DAFTAR PUSTAKA

advertisement
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Alifuddin, M. 2002. Imunostimulasi pada Hewan Akuatik. Jurnal Akuakultur
Indonesia. 1(2): 87–92.
Anderson, D.P. 1997. Adjuvant and Immunostimulants for Enhancing Vaccine
Potency in Fish. Hal 257-256 In: Fish Vaccinolgy. Gudding, R., Lillehaug,
A., Midtlyng, P.J., and Brown, F.Leds. Der Bid Stand. Basel. Kager. 484
(90): 257-265.
Anonim. 2007. Metode Standar Pemeriksaan HPIK Golongan Bakteri. Pusat
Karantina Ikan.66 Hal.
Astuti, P., G. Alam, S.U.T. Pratiwi, T. Hertiani, dan S. Wahyuono. 2003. Skrining
Senyawa Anti Infeksi dari Spons yang Dikoleksi dari Bunaken, Manado.
Biota 127(8): 47-52.
Azhar, F. 2011. Vibriosis pada Pendederan Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes
altivelis) di Pulau Payung Kepulauan Seribu. (Skripsi). Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.43 Hal.
Baratawidjaya, K.G. 2006. Imonulogi Dasar. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Penerbit Gaya Baru, Jakarta. 88 Hal.
Cholik, F., Artati dan R. Arifudin. 1986. Pengelolaan Kualitas Air Kolam. INFIS
Manual Seri Nomor 36. Dirjen Perikanan. Jakarta. 52 Hal.
Cipriano, R.C and G.L.Bullock. 2001. Carp erytrodermatitis and Other
Diseases Caused By Aeromonas salmonicida. Fish Diseases Leaflet 66. West
Virginia. 33: 2-8.
Fikri, A., E.P. Sigit, N.H. Afifah, T.S. Hendry, H. Rafiqa dan I.O.S. Siti. 2002.
Pengembangan KIT Diagnostik untuk Deteksi Daging Babi dengan Antibodi
Poliklonal. Buletin Penalaran Mahasiswa UGM 02 (10): 2-5.
Firdaus, A. 2004. Pengaruh Pemberian Vitamin C dalam Percobaan
Imunoprofilaksis Terhadap Infeksi Bakteri Streptococcus iniae pada Ikan Nila
(Oreocromis niloticus Linne). Program Studi Teknologi dan Managemen
Akuakultur. Departemen Budidaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan
Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 47 Hal.
Hadie, W., A.M. Lusiastuti, Sularto, dan E. Tahapari. 2010. Imunitas Maternak
Terhadap Aeromonal hydrophila: Peng aruhnya Terhadap Fekunditas dan
Daya Tetas Ikan Patin Siam (Pangasionodon hypophthalmus). Pusat Riset
Perikanan Budidaya: Jakarta Selatan. J. Ris. Akuakultur 2(5): 229-235.
Hem, S.L and H. Hogenesch. 2007. Alumunium-Containing Adjuvants:
Properties Formulation, and Use. Hal 81-114 In: Vaccine Adjuvant s and
Delivery Systems. Monmohan Singh (ed). Novartis Vaccines Emeryville,
California. 470 Hal.
Ibrahem, M.D., R.M.H. Arab, M.M. Mostafa and M.A. Rezk. 2008. Evaluation
of Different Vaccination Strategies for Control of (Mas) in Nile Tilapia (O.
Niloticus) in Egypt. 8th International Symposium on Tilapia in Aquacultur.
Hal 1157-1175.
Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Tolestei. Gadjah Mada University Press.
Yogyakkarta. 256 Hal.
Isnansetyo, A. 1996. Penambahan Vitamin C pada Pakan Lele Dumbo (Clarias
gariepinus) untuk Meningkatkan Tanggap Kebal Terhadap Vaksin
Aeromonas hydrophila. Jurnal Perikanan UGM (GMU J. Fish. S.Ci.).
1(1):35-41.
Johnny, F., D. Roza dan Zafran. 2008. Aplikasi dan Efektivitas Vaksin Anti
Parasit pada Pembenihan Ikan Kerapu Pasir (Epinephelus corallicola) di
Hatcheri. J.Ris. Akuakultur. 2(3): 233-240.
Kamiso, H. N., A. Isnansetyo, Triyanto, M. Murdjani dan L. Sholichah. 2005.
Efektifitas Vaksin Polivalen untuk Pengendalian Vibriosis pada Kerapu
Tikus (Cromileptes altivelis). Jurnal Perikanan (J.Fishm Sci).7(2): 95-100.
Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2009. Laporan Statistik Perikanan.
Kementrian Perikanan dan Kelautan. 173 Hal.
Khairuman. S. Dodi dan G. Bambang. 2008. Budidaya Ikan Mas Secara
Intensif. Pt Agromedia Pustaka. Jakarta. 358 Hal.
