karakteristik beban listrik di lingkungan fakultas teknik ugm berbasis

advertisement
Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
_______________________________________________________________________________
KARAKTERISTIK BEBAN LISTRIK DI
LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UGM
BERBASIS DATA REKAMAN
POWERLOGIC PM710 DAN PM810
SCHNEIDER
Cahyo Prihananto1, M. Isnaeni B.S.2, Yusuf Susilo Wijoyo3
Abstract—Faculty of Engineering is one of the most
electrical energy consumer in University of Gadjah
Mada. Effective and efficient assets utilization is very
necessary in order to process towards energy
conservation. Therefore, the load characteristics studies
are required in the faculty of Engineering. Observations
on the load characteristics of the department of Electrical
Engineering and Information Technology building
(JTETI), Engineering Physics (JTF), Geological
Engineering (JTG), and the Main Office of Faculty of
Engineering (KPFT) will have an effect on efficiency
enhanchement in electrical energy consumption. This
research use the PM710 and PM810 Power Meter and
EGX300 Ethernet Gateway Server manufactured by
Schneider Electric to implement a process of observation
and recording of data. The program that is used as the
interface is PowerLogic PowerView. Data recorded with
an interval time of every 30 minutes within 24 hours from
the last week of lectures, week-off and final exams week.
Data included on the records are the current and voltage
of each phase, and Total Harmonic Distortion (THD) on
voltage system. Based on the observations, there are three
characteristics of the electric load in the observed
building.
Intisari— Fakultas Teknik UGM merupakan salah
satu fakultas pengguna energi listrik yang cukup besar.
Pemanfaatan aset secara efektif dan efisien sangat
diperlukan dalam rangka proses menuju konservasi
energi. Oleh karena itu, diperlukan studi karakteristik
beban di lingkungan fakultas Teknik UGM. Pengamatan
karakteristik beban di gedung jurusan Teknik Elektro
dan Teknologi Informasi (JTETI), Teknik Fisika (JTF),
Teknik Geologi (JTG), dan Kantor Pusat Fakultas
Teknik UGM (KPFT) akan berpengaruh pada
peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik.
Penelitian ini menggunakan perangkat Power Meter
PM710 dan PM810 serta EGX300 Ethernet Gateway
Server yang diproduksi oleh Schneider Electric untuk
1Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Gg.
Nusa Penida 12B, Sleman, Yogyakarta 55284 INDONESIA
(tlp:
+62-81567682025;
e-mail:
[email protected])
2, 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl.
Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281
INDONESIA (telp: +62-274-552305; fax: +62-274-552305;
e-mail: [email protected]
proses pengamatan dan rekam data. Program yang
digunakan sebagai antarmuka adalah PowerLogic
PowerView. Pengambilan data dilakukan dengan selang
waktu setiap 30 menit dalam 24 jam ketika masa minggu
kuliah terakhir, minggu tenang dan minggu ujian akhir
semester. Data yang direkam antara lain arus tiap fase,
tegangan tiap fase, dan Total Harmonic Distortion (THD)
pada tegangan sistem. Berdasarkan hasil pengamatan,
terdapat tiga karakteristik beban listrik di gedung obyek
penelitian
Kata Kunci— Karakteristik beban, Power Meter,
Efisiensi energi
I.
PENDAHULUAN
Penelitian terakhir mengenai karakteristik beban di
lingkungan teknik UGM dilakukan pada tahun 2005
dan 2006. Penelitian tersebut hanya meneliti
karakteristik beban jurusan Teknik Elektro dan Teknik
Geologi FT-UGM.Data pertumbuhan beban tiap tahun
dapat menjadi data yang penting dalam mengevaluasi
perkembangan dan peramalan pertumbuhan beban di
fakultas teknik UGM. Penelitian karakteristik beban
membutuhkan data rekaman dari alat ukur yang dapat
memantau setiap perubahan beban yang terjadi.
Penggunaan kombinasi alat ukur berupa power meter
dan komputer dalam hal perekaman akan memperoleh
hasil yang lebih akurat dan efisien dibandingkan
dengan
pencatatan
manual
maupun
sistem
penyimpanan sementara menggunakan register atau
memori.
