ANALISIS FUNGSI KEUNTUNGAN USAHA ITIK

advertisement
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
ANALISIS FUNGSI KEUNTUNGAN USAHA ITIK PEDAGING
(Sensus Di Kelompok Bahana Putra Mandiri dan Prima Karya Mandiri
Kabupaten Tasikmalaya)
Analysis Profit Function of Business Duck Meat Type
(Census In Bahana Putra Mandiri Group and Prima Karya Mandiri
Tasikmalaya Regency)
Dewi Inten Kamilah*, Taslim**, dan Adjat Sudradjat Masdar**
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21 Sumedang 45363
*Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2015
**Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
e-mail : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian mengenai Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik Pedaging dilakukan dengan
metode sensus pada Kelompok Bahan Putra Mandiri dan Prima Karya Mandiri yang terletak
di Kabupaten Tasikmalaya dimulai dari tanggal 13 Desember sampai 27 Desember 2014.
Jumlah responden sebanyak 41 orang. Model analisis yang digunakan yaitu analisis fungsi
keuntungan Cobb Douglas untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang berpengaruh
terhadap tingkat keuntungan usaha itik pedaging. Secara keseluruhan model fungsi yang
diidentifikasi dapat dipergunakan untuk menjelaskan fungsi keuntungan pada usaha itik
pedaging. Dari hasil uji F dapat dinyatakan bahwa semua variabel bebas yang terdiri dari
harga bibit atau DOD, harga pakan, harga vitamin dan obat, upah tenaga kerja, dan luas
kandang secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu keuntungan usaha
itik pedaging. Koefisien determinasi (R2) sebesar 99% dapat disimpulkan bahwa variabel
bebas yang diteliti variasinya dapat menerangkan hubungan sebesar 99% terhadap
keuntungan usaha itik pedaging dan sisanya sebesar 1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
dijelaskan oleh model. Hasil uji parsial fungsi keuntungan yang dinormalkan menunjukan
bahwa kenaikan harga input variabel berpengaruh nyata terhadap penurunan keuntungan
usaha itik pedaging.
Kata Kunci
: Faktor Produksi, Keuntungan, Usaha Itik Pedaging
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
ABSTRACT
Research on analysis profit function of business duck meat type done with census
methods in Bahana Putra Mandiri Group And Prima Karya Mandiri Group Tasikmalaya
Regency has began on December 13 until December 27, 2014. The number of respondents
are 41 people. The analysis models used is analysis profit function Cobb Douglas to identify
the influencing factors of benefits business duck meat type. Overall, the model function that
identified can be used to explain the profit function of business duck meat type. Results from
the F test can be expressed that all the Independent variables are consisting from the price of
Day Old Duck (DOD), feed price , vitamins and medicines price, labour wage, and wide duck
cage type ren in together influential on dependen variables of business profits duck meat type.
A coefficient determination ( R2 ) as much as 99% it can be concluded that the study variables
have relationship as much as 99% in business profits duck meat type and the rest of 1%
described by the other factors that not explicable by models. Partial testing the profit function
which normalized shows that each the increase in the price of variable cost real influence on
the decrease profit in business profits duck meat type.
Keywords: Ducks Business, Production Factors, Profits
Pendahuluan
Tingkat kesadaran manusia akan kebutuhan protein hewani hingga kini semakin
meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan jumlah konsumsi hasil ternak.
Permintaan akan daging mencapai 2,15 juta ton sedangkan ketersediaan daging nasional
hanya sebesar 2,13 juta ton dan dari jumlah tersebut hanya 1,28 juta ton yang berasal dari
unggas (DITJENNAK, 2005). Salah satu produk sumber protein hewani unggas yaitu daging
itik.
Kabupaten Tasikmalaya adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu pemasok itik pedaging di Jawa
Barat. Itik pedaging yang digunakan untuk usaha ternak di Kabupaten Tasikmalaya adalah itik
hibrida hasil persilangan antara itik peking dan itik mojosari. Produksi daging itik pada tahun
2013 di Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan yang sebelumnya 174 ton menjadi
sebesar 258 ton (Disnak Kabupaten Tasikmalaya, 2013). Jumlah tersebut belum mampu
mencukupi permintaan daging itik yang permintaannya semakin meningkat.
