model-pengembangan-ilmu-sosial-profetik-31-juli-2013

advertisement
TIM PENGUSUL:
NASIWAN,M.SI
PROF.DR. AJAT SUDRAJAT
DRS. CHOLISIN, M.SI




PERKEMBANGAN ILMU SOSIAL YANG CEPAT DI ARAS
DUNIA MAJU DAN PDA SISI YANG LAIN TERJADI
STAGNASI DAN LEMAHNYA PERKEMBANGAN ILMU
SOSIAL DI NEGARA-NEGARA SEDANG BERKEMBANG
TRMASUK DI INDONESIA
DOMINASI ILMU PENGETAHUAN BARAT DI NEGARANEGARA BERKEMBANG(INDONESIA) MENIMBULKAN
SIKAP KRITIS ILMUWAN SOSIAL INDONESIA PADA
PENGETAHUAN BARAT
FENOMENA KETERGANTUNGAN INTELEKTUAL DI
NEGARA BERKEMBANG PADA NEGARA BARAT (
CAPTIVE MIND)
MENDORONG LAHIRNYA DISKURSUS ALTERNATIF
PADA TEORI SOSIAL TERMASUK DI DALAMNYA ILMU
SOSIAL PROFETIK


PERLU SUATU UPAYA DARI MASYARAKAT
KAMPUS ( ILMUWAN SOSIAL) UNTUK
MENGATASI KONDISI KETERGANTUNGAN
INTELEKTUAL PADA DUNIA BARAT
BERDASARKAN ARGUMENTASI DI ATAS MAKA
PERLU DILAKUKAN SUATU PENELITIAN
TENTANG MODEL PENGEMBANGAN ILMU
SOISAL PROFETIK BERBASIS INDIGENEOUSASI
DI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNY



BAGAIMANA PENGARUH KECENDERUNGAN
PERKEMBANGAN ILMU SOSIAL TERHADAP
INDIGENEOUSASI DI FIS UNY?
BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN MODEL ILMU SOSIAL PROFETIK
BERBASIS KEARIFAN LOKAL ( INDIGENEOUS
VALUES DI FIS UNY?
BAGAIMANA RELEVANSI ILMU SOSIAL PROFETIK
BERBASIS INDIGENEOUS VALUES DENGAN
KURIKULUM DI FIS UNY DENGAN
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN ILMU SOSIAL
DI INDONESIA?



MENGETAHUI PENGARUH PERKEMBANGAN ILMU
SOSIAL YANG TERJADI DIBERBAGAI NEGARA
TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU SOSIAL DI
INDONESIA
MEMPEROLEH GAMBARAN TENTANG LANGKAHLANGKAH PENGEMBANGAN MODEL ILMU SOSIAL
PROFETIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL
(INDIGENOUS VALUES) DI FIS UNY, SEJAK ORDE
LAMA SAMPAI ORDE REFORMASI.
MENGUKUR RELEVANSI KURIKULUM DI FAKULTAS
ILMU SOSIAL UNY DENGAN TREN PERKEMBANGAN
ILMU SOSIAL DI BERBAGAI NEGARA





MENGEMBANGKAN DISKURSUS ILMU SOSIAL BERBASIS
MASALAH KE INDONESIAN
MENGAKTUALISASIKAN UPAYA INDIGENEOUSASI ILMU
SOSIAL DI INDONESIA SEBAGAI DISKURUSUS ALTERNATIF
BAHAN MASUKAN BAGI PERBAIKAN KURIKULUM ILMU
SOSIAL DI FIS UNY
TEMUAN YANG DITARGETKAN DALAM PENELITIAN ADALAH
TERSUSUNNYA PARADIGMA ILMU SOSIAL PROFETIK
BERBASIS INDIGENOUSASI PADA ARAS ONTOLOGI,
EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
MEMILIKI KONTRIBUSI PADA PENGEMBANGAN DAN
INIOVASI ILMU SOSIAL DI INDONESIA KHUSUSNYA DI FIS
UNY SELARAS DENGAN RIP UNY BIDANG SOSIA
HUMANIORA YAKNI PENINGKATAN KUALITAS KESADARAN
MASYARAKAT DALAM MEMPERTAHANKAN KEARIFAN
LOKAL


TAHUN PERTAMA: MENGHASILKAN MODUL
DRAFT BLUE PRINT KURIKULUM ILMU SOSIAL
PROFETIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL (
INDIGENEOUS VALUES)
TAHUN KEDUA : UJI COBA TERBATAS MODEL
KURIKULUM ILMU SOSIAL PROFETIK DI
BEBERAPA JURUSAN DAN PROGRAM STUDI FIS
UNY