A. Daya
Daya merupakan ukuran laju transformasi energi
dalam bentuk tegangan dan arus[ HYPERLINK \l
"Wil83" 1 ].Daya listrik biasanya dinyatakan dalam
satuan Watt atau Horsepower (HP), Horsepower
merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara 746
Watt atau lbft/second.Sedangkan Watt merupakan unit
daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara
dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1
Ampere dan tegangan 1 Volt.
B. Beban (Demand)
Demand (D) dan beban dapat diartikan sebagai
besar pembebanan sesaat pada gardu di waktu tertentu
62
Volume 1 Nomor 2, Juli 2014
_______________________________________________________________________________
Artikel Reguler
_____________________________________________________________________________
atau besar beban rata-rata untuk suatu interval waktu
tertentu2].Interval waktu dimana besarnya beban ingin
ditentukan disebut Demand Interval (T).Demand dapat
dinyatakan dalam kW, kVA atau kVAR.
C. Beban Maksimum (Maximum demand)
Maximum demand (Dmax) adalah beban rata-rata
terbesar yang terjadi pada interval demand tertentu[3].
Maximum demand ditentukan untuk waktu tertentu
dari suatu interval waktu tertentu, misal: maximum
demand 1 jam , T = 24 jam, artinya; Dmax, 1 jam pada
T = 24 jam,berarti besarnya beban rata-rata terbesar
untuk selang waktu 1 jam pada interval waktu T = 24
jam.
𝑃 = 𝑉 × 𝐼 × 𝑐𝑜𝑠𝜃
Dimana
P
V
I
Cos Ө
selama satu minggu sehingga mampu mendapatkan
hasil yang bisa merepresentasikan karakteristik beban
tersebut secara mingguan.Pola karakteristik beban
yang ingin dicari adalah pola hari efektif kegiatan
perkuliahan, masa minggu tenang sebelum ujian, dan
masa ujian akhir semester.Diagram alir penelitian
ditunjukkan oleh Gbr. 1.
(1)
= Daya (Watt),
= Tegangan (Volt)
= Arus (Ampere)
= Faktor daya
D. Daya per Mahasiswa (W/mhs)
Daya per mahasiswa (W/mhs) adalah perbandingan
antara beban yang terjadi pada saat itu terhadap
mahasiswa pengguna gedung[4].
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =
Dimana
D(t) =
P
=
𝐷(𝑡)
𝑃
(2)
beban yang terjadi pada saat t
jumlah mahasiswa pengguna gedung
E. Total Harmonic Distortion pada Tegangan
Merupakan gelombang distorsi yang merusak
bentuk gelombang fundamental (sinusoidal) tegangan,
sehingga bentuk gelombang tegangan menjadi buruk
(tidak sinusoidal murni)[5].Mengacu pada standar
IEEE Std 519-1992 Recommended Practices and
Requirements for Harmonic Control in Power System
yang mengatur tentang batas THD pada tegangan yang
diperbolehkan pada sistem untuk tegangan bus di
bawah 69 kV harus di bawah 5% dan untuk distorsi
secara individu harus di bawah 3%.
II.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini mengambil obyek penelitian di 4
gedung yang berada di lingkungan fakultas Teknik
UGM yaitu gedung Jurusan Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi, Teknik Fisika, Teknik Geologi
dan Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM. Pembahasan
hanya akan ada pada karakteristik beban dan
kesimpulannya dapat dijadikan sebagai bahan
rekomendasi bagi gedung terkait untuk perbaikan dan
pengembangan sistem kelistrikan di masa yang akan
datang.
Pengambilan data dimulai dari tanggal 8 Desember
2013 hingga 11 Januari 2014.Rentang waktu
pengambilan data diusahakan seminimal mungkin
Gbr. 1 diagram alir penelitian
III.
PEMBAHASAN
Pemilihan tanggal pengambilan data direncanakan
pada hari efektif kegiatan perkuliahan, masa minggu
tenang sebelum ujian, dan masa ujian akhir
semester.Hal ini dilakukan agar mendapatkan
gambaran beban yang terjadi dalam rutinitas di gedung
perkuliahan secara umum yang terjadi secara periodik.
