PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI

advertisement
PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM
APLIKASI IBCS (Integrated Billing and Customer Service) (Studi
Kasus : PT. Indosat Mega Media)
Irmawati
Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan dan
mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan, maka PT
Indosat Mega Media memanfaatkan teknologi informasi yang semakin
berkembang. Dengan merancang dan menerapkan suatu sistem aplikasi IBCS
(Integrated Billing & Customer Service ) yang diharapkan dapat meningkatkan
kinerja Customer Service dalam melayani kebutuhan pelanggan. Untuk
mengetahui tingkat pengaruh keterhubungan sistem aplikasi IBCS (Integrated
Billing & Customer Service ) terhadap user maka dilakukan analisis dimulai
dengan proses observasi langsung para pengguna dilanjutkan dengan membuat
matriks analisis dan wawancara dengan customer service. Untuk memudahkan
memahami aktivitas pengguna aplikasi tersebut maka digunakan metode UML
(Unified Modelling Language) yaitu sebuah bahasa permodelan yang yang telah
menjadi standar dalam industri untuk memvisualisasikan, merancang dan
mendokumentasikan sistem perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented).
Kata Kunci : IBCS (Integrated Billing and Customer Service), Customer
Service, Unified Modelling Language
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada awalnya jumlah pengguna internet bertambah didorong oleh
kemudahan telekomunikasi. Kemudian para pengguna sadar bahwa mereka tidak
mungkin meninggalkan gaya hidup internet, karena sudah menjadi bagian dari
komunitas virtual yang sesuai minatnya. Artinya jumlah pengguna internet tidak
akan berkurang, melainkan akan terus bertambah. Hal ini yang membuat
perusahaan jasa internet harus memanfaatkan teknologi informasi yang semakin
1
berkembang pesat untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi
persaingan dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.
Penting sekali bagi perusahaan untuk memperhatikan keinginan
pelanggannya. Perusahaan yang dapat memenuhi keinginan pelanggan akan lebih
berkembang dari pada yang tidak memperhatikan keinginan pelanggannya. Hal ini
membuat pentingnya Customer Service dalam suatu perusahaan. Suatu hal yang
harus dilakukan oleh Customer Service adalah pencarian data mengenai keinginan
pelanggan yang disimpan di dalam database, produk yang di sesuaikan dengan
keinginan pelanggan dan dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan
pelanggan. Dengan adanya deregulasi jasa telekomunikasi, saat ini konsumen
mempunyai banyak pilihan untuk memilih suatu penyedia jasa telekomunikasi.
Ketika ada suatu layanan baru suatu jasa telekomunikasi, konsumen akan
mempertimbangkan tiga faktor berikut ini : kualitas layanan, harga suatu layanan,
dan Customer Service dari penyedia layanan. Dua hal pertama dari faktor ini pada
umumnya mudah untuk dikendalikan.
Suatu sistem Customer Service adalah suatu sistem layanan pelanggan
yang membantu penyedia jasa telekomunikasi memperoleh dan mempertahankan
pelanggan setia. Sistem Customer Service yang menyediakan banyak manfaat
untuk penyedia jasa untuk mencapai tujuan ini dibantu dengan bantuan teknologi.
Pada bidang bisnis Internet Service Provider (ISP) dimana tingkat dan
dinamika persaingan antar Internet Service Provider (ISP) mulai tinggi. Setiap
Internet Service Provider (ISP) berusaha menjadi yang terbaik dan menjaring
pelanggan sebanyak – banyak nya dengan memberikan pelayanan yang
memuaskan serta kemudahan bagi para pelanggan.
Berdasarkan hal – hal tersebut maka PT.Indosat Mega Media ( IM2)
merancang dan menerapkan suatu sistem aplikasi IBCS (Integrated Billing &
Customer Service) yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Customer Service
dalam melayani kebutuhan pelanggan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil suatu
rumusan permasalahan, yaitu : apakah penggunaan sistem aplikasi IBCS
(Integrated Billing Customer Service) yang sudah ada dapat meningkatkan kinerja
user terutama untuk Customer Service ?.
