakukan HIS management
Functioning Hospital Information System (HIS
Deskripsi
Healt information systems adalah suatu metode untuk mengolah data, dan menjadikannya
berfungsi dalam manajemen dan pelayanan Rumah sakit. Dalam memproses HIS, diperlukan
data dalam menentukan kebijakan manajemen, karena dalam sebuah system hanya dapat
berjalan jika ada data yang terstruktur, data yang international standard, dan data tersebut
valid dalam memberi informasi. Data dapat diinterpretasikan sebagai Tanggal, angka,
gambar, simbol, huruf, dan kata yang merepresentasikan suatu fakta atau suatu observasi
terhadap orang, proses, pengukuran atau keadaan. Dimana data terdiri dari data yang tidak
terstruktur (Data yang dapat disimpan dan diakses, tetapi tidak diproses/dimanipulasi
misalnya video, gambar dll) dan data yang terstruktur (Data yang terkode dan dapat
diproses/dimanipulasi secara elektronik, Nilai dari variable dapat diproses menggunakan
komputer, misalnya ICD-10, bar code, dan lainnya). Functioning HIS mempunyai indicator
yang jelas, kelengkapan data, proses yang baik, serta penggunaan informasi yang baik.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Health information systems
2. Penjelasan mengenai komponen untung Memfungsikan HIS
3. Penjelasan mengenai pentingnya HIS
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Health information systems
2. Memahami cara penggunaan Health information systems
3. Memahami komponen-komponen Health information systems
4. Memahami bagaimanan Functioning HIS
Evaluation Hospital Information System (HIS) Performance
Deskripsi
Evaluasi HIS untuk memastikan efektivitas dari implementasi, dan melihat dampak dari
implementasi sistemnya.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Evaluasi HIS
2. Penjelasan mengenai komponen Evaluasi HIS
3. Penjelasan mengenai aplikasi dari Evaluasi HIS
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Evaluasi HIS
2. Memahami cara penggunaan Evaluasi HIS
3. Memahami komponen-komponen Evaluasi HIS
Health Technology Assessment (HTA
Deskripsi
Healt technology assesment adalah suatu metode untuk menilai suatu teknologi apakah
teknologi tersebut bermanfaat kepada keejahteraan dan kepuasan pelanggan, dalam hal
kesehatan dan Rumah sakit.
Menurut Literature, Penilaian teknologi kesehatan adalah evaluasi sistematis sifat , efek atau
dampak lain dari kesehatan teknologi . Tujuan utama dari HTA adalah untuk
menginformasikan kebijakan untuk teknologi dalam perawatan kesehatan, di mana kebijakan
digunakan dalam arti luas untuk memasukkan keputusan yang dibuat pada , misalnya ,
individu atau tingkat pasien , tingkat penyedia perawatan kesehatan atau lembaga , atau pada
, regional, nasional dan internasional. HTA dapat mengatasi konsekuensi langsung dan
dimaksudkan teknologi serta mereka tidak langsung dan tidak diinginkan konsekuensi . HTA
dilakukan oleh kelompok-kelompok interdisipliner menggunakan kerangka analitis eksplisit ,
menggambar dari berbagai metode .
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Health technology assesment
2. Penjelasan mengenai komponen Health technology assesment
3. Penjelasan mengenai pentingnya Health technology assesment
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Health technology assesment
2. Memahami cara penggunaan Health technology assesment
3. Memahami komponen-komponen Health technology assesment
Hospital Marketing
Deskripsi
Marketing adalah suatu komunikasi dan penciptaan nilai bagi pelanggan untuk
mengantisipasi adanya persaingan, dan mengantisipasi sifat pelanggan yang pemilih dan
penuntut akan kualitas yang lebih besar. Lahirnya konsep pemasaran dalam pelayanan
kesehatan terjadi karena adanya mekanisme pembayaran out of pocket dan memilih fasilitas
sendiri, subsidi yang menipis dan reformasi pelayanan kesehatan, dan bangkitnya gerakan
hak konsumen yang selalu memilih dan menuntut kualitas yang lebih besar. Marketing
mempelajari target populasi mengadjust pelayanan keapada pelayanan yang lebih baik
kepada kebutuhan dan keinginan pelanggan. Marketing juga dapat meningkatkan effisiensi
dari sebuah organisasi, dan selain itu mampu membantu manager menentukan ceruk pasar,
menyatukan keseluruhan organisasi, menentukan target populasi, memberi pelayanan terbaik,
dan juga mampu memokuskan organisasi kepada populasi tersebut. Prinsip pemasaran
memahami persaingan segmen dan ceruknya, memahami hubungan dan kebutuhan klien,
memenuhi komitmen yang dijanjikan, rekomendasi personal merupakan teknik promosi, dan
merupakan tanggung jawab setiap organisasi.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Hospital Marketing
2. Penjelasan mengenai komponen Hospital Marketing
3. Penjelasan mengenai pentingnya Hospital Marketing
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Hospital Marketing
