SEMINAR HIDUP 2009 A4.cdr

advertisement
SEMINAR HIDUP DALAM ROH
Diterbitkan oleh:
Badan Pelayanan Nasional-Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia
Untuk kalangan sendiri
Cetakan Pertama, Maret 2006
Cetakan Kedua, Juli 2009
Nihil obstat :
Jakarta,
RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto Pr.
Imprimatur :
Bogor,
+ Cosmos Michael Angkur OFM
Uskup Bogor,
Episcopal Advisor BPN
Setiap kutipan ke dalam buku lain harus dengan ijin tertulis dari Badan
Pelayanan Nasional - Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia.
Buku Jenjang Pembinaan Badan Pelayanan Nasional - Pembaruan
Karismatik Katolik Indonesia.
TAHAP I (DASAR)
1. Seminar Hidup Dalam Roh
2. Pertumbuhan Rohani Mengikuti Yesus
TAHAP II
3. Dasar Kedewasaan Rohani
4. Kepemimpinan Rohani Bekerjasama Sebagai Pemimpin
5. Mengembangkan Kepemimpinan Persekutuan Do’a Parokial (Ron Ryan)
6. Penyembuhan Luka-luka Batin
7. Karunia-Karunia Roh Kudus
TAHAP III
8. Ketika Datang Bersama
9. Pujian dan Penyembuhan
TAHAP IV
10.Kursus Evangelisasi
11.Apologetika
12.Prinsip-Prinsip Pemuridan
13.Buah Roh
14.Self Image
15.Teknik Berkotbah
16.Mengunjungi Orang Sakit
SEMINAR HIDUP DALAM ROH
BUKU PENUNTUN UNTUK TIM
Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari
mata air kehidupan …. Dan barangsiapa yang haus, hendaklah Ia datang,
dan barangsiapa yang mau, hendaklah Ia mengambil air kehidupan
dengan cuma-cuma”. (Wahyu 21:6,22:17).
Judul aslinya: "The Life in the Spirit Seminars-Team Manual"
Developed by the Word of God,AnnArbor, Michigan.
Terjemahan
Revisi
: Sr.Arnolfine Simamora CB,
: Bapak G. P. Roy Setjadi.
i
Copyright @ 1973, 1979 the Word of God
1st. Edition, Januari 1971
2nd. Edition, Januari 1972
3rd. Edition, September 1973
Catholic Edition, Januari 1979
Copyright @ 1973, 1979 the Word of God
25.000
25.000
80.000
Imprimatur : LeoA. Pursley, D.D.
Bishop of Fort Wayne-South Bend.
Published by : Servant Books
Box 8617
AnnArbor, Michigan 48107
Available from : Distribution Center
237 North Michigan
South Bend, Indiana 46601
Scripture taken from the Revised Standard Version
Used with Permission
ISBN 0 - 89283 - 4
The life in the Spirit Seminars is a registered
trademark of the Word of God.
ii
1st. Edition, Januari 1971
2nd. Edition, Januari 1972
3rd. Edition, September 1973
Catholic Edition, Januari 1979
25.000
25.000
80.000
Imprimatur : LeoA. Pursley, D.D.
Bishop of Fort Wayne-South Bend.
Published by : Servant Books
Box 8617
AnnArbor, Michigan 48107
Available from : Distribution Center
237 North Michigan
South Bend, Indiana 46601
Scripture taken from the Revised Standard Version
Used with Permission
ISBN 0 - 89283 - 4
The life in the Spirit Seminars is a registered
trademark of the Word of God.
ii
3. Sharingkan apa yang Tuhan lakukan atau ajarkan dalam diri kita
selama kita bekerja selama seminar ini.
4. Berdoa untuk seminar dan mereka yang mengikutinya; akhirnya
dengan doa syukur. Pemimpin tim harus mengkomunikasikan hasilhasil evaluasi kepada anggota komunitas yang bertanggung jawab
untuk seminar-seminar Hidup Dalam Roh.
Jakarta 17 Mei 2007
PRAKATA
Saudara-saudara terkasih dalam Tuhan Yesus, Akhirnya juga ada
terjemahan buku “Seminar Hidup Dalam Roh”. Memang sudah lama
kami cita-citakan. Tetapi belum pernah ada Saudara yang bersedia dan
mampu mempersiapkan suatu terjemahan buku pegangan bagi Seminar.
Memang di dunia Pembaruan Karismatik sudah ada banyak model kursus
introduksi dalam Persekutuan Doa Karismatik.
Saya sendiri sudah mempergunakan bermacam model dari
Belanda, Jerman, Belgia, Perancis, India, Amerika dan Inggris. Tetapi
saya yakin bahwa bagi situasi kami di Indonesia buku terbitan Ann Arbor,
Michigan, ini yang paling sesuai karena paling sederhana, fundamentil
dan mudah dipahami. Apalagi karena dilengkapi dengan uraian dan
komentar mengenai dinamika memberikan suatu seminar, yang tidak saya
ketemukan dalam model-model yang lain. Masih ada alasan lain yang
mendukung pilihan kami ini, ialah buku pegangan ini pertama-tama sudah
diuji begitu lama dan sudah diterbitkan 4 kali, sebanyak 20.000 buku.
Selain itu buku ini merupakan “Terbitan Katolik” pertama artinya edisiedisi sebelumnya hanya bersifat ekumenis. Tetapi dalam edisi ini ada
penyesuaian yang cukup fundamentil, agar unsur-unsur khas Katolik juga
cukup mendapat perhatian, sehingga persekutuan-persekutuan doa
Katolik lebih mantap dalam Pembaruan dalam Roh.
Akhirnya, kami sangat berterima kasih kepada Sr. Arnolfine, CB
yang berhasil menerjemahkan seluruh buku ini dalam bahasa kita,
sehingga sekarang terbukalah untuk seluruh gereja kita yang percaya
kepada Yesus, Juruselamat kita.
Semoga sumbangan ini betul-betul menolong persekutuanpersekutuan doa kita, agar kita dapat mengadakan seminar-seminar secara
lebih mantap, baik bagi para peserta maupun bagi tim-tim kelompok inti.
Terpujilah Tuhan!
Mangga Besar, 30 Mei 1981.
144
L.Sugiri, SJ.
iii
Kata Pengantar
Setelah bertahun-tahun Pembaruan Katolik di Indonesia
mengadakan pembinaan dan pengajaran dari berbagai sumber
maka kita mempunyai buku pegangan yang sudah tidak asing lagi.
Sekarang buku Seminar Hidup Dalam Roh ini sudah resmi
menjadi buku yang diakui.
Semoga bahan ini dapat bermanfaat dan dipergunakan untuk
membina dan melatih peserta segenap warga karismatik Katolik
di keuskupan dan paroki kita masing-masing.
Selamat berkarya, selamat melayani.
Tuhan memberkati kita semua.
Jakarta, 17 Mei 2007
Pada Pesta hari kenaikan Tuhan
Joseph Tedjaindra
Koordinator
Antonius Gunardi,MSF
Co-Moderator
iv
PERTEMUAN TIM PENUTUP/TERAKHIR :
TUJUAN :
- untuk memperoleh gambaran seluruh seminar.
- Menarik pelajaran dari Seminar.
1. Meninjau/meneliti daftar nama peserta dan apa yang terjadi terhadap
mereka.
- Apakah ada yang tidak menemukan suatu hubungan baru dengan
Tuhan (apakah ada orang yang tidak membuat komitmen
kepadaNya, tidak berdoa bahasa Roh, tidak mau menjadi anggota
komunitas / kelompok doa?).
- Apakah ada sesuatu yang seharusnya kita lakukan secara lain
untuk membantu mereka mengalami apa yang belum dialami?
- Pelajaran apa yang kita peroleh dalam bekerjasama dengan mereka?
- Adakah sesuatu yang lebih yang dapat kita lakukan bagi mereka?
Minggu ini atau dalam waktu dekat dimasa mendatang?
2. Meninjau keseluruhan seminar.
a.Pengajaran-pengajarannya:
- Apakah jelas?
- Apakah mereka mengerti pokok-pokok yang penting?
- Apakah terlalu panjang atau terlalu ringkas?
- Apakah ada efeknya yang baik terhadap orang-orang dalam
seminar?
b.Diskusi-diskusi/sharing.
- Apakah ada suasana keterbukaan yang baik di antara mereka:
- Apakah kita mencapai sesuatu dalam diskusi/sharing yang memang
perlu kita capai?
- Masalah yang kita alami dalam pemimpin diskusi yang tidak tahu
bagaimana mengatasinya?
c.Kotak pribadi
- Apakah kita melakukannya
- Apakah kita dapat mengetahui akan masalah-masalah?
143
(II). Masalah-masalah, kesulitan-kesulitan dan cobaan-cobaan harus kita
lihat sebagai suatu saat kemenangan Allah. Allah akan memberikan kuasa
baru kepada kita, dan kuasa ini bekerja dalam setiap situasi.
Masalah-masalah seperti kebingungan, takut, kurang kepercayaan,
kasihan terhadap diri sendiri, godaan, kesulitan seperti gangguangangguan dan kekeringan dalam doa, kesalahan dalam mengikuti
bimbingan roh, dan percobaan-percobaan seperti penganiayaan atau salah
pengertian sangat biasa dialami dalam minggu-minggu ini.
(III). Pemimpin Tim harus memberi bagian terakhir pengajaran sebagai
suatu “nasehat kebapaan”. Orang dalam seminar memerlukan langkah
yang konkrit jika mereka ingin maju terus. Mereka perlu tahu dengan jelas
apa yang mereka perlu lakukan dengan jelas dan mereka harus mengerti
dari pengalamanan bahwa mereka tidak akan tumbuh bila tidak
mengambil langkah-langkah ini.
Kecuali bila tak mungkin, pemimpin tim harus menjelaskan dengan
tepat apa yang harus dilakukan oleh orang yang ada dalam seminar untuk
menjadi anggota suatu persekutuan doa atau komunitas. Tak cukup hanya
mengatakan “engkau harus mengabdi anggota suatu kelompok, dan
beginilah caranya untuk mengabdi anggota”. Kadang-kadang cukup
umtuk memberi nasehat untuk selalu datang dalam persekutuan doa setiap
minggu. Kadang-kadang ada yang mau terlibat lebih daripada itu.
142
Daftar Isi :
Prakata .............................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................
iii
1
Bagian Pertama : Pekerjaan dari Tim ..........................................
Seminar-seminar .........................................................................
Tim ..............................................................................................
Pengajaran dan Dinamika ...........................................................
Orang-orang Baru .......................................................................
Komunitas ..................................................................................
4
7
14
30
40
50
Bagian Kedua : Seminar-seminar ................................................
Session Pendahuluan ..................................................................
Seminar 1. Cinta Kasih Allah ......................................................
2. Penyelamatan ............................................................
3. Hidup Baru ................................................................
4. Menerima Karunia Allah .......................................
5. Berdoa untuk pencurahan roh kudus ........................
6. Pertumbuhan ............................................................
7. Diubah menjadi serupa dengan Kristus ....................
56
58
66
76
86
101
114
127
137
Pertemuan Tim Penutup ............................................................... 143
Seminar ketujuh seyogyanya juga merupakan saat untuk menyatakan
komitmen yang definitip kepada suatu komunitas yang definitip atau
kelompok doa. Minggu sebelumnya telah meletakkan dasarnya Minggu
ini secara khusus komitmen itu dinyatakan.
Dalam segi tertentu, bagian ini merupakan bagian pengajaran yang
terpenting. Bila orang di dalam seminar tidak membuat suatu komitmen
untuk terus bersama-sama dengan orang lain, kemungkinan mereka tidak
akan dapat meneruskan dalam waktu dekat.
Dua bagian yang pertama harus diberikan dengan contoh-contoh
pribadi. Semakin hal ini disajikan dengan pengalaman akan semakin lebih
efektip.
(I). Yesus mengingatkan kita masuk ke dalam hubungan pribadi yang
lebih dalam denganNya setiap hari. Dia menginginkan agar kita makin
lama makin menyerupai dia-Kudus dan sempurna. Tetapi bagaimana
manusia membuat dirinya Kudus dan sempurna seperti Allah Kudus dan
sempurna? Dia tidak dapat . Allah sendiri yang memberi kepada kita
kekudusan dan kesempurnaan, dan memang dia akan memberikannya
asal kita membiarkanNya: “Allah mengerjakan di dalam kamu baik
kemampuan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya” (Fil.2:13).
“Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan
semoga roh jiwa dan tubuhmu dan terpelihara sempurna dengan tak
bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia memanggil kamu
adalah setia, Ia juga akan menggenapiNya” (1 Tes.5:23-24).
Seperti Yesus telah membebaskan kita dan membaptis dalam Roh
Kudus, demikian juga Dia satu-satunya yang akan menyempurnakan kita.
Tidak ada bagian di dalam hidup kita yang tidak dikehendaki Yesus untuk
menjadi sempurna di dalam Dia. Tetapi dari pihak kita, kita harus
mengijinkan Dia untuk menunjuk kepada kita kekurangan-kekurangan
kita, dan mengijinkan Dia untuk merubah kita.
141
III. Sesudah seminar-seminar (bagian ini paling sedikit harus diberikan
oleh Pemimpin Tim).
A. Agar bertumbuh, kita memerlukan lebih. (Seminar Hidup
Dalam Roh hanyalah suatu permulaan).
1. Kita perlu belajar lebih banyak mengenai hidup Kristiani.
-Sangat penting untuk mengambil manfaat pengajaran yang
dapat diperoleh dalam komunitas.
2. Kita membutuhkan kekuatan dan dukungan orang lain, sharing
pengalaman, nasehat.
- Cara yang baik untuk memadamkan api adalah memisahkan
kayu-kayu; cara yang baik untuk menyalakan api ialah
mengumpulkan dengan baik.
3. Kita membutuhkan suatu situasi agar kita dapat belajar untuk
melayani Tuhan. Berikan kesaksian pribadi, betapa pentingnya
komunitas dan dalam hubungannya dengan pertumbuhan hidup
dalam Roh.
B. Uraikan dengan jelas dan luas mengenai kehidupan dalam
komunitas atau kelompok doa dan bagaimana caranya untuk
bergabung di dalamnya.
KOMENTAR PADA PENYAJIAN
Seminar ketujuh, seperti halnya seminar keenam merupakan seminar
yang instruktip. Banyak orang, juga hingga saat ini, masih mempunyai
perasaan bahwa sekali dia dibaptis dalam Roh maka segalanya akan terus
beres. Orang seperti ini dalam keadaan bahaya. Setan dapat menggunakan
rintangan apa saja untuk menghancurkan iman mereka. Seminar ketujuh
harus menjelaskan keduanya, bahwa mereka harus mengharapkan
kesulitan-kesulitan dan bahwa kesulitan-kesulitan itu dapat merupakan
sumber untuk suatu kemajuan yang besar. Seminar ketujuh harus
menyampaikan suatu suasana kuasa dan kejayaan Tuhan. Kesulitan akan
datang, itu benar. Tetapi Tuhan sudah memberi suatu kuasa baru. Dia
menempatkan kita pada jalan pertumbuhan. Kita tidak perlu takut. Kita
berada dalam tanganNya, dan Dia akan setia kepada kita. Dia ingin
membuat kita menjadi pria dan wanita baru.
140
KATA PENGANTAR
Seminar Hidup Dalam Roh (SHDR) telah dipergunakan secara luas
diseluruh dunia. SHDR sudah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan
dipergunakan oleh banyak macam kelompok, baik kelompok ekumenis
maupun kelompok-kelompok Gereja, dari berbagai latar belakang.
Seminar ini telah digunakan secara umum oleh kelompok-kelompok
Katolik di dalam konteks pembaruan di dalam Gereja Katolik Roma, dan
penggunaan ini menimbulkan tuntutan akan adanya SHDR versi Katolik.
Edisi aslinya berkata, “penyesuaian Seminar-seminar dapat saja
dilakukan”. Banyak kelompok Katolik telah melakukannya untuk situasi
mereka dan telah mengirimkan salinan-salinan penyesuaiannya. Versi
berikut ini telah mengambil manfaat yang besar dari sebagian revisi-revisi
tersebut.
Seminar Hidup Dalam Roh aslinya dimaksudkan untuk situasi
penginjilan. Ini dikembangkan di dalam komunitas di mana penginjilan
dilakukan di rumah, pada pekerjaan, pada situasi-situasi sosial dan bukan
pertama-tama di dalam konteks gereja. Mereka yang datang ke seminarseminar itu berbagai ragam keadaan rohaninya dari mereka yang aktif ke
gereja sampai yang Katolik KTP, yang sudah tidak mempraktekkan
agamanya sampai kepada orang yang tidak percaya. Seminar
dimaksudkan sebagai suatu alat untuk dapat menjangkau banyak macam
orang seperti ini. Namun banyak juga orang lain yang menggunakan
seminar di dalam situasi yang lebih baik digambarkan sebagai situasisituasi pembaruan dalam Gereja.
Seminar yang diberikan di dalam paroki atau konteks lain dalam
Gereja, dan dipergunakan oleh kelompok-kelompok yang
mengidentifikasikan dirinya sebagai Katolik atau tujuan utamanya
adalah menarik orang Katolik yang mencari pembaruan. Dapat juga
digunakan sebagai alat evangelisasi dimana semua orang yang akan
datang adalah Katolik atau datang dari latar belakang Katolik (seperti
dalam negara Katolik atau lingkungan Katolik, misalnya).
1
Bila kelompok yang mensponsori adalah ekumenis atau tanpa ada
sekte tertentu atau kelompok yang secara langsung menginjili orang
campuran dari macam-macam latar belakang Gereja, kita menganjurkan
untuk menggunakan edisi yang telah direvisi. Kelompok-kelompok
Orthodox, Episcopalian dan Lutheran (Prostestan) akan mendapatkan
bahwa edisi Katolik dapat juga dipakai oleh mereka dengan beberapa
penyesuaian.
Namun juga di dalam situasi-situasi yang di susun untuk menerima
orang-orang Katolik yang baik dan membawa mereka ke dalam hidup
dalam Roh yang lebih mendalam, Seminar Hidup Dalam Roh tetap
pertama-tama mempunyai sifat evangelisasi. Ini dimaksudkan untuk
memberi pewartaan dasar Kristiani dan untuk mewartakannya secara
baru, agar mereka yang mendengarnya dapat membuat komitmen yang
baru kepada Tuhan di dalam cara yang memungkinkan mereka menerima
pengalaman yang lebih baik penuh dari karya Roh di dalam hidupnya.
Seminar-seminar tidak dimaksudkan sebagai suatu katekese atau suatu
kursus atau sebagai suatu pengetahuan teologis dalam Pembaruan
Karismatik.
Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang mau menyesuaikan
Seminar untuk kebutuhan Katolik secara tak sengaja melemahkan atau
menjadikan tumpul tekanan evangelisasi dari seminar-seminar, dan
berakibat mengurangi kuasa dan efektivitasnya sebagai suatu alat untuk
membawa orang ke dalam pengalaman pekerjaan Roh Kudus yang lebih
mendalam.
Sebab itu, mereka yang mempergunakan Seminar-seminar ini harus
selalu mengingat tiga pokok sebagai berikut:
1. Presentasikan dasar Injil (secara khusus seperti yang terdapat
pada seminar kedua) tidak boleh dihapuskan atau dikurangi.
Presentasikan itu harus disampaikan dengan jelas, sederhana dan
dengan keyakinan. Banyak orang Katolik perlu mendengar Injil
kembali agar dapat menanggapinya dengan komitmen yang
otentik dan lebih mendalam kepada Kristus.
2
OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN
I.
Roh Kudus berkarya dalam diri kita untuk merubah kita dan
membuat kita lebih suci.
A. Dia berkarya untuk menarik kita ke dalam persatuan yang lebih
dalam dengan Allah dan satu sama lain, memberikan pengalaman
hidup baru yang lebih penuh.
B. Dia berkarya agar kita menyadari kebutuhan untuk berpaling dari
perbuatan yang salah, mengatur kembali prioritas hidup kita
menyangkut segala hal yang dapat membuat kita kurang
mengasihi.
II. Kita boleh mengharapkan akan mengalami percobaan-percobaan
dan kesulitan-kesulitan bila kita tumbuh: hal itu dapat merupakan
sarana untuk tumbuh.
A. Masalah-masalah, kesulitan-kesulitan dan cobaan-cobaan itu
normal dan memang akan datang.
B. Tuhan menggunakannya untuk pertumbuhan kita.
1. “Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mencintaiNya” (Roma 8:28).
2. Kita sekarang memiliki kekuatan yang baru untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan.
3. Tuhan akan mengajarkan hal-hal kepada kita dengan jalan
mengatasi kesulitan-kesulitan.
4. 1 Tesalonika 5:16-17.
C. Bantuan tersedia dari para pemimpin komunitas dan anggotaanggota komunitas, terutama mereka yang lebih matang di
dalam kehidupan dalam Roh. Berikan kesaksian pribadimu
tentang bagaimana cobaan-cobaan dan kesulitan-kesulitan dapat
diatasi.
139
- Berdoa untuk seminar yang akan datang dan untuk orang yang
mengikutinya.
3. Berdoa untuk seminar yang akan datang dan untuk orang yang
mengikutinya.
SEMINAR 7
A. PENGAJARAN (paling sedikit bagian ketiga harus diberikan oleh
pemimpin tim).
1. Roh Kudus sedang berkarya dalam diri kita untuk merubah kita dan
membuat kita lebih suci.
2. Kita boleh mengharapkan, akan mengalami percobaan-percobaan
dan kesulitan-kesulitan bila/kita bertumbuh: hal-hal ini dapat
merupakan sarana untuk bertumbuh.
3. Agar dapat bertumbuh dan mengatasi kesulitan-kesulitan, kita
membutuhkan lebih banyak daripada apa yang telah diberikan
di dalam Seminar Hidup Dalam Roh.
Jelaskan sepenuhnya bagaimana caranya untuk bergabung dalam
komunitas atau kelompok doa.
B. KELOMPOK SHARING:
PERTANYAAN SHARING: Sharingkan kesulitan-kesulitan atau
cobaan-cobaan yang kau alami setelah didoakan dan sharingkan
tenang cara bagaimana engkau mengatasinya. Apakah ada pertanyaan
mengenai bagaimana caranya menjadi anggota dari suatu komunitas
atau kelompok doa?
2. Pengajaran dasar tentang apa yang Tuhan ingin lakukan untuk
semua orang yang datang kepadaNya dapat diberitahukan di dalam
cara yang cukup sederhana untuk menghindari segala
pertanyaan-pertanyaan dogmatik atau teologis dan langsung
mengena hati orang.
3. Hal-hal yang serius secara teologis biasanya lebih baik
ditanggulangi di luar seminar dan bukan di dalam seminar.
Seminar edisi Katolik bertujuan untuk mengintegrasikan perwartaan
dari seminar-seminar lebih jelas ke dalam hidup peserta-peserta Katolik.
Ini berarti secara eksplisit memasukkan sakramen-sakramen dan hidup
liturgi Gereja. Seperti juga menempatkan hidup baru lebih jelas di dalam
konteks hidup gereja Katolik. Komentar juga ditambahkan untuk
membantu anggota Tim agar lebih jelas dalam pandangan Katolik
terhadap pertanyaan teologis yang timbul di dalam seminar-seminar.
Konsili Vatikan II berdoa untuk pembaruan spiritual orang-orang
Katolik. Diharapkan agar Seminar Hidup Dalam Roh dapat menjadi alat
untuk pembaruan spiritual itu dan sebagai jawaban atas doa Paus Yohanes
XXIII yang meminta kita berdoa untuk Konsili:
“Baharuilah dalam masa ini, ya Tuhan, mukzijat-mukjizatMu seperti
pada suatu Pentakosta yang baru”
C. DOAPENUTUP sebagai doa syukur bersama.
KOMENTAR PADA DINAMIKA
Seminar terakhir seringkali merupakan saat bagi anggota tim untuk
memberi bantuan secara khusus kepada orang dalam Seminar. Mereka
harus melihat seminar terakhir sebagai suatu kesempatan untuk melayani,
bukan sebagai berakhirnya pelayanan setelah seminar selesai. Seminar
harus diakhiri dengan kehangatan dan cinta. Anggota Tim harus menyapa
orang dalam seminar dengan affeksi.
138
3
BAGIAN PERTAMA
SEMINAR 7
PEKERJAAN DARI TIM
DIUBAH MENJADI SERUPA
DENGAN KRISTUS
Dalam suratnya yang pertama kepada orang Korintus, Rasul Paulus
menulis :
“sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku,
aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakan
dasar, dan orang lain membangun terus diatasnya. Tetapi tiap-tiap
orang harus memperhatikan bagaimana ia harus membangun di
atasnya”(I Kor.3:10).
Paulus memandang dirinya sebagai seorang pengrajin, seorang
pekerja yang trampil di dalam melayani Tuhan. Untuk dapat melayani
Tuhan sebagai rasul, dia harus mempunyai ketrampilan-ketrampilan
tertentu, dia harus belajar bekerja secara teliti. Dia adalah seorang yang
dibimbing dan diinstruksikan Roh secara khusus, dia mengalami Tuhan
bekerja dengan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat melalui dirinya,
tetapi tetap dia perlu belajar suatu ketrampilan. Dia harus belajar, untuk
membangun dengan baik agar dapat membangun kenisah Allah,
komunitas Kristiani di Korintus.
Bagaimana Tuhan melatih pengrajin-pengrajinNya yang utama,
mereka yang Dia tunjuk untuk bekerja membangun kerajaanNya?
Bagaimana mereka mendapatkan ketrampilan dan kecakapan yang
mereka perlukan? Di dalam Kitab Keluaran Bab. 35, Musa menceritakan
kepada orang Israel bagaimana Tuhan telah mempersiapkan para
pengrajin untuk bekerja pada bait suciNya:
“Lihatlah, Tuhan telah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku
Yehuda, dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan
keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam
pekerjaan, yakni untuk membuat berbagai rancangan supaya
dikerjakan dari emas, perak dan tembaga, untuk mengasah batu
permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja
4
TUJUAN :
Membantu orang untuk menghindari patah-semangat menghadapi
masalah-masalah yang mereka alami, dan membantu mereka
menjadi bagian dari suatu komunitas atau kelompok doa.
“Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah
sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga
menangkapnya, karena akupun tlah ditangkap oleh Yesus Kristus”
(Fil.3:12).
Seminar terakhir adalah suatu kombinasi (gabungan) dari 2 hal :
Tambahan petunjuk mengenai bagaimana bertumbuh dalam hidup
Kristiani dan pengaliran tentang bagaimana mencari hubungan yang
perlu agar dapat terus bertumbuh di dalam hidup dalam Roh. Seminar
terakhir mungkin menjadi saat yang penuh kehangatan dan cinta dapat
juga merupakan saat untuk mengatasi kesulitan-kesulitan. Seharusnya
saat ini menjadi suatu saat untuk membuat komitmen untuk maju terus.
PERTEMUAN TIM YANG KETUJUH
1. Meninjau seminar minggu yang lalu.
- Diskusi masalah-masalah yang timbul dan bagaimana
menanganinya.
- Perhatikan daftar hadir dan apa yang dapat dilakukan dengan itu.
2. Membicarakan pelajaran seminar ketujuh.
- Mengerti tujuan yang harus dicapai
- Bicarkan diskusi dan pertanyaan-pertanyaan diskusi, dan apa yang
harus dicapai.
137
1. Kita ingin mendorong orang di dalam seminar untuk menceritakan
tentang Kristus dan tentang hidup baru yang mereka alami
(diungkapkan kesaksian verbal).
2. Kita ingin menghindarkan agar mereka tidak menjadi terlalu kuat
atau terlalu semangat atau terlalu cepat. Menginjil kepada mereka
yang dekat dengan kita harus dilakukan hati-hati. Meski tetap harus
dilakukan dan jangan dihindari.
(IVA). Jika kita mencintai orang-orang lain, kita akan mensharingkan
kepada mereka apa-apa yang baik yang kita alama. Hal ini akan
merupakan luapan yang alamiah dari hidup baru.
(IVB). Mereka yang dekat dengan kita dapat dengan mudah merasa
terancam. Bila mereka melihat perubahan yang mendadak di dalam diri
kita atau bila mereka merasa bahwa kita mencoba membuat mereka
bertobat atau merubah mereka, maka mereka dapat menjadi sangat takut
dan tertutup.
Pertama-tama kita harus memperlihatkan kepada mereka bahwa kita
lebih mencintai mereka, bukan pertama-tama kita mau berkhotbah
tentang Injil kepada mereka. Sekali mereka mengalami sesuatu yang baru
dalam diri kita yang mereka sukai, mereka akan lebih terbuka untuk
mendengarkan. Setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap
apa yang kita sharingkan kepada mereka tenang hidup baru dalam Roh.
Bila hubungan kita dengan seseorang tidak baik atau ada masalah dalam
hal tertentu biasanya lebih baik pelan-pelan. Kita lebih bebas bila kita
dekat, hangat, bersahabat dan saling percaya dengan seseorang.
(IVC). Di lain pihak, kita tidak boleh diam terhadap orang mengenai apa
yang kita temukan. Sangat jarang mereka menemukan hidup baru yang
telah kita alami bila tidak ada yang menceritakan itu kepada mereka.
MATERI YANG DAPATMENOLONG:
Selama seminar keenam, anggota tim dapat menolong orang untuk
memilih bahan bacaan yang dapat membantu mereka untuk bertumbuh.
136
dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu. Dan Tuhan
menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari
suku Dan, kepandaian untuk mengajar. la telah memenuhi mereka
dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang
tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat
susunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda,
kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun,
yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang
segala sesuatu. Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab, dan
seorang yang ahli, yang telah dikaruniai Tuhan keahlian dan
pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan
untuk mendirikan tempat yang kudus, tempat menurut yang
diperintahkan Tuhan" (Kel.35:30 -36:1).
Bila Tuhan memilih pengrajin untuk membangun bait SuciNya, Dia
memenuhi mereka dengan Roh Kudus, dan Roh Kudus memberikan
kepada mereka kemampuan dan pengertian yang mereka butuhkan untuk
dapat membangun dengan baik. Ketrampilan mereka adalah karunia Roh
Kudus; kemampuan mereka untuk mengajar orang lain itu diilhami oleh
Tuhan. Walaupun Tuhan memberikan kepada orang Israel instruksi yang
khusus dan rinci untuk rencana tabernakel, mereka perlu diberi
kemampuan dan ketrampilan oleh Roh Kudus untuk melaksanakan
rencana itu sebaik-baiknya.
Tuhan sedang berkarya dalam membangun GerejaNya masa kini,
dengan cara yang sama seperti dulu Dia bekerja untuk membangun
tabernakelNya diantara orang Israel, atau membangun Komunitas
Kristiani di Korintus. Dia telah memanggil kita untuk menjadi pengrajin,
menjadi pembangun dalam rencanaNya. Dan Roh Kudus yang sama yang
memberi kemampuan dan pengertian kepada para pengrajin tabernakel
yang akan bekerja di dalam diri kita untuk memberi kemampuan dan
pengertian dan ketrampilan yang kita butuhkan untuk membangun umat
Allah. Roh Kudus hendak menjadikan kita pekerja-pekerja yang trampil.
5
Bila kita mulai bekerja di dalam Seminar Hidup dalam Roh, kita harus
siap untuk mendapatkan ketrampilan spiritual itu. Kita harus berpaling
kepada Tuhan dan membiarkan Roh Kudus memberi kepada kita
kebijaksanaan dan kemampuan yang kita butuhkan untuk membangun
dengan baik. Kita tidak acuh tak acuh dan lalai, mengharapkan Tuhan
untuk mengisi kelalaian kita dan mengatakan "Tuhan akan memelihara
segala-galanya".
(III.C). Kebanyakan paroki tidak mempunyai struktur semacam
komunias di mana orang dapat sharing hidup satu dengan yang lain untuk
tumbuh dalam hidup di dalam Roh.
Tuhan akan mengurus seminar-seminar kita dan kita boleh
mengandalkan Dia untuk melakukan perkara-perkara yang jauh di luar
kekuatan kita. Namun salah satu cara yang paling kuat yang dipakai
Tuhan untuk mengurus segalanya adalah dengan memberikan kepada kita
karunia-karunia roh yang membuat kita trampil dalam menuntun orang
kepada Dia. Nubuat, bahasa roh, penyembuhan, dan mujizat-mujizat
adalah karunia-karunia roh, namun demikian juga hikmat dan pengertian.
Memberikan ketrampilan kepada kita merupakan cara utama Tuhan untuk
mengurusi segalanya.
Kita bermaksud mendorong orang menjadi anggota gereja yang aktif
dan anggota paroki yang baik. Bukan berarti bahwa mereka yang harus
didorong untuk melibatkan diri di dalam banyak kegiatan-kegiatan
gereja. Pada kenyataannya banyak dari mereka yang perlu mengurangi
kegiatan-kegiatan mereka dalam hidup sehari-hari. Kita harus mendorong
mereka untuk memilih keterlibatan yang baik agar mereka menjadi
anggota gereja yang baik dan dengan demikian mereka dapat bertumbuh
di dalam Tuhan dan melayani Tuhan lebih baik. Apakah mereka akan
melakukan lebih banyak kegiatan, itu merupakan keputusan pribadi.
Bila seseorang mempercayakan kepada kita sejuta dollar, kita akan
sangat berhati-hati dengan uang itu. Mungkin kita akan menjadi sangat
terpukau dengan jumlah yang menjadi tanggung jawab kita itu. Namun
demikian setiap orang yang diberikan Tuhan untuk menjadi tanggung
jawab kita lebih berharga bagiNya daripada sejuta dollar. Dia
mempercayakan kepada kita pria dan wanita yang akan hidup selamalamanya, pria dan wanita yang demi mereka Dia mati. Dia menghendaki
kita untuk melayani mereka dengan penghormatan yang lebih daripada
sejuta dollar.
Banyak orang yang sudah mengalami pembebasan Roh, khususnya
bila mereka belum jadi anggota gereja yang aktif sebelumnya, akan
mengalami kekecewaan dalam liturgi pada hari minggu atau liturgi harian
sepanjang minggu; kecuali bila mereka sebelumnya diberi penjelasan
yang baik mengenai hal ini. Liturgi dimaksud sebagai suatu bagian
penting dalam hidup Rohani kita, tetapi kita tidak boleh mengatakan hal
ini seolah-olah meniadakan adanya kesulitan dalam perkara tersebut.
Kelompok doa dan komunitas Pembaruan Karismatik dirasakan
merupakan suatu pertemuan yang dibutuhkan oleh banyak orang saat ini.
(Di Indonesia ada lingkungan tapi kurang diarahkan).
Dengan terus terang kita harus menjelaskan pentingnya liturgi dan
menyatakan harapan bahwa bila gereja diperbarui, paroki dan lilturgi
dapat menjadi seperti yang dimaksudkan. Kita tidak menjadi orang
pengeritik, tetapi kita harus berpartisipasi sebagai pelayan, mencari
kesempatan di mana hidup baru kita dapat kita sharingkan dengan orang
lain.
(IV). Pada bagian ke empat dari presentasi itu ingin melakukan dua hal :
6
135
orang-orang untuk berpartisipasi secara teratur dalam kehidupan liturgi
Gereja, tetapi pengajaran ini hanya secara sederhana disusun untuk
menganjurkan beberapa sarana praktis yang dapat membantu mereka
untuk bertumbuh sebagai orang Kristen.
(II). Bagian tentang doa harus merupakan suatu dorongan untuk
menyediakan waktu dalam berdoa. Pengajaran dapat sederhana, tetapi
harus ada kesaksian pribadi. Pembicara harus menjelaskan berbagai cara
dia berdoa dan orang lain berdoa, agar orang yang ada di Seminar dapat
melihat berbagai macam cara berdoa yang dapat juga mereka lakukan.