Kordi, K dan M. Ghufran. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan.
Cetakan Pertama. PT Rineka Cipta; Jakarta. 190 Hal.
Lembar Informasi Pertanian (Liptan) Ip2tp Mataram. 2000. Ikan Mas Rajadanu.
Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram No.
06/Liptan/2000. Diterbitkan Nopember 2000 Agdex : 442. 4 Hal.
Lindblad, E. B. 2007. Safety Evaluation of Vaccine Adjuvant. Hal 421-444 In:
Vaccine Adjuvant s and Delivery Systems. Monmohan Singh (ed). Novartis
Vaccines Emeryville, California. 470 Hal.
Mattjik, A. A,. I.M. Sumertajaya. 2002. Perencanaan Percobaan. IPB Press.
Bogor. 282 Hal.
Mones, R. A. 2008. Gambaran Darah pada Ikan Mas (Cyprinus carpio
Linn) Strain Majalaya yang Berasal dari Daerah Ciampea Bogor.
(Skripsi). Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. 35 Hal.
Nur. Sukenda dan D. Dana. 2004. Ketahanan Benih Ikan Nila Gift (Oreochromis
niloticus Linn.) dari Hasil Induk yang Diberi Vaksin Terhadap Infeksi
Buatan Streptococcus iniae. Jurnal Akuakultur Indonesia. 3(1): 37-43.
Radji, M. 2010. Imunologi dan Virologi. PT. Isfi Penerbitan: Jakarta Barat. 323
Hal.
Rajput, Z.I, H.U. Song-hua. X.Chen-wen dan A. Abdullah. 2007. Adjuvant
Effects of Saponins on Animal Immune Responses. Journal of Zhejiang
University Science B. 8(3):153-161
Retmonojati, K. 2007. Penyimpanan Vaksin Polivalen Vibrio dengan
Penambahan Adjuvant dan Gliserol. (Skripsi). Jurusan Perikanan. Fakultas
Pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 29 Hal.
Roberson, B.S. 1990. Bacterial Agglutination. In: Techniques in Fish Immunology
J. S. Stolen, T. C. Fletcher, D. P. Anderson, B. S. Roberson, and W. B. Van
Muiswinkel (eds). SOS Publication, Fair Haven, New Jersey. Hal 81-86
Santoso, R. H. 2011. Uji Coba Penggunaan Pelet yang Mengandung
Imunoglobulin-Y (Ig-Y) Anti Koi herpesvirus Sebagai Pencegah Penyakit
pada Ikan Mas (Cyprinus carpio). (Skripsi). Departemen Ilmu Penyakit
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan.
Institut Pertanian Bogor. 51 Hal.
Singh, M., M. Ugozzoli, J. Kazzaz, J. Chesko, E. Soenawan, D. Mannuci, F. Titta,
M. Contorni, G. Volpini, G.D. Guidice and D.T. Hagan. 2006. A Preliminary
Evaluation of Alternative Adjuvant s to Alum Using A Range of Established
and New Generation Vaccine Antigens. Vaccine. 24.: 1680 – 1686.
Singh, M and D.T. Hagan. 2003. Invited Review Recent Advances in Veterinary
Vaccine Adjuvant S. Int. J. Parasitol.,33(5-6):469-478.
Soeripto.2002. Pendekatan Konsep Kesehatan Hewan Melalui Vaksinasi. Jurnal
Litbang Pertanian, 21(2). Hal:55.
Stills, H. F. 2005. Adjuvant s and Antibodi Production: Dispelling The Myths
Associated With Freund’s Complete and Other Adjuvant’s. ILAR Journal.
293(46): 280-293.
Syawal, H dan Y.I. Siregar. 2010. Imunisasi Ikan Jambal Siam dengan Vaksin
Ichtyophthirius multifiliis. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Universitas Riau Pekanbaru. Jurnal Veteriner. Vol.11 No.3 : 163-167.
Vonti, O. 2008. Gambaran Darah Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn) Strain
Sinyonya yang Berasal dari Daerah Ciampea-Bogor. (Skripsi). Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. 60 Hal.
Wiralis. 2008. Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji (Psidium guajava L)
Terhadap Kadar Ion Nitrit dan Gambaran Histopatologik Panus Sendi
Adjuvant Induced Arthritis Tikus Wistar. Universitas Diponegoro.
Semarang. 102 Hal.
Yusman, D.A. 2006. Hubungan Antara Aktivitas Antibakteri Kitosan dan
Ciri Permukaan Dinding Sel Bakteri. (Skripsi). Departemen Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
27 Hal.
DAFTAR ISTILAH
Aerob
: Organisme yang melakukan metabolisme dengan bantuan
oksigen yang dalam prosesnya dikenal sebagai respirasi
sel, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi substrat
(sebagai contoh gula dan lemak) untuk memperoleh
energi.