Tujuan Penelitian
Tujuan pembahasan tugas akhir ini adalah :
 Menghasilkan model sistem yang dapat digunakan sebagai solusi
masalah pada sistem IBCS (Integrated Billing and Customer
Service) yang sudah ada.
 Mengetahui tingkat pengaruh keterhubungan sistem aplikasi IBCS
(Integrated Billing and Customer Service) di PT.Indosat Mega
Media.
2
 Mengimplementasikan bahasa pemodelan Unified Modelling
Language (UML) dalam proses analisis penggunaan sistem IBCS
(Integrated Billing and Customer Service).
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam suatu proses pengembangan software, analisis dan rancangan telah
merupakan terminologi yang sangat tua. Pada saat masalah ditelusuri dan
spesifikasi dinegoisasikan, dapat dikatakan kita berada pada tahap rancangan.
Merancang adalah menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah, salah
satu tool / model untuk merancang pengembangan software yang berbasis object
oriented adalah UML.
Konsep Objek
Obyek dalam ‘software analysis & design’ adalah sesuatu berupa konsep
(concept), benda (thing), dan sesuatu yang membedakannya dengan
lingkungannya. Secara sederhana obyek adalah mobil, manusia, alarm dan lain
lainnya.Tapi obyek dapat pula merupakan sesuatu yang abstrak yang hidup
didalam sistem seperti tabel, database, event, system messages.Obyek dikenali
dari keadaannya dan juga operasinya. Sebagai contoh sebuah mobil dikenali dari
warnanya, bentuknya, sedangkan manusia dari suaranya. Ciri - ciri ini yang akan
membedakan obyek tersebut dari obyek lainnya.Alasan mengapa saat ini
pendekatan dalam pengembangan software dengan object-oriented, pertama
adalah scalability dimana obyek lebih mudah dipakai untuk menggambarkan
sistem yang besar dan komplek. Kedua dynamic modeling, adalah dapat dipakai
untuk permodelan sistem dinamis dan real time.
Teknik Dasar OOA/D (Object-Oriented Analysis/Design)
Dalam dunia pemodelan, metodologi implementasi obyek walaupun terikat
kaidah-kaidah standar, namun teknik pemilihan obyek tidak terlepas pada
subyektifitas software analyst & designer. Beberapa obyek akan diabaikan dan
beberapa obyek menjadi perhatian untuk diimplementasikan di dalam sistem. Hal
ini sah-sah saja karena kenyataan bahwa suatu permasalahan sudah tentu memiliki
lebih dari satu solusi. Ada 3 (tiga) teknik/konsep dasar dalam OOA/D, yaitu
pemodulan (encapsulation), penurunan (inheritance) dan polymorphism.
a. Pemodulan (Encapsulation)
Pada dunia nyata, seorang ibu rumah tangga menanak nasi dengan
menggunakan rice cooker, ibu tersebut menggunakannya hanya dengan
menekan tombol. Tanpa harus tahu bagaimana proses itu sebenarnya
terjadi. Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker,
sehingga tidak perlu diketahui seorang ibu. Dengan demikian menanak
3
nasi oleh si ibu menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep
information hiding.
b. Penurunan (Inheritance)
Obyek-obyek memiliki banyak persamaan, namun ada sedikit
perbedan. Contoh dengan beberapa buah mobil yang mempunyai
kegunaan yang berbeda-beda. Ada mobil bak terbuka seperti truk, bak
tertutup seperti sedan dan minibus.Walaupun demikian obyek-obyek ini
memiliki kesamaan yaitu teridentifikasi sebagai obyek mobil, obyek ini
dapat dikatakan sebagai obyek induk (parent). Sedangkan minibus
dikatakan sebagai obyek anak (child), hal ini juga berarti semua operasi
yang berlaku pada mobil berlaku juga pada minibus.
c. Polymorphism
Pada obyek mobil, walaupun minibus dan truk merupakan jenis obyek
mobil yang sama, namun memiliki juga perbedaan. Misalnya suara truk
lebih keras dari pada minibus, hal ini juga berlaku pada obyek anak (child)
melakukan metoda yang sama dengan algoritma berbeda dari obyek
induknya. Hal ini yang disebut polymorphism, teknik atau konsep dasar
lainnya adalah ruang lingkup /pembatasan. Artinya setiap obyek
mempunyai ruang lingkup kelas, atribut, dan metoda yang dibatasi.