Saat baik untuk menyinggung secara singkat bahwa Kitab Suci dibaca
dan dimengerti di dalam Gereja, seperti halnya di dalam Tradisi Kristen.
Kita tidak boleh hanya berpedoman pada bagaimana kita mengertinya
dengan penernagan Roh Kudus yang diberikan kepada setiap orang secara
individual.
Ada buku yang dapat sangat menolong, yang dapat dianjurkan olah
pembicara di sini Ralph Martin's “Hungry for God”. Practical help in
Personal Prayer. Buku ini menjelaskan secara luas peranan doa dalam
hubungan kita dengan Allah. Ini merupakan nasehat yang baik untuk
orang yang sedang mencoba membangun atau memupuk hidup doa yang
teratur.
SEMINAR-SEMINAR
Yesus berjanji kepada murid-muridNya pada malam perjamuan akhir
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan padamu
seorang Penolong yang lain;supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh
Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab Ia menyertai
kamu dan akan diam di dalam kamu”(Yoh. 14:16-17).
Yesus tahu bahwa apabila Dia tidak lagi berada didunia ini, para
muridNya tidak akan mampu mengalami kehidupan sebagaimana Dia
memanggil mereka dengan kekuatan dan kemampuan mereka sendiri.
Dia tahu bahwa orang Kristen membutuhkan kekuatan adikodrati,bahwa
mereka membutuhkan kekuatan dan kuasa Allah sendiri. Maka Dia
menjanjikan kepada para muridNya Roh Allah sendiri dan pada hari
Pentakosta, Roh itu dicurahkan ke atas mereka, untuk tetap tinggal
dengan orang-orang Kristen selama-lamanya. Hidup para rasul secara
radikal dirobah oleh Roh Kudus; mereka dapat mewartakan Injil Yesus
Kristus dengan kebenaran dan kuasa, kata-kata mereka disertai dengan
tanda dan mujizat, mereka terdorong untuk hidup bersama dalam
komunitas-komunitas yang baru, satu pikiran dan satu hati.
Kesaksian pribadi dapat dipergunakan secara efektif pada bagian ini.
Bila Pembicara dapat mensharingkan bagaimana pentingnya komunitas
baginya, orang-orang yang ada di Seminar akan lebih terbuka akan hal
itu.
Di masa kini orang-orang Kristen dari berbagai denominasi
menemukan kembali kuasa yang diberikan Yesus kepada umatNya
melalui Roh Kudus. Mereka menemukan kuasa untuk hidup bersama
dalam kasih dan damai, untuk menyembuhkan orang-orang sakit dan
menghibur mereka yang menderita serta menyembah Allah dengan
pujian yang baru dan berlimpah. Lebih dari itu mereka menemukan
hubungan pribadi yang lebih mendalam dengan Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Penyelamat. Kuasa Roh Kudus membuat perubahan yang
sungguh nyata didalam hidup mereka dan semakin banyak orang yang
dapat melihat kuasa ini bekerja, membuat mereka menginginkan hidup
baru bagi diri mereka sendiri. Di mana saja, orang-orang mulai hidup di
dalam hidup baru dalam Roh Kudus, dan mereka ingin tahu lebih banyak
tentang hidup itu, mereka ingin menemukan suatu hubungan baru
dengan Yesus.
134
7
(III). Tujuan dari bagian mengenai Komunitas ialah untuk memulai proses
untuk memikat orang agar menggabungkan diri dengan orang Kristen
lainnya dan untuk mau melanjutkan bertumbuh dengan mereka dan
melayani bersama dalam hidup Kristiani. Pada bagian ini kita terutama
menekankan fakta bahwa komunitas merupakan bagian dari rencana
Allah. Dalam seminar berikutnya, ditekankan tentang kebutuhan praktis
untuk membantu orang lain.
Seminar-seminar Hidup Dalam Roh Kudus disusun sebagai suatu
pengantar kepada suatu kehidupan di dalam kuasa Roh Kudus. Seminar
ini menyediakan suatu kesempatan kepada umat untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai kehidupan itu, serta membantu mereka mengambil
langkah-langkah pertama menuju suatu hubungan yang baru dengan
Tuhan. Bagi mereka yang belum atau bukan Kristen seminar-seminar ini
dapat merupakan suatu perkenalan/pendahuluan mengenai kekristenan
dan dapat merupakan saat untuk melakukan suatu komitmen yang
pertama kepada Yesus Kristus. Bagi mereka yang telah menjadi Kristen,
seminar-seminar ini menawarkan bantuan untuk dapat menemukan suatu
pembebasan yang lebih penuh dari Roh Kudus agar Ia dapat bekerja lebih
dalam di dalam dirinya menuju kehidupan Kristiani yang lebih
mendalam.
Seminar-seminar ini merupakan serentetan pembicaraan/pewartaan
dan sharing-sharing yang mengambil waktu selama 7 (tujuh) minggu.
Dalam minggu ke lima dari seminar ini diadakan kesempatan bagi orangorang untuk didukung dalam doa bagi pencurahan Roh Kudus. Keempat
minggu sebelum saat itu dititik-beratkan kepada penjelasan-penjelasan
mengenai dasar pewartaan Kristiani akan keselamatan dan apa
maksudnya pencurahan Roh. Selama dua minggu terakhir, pengajaran
akan berorientasi pada bagaimana pertumbuhan selanjutnya dari
kehidupan dalam Roh.
Seminar ini bukan saja sekedar suatu rentetan pembicaraan, namun
juga merupakan suatu kesempatan bagi umat Kristen, yang telah
menemukan suatu kepenuhan hidup dalam Roh, untuk berkumpul
bersama mereka yang ingin tahu lebih lanjut tentang hidup baru itu, untuk
berbagi pengalaman dan menolong mereka mengambil langkah-langkah
pertama menuju kepada suatu hidup baru bagi mereka sendiri. Karena
alasan inilah maka Tim yang memberikan seminar merupakan salah satu
unsur yang paling penting. Untuk dapat mengatur hubungan yang tepat
dan lancar dengan “para peserta seminar, maka sebaiknya setiap anggota
Tim harus bertanggung jawab atas 3-4 orang peserta.
8
KOMENTAR PADA PENYAJIAN
(I). DIAGRAM RODA : Hidup Kristiani dapat digambarkan seperti roda.
Pinggir roda dapat mengambarkan hidup Kristiani sehari-hari. Poros roda
merupakan sumber tenaga dan arah untuk seluruh roda. Poros ini
mempersatukan roda. Poros kehiduapn kristiani ialah Kristus sendiri
(merupakan tahta, pusat). Untuk mendapat tenaga dan penagarhan dari
poros sampai ke pinggir, perlu jari-jari roda. Jari-jari di dalam hidup
Kristiani ialah : Doa, Pendalaman Sabda Tuhan, Pelayanan dan
Komunitas. Hal-hal ini merupakan sarana untuk membuat seluruh hidup
kita kontak dengan Kristus, agar Dia dapat merubahnya dengan kitasa dan
pengarahanNya.
Tujuan dari diagram roda ialah agar umat menerapkannya dalam
praktek hidup sehari-hari, sehingga dengan demikian akan membuat
mereka bertumbuh sebagai orang Kristen. Diagram tidak mencoba
menjelaskan kehadiran Kristus di dalam diri orang. Tetapi hal ini lebih
berpusat pada sarana-sarana pokok untuk bertumbuh, bukan kehadiran
Kristus di dalam kelompok orang-orang Kristen yang committee, Tubuh
Kristus atau sakramen-sakramen. Dalam penyajian kita ingin mendorong
133
2. Roh Kudus bekerja melalui orang lain untuk membangun kita
inilah fungsi karunia-karunia Roh.
3. Hasil Pentakosta adalah menciptakan suatu Komunitas Kristiani
(Kis.2:41-47).
C. Kehidupan Gereja seperti yang ada di dalam kebanyakan paroki tak
cukup. Agar bertumbuh di dalam hidup dalam Roh, kita perlu
berkumpul dengan umat Kristen yang mempunyai pengalaman
yang sama dengan kita.
- Tuhan tak menginginkan kita meninggalkan Gereja, tetapi
menjadi lebih aktif, menjadi anggotanya yang lebih baik.
D. Jelaskan bagaimana membuat kontak dengan komunitas atau
kelompok doa. (secara singkat). Ikut sertakan kesaksian pribadi
akan tetapi pentingnya komunitas.
SHDR mempunyai sasaran yang terbatas. SHDR disusun hanya
sebagai awal, sebagai langkah pertama dalam suatu kehidupan yang sama
sekali baru. Untuk terus bertumbuh dan berkembang dalam kehidupan
baru ini mereka perlu bergabung dengan orang-orang lain yang
menghayati kehidupan yang sama untuk menerima dukungan dan
pengajaran-pengajaran lebih lanjut. Itulah sebabnya mengapa SHDR ini
harus diberikan dalam konteks suatu komunitas kristiani atau persekutuan
doa di mana orang sudah bersama-sama hidup dalam Roh. Orang-orang
yang telah selesai ikut SHDR perlu dibawa masuk kedalam kehidupan
kelompok-kelompok itu dimana mereka dapat menerima bimbingan dan
dukungan yang mereka butuhkan untuk melanjutkan kehidupan baru
mereka.
IV.Kita harus mensharingkan pengalaman kita kepada orang lain.
A. Salah satu bentuk/pelayanan ialah mensharingkan pengalaman kita
kepada orang lain.
B. Terhadap teman-teman dan keluarga kita harus mulai dengan
menunjukan bentuk kasih yang mereka dapat alami sebagai kasih,
dengan memperlihatkan buah dari hidup kita yang telah diubah.
C. Baru sesudah itu kita mensharingkan kepada mereka tentang Tuhan
apabila mereka nampaknya terbuka: jangan terlalu memaksa atau
menakuti-nakuti mereka tanpa perlu, tetapi jangan sampai tak
bersedia bicara mengenai Tuhan dengan mereka.
Tujuan Seminar Hidup Dalam Roh sangatlah terbatas. SHDR disusun
untuk menolong orang menemukan suatu hidup yang baru, lebih penuh
dan lebih baik sebagai orang Kristen dengan meletakkan atau
memperkokoh dasar-dasar suatu kehidupan Kristiani sejati.
132
9
TUJUAN:
“karena tidak seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain
daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus “
(1 Kor.3:11).
Maka seminar-seminar ini lebih menekankan bagian yang paling
mendasar dari hidup Kristiani: menanamkan seseorang di dalam Kristus.
Guna mencapai tujuan ini, maka ada 4 (empat) hal yang mau coba
dilakukan oleh SHDR.
1. Menolong mereka yang datang ke seminar untuk menjalin,
membangun kembali ataupun memperdalam suatu hubungan
pribadi dengan Kristus.
2. Menolong mereka yang ikut seminar menyerahkan diri kepada
karya Roh Kudus dalam hidupnya, agar mereka dapat mulai
mengalami kehadiranNya dan dapat mulai mengalami Dia
berkarya di dalam dan melalui diri mereka.
3.
4.
Menolong mereka yang ikut seminar untuk lebih penuh bersatu
dengan Kristus dengan menjadi bagian dari suatu komunitas atau
suatu kelompok orang-orang Kristen, dimana mereka dapat
berbagi pengalaman hidup Kristiani mereka dan dimana mereka
juga dapat menerima dukungan dalam menjalani kehidupan itu.
Menolong mereka untuk mulai menggunakan secara efektif
segala sarana untuk bertumbuh dalam relasi mereka dengan
Kristus.
Ada lebih banyak hal yang dibutuhkan orang-orang selain hal-hal di
atas, namun bagi kita lebih baik untuk melaksanakan apa yang dapat kita
lakukan sebaik-baiknya daripada mencoba memenuhi semua kebutuhan
dengan melakukan terlalu banyak, tetapi tak ada yang mencapai tujuan.
Dengan pelaksanaan yang baik, seminar ini akan membawa banyak orang
sampai kepada suatu titik dimana mereka ingin terus menjalani hidup
Kristiani yang sejati. Mereka telah memberikan/membuat komitmen
dasar: mereka telah mengalami Allah dan hasil-hasil dari iman mereka;
mereka telah menjadi haus akan segala sesuatu yang berasal dari Roh.
Mereka perlu bantuan kalau mereka mau terus, tetapi mereka harus siap
dahulu untuk mau terus melanjutkan.
SISTIMATIKA
Seminar Hidup Dalam Roh memiliki suatu sistimatik-sistimatik yang
sederhana, yang mengantar kepada dan membawa dari minggu yang
kelima. Dalam empat minggu pertama peserta seminar dipersiapkan
untuk berpaling dalam suatu cara yang lebih dalam kepada Tuhan,
membangun suatu hubungan yang lebih efektif dengan Dia. Dalam
minggu kelima mereka diantar untuk membuat suatu komitmen kepada
Kristus dan mereka didukung dalam doa untuk pencurahan Roh Kudus.
Dalam dua minggu terakhir mereka dibantu untuk masuk ke dalam suatu
proses pertumbuhan dalam hubungan baru dengan Tuhan yang sekarang
mereka miliki.
MINGGU 1: Di dalam seminar I setiap orang masih baru. Beberapa di
antara mereka perlu motivasi untuk membuat keputusan
10
3. Doa, pendalaman sabda Tuhan, pelayanan dan komunitas
adalah sarana pertumbuhan, cara untuk tinggal dalam kontak
dengan Kristus.
C.Hidup Kristiani bukanlah sesuatu yang kita hadapi sendiri, tetapi
bersama dengan orang-orang Kristen yang lain, antara lain, secara
khusus ini berarti bahwa secara teratur kita harus berpartisipasi di
dalam liturgi gereja.
II. Kita harus menyediakan waktu bersama Tuhan dalam doa setiap hari.
A.Hubungan pribadi (persahabatan) tidak berkembang tanpa dua
orang meluangkan waktu bersama-sama. Begitu juga kita harus
menyediakan waktu bersama Tuhan untuk bertumbuh dalam
hubungan denganNya.
B.Kita dapat mengharapkan Tuhan berbicara kepada kita dan
mengungkapkan diriNya kepada kita apabila kita memberikan
kesempatan padaNya.
C.Sediakan waktu setiap hari untuk berdoa dan membaca Kitab Suci.
- Tetapkan suatu waktu tertentu
- Cari suatu tempat
- Ibadat harian akan sangat menolong/doa ofisi.
Sharingkan kesaksian pribadi akan betapa pentingnya doa yang teratur
setiap hari. Sebutkan secara singkat pendalaman Kitab Suci/Sabda Tuhan.
III. Kita harus menjadi bagian dari suatu Komunitas Kristiani atau
kelompok doa.
A.Kita harus berkumpul bersama secara teratur dengan suatu
kelompok umat Kristen yang dengannya kita dapat berkembang
dalam apa yang telah kita alami.
B.Komunitas bukan suatu tambahan (yang boleh ada boleh tidak),
tetapi merupakan suatu keharusan untuk kehidupan dalam roh.
1. Rencana Allah bagi kita ialah agar kita datang kepadaNya
bersama orang lain, dalam satu Tubuh.
131
harus didorong untuk membuat Sabda Tuhan sebagai pedoman mereka.
(Diskusi). Ada beberapa alasan untuk mensharingkan apa yang terjadi
minggu yang lalu :
- Hal ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat
bahwa mereka tidak sendiri, apakah minggu itu baik untuk mereka,
buruk, tak penting, atau ketiga-tiganya. Bila mereka melihat bahwa
ada orang lain yang sama dengan mereka, seringkali tampak rasa lega
pada beberapa wajah.
- Melalui sharing mereka dapat saling menolong : “ya, saya juga
merasa demikian, dan beginlah cara saya menanganinya.”
- Melalui sharing Tim dapat mengetahui dimana orang berada dan
membimbing mereka dengan bantuan yang mereka perlukan.
- Membuat kekecewaan menjadi bisa diterima, walaupun mereka
takut bahwa mereka tidak seperti yang lain.
Anggota tim harus mempergunakan diskusi sebagai suatu kesempatan
untuk mendorong orang untuk terus bertumbuh (biarkan diri di bimbing
oleh Roh atau berdoa lebih banyak) dan juga membantu mereka dengan
masalahnya.
OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN
I. Agar dapat bertumbuh di dalam Roh, kita harus menggunakan sarana
pokok untuk pertumbuhan.
A. Dibaptis dalam Roh hanya suatu permulaan, sekarang kita perlu
bertumbuh di dalam hidup dalam roh.
B. Agar dapat bertumbuh, setiap orang memerlukan cara-cara yang
praktis dalam hidup kita; doa, pendalaman sabda Tuhan,
pelayanan. (Jelaskan roda diagram).
1. Kekuatan yang datang dari Roh Kudus membuat kita
bertumbuh.
2. Tapi kita perlu terus berkontak dengan Kristus, agar Roh Kudus
terus menguatkan kita.
130
mengikuti terus seminar ini. Semua peserta butuh suatu
orientasi tentang seminar-seminar ini yang akan
mempersiapkan mereka untuk memanfaatkan seminarseminar ini sebaik-baiknya. Seminar pertama ini
terutama bersifat perkenalan/pendahuluan. Presentasi
(pembicaraan/pengajaran) secara sederhana berbicara
tentang cinta kasih Allah dan kehendakNya untuk
menjalin suatu hubungan pribadi dengan kita. Bagian
terbesar presentasi menjelaskan tentang program
seminar.
MINGGU2 : Seminar kedua berpusat pada perlunya orang-orang
menyadari betapa pentingnya hal yang sedang mereka
tempuh pada saat ini. Sebagai seorang Kristen yang
setia dibaptis dalam Roh itu menyangkut suatu orientasi
kembali tentang hidup yang jelas berbeda dari cara
berpikirnya orang-orang modern biasa dan dapat
dikatakan sebagai suatu revolusi dalam cara
memandang dunia. Presentasi menjelaskan inti
pewartaan Injil dalam suatu cara yang memungkinkan
peserta seminar menyadari betapa agung keselamatan
yang ditawarkan kepada mereka dan betapa besar
perbedaan kehidupan di bawah kekuasaan Kristus dan
kehidupan di bawah kekuasaan dunia.
MINGGU 3 : Seminar ketiga berpusat pada janji akan suatu
kehidupan baru. Hal ini membantu para peserta seminar
menyadari kebaikan dari anugerah yang ditawarkan
Tuhan kepada mereka. Ini merupakan seminar di mana
diberikan penjelasan mengenai apa artinya
dibaptis dalam Roh (pencurahan Roh).
MINGGU 4: Seminar keempat merupakan minggu persiapan kearah
komitmen kepada Kristus dan untuk pencurahan Roh.
Minggu ini merupakan minggu di mana langkahlangkah untuk memulai hidup Kristiani (atau
11
membentuk kembali atau memperdalam hidup
Kristiani) dijelaskan. Ini merupakan minggu dimana
orientasi kembali yang dibutuhkan dari kehidupan
seseorang itu tercapai. Presentasi menjelaskan
bagaimana berpaling kepada Tuhan (pertobatan dan
iman) dan segala hal yang menyangkut pencurahan Roh.
Dalam kontak pribadi dengan pemimpin kelompok
sharing, peserta seminar dapat menangani masalah
apapun dan menerima bantuan pribadi.
MINGGU 5 : Seminar kelima adalah seminar dimana orang-orang
dibimbing/dibawa kepada: suatu komitmen kepada
Kristus didukung dalam doa untuk pencurahan Roh: dan
menerima karunia-karunia roh, terutama karunia berdoa
dalam Roh. Seluruh seminar dipusatkan pada membuat
komitmen kepada Kristus dan untuk doa agar Roh
dibebaskan untuk berkarya penuh dalam diri masingmasing.
MINGGU 6 : Seminar keenam merupakan session pertama untuk
bagaimana meneruskan hidup Kistiani. Disini peserta
membuat keputusan dan perubahan-perubahan hidupnya
yang perlu untuk mempertahankan kehidupan baru yang
mulai dialami. Presentasi minggu ini berpusat pada waktu
untuk doa pribadi dan komunitas.
MINGGU 7 : Seminar ketujuh merupakan session terakhir, bertujuan
membantu peserta dalam meneruskan kehidupan dalam
Roh ini, terutama dalam langkah-langkah nyata yang perlu
diambil untuk menjadi bagian dari suatu komunitas atau
persekutuan doa. Presentasi berpusat pada karya Roh
Kudus yang merubah kita, kesulitan-kesulitan dan
cobaan-cobaan yang akan dihadapi dan cara memasuki
suatu kehidupan komunitas atau persekutuan doa.
12
C. KONTAK PRIBADI.
Setelah diskusi, anggota Tim harus menggunakan waktu untuk
berbicara dengan siapa saja yang nampaknya mempunyai masalah
yang membutuhkan bantuan, atau membuat janji untuk bertemu
dengannya.
KOMENTAR PADA DINAMIKA
Minggu setelah minggu kelima biasanya sangat berbeda untuk setiap
orang di dalam seminar. Orang akan terlibat di dalam berbagai reksireaksi dan emosi-emosi. Reaksi yang paling umum, perasaan enak yang
sungguh-sungguh (orang itu mengalami suatu emosi dan pengalaman
spiritual yang membuat dia merasa lebih bebas dari pada yang pernah
dialami sebelumnya): suatu perasaan “saya harap agar ini bertahan terus”
(orang ini telah mengalami sesuatu keragu-raguan dan ketakutan bahwa
dia mungkin “kehilangan itu” kalau tidak hati-hati), kekecewaan
(seseorng kecewa karena pengalamannya tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan sebelumnya, atau karena dia belum berdoa dalam bahasa
Roh); dan suatu reaksi yang mencakup semua perasaan-perasaan ini
dalam kurun waktu seminggu itu (mungkin kebanyakan termasuk dalam
katagori ini). Setiap reaksi-reaksi ini harus diperlukan dengan halus dan
cinta kasih. Setiap orang harus merasa bahwa anggota tim mengerti apa
yang sedang mereka alami dan dia amat bersedia untuk membicarakan
atau berdoa mengenai hal itu dengan dia. Anggota Tim jangan sampai
menghilangkan perasaan enak itu, atau menuntut dari siapapun lebih dari
apa yang dapat diberikannya, atau memperlakukan rasa ragu dan kecewa
mereka sebagai hal yang sepele/mentertawakan. Seminar ke-enam
haruslah merupakan saat di mana orang mulai beralih dari cara
menghayati hidup dalam Roh berdasarkan perasaan-perasaan mereka,
menuju iman. Mereka yang kecewa harus didorong untuk beriman.
Mungkin mereka perlu untuk didoakan lagi untuk berbahasa roh atau
hanya mendorong untuk terus berdoa dengan mengucapkan bunyi-bunyi
itu, walaupun mereka tidak puas dengan itu. Kita harus menolong orang
yang memusatkan perasaan enak itu untuk melayani Tuhan. Semua orang
129
3. Diskusikan bagaimana membantu orang yang mempunyai masalah
sejak minggu lalu.
- Mereka yang nampaknya tak mengalami apa-apa.
- Mereka yang belum berdoa dalam bahasa Roh (sesuai dengan
keinginan mereka).
- Mereka yang sudah menemui masalah atau kesulitan.
4. Diskusikan bagaimana membantu dalam fase yang baru (beralih dari
Seminar Hidup Dalam Roh menuju kepada suatu hidup dalam Roh
yang berkesinambungan.)
- Mendorong mereka untuk membuat komitmen yang ingin mereka
lakukan.
- Membantu mereka untuk berkontak dengan komunitas atau
kelompok doa.
Keempat minggu pertama dari seminar-seminar berpusat pada amanat
Dasar Kristiani : mereka merupakan penjelasan dari keempat Kebenaran
Pokok Kristiani yang disajikan dalam session pendahuluan dan dikemas
untuk menuntun seseorang membuat suatu penyerahan diri yang lebih
dalam kepada Kristus. Kedua minggu terakhir merupakan suatu petunjuk
tentang bagaimana melanjutkan penyerahan baru ini. Mereka merupakan
petunjuk-petunjuk “follow up” dan dibuat untuk membuat jelas adanya
kebutuhan lebih banyak yang perlu terjadi dalam kehidupan orang-orang
agar awal baru ini dapat menjadi efektif dalam suatu kehidupan baru.
5. Berdoa untuk seminar dan orang yang mengikutinya.
SEMINAR 6
A. PENGAJARAN :
1. Agar bertumbuh di dalam hidup dalam Roh, kita harus
memanfaatkan sarana-sarana pokok untuk bertumbuh, terutama
doa pribadi dan menjadi bagian dari suatu komunitas.
2. Kita harus meluangkan waktu bersama Tuhan dengan berdoa setiap
hari.
3. Kita harus menjadi bagian dari suatu Komunitas Kristiani atau
kelompok doa.
4. Kita harus secara damai mensharingkan apa yang telah kita alami
dengan orang lain.
B. KELOMPOK SHARING:
PERTANYAAN SHARING: Sharingkan apa yang terjadi dalam
dirimu sejak minggu lalu. Setelah orang menceritakan apa yang telah
terjadi minggu lalu, maka pemimpin harus mendorong suatu diskusi
mengenai doa pribadi dan komunitas apabila hal seperti itu tidak
muncul waktu sharing. Dia harus mensharingkan pengalaman
pribadinya tentang dua hal ini.
128
13
SEMINAR 6
TIM
Yesus meraih manusia melalui anggota-anggota TubuhNya. Hidup
baru yang ingin diberikanNya, ditawarkanNya melalui pria dan wanita
yang sudah menghayati hidup dalam Roh. Diatas segalanya hidup di
dalam Seminar Hidup Dalam Roh merupakan suatu kelompok orangorang Kristen yang telah diberikan kepenuhan hidup dalam Roh, yang
berkumpul bersama untuk membagikan anugerah itu kepada mereka yang
belum menemukannya.
Anggota-anggota tim adalah pertama-tama saksi-saksi. Mereka
merupakan orang, pria dan wanita yang menghayati hidup dalam Roh dan
dapat bersaksi atas realitas dan efektivitas hidup itu di dalam diri mereka.
Untuk dapat menjadi saksi mereka harus mampu berbicara tentang
kebenaran cara sederhana. Orang-orang tidak hanya melihat hidup itu di
dalam diri mereka tapi juga belajar dari mereka.
Yesuslah yang mempermandikan dalam Roh. Tim merupakan anggotaanggota TubuhNya. Melalui mereka Ia bekerja. Ia mempercayakan
RohNya kepada mereka agar memperkenankan/memberi jalan kepada
RohNya untuk berbicara dan bertindak melalui mereka. Orang-orang
dapat berjumpa dengan Dia dalam suatu cara yang baru. Nasehat Paulus
kepada Timotius tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang pelayan
(hamba) Tuhan, berlaku juga bagi mereka yang bekerja dalam Seminar
Hidup Dalam Roh:
“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah, karena engkau
muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu,
dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekun
dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau....... "
(1 Tim.4:12.16).
14
PERTUMBUHAN
TUJUAN:
Membentuk orang agar membuat suatu keputusan untuk mengambil
langkah-langkah yang mereka butuhkan, supaya mereka bertumbuh di
dalam hidup dalam Roh.
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang
siapa tinggal didalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,
sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh. 15:5).
Minggu ke-enam adalah minggu untuk pertumbuhan yang mantap.
Orang dalam seminar telah memulai sesuatu yang baru. Sekarang kepada
mereka harus diajarkan cara-cara yang praktis, agar apa yang telah
mereka mulai akan menjadi sesuatu yang mantap dan yang akan bertahan
lama. Seperti halnya pada minggu keempat, minggu keenam adalah
minggu yang bersifat praktis dan berisi petunjuk-petunjuk yang mengajar
orang bagaimana harus mengambil langkah-langkah yang pasti.
PERTEMUAN TIM YANG KEENAM
1. Meninjau seminar minggu yang lalu.
- Diskusi masalah-masalah yang muncul dan bagaimana
menanganinya.
- Perhatikan daftar hadir dan apa yang dapat dilakukan oleh mereka.
2. Bicarakan seminar yang ke enam.
- Mengetahui tujuan yang akan dicapai.
- Bicarakan mengenai pertanyaan-pertanyaan untuk diskusi, mengerti
apa yang harus dicapai.
127
kesanggupannya untuk menerima. Hal pertama yang perlu dilakukan
ialah mencintai mereka lebih daripada sebelumnya dan melayani
mereka. Perubahan dalam dirimu akan menjadi saksi akan Kristus.
Bergaulah dengan mereka yang terdekat denganmu terutama
keluargamu: Kita akan membicarakan mengenai bagaimana
mensharingkan apa yang telah kita temukan minggu depan. Kita juga
akan membicarakan tentang bagaimana bertumbuh di dalamnya.
Kalian membutuhkan instruksi lebih sekarang, setelah kalau dibaptis
dalam Roh Kudus, daripada sebelumnya.
KOMENTAR PADA PENYAJIAN
Hanya sedikit yang perlu ditambahkan pada apa yang ditulis pada
outline yang terperinci. Penjelasan harus sederhana dan jelas. Semuanya
harus ditujukan kepada sikap dan dorongan beriman. Makin sedikit
berbicara dan lebih banyak berdoa semakin lebih baik.
126
ANGGOTA TIM
1. Ketika Paulus menasehati Timotius bagaimana memilih orang
untuk membantunya, ia mengajukan dua ciri yang penting:
kesetiaan dan kemampuan.
Jadi orang itu haruslah setia dan dapat diandalkan dan
bertanggung jawab akan pelayanannya, dan mampu melaksanakan
tugasnya untuk juga mengajar orang lain (2 Tim.2:2). la perlu karuniakarunia Roh dan kemampuan/bakat untuk melaksanakan apa yang
harus dilakukan.
2. Untuk bisa setia seseorang haruslah memiliki ciri-ciri tertentu:
* la harus mempunyai kewajiban penuh (commitment) terhadap
pembaruan gereja dalam kuasa Roh. la percaya penuh dalam
pewartaan seminar-seminar ini dan penuh dedikasi pada
pembaruan gereja. Tanpa ini ia tidak akan memiliki motivasi kuat
untuk menjadi setia dan tekun, baik dalam tugas maupun sebagai
anggota tim.
3. Anggota tim sebaiknya sehat Rohaniah maupun kehidupan
perasaannya. la menjalankan kehidupan kristianinya dengan baik,
tanpa ada masalah kejiwaan yang serius ataupun gangguan
perasaan.
4. Anggota tim seyogyanya dewasa dalam kehidupan kristianinya. la
seharusnya hidup sesuai dengan apa yang dikatakannya. Hal ini
memang merupakan suatu proses yang memakan waktu
cukup lama. Dan setiap orang Kristen seharusnya diberi
kesempatan untuk berkembang ke arah kedewasaan iman
sebelum bekerja dalam suatu Seminar Hidup Dalam Roh.
5. Kemungkinan seorang itu setia, sehat dan dewasa Rohaniah, ada
komitmen pada pembaruan gereja, namun toh ia kurang
mampu melaksanakan pelayanan/tugas sebagai anggota Tim
secara efektif. Karena itu agar dapat melaksanakan tugasnya
dengan sebaik mungkin sebagai anggota tim, seseorang harus juga
memiliki karunia - karunia untuk tugasnya. Karunia-karunia ini dapat
merupakan k emampuan-kemampuan b iasa y ang tidak
15
khusus Kristiani, misalnya:
- kemampuan berbicara dengan orang-orang tanpa takuttakut/ragu/malu2.
- kemampuan berbicara/menerangkan dengan jelas, dapat
dimengerti semua orang.
- ada kekuatan diri yang mengundang rasa segan.
Namun Tuhan juga memberi karunia-karunia ataupun kemampuankemampuan Rohaniah yang lebih penting dari yang disebut tadi, yaitu;
- kemampuan berbicara tentang Tuhan dalam suatu cara yang
dapat membantu orang-orang mengalami Dia secara nyata.
- kemampuan Rohani untuk dapat membedakan apakah
seseorang itu diilhami (dipakai dalam Roh) Roh Tuhan atau
roh-roh lainnya.
- suatu kebijaksanaan yang memberikan pengertian mengenai
apa yang dibutuhkan seseorang.
St. Paulus menulis tentang orang-orang yang melayani Tuhan sbb.:
"Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku
berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu
memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kamu
pikirkan, tetapi hendaklah kamu demikian rupa sehingga kamu
menguasai diri menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah
kepada kamu masing-masing. Sebab sama seperti pada satu tubuh
kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota
mempunyai tugas yang sama; demikian juga kita, walaupun
banyak, adalah satu tubuh didalam Kristus; tetapi kita masingmasing adalah anggota seorang terhadap yang lain. demikianlah
kita mempunyai karunia berlain-lainan menurut kasih karunia
yang dianugerahkan kepada kita" (Roma 12:3-6).
Kita harus menerima kata-kata St.Paulus ini agar dapat
mengembangkan suatu Seminar Hidup Dalam Roh yang baik. Tuhan
tidak memberikan semua karunia-karunia untuk setiap orang. Ini tidak
berarti bahwa seorang Kristen lebih baik dari yang lain. Yang jelas
16
minggu ini, pergunakan waktu cukup banyak untuk pujian dan syukur;
lakukanlah itu dengan bersuara, bila engkau dapat melakukannya
tanpa mengganggu orang lain, dan kemungkinan engkau akan
menemukan bahwa engkau dapat memuji Tuhan dalam bahasa Roh.
Tetapi apakah itu dengan bahasa Roh atau dengan kata-katamu hal itu
tidak penting asal engkau memuji dan bersyukur kepadaNya atas
karunia rohNya. Bila engkau tak yakin, teruskan saja apa yang telah
engkau lakukan, dan mohon kepada Tuhan untuk membentuknya
menjadi karunia bahasa Roh, bila itu belum.
2. Waspadalah bahwa setan dapat menggoda seseorang supaya menjadi
bimbang. Setan mencari kesempatan untuk merampas dari siapa saja
karunia Tuhan. Untuk itu dia selalu mencegah engkau untuk
memperolehnya, dengan mencegahmu untuk menggunakannya. Bila
dia dapat meyakinkan bahwa kunci yang ada di tanganmu bukanlah
kunci untuk pintu itu, ia dapat mencegahmu untuk
mempergunakannya membuka pintu itu. Jangan biarkan perasaan
ragu-ragu mengganggumu. Ingatlah bahwa Allah menjanjikanNya dan
engkau mohon untuk itu.
3. Engkau tak dapat mengharapkan segala masalahmu hilang sekaligus
walaupun banyak diantaranya. Roh Kudus akan membuat perubahan
besar dalam dirimu dan engkau akan melihat itu. Tetapi tidak
semuanya akan berubah. Beberapa hal akan makan waktu untuk
diusahakan. Tetapi sekarang engkau mempunyai kekuatan baru yang
dapat engkau pergunakan untuk mengusahakannya.
4. Setialah dalam doa setiap hari dan pertemuan komunitas. Berdoalah
dalam bahasa Roh setiap hari. Usahakan agar sebagian besar doamu
dalam bahasa Roh setiap hari. Usahakan agar sebagian besar doamu
merupakan pujian dan syukur, dengan kata-katamu sendiri. “Dia yang
setia dalam perkara kecil, akan diberikan tanggung jawab dalam
perkara besar” (Mat.25:21). Apa yang akan terjadi malam ini hanyalah
suatu permulaan.
5. Hati-hatilah dalam mensharingkan pengalamanmu pada orang lain.
Ada kemungkinan orang takut, bila diberikan sesuatu yang melebihi
125
4. Jangan pergi sesudah engkau didoakan, tetapi tunggu sampai
selesai bersama-sama. Sambil menunggu, berdoalah untuk saudarasaudara dan pujilah Tuhan. Kita membutuhkan suasana doa
memenuhi ruangan sampai kita selesai.