2. Memahami cara penggunaan Hospital Marketing
3. Memahami komponen-komponen Hospital Marketing
Marketing Mix
Deskripsi
Marketing mix adalah suatu bauran pemasaran yang akan mendeskripsikan komponen dari
suatu pelayanan jasa atau produk. Memahami pasar menentukan segmen yang akan dituju,
misalnya karakteristik, pengetahuan, sikap/psikografi, tindakan, perilaku, sumber informasi,
dan harapan. Dalam menentukan metode segmentasi perlu memilih kelebihan yang layak dan
unik, menarik, berdasarkan ukuran, potensial profit, responsif, dan cukup besar atau terus
berkembang. Contohnya penyediaan pelayanan berbiaya rendah, meliputi pelayanan dasar
kepada keluarga berpendapatan rendah. Menyediakan pelayanan lengkap one stop services
kepada populasi berpendapatan tinggi. Positioning produk adalah menentukan bagaimana
konsumen mendefinisikan produk nya. Strategi perkembangan pasar melihat kepada cerukceruk pasar atau niche dari masyarakat.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Marketing mix
2. Penjelasan mengenai komponen Marketing mix
3. Penjelasan mengenai aplikasi dari Marketing mix
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Marketing mix
2. Memahami cara penggunaan Marketing mix
3. Memahami komponen-komponen Marketing mix
Pricing Strategy
Deskripsi
Dalam menentukan Hospital Performance, Misi, visi, Core Beliefs, Core values, dan
strategies akan dijelaskan dan dipaparkan sehingga menghasilkan action plans, dan akan
menimbulkan actual actions. Dalam proses inilah pengelolaan akan diukur dan disebut
Hospital Performance. Performance dimulai dari perencanaan kinerja organisasi, lalu
penetapan peran, ditindak lanjuti dengan tindakan langsung, dievaluasi dan dikelola lewat
pengukuran kinerja, lalu diakhiri dengan pemberian penghargaan. Perencanaan adalah
memilih hal yang penting dalam keadaan tidak terdesak. Action plan jika ditelusuri di uraikan
menjadi 3 bagian yaitu Strategic, Program, dan Budget. Strategic plan terdiri dari sasaran,
ukuran hasil, target, dan inisiatif strategic yang direncanakan disebut semua ini Key
Performance Indicator. Konsep balance Scorecard Score yang menyeimbangkan kinerja dan
keuangan secara jangka pendek dan juga seimbang dengan jangka panjang. Ukuran kinerja
kalau dulu hanya keuangan sekarang diseimbangkan keuangan dan non keuangan, yaitu
Customer, Proses, dan pembelajaran & Pertumbuhan.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Hospital performance
2. Penjelasan mengenai komponen Hospital performance
3. Penjelasan mengenai pentingnya Hospital performance
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Performance dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Hospital performance
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Hospital performance
2. Memahami cara penggunaan Hospital performance
3. Memahami komponen-komponen Hospital performance
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Hospital performance
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Hospital performance
Relationship Marketing
Deskripsi
Evolusi era pemasaran terjadi muai dari sebelum tahun 1930, sampai tahun setelah 1990.
Relationship marketing adalah suatu hubungan relasi yang menjaga kesetiaan pelanggan
dalam hal bisnis atau penawaran jasa. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam
bidang personal sellin, yaitu perilaku membeli (Proses membeli), prinsip komunikai dan
menjual, adaptive selling (menjual sesuai dengan tingkat populasi dan sampai individu), lalu
membangun hubungan. Fondasi hubungan yang sukses terdiri dari mutual trust, open
communication, common goal, organizational support, dan commitment to mutual gain. Long
term relationship vs profit, dilakukan dengan peningkatan pendapatan, misalnya pembelian
silang, peningkatan frekwensi pembelian. Konsep menjalin hubungan bisnis dengan klien,
yaitu motivasi klien menjalin hubungan dengan provider yang menginginkan kepercayaan
dan mungkin karena tidak ada pilihan. Ketergantungan klien pada provider pelayanan
kesehatan terletak pada kepuasan yang tinggi, ikatan sosial dengan pemberi jasa, data,
asuransi kesehatan, karakteristik sosioekonomis, keseluruhan biaya, frekwensi interaksi,
kompleksnya pelayanan.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Relationship Marketing
2. Penjelasan mengenai komponen Relationship Marketing
3. Penjelasan mengenai pentingnya Relationship Marketing
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Relationship Marketing
2. Memahami cara penggunaan Relationship Marketing
3. Memahami komponen-komponen Relationship Marketing
Human Capital Performance Appraissal : Methods Sistem Renumerasi
Deskripsi
Sistem Renumerasi disebut juga total kompensasi, merupakan gaji, tunjangan, dan insentif.