Pengambilan data ketika masa perkuliahan aktif
diambil pada dua minggu terakhir kuliah mulai tanggal
9 - 22 Desember 2013, untuk pengambilan data ketika
masa minggu tenang dimulai tanggal 23 Desember
2013 sampai 5 Januari 2014, dan untuk pengambilan
data pada masa ujian dimulai tanggal 6 – 12 Januari
2014.
A. Kurva Beban Harian ketika Perkuliahan Aktif
Gbr. 2 merupakan review kurva beban berdasarkan
data beban rata-rata harian yang berhasil dikumpulkan
sejak tanggal 9 hingga 22 Desember 2013, dapat
disimpulkan bahwa karakteristik beban di gedunggedung obyek penelitian secara umum mempunyai tiga
macam karakter. Karakteristik tersebut antara lain
ketika hari kerja (senin-kamis), hari jumat, dan hari
libur (sabtu-minggu).
63
Volume 1 Nomor 2, Juli 2014
_______________________________________________________________________________
Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
_______________________________________________________________________________
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
ELEKTRO
FISIKA
KPFT
GEOLOGI
12:00 AM
10:30 AM
9:00 PM
7:30 AM
6:00 PM
4:30 AM
3:00 PM
1:30 AM
12:00 PM
10:30 PM
9:00 AM
7:30 PM
6:00 AM
4:30 PM
3:00 AM
1:30 PM
kilowatt
Pada saat hari kerja (senin-kamis) beban mulai
meningkat pada pukul 07.00 WIB bersamaan dengan
dimulainya kegiatan kuliah dan kegiatan lain di dalam
gedung. Waktu beban puncak dimulai setelah
berakhirnya istirahat siang pukul 13.00 WIB hingga
15.30 WIB dengan beban tertinggi terjadi antara pukul
14.00-14.30 WIB. Periode tersebut berakhir dan beban
mulai menurun bersamaan dengan berakhirnya jam
kantor yaitu pukul 16.00 WIB.
Karakteristik beban di hari jumat mirip dengan
karakteristik beban di hari kerja, yang membedakan
adalah mulai pukul 11.00 WIB terjadi penurunan
beban yang cukup banyak karena banyaknya pemeluk
agama Islam yang menjalankan ibadah sholat
jumat.Beban mulai kembali naik pukul 13.00 WIB
ketika istirahat siang selesai sehingga kurva
karakteristik beban membentuk cekungan yang mirip
seperti pelana kuda. Periode tersebut berakhir dan
beban mulai menurun bersamaan dengan selesainya
jam kantor pukul 16.00 WIB.
penelitian yang biasanya digunakan untuk kegiatan
perkuliahan mengurangi kegiatan perkuliahan selain
kegiatan administrasi dan perkantoran.
Berdasarkan Gbr. 3pada saat hari kerja (seninkamis) beban mulai meningkat pada pukul 07.00 WIB
bersamaan dengan dimulainya kegiatan kuliah dan
kegiatan lain di dalam gedung. Ciri lain yang
membedakan karakteristik kurva beban pada masa
minggu tenang dengan masa kuliah adalah rentang
persebaran waktu beban puncak yang cukup lebar.
Waktu beban puncak dimulai antara pukul 10.30 WIB
hingga 16.00 WIB dengan beban tertinggi biasanya
terjadi antara pukul 12.00-15.30 WIB. Periode tersebut
berakhir dan beban mulai menurun bersamaan dengan
selesainya jam kantor yaitu pukul 16.00 WIB.
Hari Rabu pada masa minggu tenang periode ini
merupakan satu kasus khusus dimana pada hari
tersebut bertepatan dengan hari libur nasional natal dan
tahun baru.Di hari tersebut beban berada dalam kondisi
yang minimal dan cenderung konstan sepanjang hari,
sehingga pada kasus khusus ini hari rabu
merepresentasikan karakteristik beban ketika hari libur
nasional.