B. BAGIAN DOA:
1. NYANYIAN DAN DOAPEMBUKAAN.
2. JANJI KEPADAKRISTUS
- Apakah engkau menyangkal setan serta segala perbuatanya yang siasia?
- Percayalah engkau, bahwa Yesus adalah Putera Allah, bahwa Ia
telah mati untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita, dan bahwa Ia
telah bangkit untuk membawakan kita hidup baru?
- Maukah engkau mengikuti Yesus sebagai Tuhanmu?
Tuhan Yesus, mulai saat ini aku ingin menjadi milikku. Aku ingin
dibebaskan dari kekuasaan kegelapan serta perbudakan setan. Aku ingin
masuk KerajaanMu dan menjadi bagian/umatMu. Aku akan
memalingkan diri dari segala dosa dan perbuatan salah, dan aku akan
menjauhi segala sesuatu yang dapat membawa kepada perbuatanperbuatan tadi. Aku mohon, supaya engkau mengampuni segala dosa
yang telah kulakukan itu. Aku mempersembahkan hidupku kepadamu,
dan aku berjanji akan mentaati Dikau sebagai Tuhanku. Aku mohon
kepadaMu untuk mempermandikan aku di dalam Roh Kudus serta
memberikan kepadaku karunia berbahasa Roh.
C. PESAN TERAKHIR:
1. Tiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Perasaan
bukanlah yang terpenting. Carilah cara-cara baruAllah berkarya dalam
dirimu dan tanggapilah itu: suatu keinginan baru untuk berdoa,
membaca Kitab Suci dll. Bila engkau tidak tidak berbahasa Roh malam
ini, janganlah cemas. Harapkanlah bahwa itu akan datang segera.
Jangan membuat kesalahan untuk menyamakan “dibaptis dalam Roh”
dengan “memperoleh karunia bahasa Roh”. Di dalam doamu selama
124
setiap orang Kristen memiliki tempat yang berbeda dalam keseluruhan
tubuh Kristus. Banyak orang yang merupakan calon untuk petugas
Seminar Hidup Dalam Roh, tapi banyak juga tidak. Masalah yang
umum dihadapi bukanlah orang-orang yang berpikir terlalu tinggi
mengenai dirinya tetapi orang-orang yang terlalu takut bekerja dalam
Seminar Hidup Dalam Roh ini, meskipun sesungguhnya Tuhan telah
memberikan karunia-karunia untuk itu kepadanya.
Mereka haruslah mengerti bahwa: "Sebab Allah memberikan
kepada kita bukan Roh ketakutan, melainkan Roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban " (2Tim. 1:7).
Sebaliknya banyak juga orang yang sebaiknya tidak ikut bekerja dalam
Seminar Hidup Dalam Roh meskipun mereka ingin. Mereka yang
memilih anggota-anggota suatu Tim haruslah yakin bahwa-kita harus
memilih mereka yang diberi kemampuan untuk itu oleh Tuhan dan
bukan "asal saja".
6. Di samping memiliki karunia-karunia, seorang anggota Tim
haruslah juga mempunyai pengalaman (telah mengalami sendiri),
yang memungkinkan ia mampu menolong orang-orang lain
memasuki kepenuhan hidup dalam Roh Kudus, la sendiri haruslah juga
telah menyerahkan diri kepada karunia berdoa dalam bahasa
Roh, karena tanpa itu ia akan sulit menolong orang lain untuk juga
melakukan hal yang sama, (melalui sharing dan sebagainya).
7. Anggota Tim sendiri harus sudah mengikuti/mengalami Seminar
Hidup Dalam Roh. Dengan memiliki pengalaman sendiri ia
telah mudah dapat menolong orang lain dalam segala apa yang ia
akan dan lebih alami selama seminar.
PERANAN TIM
a. Menjadi ragi dalam seminar, "menghidupkan"
- berdoa secara aktif
- bernyanyi dengan semangat
- mengikuti petunjuk pemimpin Tim secara langsung
17
b.
c.
d.
e.
- selalu gembira
- memulai percakapan dengan ramah/bersahabat dengan orangorang yang datang,
- mendengarkan dengan penuh perhatian pengajaran-pengajaran.
memimpin kelompok sharing setelah pengajaran.
menolong, menyemangati, memberi nasehat-nasehat pada peserta
seminar,
mendoakan orang-orang untuk pencurahan roh (kepenuhan Roh) dan
membantu mereka menanggapi karunia berdoa dalam bahasa Roh
dan karunia bernubuat. "
Berdoa bagi seminar dan para peserta serta petugas seminar.
WAKTU:
- hadir dalam setiap pertemuan Tim
- dalam setiap seminar harus selalu hadir di awal sampai akhir
- bertemu dengan anggota kelompok sharingnya di antara minggu
ke4 dan minggu ke5
- kadang-kadang menghubungi mereka yang tidak hadir, bertemu
dengan mereka dan menjelaskan seminar yang tak diikuti.
PEMIMPIN TIM
Pemimpin Tim harus mempunyai kwalitas yang sama dalam hal
kesetiaan dan mempunyai kemampuan seperti halnya anggota Tim. Tetapi
dalam memilih seorang pemimpin Tim, kita juga harus memilih seseorang
yang dapat menjadi gembala, seseorang yang dapat membawa dan
membentuk anggota menjadi suatu komunitas. Dia bertanggung jawab
atas berlangsungnya seminar secara keseluruhan dan memperhatikan
semua peserta, mempunyai fungsi sebagai penatua di dalam komunitas
kristiani. Kita memilih seseorang yang dapat menjadi guru, seseorang
yang dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang baru secara jelas
dan tegas di dalam dasar-dasar hidup Kristiani. Peranan seorang gembala
dan guru menuntut adanya karunia Roh yang khusus (Ef.4:l 1). Bila Tuhan
tidak bekerja melalui seseorang dengan cara-cara ini, maka dia tidak akan
mampu melakukan tugas-tugas yang perlu ia lakukan.
18
Jangan mengharapkan Roh Kudus akan memaksamu untuk
berbahasa Roh, engkau harus menginginkannya. Roh Kudus tidak
“melangkahi kita”. Dia membiarkan kita bebas.
-“Mereka mulai berkata-kata dalam bahasa lain, seperti yang
diberikan oleh Roh itu kepada mereka. Untuk mengatakannya”.
(Kis.2:4). Kita berkata-kata, Roh membentuk kata-kata itu. Bila
Roh Kudus akan mengilhami kita untuk menulis sepucuk surat,
kita harus duduk dan menulis. Demikian pula bila Roh Kudus
mengilhami kita untuk berbicara dalam bahasa Roh, maka kita
harus berkata-kata.
- Sesudah engkau mohon untuk dibaptis dalam Roh Kudus dan
memohon karunia bahasa Roh, kemudian tanggapilah itu.
Mulailah dengan mengeluarkan kata-kata, bila perlu mulai
dengan membuat bunyi yang tak berarti, Roh Kudus akan
membentuknya.
- Setir roda mobil lebih mudah diputar kalau mobil bergerak,
demikian juga dengan Roh Kudus, akan lebih mudah membentuk
karunia bahasa Roh bila kita sedang berkata-kata.
- Jangan berdoa dalam bahasa Indonesia/Inggris atau dalam bahasa
yang engkau kenal. Jangan takut bahwa itu hanya dari dirimu
sendiri dan bukan dari Roh Kudus. Jangan menganalisa bunyibunyi itu. Jangan khawatir bahwa bila hal itu seperti bunyi-bunyi
bayi.
- Jadikan bunyi-bunyi itu sebagai suatu tindakan menyembah
Allah. Pusatkan dirimu padaNya dan bukan pada bunyi-bunyi itu.
Beberapa diantaramu akan juga diberi karunia bernubuat dalam
bahasa Indonesia/Inggris (yang dapat dimengerti): suatu pesan
atau doa yang diilhami. Tanggapilah dan ungkapkanlah itu.
3. Beberapa sikap yang tepat dan penting. Relax, semakin relax kita,
semakin mudah menerima karunia-karunia Tuhan. Lebih sulit
untuk meletakkan sesuatu dalam tangan yang dikepal dari pada
tangan yang terbuka relax. Jangan takut akan bunyi yang aneh.
Tuhan mencintaimu dan ingin bahwa engkau mengalami cintanya
dalam cara yang baru.
123
didukung dalam doa. Seringkali tidak ada cukup waktu untuk
berdoa bersama orang dengan baik, memberi perhatian yang
mereka perlukan dan memberikan waktu yang cukup kepada
mereka untuk menjawab Tuhan.
Selain itu, session doa jangan ritual, tetapi orang harus ditolong
secara pribadi dan berdoa dengan mereka cukup lama bila itu
menolong. Ada kemungkinan memperpanjang seminar seminggu
lagi dan mengakhiri seluruh seminar dengan Perayaan Ekaristi.
dapat juga diadakan Perayaan Ekaristi pada waktu lain dalam
minggu ini.
OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN
A. PENJELASAN PENDAHULUAN.
1. Kita berkumpul di sini untuk menagih janji Kristus akan Roh
Kudus (Luk.11:13).
Jelaskan apa yang akan terjadi pada bagian doa (sebutkan tentang
upacara pembaruan janji baptis, pengusiran setan, bagaimana
orang berdoa bagi mereka). Jelaskan bahwa bagian doa untuk
membebaskan kuasa Roh mengikuti model upacara sakramen
baptis.
Tuhanlah yang akan membaptis dalam Roh Kudus. Kami akan
menumpangkan tangan atasmu dan berdoa bersamamu. Mintalah
kepadaNya untuk memberi apa yang telah dijanjikanNya dan
harapkanlah itu. Hal yang berbeda akan terjadi dengan orang yang
berbeda. Jangan mencari suatu pengalaman tertentu. Hanya
palingkanlah dirimu kepada Tuhan dan terimalah suatu hidup baru
dalam Roh Kudus dari padaNya.
2. Bagaimana menanggapi karunia bahasa roh. Bahasa Roh akan
muncul bila orang itu dibaptis dalam Roh Kudus. Setiap orang
seharusnya mau menerima karunia bahasa Roh, karena itu
merupakan karunia Tuhan. Kita tidak pernah boleh mengatakan
pada Tuhan, “Saya mau apa saja yang Engkau sediakan bagiku,
kecuali, ….”
122
Dalam memilih pemimpin Tim, kita juga harus memilih seseorang
yang sudah matang dan mantap di dalam hidup Kristiani, seseorang yang
dapat disegani oleh orang-orang yang mengikuti seminar. Hidupnya harus
ditandai dengan ciri-ciri yang diharapkan oleh St.Paulus bagi pemilik
jemaat (pembesar-pembesar, uskup, penatua-penatua) di dalam satu
komunitas Kristiani (I Tim.3:1-7; Tit.1:7-9). Ciri-ciri tertera dibawah:
Setiap pemimpin Tim perlu dilatih bekerja di dalam Seminar Hidup
Dalam Roh. Banyaknya latihan yang diperlukan akan tergantung dari
tingkat kematangannya sebagai pekerja pastoral dan pemimpin kristiani.
Seorang yang sudah matang sebagai pekerja dan telah berfungsi sebagai
pemimpin pastoral di dalam suatu kelompok Karismatik hanya perlu
belajar cara bekerjanya Seminar Hidup Dalam Roh. Di pihak lain,
seseorang yang baru mulai tumbuh di dalam kepemimpinan pastoral dan
pengajar akan membutuhkan cukup banyak pengalaman bekerja dalam
SHDR sebelum Ia dapat memimpinnya. Dia tidak hanya perlu belajar
tentang pekerjaan yang perlu dilakukan dalam program, tetapi dia perlu
tumbuh dalam kematangan di dalam melayani orang lain.
Bekerja dalam Seminar Hidup Dalam Roh adalah salah satu cara yang
paling baik untuk seseorang yang mempunyai karunia pastoral dan
mengajar untuk mulai belajar tumbuh di dalam menggunakan karuniakarunianya itu.
Pengalaman di dalam membantu orang lain meletakkan dasar suatu
kehidupan Kristiani akan memberi kesan pada orang itu akan pentingnya
dasar yang kokoh di dalam Kristus. Banyak pemimpin pada saat ini
merasa” dirinya hanya mencoba untuk menambahkan cerita-cerita hidup
kristiani ke dalam dirinya tanpa adanya suatu dasar, suatu masalah yang
siap dihindari petugas pastoral di dalam suatu Seminar Hidup Dalam Roh
juga memberi tempat di mana seseorang dapat bekerja secara langsung
dengan orang lain dan melihat hasil-hasil dari usahanya dalam waktu
yang singkat. Dia akan lebih mudah melihat usahanya menghasilkan buah
dan dia akan belajar lebih cepat lagi.
19
PERANAN PEMIMPIN TIM
- Mengawasi seminar dan mengusahakan agar segalanya
berjalan dengan lancar.
- Mengusahakan agar setiap orang dalam seminar dilayani/
diperhatikan.
- Sebanyak mungkin memberikan pengajaran (kalau tidak semua)
dalam seminar; selalu memberikan session pendahuluan;
memimpin seminar dan memberikan sedikitnya bagian
terakhir dari session terakhir
- Membentuk anggota-anggota Tim menjadi satu Tim yang bersatu
dalam RohKudus dan mampu bekerjasama untuk Tuhan.
- Mengurusi anggota Tim dan menolong mereka belajar
meningkatkan pelayanannya kepada Tuhan.
WAKTU:
Sama seperti anggota Tim tetapi dengan tambahan tugas
mempersiapkan pertemuan-pertemuan Tim & pengajarannya.
KEPRIBADIAN
- Integritas yang tidak perlu diragukan.
- Tidak sombong, angkuh, tinggi hati, tidak cepat naik
darah/tersinggung.
- Tidak pemabuk/peminum yang berat, tidak suka kekerasan, tidak
tamak, tidak cari kedudukan, opportunist.
- Ramah (dapat menjadi teman dari mereka yang tidak dikenalpun).
- Pencinta kebaikan, sehat akal budi, penuh penguasaan diri.
- Seorang pendoa/suci, seorang pengajar yang baik/mampu.
- Dapat mengatur/mengurus rumah tangganya dengan baik, teguh
pada kata-kata yang diajarkan.
- Bukan orang yang baru bertobat, disukai orang-orang lain.
- Berpegang teguh pada Sabda seperti yang diajarkan
20
sedikit dorongan. Ada yang membutuhkan kesabaran dan dorongan. Ada
orang yang tidak baik untuk didorong sama sekali. Kita harus
membiarkan Roh membimbing kita dan memberi kita kebijaksanaan
bagaimana kita dapat menolong orang. Seringkali orang dapat ditolong
agak mudah untuk menanggapi bahasa Roh. Banyak, mungkin
kebanyakan, tidak akan mengerti atau menurut instruksi yang diberikan
dalam kata-kata pengantar.
Sesudah mendoakan orang untuk pencurahan Roh, anggota tim perlu
membungkuk atau berlutut dan menanyakan orang itu apakah dia mau
didoakan untuk bisa berbahasa Roh. Bila ia mengatakan Ya, dia harus
didorong untuk mengeluarkan, membuat bunyi-bunyian yang bukan
bahasa Indonesia/Inggris. Dia dapat menjelaskan lagi apa saja yang telah
disebut dalam penjelasan awal (A.2).
Kemudian pendoa harus berdoa lagi dengan dia. Bila orang itu mulai
berbahasa roh, dia harus mendorongnya. Banyak orang akan tetap masih
takut bahwa itu hanya “mereka sendiri”. Anggota tim seringkali dapat
menambahkan iman yang akan membantu mereka untuk menyerahkan
diri kepada Roh.
(B.5). Mengajar orang bagaimana menyanyi dalam Roh, pemimpin tim
harus menjelaskan bahwa hal itu sama seperti berdoa dalam bahasa
roh, kecuali Roh Kudus juga membentuk melodinya. Dia
mendorong mereka untuk berpaling kepada Kristus, dan mereka
mulai menyanyi, menyerahkan diri kepada Roh dan membiarkan
Roh untuk membentuk melodi. Seluruh kelompok akan menyanyi
dalam roh dengan mudah.
(E).
Perayaan Ekaristi pada saat ini sangat tepat. Seperti halnya
Sakramen-sakramen inisiasi dalam jemaat pertama diakhiri dengan
Ekaristi bersama calon-calon baptis dan orang-orang Kristen
lainnya, maka sangat cocok bila pembaruan pembaptisan diakhiri
dengan Perayaan Ekaristi. Memang ada alasan-alasan yang praktis
untuk tidak mengadakan Perayaaan Ekaristi pada waktu orang
121
Anggota Tim harus dengan cara sederhana memerintahkan roh jahat
manapun untuk keluar. Tuhan biasanya akan memberitahukan dengan
karunia membeda-bedakan Roh bila anggota Tim mempunyai iman
terhadap itu (seringkali perlu waktu untuk tumbuh dalam iman). Bila
anggota Tim mempunyai karunia membeda-bedakan Roh, dia secara
langsung dapat memerintahkan setan itu ke luar. “Pengusiran setan”
(exorcisme) merupakan suatu istilah yang tradisional untuk mengusir roh
jahat atau untuk memerintahkan agar roh jahat meninggalkan seseorang
atau suatu tempat.
Dalam menjelaskan doa pengusiran roh jahat, kita harus katakan
bahwa kita akan mendoakan suatu doa seperti halnya pada upacara dalam
Sakramen Pembaptisan. Kita tidak bicara tentang doa pengusiran setan
yang dilakukan bila seseorang itu kesurupan atau dikuasai roh jahat. Ada
orang yang lebih suka memakai istilah “doa untuk pembebasan dari roh
jahat”. Istilah ini baik sekali, tetapi dapat salah arah. Kita tidak meminta
agar Allah membebaskan orang dari roh jahat. Kita mengambil kuasa
yang telah diberikan kepada kita (Mrk. 16:17) dan memerintahkan roh
jahat untuk pergi.
(B.4 mendukung orang dalam doa). Bila kita mendukung orang dalam
doa secara pribadi untuk pencurahan roh, sangat baik untuk berdoa dalam
Tim dua orang atau lebih. Banyak anggota tim yang ikut mendoakan pada
waktu yang sama menghindarkan orang menunggu terlalu lama.
(sementara orang lain masih didoakan). Berdoa dalam dua atau lebih
menciptakan dukungan komunitas, yang mana sangat menolong.
Pemimpin sharing harus berdoa dengan orang-orang dalam
kelompoknya.
Bila berdoa dengan orang untuk pencurahan Roh, kita harus sesuaikan
besarnya dorongan semangat dan pengertian yang sesuai untuk setiap
orang.
Ada orang yang menanggapi Roh dengan baik sekali tanpa perlu
dorongan semangat sama sekali. Ada orang yang memerlukan hanya
120
TRAINING: (Langkah-langkah)
- mengalami/mengikuti seminar sebagai anggota Tim yang tetap.
- bekerja sebagai pembantu pemimpin Tim, memberikan
beberapa/sebagian dari pengajaran, membantu persiapanpersiapan untuk pertemuan- pertemuan.
- memberikan seminar-seminar sebagai seorang pemimpin Tim
didampingi pemimpin Tim berpengalaman yang membantunya
untuk menjadi pemimpin yang efektif.
- secara nyata memikul tanggung jawab penuh sebagai pemimpin
Tim.
BEKERJASAMA SEBAGAI SATU KESATUAN
Kekuatan rohani timbul dari kesatuan dalam Roh. Semakin Tim
Seminar Hidup Dalam Roh dapat bersama-sama dalam satu kesatuan
dan saling mengasihi, semakin kuat hal ini mempengaruhi para peserta
seminar. Kesatuan dan cinta dari Tim akan melindungi Seminar
terhadap pengaruh kuasa kegelapan dan menjadi tempat yang
menyalurkan kekuatan Roh Kudus yang dapat menyentuh hati mereka
yang ikut seminar.
Kesatuan Tim terjadi kalau satu hati dan satu pikiran St.Paulus
mendorong umat Filipi ke arah kesatuan:
"Hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya
apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku
mendengar bahwa kamu teguh beriman dalam satu Roh, sehati dan
sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil"(Fil. 1:27).
la melanjutkan dengan malahan memohon mereka untuk
memelihara kesatuan itu:
"Jadi karena dalam Kristus ada nasehat, ada penghiburan kasih,
ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan ada belas kasihan,
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu
sehati dan sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan "
21
Dibalik kesatuan hati dan pikiran ini terletak sikap mencintai dan
kerendahan hati. Anggota Tim saling mencintai. Seperti yang dikatakan
Petrus dalam suratnya yang pertama :
“Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada
kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan
yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling
mengasihi dengan segenap hatimu. Karena kamu telah melahirkan
kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana,
oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal” (I Ptr.I:22-23).
Perwujudan nyata dari cinta ini adalah kesediaan untuk menjadi
pelayan. Mereka saling merendahkan diri dihadapatn yang lain, saling
melayani, bersedia untuk taat dan mau mendahulukan kepentingan
sesama di atas kepentingan diri sendiri.
St.Paulus dalam suratnya kepada umat di Filipi (Fil.2:3-11).
“…… dengan tidak mencari kepentingan diri sendiri atau pujianpujian yang sia-sia. Sebaiknya hendaklah dengan rendah hati yang
seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya
sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan
mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diriNya
dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepadaNya nama diatas segala nama, supaya dalam nama Yesus
bertekuk lutut segala yang ada dilangit dan yang ada di atas bumi dan
segala lidah mengakui : “Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan
Allah, Bapa!”.
22
(B.3). Beberapa kelompok merasa tertolong apabila mulai dengan
membimbing semua orang dalam doa bersama agar Tuhan
membebaskan RohNya dan memberikan karunia bahasa Roh.
Kelompok lain lebih menyukai kelompok dua atau tiga orang
anggota Tim atau orang Kristen yang sudah matang hidup
Rohnya, berdoa untuk setiap orang satu persatu. Kedua macam
pendekatan ini adalah efektif. Tuhan akan membaptis orang dalam
RohNya dan memberikan karunia bahasa Roh melalui doa secara
umum atau pribadi.
Bila Tuhan memutuskan untuk berdoa secara umum, harus disediakan
waktu yang singkat untuk mendoakan orang baru secara pribadi
sesudahnya.
Disini sudah dimasukkan doa syukur kepada Tuhan dan dorongan
kepada orang yang sudah dibaptis dalam Roh. Beberapa orang mungkin
membutuhkan bantuan dalam menanggapi karunia berbahasa Roh. Bila
doa dilakukan secara umum, khususnya sangat penting untuk
menciptakan suasana pujian yang santai (relax), bebas dan spontan.
Untuk membantu dalam hal ini, anggota Tim boleh mengundang beberapa
anggota yang telah matang dari persekutuan doa atau komunitas untuk
ikut berdoa selama session kelima ini.
Bila doa dilakukan secara perorangan, semua yang ada di ruangan
harus berdoa dengan suara pelan-pelan. Bunyi doa dimaksudkan untuk
pribadi orang yang sedang didoakan untuk pencurahan Roh-semua orang
yang berada dalam ruangan, harus berdoa selama session berlangsung.
(B.4 pengusiran roh jahat). Sebelum berdoa, pemimpin harus
mendoakan secara singkat doa pengusiran roh jahat untuk setiap orang.
Sebelum didoakan secara pribadi, anggota Tim harus mendoakan doa
pengusiran roh jahat secara sederhana dan tak berlebih-lebihan, dengan
suara tenang, agar hanya mereka yang didoakan saja yang mendengarnya.
119
Ada beberapa orang yang datang untuk dibaptis dalam Roh yang
mengatakan bahwa mereka tidak mau menerima karunia bahasa Roh. Ini
merupakan suatu sikap yang keliru. Orang ini membatasi karya Allah, dia
tidak terbuka terhadap Tuhan. Setiap orang seharusnya menginginkan
karunia berdoa dalam bahasa Roh.
Bahasa Roh memang tidak begitu penting dengan sendirinya, tetapi hal
itu mempunyai konsekwensi yang besar di dalam hidup Rohani
seseorang. Ini dapat membuat suatu revolusi dalam hidup Rohani
seseorang. Seseorang yang berdoa dalam bahasa Roh, biasanya dapat
berdoa lebih mudah, dan doanya lebih dipenuhi dengan pujian dan
penyembahan.
Tetapi lebih jelas lagi, bahasa Roh biasanya menjadi pintu gerbang
masuk lebih kedalam dimensi karismatik. Ini membangun iman
seseorang dengan cara yang kongkrit. Hal ini memberikan suatu
pengalaman yang jelas akan apa artinya memiliki Roh Kudus yang
berkarya melalui dia suatu pengalaman Roh dalam keaktifannya yang
penuh dan membuat sesuatu yang baru dalam dirinya. Menanggapi
karunia berbahasa Roh adalah tahap pertama yang penting, dan sangat
berguna untuk berusaha mendorong seseorang agar menanggapi karunia
berbahasa Roh, walaupun mungkin ada resiko untuk dicap “tak
seimbang”.
Seiring dengan itu, kita juga harus menyampaikan dengan jelas bahwa
bahasa Roh bukan merupakan suatu tanda yang perlu atau tanda pasti,
bahwa seseorang sudah dibaptis dalam Roh. Kita harus mendorong orang
agar mau terbuka terhadap karunia ini, sebagai salah satu cara berdoa
yang berharga, khususnya untuk memuji Allah, tetapi kita tidak perlu
menekankan hal ini agar perhatian mereka bukan pada bahasa Roh, tetapi
kepada Tuhan dan pemberiannya yaitu Roh Kudus.
Kesatuan dan cinta satu sama lain dari anggota Tim diungkapkan
dalam pertemuan-pertemuan Tim maupun seminar, dinyatakan dalam
rasa cinta persaudaraan. Para rasul sering menganjurkan orang-orang
Kristen untuk menyatakan rasa cintanya dengan bersalam-salaman, atau
berpeluk-pelukan (I Tes.5:26; I Ptr.5:14; Rom.16:16; I kor.16:20:
2Kor.13:12); saling memberi nasehat dan memberi semangat (I
Tes.5:II); saling mengajar, saling membantu agar dapat melihat apa yang
tidak benar dilakukan (Kol.3:16): saling mendoakan, tidak saja di rumah
tapi juga secara bersama-sama. Cinta harus mengalir dengan bebas di
antara kita dan dinyatakan dengan bebas pula kalau kita mau memiliki
kekuatan dan kesatuan rohaniah yang ditawarkan Tuhan. Dalam
masyarakat modern kita, kita seringkali tidak dapat/mampu
mengungkapkan secara bebas cinta dan dukungan kita satu dengan yang
lain. Membiarkan Tuhan mengajarkan kita akan hal-hal ini merupakan
bagian dalam pertumbuhan rohaniah kita sebagai pelayanpelayan/hamba-hamba Tuhan.
KOMUNIKASI
Dalam bagian akhir surat kedua St.Paulus kepada Timotius, kita
memperoleh sedikit gambaran tentang cara Paulus dan Timotius bekerja
sama. Paulus berbicara tentang cara Paulus dan Timotius bekerjasama.
Paulus berbicara tetang situasi-situasi dan masalah-masalah yang mereka
hadapi dan Ia memberi petunjuk-petunjuk, tidak secara umum tapi
spesifik dan tepat menyangkut setiap masalah. Seharusnya Tim seminar
juga melakukan hal-hal yang sama dalam membicarakan segala
persoalan. Kita harus menyampaikan satu kepada yang lain setiap situasi
yang khusus yang dihadapi: insiden tertentu yang terjadi pada minggu
yang lalu, problem yang dihadapi seorang peserta dalam seminar, hal-hal
yang perlu kita lakukan dalam session minggu depan, dsbnya.
(B.2).Komitmen kepada Kristus dapat diartikan sebagai pembaruan janji
permandian kita. Suatu komitmen yang diucapkan merupakan
suatu bantuan terhadap keputusan seseorang untuk menjadi
pengikut Kristus. (Roma 10:9).
Kita harus membicarakan setiap situasi secara konkrit: apa kesulitan si
A, bagaimana pengaruh hal itu baginya, apa yang dapat kita lakukan untuk
menolongnya. Tim perlu sampai pada suatu kesatuan pikiran yang
sungguh-sungguh mengenai setiap situasi. Tentu saja kita harus
membicarakan situasi-situasi ini dalam suatu cara yang bertanggung
jawab, dengan menjaga kerahasiaan, terutama apabila menyangkut
118
23
perbuatan dosa yang serius dalam kehidupan orang-orang.
Komunikasi dan pembicaraan/diskusi semacam ini akan
menumbuhkan dalam diri kita kebijaksanaan dan penegasan pastoral
yang kita butuhkan agar sungguh-sungguh dapat melayani orang-orang
dalam seminar. Sulit untuk dapat menolong kalau kita hanya tahu prinsipprinsip umum tapi tak dapat mengetrapkannya dalam situasi
sesungguhnya. Misalnya: kita tahu bahwa seseorang yang pemalu akan
mengalami kesulitan dalam membuka diri terhadap karya Roh, tetapi
kalau kita tidak dapat/mampu melihat bahwa orang itu pemalu,
pengetahuan kita tidak akan banyak berguna. Kita perlu dapat melihat
situasi dan bagaimana menghadapinya. Cara terbaik untuk
mengembangkan kerjasama pastoral ini adalah dengan membicarakan
apa pikiran kita mengenai setiap situasi dengan anggota Tim lainnya. Bila
kita mulai membicarakan situasi-situasi ini secara konkrit, biasanya akan
ada ketidak-sepakatan tentang hal itu. Kita tidak usah khawatir kalau hal
ini terjadi, karena itu merupakan tanda bahwa Tuhan ingin
memperlihatkan sesuatu kepada kita.
Anggota-anggota Tim dapat saling menolong dengan
memperkembangkan kemampuan mereka dalam menilai situasi-situasi
yang berbeda-beda. Bila salah satu menyatakan: "Si A belum siap untuk
pencurahan dalam Roh". Alangkah baiknya ditanyakan lebih jelas
alasan-alasan dari pendapat itu. Kadang-kadang terjadi bahwa seseorang
telah diberikan suatu perasaan/intuisi khas oleh Tuhan tentang situasi itu,
suatu perasaaan yang sukar diungkapkan dengan kata-kata. Tapi lebih
sering terjadi bahwa orang dapat memberikan alasan-alasan atas penilaian
yang dilakukan, terutama bila mereka bertanya pada diri sendiri: "hal-hal
apa yang menyebabkan saya berpendapat demikian." Bila kita secara
perlahan-lahan mendalami alasan-alasan yang mendasari pendapat kita
mengenai macam-macam situasi dan orang-orang dalam seminar, kita
akan belajar menyadari bahwa kita telah memberi penilaian tanpa alasan
yang kuat dan memungkinkan kita mendapat pandangan yang lebih baik
mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Di dalam Kis.19, kita mempunyai
contoh bagaimana St.Paulus menghadapi suatu situasi:
24
Juga harus ada suasana damai. Kita tidak perlu mendorong ke arah
ketegangan emosional. Lebih baik kita mendorong ke arah kegembiraan
yang santai (relax). Harus dipilih ruangan atau tempat yang tenang di
mana sedikit mungkin keributan dan ganguan-gangguan. Mereka yang
memimpin doa-doa haruslah hangat, ramah serta santai dan juga mereka
harus menularkan perasaan damai dan penuh ketenangan kepada mereka
yang ingin menerima pencurahan Roh.
Anggota Tim khususnya harus terbuka terhadap karunia-karunia roh
pada saat itu. Ruang doa harus dalam suasana “Karismatik”. Tuhan akan
bekerja melalui Tim dengan nubuat dan sabda kebijaksanaan, karunia
membeda-bedakan dan iman, malahan juga penyembuhan. Bila kita taat
terhadap dorongan-dorongan Roh, kita akan melihat Allah berkarya
dalam banyak cara yang tidak kita sangka-sangka.
(Menanggapi karunia berbahasa Roh). Orang harus dapat melihat
doa bahasa Roh sebagai salah satu sarana untuk bertambah lebih dekat
dengan Kristus. Ini merupakan suatu karunia yang dapat kita pergunakan
sejak kita masuk ke dalam hidup Roh Allah. Orang itu sendiri harus
memohon karunia ini dalam kepercayaan ketika dia didukung dalam doa
waktu pencurahan Roh. Tak seorangpun perlu menunggu untuk beroleh
karunia ini, atau malu atau merasa tak layak. Ini merupakan suatu karunia
yang diberikan oleh Allah secara cuma-cuma, asal kita mau minta. Tak
seorangpun “perlu siap secara psychologis atau secara emosional untuk
menerima karunia ini.
Ada tiga keadaan yang perlu kita ketahui agar kita dapat menerima
karunia bahasa Roh. Pertama: kita harus meminta karunia ini: kita harus
lapar dan haus, karena karunia-karunia Allah. St. Paulus berkata :
“Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karuniakarunia Roh” (1 Kor.14:1). Ini termasuk bahasa Roh. Kedua : kita harus
memintanya dalam iman. Iman berarti memandang Kristus dengan penuh
pengharapan bahwa Dia akan memberikan itu kepada kita.
Ketiga: kita harus bekerja dengan Allah dengan melangkah dalam iman
dan berharap Allah akan memberikan kita ucapan-ucapannya. Yang kita
butuhkan adalah iman yang aktif, bukan yang pasif.
117
3. Semua berdoa bersama memohon berkat Tuhan dan mulai
memuji Dia.
4. Mereka yang bertugas mendoakan orang-orang mengusir roh jahat,
menumpangkan tangan setiap orang, berdoa agar Tuhan
mencurahkan RohNya atas mereka. Bila perlu diadakan konsultasi
lebih dahulu.
5. Bila semua telah selesai, pemimpin tim mengumpulkan kembali
segenap kelompok. Dia mengajar mereka tentang menyanyi dalam
Roh, lalu membimbing mereka dengan pujian spontan dan
menyanyi dalam Roh.
C. PESAN PENUTUP:
1. Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda-beda.
2. Sadarlah bahwa setan dapat menggoda, agar orang menjadi raguragu/bimbang.
3. Saudara jangan mengharapkan bahwa semua masalah saudara akan
hilang sekaligus, walaupun kebanyakan akan teratasi.
4. Setialah dalam doa setiap hari, dan biasakan berdoa untuk memuji
dan bersyrukur pada Tuhan. Bila anda menjadi anggota suatu
komunitas atau kelompok doa setialah hadir dalam pertemuanpertemuannya.
D. NYANYIAN PENUTUPDAN SALAM.
E. (TENTATIF) PERAYAAN EKARISTI.
KOMENTAR PADA DINAMIKA
Diatas semua berpalinglah kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya.
Semakin Tim berpusat kepada Tuhan dan semakin Tim memilik iman,
maka semakin lebih mudah hal ini bagi orang-orang. Iman “menular”. Di
dalam suasana penyembahan dan iman, orang akan lebih mudah untuk
memiliki iman.
116
"Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerahdaerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa
orang murid. Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima
Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka
menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar
bahwa ada Roh Kudus." Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau
begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab
mereka: "Dengan baptisan Yohanes"(Kis 19:1-3)
Lalu Paulus terus bercerita tentang Yesus, mempermandikan mereka
dan berdoa agar mereka menerima Roh Kudus. Paulus tentu saja sudah
melihat, segera setelah bertemu dengan mereka, bahwa walaupun
menamakan diri Kristen, ada sesuatu yang kurang. Sebab itu Paulus
mengajukan suatu pertanyaan yang sederhana, pertanyaan yang
menggambarkan suatu situasi yang sebenarnya. 'Dia menanyakan tentang
Kekristenan mereka yang dulu, apa yang terjadi terhadap mereka. Setelah
mereka menceritakan situasi yang sebenarnya, dia tahu apa yang harus
diperbuatnya.