Perkembangan usaha ternak itik pedaging di Kabupaten Tasikmalaya hingga saat ini
masih didominasi oleh peternakan rakyat. Keberhasilan dalam usaha ternak adalah tujuan
yang ingin dicapai oleh setiap peternak. Keberhasilan suatu usaha ternak dapat diukur dari
tingkat keuntungan yang diperoleh peternak. Salah satu cara untuk meningkatkan keuntungan
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
itik pedaging adalah dengan mengalokasikan faktor-faktor produksi secara optimal sehingga
dicapai keutungan yang maksimum. Semakin baik usaha yang dilaksanakan maka akan
semakin tinggi keuntungan yang diperoleh.
Dari uraian tersebut maka diperlukan suatu analisis untuk mengetahui apakah usaha
ternak itik di Kabupaten Tasikmalaya akan memberikan keuntungan dan memungkinkan
untuk meningkatkan keuntungan usaha ternak tersebut serta mengetahui pengaruh input tetap
dan harga input variabel terhadap keuntungan usaha ternak itik tersebut. Analisis tersebut
dilakukan guna
mengukur atau menghitung apakah usaha tersebut menguntungkan atau
merugikan sehingga dapat memberi gambaran kepada pelaku usaha untuk melakukan
perencanaan usaha selanjutnya. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
besar keuntungan yang diperoleh dari usaha ternak itik pedaging di Kabupaten Tasikmalaya
dan mengetahui pengaruh input tetap dan harga input variabel terhadap keuntungan usaha
ternak itik pedaging di Kabupaten Tasikmalaya.
Objek Dan Metode Penelitian
Objek yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah peternak itik pedaging yaitu
anggota yang tergabung dalam Kelompok Bahana Putra Mandiri sebanyak 20 orang dan
Prima Karya Mandiri sebanyak 21 orang yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa
Barat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sensus dengan
pendekatan kuantitatif. Sensus adalah suatu penelitian dengan cara meneliti seluruh unit
anggota populasi sebagai objek pengamatan. Hasil penelitian sensus merupakan nilai yang
sebenarnya dari suatu populasi yang diteliti (Paturochman, 2012).
Penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja. Penelitian ini dilakukan di
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Tempat tersebut dipilih karena merupakan lokasi yang
terdapat usaha ternak itik pedaging dengan menggunakan bibit itik hibrida. Terdapat dua
kelompok ternak itik pedaging di Kabupaten Tasikmalaya yang masing – masing terdapat di
Kecamatan Leuwisari dan Kecamatan Pagerageung.
Kedua kelompok usaha ternak itik
pedaging tersebut telah memperoleh berbagai penghargaan dari prestasi yang pernah diraih
baik untuk tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Jenis data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara kepada responden yang didasari dengan daftar kuesioner.
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah fungsi keuntungan Cobb
Douglas dengan teknik Unit Output Price atau UOP of Cobb Douglas Profit Function
(UOP-CDPF), yaitu suatu fungsi yang melibatkan harga produksi dan produksi yang telah
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
dinormalkan dengan harga tertentu yang disebut Normalized Profit Function.. Penerapan
penggunaan fungsi keuntungan Cobb Douglas ini dengan memasukkan 4 input variabel dan
1 input tetap.
Keuntungan didefinisikan sebagai perbedaan antara penerimaan (gross revenue) dan
total biaya ( total cost ).