C. Kurva Beban Harian ketika Masa Ujian Akhir
Semester
Berdasarkan data beban rata-rata harian yang
berhasil dikumpulkan sejak tanggal 6 - 12 Januari
2014, dapat disimpulkan bahwa karakteristik beban di
gedung-gedung obyek penelitian di masa minggu ujian
secara umum mempunyai dua macam karakteristik.
Saat hari libur, beban berada dalam kondisi lebih
rendah dari hari lainnya karena bukan hari kuliah
efektif. Beban akan berada dalam kondisi minimal jika
tidak ada acara khusus yang berlangsung di dalam
gedung pada hari tersebut. Biasanya pada hari sabtu
masih terdapat acara di dalam gedung obyek penelitian
seperti kuliah pengganti, seminar, maupun responsi
praktikum sehingga beban mulai naik sekitar pukul
10.00 WIB dan mulai turun pada pukul 12.30 WIB
bersamaan dengan selesainya acara tersebut. Ketika
tidak ada acara yang berlangsung di dalam gedung
maka karakteristiknya akan sama seperti pada hari
minggu dimana beban berada di tingkat rendah
sepanjang waktu.
B. Kurva Beban Harian ketika Perkuliahan non-aktif
(minggu tenang)
Berdasarkan data beban rata-rata harian yang
berhasil dikumpulkan sejak tanggal 23 Desember 2013
sampai 5 Januari 2014, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik beban di gedung-gedung obyek penelitian
di masa minggu tenang secara umum mempunyai tiga
macam karakter mirip seperti di minggu kuliah. Beban
puncak pada masa minggu tenang cenderung lebih
rendah karena pada periode tersebut gedung obyek
140
120
100
80
60
ELEKTRO
FISIKA
KPFT
GEOLOGI
40
20
0
12:00 AM
10:00 AM
8:00 PM
6:00 AM
4:00 PM
2:00 AM
12:00 PM
10:00 PM
8:00 AM
6:00 PM
4:00 AM
2:00 PM
12:00 AM
10:00 AM
8:00 PM
6:00 AM
4:00 PM
Gbr. 2 Review beban rata-rata dalam satu minggu selama kuliah
aktif
kilowatt
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMATSABTUMINGGU
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTUMINGGU
Gbr. 3 Review beban rata-rata dalam satu minggu selama minggu
tenang
Di masa minggu ujian, karakteristik beban listrik
hari senin-kamis dan hari jumat hampir mirip karena
jadwal ujian yang cenderung tetap, sehingga
karakteristiknya bisa dianggap sama menjadi
karakteristik beban listrik hari senin-jumat. Beban
puncak pada masa minggu ujian cenderung lebih
rendah daripada minggu kuliah namun tetap lebih
tinggi daripada minggu tenang.
Ciri khas karakteristik kurva beban pada masa
minggu ujian terlihat pada kenaikan dan penurunan
beban yang cenderung bersamaan yang disebabkan
oleh jadwal ujian ketiga gedung jurusan obyek
64
Volume 1 Nomor 2, Juli 2014
_______________________________________________________________________________
GEOLO
GI
minggu kuliah
minggu tenang
sabtu-minggu
senin-jumat
sabtu-minggu
jumat
senin-kamis
sabtu-minggu
KPFT
minggu
ujian
Gbr. 6 Perbandingan beban puncak dan average demand gedung JTF
sabtu-minggu
minggu
ujian
Gbr. 5Perbandingan beban puncak dan average demand gedung
JTETI
E. Karakteristik gedung Jurusan Teknik Fisika
Karakteristik beban listrik beban listrik gedung JTF
secara ringkas ditunjukkan oleh Gbr. 6. Selama
periode pengambilan data, beban tertinggi yang pernah
dicapai di gedung JTF sebesar 123,5 kW yang terjadi
ketika minggu kuliah dan beban terendah yang pernah
terjadi di gedung tersebut sebesar 6,2 kW yang terjadi
ketika minggu ujian.