Untuk dapat saling berkomunikasi dengan lancar, anggota Tim harus
belajar mengamati apa saja yang terjadi dalam seminar. Selain saling
berkomunikasi, mereka juga harus selalu terbuka dalam komunikasi
dengan peserta-peserta seminar. Kita harus bertanya pada peserta, apa
yang terjadi dengan mereka dalam kaitan dengan Tuhan dan seminar itu.
Kita harus tahu apa yang telah terjadi pada mereka agar dapat mengetahui
apa yang mereka butuhkan dari kita.
Dalam usaha untuk mengetahui situasi-situasi yang sebenarnya dari
seseorang, kita kadang-kadang dihambat oleh rasa segan untuk bertanya
terang-terangan, karena takut menyinggung perasaannya. Kenyataannya
orang jarang tersinggung kalau kita bertanya dengan keprihatinan yang
sungguh-sungguh.
Kita juga mungkin takut kalau seseorang mau menjawab, maka akan
timbul suatu masalah yang tidak dapat kita atasi. Kita tidak perlu takut
akan kekurangan kita. Saat-saat kita dihadapkan dengan pertanyaan25
pertanyaan yang tidak dapat kita atasi merupakan saat kita membuka diri
dan memberi kesempatan pada Tuhan untuk mengajar dan membimbing
kita akan apa yang harus kita lakukan.
Kita dapat juga memiliki suatu pandangan yang semu mengenai iman,
yang dapat menghalangi kita untuk dapat melihat apa yang sebenarnya
terjadi. Orang kadang-kadang merasa bahwa kalau kita beriman dalam
Tuhan, kita dapat duduk diam tidak usah berbuat apa-apa dan semua akan
beres diatur oleh Tuhan. Memang benar Tuhan ingin agar kita beriman
dalam Dia dan percaya bahwa kita akan menangani segala sesuatu dalam
seminar, tapi Ia juga tidak mau kalau iman kita membutakan kita terhadap
situasi-situasi. Sering dalam cara Ia bekerja, Ia ingin memperlihatkan
kepada kita suatu kebutuhan dan kemudian mengajar dan membimbing
kita bagaimana memenuhinya.
Akhirnya Tim Seminar Hidup Dalam Roh harus berkomunikasi secara
efektif mengenai karyanya untuk Tuhan.
(Tujuan pembicaraan kita tentang seminar-seminar ini adalah)
- untuk mendidik dan mengajar kita bagaimana cara bekerja yang
lebih baik.
- Untuk melatih kita menjadi pembangun Tubuh Kristus. Kita tidak
perlu takut terhadap kebenaran. Kita harus membicarakan karya kita
dan hasilnya agar kita dapat meneruskan apa yang telah kita lakukan
dengan baik dan merubah yang kurang baik dilakukan.
Pertemuan Tim merupakan tempat dimana para anggota Tim dapat
berkomunikasi. Kalau pertemuan tidak ada atau pertemuan itu hanya
bersifat “administratip” yang hanya mengurusi penyelenggaraan teknis
saja atapun bersifat instruktif, maka pekerjaan kita dalam Seminar tidak
akan menjadi efektif. Tim harus menggunakan waktu yang cukup, dalam
pertemuan dengan membicarakan, baik apa yang sebenarnya terjadi
maupun situasi-situasi khusus.
26
- tinjau kembali daftar yang hadir dan memikirkan apa yang
dapat dilakukan untuk itu.
2. Bicarakan mengenai seminar kelima.
- Mengerti tujuan yang akan dicapai (bukan hanya pengalaman
Rohani tetapi hubungan yang baru dengan Kristus).
- Ulangi secara keseluruhan hal-hal yang harus diperhatikan tempat
duduk, suasana, dll.
3. Diskusikan bagaimana berdoa dengan orang.
- Bagaimana mengusir setan.
- Bagaimana membantu mereka berbahasa lidah
- Mencari bimbingan dengan Tuhan.
4. Berdoa untuk seminar dan bagi orang yang mengikutinya.
SEMINAR 5
A. Penjelasan singkat mengenai Pertemuannya oleh Pemimpin Tim.
Perkenalkan orang baru, yang datang untuk membantu.
1. Jelaskan mengenai bagian (session) doa.
- Penyerahan kepada Kristus.
- Doa mengusir setan dan
- Menumpang tangan (memohon dalam iman).
2. Jelaskan bagaimana menanggapi karunia bahasa Roh
3. Ingatkan sikap-sikap yang benar/tepat.
4. Minta agar umat jangan pergi sebelum segenap kelompok selesai
dengan berdoa, supaya semua dapat mengakhirinya bersama-sama.
B. BAGIAN (SESSION) DOA:
1. Nyanyian dan doa pembukaan.
2. Pemimpin Tim yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
memimpin umat dalam doa penyerahan (tiap orang menjawab
secara pribadi, kecuali bila grup terlalu besar, seluruh grup
mengulangi doa yang diucapkan oleh pemimpin).
115
SEMINAR 5
KESATUAN DALAM IMAN
BERDOA UNTUK PENCURAHAN
ROH KUDUS
Ketika Paulus menggambarkan tujuan yang ia miliki pada waktu ia
mulai bekerja di antara orang-orang Korintus ia berkata:
TUJUAN
- Membantu orang untuk membuat komitmen (penyerahan diri) yang
sejati kepada Kristus.
- Membantu mereka untuk dibaptis dalam Roh Kudus dan berbahasa
Roh.
“Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka,
turunlah Roh Kudus ke atas mereka,dan mulailah mereka berkatakata dalam bahasa Roh dan bernubuat”(Kis. 19:6)
Minggu kelima adalah titik perubahan (pembelokan), saat di mana
banyak orang mulai suatu hidup baru dalam Kristus. Untuk kita sendiri
dapat menjadi saat pembaruan dan pengulangan penyerahan diri, salah
satu saat dimana kita merasa lebih yakin bahwa kita menjalankan suatu
pelayanan yang sungguh-sungguh dari hati kepada Tuhan.
Namun janganlah kita memperlakukan minggu ke lima seolah-olah
merupakan titik kulminasi (terakhir) dalam hidup Kristiani seseorang.
Sikap kita jangan menjadi : ”Ini dia kita sudah sampai puncaknya”, tetapi
“sekaranglah baru kita mulai”.
Yang ingin kita sampaikan melalui apa yang kita katakan dan lakukan
adalah bahwa hidup di dalam Roh Kudus, kehidupan mengikuti Kristus,
itulah yang penting dan bukan pengalaman pencurahan Roh-nya.
PERTEMUAN TIM YANG KELIMA.
1. Meninjau kembali seminar minggu yang lalu.
- Diskusikan masalah yang muncul dan bagaimana menanggulanginya.
114
"Demikianlah pula aku, ketika aku datang padamu, aku tidak datang
dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan
kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak
mengetahui apa-apa di antara kamu selain Kristus, Dia yang
disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan
sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku
tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi
dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan
bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah."
Tujuannya adalah agar kekuatanAllah bekerja di antara orang Korintus.
Suatu pembaruan Rohaniah dibutuhkan. Allah harus melakukan sesuatu
kepada orang Korintus yang tidak dapat dilakukan manusia sendiri. Yang
dibutuhkan orang Korintus itu sama dengan yang dibutuhkan orang-orang
yang datang mengikuti Seminar Hidup Dalam Roh, suatu perubahan
sebagai hasil karya langsung dariAllah.
Memberi kesempatan kepadaAllah untuk bekerja secara ini melalui diri
kita adalah berdasarkan fakta bahwa kita tidak dapat melakukan sendiri
apa yang perlu kita lakukan. Hanya Allahlah yang dapat melakukannya,
seperti dikatakan St.Paulus:
"Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
Dengan diri kami sendiri kami tak sanggup untuk memperhitungkan
sesuatu, seolah-olah pekerjaan kami sendiri tidak, kesanggupan kami
adalah pekerjaan Allah, ialah membuat kami juga sanggup menjadi
pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari
hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis
mematikan, tetapi Roh menghidupkan " (2 Kor.3:4-6).
27
Seminar Hidup Dalam Roh adalah suatu karya dari Roh, kalau tidak
mereka akan gagal. Hanyalah Allah yang memungkinkan kita membawa
kehidupan baru dalam Roh kepada orang-orang. Hanya kalau kita
menjadi pelayan dari apa yang Ia kerjakan dan apabila Ia melakukannya
melalui kita barulah orang-orang dapat mengalami suatu hidup Rohani
yang baru.
Lebih lagi, kita tidak boleh mengatakan bahwa mereka harus
mempunyai iman (atau lebih jelek lagi, bahwa mereka tidak boleh
ragu-ragu) agar dapat dibaptis dalam Roh. Kita sebenarnya mendorong
orang untuk mempunyai iman, tetapi tidak menuntut itu dari mereka.
Lagipula, Allah seringkali juga mau bekerja di dalam diri orang
walaupun mereka tidak mempunyai iman yang besar.
Namun inilah yang ditawarkan Allah kepada kita. Ia ingin bekerja
melalui kita. Kita dapat mengharapkan Dia ada bersama kita dan bekerja
baik dalam diri kita maupun dalam diri para peserta seminar. Jadi dasar
pelayanan kita haruslah Iman. Sebagaimana dikatakan St.Paulus dalam
suratnya kepada umat di Galatia:
(II.C). Tujuan pokok dari pernyataan ini ialah untuk menjelaskan sekali
lagi hubungan antara sakramen-sakramen inisiasi dan doa untuk
pencurahan Roh. Diandaikan, semua orang yang datang sudah
dipermandikan dan mendapat penguatan.
“Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia menganugerahkan Roh
kepadamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mukjizat
diantara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum
Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan
Injil?”(Jawabnya tentu saja: “Karena percaya”)(Galatia 3:5).
Kita perlu mengetahui bahwa kekuatan Allah itu tersedia bagi kita dan
kita dapat mengharapkan untuk mengalaminya bekerja melalui kita. Kita
harus mempercayakan diri dalam Dia, bukan saja sebagai individu2 tetapi
sebagai Tim. Yesus berjanji:
(III). Bagian terakhir mempersiapkan orang untuk seminar kelima.
Bagian ini memberi ide konkrit dengan cara bagaimana mereka
akan dibantu untuk pencurahan Roh. Kita harus berbicara tentang
apa yang akan terjadi dengan iman yang penuh, mendorong
mereka untuk menantikan Roh Kudus bekerja dengan kuasaNya
dalam diri mereka. Kita tidak boleh berbicara tentang hal ini
dengan takut-takut, hati-hati atau ragu-ragu. Tuhan akan
menanggapi iman mereka.
“Dan lagi aku berkata kepadamu: jika dua orang dari padamu di
dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka akan
dikabulkan oleh BapaKu di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam namaKu maka di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka” (Mateus 18:19-20).
Pekerjaan kita dalam iman dimulai dengan doa. Seminar Hidup Dalam
Roh dibangun dengan doa. Kita harus mendukung seminar-seminar
dengan doa-doa kita dan doa-doa siapapun yang mau membantu kita. Dan
doa kita haruslah doa dalam keyakinan. Kita tahu bahwa Allah ingin
bekerja melalui kita dan para peserta. Kita tahu bahwa Ia mau
mengerjakan mukjizat-mukjizat di antara kita. Kita tahu bahwa Ia ada di
28
113
Bila kita berbicara mengenai perampokan, menipu, berdusta dst, kita
bicara tentang perampokan besar yang serius, dst. Kita tidak
menyebutkan kesalahan-kesalahan yang kecil.
Kesalahan-kesalahan kecil juga harus dijauhkan, tetapi perhatian kita
disini berpusat pada perbuatan-perbuatan salah yang serius.
Bila kita bicara mengenai kemabukan, kita jangan memberi kesan
bahwa minum (alkohol) dengan sendirinya salah. Kita juga tidak
bermaksud untuk menyatakan bahwa merokok itu tidak sesuai dengan
Kristianitas. Kita tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa makan
obat dengan sendirinya jelek, tetapi kita mau mengatakan bahwa
apapun yang dapat merusak diri kita sendiri dan yang melampaui batas
yang merusak pikiran, mengurangi kesanggupan kita untuk berfungsi
adalah salah (sebagai akibatnya, hal ini akan mengatakan bahwa
orang jangan memakai obat). Tujuan kita ialah untuk menghindari
segala sesuatu yang puritan. Tentu saja orang mungkin akan
memutuskan untuk tidak merokok atau minum alkohol atau obat,
tetapi itu adalah keputusan mereka sebagaimana Roh Kudus
membimbing mereka. Kita tidak bermaksud untuk mengatakan
sesuatu itu tidak sesuai dengan Kristianitas, bila Tuhan tidak
mengatakan demikian.
(II). Bagian kedua merupakan petunjuk yang sederhana mengenai iman.
Untuk banyak orang ini akan menjadi bagian yang terpenting dari
pengajaran. Mungkin mereka baru pertama kalinya mendapat
instruksi akan betapa pentingnya suatu iman yang aktif dan berharap
(expectant faith). Untuk banyak orang mungkin juga
pertama kalinya diajarkan bahwa harus menaruh iman lebih dahulu,
dan bukan perasaan-perasaan.
Sepanjang pengajaran dan seminar-seminar, kita ingin memusatkan
orang kepada Kristus dan janji-janjiNya, dan bukan pada memiliki
iman. Bila orang mulai dengan memusatkan diri pada iman mereka
sendiri, maka mereka akan mengalami kesulitan untuk memiliki
iman. Hanya dengan memandang kepada Tuhan, pada kuasa
dan janji-janjiNya, iman akan bertumbuh di dalam diri mereka.
112
tengah-tengah kita :
"Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa la
mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya
menurut kehendakNya. Dan jika kita tahu bahwa la mengabulkan apa
saja yang kita minta maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh
segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya" (lYoh.5:14-15).
Iman juga mutlak perlu bagi pertemuan Tim dan session-session
seminar itu sendiri. Kita harus belajar untuk berbicara dalam iman dan
bertindak dalam iman. Kalau kita berbicara tentang problem-problem di
dalam seminar, maka kita dapat membicarakannya dalam suatu cara yang
memberikan keyakinan bahwa Tuhan akan bekerja atau secara takut-takut
dan ragu-ragu. Bilamana kita berbicara dengan peserta-peserta seminar
kita dapat berbicara kepada mereka dalam suatu cara sedemikian rupa
yang mengungkapkan keyakinan kita bahwa Allah hadir dan mau bekerja
dengan mereka, atau dengan cara yang memberikan rasa ragu dan
ketidakpastian. Di saat seluruh kelompok berkumpul, kita dapat
menciptakan suasana penuh iman dalam doa-doa dan pembicaraanpembicaraan kita. Atau kita dapat membiarkan suasana seminar seperti
mati dan dangkal.
Akhirnya, iman datang ke dalam pembicaraan kita dan doa bersama
peserta dalam seminar. Tuhan menawarkan karunia-karunia Roh kepada
kita, kita boleh mengharapkan Dia berbicara melalui kita dalam nubuat
memberikan kita penegasan, mengusir kuasa gelap apabila kita
mengucapkan doa perintah, menjawab doa-doa khusus bila kita
mendoakan ujud-ujud pribadi, untuk membimbing kita bagaimana harus
berkata atau bertindak, untuk memberikan kita hikmat kebijaksanaan atau
pengetahuan yang kita butuhkan, untuk menyingkapkan kepada kita
fakta-fakta tentang situasi yang tak dapat kita ketahui.
Seminar Hidup Dalam Roh dapat karismatis seperti seharusnya atau
dapat tidak. Tak banyak situasi di mana Allah begitu ingin menjadikan
karunia-karunia Roh tersedia bagi kita seperti dalam Seminar Hidup
Dalam Roh. Kita secara khusus mengharapkan aktivitas karismatis dalam
minggu ke. 5 ketika kita mendoakan orang-orang. Kekuatan Allah dapat
hadir, apabila kita mengijinkan Dia bekerja melalui kita.
29
PENGAJARAN DAN DINAMIKA
Seminar Hidup Dalam Roh terdiri dari beberapa unsur:
- suatu pertemuan Tim
- suatu session yang mengandung pengajaran dan sharing
- pelayanan-pelayanan yang mendukung (membantu)
- kalau perlu, make-up sessions (untuk melengkapi yang tertinggal).
Semua unsur ini memainkan peranan penting dalam keberhasilan
seminar, dan mereka harus dilihat sebagai suatu keseluruhan dan bukan
terpisah-pisah.
1 .PERTEMUAN-PERTEMUAN TIM:
ialah karena sering orang punya gagasan seperti “Kristus akan
mengatakan segala sesuatu yang harus mereka lakukan”, atau
“meninggalkan semuanya” atau “menyangkal diri sendiri” yang
merupakan suatu beban yang mereka belum siap pikul. Suatu
pengajaran “dedikasi total” pada pertobatan, seringkali
membingungkan dan menggelisahkan mereka. mereka mulai takut
bahwa Kristus akan meminta semua uang mereka, mendikte mereka
siapa yang harus dikawini. Memang mungkin Kristus akan meminta
uang mereka atau mengatakan dengan siapa mereka harus menikah,
tetapi biasanya Tuhan akan mempersiapkan mereka sebelum Ia
memintanya. Dalam hal ini sangat penting untuk membawa orang ke
dalam hubungan pribadi yang benar dengan Roh Kudus, supaya
mereka mempunyai kerinduan untuk melakukan apapun yang
dikehendaki Kristus. Sekali mereka telah jatuh cinta dengan Yesus,
mereka akan siap untuk melakukan pertobatan lanjutan.
Pertemuan Tim hampir merupakan satu-satunya kesempatan bagi para
anggota untuk mendiskusikan tugas-tugas dalam seminar. Pertemuan ini
hendaknya menjadi suatu kesempatan saling mendukung dan mendorong,
suatu kesempatan yang membina kesatuan, iman dan cinta yang
dibicarakan pada bab terakhir.
(IA).
Apabila pertemuan-pertemuan hanya digunakan untuk membicarakan
tugas-tugas secara administratif, maka hasilnya tidak akan seefektif
apabila Tim memakai waktu itu untuk mendiskusikan secara konkrit
masalah-masalah dan situasi-situasi yang mereka hadapi.
TU JUAN
- menciptakan suatu kesatuan rohaniah antara anggota Tim
- menolong anggota Tim belajar melayani Tuhan lebih baik
- berkomunikasi tentang apa yang terjadi dalam seminar
- mempersiapkan seminar berikutnya.
FORMAT
- berdoa untuk seminar dan semua orang yang mengikutinya
- evaluasi seminar yang lalu.
* membicarakan tiap masalah yang timbul dan mengambil
langkah-langkah untuk mengatasinya
* meninjau daftar para peserta dan bagaimana keadaan mereka
- membahas seminar yang akan datang.
(IB.3,4). Istilah “perbuatan salah” lebih baik dipergunakan daripada
istilah “dosa”. “Dosa” dapat diartikan macam-macam. Dosa
dapat berarti seluruh keadaan terpisah dari rencana Allah. Hal
ini sering menyangkut rasa dipersalahkan dan perasaanperasaan bersalah. “Perbuatan salah” membuat lebih jelas,
secara sederhana : orang harus berhenti untuk melakukan
sesuatu yang salah dan mulai melakukan sesuatu yang benar.
30
111
(I.C).
“Pertobatan” dan “Ketaatan” sangat erat berhubungan. Tuhan
menghendaki kita untuk mentaatinya. Bila kita tidak
mentaatinya bila kita melakukan sesuatu yang Dia tidak ingini,
maka kita harus berobah. Kitab Suci mempergunakan istilah
“pertobatan” untuk menjelaskan perubahan ini. Pertobatan
bukanlah suatu perasaan tak enak akibat perbutan kita
(walaupun kita merupakan bagian dari itu), tetapi merupakan
suatu perubahan arah, berpaling kearah ketaatan.
Kita ingin menyebutkan macam-macam perbuatan jahat yang
umum. Pada kelompok tertentu yang berbeda mungkin perlu
untuk menyebutkan macam perbuatan salah yang berbeda.
(I). Dalam bagian pertama dari pengajaran kita berperkara dengan sesuatu
yang amat sederhana, dan dapat dikatakan primitip. Dengan jelas kita
harus mengatakan kepada mereka bahwa mereka betul-betul harus
menjauhkan diri dari apapun yang menghalangi hubungan mereka
dengan Allah. Pertama-tama kita harus memperhatikan kesalahankesalahan besar yang mereka tengah lakukan, segala sesuatu yang
tidak sesuai dengan hidup Kristiani. Kita tidak perlu terlalu peduli
akan hal-hal meski dapat menghalangi pertumbuhan yang lebih dalam
di dalam hidup Kristianinya, tetapi tidak cukup serius menjadi
halangan untuk pencurahan dalam Roh.
Ada 2 macam pertobatan bagi orang Kristen : pertobatan dasar dan
pertobatan lanjutan. Pertobatan dasar berkaitan dengan “dosa-dosa
besar”, perbuatan salah yang tidak sesuai dengan Kristianitas. St.
Paulus memberikan daftar dari hal-hal seperti itu di dalam I Kor.5:11
dan I Kor.6:9-10. Ada daftar lain di dalam Wahyu 21:9. Daftar yang
sama terdapat secara tersebut di dalam Kitab Suci. Inilah perbuatanperbuatan salah yang melanggar perintah-perintah Tuhan, yang tak
seorangpun yang memanggil Yesus sebagai Tuhannya boleh terikat di
dalamnya. Pertobatan lanjutan, di lain pihak menyangkut kesalahankesalahan yang menghalangi kemajuan hidup Kristen kita, kesalahan
seperti menonton televisi terlalu banyak, tidak cukup berdoa, tidak
cukup memberi derma kepada orang miskin.
Ada 2 macam alasan untuk memusatkan pengajaran pada pertobatan
dasar dalam pengajaran ini. Yang pertama, karena banyak orang
membutuhkan pertobatan dasar dan bukan pertobatan lanjutan. Kalau
kita terlalu berpusat pada pertobatan lanjutan, maka seringkali kita
melewati dosa-dosa yang besar. Lebih banyak “orang Kristen yang
baik” yang datang ke Seminar Hidup Dalam Roh membawa dosa-dosa
besar daripada yang disangka oleh anggota Tim.
Alasan kedua untuk memusatkan pengajaran pada pertobatan dasar
110
* memahami tujuan yang hendak dicapai
* membahas format dan pengajaran.
- berdiskusi untuk belajar bagaimana melayani lebih baik dalam
seminar.
2. PENGAJARAN.
Pengajaran yang diberikan selama seminar diberikan pada presentasi.
Pengajaran hendaknya pendek (20-25 menit), namun ada 3 (tiga) atau 4
(empat) pokok penting yang dikemukakan dalam setiap pengajaran.
Pengajaran hendaknya mengikuti garis besar di bawah ini dalam
mempersiapkan dan menyampaikan pengajarannya, dan dengan
demikian akan membantu orang untuk mengerti dan menerimanya.
Setiap pengajaran harus dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan orang
yang mendengarnya. Pengajar hendaknya peka terhadap kebutuhan dan
keprihatinan-keprihatinan pendengar, membuat segalanya sedemikian
rupa agar mereka menangkapnya dengan jelas. Pengajar hendaknya
memiliki cara-cara yang dapat mereka terima, menggunakan contohcontoh yang dapat dimengerti mereka, berbicara dalam bahasa sehari-hari
yang sederhana. Kesaksian pribadi (bagaimana saya mengerti pokok ini,
bagaimana saya mengetrapkan ini bagi diri saya, apa artinya ini bagi diri
saya), sungguh-sungguh sangat menolong, karena bukan hanya
menunjukkan arti pengajaran kita secara praktis, tapi menunjukkan juga
bahwa pembicara menganggap hal itu penting di dalam hidupnya. Tiga
dari pengajaran: Bagian pendahuluan, Seminar satu dan tiga memuat
suatu sharing tentang bagaimana pembicara berbalik kepada Tuhan.
Beberapa garis besar untuk sharing juga diberikan di bawah ini.
Banyak hal yang bertentangan dengan Kristianitas dalam zaman ini,
tapi sangat penting bagi pembicara untuk menghindari pertentangan |
dalam ceramahnya. Dia hendaknya menunjukkan simpati kepada orang
lain dan bukan mengkritik. Kritik hanya boleh diberikan terhadap dosa
dan ide-ide yang tidak benar. Orang-orang dan kelompok, khususnya
gereja-gereja, pemuka agama dan macam-macam praktek keagamaan, tak
pernah boleh dikritik. Di pihak lain pembicara janganlah sekali-kali
31
membela diri atau mempertanggung jawabkan akan sesuatu yang telah ia
ucapkan, dia harus menunjukkan semangatnya akan topik yang
diberikannya. Pendekatannya secara umum dapat sederhana misalnya:
“Hal ini benar. Ini sesuatu yang benar yang telah saya temukan/alami, dan
yang perlu anda ketahui”.
Di atas semua, pembicara harus mengingat satu hal: percaya pada
Tuhan. Tuhan mau mendengar sabdaNya diwartakan, Dia mau
menyelamatkan manusia. Dia akan memberikan kata-kata yang kita
butuhkan:
Firman Tuhan datang padaku bunyinya:
“Sebelum Aku membentuk engkau dari rahim ibumu, aku telah
mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku
telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa. Maka aku menjawab: “Ah! Tuhan Allah!
Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara sebab aku ini masih muda.”
Tetapi Tuhan berfirman padaku: “Janganlah katakan: aku ini masih
muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi
dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu harus kau sampaikan.
Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk
melepaskan Engkau, demikianlah firman Tuhan. “ Lalu Tuhan
mengeluarkanNya dan menjamah mulutku. Tuhan berfirman padaku:
Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataanKu ke dalam
mulutmu”(Yer.1:9).
PETUNJUK DALAM MEMBERIKAN PENGAJARAN
- Persiapkan dan doakan pengajaranmu.
“Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah
dalam semuanya itu karena dalam berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengarkan
engkau” (ITim.4:16).
- Pakailah bahasa sehari-hari, hindarkanlah istilah-istilah yang sulit,
aneh dan sebagainya yang kurang dimengerti orang-orang biasa.
- Katakan apa yang mau engkau katakan. Biasanya tidak mungkin
32
KOMENTAR PADA PENYAJIAN
Kitab Suci menyebut tiga hal yang harus dilakukan seseorang untuk
menjadi seorang Kristen: percaya (Mrk.16:16). Bertobat (Kis.2:38), dan
dibaptis (Mrk.16:16, Kis, 2:38). Mereka juga mengatakan bahwa
seseorang harus melakukan hal-hal yang sama untuk menerima karunia
roh dan mengalami karunia-karunia Roh (Mrk. 16:16, Kis 2:38). Kutipankutipan Kitab Suci ini, yang aslinya dimaksud untuk diterapkan terhadap
orang yang belum Kristen untuk suatu pertobatan pendahuluan, juga
dapat diterapkan kepada orang Kristen yang ingin memperbarui
penyerahan dirinya kepada Tuhan dan mencari pengalaman yang lebih
dalam dari kuasa Roh di dalam hidupnya. Untuk orang yang baru pertama
kalinya menjadi Kristen, bertobat berarti suatu perubahan orientasi hidup
secara total, iman harus menyangkut suatu pengakuan akan kebenarankebenaran dasar Kristiani, dan pembaptisan berarti suatu Pembaptisan
Sakramental. Untuk mereka yang sudah menjadi Kristen, hal yang paling
penting ialah iman bahwa mereka dapat terima Roh berkarya penuh,
meski tentu saja sangat penting bahwa mereka menjauhkan segala
perbuatan salah yang serius. Pencurahan Roh dalam hal ini lebih berarti
“pembaruan permandian.”
Pertobatan, iman, pembaptisan dan karunia Roh merupakan bagian
dari perjanjian yang dibuat Allah dengan kita. Suatu perjanjian terdiri dari
dua bagian : janji tentang apa akan dipenuhi oleh pihak lain, dan syaratsyarat yang harus kita dipenuhi. Allah berjanji untuk memberikan Roh
Kudus kepada kita. Tugas kita ialah bertobat, beriman dan menerima
Sakramen Tobat, beriman dan menyerahkan diri untuk dibaptis
merupakan cara kita berpaling kepada Tuhan. Sebagai jawabanNya, Allah
memberikan Roh Kudus kepada kita. Hal seperti ini juga terjadi bila kita
membarui pembaptisan kita, dengan menerima pencurahan Roh Kudus.
Memohon untuk dibaptis dalam Roh Kudus merupakan suatu expresi
pertobatan dan iman, dan keinginan kita untuk sungguh-sungguh
diperbarui dan memulai suatu kehidupan Kristiani yang lebih dalam.
Tuhan menginginkan hal ini lebih daripada kita sendiri, sehingga kita
dapat memohon dengan iman penuh pengharapan bahwa Dia akan
melepaskan Roh Kudus berkarya dengan kuasaNya untuk memperbarui
kita. Tuhanlah yang membaptis kita di dalam Roh.
109
kepada mereka untuk menyatakannya.
2. Kita dapat mengharapkan Allah menyentuh kita secara pribadi
dengan kuasa RohNya.
3. Pengalaman pertama-tama berbeda-beda dari orang yang satu
dengan orang yang lain, beberapa akibat misalnya mereka
mengalami kehadiran Allah dalam cara yang baru damai dan
sukacita, bahasa Roh dan bernubuat.
C. Halangan-halangan untuk menerima karuniaAllah termasuk :
- Perasaan tak layak
- takut berbuat sesuatu yang aneh
- takut bahwa kepribadiannya akan dikuasai
- Ragu-ragu, godaan setan supaya tidak percaya atau menolak
karunia-karuniaAllah.
- Kesombongan, perasaan bahwa kita tidak membutuhkan karuniakaruniaAllah
- takut akan apa yang dipikirkan orang lain terhadapnya.
IV.
Didalam tradisi Gereja Maria telah diterima sebagai model orang
Kristen yang menerima karya Roh Kudus ke dalam hidupnya
(Luk. 1:26-38).
A. Maria mewakili umat manusia yang sebagai Ibu Penebus,
memungkin Allah menjadi manusia. Karena naungan Roh Kudus
atasnya maka Yesus lahir.
B. Maria menerima panggilannya dari Allah dalam ketaatan dan iman
di dalam sabda yang telah dikatakan kepadanya (Luk.1:45,
“Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana”).
Sesudah diskusi : Jelaskan bentuk Seminar 5. Perlihatkan formulir
“Janji kepada Kristus” kepada mereka dalam buku “Menemukan hidup
baru dalam Roh”.
108
untuk terlalu sederhana/mudah dan terus terang.
- Kutiplah ayat-ayat Kitab Suci, dan jelaskan lebih lanjut bila perlu
untuk menekankan sesuatu hal.
- Gunakanlah contoh-contoh dari pengalamanmu sendiri.
"Demikian pula aku ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara,
aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat
untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah
mengutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain
Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang
kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik
perkataanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang
meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya
iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada
kekuatan Allah. "(I Kor2:l-5)
- Hindarkanlah berargumentasi, mencari-cari persoalan, mengeritik
orang lain.
"Sebab itulah jauhilah nafsu muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih
dan damai bersama dengan mereka dan berseru kepada Tuhan dengan
hati yang murni. Hindarilah soal yang dicari-cari, yang bodoh dan
tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan
pertengkaran, sedangkan hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi
harus kepada semua orang, ia harus cakap mengajar, sabar dan
dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan
sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
bertobat dan memimpin mereka mengenal kebenaran, dan dengan
demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat
iblis "(2Tim.2:23-25).
- Jangan berkhotbah/mengajar moral, cukup bersaksi atas kekuatan
Allah.
33
- Kita membutuhkan lebih dari pada hanya sekedar doktrin, kita
perlu menagih janji-janjiAllah.
PETUNJUK UNTUK KESAKSIAN PRIBADI
Dalam session pendahuluan, seminar 1 dan 3.
- Mohon kepada Tuhan untuk mengaruniakan hikmat kepadamu dan
membimbingmu dalam sharingmu.
- Berikanlah secara singkat, namun kemukakan puncak kejadiankejadian yang memberikan perubahan-perubahan nyata. Sebutkan
satu /dua perubahan itu secara lebih terperinci untuk menimbulkan
minat para peserta/pendengar.
- Jangan terlalu panjang bertele-tele, hal yang tidak penting tak usah
disebut-sebut atau menekankan bagaimana jelek dirimu sebelumnya.
- Ceritakanlah pengalaman-pengalamanmu dengan orang lain dan
lihat bagian yang mana dari kisahmu itu akan banyak berguna bagi
orang lain.
- Jangan berbicara hal-hal istimewa secara umum, hindarkanlah katakataseperti "Hebat sekali", "Bukan main"dsbnya.
- Jangan berikan kesan bahwa kehidupan Kristiani itu seperti "Taman
bunga mawar".
SHARING:
Berkumpul bersama dengan kelompok sharing yang dilaksanakan
dengan cara yang tepat merupakan faktor penting bagi berhasilnya
seminar. Kelompok yang hangat dan akrab dapat membebaskan orang
untuk menanggapi panggilan Allah dalam cara-cara yang baru. Pemimpin
sharing harus khusus memberi perhatian dalam menciptakan suasana
yang akrab dalam kelompok.
la harus ramah dan hangat, mengenal orang-orang dan memberi
perhatian kepada mereka, mengingat nama-nama mereka dan hal-hal
yang diceritakan kepadanya. la harus penuh perhatian mendengarkan apa
yang dikatakan orang-orang, membesarkan hati mereka yang malu-malu
atau takut-takut untuk bersharing atau bertanya.
34
B. Kita dapat mengharapkanAllah membaptis kita dalam Roh.
1. Karena Ia mengatakan bahwa Dia menginginkan hal itu bagi kita
(Luk. 11:9-13), karena Ia mencintai kita dan menghendaki kita
bersatu denganNya.
2. Kita dapat memperolehnya karena Yesus melakukannya hal itu
bagi kita, bukan karena kita pantas ataupun karena jasa-jasa kita.
C. Bila seorang Katolik belum menerima Sakramen Penguatan, maka
ia harus menerimanya untuk melengkapi inisasinya sebagai orang
Katolik. Doa untuk pembebasan Roh Kudus tidak menggantikan
Sakramen Penguatan.
III.
Minggu depan engkau akan dapat berdoa bersama orang lain untuk
pencurahan Roh, dan bila engkau mau, engkau akan menerima.
A. Minggu depan akan ada kesempatan didukung dalam doa untuk
pencurahan Roh. Kita dapat meminta kepenuhan hidup dalam Roh
Allah dengan :
1. Memohon Bapa dalam doa, menagih janji Kristus untuk
memberikan Roh Kudus pada kita (Luk. 11:13).
2. Sekaligus anggota komunitas/kelompok doa akan berdoa
untukmu, dengan menumpangkan tangan untuk meminta kepada
Bapa membebaskan Roh dalam dirimu.
B. Apa yang kita dapat harapkan terjadi :
1. Apa yang terjadi pada Pentakosta Pertama:
“Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan
oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kis.2:4).
- Sesuatu memang terjadi, mereka dipenuhi dengan Roh
Kudus.
- Semuanya dipenuhi, bukan hanya beberapa.
- Mereka sendiri melakukan sesuatu; mereka mulai berbicara
dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan Roh itu
107
2. Kerendahan hati : Kemauan untuk berubah; kesadaran bahwa
kita memerlukan bantuan Allah.
3. Penyangkalan. Meninggalkan segala perbuatan salah yang tidak
baik memutuskan untuk tidak melakukannya lagi.