UML ( Unified Modelling Language )
Meyer
Gamma, et al
Before and after
Frameworks and patterns
Booch
HP Fusion
Booch
Operation descriptions and
EMBLEY
Rumbough
Singleton
classes and high-level
Unified Modeling
Language
OMT
Jacobson
OOSE
Wirfs-Brock
Responsibilities
Gambar 1 Unsur – unsur pembentuk UML
4
Sumber :
Sri Dharwiyanti, Romi Satria Wahono, Pengantar Unified Modelling
Language (UML), Kuliah Umum Ilmu Komputer.com
Copyright © 2003, www.ilmukomputer.com
UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada
fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view dimana
salah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang peran
khusus untuk mengintegrasikan content ke view yang lain.
Design
View
Implementation
View
Use Case
View
Process
View
Deployment
View
Gambar 2 Model 4+1 View
Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang di
deskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentu
dimana sistem akan di uji. View yang berbeda akan menekankan pada aspek
yang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholder
tertentu. Penjelasan lengkap
tentang sistem bisa di bentuk dengan
menggabungkan informasi – informasi yang ada pada kelima view tersebut.
 Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadi
daya tarik bagi end user, analisis dan tester. Pandangan ini mendefinisikan
kebutuhan sistem karena mengandung semua view yang lain yang
mendeskripsikan aspek – aspek tertentu dari rancangan sistem. Itulah
sebabnya use case view menjadi pusat peran dan sering dikatakan yang
mendrive proses pengembangan perangkat lunak.
 Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung fungsi –
fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view ini berisi definisi
komponen program, class – class utama bersama –sama dengan spesifikasi
data, prilaku dan interaksi nya. Informasi yang terkandung di view ini
5
menjadi perhatian para programmer karena menjelaskan secara detail
bagaimana fungsionalitas sistem akan diimplementasikan.
 Implementasi view menjelaskan komponen – komponen fisik dari sistem
yang akan di bangun. Hal ini berbeda dengan komponen logik yang
dideskripsikan pada design view. Termasuk disini diantara nya file exe,
library dan database. Informasi yang ada di view ini relefan dengan
aktifitas – aktifitas seperti manajemen konfigurasi dan integrasi sistem.
 Process view berhubungan dengan hal – hal yang berkaitan dengan
concurrency di dalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskan
bagaimana komponen – komponen fisik di distribusikan ke lingkungan
fisik seperti jaringan komputer dimana sistem akan dijalan kan. Kedua
view ini menunjukan kebutuhan non fungsional dari sistem seperti
toleransi kesalahan dan hal – hal yang berhubungan dengan kinerja.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah Penelitian Lapangan dan penelitian
kepustakaan. Penelitian dilakukan dengan cara mengamati dan menggunakan
secara langsung sistem IBCS (Integrated Billing and Customer Service) di Divisi
Operasional tepatnya pada bagian Customer Service PT. Indosat Mega Media
serta melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang terkait dengan bahan
tulisan. Cara ini dilakukan agar data dan informasi yang didapat sesuai dengan
pembahasan dalam tulisan ini. Studi Pustaka dilakukan sebagai penunjang untuk
menganalisis tulisan yang akan dibuat dengan cara mengumpulkan data dari
literatur, internet dan buku catatan yang berhubungan dengan obyek yang akan
dibahas dalam penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Direktorat Operasi tepatnya di bagian Customer
Service PT Indosat Mega Media yang beralamat di Jl. Kebagusan Raya N0.36
Pasar Minggu Jakarta Selatan .
Langkah – langkah Penelitian
Langkah – langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Analisis Sistem
Melakukan analisis terhadap sistem IBCS (Integrated Billing and
Customer Service) dan menyajikan hasil analisis sistem. Langkah ini
digunakan untuk mengetahui tahapan serta masalah-masalah yang
dihadapi dari penggunaan sistem IBCS (Integrated Billing and Customer
Service) yang sedang berjalan.
