PROBLEMA PEMBENTUKAN KARAKTER ber

advertisement
PROBLEMA PEMBENTUKAN KARAKTER ber-BAHASA ASING
DIKALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Abstract
Karakter building adalah salah satu pendidikan yang digadang-gadang akan dapat membentuk
sebuah peradaban masyarakat yang lebih bermoral. Pembiasaan ini searah dengan model
pembelajaran bahasa asing, yaitu pembelajaran yang membentuk kebiasaan untuk selalu
menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tanpa disadari bahasa
tersebut menjadi habit dan selanjutnya akan mengkristal menjadi karakter. Maka Idealnya
seorang mahasiswa dan lulusan pendidikan bahasa asing dapat berbahasa asing dengan lancar.
Sayangnya, hal yang demikian tidaklah mudah bagi program studi bahasa asing, seringkali
mahasiswa dan lulusan masih merasa kesulitan untuk berbicara dan berkomunkasi
menggunakan bahasa target. Melalui penelitian ini akan ditemukan berbagai kendala yang
dihadapi program studi dalam Language Character Building, serta solusi yang dapat
mengatasi permasalahan tersebut.
PENDAHULUAN
Faktor pembiasaan membuat bahasa asing
Akhir-akhir ini dunia pendidikan
dapat melekat pada diri anak, bahkan
sedang menggebu-gebu dengan penguatan
menjadi sebuah sikap atau karakternya.
Pendidikan Karakter pada siswa didik.
Maka, khususnya bagi mahasiswa program
Sebuah pendidikan yang mengarah kepada
studi pendidikan Bahasa Inggris, adalah hal
pembentukan sebuah sikap dan perilaku
yang wajib untuk memiliki kompetensi
yang baik, mendidik anak untuk jujur, adil,
kebahasaan (language skill) yang baik,
menghormati orang tua, bermoral, dll.
utamanya pada productive skill (speaking
I.
Pembentukan
demikian,
jika
pengembangan
karakter
yang
dikaitkan
kemampuan
dengan
berbahasa
dan writing), hal tersebut hanya dapat
dicapai
melalui
membiasakan
praktek
mahasiswa
atau
dengan
menggunakan
asing pada anak, yaitu dengan mengubah
bahasa Inggris dalam kegiatan sehari-hari
kebiasaan berbahasa anak dari bahasa
atau selama proses pembelajaran.
aslinya
menjadi
akan
Seseorang yang belajar bahasa asing
menjadikan pembelajaran bahasa lebih
harus memperoleh pengalaman belajar yang
mudah
membuatnya
diterapkan
bahasa
pada
asing
anak,
dan
menghasilkan produk yang luar biasa.
dapat
terlibat
banyak
dilingkungan bahasa target, sehingga ia
1
membutuhkan intensitas waktu yang cukup
serta solusi yang diharapkan akan mampu
banyak untuk bersentuhan dan terlibat
menyelesaikan problema tersebut.
dalam bahasa
target
demikian
akan
ia
tersebut, dengan
banyak
memiliki
kesempatan mendengar juga mengucapkan
bahasa target tersebut.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
Pemerolehan
dan
Pembelajaran Bahasa
Program studi pendidikan Bahasa
Konsep
pemerolehan
Inggris adalah sebuah program studi yang
(language
bertujuan untuk melahirkan seorang yang
dengan pembelajaran bahasa (language
mahir
Inggris,
learning). Para ahli bahasa menyimpulkan
menguasai ilmu kebahasaan (linguistics
bahwa pemerolehan bahasa proses dimana
competence),
bahasa diterima secara alami atau secara
dalam
bidang
maka
bahasa
kurikulum
yang
acquisition)
bahasa
tidak
bahasa Inggris diupayakan dapat memenuhi
pemelajar. Sedangkan pembelajaran bahasa
kebutuhan peserta didik, yaitu dengan
adalah proses yang terstruktur melalui
memberikan penekanan di keempat skill.
pengajaran bahasa.
