Abstract - Repository Universitas Gunadarma

advertisement
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU
PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2009 – 2011
Febrina Gusnedy (20208495)
[email protected]
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Abstract
The financial statements as an information would be helpful if the
information it contains are provided on time to decision makers before it loses its
capacity information in influencing decision-making. Punctuality is one of the
most important factors in the presentation of relevant information. The purpose of
this study is to analyze the factors - factors of profitability, liquidity and size of
the company to timely reporting of financial statements.
The research method used in this study was purposive sampling company
incorporated in the LQ-45 index listed in the Indonesia Stock Exchange. The
sample used in this study, 84 companies with a three-year study period, namely in
2009, 2010, and 2011. The method of analysis used logistic regression was
significant at the 5 percent level.
The results of hypothesis testing showed that of the three variables in the
test timeliness, namely profitability, liquidity, liquidity and firm size are the only
significant effect on the timeliness of financial reporting. While profitability and
firm size had no significant effect on the timeliness of financial reporting.
Simultaneously profitability, liquidity and firm size significantly influence the
timeliness of financial reporting.
Keywords : Timeliness, Financial Reports, Profitability, Liquidity, LQ-45 index.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi keuangan
suatu perusahaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan untuk digunakan oleh
pihak – pihak yang berkepentingan guna sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
suatu keputusan ekonomi. Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor terpenting dalam
penyajian informasi yang relevan. Pelaporan keuangan merupakan cara lain dari laporan
keuangan dalam menyampaikan informasi – informasi dan pengukuran secara ekonomi
mengenai sumber daya serta kinerja suatu perusahaan kepada pihak – pihak yang
berkepentingan terhadap informasi tersebut.Laporan keuangan harus disampaikan tepat
waktu untuk menghindari hilangnya relevansi informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan tersebut agar keputusan – keputusan ekonomi dapat sesegera mungkin di ambil.
Setiap perusahaan diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah di audit
paling lambat dalam waktu 90 hari atau akhir bulan ketiga setelah tahun buku berakhir sesuai
dengan ketentuan Bapepam Nomor X.K.2.
Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat penting bagi tingkat
pemanfaatan dan nilai dari laporan tersebut, semakin singkat jarak waktu antara akhir peiode
akuntansi dengan tanggal penyampaian laporan keuangan maka makin banyak manfaat yang
diperoleh dari laporan keuangan. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan penting bagi
tingkat manfaat laporan tersebut, sebaliknya manfaat laporan keuangan akan berkurang jika
tidak di sampaikan segera mungkin atau tidak disampaikan dengan tepat waktu.
Owusu dan Ansah (2000), menjelaskan bahwa ketepatan waktu dalam laporan
keuangan merupakan karakteristik signifikan dari informasi akuntansi sehingga informasi
yang usang kurang bermanfaat untuk pelaku pasar dalam proses pembuatan keputusan
investasi mereka. Keterlambatan pelaporan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Para investor akan menanggapinya sebagai sinyal buruk
atas kondisi perusahaan.
Setiap perusahaan yang go public memiliki kewajiban dalam penyampaian laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang telah ditetapkan dan telah
diaudit tepat waktu. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang
dirancang untuk memberikan informasi kepada para calon investor, calon kreditur dan
pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan bisnis. Peraturan mengenai
penyampaian laporan keuangan ini diatur pada Undang-undang (UU) No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan
laporan berkala dan laporan insidentil lainnya kepada Bapepam. Peraturan Bapepam Nomor
X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan
Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya
pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dan dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan
tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai
keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan.
Pada Bursa Efek Indonesia suatu pengelompokan perusahaan berdasarkan tingkat
likuiditas yang tinggi yang disebut Indeks LQ-45, dimana perusahaan yang tergabung dalam
indeks LQ-45 tersebut merupakan perusahaan yang memiliki kategori tertentu sesuai
kebijakan dari Bursa Efek. Indeks LQ-45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (Liquid)
tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas,
seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar.
Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham
yang masuk dalam penghitungan Indeks LQ-45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi
atas pergerakan urutan saham-saham yang digunakan dalam penghitungan Indeks.
Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari
dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi Indeks LQ-45,
maka saham tersebut dikeluarkan dari penghitungan Indeks dan diganti dengan saham lain
yang memenuhi kriteria.
Owusu-Ansah (2000) meneliti ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang
ada di Zimbabwe, yang menguji variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing
(kecepatan), item luar biasa, bulan dari akhir tahun keuangan, kompleksitas operasi
perusahaan dan umur perusahaan. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa
ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir
tahun keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran
perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan dan audit reporting lead time mempengaruhi
kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awalnya, tetapi hanya ukuran
perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akhir tahun
yang telah diaudit.
Awaliawati dan Suharli (2006) yang meneliti faktor – faktor ketepatan waktu seperti :
Likuiditas, Profitabilitas, kepemilikan public dan penggunaan jasa audit dari kantor akuntan
besar. berdasarkan hasil dari hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas, profitabilitas dan
kantor akuntan besar secara signifikan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan. Sedangkan kepemilikan publik tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
Sistya Rahmawati (2008) meneliti faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi
audit delay dan timeliness. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa factor internal yang
mempengaruhi audit delay adalah size perusahaan dan factor eksternalnya ukuran kantor
akuntan public. Sedangkan faktor profitabilitas, solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit
delay. Faktor internal yang mempengaruhi timeliness adalah size perusahaan dan solvabilitas
sedangkan faktor eksternalnya seperti ukuran kantor akuntan public dan internal auditor
tidak mempunyai pengaruh terhadap timeliness.
Luluk Muhimatul Ifada (2009) meneliti lima faktor – faktor ketepatan waktu pada
perusahaan manufaktur yaitu : DER,
ukuran perusahaan, Profitability, konsentrasi
kepemilikan pihak dalam dan luar serta umur perusahaan. Dari hasil penelitian tersebut
menunjukkan Variabel ukuran perusahaan dan Insider Ownership (INSIDER) secara
signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan
manufaktur. Sedangkan DER, ROA, OUTCON, dan AGE secara signifikan tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur.
Menurut Abdul Kadir (2011) berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, pos pos luar biasa, umur perusahaan secara
statistik tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan
kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara statistic berpengaruh secara
signifikan terhadap ketepatan waktu penyerahan laporan keuangan.
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat beberapa perbedaan pada peneliti untuk
variabel penelitian yang sama, sehingga penelitian ini akan melakukan pengujian kembali
mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan di Indonesia, khusus nya perusahaan yang termasuk dalam LQ-45 yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta ( BEJ ) periode 2009, 2010, dan 2011. Faktor – faktor yang akan di uji
dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor – faktor profitabilitas,
likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan .
Ketepatan Waktu ( timeliness )
Ketepatan waktu merupakan batasan penting pada publikasi laporan keuangan.
Akumulasi, peringkasan, dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan
secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai.
Ketepatan waktu menunjukan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu
yang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya
mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai. Ketepatan waktu juga
menunjukan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi
pelaporan informasi. Informasi yang tepat waktu dipengaruhi kemampuan manajer dalam
merespon setiap kejadian atau permasalahan. Apabila informasi tidak disampaikan dengan
tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi
kualitas keputusan. Informasi tidak dapat dikatakan relevan jika tidak tepat waktu, sebelum
informasi kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi keputusan maka sebaiknya informasi
harus sudah tersedia pada saat pengambilan keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin
relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu. Informasi
mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke
pemakai laporan keuangan.
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat
menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya.
Mamduh dalam (Yuka, 2009) menjelaskan profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal saham
tertentu. Sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Semakin besar rasio profitabilitas, semakin
baik pula kinerja perusahaan sehingga perusahaan akan cenderung tepat waktu untuk
memberikan informasi tersebut pada pihak lain yang berkepentingan.
Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban financial jangka pendek tepat waktu. Likuiditas perusahaan ditunjukkan
oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi
kas, surat berharga, piutang, dan persediaan.