Penerimaan terdiri dari harga produk dikalikan dengan hasil
produksi (output) sebagai representasi dari fungsi produksi. Sedang total cost terdiri dari
jumlah penggunaan faktor –faktor produksi dikalikan dengan harga faktor produksi (
Humphrrey, 1997). Keuntungan jangka pendek dapat dihitung dari selisih total penerimaan
dan biaya variabel yang dikeluarkan. Maka fungsi keuntungan Cobb Douglass yang telah
dinormalkan dengan harga produksi dimodifikasikan menjadi :
A*
*
*
Karena fungsi keuntungan Cobb Douglass telah dinormalkan dengan harga produksi,
maka harus ditransformasikan dalam bentuk In (natural logarithm) menjadi sebagai berikut :
Inπ*
= InA* +
1*
In W1 +
2*
In W2 +
3*
In W3 +
4*
In W4 + * ln Z
Keterangan :
Π*
= Keuntungan jangka pendek yang telah dinormalkan dengan harga
A*
= Konstanta
W1
= Nisbah harga bibit itik pedaging / DOD terhadap harga produksi (Rupiah)
W2
= Nisbah harga pakan terhadap harga produksi (Rupiah)
W3
= Nisbah harga vitamin dan obat terhadap harga produksi (Rupiah)
W4
= Nisbah upah tenaga kerja terhadap harga produksi (Rupiah)
Z
= Kandang (m2)
produksi
= Koefisien yang dicari
= Koefisien yang dicari
Fungsi keuntungan dinormalkan dengan harga produksi yaitu dengan menggunakan
Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least Square). Pengujian terhadap seluruh parameter
dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara keseluruhan berpengaruh secara
nyata terhadap variabel terikat. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
Ln
=
0
–
1
ln W1 +
2
ln W2+
3
ln W3 +
4
ln W4 +
ln Z +
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
H0 :
=
1
=
2
3
=
4
=
= 0 untuk semua i, (semua koefisien regresi dalam model nilainya
=
4
=
0 untuk i ,(jika ada salah satu atau lebih koefisien regresi dalam
sama dengan nol).
H1 :
=
1
=
2
3
model nilainya tidak sama dengan nol ).
Koefisien determinasi ( ) pada dasarnya digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan model menjelaskan variasi variabel dependen. Selanjutnya, untuk menguji
hipotesis Ho dan H1 digunakan uji F.
F=
Keterangan :
R2 = koefisien determinasi
n = jumlah sampel
k = banyaknya koefisien regresi
H0 :
=
1
2
=
3
=
4=
=0
Artinya semua variabel bibit (DOD), pakan, vitamin dan obat, tenaga kerja, dan luas kandang
secara bersama – sama tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan
usaha itik pedaging.
H1 :
=
1
2
=
3
=
4=
0
Artinya semua variabel bibit (DOD), pakan, vitamin dan obat, tenaga kerja, dan luas kandang
secara bersama – sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan usaha itik
pedaging.
Apabila :
F hitung < F tabel, maka Ho diterima
F hitung > F tabel, maka Ho ditolak
Untuk mengetahui hubungan faktor produksi dengan keuntungan parsial digunakan uji
t. Uji t pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji pengaruh semua harga input
variabel dan input tetap :
HO :
1
= 0, H1 :
1
0,
HO :
2
= 0, H1 :
2
0,
HO :
3
= 0, H1 :
3
0,
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
HO :
4
= 0, H1 :
HO :
= 0, H1 :
0,
4
0,
Statistik uji :
t=
/S
Keterangan :
= koefisien dari variabel ke i
= Simpangan baku dari variabel bebas ke i
Apabila :
t hitung < t tabel, maka Ho diterima
t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Untuk menyederhanakan masalah dalam penelitian, maka analisis dalam penelitian ini
menggunakan asumsi sebagai berikut :
1.
Faktor – faktor lain yang berpengaruh terhadap produksi.
Kecuali faktor – faktor
produksi yang telah diidentifikasi sebelumnya maka dianggap sangat kecil pengaruhnya,
sehingga faktor – faktor produksi tersebut diabaikan.
2.
Tingkat teknologi yang digunakan pada peternak itik pedaging dianggap tetap dalam
jangka pendek.
3.
Faktor – faktor lain seperti suhu, iklim, kelembaban, dan lain – lain dianggap tetap
(cateris paribus).
Dari permasalahan yang telah diungkapkan, maka pada penelitian ini ditentukan
variabel – variabel yang perlu dipelajari kaitan fungsionalnya. Variabel penelitian dalam
usaha peternakan itik pedaging sebagai berikut :
a.
Bibit Itik Pedaging (DOD) , yaitu jumlah bibit yang diperlukan untuk usaha itik pedaging
selama satu tahun yang diukur dalam ekor.
b.
Pakan, adalah jumlah pakan yang diberikan dalam satu tahun pada itik pedaging yang
diukur dalam satuan kilogram.
c.