Bagian
dan
berbeda
disediakan di program studi pendidikan
Maka satu hal yang ironi, ketika
disengaja
sangat
tidak
terbaik
dari
disadari
language
mahasiswa atau bahkan Lulusan pendidikan
acquisition adalah ketika anak belajar
bahasa Inggris masih kesulitan berbahasa
dialam bawah sadarnya, maka yang terjadi
Inggris atau merasa malu, canggung, dan
adalah ia akan mampu mengingatnya dalam
takut akan melakukan kesalahan pada saat
jangka panjang (Long Term Memory).
berbicara bahasa Inggris, bahkan dia akan
Sebaliknya,
pembelajaran
bahasa
merasa lebih nyaman dan aman jika
(language learning) lebih terlihat pada saat
menggunakan bahasa daerahnya dari pada
anak belajar bahasa dilingkungan yang
harus berbicara dengan bahasa Inggrisnya.
lebih formal (sekolah). Maka sumber
Berdasarkan
penjelasan
diatas,
motivasi yang berbeda secara intrinsik dan
penelitian ini dimaksudkan untuk mencari
ekstrinsik
faktor-faktor yang menjadi kendala dan
penguasaan
hambatan dalam pembentukan karakter
demikian maka short term memory-lah
bahasa
yang akan dimiliki anak dari proses
asing
dikalangan
mahasiswa
program studi pendidikan bahasa Inggris
akan
sangat
bahasa,
dan
mempengaruhi
jika
sudah
language learning.
2
B. Faktor
Lingkungan
dalam
banyak
informan
menggunakan
Pembelajaran Bahasa
Ada
Pemilihan
faktor
yang
teknik
penelitian
purposif
dengan
Snowball Sampling.
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran
Hasil analisis data ditekankan pada
bahasa, diantaranya adalah: Time and
usaha menemukan kendala-kendala yang
Intensity, yaitu waktu yang disediakan bagi
menghambat pembentukan pembiasaan atau
seseorang untuk belajar bahasa, Social
karakter
Contex atau faktor konteks sosial dimana
mahasiswa
dan kapan seseorang mempelajari bahasa.
bahasa
Jika seseorang belajar bahasa dilingkungan
kompetensi mahasiswa dan lulusan di
bahasa tersebut juga dalam waktu dan
program studi.
bahasa
asing
program
inggris,
studi
guna
dikalangan
pendidikan
peningkatan
situasi yang nyaman, maka ia akan cepat
Lokasi penelitian yang diambil untuk
mahir, faktor lainnya adalah Learner/
kegitan penelitian ini adalah di program
pemelajar itu sendiri, hal ini berkaitan
studi pendidikan bahasa Inggris, Fakultas
dengan kemauan, motivasi intrinsik, dan
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
tekat kuat seseorang untuk belajar bahasa,
Muhammadiyah Ponorogo, dengan subyek
Faktor yang terakhir adalah guru, yang
penelitian pada penelitian ini diantaranya:
menentukan
1.
materi
dan
metode
pembelajaran yang tepat bagi siswanya.
program
studi
Para Dosen/ staf pengajar di program
studi pendidikan bahasa inggris.
III. METODE PENELITIAN
ini
di
pendidikan bahasa inggris.
2.
Penelitian
Mahasiswa
menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dengan
IV.
rancangan
A. Hasil Wawancara dengan Informan
studi
kasus,
yaitu
untuk
mencermati masalah dan kendala yang
1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Wawancara
dengan
Kaprodi
dihadapi program studi tentang sulitnya
Pendidikan Bahasa Inggris
pembiasaan dan pembentukan bahasa asing
Sebagai program studi yang bertujuan
dikalangan
mahasiswanya.
Teknik
untuk melahirkan sarjana yang mahir dalam
pengumpulan data dilakukan melalui: (1)
bahasa
wawancara
pendidikan bahasa Inggris telah menyusun
partisipan,
mendalam,
(3)
teknik
(2)observasi
dokumentasi.