4. Mohon ampun atas kekeliruan”kesalahan yang diperbuat.
C. Secara khusus kita harus berpaling dari agama-agama bukan
Kristen, spiritualisme, ilmu sihir, ilmu gaib, hubungan sexual di luar
pernikahan, perzinahan, tindakan-tindak homo sexual,
pembunuhan, perampokan, mengutil di toko, menipu (dalam hal
dagang, waktu ujian), berdusta, memfitnah, mabuk-mabukan,
ketagihan/kecanduan obat-obatan.
D. Bagi mereka yang berada dalam dosa berat memerlukan Sakramen
Pengakuan Dosa untuk menyempurnakan proses pertobatannya
Sakramen Pengakuan dosa dapat juga bermanfaat bagi mereka
yang tidak berada dalam keadaan dosa berat, tetapi mereka yang
berbalik kepada Tuhan dalam cara yang baru.
II. Agar kita dapat menerima hidup baru yang dijanjikan Allah, kita harus
mohon padaNya dalam iman, mengharapkan menerimanya sebab Ia
menghendaki agar kita memilikinya dan Dia berjanji akan
memberikanNya pada kita.
A. Iman berarti bertumbuh/bersandar pada apa yang dikatakan Allah.
(Mat. 14:22-33).
1. Kita tahu bahwa apa saja yang dikatakan Allah adalah benar,
karena Ia mengetahui segala sesuatu dan tidak berdusta.
- Hidup Kristiani kita pertama-tama berdasarkan pada faktafakta kita menaruh kepercayaan karena fakta-fakta itu,
perasaan-perasaan kita menyusul kemudian.
- Kita dapat mengatasi perasaan-perasaan bimbang dengan
melihat kepada fakta-fakta.
2. Bila kita melihat fakta bahwa Allah menjanjikan sesuatu pada
kita, kita dapat mengharapkan bahwa hal itu akan terlaksana
pada kita.
106
Selama sharing, peranan pemimpin adalah mengarahkan dan
menyemangati serta mendorong. la harus mengusahakan agar sharing
selalu dipusatkan pada hal-hal pokok dari pengajaran yang baru
diberikan, selain juga mendorong untuk bersharing dan bertanya. Bila
perlu ia tak usah takut untuk memberi petunjuk-petunjuk atau penjelasanpenjelasan, namun jangan berpura-pura seolah-olah tahu segala jawaban.
Banyak petunjuk yang telah diberikan di atas bagi pengajar, berlaku juga
bagi pemimpin kelompok sharing:
* peka kepada macam-macam orang, ekspresi yang konkrit.
* sharing tentang pengalaman-pengalamannya, bersemangat, tidak
berkhotbah, menghindarkan pertentangan, berbicara secara wajar.
* berbicara dalam iman.
Tentunya salah satu keberhasilan kelompok sharing adalah
membentuk kelompok yang baik dari permulaan. Ada 2(dua) prinsip yang
perlu dianut di sini:
1. Tempatkan setiap orang bersama pemimpin kelompok yang
paling dapat membantunya.
2. Harus dapat memastikan bahwa tiap kelompok dapat sharing/
saling berinteraksi dengan baik sebagai suatu keseluruhan.
Prinsip-prinsip tambahan yang perlu diingat:
3. Pada umumnya lebih mudah memimpin kelompok yang sama
jenis kelaminnya, seperti juga seorang pemimpin kelompok lebih
mudah melihat/menangkap problema-problema yang dialami
seseorang yang sama jenisnya.
4. Sering banyak orang laki-laki yang banyak menganggap
pemimpin kelompok wanita sebagai hambatan (tapi ini tak perlu
dipersoalkan).
5. Suami isteri ditempatkan dalam kelompok yang berlainan bila
mereka mengikuti seminar yang sama.
6. Orang-orang yang memiliki masalah-masalah yang berat/tidak
mudah dilayani/dihadapi, sebaiknya jangan ditempatkan dalam
kelompok bersama-sama anggota Tim yang baru.
35
7. Akhirnya seseorang yang memperlihatkan adanya harapan dapat
melayani Tuhan dan berada dalam kedudukan yang baik untuk
mendekati banyak orang, sebaiknya ditempatkan dalam
kelompok yang pemimpinnya dapat memenangkan hatinya dan
mendorongnya.
· Misalnya
Seminar 1: Bagaimana cinta kasih Allah Anda alami sebagai salah
satu mata rantai karena mengikuti SHDR ini.
Seminar 2: Kapan Anda menyadari bahwa dalam pengalaman hidup
Anda mengalami penyelamatan dari dosa yang dilakukan
Tuhan Yesus.
BESARNYA KELOMPOK SHARING:
Tiap kelompok sharing terdiri dari 3-4 orang untuk tiap pemimpin. 5
orang sudah terlalu banyak.
TUJUAN SHARING ADALAH UNTUK :
1. Menolong orang-orang membuka diri dan menanggapi undangan
Allah.
2. Menolong mereka untuk mengerti dan mencerna bahan-bahan yang
dikemukakan dalam pengajaran.
3. Memberi mereka kesempatan untuk bertanya.
4. Memperkenankan mereka untuk mengungkapkan perasaan-perasaan
dan pikiran-pikiran mereka.
5. Menyediakan kesempatan-kesempatan untuk menangani pandanganpandangan yang salah dan masalah-masalah.
6. Mendorong/mendukung dalam usaha mereka dalam mencari
kebenaran.
7. Memberi suatu tempat bagi mereka untuk mulai mengalami suatu
komunitas Kristiani.
8. Melihat apakah pengajaran-pengajaran dipahami.
9. Mengetahui sampai dimana perkembangan kelompok.
36
OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN
Pendahuluan :
Allah mencintai kita (Seminar 1). Allah membebaskan kita dari
kegelapan dan kuasa setan melalui Yesus Kristus (Seminar 2). Allah mau
memberikan hidup baru pada kita melalui Roh Kudus (Seminar 3). Allah
menawarkan kepada kita suatu hubungan di mana kita dapat memperoleh
hidup baru. Dia akan memberikan kepada kita karunia hidup baru di
dalam Roh; Ia akan merubah dan menyembuhkan kita, memperbarui kita;
Ia akan mempersatukan kita ke dalam Komunitas Kristiani, atau dengan
saudara dan saudari yang akan membantu kita untuk bertumbuh dalam
kehidupan yang baru ini. Kita harus berpaling kepadaNya dan
membiarkan Dia melakukan apa yang ditawarkanNya.
I. Agar dapat menerima hidup baru, yang ditawarkan Allah kepada kita,
kita harus meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi hubungan
kita denganAllah dan menerima Yesus sebagai Tuhan kita.
A. Kita memerlukan suatu perubahan arah, suatu orientasi kembali
hidup kita.
1. Menjauhkan segala sesuatu yang menghalangi hubungan kita
denganAllah dan memungkinkan setan membelenggu kita.
2. MenujuAllah dan ketaatan.
- Hanya kalau kita mengikutiNya, Dia dapat membimbing kita
ke kehidupan baru.
- Allah tidak menghendaki ketaatan sebagai budak,yang taat
karena takut akan hukuman, atau ketaatan sebagai pekerja,
yang taat karena mendapat upah. Dia menghendaki ketaatan
anak-anak karena cinta dan hormat kepada ayahnya.
- Kita harus menerima Yesus sebagai Tuhan kita.
3. Kata “Pertobatan” bersangkut-paut dengan perubahan arah.
B. Pertobatan meliputi:
1. Kejujuran : pengakuan bahwa memang ada sesuatu dalam hidup
kita yang tidak beres dan butuh perubahan.
105
adalah masalah-masalah yang biasa. mereka perlu tahu bahwa janji
Allah sebenarnya dimaksudkan untuk mereka pribadi. Mereka perlu
tahu bahwa mereka dapat meninggalkan bentuk-bentuk perbuatan
yang tidak baik dan kehilangan dari perbuatan ini tidak akan membuat
mereka kurang bahagia dalam sisa hidupnya. Mereka perlu merasakan
cinta dan perhatian kita. Mereka perlu fakta yang dapat mereka lihat.
Secara singkat, mereka perlu didorong untuk mengambil langkahlangkah pertama.
Bila kita menasehati mereka untuk mengaku dosa, ada baiknya kita
menganjurkan seorang imam yang mengetahui dinamika seminar dan
yang akan ikut mendoakan mereka.
(KELOMPOK SHARING). Bila pemimpin diskusi mensharingkan
bagaimana ia sendiri berpaling kepada tuhan dan pengalamannya ketika
dibaptis dalam Roh, dia tidak perlu mengulangi apa yang telah
dikatakannya pada waktu sharing dalam Seminar 1 atau Seminar 2.
Sebaiknya dia memusatkan diri kepada apa yang sudah dia lakukan untuk
bertobat dan bagaimana ia memperoleh iman dan pengalamannya
mengenai dibaptis dalam Roh. Kesaksian pribadinya harus sesuai dengan
thema pengajaran.
(Bantuan Tambahan). Minggu ini kita mencari orang yang dapat
membantu pada Seminar 5.Ada baiknya bila pemimpin kelompok sharing
mempunyai teman untuk membantunya mendoakan orang-orang di
dalam kelompoknya.
104
BENTUK/FORMAT
1. Kelompok berkumpul dan mulai segera setelah pengajaran selesai.
2. Pemimpin kelompok memberitahukan kelompok bahwa mereka harus
bebas untuk bertanya dan mengajukan problema-problema.
3. Bila tak ada pertanyaan/problema-problema, pemimpin kelompok
dapat mengajukan suatu pertanyaan dan meminta tiap anggota
kelompok untuk memberi sharing sebagai jawaban atas pertanyaan itu.
(Pada minggu-minggu pertama, pemimpin kelompok perlu
menjelaskan cara ini kepada kelompoknya).
4. Bila lancar bersharing sebagai jawaban atas pengajaran yang
diberikan, pemimpin tak perlu lagi memberikan pertanyaan sebagai
bahan sharing.
5. Kadang-kadang selama sharing pemimpin mendorong anggota
kelompok untuk bertanya atau mengajukan masalah-masalah.
6. Bila pemimpin mengajukan sebagai bahan pertanyaan sharing, ia perlu
mulai menjawabnya terlebih dahulu dengan sharingnya, sebagai
model/contoh bagi anggota kelompok bagaimana bersharing.
MAKE-UP SESSION: (Session Pengganti)
Setiap orang seharusnya sudah mempunyai semua bahan seminar yang
diberikan pada waktu ia didoakan pada minggu yang kelima. Sebenarnya
dia harus selalu hadir pada setiap session, karena banyaknya pertumbuhan
dalam iman harus terjadi di dalam sessi-sessi seminar. Bila seseorang
berhalangan ikut terlalu banyak sessi, kita tidak usah ragu-ragu untuk
mengatakan kepadanya untuk mengikuti kembali seminar yang lain, dan
bila seseorang kehilangan satu sessi pemimpin harus menggantinya. Bila
sejumlah orang kehilangan sessi tertentu mungkin kita bisa membuat
sesuatu sessi khusus sebagai pengganti untuk mereka. Untuk sessi
pengganti secara perorangan, biasanya dilakukan oleh pemimpin
kelompok sharing. Dia harus membawa tape pengajaran dan
memperdengarkannya, kemudian berdiskusi tentang hal itu. Pemimpin
mungkin juga lebih suka mempergunakan tape dari para pengajar, sebab
sangat sulit untuk memberikan seluruh pengajaran kepada satu orang.
37
Kita tidak perlu merasa suatu keharusan untuk memberikan sessi
khusus kepada setiap orang. Kadang-kadang memang kita tidak memiliki
sumber-sumber untuk melakukan ini. Pada kebanyakan kasus, bukanlah
suatu hal yang mustahil untuk mengharapkan orang supaya berusaha
untuk hadir pada setiap sessi. Bila ada seseorang dengan suatu masalah
psychologis yang berat tidak hadir, mungkin lebih baik tidak memberikan
sessi khusus kepadanya, kecuali kita merasa bahwa hal itu akan
memungkinkan kita untuk membuat suatu perubahan dalam
problemanya. Mungkin dalam ketidak-hadirannya itu justru terletak
pokok persoalannya, dan hal ini akan muncul kemudian dengan cara lain.
Di lain pihak orang yang berada dalam posisi ini mungkin akan lebih
berguna untuk menolong orang lain (bukan karena tidak menyukai orang
itu, tetapi waktu yang seharusnya dipakai untuk orang itu dapat digunakan
untuk menolong lebih banyak orang).
B. KELOMPOK SHARING:
1. Pertanyaan : Apa yang selama ini diajarkan kepada Tuhan kepada
anda tentang apa yang perlu anda lakukan untuk bertobat? Apa yang
anda harapkan terjadi minggu yang akan datang? Apa ada
pertanyaan-pertanyaan tentang karunia bahasa Roh?
2. Pemimpin Kelompok sebaiknya mulai sharing dengan menjawab
pertanyaan yang pertama dengan kesaksian singkat tentang :
bagaimana ia berpaling kepada Tuhan; pengalamannya dalam doa
pencurahan Roh. Ia perlu menambahkan tentang kesulitankesulitannya dalam pertobatan dan kekuatiran-kekuatiran yang
mungkin dialami menjelang doa pencurahan Roh.
3. Tambahan untuk pemimpin setelah selesai sharing: Berikan
penjelasan singkat dari format Seminar 5 dan menyemangati
mereka untuk setia datang memenuhi janjinya dengan pemimpin.
Kelompok dan membicarakan kesulitan-kesulitannya.
PETUNJUK SESSION PENGGANTI:
1. Bila seseorang tidak hadir dalam session ke 2, kita lebih baik anjurkan
agar ia mulai lagi (ikut seminar berikut di tempat lain).
2. Bila seseorang tidak hadir pada waktu session ke 3 atau hanya pada
session ke 4, kita perlu melengkapi dia dengan apa yang dilewatinya,
(sebelum melengkapi, kita harus katakan kepada orang tersebut, bahwa
bila ia tidak mungkin hadir pada session berikutnya maka ia harus
mulai dengan seminar yang lain, di mana ia dapat hadir sepenuhnya).
3. Pengecualian terhadap hal-hal di atas selalu dapat dilakukan
berdasarkan alasan-alasan yang baik, yang memang dapat diterima.
PELAYANAN TAMBAHAN/PENUNJANG:
Salah seorang dari Tim harus diberi tugas sebagai pembantu. Dia
bertanggung jawab untuk mengatur seminar, pengaturan tempat, absensi,
pusat informasi dan penjualan buku-buku selama seminar.
Pelayanan tambahan ini nampaknya remeh, tetapi memainkan peranan
yang penting dalam suksesnya seminar. Bila kursi-kursi diatur dengan
38
C. KOMENTAR PADADINAMIKA
Sejak permulaan Seminar 4 hingga akhir Seminar 5, kita harus
mendorong orang untuk bertobat dan untuk beriman. Hal ini kita
lakukan di dalam kelompok sharing, kontak pribadi sesudah sharing
pada waktu kita mempersiapkan mereka untuk di dukung dalam doa
minggu depan, pada waktu kita mendoakan mereka dan sesudah kita
mendukung mereka dalam doa. Pelayanan kita yang untuk ialah
mendorong mereka selama waktu Seminar. Sangat jarang kita
menemukan kesulitan dengan orang. Kadang-kadang kita perlu
mengatakan secara terus terang bahwa mereka perlu bertobat dan
sesuatu yang buruk akan terjadi bila mereka tidak melakukannya. Kita
harus siap melakukan ini bila itu perlu. Pada umumnya, biasanya orang
mempunyai masalah takut dan ragu-ragu. St. Paulus berkata :
“menjunjung mereka dalam kasih” (I Tes.5:13), dan inilah yang kita
harus lakukan.
Orang perlu diyakinkan akan cinta Allah, dan mereka perlu diyakinkan
bahwa Allah setia terhadap janjiNya. Mereka memerlukan bukti
pribadi. Mereka perlu tahu bahwa masalah yang mereka alami
103
- Menelaah daftar peserta dan apa yang dapat dilakukan bagi
mereka.
2. Membahas seminar ke-4
- Memahami tujuan yang mau dicapai.
- Membicarakan sharing dan pertanyaannya, agar mencapai
sasarannya. Mengusahakan bantuan saudara-saudari lain untuk
dukungan doa Minggu ke-5, kalau perlu.
3. Membicarakan apa yang terjadi pada orang-orang minggu ini dan
bagaimana caranya membantu mereka dalam hal itu:
- Bagaimana menolong orang-orang untuk pertobatan.
- Bagaimana menolong orang-orang agar beriman.
- Memikirkan macam orang-orang yang berbeda-beda dan bantuan
khusus yang mereka butuhkan masing-masing.
- Secara singkat membicarakan kontak pribadi minggu yang akan
datang dan menekankan pentingnya hal tersebut.
4. Berdoa untuk seminar dan orang-orang yang mengikutinya.
SEMINAR 4
baik, orang akan lebih mudah terlibat di dalam seminar, dan akan lebih
mudah bagi mereka untuk berpaling kepada Tuhan. Bila bahan bacaan
yang cocok dapat diperoleh, hal ini akan lebih memperjelas dan
membangun iman orang.
Dalam menjual bahan bacaan, lebih baik hanya menjual beberapa
buku, lebih-lebih pamflet-pamflet dan buku berbentuk cerita yang
mudah dibaca. Orang akan lebih suka membaca buku yang tepat bila pada
mereka diminta hanya beberapa saja, dan bila mereka dapat
memperolehnya di dalam seminar.
PENGATURAN TEMPAT:
Kursi-kursi harus diatur sedemikian rupa sehingga orang-orang dapat
memberi perhatian kepada pemimpin maupun kepada orang lain:
* bentuk lingkaran itu paling baik untuk kelompok kecil.
* bentuk setengah lingkaran baik untuk kelompok yang lebih besar.
* deretan lurus menghadap satu arah perlu sekali dihindarkan
kecuali kelompok terlalu besar untuk kemungkinan cara-cara lain.
* ruangan dilengkapi penerangan dan ventilasi yang cukup.
* perlu ada papan tulis untuk digunakan dalam pembicaraan.
A. PENGAJARAN :
1. Kita harus berpaling dari hal-hal yang menghambat hubungan kita
dengan Tuhan dan menerima Yesus sebagai Tuhan kita, agar dapat
menerima hidup baru yang ingin diberikan Tuhan kepada kita.
2. Kita harus mohon/minta kepada Tuhan dalam iman, mengharapkan
akan menerimanya, karena Tuhan ingin agar kita memilikinya dan
Ia telah menjanjikannya.
3. Minggu yang akan datang anda akan didukung dalam doa oleh
saudara-saudari yang lain untuk dibaptis dalam Roh. Bila anda nanti
didoakan, yakinlah bahwa anda akan mengalaminya, Roh Kudus
yang telah anda terima akan dibebaskan untuk berkarya lebih penuh
dalam diri saudara.
102
39
ORANG-ORANG BARU
Setiap Seminar Hidup Dalam Roh bukan hanya terdiri dari suatu seri
pengajaran dan Tim yang membawakannya. Tetapi juga terdiri dari orangorang yang masing-masing memiliki kepribadian dan masalah-masalah
yang unik/khas. Mereka datang pada kita untuk mengetahui lebih banyak
mengenai hidup baru yang ditawarkan Allah. Mungkin mereka didorong
oleh beraneka ragam alasan dari kerinduan dan kehausan yang riil sampai
kepada rasa ingin tahu yang biasa. Tetapi apapun motivasinya, setiap
pribadi telah dipercayakan Tuhan kepada kita. Tuhan mencintai mereka
dan Ia sungguh rindu agar mereka menerima kehidupan baru-Nya. Bila
kita melayani Tuhan, maka kita perlu sungguh-sungguh berusaha
memberikan kepada mereka segala cinta dan dukungan yang mereka
butuhkan.
Dalam suratnya yang pertama pada orang-orang Telasonika, St.
Paulus berbicara tentang cara ia membangun orang-orang Kristen di
Telesonika;
“Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang
ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam
kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil
Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu,
karena kamu telah kami kasihi. Sebab kamu masih ingat, saudarasaudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja
siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga
di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. Kamu
adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak
bercacatnya kami berlaku diantara kamu, yang percaya. Kamu tahu,
betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasehati
kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang, dan meminta
dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendaknya
Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan kemuliaanNya”
(I Tes.2:7-12).
SEMINAR 4
MENERIMA KARUNIA ALLAH
TUJUAN :
Menolong umat untuk berpaling dari segala sesuatu yang tidak sesuai
dengan hidup Kristiani dan mempersiapkan mereka untuk mau
meminta dalam iman: Kepenuhan hidup dalam Roh.
“Barang siapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum!
Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab
Suci, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup”
(Yoh.7:37-38).
Seminar ini merupakan seminar untuk persiapan terakhir. Pewartaan
telah disampaikan. Janji Allah telah disampaikan. Tiba saatnya sekarang
bagi mereka yang siap untuk mulai mengambil langkah-langkah
persiapan. Kita harus menerima Yesus sebagai Tuhan kita. Kita sebaiknya
jangan terlalu banyak petunjuk/perintah dalam seminar ini. Kita tidak
perlu menekankan lonceng panggilan untuk memberikan pengabdian
total kepada Yesus; menyampaikan tuntutan untuk merasul secara mutlak;
menuntut suatu iman yang hebat penuh mukjizat; mendorong mereka
untuk mencari wahyu atau inspirasi Rohani. Yang perlu kita lakukan
hanyalah menolong para peserta agar mau mengambil beberapa tindakan
konkrit yang dapat membantu mereka untuk dibaptis dalam Roh. Sekali
mereka telah mengalami relasi dengan Roh Kudus, yang memungkinkan
Ia berkarya dalam hidup mereka, maka Roh akan dapat membimbing
mereka melakukan hal-hal diatas, kalau dikehendakiNya.
PERTEMUAN TIM YANG KEEMPAT
1. Meninjau seminar yang lalu :
- Membicarakan problema-problema yang timbul dan mencari jalan
mengatasinya.
Paulus adalah seorang guru dan pengkhotbah yang besar. Ia
40
101
(II.E). Hanya pada bagian ini saja selama Seminar, di mana kita
membicarakan mengenai karunia-karunia Rohani. Penyajian
boleh lebih panjang atau lebih pendek, tergantung dari
kebutuhan orang. Bila kita membuat penyajian pendek, pada
akhir pelajaran kita harus secara jelas menganjurkan mereka
untuk membaca.
menyembuhkan orang-orang dan mengerjakan mukjizat-mukjizat. Ia
menerima wahyu-wahyu dari Tuhan dan menyampaikannya pada orangorang. Tetapi ia tidak pernah melalaikan tugas untuk memperhatikan tiaptiap orang, berbicara secara pribadi dengan masing-masing, menolong
mereka agar dapat melayani Tuhan lebih baik lagi dan berkembang
menjadi lebih teguh dalam hidup keKristenannya.
(III). Kita ingin mengatakan sesuatu secara sederhana pada bagian
ini. Yang perlu kita katakan ialah bahwa ada hidup dalam Roh
yang dapat dialami, yang akibatnya dapat kita lihat dalam
bentuk yang kongkrit. Apa yang terjadi pada jemaat Kristen
yang pertama dan kepada pembicara dapat pula terjadi dalam
diri kita. Hidup dalam Roh ini mulai sesudah kita dibaptis
dalam Roh, ketika hubungan kita dengan Roh Kudus berobah
sedemikian rupa sehingga kita mulai mengalami
kehadiranNya dalam cara yang baru. Setiap orang Kristen
berbeda dalam hubungannya dengan Roh Kudus. Ada yang
telah mengalami, beberapa hal yang telah terjadi dalam diri
pembicara, tetapi setiap orang dapat mengharapkan bahwa
semuanya ini terjadi akibat dari dalam Roh (A-C) dan apa yang
sekarang belum menjadi bagian dari hidup mereka.
Dalam Seminar Hidup Dalam Roh kita tidak dapat mengabaikan
untuk memperhatikan orang-orang secara pribadi. Yang biasa terjadi
dalam seminar, pengajaran-pengajaran, kontak dengan kehidupan
masalah Kristen, didoakan pada waktu pencurahan dalam Roh sudah
cukup untuk mengatasi banyak masalah. Namun banyak sekali
kebutuhan-kebutuhan khas orang-orang baru, yang hanya dapat dipenuhi
bila mereka diperhatikan dan ditolong secara pribadi.
(IV).
Bagian terakhir dimaksudkan untuk menekankan gagasan
bahwa pencurahan Roh bukanlah tujuan akhir. Hal ini baru
merupakan permulaan dari hidup baru dalam Roh.Kita masih
membutuhkan bantuan untuk hidup ini. Kita masih perlu terus
maju dan untuk maju tidak akan terjadi secara otomatis tetapi
baru dapat terjadi bila kita sendiri juga maju.
Bahan yang dapat menolong
Buku karangan Stephen Clark: “Baptized in the Spirit and Spiritual
Gifts” dapat membantu untuk menjelaskan pertanyaan tentang arti
dibaptis dalam Roh. Karangan Gee: ”Concerning Spiritual Gifts” and
Christenson: “Speaking in Tongues” dapat membantu pertanyaanpertanyaan dalam berbahasa Roh dan karunia-karunia Roh.
100
Banyak cara-cara untuk memberikan perhatian kita secara pribadi
dalam seminar:
- kadang-kadang dalam kelompok sharing, ada kesempatankesempatan di mana kita dapat membantu mengatasi masalah atau
membantu mengetrapkan pengajaran itu dalam hidup mereka.
- kadang-kadang dalam kontak informal, dalam percakapan
sebelum atau sesudah makan.
- kadang-kadang kita harus menemui mereka pada waktu lain untuk
menolong menghadapi masalah-masalah tertentu. Ini perlu setelah
minggu ke-4 ketika kita mempersiapkan mereka untuk pencurahan
dalam Roh Kudus.
ORANG-ORANG BARU:
Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah ditambah oleh
bimbingan Tuhan, maka kita dapat belajar cara yang terbaik untuk
menghadapi bermacam ragam orang yang datang.
Tugas pertama kita terhadap masing-masing peserta adalah
menentukan apakah seminar kita akan sungguh membantunya memulai
suatu hidup baru.
41
Banyak orang akan datang kepada kita membawa masalah-masalah yang
bukan dimaksudkan untuk ditangani oleh Seminar Hidup Dalam Roh.
Kadang-kadang kita dapat membantu orang-orang ini diluar seminarseminar tapi seringkali tidak. Apabila kita mengijinkan Tuhan mengajar
kita akan bagaimana cara menghadapi berbagai macam orang yang
datang kepada kita, maka kita dapat memberi kepada setiap orang
pertolongan semampu kita. Setiap orang itu unik dan seraya menghadapi
masing-masing orang kita perlu tetap berdoa dan terbuka akan bimbingan
Tuhan. Melalui pengalaman-pengalaman, nasihat-nasihat dan
pengajaran-pengajaran Tuhan, maka kita dapat belajar cara terbaik untuk
menangani beragam orang yang datang kepada kita.
Secara umum biasanya ada 4 (empat) golongan orang yang perlu kita
pertimbangkan:
1. Mereka yang telah siap menerima (dan dapat menerima) hidup dalam
Roh yang ditawarkan dalam seminar. Kebanyakan yang
datang kepada kita termasuk golongan ini. Mereka biasanya
mempunyai problema yang berbeda-beda dalam menerima Hidup
Baru yang ditawarkan Allah, kadang-kadang problema itu adalah halhal yang biasa dalam hidup manusia (rasa takut, tidak mau berubah,
sikap tidak suka terhadap gereja dll).
Kadang-kadang bersifat teologis:
- Image (gambaran) yang salah mengenai apa yang berbau
“Pentakosta”
- Membuat batasan-batasan (terhadap kekuatan-kekuatan Allah
kurang percaya terhadap janji-janjiAllah).
Kebanyakan problema-problema yang normal umumnya dapat diatasi
dengan seminar.
2. Mereka yang belum siap menerima Kritianitas atau Hidup Dalam
Roh. Beberapa orang dari golongan ini masalahnya:
- iman yang kosong (tidak ada kepercayaan).
- enggan untuk bertobat.
- hambatan-hambatan teologis yang berat.
Kemampuan kita untuk menolong mereka tidak sama untuk setiap
masalah. Kalau dapat hendaknya ada orang-orang dalam Komunitas
42
menyimpulkan bahwa Roh Kudus hadir dan bekerja di dalam orang itu
dalam cara yang baru.
Kis. 19:1-7 secara khusus merupakan pasal yang baik untuk
dipergunakan St. Pauh datang ke Efesus dan di sana bertemu dengan
sekelompok “murid”. Nampaknya, dia secara jelas melihat bahwa mereka
sudah menjadi Kristen, tetapi dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak
beres. Sebab itu dia bertanya :
“Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi
percaya?” Untuk kita pertanyaan ini merupakan suatu pertanyaan yang
aneh. Hanya sedikit saja di antara kita akan berpikir untuk menanyakan
apakah seseorang sudah menerima Roh Kudus ketika ia percaya bila kita
melihat ada sesuatu yang kurang di dalam hidup Kristiani seseorang. Dan
bila pertanyaan itu diajukan kepada kita sebelum dibaptis dalam Roh
Kudus kebanyakan dari kita tidak tahu bagaimana harus menjawabnya.
Bila kita ditanya apakah sudah menerima Roh Kudus kita tidak tahu
bagaimana harus menjawab. Akan tetapi St. Paulus secara jelas
mengharapkan bahwa setiap orang Kristen mengetahui bahwa mereka
sudah menerima Roh Kudus. Dia mengharapkan jawaban ya atau tidak.
Dengan kelompok murid yang diceritakan pada Kis. 19: ternyata
kecurigaannya dikuatkan. Mereka hanya menerima baptisan Yohanes
Pemandi dan belum dinyatakan sebagai Kristen St. Paulus
menyempurnakan inisiasi mereka kepada Kristus dan ketika dia
menumpangkan tangan atas mereka untuk menerima Roh Kudus
terjadilah sesuatu terhadap mereka. Mereka berbicara dalam bahasa Roh
dan bernubuat.
(II.B). Penyajian pokok untuk menjelaskan karunia berbahasa Roh
sebaiknya dalam bentuk kesaksian pribadi. Bahasa Roh harus
dijelaskan sebagai suatu karunia doa, biasanya karunia doa
pujian Bahasa Roh dapat juga dipergunakan dengan penafsiran
untuk membangun suatu kelompok Kristiani, tetapi kita tidak
perlu menjelaskannya di sini terlalu luas. Yang penting bagi
orang untuk mengerti pada saat ini selama seminar adalah
bahwa bahasa Roh dapat menjadi bantuan yang sangat besar
dalam hidup doa pribadi mereka. Lebih lagi, penjelasan yang
singkat tentang bagaimana cara berdoa dalam bahasa Roh
sangat berguna bagi orang dalam bagian ini.
99
(I). Bagian pertama dari pengajaran dimaksudkan sebagai pengantar
yang singkat. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kembali
tawaran hidup baru yang telah dibicarakan sebelumnya di dalam
seminar dan untuk menghubungkan tawaran hidup baru itu
dengan Roh Kudus. Kita dapat memperoleh hidup baru karena
Roh Kudus memberikannya kepada kita. Tujuan dari
pendahuluan juga untuk mengingatkan bahwa Yesuslah yang
memberi hidup baru kepada kita. Yesuslah pembaptisan dalam
Roh Kudus. Dia yang memungkinkan ini bagi kita.
yang dapat menghadapi masalah-masalah mereka (orang yang dapat
berbicara dengan mereka, kursus lain yang dapat menuntun mereka
kepada iman dan sebagainya), mereka perlu ditolong mengatasi
kesulitan-kesulitannya sebelum mengikuti suatu Seminar Hidup
Dalam Roh. Namun kalau kita tidak dapat memberi bantuan kepada
mereka, kita harus mempertimbangkan masak-masak dan
memutuskan apakah melalui seminar orang ini dapat dibimbing ke
arah Kristus melalui SHDR atau sebaliknya ia akan menjadi lebih
negatif sifatnya.
(II). Bagian ini menyajikan ceritera dalam Kitab Suci mengenai apa
yang terjadi terhadap seseorang bila ia menerima karunia Roh
Kudus. Bagian berikutnya membicarakan tentang pembebasan
Roh melalui pencurahan Roh. Bagian kedua ini juga dimaksudkan
menjadi outline untuk kesaksian pribadi. Disini pembicara
mensharingkan apa yang terjadi pada dirinya. Dalam bagian
sharing, dia dapat menyebutkan bagaimana A-C terjadi pada
dirinya.
3. Mereka yang datang dari luar kota/daerah: kita perlu menolak mereka
atau menyuruh mereka ikut seminar yang ada dan diadakan didekat
tempat mereka tinggal, karena dalam perkembangan hidup barunya
mereka perlu bergabung dengan orang-orang yang tinggal di dekat
mereka.
Ada sejumlah kutipan-kutipan Kitab Suci yang dapat dipergunakan
sebagai pengantar bagian tentang apa yang terjadi pada seseorang bila dia
dibaptis dalam Roh. Kis.2; Kis. 8; Kis. 10-11 dan Kis. 19 semuanya
berisikan ceritera di mana seseorang menerima Roh Kudus. Kutipan
manapun yang dipakai, pembicara harus mengemukakan satu hal: adanya
pembaruan yang sungguh-sungguh di dalam diri orang dan ini
merupakan tanda yang meyakinkan bahwa Roh Kudus berbuat sesuatu
yang baru dalam dirinya. Perubahan biasanya sedemikian rupa, sehingga
orang lain dapat melihat bahwa sesuatu yang baru sedang terjadi dalam
kehidupan orang lain, dan bahwa sungguh-sungguh ia menjadi lain.
Hal demikian ini janganlah merupakan sesuatu yang rahasia,
Perubahan yang tidak tampak, sehingga tak seorangpun (termasuk orang
itu sendiri) yang tahu apa yang telah terjadi. Pembicara harus menghindari
untuk mengatakan demikian, hanya karena dia tidak tahu cara lain untuk
menjelaskannya. Yang perlu kita katakan ialah bila perubahan merupakan
sesuatu yang kita harapkan dilakukan olehAllah, kita dapat dengan jelas
98
4. Mereka yang mempunyai masalah-masalah kejiwaan yang harus
dihadapi dengan cara yang macam-macam pula. Pada umumnya suatu
komunitas harus sudah cukup matang sebelum ia dapat menolong
orang-orang dengan problem kejiwaan yang serius. Bagi mereka
yang tidak seimbang, cepat bereaksi impulsif dan emosional, atau b i l a
tingkah lakunya menghambat orang-orang lain untuk membuka diri
kepada Tuhan, maka orang-orang ini kita minta untuk jangan
datang pada seminar. Sebaliknya seseorang yang memiliki masalah
kejiwaan serius tetapi dapat berfungsi normal, maka Seminar Hidup
Dalam Roh dapat menolongnya.
Hikmat kebijaksanaan sungguh dibutuhkan dalam situasi-situasi
seperti ini. Allah dapat melakukan segala sesuatu, Yesus dapat
menolong setiap orang. Tetapi kadang-kadang Ia bersabda kepada
kita :
“Ini bukanlah pelayanan yang sesuai dengan karunia yang aku
berikan kepadamu”
Paulus dalam suratnya pada umat di Roma berkata :
“Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada apa
yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa
43
sehingga kamu mengusai diri kamu menurut ukuran iman yang
dikaruniakan Allah kepada kami masing-masing” (Roma 12:3).
Kita tidak dapat menolong setiap orang dalam seminar ini dan sering kita
harus mengatakan kepada orang-orang bahwa seminar tak mampu
menolong mereka, karena :
- Seminar ini tidak disusun untuk menolong setiap orang.
