Kajian Dampak Kebisingan (Dalam Lingkungan

advertisement
KAJIAN DAMPAK KEBISINGAN
(DALAM LINGKUNGAN PABRIK)
TERHADAP PENURUNAN TINGKAT PENDENGARAN KARYAWAN
DI KAWASAN INDUSTRI KOTA TANGERANG
HERI ISKANDAR
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
PERNYATAAN MENGENAI TESIS
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan
ini
saya
menyatakan
bahwa
tesis
“KAJIAN
DAMPAK
KEBISINGAN (DALAM LINGKUNGAN PABRIK) TERHADAP PENURUNAN
PENDENGARAN KARYAWAN DI KAWASAN INDUSTRI KOTA TANGERANG”
adalah karya saya sendiri di bawah bimbingan Komisi Pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal dan/atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Januari 2007
Heri Iskandar
ABSTRAK
HERI ISKANDAR. Kajian Dampak Kebisingan (Dalam Lingkungan Pabrik)
terhadap Penurunan Tingkat Pendengaran Karyawan di Kawasan Industri Kota
Tangerang. Di bawah bimbingan: SURJONO H. SUTJAHJO, SRI BUDIARTI, dan
IMAM SANTOSA.
Penurunan tingkat pendengaran adalah salah satu dampak negatif pencemaran
lingkungan sebagai akibat dari intensitas suara dari mesin modern selama
proses produksi. Kota Tangerang merupakan salah satu kawasan industri di
Indonesia yang berpeluang menimbulkan pencemaran udara. Tujuan penelitian
adalah mengukur tingkat kebisingan indoor dan mengidentifikasi tingkat
gangguan pendengaran para karyawan, mengkaji variabel paling dominan yang
berpengaruh pada penurunan tingkat pendengaran para karyawan, dan mengkaji
bentuk keterkaitan antara kebisingan dan penurunan tingkat pendengaran.
Variable eksternal yang berpengaruh pada penurunan tingkat pendengaran pada
penelitian ini adalah umur, masa kerja, riwayat penyakit yang berhubungan
dengan pendengaran (otitis media, hypertensi, trauma capitis, TBC, dan diabetes
melitus), dan kebisingan tempat tinggal. Penelitian dilakukan pada Bulan April
sampai dengan Mei 2006 di Kawasan Industri Kota Tangerang. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode observasi (expost facto) dengan
pendekatan cross sectional. Industri terpilih dalam penelitian ini sebanyak 30
industri yang terdiri atas 8 industri pangan, 6 industri baja, 5 industri
kayu/furniture, 3 industri kulit/sepatu, 4 industri tekstil, dan 4 industri plastik,
dengan jumlah responden 300 orang. Berdasarkan hasil penelitian kebisingan
tempat kerja yang melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan (85 db) adalah
industri baja mencapai 96,02 db, industri tekstil mencapai 88,13 db, dan industri
kayu/furniture mencapai 88,12 db. Faktor dominan utama yang berpengaruh
pada penurunan tingkat pendengaran karyawan adalah kebisingan tempat
tinggal, penyakit, umur (industri pangan), masa kerja (industri baja dan
kayu/furniture), kebisingan tempat tinggal dan penyakit (industri kulit/sepatu),
umur (industri tekstil), dan penyakit (industri plastik). Berdasarkan hasil analisis
spearman correlation, penurunan tingkat pendengaran karyawan berkorelasi
positif nyata dengan umur, masa kerja, penggunaan alat pelindung telinga dan
riwayat penyakit yang berhubungan dengan pendengaran karyawan (otitis media,
hypertensi, trauma capitis, TBC, dan diabetes melitus).
Kata kunci: Kebisingan, penurunan tingkat pendengaran
ABSTRACT
HERI ISKANDAR. Study of Noise Impact (Indoor) on the Employees Hearing
Loss in Tangerang Municipality Industrial Estate. Supervised by: SURJONO H.
SUTJAHJO, SRI BUDIARTI, and IMAM SANTOSA.