minggu tenang
sabtu-minggu
sabtu-minggu
jumat
senin-kamis
minggu tenang
senin-jumat
sabtu-minggu
jumat
senin-kamis
sabtu-minggu
jumat
senin-kamis
minggu kuliah
minggu kuliah
senin-jumat
beban puncak
35,0
30,0
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0
senin-kamis
beban puncak
200,0
180,0
160,0
140,0
120,0
100,0
80,0
60,0
40,0
20,0
0,0
G. Karakteristik gedung Gedung Kantor Pusat
Fakultas Teknik
Karakteristik beban listrik beban listrik gedung
KPFT secara ringkas ditunjukkan oleh Gbr. 8.Nilai
beban puncak dan maximum demand di masa kuliah
merupakan yang paling tinggi jika dibandingkan
dengan minggu tenang dan minggu ujian, dengan
minggu tenang berada di nilai yang paling rendah.
sabtu-minggu
D. Karakteristik gedung Jurusan Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi
Karakteristik beban listrik beban listrik gedung
JTETI secara ringkas ditunjukkan oleh Gbr. 5. Selama
periode pengambilan data, beban tertinggi yang pernah
dicapai di gedung JTETI sebesar 178 kw yang terjadi
ketika minggu kuliah dan beban terendah yang pernah
terjadi di gedung tersebut sebesar 12 kw yang terjadi
ketika minggu tenang.Terdapat kemiripan antara waktu
beban puncak pada minggu kuliah dengan masa
minggu ujian, keduanya sama-sama terjadi antara
pukul 13.00 hingga pukul 14.30 WIB.
jumat
Gbr. 4 Review beban rata-rata dalam satu minggu selama minggu
ujian
F. Karakteristik gedung Jurusan Teknik Geologi
Karakteristik beban listrik beban listrik gedung JTG
secara ringkas ditunjukkan oleh Gbr. 7.Selama periode
pengambilan data, beban tertinggi yang pernah dicapai
di gedung JTG sebesar 31,4 kW yang terjadi ketika
minggu ujian dan beban terendah yang pernah terjadi
di gedung tersebut sebesar 1,9 kW yang terjadi ketika
minggu ujian.
kW
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTUMINGGU
kW
senin-kamis
ELEKTR
O
FISIKA
beban puncak
140,0
120,0
100,0
80,0
60,0
40,0
20,0
0,0
jumat
160
140
120
100
80
60
40
20
0
12:00 AM
10:30 AM
9:00 PM
7:30 AM
6:00 PM
4:30 AM
3:00 PM
1:30 AM
12:00 PM
10:30 PM
9:00 AM
7:30 PM
6:00 AM
4:30 PM
3:00 AM
1:30 PM
kilowatt
penelitian yang bersamaan.Berdasarkan Gbr. 4, di
ketiga gedung jurusan obyek penelitian, waktu beban
puncak ketika hari kerja dimulai antara pukul 10.00
WIB hingga 15.00 WIB dengan beban tertinggi
biasanya terjadi antara pukul 13.00-14.30 WIB.
kW
Artikel Reguler
_____________________________________________________________________________
minggu
ujian
Gbr. 7 Perbandingan beban puncak dan average demand gedung JTG
Hal ini disebabkan karena pada minggu kuliah
banyak mahasiswa yang menggunakan gedungKPFT
sebagai tempat untuk berkumpul dan berdiskusi dalam
mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Selama periode pengambilan data, beban tertinggi
yang pernah dicapai di gedung KPFT sebesar 74,4 kW
yang terjadi ketika minggu kuliah dan beban terendah
yang pernah terjadi di gedung tersebut sebesar 6,7 kW
yang terjadi ketika minggu ujian.