Vitamin dan obat, adalah jumlah vitamin dan obat dalam satuan gram bagi itik pedaging
selama satu tahun demi menjaga performa itik pedaging.
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
d.
Luas kandang, yaitu luas kandang yang diusahakan untuk ternak itik pedaging dalam
satuan meter persegi (m2)
e.
Keuntungan, adalah keuntungan jangka pendek yang dinormalkan dengan harga
produksi, yaitu total nilai produksi yang dikurangi dengan biaya variabel utama yang
terdiri dari faktor produksi bibit/ DOD, pakan, vitamin dan obat, tenaga kerja dalam
setahun pada satu unit usaha ternak itik pedaging yang diukur dalam satuan rupiah.
f.
Penerimaan, yaitu jumlah yang diterima oleh peternak atas hasil penjualan output salam
satu tahun yang diukur dalam satuan rupiah.
g.
Harga produksi, yaitu harga jual hasil poduksi itik pedaging yang diterima oleh peternak
perkilogram yang diukur dalam satuan rupiah.
h.
Upah tenaga kerja, yaitu upah tenaga kerja manusia yang dibayar oleh peternak dalam
menjalankan proses produksi pada beberapa periode pemeliharaan itik pedaging dalam
kurun waktu satu tahun.
Hasil dan Pembahasan
1.
Penerimaan Usaha Itik Pedaging
Dalam penelitian ini penerimaan hanya diperoleh dari hasil penjualan itik hidup.
Produksi daging itik rata – rata 1,2 Kg/ekor dalam pemeliharaan 35 hingga 40 hari dengan
harga jual itik hidup Rp. 26.000,00/ kg, maka responden mendapatkan penerimaan rata – rata
dalam setahun sebesar Rp. 112.154.107,3 dengan rata – rata jumlah itik selama satu tahun
sebanyak 3700 ekor. Penerimaan akan meningkat jika produksi yang dihasilkan bertambah.
Selain itu, bertambah atau berkurangnya produksi juga dipengaruhi oleh tingkat penggunaan
input produksi.
2.
Keuntungan Usaha Itik Pedaging
Rata – rata keuntungan responden yang diperoleh dari usaha itik pedaging selama satu
tahun yaitu sebesar Rp. 22.244.980.4 dengan rata – rata jumlah itik selama satu tahun
sebanyak 3700 ekor. Keuntungan yang diperoleh responden tentunya berbeda tergantung dari
jumlah harga bibit atau DOD, jumlah harga pakan, jumlah harga panen, dan upah tenaga
kerja. Sedangkan untuk jumlah harga vitamin dan obat dalam satu kelompok cenderung sama
untuk harga perkilogramnya dikarenakan manajemen pemberian vitamin dan obat yang
serupa.
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
3.
Fungsi Keuntungan Cobb Douglas
Hasil uji F yang telah dilakukan melalui pengolahan data menggunakan Microsoft Excel
dalam penelitian ini, diperoleh nilai Fhitung sebesar 813,38. Sedangkan nilai Ftabel, dengan
tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) untuk df N1=5 dan df N2 = 35 maka nilai Ftabel sebesar
2.49. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa nilai Fhitung (813,38) > Ftabel (2,49).
Fhitung yang lebih besar dari Ftabel mempunyai arti bahwa semua variabel bebas yang terdiri
dari bibit atau DOD, pakan, vitamin dan obat, tenaga kerja, dan luas kandang secara bersamasama berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu keuntungan usaha itik pedaging. Dalam
penelitian ini nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,990 atau mencapai 99%, maka dapat
dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas dalam memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk menjelaskan keragaman variabel terikat sebesar 99% dan sisanya sebesar 1% dijelaskan
oleh faktor lain yang tidak dijelaskan oleh model.
Uji statistik pada model persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah uji t
yang merupakan pengujian secara individual
(parsial). Uji
membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel, dengan tingkat
t dilakukan dengan
kepercayaan 95% (α= 0,05)
dan degree of freedom (df) dengan rumus n-1 sebesar 40, diperoleh nilai ttabel sebesar 2,021.
