Kewarganegaraan - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Kewarganegaraan
Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai
kewarganegaraan
Fakultas
Teknik
Uly Amrina ST, MM
Program Studi
Teknik Industri
Kode : 90003
Semester 1
2 SKS
Konstitusi
Konstitusi dan UUD
• Kata ‘konstitusi” yang berarti pembentukan, berasal dari kata
“constituer” (Perancis) yang berarti membentuk
• istilah “undang-undang dasar” merupakan terjemahan dari
bahasa Belanda “grondwet”. “Grond” berarti dasar, dan “wet”
berarti undang-undang. Jadi Grondwet sama dengan undangundang dasar.
• Hukum memiliki pengertian yang lebih luas dibandingkan
dengan undang-undang. Kaidah hukum bisa tertulis dan
bisa tidak tertulis, sedangkan undang-undang menunjuk
pada aturan hukum yang tertulis.
Konstitusi dan UUD
• Atas dasar pemahaman tersebut, konstitusi
disamakan pengertiannya dengan hukum dasar, yang berarti
sifatnya bisa tertulis dan tidak tertulis.
• Sedangkan undang-undang dasar adalah hukum dasar yang
tertulis atau yang tertuang dalam suatu naskah/dokumen.
• Dengan demikian undang-undang dasar merupakan bagian
dari konstitusi.
• Sedangkan di samping undang-undang masih ada bagian lain
dari hukum dasar yakni yang sifatnya tidak tertulis, dan
biasa disebut dengan konvensi atau kebiasaan
ketatanegaraan
Unsur-Unsur yang Terdapat dalam
Konstitusi (Savornin Lohman)
• Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian
masyarakat (kontrak sosial), sehingga menurut pengertian ini,
konstitusi- konstitusi yang ada merupakan hasil atau
konklusi
dari persepakatan masyarakat untuk membina
negara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka.
• Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi
manusia, berarti perlindungan dan jaminan atas hak-hak
manusia dan warga negara yang sekaligus penentuan batasbatas hak dan kewajiban baik warganya maupun alat-alat
pemerintahannya.
• Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan
pemerintahan
Materi Muatan Konstitusi
(menurut Sri Sumantri)
• Pengaturan tentang perlindungan hak asasi manusia
dan warga negara,
• Pengaturan tentang susunan ketatanegaraan suatu
negara yang mendasar,
• Pembatasan dan pembagian tugas-tugas
ketatanegaraan yang juga mendasar
Materi Muatan Konstitusi
(menurut CF. Strong)
• Cara pengaturan berbagai jenis institusi;
• Jenis kekuasaan yang diberikan kepada institusiinstitusi tersebut;
• Dengan cara bagaimana kekuasaan tersebut
dilaksanakan
Unsur-unsur Konstitusi Modern
• Struktur organisasi negara dengan lembagalembaga negara di dalamnya
• Tugas/wewenang masing-masing lembaga negara
dan hubungan tatakerja antara satu lembaga dengan
lembaga lainnya
• Jaminan hak asasi manusia dan warga negara.
Perubahan Undang-Undang
(menurut CF. Strong)
• oleh kekuasaan legislatif tetapi dengan
pembatasan-pembatasan tertentu,
• oleh rakyat melalui referendum,
• oleh sejumlah negara bagian- khususnya untuk
negara serikat,
• dengan kebiasaan ketatanegaraan, atau oleh suatu
lembaga negara yang khusus dibentuk untuk
keperluan perubahan
Perubahan Undang-Undang
(menurut KC. Wheare 2010)
• perubahan resmi,
• penafsiran hakim
• kebiasaan ketatanegaraan/konvensi
Perubahan Undang-Undang
(menurut UUD 1945 Pasal 37)
• Usul perubahan pasal-pasal dalam Undang-Undang
Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh
sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
• Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang
Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya
Perubahan Undang-Undang
(menurut UUD 1945 Pasal 37)
• Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang
Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat
dihadiri oleh sekurang- kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
• Putusan untuk mengubah pasal-pasal UndangUndang Dasar dilakukan dengan persetujuan
sekurang-kurangnya limapuluh persen ditambah
satu anggota dari seluruh anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
• Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan
Peranan Konstitusi dalam
Kehidupan Bernegara
• Secara umum : konstitusi disusun sebagai pedoman
dasar dalam penyelenggaraan kehidupan negara
agar negara berjalan tertib, teratur, dan tidak terjadi
tindakan yang sewenang-wenang dari pemerintah
terhadap rakyatnya. Untuk itu maka dalam konstitusi
ditentukan kerangka bangunan suatu negara,
kewenangan pemerintah sebagai pihak yang
berkuasa, serta hak-hak asasi warga negara.
Peranan Konstitusi dalam
Kehidupan Bernegara
• Menurut CF. Strong (2008:16), tujuan konstitusi
adalah membatasi tindakan sewenang-wenang
pemerintah, menjamin hak-hak rakyat yang
diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan
yang berdaulat. Dengan konstitusi tindakan
pemerintah yang sewenang-wenang dapat dicegah
karena kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah
telah ditentukan dalam konstitusi dan pemerintah
tidak dapat melakukan tindakan semaunya di luar
apa yang telah ditentukan dalam konstitusi tersebut.
Peranan Konstitusi dalam
Kehidupan Bernegara
• menurut Lord Bryce, motif yang mendasari pembentukan
konstitusi adalah
– The desire of the citizens to secure their own rights when threatened,
and to restrain the action of the ruler
– The desire on the part either of the ruled, or of the ruler wishing to
please his people, to set out of the form of the existing system in
government, hither to in an indenifite form, in positive terms in order
that in future there shall be no possibility of arbitrary action.
– The desire of those creating a new political community to secure the
method of government in a form which shall have permanence and be
comprehensible to the subjects.
– The desire to secure effective joint action by hither to separate
communities, which at the same time wish to retain certain rights and
interest to themselves separately
Terima Kasih
Uly Amrina ST,MM
Download