Gaji merupakan kompensasi material secara tetap memperhitungkan waktu dan energy yang
telah diberikan, sedangkan tunjangan untuk memberi kesejahteraan dan kenyamanan,
sedangkan insentif untuk meningkatkan kinerja. Menurut Mintzberg dalam organisasi RS,
membagi organisasi sebagai operating core dan supportive core, dimana operating core
sebagai revenue dan selain itu sebagai cost center. Dalam pembagian pendapatan dibagi
sebagai 40% jasa pelayanan, dan 60% sebagai jasa sarana. Dimana Jasa pelayanan dibagai ke
unit-unit terlebih dahulu kemudian ke setiap kelompok dan individu, Sisa hasil usaha atau
kebersamaan dibagi ke Unit dan dibagi ke Manajemen. Dan Jasa sarana akan dipakai setiap
unit untuk sarana. 3 Komponen dalam renumerasi adalah universality (Secara keseluruhan),
Performance Appraisal (Pengukuran Kinerja), dan Diskriminasi (Perbedaan yang jelas).
Penilaian kinerja terdiri dari self assesment, customer assesment, supervisor assesment, dan
peer/partner assesment.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Sistem Renumerasi
2. Penjelasan mengenai komponen Sistem Renumerasi
3. Penjelasan mengenai pentingnya Sistem Renumerasi profesi
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Sistem Renumerasi dalam RS
5. Penjelasan Metode Sistem Renumerasi
6. Diskusi dan Pertanyaan
7. Pelatihan dengan Excel Sistem Renumerasi
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Sistem Renumerasi
2. Memahami cara penggunaan Sistem Renumerasi
3. Memahami komponen-komponen Sistem Renumerasi
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Sistem Renumerasi
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Sistem Renumerasi
Compensation System Methods and Hospital Performance
Deskripsi
Sistem Kompensasi dimulai dari tahun 1792 dimana jika seorang dokter telah
menyembuhkan maka dia akan mendapatkan pembayarannya. Dalam zaman terdahulu
seharusnya dokter diberi gaji tetap plus insentif tambahan jika melakukan tindakan yang luar
biasa, dan atau mengefisiensikan kinerja. Dalam terapan di malaysia dan brunei serta di
beberapa perusahaan sudah terdapat gaji tetap plus insentif terbatas kepada kinerja, bukan
hanya sekedar jasa medis. Pada masa dahulu orang dibayar dengan sistem Block, sedangkan
pada tahun 200BC di India, mendapatkan sistem Sliding fee scales, dokter ditetapkan
pembayarannya dari orang yang datang (Sistem ini mirip sistem Cross Subsidi). Pada zaman
hipocrates diperkenalkan pay-in-advance, dimana pasien membayar lebih tinggi jika gelar
lebih tinggi. Pada zaman yunani kuno ada sistem yang disebut two-tier system high society
dan low society, dimana dokter senior melayani high society, dan assisten dokter melayani
low society. Klasifikasi pembayarannya harusnya dibedakan bukan dengan kelas ekonominya
akan tetapi dengan kelas atau grade severitynya, sehingga dokter tidak menganggap sepele
dan tidak menghiraukan pasien yang low society. Dalam masa sekarang, Kompensasi
didasarkan atas konsensus dalam pembagian, ada juga pembagian dalam team. Pada
umumnya ada regulasi yang ketat dan perhitungan yang jelas terstruktur dalam Rumah sakit.
Sedangkan di Indonesia banyak sistem yang tidak jelas, dan banyak ketidak strukturan.
Beberapa masalah kompensasi dalam RS, ketidakadaannya standard pembayaran dokter,
sehingga variasi ekspektasi dan variasi prilaku berubah-ubah, disertai dengan sistem yang
tidak jelas. 3 Prilaku dokter dalam mencari uang terdiri dari Utilisasi maximisasi (Semua
yang bisa mendatangkan penghasilan akan digunakan), Income maksimisasi (Melihat setiap
chance dari income terbesar saja), dan kemudian target income (hanya sesuai target saja).