- Komonitas/persekutuan doa kita tak mampu menolong mereka.
Memang Allah ingin melihat komunitas Kristen berkembang sampai
dapat menolong setiap orang yang menggabungkan diri, tapi kita harus
tahu sejauh mana kita telah berkembang. Langkah-langkah pertama
dalam kontak individual adalah mempertimbangkan dengan bijaksana
mana orang-orang yang dapat ditolong melalui seminar ini. Hanya
terhadap orang-orang yang memang siap dengan apa yang Allah ingin
lakukan dalam seminar, maka seminar ini paling berhasil.
PROSESNYA:
Ada 2 (dua) hal pada setiap orang yang datang pertama kali ke seminar :
1. Ia telah memiliki sedikit iman kepercayaan meski mungkin ia sendiri
tidak menyadarinya.
Yesus bersabda :“Tidak ada orang seorangpun yang datang kepadaKu,
jikalau ia tidak ditarik Bapa yang mengutus aku” (Yohanes 6:44).
Bila orang dapat melihat apa yang dijanjikan dalam karunia Roh,
mereka akan menemukan bagi dirinya sendiri apa yang tak ada dalam
hidupnya. Bila mereka melihat ada sesuatu yang tak ada, maka mereka
akan siap untuk suatu perubahan. Kesaksian pribadi sangat penting dalam
proses ini. Pembicara harus menjelaskan apa yang terjadi pada orang yang
normal, manusia zaman ini. Bila orang dapat melihat bahwa ada sesuatu
yang sudah terjadi pada orang-orang seperti mereka dan yang belum
terjadi dalam dirinya, maka mereka akan mulai rindu untuk mengalami
hal yang sama dalam dirinya.
Cara-cara kita berbicara tentang dibaptis dalam Roh akan mempunyai
perbedan yang besar dalam cara bagaimana mereka menanggapinya.
Seringkali kita dapat bicara tentang ini sebagai suatu hal yang penting
dengan sendirinya. Kita dapat menekankan fakta bahwa hal ini
merupakan suatu pengalaman khusus yang dapat kita “peroleh”. Atau
dapat juga kita berbicara tentang orang-orang yang “memperolehnya”
dan orang-orang yang belum “memperolehnya”. Sebaiknya kita
memusatkan perhatian kita pada Roh Kudus dan pada hidup baru yang
dapat kita miliki melalui suatu hubungan baru dengan Dia. Dibaptis dalam
Roh hanya berarti bahwa kita diperkenalkan kepada suatu pengalaman
hubungan pribadi dengan Roh Kudus. Ini dimaksudkan sebagai suatu
permulaan bentuk hidup di dalam kuasa yang lebih penuh dari Allah.
Seseorang yang sudah dibaptis dalam Roh dan tidak melanjutkan hidup
dalam Roh barangkali tidak lebih baik daripada seseorang yang belum
dibaptis dalam Roh dan tidak hidup di dalam roh. Hidup di dalam Roh
yang harus menjadi pusat perhatian kita, bukan dibaptis dalam Roh.
2. Pada saat bersamaan ia juga membawa beberapa problema-problema
yang dapat menghalanginya untuk dapat berpaling sepenuhnya
kepada Tuhan. Hal-hal ini dapat berupa kesulitan-kesulitan pribadi,
pertanyaan-pertanyaan teologis, dangkalnya pengetahuan tentang
agama Kristen.
Untuk menghindari pemikiran dibaptis dalam Roh sebagai sesuatu
“hal”, lebih baik menghindarkan istilah “pembaptisan dalam Roh”, lebih
baik menghindarkan penggunaan istilah “pembaptisan dalam Roh”.
Lebih baik berbicara tentang dibaptis dalam Roh. Kita tidak menerima
pembaptisan dalam Roh. Kita tidak menerima pembaptisan dalam Roh
(Kitab Suci tak pernah mengatakan demikian). Kita memasuki suatu
hubungan baru dengan Roh Kudus. Kita tidak memperoleh sesuatu yang
disebut pembaptisan dalam Roh sebagai suatu yang harus kita simpan
selama hidup kita. Bila kita dibaptis dalam Roh kita tidak “memperoleh”
apapun. Tetapi kita masuk ke dalam suatu hubungan baru dengan Roh
Allah.
44
97
Kita boleh percaya, bahwa orang-orang ini datang ke seminar karena
Allah telah mulai bekerja dalam diri mereka dan menarik mereka
kepadanya sendiri.
Nampaknya pada satu kemungkinan bahaya kebingungan apabila
teks Perjanjian Baru mengenai penerimaan Roh Kudus dipergunakan
dalam seminar. Teks-teks yang menggambarkan dan menjelaskan efek
dari manfaat karunia Roh dalam Sakramen Inisiasi (bahwa karena karunia
Roh Kudus kita menjadi anak-anak Allah) tidak dapat diterapkan tanpa
penjelasan mengenai akibat pembebasan Roh di dalam diri orang Katolik
yang sudah menerima permandian dan penguatan.
Di lain pihak, kita harus ingat bahwa pengenalan masa kini dari
mereka yang sudah dipermandikan dan diberi penguatan, bila mereka
dibaptis dalam Roh, penanamannya sering amat mirip dengan yang
digambarkan orang di dalam Perjanjian Baru pada saat mereka menerima
Roh Kudus pertama kalinya (Bdk.Kis. 2:8 10:11,19).
Dengan cara yang sama seperti dilukiskan dalam Perjanjian Baru,
banyak orang Katolik masa ini masuk ke dalam pengalaman hubungan
dengan Allah untuk pertama kalinya ketika mereka dibaptis dalam Roh.
Sama halnya, banyak antara mereka mengalami berbagai manifestasi Roh
Kudus seperti : damai, kegembiraan, semangat berkobar-kobar dan
karunia-karunia karismatis.
Teks-teks Perjanjian Baru memang penting, baik karena memang
di situ disebutkan janji-janji yang mendasari setiap pembebasan Roh
selanjutnya maupun karena menunjukkan bahwa karunia Roh Kudus
dalam diri orang Kristen dapat dan harus secara sadar dialami. Sebab itu
pembicara harus memakai teks secara hati-hati, dan pada saat yang tepat
di dalam seminar (IIIA) diatas harus menjelaskan hubungan antara
pembaptisan di dalam Roh dan Sakramen-sakramen inisiasi permandian
dan penguatan). Walaupun penjelasan doktrin penting, kita membuat
kesalahan bila berpusat pada pertanyaan-pertanyaan doktrin lebih dari
pada yang perlu. Tujuan kita adalah membawa orang kepada suatu iman
yang baru akan kehadiran Roh Kudus di dalam hidup mereka dan suatu
kemampuan untuk secara aktif “meraih” untuk menerima apa yang ingin
dilakukan Allah dalam diri mereka. Sebab itu kita harus terutama
membicarakan tentang Roh Kudus itu sendiri dan apa yang dilakukanNya
di dalam hidup orang-orang yang percaya.
96
Pelayanan utama kita sebagai anggota Tim SHDR bukanlah untuk
menyelesaikan segala masalah-masalah orang-orang yang datang,
meskipun kita sebaiknya menolong mereka kalau kita dapat. Namun
tanggung jawab kita yang utama adalah menolong dan mendukung
mereka, agar mereka beriman kepada Tuhan dan memutuskan untuk mau
mengikuti Tuhan dengan suatu cara yang baru. Jadi tugas kita adalah
menolong mereka mengambil langkah pertama menuju suatu hubungan
pribadi yang baru dengan Tuhan.
Kalau kita tinjau masing-masing orang dengan masalahnya kita harus
tetap mengingat tanggung jawab yang sebenarnya. Seseorang dapat
memiliki banyak persoalan baik yang teologis maupun pribadi, yang
menghambat keterbukaan akan suatu relasi baru dengan Tuhan. Tugas
kita adalah mengusahakan agar mereka dapat mengatasi persoalanpersoalan yang merupakan hambatan mereka untuk menerima hidup
baru. Kehadiran dalam seminar saja sudah akan memulai suatu proses
pertumbuhan dalam tiap orang, yang akan mengatasi hambatan-hambatan
mereka. Setelah mendengar dan mengerti Sabda Allah melalui
pengajaran-pengajaran dalam seminar, sikap yang keliru pada mereka
akan mulai luntur dan mereka akan mampu untuk mendekati Tuhan dalam
suatu cara baru yang lebih baik.
Pengalaman akan hidup Kristiani dalam seminar dan kelompok doa juga
besar artinya. Demikian juga kontak pribadi dan berbagi pengalaman
iman kita akan banyak membantu mendorong mereka untuk mengambil
langkah-langkah pertama kepada hubungan baru dengan Tuhan.
Proses pertumbuhan dalam seminar dapat dibagi kedalam 2 (dua) bagian:
5 minggu pertama dan 2 minggu terakhir. Dalam 5 minggu pertama
sampai saat didoakan untuk pencurahan Roh proses ini perlu diarahkan
pada 2 (dua) hal :
1. Memelihara iman dalam diri peserta. Mereka perlu mencapai suatu
sikap percaya bahwa Tuhan akan datang kepada mereka dan
memermandirkan mereka dalam RohNya. Mereka perlu yakin
bahwaAllah akan menepati janjiNya.
45
2. Agar setiap orang secara tulus menyerahkan diri kepada Yesus
sebagai Tuhannya. Mereka perlu sampai pada keputusan sepenuh
hati mau mengikuti Yesus dan menjalankan hidup Kristiani,
menolak segala perbuatan sesat dan menyerahkan hidupnya pada
Yesus. Pertobatan merupakan langkah penting menuju pencurahan
dalam Roh.
Ini hanya merupakan salah satu cara untuk membawa orang kepada
suatu pembebasan iman di mana mereka sungguh-sungguh menghargai
sepenuhnya apa yang telah mereka terima dan dengan demikian
mengalami efek yang sepenuhnya. Karenanya dibaptis dalam Roh dapat
dilihat sebagai suatu pembaruan dari Sakramen-sakramen inisiasi
(permandian dan penguatan).
Sering dapat terjadi bahwa seseorang memiliki iman dan pertobatan
sejati tanpa ia mengetahuinya. Perasan bimbang dapat sekaligus ada
bersamaan dengan iman yang sejati: nafsu-nafsu sesat dan perasaan
berontak sekaligus bisa tetap mengganggu seseorang yang sungguhsungguh bertobat. Perasaan-perasaan, kebimbangan dan keinginankeinginan seperti ini kadang-kadang dapat membuat seseorang buta akan
perubahan yang sungguh-sungguh sudah terjadi di dalam hatinya.
Kadang-kadang kita dapat mengetahui iman dan pertobatan seseorang
tetapi kadang-kadang baik dia maupun kita tidak dapat melihat hal ini.
Namun demikian, sebelum seseorang dapat dibaptis dalam Roh dan mulai
dibimbing kearah hidup baru, dia harus mempunyai iman dan pertobatan
yang sunguh-sungguh .
Peristilahan (terminology) merupakan masalah di sini. Istilah yang
umum dipakai untuk pembebasan Roh ini (“dibaptis dalam Roh atau
pencurahan dalam Roh”) Injil menunjukan kepada karunia Roh pada saat
inisiasi Kristiani. Oleh sebab itu hal ini mudah menimbulkan
kebingungan. Di pihak lain, di banyak Negara, “pembaptisan dalam Roh”
demikian umum dipakai sehingga tampaknya tidak mungkin untuk
digantikan dengan istilah lain. Lebih lagi keuntungannya bahwa
kebanyakan orang Katolik belum pernah mendengar istilah ini
sebelumnya, dan dengan demikian mereka tidak mudah mencampur
adukkan dengan karunia Roh Kudus dalam inisiasi Kristiani. Istilah
apapun yang dipakai, penjelasan yang diberikan sangat penting.
Misalnya, bila kita mempergunakan istilah “pembaptisan dalam Roh”,
kita harus menghindarkan kesan bahwa Sakramen permandian hanya
merupakan permandian dengan air. Apabila istilah “pencurahan”
dipergunakan, kita harus mengusahakan untuk tidak memberikan kesan
bahwa tidak ada pencurahan Roh Kudus pada waktu Sakramen
Permandian. Yang sedang kita bicarakan bukanlah karunia Roh Kudus
yang pertama pada waktu kita menjadi orang Kristen, tetapi pembebasan
dari karunia tersebut agar kehadiran Roh Kudus dalam diri mereka
menjadi pengalaman yang disadari dan kuasa Roh Kudus mulai memberi
efek yang dialami dalam hidup mereka. Di Negara-negara dimana istilah
“dibaptis dalam Roh” atau “pembaptisan dalam Roh” bisa dipakai,
pembicara dalam seminar harus menjelaskan apa yang sedang mereka
bicarakan sama halnya dengan bila dia berbicara atau menulis tentang arti
dibaptis dalam Roh, khususnya karena istilah ini sudah dipakai secara luas
di dalam pembaruan.
Sekali orang sudah mencapai iman dan pertobatan, maka menjadi
mudah bagi kita untuk menolong mereka untuk menerima pelepasan Roh
Kudus dalam hidupnya. Jadi usaha kita adalah membantu mereka untuk
berpaling kepada Tuhan dalam iman dan bertobat, berbalik ke arah Tuhan
dengan keterbukaan yang tepat.
Orang tidak akan beroleh iman atau membuat suatu keputusan untuk
mengikuti Tuhan di dalam minggu tertentu. Ada orang yang telah siap
untuk mengikuti seminar; kita dapat mendoakan mereka pada malam
yang pertama dan mereka akan cepat menyerahkan diri kepada Roh.
Orang lain mungkin tidak akan mencapai titik ini sampai pada waktu di
mana mereka ditumpangi tangan dan Tuhan melakukan suatu terhadap
mereka; hal ini sering kali menjadi saat dimana mereka berpaling kepada
Tuhan dalam iman dan keputusan. Kita tidak perlu tahu kapan terjadi
perubahan. Kadang-kadang kita dapat melihatnya di dalam cara
46
95
KOMENTAR PADA PENYAJIAN
(Menjelaskan baptisan dalam Roh). Ada banyak cara untuk
menjelaskan apa artinya dibaptis dalam Roh dikalangan orang-orang
Kristen masa kini. Beberapa dari penjelasan itu dikembangkan oleh orang
yang tidak percaya bahwa Roh Kudus diberikan pada waktu pemandian
dan penguatan. Cara orang menyajikan arti dibaptis dalam Roh
memberikan kesan bahwa setiap orang membutuhkan pengalaman
dibaptis dalam Roh untuk memperolah Roh Kudus. Pandangan seperti ini
tidak dapat dibenarkan dengan adanya pengertian Katolik mengenai
Sakramen-sakramen Inisiasi (permandian dan penguatan). Lebih lagi hal
ini akan sangat menekankan akan menjadi satu-satunya kriteria (patokan)
di mana seseorang dapat mengetahui apakah dia menerima Roh Kudus
atau tidak.
Orang Katolik tidak menerima pandangan bahwa pengalaman yang
disadari adalah satu-satunya kriteria dari kehadiran Roh pada diri
seseorang; di pihak lain, juga bukan menurut tradisi Katolik yang sejati
untuk menganggap tidak penting apakah seorang Kristen mengalami
kuasa Roh Kudus dalam hidupnya atau tidak.
menanggapi pelajaran dan hal yang kita ucapkan, tetapi kadang-kadang
kita juga tidak dapat melihatnya. Tetapi kesanggupan kita untuk
membedakan di mana mereka berada tidak begitu penting daripada
kenyataan bahwa proses pertumbuhan dalam iman dan ketaatan berjalan
terus dimana diri mereka. Dan proses inilah yang perlu kita bantu.
Setelah minggu kelima, keprihatinan kita berubah. Kita masih perlu
memperhatikan perkara iman dan ketaatan. Apa yang terjadi pada minggu
kelima perlu dipupuk. Bagian terbesar dari perhatian kita dalam 2 minggu
terakhir ialah mendorong mereka untuk meneruskan langkah yang telah
mereka ambil, menjadi lebih teguh dalam iman dan ketaatan. Bila kita
lupakan bahwa setiap orang Kristen harus terus tumbuh di dalam iman dan
ketaatan, dan perlu dukungan untuk hal ini, maka kita akan menjadi
pekerja yang miskin di dalam pembangunan Komunitas Kristiani dan di
dalam membantu orang Kristen untuk bertumbuh.
Orang Katolik akan mengartikan dibaptis dalam Roh sebagai suatu
pembebasan dari apa yang sudah diberikan pada saat permandian dan
penguatan. Mendoakan orang, bukanlah sebagai suatu tindakan
sakramental (sedikitnya, bukan dalam arti teologis sebagai suatu
Tetapi ada hal ini yang perlu lebih diperhatikan setelah minggu ke-5.
Dua minggu terakhir adalah soal-soal penting untuk orang di dalam
seminar membuat keptusan yang konkrit untuk mengikatkan diri mereka
pada suatu komunitas atau kelompok doa yang memungkinkan mereka
untuk menerima bantuan yang mereka perlukan untuk tumbuh di dalam
hidup dalam Roh. Pelayanan kita sebagai anggota Tim harus bertujuan
untuk mendorong mereka membuat keputusan yang definitip untuk
menjadi bagian dari suatu komunitas atau kelompok doa di mana mereka
akan dibantu untuk tumbuh. Kita adalah pelayan dari karya Allah. Seperti
St. Paulus mengatakan dalam suratnya yang pertama kepada umat di
Korintus:
“Jadi apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang
olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang
diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi
Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah
yang menanam atau yang menyiram, melalui Allah yang memberi
pertumbuhan. Baik yang menanam, maupun yang menyiram adalah
sama: dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan
pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu
adalah ladang Allah, bangunan Allah” (I Kor:3:5-9).
94
47
Pandangan yang dominan tentang pembaptisan dalam Roh Kudus
terdapat dalam dokumen-dokumen pertama; “Malines Document;
“Teological and Pastoral Orientations of the Catholic Charismatic
Renewal” (pp.29-33). Pandangan inilah yang kami sajikan di sini.
Memang ada cara lain untuk mengerti karya Roh Kudus, di mana terdapat
banyak pandangan yang berguna. Salah satu pandangan yang baik, lihat :
“Baptized in the Holly Spirit”: A Catholic Interpretation of the
Pentacostal Experience”, by Francis A. Sullivan SJ., in Gregorianum
vol.55-fasc.2 (1974) rome: Gregorian University Press.
Allah berkarya di dalam Seminar Hidup Dalam Roh, dengan suatu cara
baru menarik orang kepadaNya dan membangun mereka ke dalam hidup
umatNya. Kita tidak perlu merasa harus “membujuk orang untuk dibaptis
dalam Roh” atau “membujuk mereka untuk Tuhan”. Allah sendiri akan
melakukan hal itu, dan Dia akan bekerja melalui beberapa sarana yang ada
di dalam seminar. Kita hanya perlu membuat diri kita siap sedia bagi
mereka sebagai pelayannya agar kita dapat melakukan sebagian
pekerjaan yang ditugaskan kepada kita. Mungkin Dia menghendaki kita
untuk menanam benih, mungkin Dia menginginkan kita untuk menyirami
tanaman, atau menyiangi, atau memangkas atau melakukan apa saja yang
perlu. Tugas kita adalah melakukan hal yang akan membantu proses
seseorang untuk berpaling kepadaNya.
Dibawah ini disebut beberapa masalah yang dapat menghalangi orang
untuk sunguh-sungguh berpaling kepada Tuhan:
1. Karena kurang pengetahuan.
Setiap orang mempunyai pengetahuan yang samar-samar tentang
hidup Kristiani atau tentang dibaptis dalam Roh. Menjelang minggu
ke-5, pengertian mereka haruslah cukup jelas, supaya mereka dapat
membuat komitmen yang sungguh-sungguh kepada Kristus dan
meminta apa yang telah dijanjikan olehAllah.
2. Kesulitan-kesulitan pribadi.
Kadang-kadang orang dapat diganggu oleh kesulitan-kesulitan pribadi
yang dialaminya dalam menyerahkan diri kepada Tuhan. Macammacam kesulitan yang dialami dapat berupa :
* masalah psikologis
* masalah dalam keluarga atau situasi hidup
* masalah kenangan
Bila kita sadar akan kesulitan-kesulitan ini, kita dapat membantu
mereka untuk mengatasinya, dan kita dapat membantu mereka untuk
terbuka terhadap karya Tuhan di tengah-tengah masalah itu.
48
2. Kita yang sebelumnya telah menjadi Kristen akan melihat
bahwa tahun-tahun kehidupan Kristen Kristen kita telah
diperlengkapi dengan banyak sumber-sumber, yang sekarang
dapat dialami secara baru dengan adanya kehadiran Roh Kudus
didalam dirinya.
C. Seharusnya tak seorang Kristenpun yang tak memiliki hubungan
denganAllah atau yang tak berdaya sebagai orang Kristen.
* Setiap orang, juga yang baru mulai dalam hidup Kristiani dapat
menerima pencurahan Roh Kudus.
IV.Pencurahan Roh hanyalah awal dari suatu kehidupan yang baru.
A. Dengan bantuan orang Kristen yang commited sebagai saudara/i
kita, kita dapat bertumbuh menuju kematangan spiritual (Rohani).
B. Kita dapat menumbuhkan suatu persatuan dan persahabatan dengan
Kristus setiap hari.
C. Kita dapat mengalami suatu kedamaian dan kegembiraan yang
baru, melihat diri kita disembuhkan, menjadi orang yang
mengasihi.
D. Kita dapat mempertimbangkan hubungan-hubungan yang lebih
baik.
Minggu depan :
Akan kita diskusikan bagaimana berpaling kepada Kristus, agar kita
dapat menerima kepenuhan hidup baru yang ditawarkan.
Minggu sesudah itu :
Ada kesempatan untuk menerima doa pencurahan Roh. Kami
harapkan kalian berbicara dengan pemimpin kelompok sharing dalam
minggu sebelum anda didoakan (bukan minggu ini tetapi minggu
berikutnya), dan kita mengharapkan anda membaca pampletpamplet: “Baptized in the Spirit and Spirituals gifts”. Bila anda
berminat mengetahui lebih banyak mengenai hubungan antara dibaptis
dalam Roh dan sakramen-sakramen, kami harapkan anda membaca
pamplet: “Confirmation anda Baptism in the Holy Spirit).”
93
B. Ia dapat berdoa dalam suatu cara yang baru:
- Doanya menjadi lebih berpusat kepada Allah, kurang pada diri
sendiri.
- Doanya menjadi sering doa pujian dan Syukur
- Dia menemukan bahwa dia dapat berdoa dalam bahasa Roh;
- Karunia doa bahasa Roh adalah :
*suatu sarana pertumbuhan spiritual
*doa yang diinspirasikan Roh Kudus dalam diri kita untuk
memujiAllah.
*doa yang diinspirasikan Roh Kudus dalam diri kita apabila kita
tidak dapat berdoa secara memadai.
C. Kitab suci, liturgy, sakramen-sakramen menjadi hidup.
D. Buah-buah Roh Kudus berkembang di dalam dirinya (cita, sukacita,
damai, dll) (Gal.5:22).
E. Ia dapat menerima karunia-karunia Roh untuk melayani Allah,
(nubuat, penyembuhan, membeda-bedakan Roh, ilham untuk
berkata-kata) (1 Kor.12).
III.Kepenuhan hidup dalam Roh mulai ketika kita menerima
pencurahan Roh. Pencurahan Roh memungkinkan kita menjalani
hidup yang lebih penuh dalam Roh.
A. Ketika kita menerima pencurahan Roh, Roh Kudus datang kepada
kita sedemikian rupa sehingga kita dapat mengalami KehadiranNya
dan Dia akan merubah kita. Hal ini bukanlah penerimaan Roh
Kudus yang pertama, tetapi pembebasan kuasaNya yang telah kita
terima melalui permandian dan penguatan.
B. Tiap-tiap orang mengalami Perubahan yang berbeda-beda, sebagai
akibat menerima pencurahan Roh.
1. Mungkin banyak orang yang baru pertama kalinya secara sadar
mengalami Roh Kudus dalam dirinya. Orang lain yang pernah
mengalami kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya, dapat
menerima pengalaman yang lebih penuh, mungkin menjadi
sadar akan akibat-akibat yang baru, Perubahan-perubahan baru
yang dibawa Roh Kudus di dalam dirinya: Setiap orang dapat
mengalami kehadiran dan karya baru dari Roh Kudus.
92
3. Latar belakang teologis.
Sering orang berkata seperti “Tentu saja Roh Kudus berkarya di dalam
hidup beberapa orang tetapi Tuhan tidak menghendaki saya untuk
mengalami kehadiranNya seperti yang dialami orang lain”. Atau
mungkin “Karunia-karunia Roh hanya untuk beberapa orang” atau
mungkin “Tuhan hanya menghendaki kita untuk berdoa agar
kehendakNya terjadi”. "Dia tidak menginginkan kita berdoa untuk
sesuatu bagi diri kita sendiri”. Atau “memiliki karunia-karunia Roh
akan membuat saya sombong.”
Dalam kasus seperti ini orang membuat batas akan apa yang dapat di
lakukan Tuhan bagi mereka, dan kita perlu menolong mereka untuk
melihat kepenuhan kuasa dan cinta Tuhan. Kita harus membantu
mereka untuk dapat melihat bahwa Tuhan menghendaki mereka
mengalamiNya, dan Dia mau berkarya melalui mereka dengan
KuasaNya.
4. Mencari Pengalaman Religius.
Dari waktu kewaktu kita dapat berjumpa dengan orang yang
memandang pencurahan Roh sebagai suatu “pengalaman religius”
yang baik untuk dialami. Untuk orang seperti ini perlu ditunjukkan
bahwa pencurahan Roh mempersiapkan kita untuk menjadi orang
Kristen yang lebih dalam dan terlibat di dalam komitmen yang serius
untuk menghayati suatu kehidupan Kristiani dan untuk melayani.
5. Kurang Kemauan.
Kadang-kadang ada orang yang mau ikut jalan Tuhan hanya setengahsetengah saja tetapi tidak sepenuhnya. Hal ini dapat dilihat dalam
kaitan dengan karunia bahasa roh. Bila orang tidak mempunyai
kemauan sunguh-sungguh untuk semua hal yang Tuhan mau lakukan,
maka mereka tidak akan mencapai hidup Kristiani yang sebenarnya.
49
KOMUNITAS
Seorang tukang kayu dapat membuat sebuah pintu yang indah, pintu
yang terindah di dunia, akan tetapi pintu itu dapat menjadi tidak berguna
bagi sebuah rumah. Mungkin ia terlalu besar atau terlalu lebar atau terlalu
kecil. Mungkin masih banyak hal-hal lain yang membuat pintu itu tidak
cocok. Tidak ada jaminan bahwa satu pintu yang bagus akan pasti cocok
dengan salah satu rumah. Untuk itu diperlukan mata dari seorang arsitek
(atau dari seorang pembangun). Sebuah pintu tidak cukup bila sudah
indah dan dibuat dengan baik. Perlu cocok dengan sebuah rumah dan
membuat rumah itu menjadi lebih baik. Tukang kayu harus membuat
pintu sesuai dengan spesifikasi rumah itu.
Hal yang sama juga berlaku untuk Seminar Hidup Dalam Roh. Yang
Tuhan kehendaki bukanlah suatu hidup yang sempurna di dalam
Seminar. Yang dikehendaki Tuhan ialah untuk membangun orang dan
membuatnya kuat. Seperti halnya dengan sebuah pintu yang indah tidak
akan berguna bila tidak cocok dengan sebuah rumah, demikian juga hidup
dalam Roh akan sedikit saja nilainya bila tidak cocok dengan apa yang
sedang dibangun Tuhan pada tempat tertentu.
Seminar-seminar Hidup Dalam Roh dimaksud sebagai suatu
pendahuluan ke arah suatu hidup di dalam Roh yang dihayati bersama
orang lain. Pengalaman menunjukkan bahwa bila seseorang tidak
menggabungkan diri dengan salah satu kelompok orang-orang yang
menghayati hidup baru ini, maka Seminar Hidup Dalam Roh tidak akan
memberi dampak perubahan yang besar dalam hidupnya. SHDR saja
sendirian tidak akan efektip dalam jangka panjang. Dibutuhkan lebih dari
itu.
baik apabila mereka tidak didoakan untuk pencurahan Roh sampai
mereka membuat keputusan-keputusan yang jelas mengenai hidupnya.
OUTLINE YANG TERPERINCI PADA PENYAJIAN
I. Bapa menghendaki semua orang mempunyai hidup yang baru. Dia
mengutus PuteraNya ke dalam dunia, agar kepada kita dapat
diberikan sumber dari hidup baru itu, yaitu Roh Kudus.
A. Seringkali Kekristenan yang kita kenal tidak hidup secara spiritual
tapi sekarang ini Allah memperbarui GerejaNya dengan suatu
pencurahan baru, dari RohNya.
B. Bapa menghendaki semua orang memiliki hidup yang baru di dalam
Dia
C. Bapa mengutus PuteraNya ke dalam dunia untuk membawa hidup
baru kita.
1.Yesus itu Tuhan, apabila kita mengakui keTuhananNya, kita;
dapat mengalami suatu kebebasan baru dan suatu hidup yang
baru.
2. Di dalam Dia semua dosa-dosa kita dapat diampuni (apapun
yang kita lakukan) dan setiap halangan di antara kita dan Bapa
dapat disingkirkan.
3. Sesudah Yesus bangkit dari mati dan naik kepada Bapa, Ia
mengutus Roh Kudus untuk membawa hidup baru bagi kita
(Kis.1:1-5).
Oleh karena itu Seminar dibuat sebagai suatu alat dalam konteks suatu
komunitas atau kelompok doa. Seminar dimaksudkan sebagai suatu
metoda evangelisasi yang membantu orang untuk masuk kehidupan suatu
persekutuan hidup (komunitas) atau kelompok doa. Dengan demikian
mereka harus dikaitkan dengan cara yang tepat dengan kehidupan suatu
Komunitas atau kelompok doa di mana mereka mengambil bagian.
II. Apabila Roh Kudus datang kepada seseorang, maka Ia menjadi orang
yang diubah. (Kis.2 atau Kis.19:1-7).
A. Ia mengenalAllah melalui pengalaman:
- Dia mengenal Allah sebagai Bapanya yang mencintai dan
memeliharanya.
- Dia mengalami cinta Allah dan kehadiranNya di dalam suatu cara
yang baru.
- Dia mengalami Allah berbicara dalam hatinya, mengajarnya
membimbingnya.
- keTuhanan Yesus mulai menjadi prinsip dasar dalam cara
hidupnya.
50
91
kadang kita dapat mengatakan bahwa kita akan
mendoakan mereka untuk memperoleh iman yang lebih besar di
dalam minggu yang kelima, dan kemudian berdoa dengan mereka
untuk pencurahan Roh pada minggu berikutnya (kadang-kadang
mereka mau pencurahan Roh ketika mereka didoakan untuk beroleh
iman yang lebih besar).
Sangat baik untuk memperbanyak formulir janji (komitmen). (Session
B. pada outline Seminar 5) dan memberikannya kepada orang-orang
pada minggu ke empat. Pada pertemuan pribadi, kita dapat membawa
salinannya dan menanyakan kepada mereka apakah mereka siap untuk
membuat janji itu. Membicarakan formulir janji itu dengan mereka sering
kali menyingkapkan adanya kesulitan-kesulitan.
Kita membuat janji dengan mereka pada minggu ini untuk meyakinkan
agar mereka itu dapat dijumpai selama seminggu sebelum seminar
kelima. Untuk kebanyakan orang, satu setengah minggu cukup, tetapi
setelah itu mungkin tidak. Kita harus yakin bahwa mereka tahu bahwa kita
tidak akan berdoa dengan mereka tanpa adanya satu kali pertemuan
pribadi dengannya.
(Doa khusus). Bisa saja kita berdoa untuk orang itu bagi pertumbuhan
iman dan komitmen kepada Tuhan sebelum minggu kelima. Bila kita
dapat menegaskan seseorang di dalam kelompok sharing membutuhkan
bantuan dan merasa bahwa dia akan terbuka bila kita berdoa dengannya,
maka kita dapat mendoakannya setelah seminar. Doa seperti ini seringkali
membuat perubahan besar dalam dirinya.
Bukanlah sesuatu yang aneh apabila seseorang mengalami
pencurahan Roh sendirian, tanpa ada orang yang berdoa dengannya. Bila
mereka tumbuh dalam iman, hal ini dapat terjadi setiap saat, dan sesudah
seminar ketiga hal ini dapat dikatakan wajar terjadi.
Hendaklah kita jangan bingung apabila hal ini terjadi, tapi juga tidak
perlu kita mendorong agar hal ini terjadi. Kebanyakan orang akan terlebih
dahulu membuat komitmen kepada Kristus dan pertobatan yang lebih
90
Ada banyak bentuk kelompok yang mengambil manfaat dari Seminar
Hidup Dalam Roh. Beberapa kelompok hanya merupakan kelompok
persekutuan doa yang kecil, yang hanya memberikan Seminar dalam
waktu ke waktu bila ada beberapa anggota kelompok yang baru. Biasanya
dalam seminar semacam ini hanya terdapat 3 atau 4 orang baru dan itu
merupakan hal yang mudah untuk orang yang sedikit untuk menjadi
anggota yang tetap dalam kelompok. Beberapa kelompok yang
melaksanakan Seminar terdiri dari komunitas yang besar atau suatu pusat
pembaruan yang melayani banyak orang dari suatu daerah yang luas.
Kelompok seperti ini mulai Seminar setiap minggu yang mempunyai
sepuluh atau dua puluh orang peserta dari tempat-tempat yang berbeda
dan terpencar-pencar. Untuk kelompok seperti ini, mengintegrasikan
Seminar ke dalam suatu Komunitas sedemikian rupa sehingga orang
merasa mudah untuk meneruskannya merupakan suatu tugas yang
kompleks. Tentu saja ada macam-macam variasi dan perbedaanperbedaan di antara kelompok dan setiap bentuk grup harus membuat
Seminar sesuai dengan kelompoknya dengan sedikit perubahan yang
diperlukan.
Namun ada beberapa hal yang harus diusahakan pada setiap kelompok,
tak peduli apakah kelompok itu besar atau kecil. Yang pertama adalah
menarik orang untuk mengikuti Seminar. Yang kita harapkan dalam
Seminar adalah orang-orang yang sudah siap untuk berpaling kepada
Tuhan dalam cara yang lebih dalam dan dibaptis dalam Roh. Mereka
mungkin belum siap untuk dibaptis dalam Roh dalam minggu yang
pertama, tetapi mereka haruslah terbuka. Mereka harus sungguh-sungguh
tertarik. Biasanya kita tidak suka dengan orang yang skeptis (meragukan
adanya Allah), mereka hanya ingin tahu, atau seseorang yang tidak
terbuka untuk memasuki atau memperdalam keterlibatan dalam suatu
hubungan pribadi dengan Kristus.
1. Salah satu cara untuk memperoleh orang tepat adalah dengan
mengumumkan akan diadakannya seminar dengan cara yang tepat.
Bila kita membuat pengumuman pada suatu pertemuan, kita
51
memberikan suatu gambaran mengenai apa yang kita harapkan. Cara
kita mengumumkan Seminar, akan membantu mereka untuk
memutuskan apakah mereka mau ikut atau tidak. Bila kita
membutuhkan orang yang sudah memikirkan/menimbang-nimbang
dibaptis dalam Roh Kudus, kita harus menjelaskan demikian. Bila kita
tidak mengharapkan orang dari luar kota, kita juga harus
mengumumkannya. Kita juga harus memberi pengumuman yang
sesuai, konkrit dan jelas: beberapa minggu akan berlangsung, kapan
akan dimulai, berapa lamanya setiap sessi.