Hearing loss is the one environment negative impact from the modern machine
intensity as long their productivity. Tangerang Municipality is the one Industry
Estate in Indonesia that has opportunity of air pollution. The Purpose the
research are to measure indoor noise degree and to identify noise disturbs the
employees, study of dominant variable that effect of hearing loss to employees,
and study of relations between noise and listener. External variable that have
impact to hearing loss in this research are age, time of work, story of healthy that
have relation with listener (otitis media, hypertension, capitis trauma, TBC, and
diabetes melitus), and noise in their settlements. This research was done in April
until May 2006 in Tangerang Municipality Industrial Estate. Approach of research
observation (expost facto) method and cross sectional approach. Choice of
Industries in this research for 30 industries, where eight (8) food industries, six (6)
steel industries, five (5) wood industries, three (3) leather/shoes industries, four
(4) textile industries, and four (4) plastics industries, the number of respondents
are 300 people. Base on the research noise in the office that have noise value
more than floating rate limited (85 db) are steel industry (96,02 db), textile
industry (88,13 db), and wood industry/furniture (88,12 db). Dominant factors that
have a primary effect to the employees hearing loss are settlement noise, illness,
age (food industries). Time of Work (steel industries and steel/furniture
industries), noise in settlement and illness (wood and leather/shoes Industries),
age (textile industries), and illness (plastic industries). Base on spearman
correlation analysis, the employees hearing loss have positive correlation with
age, time of work, using of ear protection instrument and illness story that have
relations with employees (otitis media, hypertension, capitis trauma, TBC, and
diabetes melitus).
Key words: noise, hearing loss
©Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari
Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam
bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm dan sebagainya
KAJIAN DAMPAK KEBISINGAN
(DALAM LINGKUNGAN PABRIK)
TERHADAP PENURUNAN TINGKAT PENDENGARAN KARYAWAN
DI KAWASAN INDUSTRI KOTA TENGERANG
HERI ISKANDAR
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sain pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
Judul Tesis
: Kajian Dampak Kebisingan (Dalam Lingkungan Pabrik)
Terhadap Penurunan Tingkat Pendengaran Karyawan
Di Kawasan Industri Kota Tangerang
Nama Mahasiswa
: Heri Iskandar
NRP
: P052040131
Disetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S
Ketua
Dr. dr. Sri Budiarti
Anggota
Dr. Ir. Imam Santosa, M.S
Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S
Tanggal Ujian: 24 Januari 2007
Tanggal Lulus:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga tesis dengan judul KAJIAN DAMPAK
KEBISINGAN
(DALAM
LINGKUNGAN
PABRIK)
TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT PENDENGARAN KARYAWAN DI KAWASAN
INDUSTRI KOTA TANGERANG, dapat diselesaikan tepat waktu. Tujuan
penelitian
adalah
mengukur
tingkat
kebisingan
indoor
dan
mengidentifikasi tingkat gangguan pendengaran para karyawan, mengkaji
variabel paling dominan yang berpengaruh pada penurunan tingkat
pendengaran para karyawan, dan mengkaji bentuk keterkaitan antara
kebisingan dan penurunan tingkat pendengaran.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada
yang terhormat:
1). Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan motivasi.
2). Dwi Rahayu Lestari (Istri), Alfian Muhammad Mufid (putra), dan Bilqis
Ratu
Herissa
(putri)
yang
telah
memberikan
dorongan
dan
pengertiannya.
3). Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS selaku ketua komisi pembimbing yang
telah memberikan arahan pada penelitian ini.
4). Dr. dr. Sri Budiarti dan Dr. Ir. Imam Santosa, MS selaku anggota
komisi yang telah memberikan masukan dalam penyempurnaan tesis.
5). dr. Nuruman Machjudin, Mkes selaku Kepala Dinas Kota Tangerang
yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti
studi lanjut di IPB.
6). Taman-teman se-angkatan yang telah banyak membantu selama
mengikuti proses belajar di IPB.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
sekalian, dan sebagai tambahan literatur bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Bogor, Januari 2007
Heri Iskandar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 5 Juli 1970 dari
ayah bernama Kusman Edi Kusuma dan ibu bernama E. Rohati. Penulis
merupakan putra pertama dari empat bersaudara.