6
b. Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini penulis mengumpulkan data primer yaitu data
- data yang sudah ada di perusahaan seperti buku panduan penggunaan
IBCS (Integrated Billing and Customer Service), data mengenai billing
dan collection, data mengenai alur dan prosedur pada customer
service,data laporan bulanan pelanggan yang terblokir, laporan bulanan
kinerja customer service, data tentang perusahaan dan data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari literatur, internet dan buku yang berkaitan dengan
tema yang akan dibahas.
c. Analisis Data
Melakukan deskriptif kualitatif berdasarkan data – data yang
terkumpul dan kemudian menarik kesimpulan. Analisis data yang
digunakan adalah menganalisis penggunaan IBCS (Integrated Billing and
Customer Service) yang akan divisualisasikan dengan suatu metode
tertentu.
d. Perancangan Model Interaksi dan Prototype Aplikasi
Membuat model interaksi antara user dan aktivitas IBCS
(Integrated Billing and Customer Service) secara konseptual dengan
menggunakan metode UML (Unified Modelling Language)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Masalah dan Peluang
Cause & Effect Analysis Matrix ini didapat dari analisis terhadap sistem
yang lama serta wawancara dengan system administrator dan customer service.
7
Tabel 1 Cause and Effect Analysis Matrix
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
Problem
Causes and Effects
1.
Pengguna sistem kesulitan dalam Interface yang ada tidak dapat memberikan
berinteraksi dengan menu billing
kemudahan navigasi bagi pengguna
khususnya menu customer ledger dan
sistem. Pengguna sistem yang baru
billing history.
memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mempelajari cara penggunaan
sistem.
2.
Data tagihan pelanggan pada menu 1. Menu customer ledger tidak terintegrasi
customer ledger dan billing history tidak
dengan menu billing history. Customer
pernah balance.
service
kesulitan
untuk
menginformasikan tagihan pelanggan
jika salah satu menu sedang masalah.
3.
Akses sistem lambat.
3.
Terbatas nya alamat IP untuk
mengakses
sistem.
Pengguna
memerlukan waktu lama untuk
membuka aplikasi dan menu - menu
lain nya.
4. Customer Service mengalami kesulitan 4. Sistem belum menyediakan menu yang
dalam mencari informasi seluruh data
menampilkan
informasi
lengkap
pelanggan lengkap dengan produk yang
pelanggan.Customer service mencari
digunakan.
data produk pelanggan pada sistem
yang lain sehingga talk time customer
service tinggi
5.
Pemblokiran account pelanggan dari 5. Sistem treasury dan sales admin belum
sistem yang tidak semestinya terjadi.
terintegrasi
sehingga
terjadi
pemblokiran account pelanggan karena
data tagihan yang tidak sama antara
treasury dan sales admin. Abandon Call
meningkat diwaktu pemblokiran.
8
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
Opportunity
Causes and Effects
1. Menyediakan informasi yang lengkap 1. Sistem IBCS yang sekarang tidak dapat
mengenai data pelanggan termasuk
menyediakan
informasi
mengenai
produk yang sedang digunakan.
produk apa yang sedang pelanggan
gunakan, data historikal komplain
pelanggan, dan lain sebagainya.
Pengguna khususnya customer service
kesulitan dalam menemukan informasi
lengkap mengenai data pelanggan.
2. Mengintegrasikan sistem treasury dan 2. Sistem IBCS yang sekarang tidak
sales admin.
mengintegrasikan
antara
sistem
treasury dan sales admin sehingga
selalu terjadi kesalahan tagihan yang
menyebabkan
pemblokiran account
pelanggan yang seharusnya tidak
terjadi.
3. Mengintegrasikan menu customer ledger 3. Saat ini sistem IBCS tidak
dan menu billing history
mengintegrasikan
antara
menu
customer ledger dan menu billing
history sehingga jumlah tagihan
pelanggan pada menu tersebut tidak
pernah sama. Hal ini menimbulkan
kesulitan untuk customer service dalam
memberikan
informasi
tagihan
pelanggan.