2. Cara lain untuk memperoleh orang yang tepat ialah dengan
menjelaskan pada persekutuan doa dan komunitas siapa yang
seharusnya menjadi anggota yang kita harapkan. Kebanyakan orang
datang karena dorongan orang lain. Bila kita menemukan orang yang
datang mulai datang ke Seminar sebelum mereka siap, kita harus
menjelaskan hal ini kepada orang lain di dalam kelompok. Semakin
orang mengerti siapa sebenarnya yang tepat untuk ikut, semakin kita
akan mendapatkan orang-orang yang tepat dalam persekutuan.
Kadang-kadang bila terdapat masalah-masalah pada orang yang
datang, pada umumnya hal itu senada dengan orang yang telah disebut
di atas. Bila orang datang secara terpaksa, seringkali mereka tidak
terbuka terhadap Tuhan. Atau bila orang didorong untuk ikut tanpa
dijelaskan apa yang akan terjadi, seringkali mereka tidak siap untuk
mengambil bagian. Anggota persekutuan doa atau komunitas
seringkali perlu dididik bagaimana caranya mereka untuk
mengundang orang dan mendorong mereka.
Setiap kelompok juga perlu memberi perhatian untuk mempersatukan
orang-o r ang yang datang ke Seminar agar masuk ke dalam kehidupan
komunitas. Masa peralihan (transisi) harus dilakukan dari seminar
sampai menjadi bagian dari persekutuan doa atau komunitas.
Kebanyakan orang tidak akan melanjutkan Seminar Hidup Dalam Roh
tanpa bantuan. Untuk dapat terus maju, mereka harus didorong
untuk terus maju. Dua minggu terakhir dalam Seminar, harus memberi
perhatian khusus terhadap hal-hal ini. Mereka juga harus
52
(Pertemuan setelah minggu ke empat). Sangat penting untuk dalam
minggu ini bertemu dengan setiap orang sebelum mereka didoakan untuk
pencurahan Roh. Pertemuan pribadi ini memenuhi beberapa maksud;
1. Memberikan kita kesempatan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dan masalah-masalah yang masih ada pada setiap orang
mengenai pencurahan Roh. Seringkali mereka menanyakan halhal yang mereka tidak merasa bebas untuk menanyakannya didalam
kelompok yang lebih besar. Kadang-kadang pertanyaan itu telah
diajukan di dalam grup, tetapi mereka itu perlu diyakinkan sekali
lagi mengenai hal itu.
2. Pertemuan pribadi dapat juga memberi dorongan dan iman yang
mereka perlukan dalam hubungan berdoa dalam iman untuk
pencurahan Roh. Ketakutan dan kebimbangan yang wajar dan juga
setan berusaha menjauhkan mereka dari penyerahan diri pada
Allah. Selama waktu pertemuan pribadi itu, anggota Tim harus
berusaha untuk memperlihatkan kepada orang itu bahwa
ketakutannya adalah wajar dan hal ini mungkin saja sebagai godaan
dari si jahat.
3. Pertemuan pribadi juga merupakan kesempatan untuk
membicarakan soal-soal Karunia Roh dengan lebih luas dan
mendalam, khususnya doa bahasa Roh. Selama pertemuan ini, kita
memberikan beberapa petunjuk bagaimana menanggapi karunia
bahasa Roh itu.
4. Pertemuan pribadi juga merupakan kesempatan untuk mengatakan
kepada mereka yang kita rasa belum siap untuk didoakan
pencurahan Roh, bahwa mereka harus menunggu untuk sementara.
Alasan-alasan yang paling umum ialah karena mereka belum
memutuskan untuk bertobat dari dosa yang besar atau belum
membuat suatu komitmen kepada Tuhan dan mereka belum
percaya bahwa Tuhan akan melakukan apa saja bagi
mereka. Kadang-kadang orang yang sungguh-sungguh takut dapat
dibantu dengan menunda satu minggu. Pengalaman melihat orang
didoakan seringkali mengurangi ketakutan mereka. Kadang
89
3. Tidak perlu (bagi siapapun untuk menjadi) seorang Kristen yang
tidak mempunyai hubungan yang hidup dengan Allah atau yang
tidak mengalami Kuasa Roh Kudus di dalam hidupnya.
- Setiap orang, walaupun dia baru menjadi Kristen, dapat
menerima pencurahan Roh.
4. Pencurahan Roh barulah merupakan awal dari suatu kehidupan
yang baru.
Kepada para peserta harus diberi penjelasan, bahwa mereka akan
didukung dalam doa 2 minggu lagi: dan agar untuk persiapannya mereka
menyediakan waktu untuk bertemu dengan pemimpin kelompoknya guna
membicarakan hal ini dalam minggu sebelum didoakan.
B. KELOMPOK SHARING:
1. PERTANYAAN UNTUK SHARING: Apakah anda mengerti apa
maksudnya pencurahan Roh? Mengertikah anda apa itu karunia
berdoa dalam Roh dan mengapa seseorang itu rindu untuk berdoa
dalam Roh?
2. Setelah sharing, buatlah janji (oleh pemimpin kelompok) untuk
bertemu dengan setiap anggota kelompok di dalam minggu
setelah seminar 4.
KOMENTAR PADA DINAMIKA
Biasanya sudah ada perubahan di dalam diri orang-orang dalam
Seminar 3. Kebanyakan mereka telah dipengaruhi oleh pengajaran. Iman
yang baru dan keinginan yang baru untuk berubah sudah timbul di dalam
hati mereka. Tugas Tim adalah memupuk iman yang baru dan keinginan
yang baru ini.
Pertanyaan sharing mungkin sudah tidak diperlukan minggu ini dan
minggu-minggu berikutnya. Seringkali di dalam grup sudah siap untuk
langsung mengadakan sharing setelah pengajaran. Namun demikian,
beberapa kelompok sharing mungkin selalu memerlukan pertanyaan
untuk memulai sharing.
88
ditarik ke dalam persekutuan hidup. Seringkali perbedaan antara
seseorang yang tetap tinggal atau pergi hanyalah karena kontak
pribadi dengan orang-orang lain di dalam persekutuan doa atau
komunitas. Bila terbentuk ikatan-ikatan dan cinta bertumbuh,
seseorang akan lebih suka untuk terus ikut. Orang secara khusus
membutuhkan perkenalan dengan orang lain dalam pertemuanpertemuan yang tidak resmi. Dalam kelompok yang lebih kecil,
anggota-anggota Tim dapat memikul tanggung jawab ini. Pada
kelompok yang lebih besar, diperlukan suatu sistem “penyambutanpenyambutan” (“greeters”).
3. Setiap kelompok harus termasuk dalam “suatu struktur yang
mengikat” dalam suatu komunitas. Karena Seminar Hidup Dalam Roh
sangat penting menjadi bagian dari suatu persekutuan doa atau
komunitas, keduanya harus diintegrasikan. Beberapa orang dalam
kelompok kecil tertentu lebih baik tidak berupaya sendiri
melaksanakan Seminar Hidup Dalam Roh. Mereka yang mempunyai
tanggung jawab yang menyeluruh untuk kelompok harus mengambil
tanggung jawab untuk seminar-seminar. Mereka harus menunjuk/menetapkan Tim pemimpin-pemimpin dan anggota-anggota Tim.
Mereka harus sadar bahwa seminar-seminar mempersiapkan orang
sebaik-baiknya untuk suatu hidup di dalam p er s ek u tu an d o a d an
komunitas. Mereka harus sungguh-sungguh memperhatikan bahwa
seseorang harus mengambil tanggung jawab untuk memberi informasi
yang terus menerus di antara seminar-seminar dan orang lain didalam
komunitas (pemimpin-pemimpin dalam persekutuan doa dan
komunitas harus mengetahui siapa yang datang ke Seminar dan siapa
yang ikut didoakan; orang-orang lain di dalam kelompok harus
mengetahui siapa-siapa orang baru di dalam seminar yang hidup dekat
dengan mereka atau yang sama-sama dalam satu paroki atau gereja.
Para penyambut harus mengetahui pada minggu kedua siapa-siapa
yang mengikuti seminar dan seharusnya dilakukan suatu komunikasi
secara teratur di antara mereka dan pemimpin-pemimpin kelompok
sharing).
53
4. Akhirnya, setiap kelompok harus memperhatikan hal-hal yang
diperlukan setelah seminar. Seminar saja tidak cukup. Orang
membutuhkan lebih banyak bantuan dari pada yang dapat diberikan
Seminar. Setiap kelompok dapat melakukan hal-hal yang berlainan.
Komunitas yang besar dan matang, dapat menyediakan macammacam kursus atau bantuan-bantuan dalam macam-macam bentuk.
Kelompok yang lebih kecil atau kelompok yang masih baru dapat
melakukan hal sedikit lebih dengan mengajak orang hidup bersama
mereka dan membagikan (share) buku-buku dan kaset-kaset dan cinta
secara pribadi maupun dengan cara memberikan dorongan. Kita hanya
dapat melakukan apa yang ditugaskan Tuhan kepada kita, walaupun
demikian kita perlu melakukan pertumbuhan di luar seminar dengan
memperhatikan hidup doa.
PENYAMBUT-PENYAMBUT (GREETERS)
Di dalam komunitas-komunitas yang lebih besar, tugas untuk
memperhatikan orang dapat dibagi di antara anggota-anggota Tim
Seminar Hidup Dalam Roh dan “penyambut-penyambut” (greeters).
Penyambut-penyambut (greeters) ialah suatu kelompok orang yang
mengambil tanggung jawab untuk membantu orang-orang yang datang ke
Seminar Hidup Dalam Roh agar mereka berintegrasi ke dalam kehidupan
suatu komunitas. Mereka menghubungi orang-orang baru setelah minggu
kedua dan mulai mengajak mereka ke suatu tempat di mana mereka dapat
mengadakan kontak dengan suatu komunitas hidup atau kelompok doa
(kelompok doa yang lebih kecil, pesta-pesta, liturgi-liturgi atau pelayanan
khusus, suatu tempat di mana anggota-anggota komunitas berkumpul
bersama). Mereka perlu sering melakukan sesuatu usaha untuk
memperkenalkan mereka kepada orang-orang didalam komunitas dan
juga mengundang mereka untuk makan bersama. Tujuan yang utama ialah
agar orang-orang baru mengalami apa artinya hidup Kristiani pada taraf
kehidupan sehari-hari (dan bukan hanya dalam pertemuan-pertemuan)
dan melihat bahwa mereka tidak merasa ditinggalkan.
Setiap minggu, penyambut hendaknya berbicara kepada setiap orang
yang ada dibawah tanggung jawabnya, walaupun tidak perlu dalam waktu
54
PERTEMUAN TIM YANG KETIGA:
1. Evaluasi seminar yang lalu:
- Membicarakan problema-problema yang timbul dan apa yang
sebaiknya dilakukan untuk mengatasinya.
- Menelaah daftar para peserta dan membahas apa yang sebaiknya
dilakukan bagi mereka.
2. Membahas seminar yang ketiga:
- memahami tujuan yang hendak dicapai.
- Membicarakan sharing dan pertanyaannya, agar jelas dan mengenai
sasaran.
3. Membicarakan kontrak pribadi yang akan dilakukan setelah seminar
ke.4:
- Bilamanakah seseorang itu siap untuk pencurahan Roh.
- Bagaimana berbicara dengan orang yang bersangkutan untuk
mengetahui apakah ia sudah siap.
- Bagaimana pemikirannya tentang apa itu pencurahan Roh; apa
pendapatnya tentang karunia berdoa dalam Roh.
- Perlunya membuat janji dalam minggu ini untuk bertemu dengan
setiap peserta di dalam minggu setelah seminar 4.
4. Berdoa untuk seminar beserta semua peserta yang akan mengikuti
seminar yang akan datang.
SEMINAR 3
A. PENGAJARAN :
1. Bapa menghendaki semua orang memiliki hidup baru. Ia mengutus
PuteraNya Yesus ke dalam dunia, agar kepada kita dapat diberikan
sumber hidup baru, yaitu Roh Kudus.
2. Apabila Roh Kudus turun ke atas seseorang, ia menjadi lain.
Kepadanya telah diberikan kuasa untuk mengenai Allah dan
menghayati suatu hidup yang baru. (Masukkan di sini kesaksian
pribadi)
87
SEMINAR 3
HIDUP BARU
TUJUAN:
lama. Penyambut bertanggung jawab untuk melihat agar orang itu tidak
menjadi hilang mencapai tujuan di mana dia menjadi bagian dari suatu
komunitas atau kelompok doa. Hal ini sangat penting bahwa penyambut
terus-menerus mempunyai kontak dengan orang itu dalam jangka waktu
tertentu setelah Seminar selesai agar orang itu dapat melakukan masa
penyesuaian dari Seminar tanpa dia kehilangan arah.
Bersaksi atas kenyataan, bahwa kabar itu memang sungguhsungguh kabar baik, menyadarkan peserta, bahwa suatu kehidupan
baru itu dapat diperoleh melalui penerimaan Roh Kudus (yang lebih
penuh). Membantu mereka untuk melihat, bahwa kehidupan baru
ini berpusatkan kepada suatu hubungan pribadi dengan Tuhan yang
dialami.
“Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10b).
Seminar ketiga merupakan seminar yang sangat pribadi. Ini
merupakan seminar di mana kita memusatkan diri kepada hidup baru
yang dapat dimiliki oleh setiap orang. Dalam seminar ini kita menjelaskan
kepada orang apa artinya pencurahan Roh. Kemungkinan pada saat inilah
kebanyakan orang berbalik kepada Kristus dalam cara yang baru, karena
mereka dapat melihat secara konkrit bentuk dari suatu perubahan pribadi
yang telah ditawarkan kepada meraka.
Pusat dari seminar adalah kesaksian pribadi. Pembicara harus
membuat penyajian yang sebagian besar terdiri dari kesaksian pribadinya
tentang bagaimana dia mengalami pencurahan Roh dan apa dampaknya
dalam hidupnya. Kesaksian pribadi itu membuat perubahan yang besar
dalam sikap orang-orang. Hal ini dapat juga menjadi suatu cara
pengajaran yang paling efektif. Orang dapat menerima banyak teori
mengenai apa itu pencurahan Roh, tetapi bila mereka mendengar cerita
tentang apa yang terjadi terhadap seseorang bila ia telah mengalami
pencurahan Roh, maka mereka akan sungguh-sungguh mengerti apa itu
pencurahan Roh.
86
55
BAGIAN KEDUA
SEMINAR-SEMINARNYA
(BAB PENDAHULUAN)
TUJUAN:
Untuk memberikan suatu penjelasan yang singkat dan terang
mengenai pewartaan Kristen, agar orang-orang dapat melihat hal-hal
yang menjadi latar belakang pengalaman mereka dalam pertemuan dan
tertarik untuk berpaling kepada Tuhan dan mau melibatkan diri/ikut ambil
bagian dalam Seminar Hidup Dalam Roh (SHDR).
Session pendahuluan tidak harus merupakan bagian dari SHDR.
Namun banyak kelompok-kelompok doa yang merasa berguna untuk ada
session pendahuluan sebelum pertemuan doa mereka.
Session pendahuluan ini memberikan kesempatan untuk menyampaikan
kepada orang-orang suatu penjelasan singkat tentang “apa yang terjadi di
sini” dan memberikan mereka kesempatan untuk bertanya apapun yang
mungkin timbul. Hal itu merupakan suatu cara untuk menarik orang
kepada Tuhan.
Yesus telah mati diatas salib, karena Dia telah menumpahkan darahNya
bagi kita. Dia adalah korban bagi dosa-dosa kita. Jika Dia tidak mati dan
bangkit kembali, kita tidak akan mengalami penyelamatan. Apa yang
dapat kita lakukan adalah menceritakan fakta-faktanya. Kematian dan
kebangkitan Yesus menyelamatkan kita. Kita yang telah mengalami kuasa
salib tidak perlu malu untuk menceritakan kepada manusia, bahwa
dengan melalui saliblah mereka dapat diselamatkan St. Paulus berkata:
“Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani
memberi hikmat, tetapi kita memberitahukan Kristus yang disalibkan,
untuk orang-orang Yahudi satu batu sandungan dan untuk orangorang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang
tinggal, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi Kristus
adalah kekuaan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah
lebih kuat dari pada manusia” (I Kor:I:22-25).
(Umum): Pengajaran secara keseluruhan dapat menjadi kering apabila
tidak dipersiapkan dengan baik. Secara umum pewartaannya harus
disajikan sederhana, tanpa terlalu banyak tambahan atau penjelasan.
Anekdot-anekdot atau cerita yang berbeda dapat dipergunakan untuk
menghidupkan atau ceritera yang berbeda dapat penyajian. Beberapa
kutipan Injil amat penting untuk mendukung point-pointnya.
Session pendahuluan dapat ditangani baik oleh suatu Tim orang yang
hanya bertanggung jawab atas session ini maupun oleh Tim yang
bertanggung jawab untuk SHDR.
Tim SHDR dapat memberikan session Pendahuluan ini satu atau dua
minggu sebelum SHDR dimulai.
PERTEMUAN TIM :
1. Membicarakan session ini, terutama mengenai :
- Pengajaran dan bentuk formatnya
56
85
Bila kita berbicara tentang kerajaan setan, kita dapat menarik
perhatian orang akan beberapa fakta sederhana. Kita dapat
mengatakan: “Kebanyakan dari kita merasakan bahwa di dunia ini
ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang lebih besar dari diri kita
sendiri, malahan lebih besar kalau semua kejahatan yang telah
dilakukan perorangan dikumpulkan. Kita merasa bahwa ada suatu
kuasa dibaliknya itu. “dapat juga kita katakan :”Kebanyakan dari
kita telah mengalami atau merasakan adanya kuasa roh jahat.” Kita
dapat menyerahkan pada Tuhan agar pendengar menerima
kebenaran pernyataan ini.
(II.B.3). Pada akhir bagian II, orang yang mengikuti seminar seharusnya
melihat bahwa mereka memerlukan bantuan dan bahwa mereka
perlu membuat suatu pilihan penting. Apapun pilihan mereka
belum begitu jelas baginya saat ini. Yang perlu mereka ketahui
ialah bahwa dengan memilih Yesus dan hidup di dalam Roh
maka mereka telah memilih sesuatu yang lebih besar daripada
suatu berkat pribadi.
(III). Bagian terakhir, secara sederhana menawarkan kabar gembira
Yesus. Allah telah menjadi manusia dalam Yesus. Yesus adalah
Tuhan. Dia mati untuk dosa-dosa kita dan bangkit kembali.
(III.B). Ada godaan yang kadang-kadang dihadapi orang-orang Kristen.
Di dalam upaya agar Kekristenannya masuk akal bagi orangorang yang bukan Kristen, mereka berbicara mengenai Yesus
demikian rupa hingga menghindar “Kebodohan salib”. St. Paulus
berkata:
“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi
mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan
pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.” (1 Kor.1:18).
Kita tidak dapat membuat pengertian yang lengkap mengenai
salib dalam terminologi manusia yang bisa difahami. Tapi itu tidak
berarti bahwa kita harus menghindarinya. Kita diselamatkan karena
84
-
2
Membahas peranan aggota Tim
Sharingkan tentang tipe-tipe orang-orang yang mungkin ikut,
serta pendekatan yang mungkin yang perlu diambil oleh Tim.
Berdoa khusus untuk session ini dan orang-orang yang akan
mengikutinya.
PENGAJARAN:
PENDAHULUAN:
- Pembicara memperkenalkan diri
- Ia berbicara tentang komunitas/kelompok doa dan session ini.
1. Allah mencintai anda dan ingin agar anda memiliki hidup yang
penuh dan bahagia.
2. Manusia itu berdosa dan terpisah dari Allah. Karena itu ia tidak
dapat mengenal cinta Tuhan dan ikut serta dalam kehidupan Allah
bersama-sama orang-orang lain.
3. Yesus Kristus merupakan satu-satunya yang dapat memberikan
kuasa/kekuatan kepada anda untuk menghayati hidup baru ini.
Melalui Dia anda dapat mengenal kasih Tuhan dan membagi
hidupAllah bersama yang lain.
4. Anda harus menerima Yesus Kristus ke dalam hidup anda sendiri
sebagai Tuhan dan Penyelamat dan anda akan menerima karunia
Roh Kudus yang memberikan anda kekuatan untuk menghayati
suatu kehidupan yang baru.
TAHAP TANYA JAWAB SHARING:
1. Kalau kelompok cukup besar, pemimpin membagi-baginya dalam
kelompok-kelompok kecil, yang masing-masing dipimpin oleh
seorang anggota Tim.
2. Pemimpin mendorong hadirin untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan.
3. Bila belum disebut-sebut, pemimpin berbicara mengenai karunia
berdoa dalam Roh.
4. Pemimpin menutup dengan menyampaikan beberapa judul buku
untuk dibaca lebih lanjut.
57
KOMENTAR TERHADAP DINAMIKA:
- Session disusun agar singkat : 20-25 menit pengarahan dan 30 menit
Tanya jawab.
Pembicara tidak perlu banyak menambahkan pada pengajaran
terperinci dari outline.
- Waktu tanya jawab sebaiknya dilakukan dengan membagi-bagikan
peserta dalam kelompok 7-8 orang dengan dipimpin seorang anggota
Tim untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Apabila pembicara
sendirian maka tanya jawab dapat dilakukan dalam satu kelompok
besar. Anggota Tim tak perlu terkejut apabila mendapat pertanyaan
yang sulit atau “Keras” (apakah orang-orang yang tak pernah
mendengar tentang Yesus akan masuk neraka? Bagaimana Sri Paus
bisa mengatakan………? dsb) mereka jangan mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu mereka jawab sedapatdapatnya usahakan diskusi berpusat kepada semangat dasar Kristiani.
BAB PENDAHULUAN
SEMINAR HIDUP DALAM ROH
OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PRESENTASI
PENDAHULUAN
Malam ini kita berkumpul dan bersatu dalam doa sebagai Komunitas
Kristiani (Persekutuan Doa). Kita semua anggota suatu Komunitas
Kristiani yang mencoba hidup secara Kristiani, yang mirip dengan orangorang Kristen purba (pertama). Kita adalah orang-orang yang mulai
mengalami realitas bahwa Yesus dan kuasa Roh Kudus yang mengubah
seluruh hidup kita.
Saya akan mencoba memberikan keterangan tentang pemahaman kita
tentang apa arti menjadi seorang Kristen dan apa artinya dipermandikan
dalam Roh, kemudian akan ada tanya jawab.
58
(II). Bagian kedua merupakan hal yang tidak sederhana. Nyatanya hal
ini hanya dapat dipelajari dari wahyu Allah. Kita membuat
kesalahan apabila kita mencoba untuk membuktikannya; kita hanya
dapat mengatakan : “Allah bersabda demikian”. Itulah sebabnya
banyak terdapat kutipan-kutipan itab Suci yang diberikan pada
outline. Pembicara tidak usah menggunakan semua kutipankutipan itu, tetapi ia perlu tahu di mana “Allah bersabda demikian”.
(IIB.1). Bagian tentang dosa, setan dan kuasa kegelapan mungkin sulit
dijelaskan. Dalam kenyataannya, sejauh mana pengalaman
pribadi kita akan keselamatan Allah akan mempengaruhi
kemampuan kita untuk menyampaikan pewartaan ini dalam
iman. Bila kita belum mengalami pembebasan dari kuasa setan;
bila hidup kita belum begitu berbeda dari hidup orang-orang di
sekitar kita maka kita tidak dapat menyampaikan kata-kata ini
dengan iman dan keyakinan yang sama dengan apabila kita
sungguh-sungguh telah menyaksikan perubahan-perubahan
tersebut. Kita harus berserah kepada Tuhan agar membimbing
kita dalam cara bagaimana kita secara pribadi harus menjelaskan
bagian ini. Dalam mempersiapkan bagian ini, pembicara dapat
membaca Michael Harper's (Spiritual Warfare) atau Watshman
Nee (Love not the World);kedua orang ini memberikan
pandangan Cosmis (alarm) mengenai penyelamatan yang perlu
untuk presentasi. Keduanya membantu menempatkan kita dalam
hubungannya dengan keyakinan spiritual. Pembicara dapat juga
memakai meditasi tentang kedua standard dalam minggu yang
kedua dari buku Latihan Rohani St. Ignatius Loyola seri
Ignasiana S
Apabila kita sampai pada pembicaraan tentang setan dan kuasa
kegelapan, maka kita harus berbicara tentang kebenaran secara
sederhana tapi penuh kuasa. Seringkali kita menyangka bahwa
orang-orang modern tidak mau menerima bahwa setan itu ada.
Mungkin ini benar bagi beberapa orang, dan mungkin beberapa dari
orang ini hadir dalam seminar kita. Tetapi kebanyakan orang-orang
modern sebenarnya sejak lama mencurigai setan itu ada dan
sedang bekerja. Banyak orang yang telah mengalami berurusan
dengan roh-roh jahat, atau paling sedikit curiga bahwa itu yang
mereka alami.
83
berkarya untuk membawa suatu kerajaan baru, dan Ia telah mengutus
Kristus, yang menetapkan gereja sebagai suatu umat baru, suatu
masyarakat di mana orang hidup di bawah pemerintahan Allah dan bebas
dari kekusaan setan. Penyelamatan bukan hanya sesuatu untuk masa
depan, tetapi untuk saat kini. Penyelamatan itu bukan hanya sesuatu yang
membawa keuntungan bagi saya pribadi, tetapi membawa suatu
kehidupan baru yang penuh di dalam suatu masyarakat yang baru.
Tujuan pengajaran kedua ialah untuk membuat orang menjadi sadar
betapa besarnya Kristianitas itu. Dalam beberapa hal pengajaran ini
merupakan suatu ujian bagi pengajar. Ia dipanggil untuk melakukan suatu
pernyataan iman, untuk mengatakan sesuatu yang bagi orang yang
mendengarkannya belum dialami dan tidak dapat mengalaminya untuk
sementara. Pendeknya, ia dipanggil untuk mewartakan Injil. Ia tidak
mungkin membela apa yang dikatakannya selain dengan mengatakan : hal
ini telah disabdakan Allah kepada kita. Dia hanya harus bersandar kepada
fakta bahwaAllah telah mewahyukan kepada kita bahwa ada lebih banyak
yang sedang terjadi di dunia daripada yang terlihat/tampak oleh mata
manusia. Manusia berada ditengah-tengah realitas Rohani, baik yang
nerakawi maupun yang surgawi. Namun perlu menunggu sampai mereka
dapat melihat dengan mata iman maka barulah mereka dapat mulai
mengerti apa yang sedang terjadi atas mereka.
(I) Bagian pertama pengajaran bermaksud untuk menggambarkan
situasi di dalam dunia sebagaimana yang dilihat oleh kebanyakan
orang. Kita tidak perlu mengatakan bahwa segala sesuatunya tidak
beres di dunia. Yang perlu kita katakan adalah bahwa ada sesuatu
yang tidak beres dengan dunia, sesuatu yang serius, malahan
sesuatu yang besar. Hanya beberapa orang saja di dalam seminar
yang tidak menyetujui hal itu.
Bagian pertama dapat disajikan secara singkat, langsung menuju
sasarannya, persis seperti yang ditulis pada outline. Tak perlu
menyajikan sesuatu bukti bahwa ada sesuatu yang tidak beres
dengan dunia, kita dapat mengatakannya sebagai suatu fakta yang
jelas. Akan membantu untuk menceritakan beberapa cerita
pengalaman pribadi yang membantu kita menyadari keadaan dunia.
82
AMANAT/PESAN KRISTUS:
Untuk mengerti apa yang sedang kita alami maka perlu untuk mengerti
amanat dasar Yesus. Secara singkat dapat kita bagi dalam 4 kebenaran
pokok. Empat pokok ini adalah 4 butir ringkasan dari unsur-unsur dasardasar Injil.
KEBENARAN I:
Allah mencintai saudara dan menginginkan agar saudara hidup
bahagia dan penuh. “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyai dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:1 ob).
Allah menginginkan agar kita mengenal Dia, mengalami cintaNya dan
hidup bersama di dalam suatu komunitas cinta dengan semua orang.
Mengapa kebanyakan orang tidak mengalami kehidupan seperti ini?
KEBENARAN II:
Manusia berdosa dan terpisah dari Allah dan oleh karena itu manusia tidak
mengenal cinta kasih Allah dan tidak dapat membaginya dengan orang
lain.
Manusia tidak putus-putusnya berupaya mendekati Allah dengan
kekuatan
sendiri dengan
Allah
berbagai
cara: Etika, filsafat,
obat-obatan,
agama dll. “Karena
semua orang
telah berbuat dosa
dan telah
k e h i l a n g a n
kemuliaan
Allah” (Roma 3:23).
( D o s a
m e n y a n g k u t
ketidakpedul
ain terhadapAllah dan
Manusia
ditandai
dengan memberontak
t e r h a d a p
D i a ,
b a i k
s e c a r a
a k t i f
maupun pasif).
Keterpisahan manusia dari Allah mengakibatkan manusia terpisah dari
59
“Dan karena mereka tidak merasa perlu mengakui Allah, mereka
penuh dengan macam kelaliman, kedengkitan…..” (Rom.1:28).
Manusia tidak dapat hidup bersama dalam cinta dan damai. Kecuali
kalau ada perubahan hidup spiritual di dalam diri mereka, yang hanya
dapat diberikan olehAllah sendiri.
Bagaimana perubahan spiritual ini dapat terjadi?
KEBENARAN III:
Hanya Yesus Kristuslah yang dapat memberimu kuasa agar dapat
hidup seperti itu. Malalui Dia kita dapat mengenal cinta kasih Allah dan
dapat membagi hidupAllah itu dengan orang lain.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal “
(Yohanes3:16).
Didalam Yesus, Allah menjadi manusia dan masuk ke dunia untuk
memulihkan kembali keterpisahan antara Allah dan manusia. Melalui
hidup, kematian dan kebangkitanNya Yesus Kristus telah memungkinkan
manusia mengalami hidup berkelimpahan ini.
Allah
“Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku”(Yohanes 14:6).
Manusia
Melalui Yesus Kristus, Allah memberikan kekuatan kepada manusia
agar dapat hidup bersama dalam cinta kasih dan keharmonisan yang
memang dimaksud Allah bagi manusia. Tetapi mengetahui hal ini
saja, tidak cukup.
60
B. Yesus wafat untuk dosa-dosa kita dan bangkit untuk memberi kita
hidup baru. (Rom.4:25;Kol.1:20:Tit.3:3-7).
- Jika Ia tidak wafat, kita tidak akan dibebaskan dari dosa-dosa kita
(Yes.53:4-6;Ibr.9:11-28).
- Dia mematahkan cengkeraman setan (Yoh.12:31:IYoh.4:4)
- Penyelamatan itu lebih daripada hanya masuk surga, tetapi
merupakan suatu cara hidup baru secara keseluruhan yang sudah di
mulai di dunia ini (Yoh.10:10b; Yoh.4:14).
C. Yesus itu Tuhan (Allah memberikan kuasa dan wewenang penuh
kepada Yesus untuk membawa kemerdekaan dan kehidupan baru
kepada mereka yang menerimanya) (Mat.28:18 ~ Fil.2:5-11).
Yesus hidup dalam GerejaNya dan berkarya di dalam dan melalui
Gereja untuk memberikan hidup bagi pengikut-pengikutNya.
(Ef.2:17-22).
D. Minggu depan: kita akan membicarakan apa itu hidup dan apa yang
dapat dihadapkan seseorang dari pencurahan Roh.
KOMENTAR PADA PENYAJIAN
Pengajaran kedua adalah tentang “Penyelamatan” yang berarti “Allah
menyelamatkan kita”. Apabila kita bicara tentang penyelamatan, kita
membicarakan apa yang telah, yang sedang, dan yang akan dilakukan
Allah untuk menyelamatkan kita. Biasanya, pengertian kita mengenai
penyelamatan terbatas pada pengampunan atas dosa-dosa kita dan
masuknya kita ke dalam surga.
Kadang-kadang hal ini juga masih ditambah dengan suatu
pengetahuan pribadi seseorang tentang Kristus. Meskipun semuanya ini
(pengampunan dosa, hal masuk surga, pengetahuan tentang Kristus)
memang merupakan bagian-bagian penting dari penyelamatan,
penyelamatan Allah secara penuh lebih daripada ini. Allah berkarya di
dalam Kristus untuk membawa kita kepada kehidupan penuh di dunia,
suatu kehidupan yang mengangkat damai dan kebahagiaan, bebas dari
dosa dan setan, penyembuhan dan kuasa spiritual. Terlebih lagi, Allah
81
3. Beberapa bentuk Kritianitas mengandalkan usaha-usaha
manusia untuk menemukan hidup yang baik guna merobah
dunia: Kristianitas sekuler, Kristianitas Tradisonal.
Tetapi kesemuanya ini berpangkal pada kebijaksanaan manusia;
sedangkan kita memerlukan kebijaksanaanAllah (Yes.55:8-9).
B. Allah bersabda kepada kita bahwa :
1. Kita bukan hanya dihadapkan kepada ketidak-beresan tertentu
didalam masyarakat atau di dalam diri kita sendiri, tetapi dibalik
semua ketidak-beresan itu ada sesuatu yang lebih besar daripada
apa yang dapat diatasi oleh manusia:
- Kuasa dosa yang mencengkeram (Rom.9:9-23).
- Suatu kerajaan, kuasa kegelapan (Kol. 1:13).
- Suatu kuasa pemberontakan melawan Allah, permusuhan
denganNya (Ef.6:12).
- Setan ada dibelakangnya (1 Yoh. 5:19).
- Kita maupun masyarakat kita tidak bebas (manusia
terbelenggu secara spiritual, di bawah penindasan si jahat)
(Ef.2:1-3).
2. Manusia diciptakan membutuhkan Allah untuk mencapai damai,
keadilan dan kebenaran yang sejati.
- Realitas spiritual bukanlah sesuatu pilihan tambahan
(Yoh.15:15c)
- Hanya dalam Kerajaan Allah (di bawah pemerintahanNya)
semuanya ini mungkin (Yeh.2:1-5:Yes.45:22).
- Dibawah kekuasaan Allah, hidup dapat diubah sekarang juga
(Yes.48:17-18;Mrk.1:14-15)
3. Kita dihadapkan kepada suatu pilihan : hidup di bawah kuasa
kegelapan atau di dalam KerajaanAllah.
III.Allah mengutus PuteraNya untuk menghancurkan belenggu setan dan
memberikan kepada kita hidup baru melalui kematian dan
kebangkitanNya. Yesus adalah Tuhan dan Penyelamat
A. Allah mengutus PuteraNya untuk membebaskan kita dari
kegelapan dan setan. Yesus adalah Kristus (Sang Messias, Dia yang
diutusAllah) (Kol. 1:13; Yoh.11:21-27;Mat.16:13-17).
80
KEBENARAN IV:
Kita harus menerima Yesus ke dalam hidup kita sebagai Tuhan dan
Juru selamat dan kita akan menerima karunia Roh Kudus yang akan
memberikan kekuatan agar dapat mengalami suatu kehidupan baru.
MENERIMAKRISTUS :
Menerima Kristus ke dalam hidup kita itu lebih dari sekedar percaya
bahwa Ia adalah Allah dan mati untuk manusia dan juga lebih dari hanya
melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dan mengikuti ajaran-ajaran
moralNya. Menerima Kristus berarti masuk ke dalam suatu relasi pribadi
dengan Kristus, di mana kita menerima cintaNya dan menyerahkan hidup
kita kepadaNya.