Adjuvant
: Agen yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan
meningkatkan respon terhadap vaksin , tanpa memiliki
spesifik antigen efek dalam dirinya sendiri yang bertindak
untuk mempercepat, memperpanjang, atau meningkatkan
tanggapan kekebalan bila digunakan dalam kombinasi
dengan antigen vaksin tertentu
Aglutinasi
: Penyatuan partikel atau sel yang terdapat dalam cairan
(seperti aglutinasi sel darah merah apabila darah berbagai
golongan dicampur atau aglutinasi bakteri dalam kondisi
tertentu)
Antibodi
: Glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi
dari limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma
sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap
antigen tersebut.
Antigen
: Sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam
menghasilkan antibodi.
Carp
erytrodermatitis
: Penyakit yang disebabkan oleh A. salmonicida yang
Fagosit
: Sel darah putih yang melindungi tubuh dengan menelan
menyerang ikan mas.
partikel asing berbahaya, bakteri, dan sel-sel mati atau
sekarat
Fagositosis
: Pencaplokan partikel seperti bakteri atau mikroorganisme
lain, sel darah merah yang menua, benda asing, dll oleh
fagosit, yaitu jenis-jenis leukosit seperti neutrofil dan
monosit.
Furunculosis
: Penyakit yang disebabkan oleh A. salmonicida yang
awalnya menyerang ikan salmon dan menyebar ke ikan air
tawar seperti ikan mas.
Indol
: Senyawa heterosiklik aromatic organic yang memiliki
struktur bisiklik, terdiri dari cincin benzena beranggota
enam menyatu dengan sebuah cincin beranggota lima
pirol yang mengandung nitrogen.
Injeksi IP
: Suntikan zat ke dalam peritoneum (rongga tubuh) ikan.
Katalase
: Jenis enzim yang mampu memecah ikatan karbon dan
ikatan karbon-nitrogen.
Laktosa
: Bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah
menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan
glukosa.
Limfosit
: Sejenis sel darah putih pada sistem kekebalan vertebrata,
limfosit memiliki peranan penting dalam sistem
pertahanan tubuh
Makrofag
: Sel darah putih dalam jaringan, yang dihasilkan oleh
pembagian monosit
Major
Histocompatibility
Complex atau
MHC
: Sekumpulan gen yang ditemukan pada semua jenis
Memori
imunologis
: Bagian dari sistem kekebalan tiruan yang memberikan
vertebrata. Protein MHC yang disandikan berperan dalam
mengikat dan mempresentasikan antigen peptida ke sel T.
perlindungan kepada inangnya dengan melakukan respon
yang lebih cepat dan lebih efektif terhadap infeksi yang
ditimbulkan oleh antigen dari jenis yang sebelumnya
pernah melakukan infeksi akut.
Monosit
: Sebuah leukosit berinti sel tunggal (mononuklear) yang
relatif besar yang biasanya berkisar pada 3-7% dari
leukosit dalam sirkulasi darah dan umumnya ditemukan
pada kelenjar getah bening/limfa, sumsum tulang, dan
jaringan ikat.
Mutasi
: Perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun
RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik)
maupun pada taraf kromosom.
Neutrofil
: Satu jenis sel darah putih, khususnya yang berbentuk
granulosit, yang berisi pewarnaan butiran netral, kantungkantung kecil enzim yang membantu sel untuk membunuh
dan mencerna mikroorganisme setelah ditelan oleh
fagositosis.
Patogen
: Agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya
Residu
: Sisa bahan yang tidak terpakai (ampas).
Resistensi
: Resultan dari mekanisme tubuh yang dapat menghalanghalangi atau mencegah invasi, multipliksi dari bibit
penyakit ke dalam tubuh atau mencegah terjadinya
kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh racun yang
dikelurkan oleh bibit penyakit.
Sel dendrite
: Sel-sel kekebalan yang berfungsi dalam presentasi antigen
dan aktivasi limfosit T.
Sel Plasma
: Benda bersifat hidup yang terdapat di dalam sel,
berbentuk cairan yang agak kental.
Sel B
:
Limfosit yang memainkan peran penting pada respon
imun humoral yang berbalik pada imunitas selular yang
diperintah oleh sel T.
Sel memori
: Sekelompok sel yang membantu tubuh mempertahankan
diri terhadap penyakit dengan mengingat paparan
sebelumnya dari organisme tertentu (misalnya virus atau
bakteri).
Sel T
: Sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui
sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada
kekebalan selular.
Vaksin
: Suatu antigen yang biasanya berasal dari jasad patogen
yang telah dilemahkan atau dimatikan yang berfungsi
untuk meningkatkan kekebalan aktif terhadap suatu
penyakit tertentu
Vaksinasi
: Pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk
memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Download