4. Proses pembukaan blokiran pelanggan 4. Proses pembukaan blokiran pelanggan
oleh sistem
saat ini masih manual yang dilakukan
oleh sales admin sehingga proses
pembukaan blokiran tidak berjalan
dengan efektif karen pelanggan harus
menunggu minimal 3 hari.
Analisis Kebutuhan
Analisis requirements yang dimulai dengan mengidentifikasi
requirements. Requirements tersebut dikelompokkan menjadi functional dan
9
nonfunctional requirements. Functional requirements mencakup fungsi-fungsi
atau layanan-layanan yang harus disediakan oleh sistem. Nonfunctional
requirements adalah hal-hal atau fitur-fitur lain (bukan fungsi atau layanan) untuk
menunjang fungsionalitas dan utilitas sistem.
Tabel 2 Functional dan Non-Functional Requirements
No.
Functional Requirements
Non-Functional Requirements
1
Mencatat pembayaran tagihan
pelanggan
Sistem mudah dipelajari dan
digunakan
2
Mencatat keluhan pelanggan
Interface yang user-friendly
untuk mengurangi human error
3
Memberikan fasilitas update
terhadap pencatatan komplain
pelanggan
Mempunyai maintenance service
yang berkesinambungan
3
Menampilkan daftar pelanggan
terblokir
Sistem yang baru mempunyai
data-data yang aktual dan akurat
4
Menampilkan data pelanggan
Meningkatkan response time
dengan urutan tertentu misal :
nama,id pelanggan, alamat, no
telephone, dan jenis produk yang
diambil.
5
Memberikan laporan pelanggan
tentang daftar pelanggan
aktif,closed dan block.
6
Data pelanggan yang ada
konsisten
Model Proses Sistem Baru


Dalam sistem ini ada 4 jenis pengguna yaitu :
Administrator sistem (System admin)
Administrator sistem merupakan aktor yang bertugas untuk menjaga agar
sistem menjalankan semua fungsinya dengan baik. Yang termasuk dalam
administrator sistem adalah orang-orang yang diberi wewenang oleh
system owner untuk melakukan maintenance terhadap sistem. Peran
System admin ini diatur oleh manager IT.
Customer Service
10


Customer Service menggunakan sistem untuk melakukan layanan
pelanggan yang meliputi : memberikan informasi, memberikan solusi dan
membuat laporan komplain.
Treasury
Treasury merupakan bagian keuangan menggunakan sistem untuk
melakukan proses restitusi, proses collection, dan proses double billing.
Sales Admin
Sales Admin bagian dari divisi customer admin and sales, menggunakan
sistem untuk melakukan proses adjustment, validasi pelanggan baru,
aktifasi pelanggan baru, proses pemberhentian langganan, proses
perubahan data pelanggan, proses blokiran dan proses pembukaan blokiran
<<include>>
Monitoring Aplikasi
Menyediakan Laporan
Memperbaiki Gangguan
System
Administrator
Aktifasi Pelanggan Baru
Update Aplikasi
<<include>>
Menerima Keluhan
Validasi Pelanggan Baru
Login
Customer Service
Memberikan Informasi
<<include>>
Proses Adjustment
Membuat Laporan Komplain
Sales Admin
Proses Perubahan data/produk
Melakukan Eskalasi
Cek Tiket Komplain
Memproses Restitusi
Melakukan Proses Koleksi
Proses Pembatalan Berlangganan
Melakukan Pembukaan
Pemblokiran
Melakukan Pemblokiran
<<include>>
<<include>>
<<include>>
Treasury
Memproses Double Billing
Informasi ke Customer Service
Cek Data Blokiran
Gambar 5.13 Use Case Diagram Sistem Baru
11
Spesifikasi Aplikasi yang digunakan
Spesifikasi dari aplikasi yang digunakan akan ditunjukan pada tabel
dibawah ini :
Sistem Operasi :
Windows Server 2000
Web Server
:
Gerun (java)
Database
:
Oracle 8
Web Browser
:
Internet Explorer, Netscape
Teknologi
:
JVP (Java Server Page)
Menu Billing History
Menu Billing History menampilkan rincian pembayaran pelanggan setiap
bulan khusus untuk pelanggan Dial-Up.