Hasil uji t tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Harga bibit/ DOD
Nilai koefisien regresi pada harga bibit atau DOD adalah sebesar 3,60 dengan
nilai thitung lebih besar 4,87 dan nilai ttabel 2,021. Hal ini dapat disimpulkan bahwa harga
bibit atau DOD yang dialokasikan dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian
berpengaruh nyata terhadap keuntungan usaha itik pedaging. Ini menunjukan bahwa
setiap kenaikan 1% harga bibit atau DOD maka keuntungan akan naik sebesar 3,60%
dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Penentu
harga DOD dalah perusahaan bibit itik. Pada saat perusahaan meningkatkan harga DOD
ini memang akan meningkatkan harga produksi yang akhirnya menurunkan keuntungan.
Namun peternak memberikan respon yang positif terhadap kenaikan harga DOD. Pada
saat pembelian DOD, peternak sudah dapat memperkirakan bahwa harga dagiing itik
nantinya akan meningkat pula. Peternak justru bekerja lebih giat sehingga produksi
meningkat dan nilai jual melebihi tambahan biaya yang berasal dari kenaikan harga
DOD sehingga keuntungan meningkat. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hartono (2005) bahwa harga bibit berpengaruh nyata terhhadap
keuntungan peternak dengan koefisien regresi sebesar 3,788 lebih besar dari nilai ttabel
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
2,021 dan tanda yang positif menunjukan bahwa peningkatan harga bibit akan diikuti
oleh peningkatan keuntungan peternak.
b.
Harga pakan
Nilai koefisien regresi pada harga pakan adalah sebesar -2,05 dengan nilai thitung
2,87 lebih besar dari ttabel 2,021. Dapat disimpulkan bahwa harga pakan yang
dialokasikan dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian berpengaruh nyata terhadap
keuntungan usaha itik pedaging. Nilai koefisien regresi sebesar -2,05 menunjukkan
bahwa peningkatan harga pakan sebesar 1% akan menurunkan keuntungan sebesar
2,05% dengan asumsi harga variabel bebas yang lainnya adalah konstan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hartono (2005) yang menyatakan bahwa kenaikan harga pakan
sebesar 1% akan menurunkan keuntungan sebesar 2,676%. Meningkatnya harga pakan
akan menyebabkan peningkatan jumlah pengeluaran sehingga keuntungan menjadi
menurun.
c.
Harga vitamin dan obat
Nilai koefisien regresi pada harga vitamin dan obat adalah -0,14 dengan nilai
thitung sebesar 5,27 lebih besar dari ttabel 2,021. Dapat disimpulkan bahwa harga vitamin
dan obat yang dialokasikan dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian berpengaruh
nyata terhadap keuntungan usaha itik pedaging. Nilai koefisien regresi sebesar -0,14
menunjukkan bahwa peningkatan harga vitamin dan obat sebesar 1% akan menurunkan
keuntungan sebesar 0,14% dengan asumsi faktor yang lain dalam keadaan konstan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Hartono (2005) yang menyatakan bahwa peningkatan harga
obat – obatan sebesar 1% akan menyebabkan penurunan keuntungan sebesar 1,343%.
Meningkatnya harga vitamin dan obat akan menyebabkan peningkatan jumlah
pengeluaran sehingga keuntungan menjadi menurun.
d.
Upah Tenaga Kerja
Nilai koefisien regresi pada upah tenaga kerja adalah -0,22 dengan nilai thitung
sebesar 6,54 lebih besar dari ttabel 2,021. Dapat disimpulkan bahwa upah tenaga kerja
yang dialokasikan dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian berpengaruh nyata
terhadap keuntungan usaha itik pedaging. Nilai koefisien regresi sebesar -0,22
menunjukkan bahwa peningkatan upah tenaga kerja sebesar 1% akan menurunkan
keuntungan sebesar 0,22% dengan asumsi faktor yang lain dalam keadaan konstan.
Meningkatnya upah tenaga kerja akan menyebabkan peningkatan jumlah pengeluaran
sehingga keuntungan menjadi menurun. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Hartono
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
(2005) yang menyatakan bahwa peningkatan upah tenaga kerja sebesar 1% akan
menurunkan keuntungan sebesar 0,6880%.
e.
