- Free Documents

advertisement
Tahapan penganggaran modal
Penganggaran modal adalah pembuatan keputusan perencanaan jangka panjang untuk
berinvestasi dalam proyekproyek. Penganggaran modal merupakan suatu alat pengambilan
keputusan dan pengendalian yang berlangsung beberapa tahun. Ada enam tahap dalam
penganggaran modal yaitu . Tahap identifikasi, mengenali jenis proyek pengeluaran modal
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan strategi organisasi. Sebagai contoh, suatu
diferensiasi produk untuk meningkatkan profitabilitas dapat dipromosikan oleh proyekproyek
yang mengembangkan produkproduk baru, pelanggan baru, atau pasar baru. . Tahap
pencarian, menjajaki penanaman modal alternatif yang akan mencapai tujuan organisasi.
Regu lintas fungsi dari seluruh bagian rantai nilai mengevaluasi teknologi, mesin, dan proyek
alternatif. . Tahap akuisisi informasi, mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang
mungkin terjadi dari penanaman modal alternatif. Keuntungan dan kerugian ini dapat berupa
kualitatif atau kuantitatif. . Tahap pemilihan, memilih proyek yang akan dijalankan.
Organisasi memilih proyek yang memiliki keuntungan yang jauh lebih melebihi kerugianya.
Analisa kuantitatif menggunakan model keputusan yang didasarkan pada keuntungan dan
kerugian keuangan. . Tahap pembiayaan, mendapatkan dana untuk membiayai proyek.
Termasuk dalam sumber pembiayaan adalah aliran kas yang dihasilkan secara internal. Dan
ekuitas serta sekuritas hutang yang dijual dipasar modal. . Tahap penerapan dan
pengendalian, mengerjakan proyek dan mengawasi kinerjanya. Pada saat proyek
diimplementasikan, perusahaan mengevaluasi apakah penanaman modal sesuai dengan
jadwal dan masuk dalam anggaran. Ketika proyek menghasilkan aliran kas masuk,
pengawasan dan pengendalian mencakup audit pasca investasi yang membandingkan
rencana proyek dengan realisasi. Pada umumnya proyek penganggaran modal
membutuhkan peningkatan modal kerjapengeluaran kas cash outly pada umumnya pada
saat proyek dimulai yang akan kembali pada akhir proyek. Keuntungan kualitatif dan
kuantitatif nonkeuangan ini tidak dipertimbangkan dalam analisis keuangan formal. Dalam
tahap pemilihan, manajer memutuskan apakah perlu membeli mesin yang baru. Intinya
metode penggaran yang akan dibahas adalah . Nilai sekarang neto NPV . Tingkat
pengembalian hasil internal IRR . Payback . Tingkat pengembalian akuntansi akrual AARR
Aliran kas yang didiskontokan DCF
Metode aliran kas yang didiskontokan memperlakukan semua penerimaan aliran kas masuk
dan keluar dimasa depan yang diharapkandari sebuah proyek, bagaikan mereka terjadi pada
satu waktu tertentu. Kunci utama metode ini adalah nilai waktu dari uang time value of
money. Nilai waktu dari uang menganggap bahwa satu dolar atau unit moneter lain yang
diterima hari ini lebih berharga dari pada yang diterima dimasa yang akan datang. Alasanya
adalah bahwa yang diterima hari ini dapat diinvestasikan, misalkan, jika pada suku bunga
pertahun, maka akan bertambah menjadi , pada akhir tahun. Nilai waktu dari uang adalah
peluang keuntungan yang hilang setiap tahun karena tidak dimilikinya hari ini. Pada
umumnya para akuntan manajmen mengabaikan nilai waktu dari uang dalam analisis jangka
pendek karena nilai bunga yang hilang tidak signifikan.