Ingris,
kurikulum
yang
maka
program
memenuhi
studi
kebutuhan
3
tersebut,
diantaranya
yaitu
dengan
tidak
langsung
juga
mempengaruhi
menyediakan mata kuliah tentang keahlian
kemampuan bahasa mahasiswa. Kurikulum
dan ketrampilan bahasa Inggris, juga mata
dan materi bahasa Inggris ditingkat SMP
kuliah tentang komponen-komponen bahasa
dan SMA memiliki porsi yang sangat
Inggris seperti vocabulary, pronunciation,
sedikit, hanya 4 jam dalam seminggu.
grammar, translation, dan berbagai mata
Beberapa sekolah, menyikapi hal tersebut
kuliah tentang ilmu bahasa Inggris tsb.
dengan menyediakan wadah atau kegiatan
Ada semacam gap bahwa hampir
semua
mahasiswa
menganggap
dan
berpendapat bahasa Inggris itu adalah
yang menunjang bahasa Inggris, dengan
intensif memberikan pelatihan tambahan
untuk speaking khususnya.
bahasa internasional yang sangat penting
Maka hanya sebagian mahasiswa yang
untuk dikuasai, satu hal yang sangat
telah memiliki dasar dan menguasai bahasa
membanggakan
dapat
Inggris sejak sebelum masuk kuliah dan
menguasainya, namun disisi lain mereka
mahasiswa ini yang memiliki motivasi
merasa malu dan ketakutan akan berbuat
tinggi juga potensi dan terlihat sangat
salah dan ditertawakan temannya jika
menonjol dibandingkan teman-temannya.
menggunakan bahasa Inggris. Maka perlu
3.
jika
mereka
dibentuk sebuah wadah atau lingkungan
yang
memfasilitasi
mahasiswa
Wawancara dengan beberapa Dosen
Dalam pembelajaran yang menyangkut
untuk
ketrampilan dan keahlian bahasa Inggris,
berlatih dan berbicara bahasa Inggris,
dosen telah banyak melakukan berbagai hal
sehingga apa yang mereka pelajari tidaklah
untuk
sia-sia.
kemampuan mahasiswa untuk berbahasa
2.
Wawancara dengan Dosen pengampu
Inggris, namun yang sering terjadi adalah
mata Kuliah Speaking
masih ada
Ada beberapa kendala yang dihadapi
mengikuti. Maka dalam beberapa kuliah
meningkatkan
mahasiswa
kemauan
dan
yang kesulitan
dalam membentuk kebiasaan atau habit
seringkali
dosen
menjelaskan
materi
berbahasa asing terutama di mata kuliah
dengan
bahasa
Indonesia,
untuk
speaking, adalah selain budaya malu dan
memudahkan mahasiswa memahaminya.
takut, karena adanya perbedaan motivasi
Secara tidak langsung, hal tersebut
belajar mahasiswa. Selain itu, perbedaan
akan menghambat mahasiswa untuk lebih
latar belakang sekolah mahasiswa secara
cepat menggunakan bahasa Inggris, karena
4
mahasiswa seperti memberi batas atau jarak
sedikit sekali peluang. Maka mahasiswa
antara dirinya dengan bahasa asing yang
harus
sedang dipelajari, maka secara otomatis
kompetensi pendukung yang dapat mereka
mahasiswa
capai dan mereka lakukan dalam dunia
terjauhkan
dan akan sulit
menguasai bahasa tersebut.
4.
Wawancara
dipahamkan
kerja,
dengan
beberapa
jiwa
terhadap
beberapa
kewirausahaan
ditumbuhkan
untuk
dapat
harus
mulai
Mahasiswa Pendidikan Bahasa inggris
menciptakan peluang bagi diri mereka
Salah satu faktor terpenting dalam
sendiri, juga bagi orang lain disekitarnya.
kegiatan pembelajaran bahasa asing adalah
Learner, dalam hal ini seluruh mahasiswa
B. Pembahasan
program studi bahasa Inggris.
1.
Menurut beberapa informan, dapat
ditarik
kesimpulan
dalam
Pembelajaran
bahasa Inggris
sebagian
Berdasarkan temuan pokok, yaitu dari
mahasiswa hanya memiliki sedikit motivasi
hasil interview kepada sejumlah informan
dari dalam dirinya atau intrinsik motivation
dan
untuk belajar di program studi pendidikan
beberapa faktor penyebab sulitnya program
bahasa
studi
Inggris.
bahwa
Kendala
Mahasiswa
tersebut
observasi
membiasakan
mengaku memilih prodi ini hanya karena
berbahasa
sudah
dikarenakan:
merasa
kebingungan
untuk
menentukan pilihan, atau karena paksaan
dari orangtua mereka.