Luas Kandang
Nilai koefisien regresi luas kandang adalah -0,07 dengan nilai thitung sebesar -1,86
lebih kecil dari ttabel 2,021. Dapat disimpulkan bahwa luas kandang yang dialokasikan
dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian
tidak berpengaruh nyata terhadap
keuntungan usaha itik pedaging. Hal ini dapat diartikan luas kandang yang dimiliki oleh
respoden memiliki kepadatan kandang yang tidak sesuai. Menurut Samosir (1990)
menyatakan bahwa kapasitas kandang yang sesuai untuk itik dewasa yaitu 1 m 2 untuk 3
- 4 ekor. Nilai koefisien regresi sebesar -0,07 menunjukkan bahwa peningkatan
pengalokasian luas kandang sebesar 1% akan menurunkan keuntungan sebesar 0,07%
dengan asumsi faktor yang lain dalam keadaan konstan. Namun pernyataan ini tidak
terlalu mengikat karena uji statistiknya tidak nyata.
Simpulan
1.
Rata – rata keuntungan responden yang diperoleh dari usaha itik pedaging selama satu
tahun yaitu sebesar Rp. 22.244.980.4 dengan rata – rata jumlah pemeliharaan
sebanyak 3.700 ekor pertahun.
2.
Secara bersama – sama keuntungan usaha itik pedaging dipengaruhi oleh bibit atau
DOD, harga pakan, harga vitamin dan obat, tenaga kerja, dan luas kandang dan secara
parsial harga bibit atau DOD, harga pakan, harga vitamin dan obat, serta upah tenaga
kerja berpengaruh nyata terhadap keuntungan usaha itik pedaging dengan tingkat
kepercayaan 95% (α= 0,05).
Ucapan Terimakasih
1.
Penulis panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah Subhanallahu Wa ta’ala,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya karya tulis ini dapat diselesaikan.
2.
Terima kasih kepada Dr. Ir. Taslim, M.P., selaku dosen Pembimbing Utama dan
juga kepada Ir. Adjat Sudradjat Masdar, M.Si, selaku dosen Pembimbing Anggota atas
semua saran, bantuan, kesabaran, nasihat, ilmu, waktu, dan bimbingan yang telah
diberikan kepada penulis selama menyelesaikan penelitian dan karya tulis ini.
3.
Keluarga tercinta, kedua orang tua, Bapak Tempi Fathabayu (Alm) dan Ibu Yeti
Sukaesih dan beserta kedua adik, Tiara Asrining Kirana dan Mas Cakra Santika yang
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
senantiasa memberikan kasih sayang yang melimpah, semangat dan dukungannya,
serta doa-doa yang selalu dipanjatkan.
4.
Semua pihak yang membantu penulis dalam menyusun karya tulis ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Daftar Pustaka
Adiwilaga, A. 1982. Ilmu Usahatani. Bandung. Penerbit Alumni.
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2012.
http://www.bps.go.id. (diakses 15 Januari 2015).
Badan
Pusat
Statistik
Tasikmalaya.
Bishop, CE, dan Toussaint, WD, 1986, Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian, diterjemahkan
oleh Wisnuadji, Harsojono,Suparmoko. Team Fakultas Ekonomi UGM. Mutiara
Sumber Widya. Surakarta.
Boediono. 1989. Ekonomi Mikro. BPFE-UGM. Yogyakarta.
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN. 2005. Buku Statistik Peternakan Direktorat
Jenderal. Bina Produksi Peternakan. Jakarta.
Hartono, G. 2003. Analisis Biaya Produksi Ayam Pedaging di Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang Jawa Tengah. Proceding Work Shop dan Seminar Hasil Penelitian. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Propinsi Jawa Tengah. Semarang. Tidak
dipublikasikan.
_________. 2005. Estimasi Fungsi Keuntungan Untuk Usaha Ayam Potong Di Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang. Jurnal Indonesia. Trop. Anim. Agric. 30.(4) hal 207215.
Hernanto, F. 1989. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Humphrrey, M. Thomas .1997. Algebraic Production Functions and Their uses Before Cobb
Douglas. Federal reserve Bank of Richmond Economic Quarterly Volume 83/I winter.
Ketaren, P.P. 2001. Peranan peternakan bebek dalam pemberdayaaan masyarakat pedesaan.
Bebek Mania, Edisi 09. September 2001.