Kedua metode ini adalah metode nilai sekarang neto NPV dan metode pengembalian kas
internal IRR metode DCF menggunakan tingkat pengembalian hasil yang diinginkan , yang
merupakan tingkat pengembalian investasi tahunan minimal yang akan diterima. RRR
merupakan keuntungan yang dapat diharapkan oleh sebuah organisasi untuk sebuah
organisasi dengan risiko yang sebanding. RRR juga disebut tingkat diskonto,hurdle rate,
biaya modal atau biaya kesempatan dari modal. Diasumsikan tingkat pengembalian hasil
yang diinginkan.
Metode nilai sekarang
Metode nilai sekarang menghitung kerugian atau keuntungan moneter yang diharapkan dari
sebuah proyek dengan melakukan diskonto pada semua aliran kas masuk dan keluar yang
diharapkan dimasa depan ke saat ini, dengan menggunakan tingkat pengembalian yang
diharapkan. Hanya proyekproyek yang mempunyai nilai NPV positif atau nol yang bisa
diterima. Hal ini disebabkan karena keuntungan dari proyek ini sama atau melebihi biaya
modal ditempat lain. Jika semua faktor sama maka semakin tinggi NPV , semakin baik.
Langkah dalam metode NPV adalah sebagai berikut . Langkah pertama, gambarkan sketsa
aliran kas masuk dan keluar. . Langkah kedua, pilih tingkat suku bunga majemuk yang benar
dan lampiran . Langkah ketiga, jumlahkan nilai sekarang untuk mendapatkan nilai sekarang
Pada umumnya kalkulator memberikan hasil yang berbeda dari hasil yang didapatkan
dengan menggunakan faktor dalam tabel dilampiran C . hal ini disebabkan karena faktor .
Faktor dalam tabel hanya mempunyai tiga digit, sementara kalkulator memiliki delapan atau
bahkan lebih
.
Tabel mengasumsikan bahwa aliran kas terjadi pada akhir periode, sedangkan pada
kalkulator aliran kas diasumsikan terus menerus.
Metode tingkat pengembalian hasil internal
Metode pengembalian hasil internal , menghitung tingkat diskonto dimana nilai sekarang
aliran kas masuk yang diharapkan dari sebuah proyek sama dengan nilai sekarang aliran
kas keluar yang diharapkan jadi, IRR merpakan tingkat diskonto yang menjadikan NPV
Bagaimana cara menetukan tingkat diskonto yang menghasilkan NPV dalam banyak kasus,
para analis memecahkan permasalahan penganggaran modal memiliki program komputer
atau kalkulator untuk memberikan nilai tingkat pengembalian hasil internal. Tanpa program
komputer atau kalkulator , jawabanya juga didapatkan dengan pendekatan trialanderorror.
Langkah satu, coba hitung NPV proyek dengan menggunakan salah satu tingkat diskonto
Langkah dua, jika NPV yang dihitung kurang dari nol, coba tingkat diskonto yang lebih
rendah. Sebuah proyek hanya akan diterima jika IRRnya sama atau lebih besar dari tingkat
pengembalian hasil yang diinginkan RRR.
Perbandingan nilai sekarang neto dan metode tingkat pengembalian hasil internal
Salah satu kelebihan NPV adalah metode ini menyatakan perhitungan dalam dolar, dan
bukan pada presentase. Oleh karena itu, kita dapat menjumlahkan NPV dari proyek individu
untuk
menghitung NPV proyek kombinasi. Sebaliknya, IRR dari proyek individu, tidak bisa
ditambahkan atau dirataratakan untuk menghasilkan IRR proyek kombinasi. Namun IRR
diterapkan secara meluas karena para manajer mendapati bahwa IRR lebih mudah dipahami
dan mungkin, pada umumnya keputusan mereka tidak akan berpengaruh dengan
menggunakan satu metode atau yang lainya. Walaupun demikian, dalam beberapa kasus ,
ketika dua proyek lini yang dibandingkan, atau jumlah investasi yang berbeda, mungkin
kedua metode mungkin tidak menghasilkan keputusan yang sama. Para manajer tidak
menggunakan IRR berasumsi bahwa tingkat diskonto sama dengan tingkat pengembalian
yang dihasilkan proyek. Peluang investasi seperti ini mungkin tidak ada. Manajer yang
menggunakan NPV berasumsi bahwa dana yang didapat dari proyek tandingan dapat
diinvestasikan kembali pada tingkat RRR perusahaan tersebut. Metode NPV biasanya
dianggap sebagai metode yang lebih baik dibanding IRR. Kelebihan NPV yang lain adalah
metode ini dapat dgunakan ketika RRR berfluktuasi sepanjang masa proyek.
Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas dapat dikerjakan dalam beragam format. Andaikan manajer berpendapat
bahwa penghematan yang ramalkan sulit diperkirakan. Variasi pada aliran kas masuk
tahunan, RRR sangat mempengaruhi NPV mesin , juga bervariasi sepanjang masa manfaat
proyek. Analisis sensitivitas membantu manajer untuk memusatkan perhatian pada
keputusan yang sangat sensitif pada asumsi yang berbeda dan tidak perlu mencemaskan
keputusan yang tidak begitu sensitif.
Metode payback
Payback menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal neto
sebuah proyek, dalam bentuk aliran kas yang diharapkan dimasa depan. Seperti halnya NPV
dan IRR , metode ini tidak membedakan sumber aliran kas seperti dari operasi,
penjualan atau pembelian peralatan, atau investasi serta pengembalian modal kerja.
Payback sangat sederhana untuk dihitung ketika proyek memiliki aliran kas yang seragam.
Hal yang dipertimbangkan adalah sebagai berikut Aliran kas seragam Metode payback
menekankan likuiditas, sebuah faktor yang sering berperan penting dalam pengembalian
keputusan penganggaran modal. Para manajer lebih menyukai proyek yang memilki
payback lebih pendek proyek yang lebih likuid dari pada proyek yang memilki payback
panjang, jika semua komponen lain sama. Dengan metode ini, organisasi lebih memilih
sebuah periode cutoff untuk sebuah proyek. Semakin besar risiko sebuah proyek, semakin
pendek periode cutoff nya. Aliran kas tidak seragam Saat keadaan seperti ini, maka
perhitungan payback dilkukan secara kumulatif aliran kas tahunan diakumulasikan hingga
jumlah investasi awal neto terpenuhi. Perusahaan sering menggunakan metode payback
bersamaan dengan analisis DCF dan memilih proyek dengan NPV positif yang juga memilki
periode payback yang singkat. Manajmen cenderung menekankan payback yang singkat
disaat masa depan tidak pasti.
Metode tingkat pengembalian akuntansi akrual
Metode ini membagi perhitungan akuntansi akrual dari ratarata pendapatan tahunan sebuah
proyek dengan perhitungan akuntansi akrual investasi. Hal ini juga disebut sebagai tingkat
pengembalian akuntansi. Metode AARR serupa dengan IRR dimana kedua metode ini
menghitung presentase tingkat pengembalian. AARR menghitung keuntungan dengan
menggunakan pendapatan operasi setelah mempertimbangkan akrual dan pajak. Sementara
metode IRR menghitung keuntungan berdasarkan aliran kas dan nilai waktu dari uang. Oleh
karena aliran kas dan nilai
waktu dari uang merupakan inti dari keputusan penganggaran modal, maka metode IRR
dianggap lebih baik daripada metode AARR.
Mengevaluasi permasalahan manajer dan kesesuaian tujuan
Seorang manajer yang menggunakan metode DCF untuk mengambil keputusan
penganggaran modal dapat mengambil keputusan yang tidak konsisten dengan keputusan
yang akan dibuat jika AARR digunakan untuk mengevaluasi kinerja. Jelas sekali, terdapat
ketidakkonsistenan dalam menggunakan NPV sebagai metode yang terbaik bagi
pengambilan keputusan penganggaran modal dan kemudian menggunakan metode yang
berbeda untuk mengevaluasi kinerja dalam waktu yang singkat.