Selain
dari
lapangan,
Inggris
ditemukan
mahasiswa
untuk
diantaranya
yaitu
(1) sebagian besar mahasiswa dan
dosen berasal dari kota ponorogo dan
pada
sebagian
sekitarnya, yang bahasa pertamanya adalah
mahasiswa dan lulusan belum terlalu
bahasa jawa, dan sebagian lagi bahasa
memahami
dapat
Indonesia.
dikembangkan dalam dunia kerja. Mereka
digunakan
dalam
seringkali
seringkali
didominasi
kompetensi
kesulitan
dan
itu,
yang
kebingungan
Maka bahasa pengantar yang
bercampur
dan
Indonesia,
dengan
mereka adalah bahwa lulusan bahasa
melebihi porsi bahasa Inggris.
(2)
faktor
Jawa
dan
mencari pekerjaan, yang ada dibenak
Inggris hanya akan menjadi guru bahasa
bahasa
pembelajaranpun
kedua
adalah
faktor
Inggris. Padahal jika hanya mengandalkan
pemelajar atau dalam hal ini mahasiswa.
dari satu peluang tersebut, hanya tersedia
Faktor ini lagi-lagi disebut sebagai faktor
5
terpenting dalam keberhasilan pembelajaran
bahasa
asing. Motivasi
2.
dan kemauan
kemahiran
mereka
menggunakan bahasa target.
Proses
dengan
pembentukan
kebiasaan
yang
membutuhkan
waktu,
Untuk menuju terbentuknya sebuah
berbahasa
karakter, maka harus didahului dengan
Inggris dikalangan mahasiswa program
sebuah proses penumbuhan kemauan dan
studi bahasa Inggris. Lingkungan ini hanya
kebiasaan menggunakan bahasa Inggris.
akan terbentuk oleh kesadaran mahasiswa
Kemauan
itu sendiri atau dengan adanya satu
dengan
peraturan
gambaran-gambaran
dari
mengharuskan
berkomunikasi
budaya
Bahasa
intensitas, dan konsisten.
penting adalah karena belum terciptanya
lingkungan
Karakter
menjadi sebuah karakter adalah sebuah
proses
(3) penyebab ketiga yang tidak kalah
dan
Asing
bahasa asing sangat berpengaruh pada
dan
Penumbuhan
Pembentukan
mereka untuk belajar dan menggunakan
ketrampilan
Proses
program
studi
mahasiswa
hanya
dengan
yang
tersebut
dapat
ditumbuhkan
dan
memberikan
memotivasi
peluang
bagi
untuk
mahasiswa tentang dunia kerja yang dapat
bahasa
dicapai ketika mereka mahir menggunakan
Inggris.
bahasa Inggris.
(4) hampir senada dengan faktor
Sehubungan dengan hal diatas, dalam
ketiga, penyebab sulitnya manumbuhkan
proses
karakter bahasa Inggris pada mahasiswa
karaker bahasa asing program studi bahasa
adalah kurangnya waktu yang disediakan
Inggris dapat melakukan berbagai kegiatan
dalam kurikulum yang mengakomodasi
berikut, yaitu:
mahasiswa untuk berbicara bahasa Inggris.
a.
Dalam Time and Intensity, semakin sering
mahasiswa berbicara dan berbahasa Inggris
maka
akan
menguasainya.
semakin
cepat
ia
dapat
penumbuhan
Kajian
dan
Kurikulum
pembentukan
Program
Studi
Pendidikan Bahasa Inggris
Penyusunan
dan
peninjauan
kurikulum didasarkan dan disesuaikan pada
kebutuhan pasar, perkembangan ilmu dan
teknologi,
kurikulum
yang
ditetapkan
pemerintah, serta kompetensi yang ingin
dicapai.