Mandaka, H. dan Parulian, M. H. 2005. Analisis Fungsi Keuntungan, Efisiensi Ekonomi dan
Kemungkinan Sekam Kredit Bagi Pengembangan Skala Usaha Peternakan Sapi Perah
Rakyat Dikelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor. Journal Agro Ekonomi, Vol : 23 No 2,
hal 191-208.
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. UNS Press. Surakarta.
Marhiyanto B. 2004. Beternak Bebek Darat Petelur. Gitamedia Press. Surabaya.
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.
Muliana, Rukmiasih, dan P.S. Hardjosworo. 2001. Pengaruh bobot tetas terhadap bobot
potong itik mandalung pada umur 6, 8, 10, dan 12 minggu. hlm. 25−27.
Pengembangan Agri-bisnis Unggas Air sebagai Peluang Bisnis Baru. Bogor, 6−7
Agustus 2001. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Mulyantini. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Murtidjo, A.B. 1988. Mengelola Itik. Gramedia. Jakarta.
Paturochman, Maman. 2012. Penentuan Jumlah dan Teknik Pengambilan Sampel. UNPAD
PRESS. Bandung.
Piliang, W.G. dan S. Djojosoebagio. 2000. Fisiologi Nutrisi. Volume I. Ed ke-2. IPB Press.
Bogor.
Purwoto, A. 1990. Bentuk-Bentuk dan Penggunaan fungsi Keuntungan. Pusat Penelitian Agro
Ekonomi. Bogor.
Putranto, Eko. H. 2006. Analisis Keuntungan Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Jawa
Tengah (Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang). Tesis
Undip. Semarang.
Rasyaf, M. 1997. Penyajian Makanan Ayam Petelur. Kanisius, Jakarta.
Rasyaf, M. 2002. Beternak Itik. Edisi ke-16. Kanisius, Yogyakarta.
Samosir, D. J. 1990. Ilmu Ternak Itik. Gramedia. Jakarta.
Simanjuntak, payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas
Ekonomi UI.
Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Pembahasan Analisis Faktor
Produksi Cobb Douglas. Rajawali Pres. Jakarta.
___________ . 2002. Teori Ekonomi Produksi , Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb
Douglas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Sudjana. 1991. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Untuk Para Peneliti. Penerbit Tarsito.
Bandung.
Sugiarto dkk., 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif, PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Supriyadi. 2009. Panen Itik Pedaging dalam 6 Minggu. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
Sutrisno, Hadi. 1998. Metode Statistika Dasar. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
___________ . 2001. Metodologi Research, Jilid 1. Andi Offset. Yogyakarta.
Wafiatiningsih, I. Sulistyono, dan R.A. Saptati. 1995. Performans dan Karakteristik Ayam
Nunukan. Prosiding Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam
Lokal. Puslitbangnak. Badan Litbang Pertanian dan Fakultas Peternakan Universitas
Diponegoro, Semarang.
Wiriaatmadja, S. 1982. Pokok-Pokok Sosiologi Pedesaan. Jakarta, Yasaguna.
Yotopoulus, P.A and J.B Nugent. 1976. The Study of Efficienacy : in Economics of
Development : Empirical investigations. Harper International edition,Harper and Row
Publishers, New York.
_____________ dan Lau, L. J. 1972. Profit Supply and Demand Function. American Journal
of Agricultural Economics. 54 : 11 – 18.
Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah
__________________________________________________________________________________________
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama
: Dewi Inten Kamilah
NPM
Judul Artikel
: 200110110186
: ANALISIS FUNGSI
KEUNTUNGAN
USAHA
ITIK
PEDAGING (Sensus Di Kelompok Bahana Putra Mandiri dan
Prima Karya Mandiri Kabupaten Tasikmalaya)
Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini
bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah
dipublikasikan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak
manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan
dalam pernyatan ini.
Dibuat di Jatinangor, …….
Mengetahui,
Penulis,
Pembimbing Utama,
Materei Rp 6000,-
(Dr. Ir. Taslim, M.P.)
Pembimbing Anggota,
(Ir. Adjat Sudradjat Masdar, M.Si)
Pembimbing Anggota,
(Dewi Inten Kamilah, S.Pt)
Download