kebijakan nasional dan strategi pengendalian dan pemberantasan

advertisement
KEBIJAKAN NASIONAL DAN STRATEGI
PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT RABIES
Direktorat Kesehatan Hewan
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Workshop Pengendalian dan Penanggulangan
Bahaya Penyakit Rabies
Banda Aceh, 13 – 15 Oktober 2016
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
Dasar Hukum
1. UU no. 4 tahun 1984, tentang Wabah Penyakit Menular
2. UU No. 16 th 1992, Tentang Karantina Hewan
3. UU no. 18 tahun 2009, tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan, Jo UU No. 41 tahun 2014
4. PP No. 47 tahun 2014, tentang Pengendalian dan
Penanggulangan Penyakit Hewan
5. Permentan no. 61 tahun 2015, tentang Pemberantasan
Penyakit Hewan
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
Tujuan:
1. Mempertahankan wilayah bebas penyakit tetap bebas
2. Menurunkan tingkat prevalensi/kasus penyakit di
daerah tertular/endemis berat
3. Menurunkan tingkat prevalensi/kasus penyakit di
wilayah tertular/endemis ringan menjadi 0 kasus atau
serendah-rendahnya.
4. Pembebasan penyakit
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
Sumber: Direktorat Kesehatan Hewan 2016
Pemerintah daerah
Asosiasi kesejahteraan
hewan
Pemerintah Pusat
Legislasi
Dokter hewan
swasta
Masyarakat
Promosi dan edukasi
kesejahteraan hewan
Universitas
Kepemilikan yang
bertanggungjawab
(kendali kelahiran, registrasi
dan identifikasi anjing)
Program pengendalian
anjing liar
Media
Kelembagaan nasional dan
regional lainnya
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
PROV.
KALBAR
PULAU
NIAS
SUMUT
PROV.
JABAR
: Bebas
:
:
:
:
:
:
1 – 23 kasus
:
24 – 113 kasus
Kab.
Sitaro
SULUT
PROV.
BALI
FLORES
PROV. NTT
: 114 – 238 kasus
: 239 – 492 kasus
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
• Add your text here
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
Pendekatan
PULAU/KEPULAUAN
Grand Design
STRATEGI PENGENDALIAN DAN
PEMBERANTASAN RABIES
1.VAKSINASI,
2.Manajemen Populasi
• Kontrol Popuasi
• Eleminasi Selektif
3. Surveilans
4. Pengawasan Lalulintas HPR
5. KIE
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
Menurut lokasi:
• Anjing urban
• Anjing pedesaan
Menurut tingkat keliaran:
• Anjing berpemilik,
dilepasliarkan
• Anjing tidak berpemilik,
dilepasliarkan
• Anjing liar (anjing
domestik berbalik
menjadi liar)
Menurut fungsi:
• Anjing masyarakat
• Anjing pemburu
• Anjing kesayangan
• Anjing peternakan
• Anjing transportasi
• Anjing konsumsi
Sumber: Mariela Varas (OIE)
• Kebijakan Registrasi Anjing sampai saat ini
belum ada yang mengaturnya.
• Draft Permentan Lalu Lintas HPR antar negara
dan antar wilayah Anjing yang akan
dilalulintaskan harus memiliki identitas dalam
bentuk paspor dan microchip.
• Masalah utama dalam pengendalian dan
pemberantasan Rabies Anjing yang diliarkan
Hasil Monitoring Pasca Vaksinasi Rabies
NO
PROVINSI
JML
SAMPEL
HASIL PENGUJIAN
Protektif
(%)
Tdk Protektif
(%)
274
51
18,61
223
81,39
1.900
579
30,47
1321
69,53
1
Aceh
2
Sumatera Utara
3
Riau
126
46
36,51
80
63,49
4
Sumatera Barat
506
236
46,55
270
53,45
5
Jambi
245
107
43,67
138
56,33
6
Bengkulu
190
25
13,25
165
86,75
7
Sumatera Selatan
335
73
21,79
262
78,21
8
Lampung
672
210
31,25
462
68,75
4.248
1.327
31,24
2.921
68,76
Jumlah
Ket. : Sumber Data Balai Veteriner
Manajemen populasi HPR dilakukan dengan menggunakan berbagai
pendekatan antara lain:
• Sterilisasi anjing jantan dan betina dengan cara pembedahan atau
kimiawi (obat)
• Pembangunan tempat penampungan anjing (dog shelter) bagi
anjing yang tidak berpemilik,
• Penetapan daerah-daerah tanpa anjing (dog control area) seperti
di rumah sakit atau lokasi lain dimana keberadaan anjing akan
menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
• Pengelolaan sampah dan tempat pembuangan sampah yang lebih
baik (trash management),
• Anjing tidak berkeliaran di luar rumah atau diikat dengan tali tidak
lebih dari 2 (dua) meter.
• Eliminasi selektif dengan memperhatikan prinsip kesejahteraan
hewan
Direktorat Kesehatan Hewan
http://ditkeswan.pertanian.go.id
PERMASALAHAN UTAMA :
• Cakupan vaksinasi
• Belum ada sistem registrasi anjing
• Pengendalian populasi anjing belum optimal dilakukan
• Pengawasan lalu lintas anjing masih lemah
• Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap penyakit
rabies dan tatacara pemeliharaan anjing masih kurang
• Pengendalian masih bersifat sektoral dan terfokus pada Post
exposure
• Sistem surveilans terpadu belum berjalan dengan baik
TERIMA KASIH
Download