MODUL DELAPAN KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK

advertisement
MODUL DELAPAN
KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK
Munculnya karya klasik Walter Lippmann, Public Opinion pada 1922, mengenai hubungan
komunikasi dengan politik mulai membangkitkan keingintahuan lebih dalam para ilmuwan
sosial maupun para praktisi politik, dan para jurnalis.
Opini publik sangat menekankan peran keluarga, kelompok, dan partai politik dalam
pembentukan opini. Namun, terkait dengan itu pula adalah teknik, saluran, dan media
komunikasi yang digunakan.
Untuk lebih memahami opini publik, maka penting untuk mengetahui tentang komunikasi
politik.
1.
Definisi Komunikasi
Saat ini, banyak sekali definisi mengenai komunikasi, bergantung pada titik pandangnya.
Di mana komunikasi diartikan sebagai: pengalihan informasi untuk memperoleh
tanggapan, pengorganisasian makna antara seseorang dan khalayak, penyesuaian
pikiran, penciptaan perangkat simbol bersama di dalam pikiran para peserta, pengalihan
informasi dari satu orang atau kelompok kepada yang lain, terutama dengan
menggunakan simbol, dst.
Ada kesamaan dalam beberapa definisi-definisi tersebut, yaitu penekanan pada
pembagian sesuatu di antara orang-orang –informasi, gagasan perilaku, pengertian,
pengalaman internal, dsb.
Menurut Dan Nimmo, komunikasi adalah proses interaksi sosial yang digunakan orang
untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang
berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol.
Menurut Dean Barlund, komunikasi memiliki sifat:
-
Dinamis
-
Berkesinambungan
-
Sirkular
-
Tak dapat diulang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Leni Amril
OPINI PUBLIK
1
-
Tak dapat dibalikan
-
Kompleks
Sebagai proses, komunikasi tidak memiliki titik bertolak, tiada henti, yang meliputi
interpretasi personal, pertukaran sosial, dan politik.
2.
Komunikasi Politik
Komunikasi politik melintasi berbagai disiplin dan dibesarkan secara multidisipliner.
Setiap disiplin ilmu menyumbangkan fokus telaah yang kemudian menjadi pokok bahasan
dalam komunikasi politik:
-
Antropologi dan Sosiologi:
Yang mempelajari sosiolinguistik dan simbolisme memberikan dasar bagi studi
bahasa politik
-
Psikologi dan Psikologi Sosial:
Memberikan landasan untuk studi efek pesan politik, konstruk politik, dan
sosialisasi politik.
-
Retorika:
Menyediakan metode historis, kritis, dan kuantitatif untung menganalisis retorika
politik
-
Ilmu Politik:
Melandasi studi perilaku pemilih dan pemimpin politik
-
Sibernika:
Memberikan pendekatan sistem untuk memandang komunikasi politik secara
holistik
-
Filsafat eksistensialisme dan fenomenologi:
Melahirkan teori kritis dalam komunikasi politik
Sumbangan berbagai disiplin ilmu ini mempunyai akibat ganda.
Pada satu sisi
memperkaya bidang kajian, namun pada sisi lain mengaburkan batas-batas disiplin
komunikasi politik.
Definisi Komunikasi Politik
Fagen:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Leni Amril
OPINI PUBLIK
2
Communicatory activity condisered political by virtue of its consequences, actual
and potential, that it has for the fungctioning of political system.
Meadow:
Political communication refers to any exchange of symbols or messages that to a
significant extent have veen shaped by or have consequences for the political
system.
Menurut Meadow, banyak aspek kehidupan politik dapat dianalisis secara
komuniaksi.
Dan Nimmo:
Communication (activity) concidered political by virtue of its consequences (actual
and potential) which regulate human conduct under the condition of conflict).
Dan Nimmo menyebutkan cakupan komunikasi politik yang terdiri atas:
o
Komunikator politik
o
Pesan politik, termasuk Persuasi politik
o
Media komunikasi politik
o
Khalayak komunikasi politik
o
Akibat-akibat komunikasi politik.
Komunikator politik bagaimana mengidentifikasi mereka dan apa peran yang
mereka mainkan, bagaimana mengidentifikasi mereka dan apa pesan yang
mereka mainkan.
Pesan-pesan politik pada permainan bahasa untuk kepentingan politik. Ada tiga
jenis penggunaan bahasa untuk mempengaruhi dan meyakinkan publik, yaitu
propaganda, periklanan, dan retorika politik.
Media politik, baik yang bersifat interpersonal, organisasional, maupun massa.
3.