Aliran kas yang relevan
Salah satu tantangan terbesar dalam penganggaran modal, terutama sekali analisis DCF
adalah menentukan aliran kas mana yang relevan dalam pemilihan investasi. Aliran kas
yang relevan adalah perbedaan aliran kas yang yang diharapkan dimasa depan diantara dua
pilihan yakni terus menggunakan mesin lama, atau membeli mesin baru.
Aliran setelah pajak yang relevan
Pendekatan diferensial digunakan pada pengambilan keputusan yang diperkenalkan pada
bab . Selanjutnya dibuat perbandingan antara aliran kas keluar sebagai hasil penggantian
mesin lama dan penghematan aliran kas keluar masa depan dengan penggunaan mesin
baru. Untuk mendapatkan penghematan kas yang lebih banyak, membebankan depresiasi
yang lebih tinggi. Dengan menanamkan pada mesin baru. Biaya depresiasi sendiri tidak
mempengaruhi aliran kas sebab depresiasi merupakan biaya nonkas. Tetapi biaya
depresiasi yang lebih tinggi akan menurunkan pendapatan kena pajak. Dengan logika jika
suatu perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan aktiva , maka akan muncul
aliran pajak keluar, dan jika rugi saat menjual aktiva maka akan muncul keuntungan pajak
atau penghematan.
Sebuah proyek biasanya mempunyai tiga kategori aliran kas investasi awal neto proyek yang
mencakup pengadaan aktiva baru dan kebutuhan penambahan modal kerja , dikurangi aliran
kas dari penjualan aktiva yang ada saat ini, aliran kas dari operasi setelah pajak.
Mengelola proyek
Ada dua aspek dalam pengelolaan proyek yakni pengendalian manajmen aktivitas investasi
dan pengendalian manajmen proyek secara keseluruhan. . Pengendalian manajmen
aktivitas investasi Meliputi hal Proyek penganggaran modal, seperti pembelian mesin baru
mudah untuk diterapkan. Proyek lain seperti membangun sesuatu yang baru , kompleks dan
membutuhkan waktu yang lama. Pada kasus yang terakhir , mengawasi dan mengendalikan
anggaran serta jadwal investasi sangat penting bagi kesuksesan proyek secara keseluruhan.
. Pengendalian manajmen proyek audit pasca investasi Audit pasca investasi memberikan
umpan balik bagi manajmen tentang kinerja sebuah proyek sehingga manajmen dapat
membandingkan hasil realisasi dengan keuntungan serta biaya yang diharapkan pada saat
proyek dipilih. Audit pasca investasi proyek modal membutuhkan informasi keuntungan dan
kerugian yang berkaitan dengan proyek tersebut. Tetapi informasi aliran kas tersebut
mungkin sulit untuk dapat dipisahkan dari aliran kas perusahaan keseluruhan.
Pertimbangan strategis dalam penganggaran modal
Strategi perusahaan merupakan sumber keputusan penganggaran modal strategisnya.
Strategi yang mendasari beberapa keputusan penanaman modal adalah kepemimpinan
dibidang teknologi. Keputusan penanaman modal yang strategis mengharuskan para
manajer mempertimbangkan banyak faktor yang mungkin sulit untuk diperhitungkan .
beberapa
investasi strategis dibuat untuk terhindar dari situasi kerugian bersaing . pertimbangkan
beberapa kesulitan yang dapat menjustifikasikan investasi teknologi untuk mengukur
manfaat dari dibuatnya banyak produk yang berbeda.
Aset yang tidak terukur dan penganggaran modal
Perusahaan melakukan investasi strategis pada asset yang tidak terukur seperti merek
dagang, basis pelanggan, dan modal berupa karyawan yang berbakat. Manajmen puncak
dapat menggunakan sebuah alat penganggaran modal, seperti NPV, untuk mengevaluasi
sebuah asset perusahaan yang tidak terukur. Pertimbangkanlah pelanggan sebagai asset
yang tidak terukur , analisa NPV menyoroti nilai pelanggan jangka panjang. Sebuah
perbandingan perubahan NPV menyoroti tahun demi tahun tentang apakah para manajer
telah berhasil mempertahankan hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan
pelanggan.
Download