Tahun 2002, penulis berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana strata
satu pada
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Lingkungan,
Universitas Indonesia. Tahun 1991, penulis tercatat sebagai staf Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang. Pada tahun 1993, penulis dipercaya menjadi
Kasubsi Tempat-tempat Umum dan Industri pada Dinas Kesehatan Kota
Tangerang. Tahun 1995, penulis dipercaya menjadi Kasubsi Penyehatan
Lingkungan. Pada tahun 1997, penulis dipercaya menjadi Kepala Seksi
kesehatan Kerja pada instansi yang sama. Pada tahun 2002, penulis dipercaya
menjadi Kasi pengawasan Makanan dan Muniman, Subdin POM Dinas
Kesehatan Kota Tangerang.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
I.
II.
III.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………….
1.2. Kerangka Pemikiran ………………….………………………...
1.3. Perumusan Masalah ………………….………………………..
1.4. Tujuan Penelitian ……………………….………………………
1.5. Hipotesa Penelitian ……………………………………………..
1
5
6
8
8
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Suara dan Kebisingan ………………………………………….
2.1.1. Pengertian Suara atau Bunyi …………………………
2.1.2. Pengertian Kebisingan ………………………………...
2.2. Anatomi dan Fisiologi Indra Pendengaran Manusia ………...
2.2.1. Anatomi Telinga ………………………………………..
2.2.2. Fisiologi Telinga ………………………………………..
2.3. Pemajanan Suara Bising di Lingkungan ……………………..
2.4. Kebisingan dan Kesehatan Masyarakat ………………………
2.4.1. Kebisingan dan Regulasi ……………………………..
2.4.2. Kebisingan dan Risiko pada Pendengaran Manusia.
9
9
11
13
13
15
16
19
20
22
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu ……………………………………………...
3.2 Rancangan Penelitian …………………………………………..
3.2.1. Studi Tingkat Kebisingan Indoor dan Identifikasi
Tingkat Pendengaran Karyawan……………………..
3.2.2. Identifikasi Komponen Utama yang Berpengaruh
terhadap Pendengaran Karyawan …………………..
3.2.3. Studi Keterkaitan Tingkat Kebisingan dalam
Penurunan Pendengaran Karyawan …………………
3.3. Definisi Operasional …………………………………………….
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………………
4.2 Studi Tingkat Kebisingan Indoor dan Identifikasi Tingkat
Pendengaran Karyawan .......................................................
4.3 Identifikasi Komponen Utama yang Berpengaruh terhadap
Pendengaran Karyawan .......................................................
4.4 Studi Keterkaitan Tingkat Kebisingan dengan Penurunan
Pendengaran Karyawan ......................................................
V.
Xiii
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...........................................................................
5.2 Saran ....................................................................................
26
27
27
30
30
31
32
34
37
51
58
58
DAFTAR PUSTAKA
59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61
x
DAFTAR TABEL
Halaman
1
Penentuan skor pada tiap variabel pengamatan .............................
31
2
Jenis dan jumlah industri terpilih dan jumlah responden
(karyawan) .......................................................................................
34
Hasil analisis komponen utama terhadap variabel ekternal
dominan yang berpengaruh pada peluang munculnya penyakit tuli
ringan hingga tuli berat yang diderita karyawan …………………….
44
Karyawan dengan karakteristik tidak bermukim di areal bising dan
tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan
pendengaran namun menderita gangguan pendengaran …...……..
50
Hasil analisis spearman correlation hubungan antara variabel
eksternal dan tingkat pendengaran karyawan .................................
55
Analisis varian regresi hubungan antara penurunan tingkat
pendengaran dengan variabel penentu ...........................................
56
3
4
5
6
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1
Pemaparan kebisingan berdasarkan teori simpul (Fahmi 1997) .....