65
Volume 1 Nomor 2, Juli 2014
_______________________________________________________________________________
minggu tenang
sabtu-minggu
senin-jumat
sabtu-minggu
senin-kamis
sabtu-minggu
jumat
minggu kuliah
jumat
beban puncak
average…
80,0
70,0
60,0
50,0
40,0
30,0
20,0
10,0
0,0
senin-kamis
kW
Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
_______________________________________________________________________________
minggu
ujian
Gbr. 8 Perbandingan beban puncak dan average demand gedung
KPFT
watt/mahasiswa
H. Perbandingan Daya per Mahasiswa
Konsep daya per mahasiswa mirip dengan konsep
energi per kapita dalam skala yang lebih kecil, dalam
hal ini dalam lingkup ketiga gedung jurusan. Besarnya
daya yang diperoleh selama proses pengambilan data
dibagi dengan mahasiswa yang menggunakan fasilitas
gedung tersebut. Jumlah mahasiswa diperoleh dari data
jadwal kuliah dan jadwal ujian mahasiswa S1 semester
gasal 2013/2014 yang diperoleh dari bagian akademik
Gbr. 11merupakan perbandingan THD yang terukur
selama minggu terakhir kuliah, minggu tenang dan
minggu ujian.
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
JTETI
JTF
JTG
seninselasa rabu kamisjumat
minggu kuliah
seninselasa rabu kamisjumat
minggu ujian
Gbr. 9 Perbandingan daya per mahasiswa ketiga gedung jurusan
J. Faktor Utilitas (Utility factor)
Faktor utilitas (fu) adalah perbandingan antara
demand maksimal trafo terhadap kapasitas sistem yang
tertera. Kapasitas maksimum dari trafo dalam
penelitian ini diambil dari nameplate trafo di ruang
genset.
Pada nilai utilization factor trafo dari periode yang
telah di hitung seperti Gbr. 10terlihat bahwa rata-rata
nilai utilization factor-nya berada di bawah 0,5; artinya
trafo belum digunakan secara maksimal bahkan belum
separuh dari kemampuan maksimalnya sehingga trafo
masih mampu melayani adanya pertambahan beban
tiap gedung jurusan.Dari persamaan(2) dapat dicari
daya per mahasiswa dari masing-masing jurusan.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hasil
seperti pada Gbr. 9. Daya per mahasiswa di gedung
JTETI dan JTG pada minggu ujian lebih tinggi
daripada minggu kuliah, hal ini disebabkan oleh
pembagian jadwal ujian yang disusun menjadi 2
minggu sehingga intensitas mahasiswa pengguna
gedung berkurang meskipun daya yang digunakan
tidak jauh berbeda. Di gedung JTF daya per
mahasiswa ketika minggu ujian justru lebih rendah
dari minggu kuliah, hal ini disebabkan oleh penurunan
beban yang terjadi selama masa ujian sedangkan
mahasiswa pengguna gedung selama ujian cenderung
sama seperti saat masa kuliah.
I. Total Harmonic Distortion pada Tegangan
Selama periode pengambilan data, THD pada
tegangan sistem tidak pernah melewati batas yang
ditetapkan oleh standar IEEE Std 519-1992
Recommended Practices and Requirements for
Harmonic Control in Power System, yaitu 5%.
atau ada pilihan untuk mengganti trafo dengan rating
yang lebih kecil.
K. Faktor Keragaman (Diversity factor)
Diversity factor (fdiv) atau faktor keragaman
merupakan
perbandingan
jumlah
permintaan
maksimum individu dari sub-divisi yang beragam dari
sebuah sistem terhadap kebutuhan maksimum dari
sistem keseluruhan. Bila beban puncak untuk seluruh
unit bersamaan waktunya maka fdiv akan bernilai 1,
tetapi bila tidak fdiv akan lebih besar dari 1.
Dari hasil perhitungan diversity factor di Gbr. 12,
terlihat bahwa nilainya sangat mendekati 1, artinya
beban puncak di gedung obyek penelitian terjadi dalam
waktu ,yang relatif bersamaan.
0,50
0,40
Utilization factor
0,30
0,20
0,10
0,00
masa kuliah
minggu
tenang
masa ujian
Gbr. 10Utilization factor trafo
10,00
0,00
THD Tegangan A-N
THD Tegangan B-N
Gbr. 11 THD yang terekam selama penelitian
66
Volume 1 Nomor 2, Juli 2014
_______________________________________________________________________________
Artikel Reguler
_____________________________________________________________________________
L.