STATE OF THE ART ILMU SOSIAL, PERHATIAN
ILMUSWAN SOSIAL DI INDONESIA UNTUK
MENGHADIRKAN DISKURSUS ALTERNATIF ( ILMU
SOSIAL KRITIS, ILMU SOSIAL PROFETIK) SEBAGAI
RESPON ADANYA KONDISI CAPTIVE MIND.
ILMU SOSIAL PROFETIK BERTUNPU PADA TIGA
PRINSIP YAKNI LIBERASI, HUMANISASI DAN
TRANSENDENSI
PARA PENELITI DAN HASIL PENELTIAN ILMUWAN
SOSIAL DI INDONESIA BAIK PADA MASA
KOLONIAL MAUPUN POS KOLONIAL BELUM
INDEPENDEN DARI PENGARUH REZIM
1.
2.
WACANA PENGETAHUAN DAN KEKUASAAN
(WACANA MEMEGANGN PERANAN PENTING
DALAM PEMBENTUKAN DUNIA SOSIAL,
PEMEGANG KEKUASAAN MEMPRODUKSI WACANA
DIBAWAH KONDISI DAN KEPENTINGAN
TERTENTU UNTUK MERAIH KONTROL,
SEHINGGA WACANA DAN PENGETAHUAN
MENJADI TIDAK NETRAL
MENIMBULKAN RELASI YANG BERSIFAT
HEGEMONI ANTARA YANG MEMPRODUKSI
WACANA (PEMEGANG KEKUASAAN) DENGAN
PEMAKAI PENGETAHUAN



HEGEMONI TEORI SOSIAL BARAT
SEBAGAIAN BESAR ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA DI NEGARANEGARA BERKEMBANG TERMASUK DI INDONESIA DIPENGARUHI
OLEH ILMU SOSIAL BARAT. RELASI ANTARA TIMUR EAN BARAT
BEROPERASI BERDASARKAN MODEL IDEOLOGI YANG DALAM
PANDANGAN GRAMSCI DISEBUT DENGAN HEGEMONI. SUATU
PANDANGAN TERTENTU LEBIH BERPENGARUH DARI GAGASAN
LAIN, SEHINGGA KEBUDAYAAN TERTENTU LEBIH DOMINAN DARI
KEBUDAYAAN LAIN.
TERJADI DOMINASI –HEGEMONI GAGASAN BARAT DALAM ILMU
SOSIAL TERHADAP PEMIKIRAN GAGASAN DUNIA TIMUR.
MASYARAKAT INTELEKTUAL INDONESIA DIPOSISIKAN SEBAGAI
KONSUMEN YANG SELALU MEMBELI TEORI-TEORI PEMIKIRAN
DARI DUNIA BARAT YANG TERKADANG TIDAK SESUA DENGAN
KAJIAN MASYARAKAT INDONESIA.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
ADA BIAS EUROSENTRIS
ADA PENGABAIAN UMUM TERHADAP FILSAFAT DAN SASTRA
LOKAL
KURANGNYA KREATI ITAS PARA ILMUWAN SOSIAL INDONESIA
MELAHIRKAN TEORI DAN METODE ORISINAL DALAM
MENUMBUHKAN ALIRAN PEMIKIRAN BARU
MEMISIS, PENERIUAN YANG TIDAK KRITIS PADA MODEL ILMU
SOSIAL BARAT
DISKURSUS EROPA PADA MASYARAKAT NON BARAT
TIADANYA SUDUT PANDANG MINORITAS
ADANYA DOMINASI INTELEKTUAL EROPA PADA DUNIA KETIGA
TERMASUK INTELEKTUAL INDONESIA
TELAAH ILMU SOSIAL DUNIA KETIDA DIANGGAP TIDAK PENTING
KARENA WATAKNYA YANG POLEMIS, RETORIK DAN
KONSEPTUALISASI YANG DIPANDANG TIDAK MEMADAI.
SIKAP TIDAK PERCAYA DIRI (INFERIOR ILMUWAN SOSIAL DI
DUNIA KETIGA

ORIENTALISME MERUPAKAN KEKUATAN BAUDAYA
YANG SECARA HALUS MENGHEGEMONI TIMUR.
INDENTITAS BARAT ATAS DUNIA TIMUR
TERSEBUT BUKAN SEKEDAR DARI USAHA BARAT
SENDIRI MELAINKAN JUGA DARI SERANGKAIAN
MANIPULASI CERDAS YANG DITERAPKAN OLEH
BARAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI TIMUR. TIMUR
DILUKISKAN SEBAGAI ORANG YANG DIADILI,
PIHAK YANG DIKAJI, DIPAPARKAN. KETIMURAN
TANPA SADAR MENJADI HAMBATAN BAGI
PENGEMBANGAN KEILMUAN DI TIMUR.



STUDI DOKUMENTASI
WAWANCARA
OBSERVASI



ANALISIS DESKRIPTIF
ANALISA KONTEN
INTRUMEN





MENGGUNAKAN R &D
DIFINE
DESAIN
DEVELOPMENT
DESIMINATION
WAKTU
TAHUN MARET-OKTOBER
2014
 TEMPAT ( DI YOGYAKARTA, FIS UNY,
FISIPOL UGM,) SULAWESI FISIPOL
UNHAS, FISIPOL USU, SUMATERA
UTARA)

Download