4
2
Bagan alir penelitian kajian dampak kebisingan terhadap
kesehatan pendengaran ……………………………………................
6
Irisan telinga dan bagian-bagian yang berfungsi sebagai alat
pendengar (Pearce 2002) ……………………………….....................
15
4
Lokasi industri yang digunakan sebagai sampel penelitian ………..
26
5
Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran tingkat kebisingan dan
tingkat pendengaran..................................................................
28
6
Pemeriksaan tingkat pendengaran karyawan …………………….…
38
7
Komposisi kisaran tingkat pendengaran karyawan yang bekerja
pada proses produksi ......................................................................
35
Komposisi kisaran tingkat kebisingan minimum dan maksimum
masing-masing industri ....................................................................
37
Pola sebaran karakteritik kebisingan tempat tinggal para karyawan
pada keenam industri ......................................................................
38
Komposisi umur karyawan yang bekerja pada proses produksi
pada masing-masing industri ...........................................................
39
Komposisi masa kerja karyawan yang bekerja pada proses
produksi pada masing-masing industri ............................................
40
Pola sebaran riwayat penyakit para karyawan pada keenam
industri .............................................................................................
41
Pola sebaran penggunaan apt bagi para karyawan pada masingmasing industri .................................................................................
42
Dendogram sebaran kelompok industri hasil analisis klaster: (a)
variabel eksternal pemicu penyakit tuli ringan, dan (b) variabel
eksternal pemicu penyakit tuli sedang .............................................
47
Pola sebaran masa kerja karyawan pada masing-masing industri ..
48
3
8
9
10
11
12
13
14
15
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Kuisioner responden …………………………………………………...
Rekapitulasi hasil penelitian pada industri pangan ………………...
Rekapitulasi hasil penelitian pada industri baja …. ………………..
Rekapitulasi hasil penelitian pada industri kayu dan furniture ..…..
Rekapitulasi hasil penelitian pada industri kulit/ sepatu ….………..
Rekapitulasi hasil penelitian pada industri tekstil …………………..
Rekapitulasi hasil penelitian pada industri plastik ………………….
Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada industri terpilih …….....
Distribusi gangguan pendengaran responden pada masingmasing industri …………………………………………………………
Distribusi umur responden pada masing-masing industri …………
Distribusi masa kerja responden pada masing-masing industri …..
Distribusi riwayat penyakit responden pada masing-masing
industri …………………………………………………………………..
61
62
65
68
70
72
74
76
77
78
79
80
Distribusi kebisingan tempat tinggal responden umur responden
pada masing-masing industri …………………………......................
81
Distribusi penggunaan alat pelindung telinga responden pada
masing-masing industri ……………………………………………….
82
Hasil analisis komponen utama variabel eksternal terhadap
munculnya penyakit tuli ringan pada enam industri terpilih ……….
83
Hasil analisis komponen utama variabel eksternal terhadap
munculnya penyakit tuli sedang pada enam industri terpilih ……...
84
Hasil analisis komponen utama variabel eksternal pemicu
penurunan tingkat pendengaran pada masing-masing pada enam
terpilih ………………………………………………………….............
85
Hasil analisis regresi hubungan tingkat kebisingan pada industri
pangan terhadap penurungan tingkat pendengaran karyawan ….
88
Hasil analisis regresi hubungan tingkat kebisingan pada industri
baja terhadap penurungan tingkat pendengaran karyawan ……...
90
20.
Hasil analisis regresi hubungan tingkat kebsingan pada industri
kayu/furniture terhadap penurunan tingkat pendengaran karyawan
92
21.
Hasil analisis regresi hubungan tingkat kebsingan pada industri
kulit/sepatu terhadap penurunan tingkat pendengaran karyawan ...
94
Hasil analisis regresi hubungan tingkat kebsingan pada industri
tekstil terhadap penurunan tingkat pendengaran karyawan ...........
96
Hasil analisis regresi hubungan tingkat kebsingan pada industri
plastik terhadap penurunan tingkat pendengaran karyawan ..........
98
19.
22.
23.
xiii
Download