6
Berdasarkan
hal
diatas,
maka
kompetensi harus didukung dengan empat
kurikulum program studi pendidikan bahasa
skill/
Inggris harus diarahkan pada pemenuhan
diantaranya speaking, writing, listening,
kompetensi yang ingin dicapai diantaranya:
dan
Kompetensi Utama : Menjadi Guru
Bahasa
Inggris
profesional,
maka
mahasiswa perlu dibekali dengan keilmuan
ketrampilan
reading,
bahasa
maka
Inggris,
disetiap
proses
pembelajaran/ disetiap mata kuliah harus
disisipi dengan banyak praktek/ praktikum
di keempat skill bahasa Inggris.
yang mengarah pada ketrampilan dan
Selanjutnya, Program studi dapat
kecakapan untuk menjadi seorang Guru
menyediakan
waktu
khusus
untuk
bahasa Inggris.
pembekalan keempat skill bahasa Inggris
Kompetensi Pendukung : Menjadi
dengan menyelenggarakan intensive course
penulis dan peneliti, menjadi interpreteur
bagi siswa baru, juga pemantapan skill
dan translator atau penterjemah, menjadi
tersebut bagi calon alumni. Dan hal
broadcaster, menjadi pengelola lembaga
terpenting harus dilakukan adalah dengan
pendidikan, dan menjadi tour leader/ tour
mewajibkan dosen untuk mengajar dan
guide.
berkomunikasi hanya menggunakan bahasa
Untuk
mencapai
kompetensi
pendukung
menyiapkan
beberapa
pendukung
ketrampilan
berbagai
tsb,
Prodi
mata
kuliah
bahasa
yang
Inggris.
c.
Merubah
Sikap
dan
Perilaku
Mahasiswa terhadap Bahasa Inggris
mengarah pada terbentuknya profesi diluar
Sikap atau cara pandang mahasiswa
guru, seperti ketrampilan mengelola sebuah
program studi bahasa Inggris tetrhadap
lembaga,
bahasa Inggris harus diarahkan kepada
kemampuan
menulis
dan
berinterpretasi dsb.
pentingnya penguasaan bahasa ini bagi
b.
Pembelajaran Bahasa Asing di Prodi
masa
Pendidikan Bahasa Inggris
ditanamkan adalah bahwa disemua aspek
Untuk mencapai tujuan utama yaitu
kerja didunia global ini bahasa inggris
depan
mereka.
memegang
proses pembelajaran yang dilalui harus
dibeberapa perusahaan mempersyaratkan
berupa
komunikasi bahasa Inggris aktif sebagai
keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan
penting,
yang
terbentuknya kompetensi lulusan, maka
pemenuhan-pemenuhan terhadap
peranan
Motivasi
sehingga
satu ketrampilan yang harus dimiliki.
untuk kompetensi tsb. Dalam hal ini semua
7
d.
Menciptakan
Lingkungaan
Belajar
e.
Bahasa yang Kondusif
Proses pembelajaran dikelas tidak
Lingkungan belajar adalah berupa
tempat,
waktu,
perkembangan ketrampilan dan keahlian
belajar
bahasa mahasiswa jika tanpa diiringai
bahasa terbaik adalah dimana seseorang
rangkaian kegiatan atau aktifitas diluar
dapat berlatih menggunakan bahasa yang
kelas yang mendukungnya.
belajar.
situasi
akan terlalu memiliki pengaruh besar bagi
dimana
seseorang
dan
Aktifitas Kebahasaan Mahasiswa
Lingkungan
dipelajari, dengan waktu yang sangat
Program studi bersama himpunan
memadai, dan didukung oleh situasi dan
mahasiswa harus mengaktifkan English
keadaan yang sangat nyaman bagi siswa
Study Club, English Super Camp, English
untuk mengembangkan kemampuan dan
Talk, English Challenge, English Zone, dan
ketrampilan bahasanya.
kegiatan lainnya yang dapat memancing
Dengan demikian, maka program
kemauan dan keberanian mahasiswa untuk
studi bahasa Inggris harus mendisain dan
berbicara bahasa Inggris, menjadi forum
menciptakan lingkungan belajar bahasa
sharing tentang problema yang dijumpai
Inggris yang dapat sangat mendukung
dalam belajar bahasa Inggris, juga sebagai
tercapainya tujuan pembelajaran bahasa
wadah bagi mahasiswa untuk praktek,
Inggris. Selain itu sedapat mungkin prodi
berekspresi,
dapat
kemampuan ber-bahasa Inggris.
menyusun
bahkan
peraturan
bahasa,
berbahasa
dilingkungan
menegakkan
semacam
menyalurkan
bakat
dan
disiplin
kampus,
atau
V. KESIMPULAN DAN SARAN
dengan menerapkan No English, No Service
Secara khusus, dapat disimpulkan
bagi mahasiswa bahasa Inggris, maka
bahwa kendala-kendala yang terjadi dalam
komunikasi yang terjalin antara dosen-
pembelajaran bahasa asing di program studi
dosen,
pendidikan bahasa Inggris antara lain:
dosen-mahasiswa
ataupun
mahasiswa-mahasiswa dilakukan dengan
berbahasa
Inggris,
lingkungan
1.