Tiap lingkaran menunjukkan kehidupan seorang manusia. Pusat dari
lingkaran menunjukkan pusat kehidupan tempat duduk supir, titik dari
mana kehidupan dikendalikan, dimana di sekitar titik itu hidup berpusat.
Siapapun atau apapun yang ditempatkan di pusat itu, merupakan
seseorang atau sesuatu yang mengendalikan hidup manusia itu. Dalam
hidup kebanyakan orang, adalah diri atau egonya yang menjadi pusat.
Kadang-kadang orang lain, atau obat narkotika atau sesuatu hal yang lain.
Ada banyak minat dalam kehidupan setiap sekolah, keluarga, pekerjaan,
seni, musik dll. (lingkaran-lingkaran yang lain). Kristus mungkin juga
merupakan salah satu minat dalam hidup orang itu (salib dalam
lingkaran), atau bisa juga Kristus sama sekali di luar hidupnya, seperti
pada seseorang yang belum pernah mendengar tentang dia atau belum
pernah memikirkannya secara sungguh-sungguh.
Orang seperti ini tidak mengalami kehadiran Allah dan
cinta kasihNya. Dia akan mengalami tidak adanya kuasa dan tujuan, tidak
adanya damai dan suka cita sejati. Bila dia menganggap dirinya
61
sebagai seorang Kristen, dia akan mengalami kekristenannya kosong dan
tanpa arti.
Menerima Yesus Kristus ke dalam kehidupanmu berarti membiarkan
Dia menjadi pusat hidupmu. Itu berarti menyerahkan hidupmu
kepadaNya. Bila kita melakukan hal ini, kita akan dapat mengenal Dia
secara pribadi.
“Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya
menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya
(Yoh.1:12).
B. Tetapi setiap orang sepakat bahwa ada yang amat tidak beres di
dunia sekarang ini (perang, kemiskinan, huru hara, konflik rasial,
kesenjangan generasi, exploitasi).
C. Ada pertumbuhan kesadaran bahwa masalah-masalah yang ada
bukan hanya sejumlah masalah-masalah pribadi tetapi pada
masyarakat secara keseluruhan, pada sistem secara keseluruhan
terdapat sesuatu yang tidak beres. [Kemana akan menuju masalahmasalah sosial makin memburuk (makin) tak seorangpun yang
dapat mengubah situasi; teknologi dan perubahan sosial (social
change) berada di luar kemampuan manusia untuk mengatasinya.]
KARUNIAROH:
Karunia Roh memenuhi seluruh hidup kita dan mengubah kita supaya
kita mulai mengenal dan mengalami cinta kasih Allah dan hidup
berkelimpahan yang dijanjikan Yesus.
A. Yesus datang untuk membawa karunia Roh kepada manusia. Dalam
ke-4 Injil, Yohanes Pemandi berkata kepada Yesus :
“Aku membaptis kamu dengan air, tetapi ia akan membaptis kamu
dengan Roh Kudus” (Markus 1:8).
Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada para pengikutNya.
(Yoh. 16:12-13; Yoh.14:16-17).
Sebelum naik ke surga, Dia berkata :
“…..telah kamu dengar dari padaKu, “Sebab Yohanes membaptis
kamu dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan
Roh Kudus” (Kis.1:5).
B. Kuasa Roh Kudus terbukti nyata pada masa Gereja Purba.
1. Pentakosta:
- Janji dipenuhi (Kis.2:4)
- Pernyataan Roh: Karunia bahasa roh, pujian kepada Allah yang
diilhami.
- Perbedaannya : keberanian, kuasa, kesatuan, mewartakan Injil
dengan efektif, cinta, pertobatan.
62
D. Pribadi-pribadi menderita oleh situasi tersebut dan karena tiadanya
bantuan, dan mereka menghadap banyak masalah (kesepian,
tersingkir, depresi, kekhawatiran, ketidak-pastian, tidak adanya
arah, perasaan tak berguna, hubungan antar pribadi yang ditandai
dengan ketakutan, curiga, tak saling percaya, exploitasi).
E. Sesuatu yang besar diperlukan untuk memperbaiki situasi di dalam
dunia.
II. Karena penyebab ketidak-beresan di dalam masyarakat adalah sesuatu
yang lebih besar dari pada apa yang dapat dihadapi oleh manusia
sendiri (setan, dosa dan kuasa gelap), manusia membutuhkan Allah
untuk menemukan hidup baru yang mereka inginkan.
A. Manusia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki dunia.
1. Ada beberapa macam usaha sekulir : Tetapi mereka tidak
berhasil.
- Bahwa orang-orang yang paling terpelajar di Universitas
mengalami masa yang sulit dalam menjalani hidupnya,
pekerjaannya dan hubungan antar manusia.
- Bahwa orang-orang yang tertinggi jabatannya di dalam bisnis
modern mengalami kesulitan dalam hidupnya, pekerjaan dan
hubungan-hubungan antar manusia.
2. Cara-cara yang dikembangkan oleh manusia mencoba
mencapai suatu penyelesaian : Yoga, Meditasi Transendel dll.
79
melalui wafat dan kebangkitanNya. Yesuslah Tuhan dan
Penyelamat.
Anjurkan beberapa bacaan dan besarkan semangat para peserta untuk
terus berpaling kepada Tuhan. Anjurkanlah mereka datang tepat pada
waktunya (kalau perlu).
2. Sesudah Pentakosta:
Peristiwa Philipus di Samaria (Kis.8), Paulus dan Ananias (Kis. 9),
Petrus dan Kornelis (Kis.10), (Kis.19): Paulus di Efesus ata u dari
St. Paulus : (Gal .3:1-5) atau (I Tes 1:2-10). Peristiwa ini terjadi
25 tahun sesudah Pentakosta.
Kesimpulan:
B. KELOMPOK SHARING:
PERTANYAAN:
Hal-hal apa yang selama ini menyebabkan anda sangat membutuhkan
Kristus? Sharingkan pengalaman di manaAllah menolongmu.
Berikan juga kesempatan kepada kelompok untuk bertanya apapun
atau membicarakan/mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka.
Mengalami kuasa Roh dengan cara yang nyata adalah biasa (normal)
dalam pengalaman umat Gereja Purba. Orang sungguh-sungguh diubah
oleh karunia Roh Kudus, dan perubahan-perubahan itu sedemikian rupa,
sehingga baik mereka sendiri maupun orang lain dapat mengatakan
bahwa mereka menjadi lain.
1. Ada sesuatu yang amat tidak beres dengan dunia ini (dengan
masyarakat secara keseluruhan dan kehidupan perorangan) sesuatu
yang besar sungguh dibutuhkan.
A. Allah menciptakan dunia untuk menjadi tempat yang damai, adil
dan bahagia, tempat di mana Dia akan meraja. Ia masih tetap
menghendaki dunia itu demikian. (Yes.2:1-5).
C. Gereja tidak pernah kehilangan kehidupan Roh maupun pengalaman
kuasaNya. Tetapi di dalam sejarah ada saatnya bahwa keduanya
kelihatan mengendor, dan pada periode lain bertumbuh, di mana
terjadi suatu pembaruan spiritual. Masa kini di dalam Gereja Katolik
sedang tumbuh suatu pembaruan spiritual, yang nampaknya
merupakan suatu jawaban terhadap doa dari Paus Yohanes XXIII yang
meminta orang Katolik mendoakannya sebelum dan selama konsili
Vatikan II berlangsung: “Baruilah dalam masa kami ini, ya Tuhan.
Mukjizat-mukjizatMu, agar terjadilah suatu Pentakosta baru." Dalam
tahun-tahun berikutnya sesudah Konsili, banyak orang Katolik
mengalami pembebasan atau pun pembaruan kuasa Roh dalam
dirinya. Pembaruan di antara orang Katolik ini, sejajar pula dengan
apa yang dialami oleh gereja-gereja Kristen lainnya. Berjuta-juta
orang Kristen mengalami Kuasa Roh yang sama yang menandai gereja
purba dahulu. (Di sini dijelaskan macam-macam perubahan yang
dibuat oleh Roh Kudus di dalam kehidupan orang-orang Kristen
dengan contoh-contoh seperti pokok-pokok seperti dibawah ini.
1. Hidup doa berubah -Allah nyata dalam doa.
2. Kitab Suci: Bagaimana Roh membuatnya hidup.
3. Mewartakan Kristus kepada orang lain yang bersumber dari
pengenalan baru mengenai Yesus.
78
63
KOMENTAR PADA DINAMIKA
Banyak hal yang benar pada Seminar pertama, juga benar untuk
Seminar kedua. Bila ditinjau dari perasaan orang yang mengikuti
Seminar, Seminar kedua masih merupakan pendahuluan. Anggota Tim
harus menyambut mereka. Pada akhir seminar, setiap pemimpin
kelompok sharing harus mengenal orang-orang didalam kelompoknya
dan harus mengetahui latar belakang mereka, khususnya tentang
bagaimana hubungan mereka dengan Tuhan dan dengan Seminar.
OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN
4. Komunitas Kristiani - membagi hidup baru.
5. Karunia-karunia Roh:
a. Bahasa Lidah (roh) - karunia berdoa, yang kebanyakan diterima
pada waktu pencurahan Roh.
b. Nubuat : seseorang berbicara menyampaikan pesan yang
diilhamkan Allah - suatu cara bagi Allah untuk berbicara kepada
kita, biasanya dimaksudkan untuk “membangun, mendorong
dan menghibur” suatu komunitas atau P.D. Bdk. 1 Kor.12:4-11
atau untuk suatu bimbingan tertentu (Kis. 11:27-30).
c. Karunia-karunia seperti yang dijelaskan pada : 1 Kor.12-11 dan
Roma 12:6-8)
6. Buah Roh (Gal.5:22) Roh Kudus mulai menghasilkan
perubahan-perubahan sifat dan sikap, kita mulai dapat bersikap
seperti Kristus.
Hidup dalam Roh tersedia bagi setiap orang. Mereka yang Kristen
telah menerima karunia Roh, tetapi seringkali pengalaman akan Roh
Kudus tidak sesuai dengan apa yang dilukiskan di dalam Perjanjian Baru.
Seminar Hidup Dalam Roh menyediakan jalan untuk belajar lebih banyak
tentang hidup di dalam Roh dan dibaptis dalam Roh (Jelaskan seminar
secara singkat dan jelaskan kapan pertemuan berikutnya).
PERTEMUAN TIM YANG KEDUA:
1. Evaluasi seminar yang lalu:
- Membicarakan setiap problema yang timbul dan membicarakan
bagaimana mengatasinya.
- Meneliti daftar peserta dan memikirkan apa yang sebaiknya
dilakukan untuk masing-masing mereka.
- Menyusun kelompok sharing yang dianggap paling baik dan tidak
akan diubah lagi.
2. Meninjau seminar kedua:
- Memahami bersama tujuan yang mau dicapai.
- Membicarakan format dan pengajaran.
3. Membicarakan apa yang sebaiknya dilakukan anggota Tim:
- Masih perlunya untuk menyambut dan mengenal para peserta
seminar.
- Meninjau sharing dan pertanyaan untuk sharing, agar jelas dan dapat
memenuhi tujuannya.
4. Berdoa untuk seminar berikut dan orang-orang yang hadir di
dalamnya.
KOMENTAR-KOMENTAR UNTUK PENYAJIAN
SEMINAR 2.
Pembicara tidak perlu banyak menambah outline ini. Tambahan yang
paling penting adalah kesaksian pribadi yang harus diberikan pada
bagian C, pada waktu menjelaskan macam perbedaan yang dibuat oleh
Roh Kudus dalam hidup seorang Kristen. Dalam kenyataannya bagian
terakhir seluruhnya dapat diberikan sebagai suatu kesaksian pribadi.
Dalam memberikan kesaksian pribadi, pembicara harus menjelaskan
cara hidupnya sebelum menjadikannya Kristus Tuhan dari kehidupannya
atau sebelum mengalami pencurahan Roh. Dia harus mensharingkan
bagaimana dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan bagaimana dia
mengalami pencurahan Roh. Kemudian dia mensharingkan perubahan64
A. PENGAJARAN:
1. Ada sesuatu yang amat tidak beres dengan dunia ini (dengan
masyarakat sebagai keseluruhan, dan kehidupan pribadi-pribadi).
- Sesuatu yang besar sungguh dibutuhkan.
2. Karena penyebab ketidak-beresan dengan masyarakat adalah
sesuatu yang lebih besar dari apa yang dapat diatasi sendiri oleh
manusia (setan, dosa dan kuasa kegelapan), maka manusia perlu
Allah untuk dapat menemukan hidup baru yang didambakannya.
3. Allah mengutus Yesus, PuteraNya untuk menghancurkan
belenggu setan dan memberikan kepada kita hidup yang baru
77
SEMINAR 2
PENYELAMATAN
TUJUAN:
Membantu orang-orang untuk dapat melihat betapa pentingnya
kekristenan itu, membantu mereka untuk memahami pewartaan
dasar kristiani (apa yang Yesus telah lakukan bagi mereka),
membantu mereka menyadari betapa perlunya untuk membuat
keputusan yang serius.
“Ia telah melepaskan kita dari kekuasaan kegelapan dan
memindahkan kita kedalam kerajaan AnakNya yang kekasih “
(Kol.1:13).
perubahan yang dia lihat dalam hidupnya sejak saat itu. Jangan berbicara
terlalu umum. Bila mungkin pembicara harus menceritakan bagaimana
dia berbalik kepada Tuhan dan menembahkan peristiwa-peristiwa yang
menggambarkan pokok-pokok yang ingin dijelaskannya. Kesaksiankesaksian harus singkat dan sederhana.
Kekuatan dari presentasi yang diberikan ada dalam keterus-terangan
dan kesederhanaannya. Pembicara tak perlu menjelaskan panjang lebar.
Amanat itu sendiri akan berbicara dalam cara yang berbobot. Gambar
(diagram) akan banyak membantu untuk membuat pokok-pokok
pembicara lebih jelas. Cerita-cerita Injil dan kesaksian akan membuat
bagian terakhir presentasi menjadi efektif.
Seminar kedua adalah seminar di mana orang dapat datang untuk
melihat dimensi-dimensi Kristianitas secara penuh. Di sini kita
menyajikan visi yang terkandung dalam pewartaan kabar gembira tentang
Yesus. Di dalam seminar inilah kepada orang-orang diperkenalkan
realitas dari dua kerajaan (dua cara hidup atau dua masyarakat) di dalam
dunia ini, dan harus menghadapi pertanyaan, apakah kehidupan mereka
mencerminkan hidup di dalam Kerajaan Kristus atau tidak. Inilah
waktunya di mana orang harus menyadari bahwa mereka bukan hanya
“diberkati” ketika mereka menerima pencurahan Roh, tetapi
menyerahkan diri kepada suatu orientasi kembali secara total
kehidupannya.
Orang-orang yang datang ke seminar kedua sudah mulai bersungguhsungguh. Mereka sudah mau membuat keputusan yang lebih definitif
untuk setia mengikuti Seminar, biasanya karena mereka menginginkan
hidup baru yang telah ditawarkan. Pewartaan dari pengajaran memang
masuk akal. Perasaan tertarik dan ingin tahu biasanya terjadi pada minggu
yang pertama, kesungguhan bertumbuh pada minggu yang kedua.
76
65
SEMINAR 1
CINTA KASIH ALLAH
TUJUAN:
- Menarik orang supaya terus mengikuti Seminar.
- Mengarahkan mereka untuk berpaling kepada Tuhan.
- Mulai membangkitkan iman di dalam diri mereka.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, hingga telah
mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang
perayaan kepadaNya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal” (Yohanes3:16).
Seminar pertama adalah seminar di mana kita menjangkau umat dan
mulai mengenal mereka. Seminar ini disebut juga Seminar harapan dan
janji. Kita bicara kepada orang-orang dengan cara yang sederhana tentang
apa yang ditawarkan Allah pada kita. Kita mensharingkan mengenai cinta
kasihAllah kepada mereka, cinta kasih yang menawarkan suatu hubungan
pribadi denganNya. Karena Allah mencintai kita. Ia menginginkan kita
bersatu dengan Dia.
Karena Ia menginginkan kita bersatu dengan Dia, hidup dekat
denganNya, mempunyai hubungan pribadi denganNya, maka Dia
menawarkan hidup baru dalam Roh Kudus kepada kita. Allah mencintai
kita demikian besarnya sehingga Dia mengutus PuteraNya yang tunggal
kepada dunia untuk memberikan hidup baru bagi kita dan Dia mengutus
RohNya dan mencurahkan kepada kita, agar kita lebih intim bersatu
denganNya daripada seseorang atau apapun juga.
Seminar pertama tidak dimaksudkan untuk memberi terlalu banyak
instruksi, tetapi lebih sebagai pengantar, mendorong orang agar tekun
mengikuti seminar. Pengajaran haruslah singkat (antara 10-15 menit) dan
harus mendorong orang untuk memiliki iman bahwa Allah akan
melakukan sesuatu yang nyata dalam tujuh minggu berikutnya bagi
masing-masing peserta. Diskusi akan memberikan kesempatan untuk
66
Tujuan pembahasan 4 macam kategori orang adalah untuk
menerangkan secara konkrit apa yang mungkin dapat terjadi terhadap
mereka. Mereka yang belum dibaptis dalam Roh, dapat dibaptis dalam
Roh, tetapi hal ini akan berarti suatu perubahan yang berbeda untuk setiap
orang. Untuk orang-orang tertentu hal ini berarti ke luar dari situasi di
mana Kekatolikan mereka hanya KTP dan kemudian masuk ke dalam
situasi di mana mereka dapat menghayati hidup dalam Roh. Orang-orang
ini akan mengalami perubahan yang terbesar. Untuk orang lain
pembaptisan dalam Roh akan berarti sebagai tambahan dimensi
pengalaman di dalam hidup Kekristenan mereka. Mereka ini akan lebih
mengenal Tuhan dan melihat Dia bekerja dalam kehidupannya. Bagi
mereka yang sudah mengenal Tuhan dan merasakan kuasaNya dapat
masuk ke dalam suatu “dimensi Karismatik” yang baru, dan dapat
mengalami Tuhan dalam suatu cara yang baru yang lebih kuat. Akhirnya,
setiap orang dalam Seminar yang sudah dibaptis dalam Roh akan
menemukan bantuan tambahan di dalam instruksi dan pengalaman dari
seminar.
(II.B.3). Bagian ini hanya dipergunakan pada persekutuan doa atau
komunitas yang mempunyai system “greeter-penyambut”. Lihat bagian
III.
III.
Bagian terakhir merupakan suatu nasehat singkat untuk selalu
berpaling pada Tuhan setiap hari. Di sini kita mensharingkan
nasehat, betapa pentingnya doa, meditasi dan bacaan. Ceritakan
kepada mereka apa yang dapat mereka lakukan untuk bekerja sama
di dalam seminar yang akan membuat mereka lebih mudah terbuka
terhadap Tuhan.
BACAAN YANG DAPAT MEMBANTU
Beberapa ayat K.S. yang mungkin dapat membantu dalam pengajaran
untuk mendukung apa yang dikatakan pembicara : Yoh.3:16; Yoh.1:12:
Mazm.145:18: Yoh.10:10b: Yoh.14:23: Why.3:20: Yes.45:18-19:
Yeh.34:15-16. Bacaan sebagai latar belakang untuk pembicara : Stephen
Clark's: Baptized in the Spirit dan Spiritual Gifts.
75
dengan pengertian pembaptisan dalam Roh. Kedua kesaksian ini harus
berbeda. Kesaksian yang pertama ini harus berpusat pada pokok
bagaimana pembicara berpaling pada Tuhan dan perubahan apa yang
telah dibuat Tuhan pada dirinya. Hal ini perlu menekankan fakta bahwa
kita dapat sungguh mengenal Allah secara pribadi, dengan mengalaminya
sendiri dan bukan hanya “kata orang”. Kesaksian kedua akan berpusat
lebih ke arah pembaptisan dalam Roh dan perubahan-perubahan yang
terjadi melalui hubungan yang baru dalam Roh Kudus.
Dalam edisi buku ini, diandaikan bahwa semua peserta seminar
mempunyai latar belakang agama Katolik. Kebanyakan peserta mungkin
mempunyai pengalaman yang negative atau kurang adekwat tentang
Gereja. Banyak yang mengalami Gereja tradisional dengan tekanan pada
peraturan-peraturan yang kaku maupun praktek-praktek sekularisasi
dalam Kristianitas, yang menekankan mencintai sesama tetapi
meremehkan atau melupakan hubungan dengan Yesus Kristus.
Tidak satupun dari bentuk-bentuk Kristianitas ini memberikan bentuk
hidup yang sebenarnya Allah ingin tawarkan kepada manusia. Kedua
bentuk Kristianitas ini membuat Allah nampaknya jauh namun kita harus
ingat bahwa ada cukup banyak juga Kristianitas yang otentik. Bila kita
bicara tentang gambaran yang salah mengenai orang, kita tidak
bermaksud untuk memberi kesan bahwa kita menganggap setiap orang
mempunyai gambaran yang salah atau pengalaman-pengalaman yang
tidak baik. Tujuan kita hanyalah untuk meyakinkan orang-orang yang
telah kecewa terhadap Kristianitas karena pengalamannya yang telah lalu,
mereka akan menemukan sesuatu yang berbeda dalam “Seminar Hidup
Dalam Roh”.
II. Pada bagian kedua, kita mau membuat kesimpulan sederhana Yesus
akan membuat sesuatu untuk kita selama Seminar. Kita dapat
mengharapkan sesuatu terjadi terhadap diri kita. Tetapi di pihak
lain, seminar barulah merupakan permulaan dari hidup baru. Untuk
dapat terus maju dalam Seminar, kita memerlukan bantuan lebih
lanjut.
74
sharing pribadi di mana kita dapat lebih mengenal orang-orang dan
mensharingkan kepada mereka apa yang telah dilakukan oleh Allah bagi
kita. Jangan mencoba untuk mencapai terlalu banyak pada seminar
pertama. Kita hanya mencoba memulai seminar sedemikian rupa agar
orang-orang mau datang kembali dan mau berpaling kepada Tuhan. Kita
mencoba membangkitkan di dalam hati mereka suatu kerinduan akan
Allah dan suatu iman yang baru kepada Tuhan.
PERTEMUAN TIM YANG PERTAMA:
1. Membicarakan seminar secara keseluruhan.
2. Membicarakan peranan anggota-anggota Tim dalam seminar.
3. Membuat session pertama:
- Memahami tujuan yang mau dicapai
- Membicarakan format.
4. Membicarakan kelompok sharing.
5. Membicarakan anggota Tim dalam session pertama:
- Datang sebelum peserta datang
- Ramah dan bersahabat, memperkenalkan diri kepada yang disambut.
- Berkenalan dengan peserta dan mengingatkan nama-namanya.
- Tetap tinggal sesudah session untuk bercakap-cakap agar lebih
mengenal para peserta.
6. Berdoa bagi seminar-seminar dan bagi mereka yang akan ikut serta.
SEMINAR I
A. PENDAHULUAN:
1. Tim bertemu dengan orang-orang baru.
2. Catat nama, alamat & no. telp. mereka.
3. Kalau kelompoknya kecil, persilahkan peserta memperkenalkan
dirinya.
B. PRESENTASI PEMIMPIN TIM SEMINAR:
Pendahuluan :
- Terangkan Seminar Hidup Dalam Roh.
- Mengajak umat untuk selalu datang.
67
1. Allah bukanlah pribadi yang tak mungkin dijangkau, tetapi
adalah pribadi yang mencintai kita dan ingin berada dalam suatu
hubungan pribadi dengan kita. Ia ingin memberikan suatu
kehidupan yang lebih baik kepada kita.
2. Didalam seminar ini anda dapat mengambil langkah-langkah yang
akan memungkinkan Yesus Kristus menjalin, membangun kembali
atau memperdalam relasi (hubungan pribadi) dengan anda.
3. Anda dapat mulai saat ini juga untuk berpaling kepada Tuhan,
(anjurkan waktu untuk berdoa, pembacaan Kitab Suci pribadi).
C. KELOMPOK SHARING:
1. Pemimpin Tim atau wakilnya membagi peserta ke dalam
kelompok-kelompok kecil dan mengumumkan siapa-siapa
pemimpin kelompoknya (jelaskan bahwa para pemimpin
kelompok adalah anggota persekutuan doa).
2. Pemimpin kelompok sharing mempersilahkan anggota-anggota
kelompoknya memperkenalkan diri masing-masing (nama alamat,
paroki dan sedikit latar belakang hidupnya).
3. Pertanyaan sebagai bahan sharing :
Ceritakan bagaimana anda datang ke persekutuan ini dan apa yang
menyebabkan anda mau ikut seminar ini?
4. Pemimpin kelompok yang mulai sharing: tentang latar belakang
keagamaannya, pengalaman pertobatan sampai berpaling kepada
Tuhan, dan suatu kesaksian singkat mengenai apa yang telah
dilakukan Tuhan dalam hidupnya. Kalau ada anggota kelompok
yang tidak memberikan sharing mengenai hal yang penting untuk
diketahui (seperti latar belakang keagamaannya), pemimpin
kelompok dapat menanyakannya dengan cara yang ramah dan
santai.
5. Pemimpin Tim menutup waktu sharing dan mengajak seluruh
peserta untuk berdoa secara singkat dan kemudian
memberitahukan para peserta di mana dan kapan bertemu lagi pada
minggu berikutnya.
68
III.Engkau dapat langsung berpaling kepada Tuhan.
A. Tuhan akan mengulurkan tangan kepadamu, tetapi engkau juga
harus mengulurkan tangan kepada Tuhan.
“Bila engkau memanggil aku dan engkau datang pada Ku, Aku
akan mendengarkanmu. Bila mencari aku, engkau akan
menemukan aku (Yer. 29:12-13)
B. Mulai nanti malam.
- Berdoa setiap hari kepada Tuhan.
- Renungkan sabda-sabdaNya (Jelaskan bagaimana
mempergunakan buku : Menemukan Hidup Baru Dalam Roh.
- Bila dapat bacalah buku terjemahan RM. Yohanes
Indrakusuma O.carm :
1. Dibaptis Dalam Roh : Yohanes Indrakusuma O.carm
2. Gwssa
KOMENTAR PADA PENYAJIAN
PENDAHULUAN:
Pada mulanya kita harus menekankan pentingnya setiap session
selama seminar. Kita tidak perlu takut bahwa setiap orang hilang
semangatnya bila kita minta hadir setiap minggu. Malahan apabila kita
bicara secara halus tetapi tegas, maka kita akan meyakinkan mereka
betapa serius dan pentingnya setiap langkah yang mereka ambil.
I. Bagian pertama paling baik disajikan dalam bentuk kesaksian
pribadi yang singkat. Kita ingin meyakinkan orang yang
mempunyai pengalaman yang kurang enak mengenai Kristianitas,
bahwa mereka mengharapkan akan menemukan sesuatu yang lain
di sini. Kita ingin meyakinkan mereka bahwa mereka akan
mempunyai hidup yang lebih baik melalui apa yang dilakukan
Yesus bagi mereka. Salah satu cara yang baik untuk
mengkomunikasikan semuanya ini ialah dengan menceritakan
bagaimana hal ini terjadi didalam hidup kita sendiri.
Pengajaran harus ingat bahwa kalau dia masih akan mengajar seminar
ke-3, maka dia harus memberi kesaksian pribadi yang sehubungan
73
suatu kehidupan yang baru. Saudara dapat menemukan atau
mempunyai hubungan yang sejati dengan Dia (dibaptis dalam
Roh dan mengalami karunia-karunia Roh).
2. Mereka yang sudah mencoba hidup sebagai seorang Kristen
dalam taraf tertentu, tetapi menemukan kesulitan atau mereka
tidak banyak mengalami kontak dengan Allah: selama 7 (tujuh)
minggu ini Yesus akan memberikan kepada anda suatu
pengalaman berkontak dengan Dia, agar anda tahu bahwa anda
mengenal Dia, dan Dia akan memberikan kuasa baru untuk
hidup sebagai orang Kristen (Dia akan membaptismu di dalam
Roh, dan membiarkanmu mengalami karunia-karunia Roh).
3. Bagi orang-orang Katolik yang sudah mengalami hubungan
pribadi dengan Kristus, selama 7 minggu mendatang Yesus akan
memberikan suatu hubungan baru yang lebih penuh denganNya
(berdoa dalam Roh, karunia-karunia Roh) .
4. Bagi mereka yang sudah dibaptis dalam Roh, Tuhan akan
mengajar lebih dalam selama waktu itu tentang apa artinya
dibaptis dalam Roh dan Dia akan membawamu lebih dalam ke
dalam kehidupan dalam Roh.
B. Namun Seminar Hidup Dalam Roh barulah suatu permulaan:
1. Untuk mengalami hidup yang lebih baik, yang ditawarkan oleh
Kristus, kita perlu bertumbuh menjadi dewasa dalam hubungan
kita dengan Dia.
2. Dalam 3 minggu yang akan datang, kami akan mencoba
membantu anda untuk mengerti dan mengambil langkahlangkah yang pertama.
- Dua minggu terakhir kami akan menjelaskan bagaimana
langkah-langkah selanjutnya.
- Sesudah itu, ada kesempatan-kesempatan dan bantuanbantuan lain yang memberi kemungkinan bagi anda untuk
tumbuh di dalam apa yang anda sudah mulai disini.
3. Pada minggu-minggu yang akan datang akan ada seorang
pemerhati dari Komunitas yang akan mengunjungi anda dan
membantu dapat mempunyai hubungan yang lebih erat
dengan kehidupan komunitas salah satu cara terpenting untuk
belajar mengenai Kristianitas ialah dapat melihat bagaimana
orang lain mengalaminya.
72
KOMENTAR ATAS DINAMIKA
Di atas segala-galanya, paling penting untuk menyambut peserta pada
sessi pertama. Kita harus berusaha menciptakan suasana bagi orangorang baru agar mereka merasa betah. Kita harus menunjukkan bahwa
kita mencintai mereka, dan siap sedia membantu mereka. Bila mereka
dapat merasa bahwa kita hadir untuk melayani mereka dan bukan untuk
menjadi tuan mereka, mereka akan lebih bebas untuk datang kembali.
Seperti dikatakan oleh Paulus kepada umat di Kolose;
“Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar,
pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa
penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu
harus memberi jawab kepada setiap orang” (Kol.4:5-6).
Pada seminar pertama kita berurusan dengan “orang-orang luar” yang
tertarik menjadi “orang-orang dalam”. Kita harus menyadari bahwa
meskipun kebanyakan dari mereka belum menjadi “orang-orang dalam”,
namun di pihak lain tak lama lagi mereka akan menjadi “orang dalam”.
Kita harus berbicara dengan mereka sedemikian rupa seperti kita
menyambut saudara-saudari kita sendiri.
Tujuan dari sharing pertama ialah untuk mengarahkan orang dalam
sharing pribadi mengenai hubungan mereka dengan Tuhan. Hal ini akan
memungkinkan Tim untuk mengenal mereka lebih baik sehingga dapat
membantu lebih baik. Hal ini khususnya akan membantu mereka dalam
mempermudah membentuk sharing kelompok berikutnya. Sharing itu
sendiri, akan saling memperkenalkan orang satu dengan lain. Hal ini akan
membawa seminar dari taraf teori menjadi taraf personal. Akhirnya hal ini
akan memungkinkan pemimpin kelompok untuk mensharingkan lagi apa
yang dilakukan Tuhan terhadapnya, menambah satu kesaksian lagi dalam
session ini.
Biasanya cara yang paling baik untuk memilih kelompok sharing ialah
dengan mengambil kartu yang telah diisi dengan nama-nama peserta dan
kemudian mengelompokkan mereka sedemikian rupa sehingga
69
memudahkan mereka untuk sharing dalam kelompok. Seorang
pembantu dapat memanggil nama-nama setelah pemimpin selesai dengan
pengajarannya.
Peserta yang baru dalam Seminar akan senang bila instruksi yang
diberikan jelas bagi mereka. Bila kita mencoba bersikap terlalu manis
tetapi akhirnya membuat mereka bingung atau ragu-ragu, kita tidak
melayani mereka. Bila kita mengharapkan mereka melakukan sesuatu,
(misalnya membentuk lingkaran, untuk kelompok sharing atau sharing
pribadi di dalam kelompok), kita harus menyatakan dengan jelas, halus
tapi tegas, dengan keyakinan, bahwa apa yang kita katakan adalah yang
sebaik-baiknya bagi mereka.
Kita harus mencoba supaya pertemuan pada minggu pertama tidak
terlalu lama. Kita harus mengatakan supaya pertemuan minggu
berikutnya dan beritahukan berapa lama session akan berlangsung supaya
mereka dapat memperhitungkannya.
Bila kita melihat bahwa ada peserta yang datang dan tidak mungkin akan
terus menerus mengikut seminar (mungkin karena mereka dari luar kota),
kita harus menjelaskan pada malam itu juga bahwa lebih baik mereka
tidak ikut tetapi mencari tempat lain yang lebih baik untuk mereka.
Kadang-kadang kita dapat bertemu dengan mereka pada kesempatan lain
dan membicarakan hal ini dengan mereka.
OUTLINE TERPERINCI DARI PENYAJIAN
I. Allah bukanlah pribadi yang tak mungkin dijangkau, tapi pribadi
yang mencintai kita dan menginginkan adanya hubungan pribadi
dengan kita, dan ingin memberikan hidup yang lebih baik bagi kita.
A. Gambaran keliru mengenai Kristianitas dapat menjadi
penghalang untuk menemukan hidup yang lebih baik melalui
Kristus ini.
1. Kristianitas sebagai suatu ajaran moral yang keras ( sebagai
peraturan-peraturan yang harus dipegang supaya dapat masuk
surga).
2. Kristianitas hanya sebagai mengasihi sesama (selama saya
hidup baik-baik saja, tidak menjadi soal apa kepercayaan
saya).
3. Allah adalah pribadi yang tak dapat kita hubungi, yang tidak
melakukan apapun yang dapat kita alami atau kita ketahui
sebagai pekerjaan Dia.
B. KEBENARANNYAialah:
- Allah mencintai kita.
- Ia ingin berhubungan dengan kita dan menjalin hubungan
pribadi dengan kita.
- Ia ingin memberikan kehidupan yang lebih baik kepada kita.
- Untuk inilah Dia mengutus PuteraNya yang tunggal, Yesus.
C. Kita dapat mengalami suatu kehidupan yang lebih baik sebagai
hasil dari Kristianitas yang otentik.
- Pengenalan mengenaiAllah dan KuasanyaNya untuk mengalami
kehidupan Kristiani
- Kebahagiaan, damai dan sukacita, hubungan pribadi yang
lebih baik, penyembuhan.
- Komunitas yang sejati-tulen.
Pendahuluan :
Pemimpin memperkenalkan dirinya (bila belum).
Seminar Hidup Dalam Roh merupakan suatu sarana menuju hidup yang
lebih baik melalui Kristus:
- Lamanya 7 minggu
- Sangat penting mengikuti setiap seminar.
- Setiap seminar membawa sebagian dari keseluruhan.
(bila seseorang tak dapat hadir karena alasan yang tidak bisa
dihindari, silahkan memberitahukan kepada kami dan kami akan
mengatur suatu cara untuk membantu saudara).
II. Di dalam Seminar Hidup Dalam Roh, saudara dapat mengambil
langkah-langkah yang mengijinkan Yesus Kristus menjalin atau
memulihkan atau memperdalam suatu hubungan pribadi dengan
saudara.
A. Setiap orang dapat mengalami suatu perubahan:
1. Mereka yang hanya Katolik sebagai nama, atau yang sudah
murtad, selama 7 minggu seminar ini Yesus akan menawarkan
70
71
Download