12
Gambar 5 Tampilan Menu Billing History
Menu Customer Ledger
Menu Customer Ledger menampilkan rincian pembayaran pelanggan
setiap bulan khusus untuk pelanggan Cable Internet yang merupakan produk
unlimited.
13
Gambar Tampilan Menu Customer Ledger
Tampilan Menu Security
Tampilan Menu Ubah Password
Menu Ubah Password digunakan untuk merubah password koneksi
internet pelanggan sesuai dengan permintaan pelanggan.
Gambar 5.19 Tampilan Menu Ubah Password
14
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis dan pembahasan dari tesis ini
adalah :
1.
Masih ada kekurangan pada sistem aplikasi IBCS (Integrated Billing
and Customer Service) terutama pada fungsionalitas billing. Dimana
pada sistem aplikasi ini masih terdapat kesalahan double tagihan
pelanggan dimana masalah ini timbul karena tidak ada menu
tambahan untuk verifikasi tagihan pelanggan pada sistem aplikasi ini
yang dapat mencegah masalah ini terjadi.
2.
Tidak ada
keterhubungan antara treasury dan sales admin,
menyebabkan keterlambatan informasi tagihan akhir sehingga terjadi
masalah pemblokiran pelanggan yang seharusnya tidak terjadi.
Masalah tersebut menyebabkan abandon call meningkat pada
customer service, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan kinerja
customer service yang menunjukan meningkatnya abandon call pada
musim blokiran diminggu pertama setiap bulannya.
3.
Tidak ada menu untuk cek tiket komplain sehingga eskalasi masalah
tidak dapat langsung diselesaikan oleh bagian terkait, hal tersebut
menyebabkan penyelesaian masalah yang cukup lama dan
berdampak pada talk time pelanggan dengan customer service cukup
tinggi, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan customer service
yang menunjukan belum tercapai target pencapaian talk time yang
seharusnya
Meskipun masih terdapat kekurangan pada sistem ini, menimbang masih
ada keuntungan yang diperoleh maka pengembangan sistem aplikasi berbasis web
ini masih layak untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan model sistem baru
yang didapat dari hasil analisis sistem lama.
SARAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, masih perlu dibuat activity
diagram untuk memodelkan proses bisnis dan langkah-langkah aktivitas pada
system model baru dan lebih baik lagi jika diteruskan dengan perancangan model
sistem baru.
15
DAFTAR PUSTAKA
Adi Nugroho, 2002, Analisis dan Perencangan Sistem Informasi dengan
Metodologi Berorientasi Objek, Informatika, Bandung.
Adi Nugroho, 2005, Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,
Informatika, Bandung.
Ahmad Hoirul Basori,Tutorial Rational Rose, Kuliah Umum IlmuKomputer.com,
Copyright © 2003 IlmuKomputer.com
Djon Irwanto, S.Kom., MM, 2005, Perancangan Object Oriented Software
dengan UML, C.V Andi Offset, Yogyakarta.
Martin Fowler, 2000, UML Distilled Second Edition A Brief Guide To The
Standard Object Modelling Language.
Munawar, 2005, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sapri Sutisna, Pengenalan Unified Modelling Language/UML Bagian I, edisi
28, www.gematel.com
Sri Dharmayanti, Romi Satria Wahono, Pengantar Unified Modelling
Language(UML), www.ilmukomputer.com
Suhendar, A., Gunadi, Hariman., 2002, Visual Modelling Menggunakan UML
dan Rational Rose, Informatika, Bandung
PT. Indosat Mega Media, 2002, Billing and Collection, Jakarta.
PT. Indosat Mega Media, 2002, Integrated Billing and Customer Service,
Jakarta.
www.indosatm2.com
http://www.uml.org
www.staffsite.gunadarma.ac.id
16
Download