Dominasi bahasa ibu atau bahasa
belajar
pertama dan kedua, baik mahasiswa
bahasa asing-pun dapat tercipta dengan
juga dosen (bahasa jawa dan bahasa
baik.
Indonesia)
dalam
proses
belajar-
mengajar
8
2.
Faktor yang lain adalah motivasi
mahasiswa
3.
4.
untuk
belajar
3.
dan
Kepada pengurus himpunan mahasiswa
bahasa Inggris, hendaknya bekerjasama
menguasai bahasa Inggris masih sangat
dengan
rendah, mahasiswa terkesan malu dan
mengaktifkan kegiatan-kegiatan yang
takut akan melakukan kesalahan jika
dapat mendukung aktifitas kebahasaan
berbahasa Inggris.
mahasiswa.
Faktor
ketiga
adalah
lingkungan
4.
program
studi
untuk
Kepada mahasiswa, untuk lebih sering
berbahasa asing dikalangan mahasiswa
berlatih
dan
menggunakan
bahasa
belum tercipta secara kondusif.
Inggris, sehingga bahasa Inggris akan
Selebihnya, waktu yang disediakan
mulai tumbuh menjadi satu habit atau
program studi untuk praktek dan
kebiasaan dalam dirinya, dan jika
berlatih berbahasa Inggris masih sangat
kebiasaan itu selalu dilakukan maka
kurang dan tidak cukup mendukung
akan berubah menjadi sebuah karakter.
berkembangnya kemampuan berbahasa
DAFTAR PUSTAKA
mahasiswa.
Adapun
saran
yang
disampaikan
Douglas, Brown. 2001. Teaching by
Principles. San Francisco: San
Francisco State University.
pendidikan
Eastman, C.M. 1983. Language Planning:
An Introduction. San Francisco:
Chandler and Sharp.
diantaranya:
1.
Kepada
program
studi
bahasa inggris, untuk melakukan kajian
kurikulum dan menitik beratkan materi
pada praktek, sehingga mahasiswa
tidak hanya menguasai ilmu bahasa,
namun juga ketrampilan berkomunikasi
dengan bahasa target.
2.
Kepada
Dosen
pendidikan
di
bahasa
program
studi
Inggris,
untuk
meningkatkan intensitas penggunaan
bahasa Inggris selama proses belajarmengajar, sehingga mahasiswa akan
lebih sering terlibat dalam bahasa
Elliott, S.N. et al. 2000. Educational
Psychology: Effective Teaching,
Effective
Learning.
Boston:
Mc.Graw Hill.
Gardner, R.C. 2001. Language Learning
Motivation: The Student, the
Teacher, and the Researcher.
http://publish.uwo.ca/~gardner/
GardnerPublicLecture1.pdf
Koentjaraningrat.
Penelitian
Gramedia
Krashen, S.D.
Practice
1981. Metode-metode
Masyarakat. Jakarta:
1987. Principles and
in Second Language
target.
9
Acquisition. New Jersey: PrenticeHall International.
Muhadjir Noeng. 2002. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Rake Sarasin.
Richards, C. Jack. & Lockhart, Charles.
2000. Reflective Teaching in Second
Language Classroom. UK :
Cambridge University Press
Robinson, W. P. 1974. Language and
Social Behaviour. Pinguin Book.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi
(penyunting).
1983.
Metode
Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES.
Subhan, Bustami. 2004. Psycholinguistics,
Sociolinguisics, and Semantics.
Yogyakarta: LPPDMF.
Sudjana, Nana. 1998. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sutopo. 2002. Penelitian Kualitatif.
Surakarta: Sebelas Maret University
Press
Tomlinson, Brian. & Masuhara, Hitomi.
2004. Developing Language Course
Material. Singapura: SEAMEO
Regional Language Center.
10
Download