Dalam sebuah RS cari sebaik baiknya dokter dengan Target maximisasi, dan income
maximisasi, sedangkan utilisasi maksimum untuk RS yang ingin mencapai keuntungan yang
besar.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Kompensasi
2. Penjelasan mengenai komponen Kompensasi
3. Penjelasan mengenai pentingnya Kompensasi dalam RS
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Kompensasi dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Kompensasi
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Kompensasi
2. Memahami cara penggunaan Kompensasi
3. Memahami komponen-komponen Kompensasi
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Kompensasi
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Kompensasi
Tim Dosen
Tim dosen Block 3 terdiri dari pengajar yang berasal dari UGM dan/atau dari rumah
sakit.
 Agastya, Drs, MBA, MPM
 Andreasta Meliala, dr., DPH., M.Kes., M.AS
 Anis Fuad, S.Ked, DEA
 Aryo Setra Setiadi.,Drs.,MM.,PhD.,CPM., DipM ACIM
 Darmanto,Ir., DiplHE, MSc
 Dyah Permata Kurnia Dewi, ST, M.Kes
 Eduardus Tandelillin ,Prof.,Drs.,PhD
 Erna Kristin, DR.,Dra.,MSi, Apt
 Fitri Haryanti, DR.SKp, M.Kes
 Guardian Yoki Sanjaya, dr.,MHHInfo
 Hari Kusnanto, Prof.,dr.,DrPH














Hanevi Djasri, dr.,MARS
Indra Bastian, Prof.Dr.MBA
John Suprihanto, Drs., MIM., PhD
Laksono Trisnantoro, Prof.,dr.,MSc.,PhD
Leo Indra Wrdana, SE.,MSi
Lutfan Lazuardi, dr. M.Kes, PhD
Mulyadi,Drs. MSi, Akt
Niluh Putu Eka Andayani, SKM.,M.Kes
Rahmad Soedarsono,SE.,MSi.,PhD
Shita Dewi.,SIP.,MM,MPH
Sodikin Sadek, Ir.M.kes
Susilowati, Dr, dr, M.Kes
Widyawati, Skp, M.Kes
Yulia Arisnani Widyaningsih, MBA.,PhD
Sumber Belajar
Mahasiswa peserta Block 3 akan diberi bahan kuliah dalam bentuk Modul dan bukubuku.
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
RESOURCES
“Healthcare Transformation: A Guide for the Hospital Board Member “
(By Maulik Joshi, Bernard Horak, 2009)
“Service operations management: improving service delivery”
(by Robert Johnston, Graham Clark)
BOOK/“Facilities & Operations Management:
Patient Safety”(By James B Battles)
“Healing the Hospital Environment: Design, Management and Maintenance of
Healthcare” By Sarah Hosking
“Managing Drug Supply” (by Management Sciences for Health – Euro Health
Group)
“Hospital Information System” By H. U. Prokosch
“Health Care Operations Management: A Quantitative Approach to Business and
Logistics”
(by James R. Langabeer II)
”Technology, Healthcare, and Management in the Hospital of the future”
Publisher: Praeger Publisher
”Health Techonolies and Decision Making”
BOOK/ “Forecasting: Methods and Applications”
By Spyros G. Makridakis
“The Complete Guide to Hospital Marketing” By Patrick T. Buckley, MPA
“Understanding Hospital Financial Management” (by Allen Herkimer)
“Healthcare Finance: An Introduction to Accounting and Financial Management”
(by Louis C. Gapenski)
“Hospital Administration and Human Resources Management” (by Goyal R.C)
“A Handbook on Accounting for Hospital Management” (by D.K. Chatterjee)
“Perpajakan Indonesia: Mekanisme dan Perhitungannya” By. Supramono
“Strategic Analysis for Hospital Management” By Roger Kropsf, James
Greenberg
Manajemen produksi by agus ahyari
Azas azas marketing by basu swastha DH
Referensi:
 Hansen & Mowen, 2004, Management Accounting, Buku 1, Edisi Indonesia, Salemba
Empat, Jakarta
 Kaplan, Roberts S. Dan David P. Norton, 2004, The Strategy Focused Organization; How
Balanced Scorecard Companies Thrive in The Business Environment, Boston, Harvard
Business School Press
 Mulyadi, 2007, Alternatif Pemacuan Kinerja Personel Dengan Pengelolaan Kinerja
Terpadu Berbasis Balanced Scorecard,
 Mulyadi, 2005, Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balance Scorecard, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta
 Indra Bastian, Akutansi Kesehatan, Jakarta, Erlangga, 2008.
Download