Komunikasi Politik – Opini Publik
Sebagaimana dikemukan di atas, komunikasi didefinisikan sebagai interaksi sosial yang
digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia
(yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra melalui simbol-simbol.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Leni Amril
OPINI PUBLIK
3
Makna berbagai hal bagi orang-orang timbul dari tindakan bersama yang dilakukan oleh
orang-orang itu. Tindakan itu berupa pengamatan berbagai hal dan penempatan arah
perbuatan berdasarkan interpretasi personal.
Ada tiga jenis yang diamati orang:
1. Objek fisik yang beraneka ragam
2. Objek sosial, baik oranglain maupun dirinya sendiri
3. Objek abstrak, seperti gagasan, ajaran, perasaan, dan keinginan.
Orang mempersepsi objek-objek ini sebagai tanda, isyarat, dan petunjuk.
Dengan
mengamati tanda (mis. lampu/rambu lalu lintas), isyarat (kedipan mata, mimik lainnya),
dan petunjuk (ucapan yang dikatakan, dsb) tersebut, mereka menciptakan makna
berbagai objek.
Melalui simbol, diucapkan atau tidak, dituliskan atau tidak, orang
bertukar atau berbagi citra lalu menciptakan makna-makna yang baru.
Makna menurut Dean Bearnlund adalah sesuatu yang diciptakan, ditentukan, diberikan,
dan bukan sesuatu yang diterima.
Jadi, komunikasi bukanlah suatu reaksi terhadap
sesuatu, juga bukan interaksi dengan sesuatu, melainkan suatu transaksi yang di
dalamnya orang menciptakan dan memberi makna untuk menyadari tujuan-tujuan orang
itu.
a. Politik dan Komunikasi Politik
Sebagaimana komunikasi, terdapat berbagai macam definisi tentang politik. Politik oleh
Harold D. Lassweell dirumuskan sebagai: siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana
(who gets what, when, and how). Politik juga dirumuskan sebagai pembagian nilai-nilai
oleh yang berwenang (David Easton), kekuasaan dan pemegang kekuasaan (G.E.G.
Catlin), pengaruh (Edward C. Banfield), tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan
dan atau memperluas tindakan lainnya (Michael Weinstein).
Kesemua pandangan yang beragam itu, ada persesuaian umum bahwa politik mencakup
sesuatu yang dilakukan orang, dengan kata lain, politik adalah kegiatan. Apakah kegiatan
ekonomi, keagamaan, sosial, dsb.
Pengertian politik yang digunakan di sini hanyalah definisi konvensional, untuk
mengartikan politik sebagai kegiatan orang secara kolektif yang mengatur perbuatan
mereka di dalam kondisi kondisi konflik sosial. Politik seperti halnya komunikasi, adalah
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Leni Amril
OPINI PUBLIK
4
proses. Seperti juga komunikasi, politik melibatkan pembicaraan. Politik adalah kegiatan
berkomunikasi antara orang-orang.
Banyak aspek kehidupan politik dapat dilukiskan
sebagai komunikasi.
b. Opini Publik
Sebagaimana definisi komunikasi dan politik, definisi opini publik juga berlimpah. Opini
publik adalah kumpulan pendapat orang mengenai hal ihwal yang mempengaruhi atau
menarik minat komunitas (James Bryce), cara singkat untuk melukiskan kepercayaan
atau keyakinan yang berlaku di masyarakat tertentu bahwa hukum-hukum tertentu
bermanfaat (A.V. Dicey), suatu gejala dan proses kelompok (Bentley), dan opini pribadi
orang-orang yang oleh pemerintah dianggap bijaksana untuk diindahkan (V.0. Key).
Ada kekeliruan-kekeliruan tentang opini publik, yaitu:
1.
Kecenderungan untuk mempersonifikasikan opini publik sebagai suatu jiwa yang
lebih penting daripada pengungkapan berbagai kelompok tentang berbagai
masalah, yang mendasari pandangan yang beraneka itu adalah suatu ‘suara
rakyat’ tunggal.
2.
Kecenderungan
untuk
mempersonifikasikan
publik
sebagai
“mahluk
superorganik…memutar tatapannya sekarang ke sini, lalu ke sana, sambil
menetapkan dan mengutarakan opininya.
3.
Mengidentifikasikan opini satu kelompok di alam masyarakat sebagai opini
semua orang, logika keliru tentang ‘bagian dari keseluruhan).
4.
Percakupan parsial ungkapan bahwa perseorangan-perseorangan dengan minat
tertentu merupakan keseluruhan publik.
5.
Opini publik sebagai keberadaan tersendiri yang ideasional atau hakikat yang
meliputi pikrian setiap orang dengan cara yang tak tampak.
6.
Opini publik dianggap sebagai hasil sampingan dari interaksi di antara kelompokkelompok , sementara mengabaikan kemungkinan bahwa anggota suatu
kelompok bahkan bisa tidak sama pandangannya dengan yang dinyatakan oleh
pemimpinnya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Leni Amril
OPINI PUBLIK
5
Download