disini - Library Binus

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa adalah salah satu poin yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Karena dengan bahasa kita dapat berkomunikasi dengan sesamanya dan bahasa
merupakan sumber daya bagi kehidupan manusia. Apabila bahasa yang kita gunakan
dapat dimengerti orang lain, maka komunikasi akan berjalan lancar. Sebaliknya, apabila
bahasa yang kita gunakan tidak dapat dimengerti oleh orang lain, maka komunikasi akan
sulit terjalin.
Menurut Dardjowidjojo (2010:18) mengenai makna bahasa adalah sebagai
berikut :
“ Pada aliran linguistik mana pun bahasa selalu dikatakan memiliki tiga
komponen: sintatik, fonologi, dan semantik. Komponen sintaksis menangani
ihwal yang berkaitan dengan kata, frasa dan kalimat. Studi tentang kata, seperti
telaah tentang bagaimana kata dibentuk dan diturunkan, umumnya ditangani
dalam suatu tataran yang dinamakan morfologi.”
Bahasa digunakan sebagai penyampai pikiran, ide, keinginan kepada orang lain,
agar orang tersebut mengerti apa yang kita maksud. Bahasa sangat berperan penting bagi
kehidupan manusia. Sebagai mahluk sosial, manusia sangat membutuhkan orang lain.
Untuk menyambung komunikasi antar manusia maka diperlukan bahasa. Dengan
demikian fungsi bahasa adalah alat untuk menyampaikan maksud keinginan kepada
seseorang baik secara lisan maupun tulisan.
Bahasa sangat bervariasi. Setiap budaya atau negara mempunyai bahasa khas nya
masing-masing. Indonesia sendiri mempunyai berbagai macam suku yang mempunyai
Bahasa daerahnya masing-masing. Bahasa yang kita gunakan semenjak lahir disebut
dengan bahasa ibu. Dalam mempelajari suatu bahasa, kita menemukan tata bahasa. Tata
bahasa tersebut setiap bahasa pastinya berbeda-beda.
1
2
Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan dalam stuktur
bahasa. Stuktur bahasa itu meliputi bidang-bidang bunyi, bentuk, kata, dan kalimat serta
makna. Dengan kata lain bahasa meliputi bidang-bidang fonologi, morfologi, dan
sintaksis (Keraf, 1994:27).
Dalam susanan kata bahasa Jepang, terdapat enam bagian jenis kata yaitu
partikel (joshi), adjektiva (keiyoushi), adverbia (fukushi), nomina (meishi), verba
(doushi), kopula (joudoushi). Dalam penelitian ini penulis akan mengambil tiga kata
yang berasal dari verba yaitu sumu 「住む」, kurasu「暮らす」dan ikiru 「生きる」.
Verba sendiri berarti kelas kata yang berfungsi sebagai predikat dalam beberapa bahasa
lain, verba mempunyai ciri morfologis seperti ciri kala, aspek, persona atau jumlah.
Sebagian besar verba mewakili unsur semantik perbuatan, keadaan atau proses. Dalam
Buku Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang (Dedi Sutedi, 2003:47) berdasarkan
konjugasinya verba dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok I atau godan
(五
段), kelompok II atau ichidan (一段), dan irregular. Sedangkan secara semantik verba
dibagi menjadi lima jenis, yaitu verba stative, verba continual, verba puntual, verba nonvolitional dan verba movement.
Dalam buku Pengantar Linguistik Bahasa Jepang (Shimizu 2004:45), verba
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Jidoushi (intransitif), Tadoushi (transitif) dan Shodoushi.
Verba intransitif sendiri adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek atau kata kerja
yang tidak berobjek. Sedangkan verba transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek.
Dalam Bahasa jepang banyak kata yang mempunyai kemiripan makna, namun
dalam penggunaanya dalam kalimat berbeda. Contohnya adalah verba sumu「住む」
kurasu[暮らし], ikiru「生きる」. Dalam Bahasa jepang empat verba tersebut
mempunyai makna “hidup”. Dalam pemakaian dalam kalimat keempat verba tersebut
mempunyai arti “hidup” yang berbeda. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui
arti “hidup” yang dimaksud, agar terhindar dari kesalahan penggunaan dan pengartian
kalimat.
Setelah melihat uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai verba sumu, kurasu, ikiru yang memiliki pengertian yang sama, yaitu “hidup”
3
tetapi memiliki perbedaan dalam cara penggunaanya dalam kalimat Bahasa jepang. Oleh
karena itu, penulis menggunakan sumber data berupa novel Oshin volume 1 sampai
dengan 4 karangan Sugako Hashida. Alasan penulis menggunakan novel tersebut karena
di dalam novel Oshin terdapat banyak unsur-unsur kehidupan.
1.2. Masalah Pokok
Permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam penelitian ini adalah
perbedaan makna pada verba ikiru, kurasu dan sumu pada novel Oshin Volume 1 sampai
dengan 4 karangan Sugako Hashida.
1.3. Formulasi Permasalahan
Penulis akan meneliti persamaan dan perbedaan makna yang ada di dalam verba
sumu, kurasu, ikiru. Dikarenakan verba tersebut mempunyai kesamaan arti, maka sering
kali terjadi kesalahan penggunaan dalam sebuah kalimat.
1.4. Ruang Lingkup Permasalahan
Penulis akan membahas penggunaan verba sumu, kurasu, ikiru, dalam novel
Oshin Volume 1 sampai dengan 4 karangan Sugako Hashida yang di terbitkan pada
tahun 1983.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini agar penulis dan pembaca lebih memahami dalam
mengenali perbedaan makna dalam verba sumu, kurasu, ikiru. Serta dapat mengatahui
penggunaan yang tepat dalam sebuah kalimat. Manfaat yang diharapkan penulis dari
penelitian ini adalah menambah referensi yang berkaitan tentang bidang linguistik dan
juga dapat menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca akan penggunaan dan
pengertian dari verba sumu, kurasu, ikiru.
4
1.6. Tinjauan Pusataka
Saat penulis menentukan untuk mengambil tema perbedaan makna verba ikiru,
kurasu, sumu, belum ditemukan penelitian yang sama dengan yang penulis teliti di
lingkungan Fakultas Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara. Akan tetapi, dapat
ditemukan penelitian jurnal internasional yang membahas tentang perbedaan makna,
namun memakai verba yang berbeda. Jurnal tersebut berjudul “A Semantic Analysis of
the synonyms Negau dan Nozumu” oleh Takahashi Keisuke. Di dalam penelitian
tersebut Takahashi Keisuke menjelaskan tentang sinonim dari Negau dan Nozumu dan di
analisa secara semantik.
Selain itu, penulis juga menemukan beberapa penelitian, salah satunya adalah studi
perbandingan antara verba hidup dalam bahasa Korea dan Jepang yang mempunyai
makna sama. Penelitian tersebut berjudul “日本ごと韓国語のいわゆる生活を表す動
詞 の意味の対照「生きる」「住む」「暮らす」「 살다」「 지내다」”yang
ditulis oleh Kim-Ok Yeong.
Suci Ariyani (2011) juga melakukan penelitian perbandingan verba berupa skripsi
S1 yang berjudul Analisis Penggunaan Verba Shimeru dan Tojiru dalam kalimat Bahasa
Jepang.
Download