Faktor Beban (Load factor)
Load factor adalah perbandingan antara beban ratarata dalam periode tertentu dengan beban puncak yang
terjadi pada periode tersebut.Nilai load factoryang
ditunjukkan oleh Gbr. 13merupakan nilai yang
menunjukkan bagaimana beban di dalam sistem dapat
bekerja stabil dari waktu ke waktu.
Nilai load factor dari gedung-gedung tersebut
nilainya cenderung kecil di bawah nilai 1 sehingga bisa
dikatakan bahwa pembebanan pada gedung-gedung
tersebut belum efisien karena belum mencapai
puncaknya
1,100
1,080
1,060
1,040
1,020
1,000
0,980
0,960
Diversity factor
mendekati 1, artinya beban puncak di gedung obyek
penelitian terjadi dalam waktu ,yang relatif bersamaan.
Daya per mahasiswa adalah salah satu cara untuk
mengukur beban yang dihasilkan setiap mahasiswa
pada saat tertentu. Berdasarkan perbandingan daya per
mahasiswa tiap gedung jurusan, gedung JTETI
mempunyai nilai daya per mahasiswa tertinggi dengan
nilai rata-rata 2038 watt/mahasiswa, kemudian gedung
JTF dengan nilai rata-rata 648 watt/mahasiswa, dan
terakhir gedung JTG dengan nilai rata-rata 144
watt/mahasiswa.
Selama periode pengambilan data, Total Harmonic
Distortion pada tegangan sistem tidak pernah melewati
batas yang ditetapkan oleh standar IEEE Std 519-1992
Recommended Practices and Requirements for
Harmonic Control in Power System, yaitu 5%.
V.
REFERENSI
[1] Jr. William D. Stevenson, Analisis Sistem Tenaga Listrik. Jakarta:
Erlangga, 1983.
[2] Turan Gonen, Electric Power Distribution System Engineering.
New York: McGraw-Hill Book Company, 1986.
masa kuliah
minggu
tenang
masa ujian
[4] Ady Hafriady, Profil Karakteristik Beban di Mall Malioboro.
Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro UGM, 2008.
Gbr. 12Diversity factor selama penelitian
0,4
[3] Gusti Satya Hadi, Studi Karakteristik Beban di PT. Mirasa Food
Industry Magelang Jawa Tengah. Yogyakarta: Jurusan Teknik
Elektro dan Teknologi Informasi UGM, 2010.
Load factor
0,3
[5] Sony Suharwan, Karakteristik Beban di Jurusan Teknik Elektro
FT-UGM Berbasis Data Rekaman Program Antarmuka dengan
Bahasa Pemograman Delphi 5.0 antara Universal Power
Analyzer PM3000A - Komputer. Yogyakarta: Jurusan Teknik
Elektro dan Teknologi informasi UGM, 2005.
0,2
0,1
0
JTETI
KPFT
JTF
JTG
Gbr. 13Load factor gedung obyek penelitian
IV.
KESIMPULAN
Secara umum setiap gedung obyek penelitian
memiliki tiga karakteristik utama, yaitu karakteristik
hari kerja (senin-kamis), hari jumat, dan hari libur
kuliah (sabtu-minggu).Karakteristik beban pada hari
kerja berkaitan erat dengan jadwal kuliah dan
perkantoran
masing-masing
gedung.Karakteristik
beban pada hari jumat pada dasarnya mirip seperti pada
hari kerja, perbedaannya terletak pada penurunan beban
yang cukup signifikan antara pukul 12.30-13.00 WIB
yang disebabkan oleh banyaknya pemeluk agama Islam
yang melaksanakan ibadah Shalat Jumat.Karakteristik
beban pada hari libur kuliah cenderung tidak
beraturan.Kenaikan
dan
penurunan
bebannya
tergantung pada penggunaan gedung pada hari tersebut.
Utilization factor trafo dari periode yang telah di
hitung terlihat bahwa rata-rata nilai utilization factornya berada di bawah 0,5; artinya trafo masih mampu
memenuhi adanya pertambahan beban.Diversity factor
di lingkungan fakultas teknik nilainya sangat
67
Volume 1 Nomor 2, Juli 2014
_______________________________________________________________________________
Download