Hilmi dan Ali dalam Wahyu Adhy (2010) menemukan bukti empiris bahwa likuiditas
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Perusahaan
yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendek nya. Hal ini
merupakan berita baik sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung lebih tepat
waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Ukuran Perusahaan ( size )
Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran suatu
perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah
tenaga kerja dan sebagainya. Selain itu ukuran perusahaan juga disebabkan oleh ketersediaan
informasi yang dipublikasikan. Jumlah informasi yang dipublikasikan untuk perusahaan akan
meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran perusahaan. Perusahaan besar akan
cenderung lebih banyak disorot oleh masyarakat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Oleh
karena itu perusahaan besar akan lebih cenderung menjaga image perusahaannya dimata
masyarakat dibandingkan perusahaan kecil.
Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di
dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya
informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Made
Gede dalam (Luciana Spica dan Lucas Setiady, 2006) berdasarkan penelitiannya
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan dan memiliki
hubungan positif dalam penyampaian laporan keuangan.
Hipotesis
H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
H3 : Ukuran perusahaan (Size) berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
H4 : Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
Kerangka Teoritis / Model Penelitian
Profitabilitas
H1
Ketepatan
Likuiditas
Waktu
H2
H4
Ukuran
Perusahaan
H3
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel
Variabel Dependen, yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu.
Dimana kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk perusahaan
yang tepat waktu. Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian adalah
profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan.
1. ketepatan waktu pelaporan keuangan
Ketepatan waktu diukur dengan dummy varibel, dimana kategori 1 untuk perusahaan
yang tepat waktu dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu. Perusahaan di
kategorikan terlambat jika laporan keuangan dilaporkan setelah tanggal 31 Maret, sedangkan
perusahaan yang tepat waktu adalah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan
sebelum tanggal 1 April.
2. Profitabilitas
Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas dalam penelitian ini
adalah return on asset (ROA) seperti yang digunakan oleh beberapa peneliti yang memiliki
hasil berbeda di dalam penelitiannya. Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk
mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan cara
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Besarnya ROA diketahui dengan membandingkan
laba bersih setelah pajak dan rata-rata total aktiva (Ang, 1997) dalam penelitian Rini
Dwiyanti, 2010. Profitabilitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Laba Bersih
ROA =
x 100 %
Total Asset
3. Likuiditas
Variabel ini dihitung dengan menggunakan Current Ratio (CR) yang merupakan rasio
untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya pada saat jatuh tempo. Current Ratio (CR) merupakan perbandingan dari aktiva
lancar dengan utang lancar. Rasio likuiditas ini dapat dihitung sebagai berikut:
Aset Lancar
CR=
x 100 %
Kewajiban Lancar
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar atau kecilnya sampel perusahaan yang digunakan. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari
total nilai aktiva, total penjualan, jumlah tenaga kerja. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan
diukur dengan menggunakan total asset.
Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aset, total penjualan,
kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut
maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan
diproksikan dengan menggunakan Ln total asset. Penggunaan natural log (Ln) dalam penelitian
ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini yaitu perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45
selama periode 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Januari 2012 . Metode pengambilan
sampel adalah metode purposive sampling, dimana populasi yang akan dijadikan sampel
penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel: pertama, perusahaan yang
bergabung dalam indeks LQ-45 periode 1 Agustus 2009 – 31 Januari 2012 secara berturut –
turut. Kedua, mempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 2009, 2010 dan 2011 secara
berturut - turut. Ketiga, perusahaan yang tergabung kedalam indeks LQ-45 bukan merupakan
sektor industry perbankan.dan keempat, menampilkan data tanggal penyampaian laporan
keuangan untuk periode 2009, 2010 dan 2011.
Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder eksternal yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, Data untuk penelitian ini diperoleh
dari laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data tersebut meliputi data laporan keuangan tahunan perusahaan periode 2009, 2010, dan 2011
melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Statistik deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan variabel-variabel dalam
penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean), nilai ekstrim yaitu nilai
maksimum dan minimum serta standar deviasi. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi
profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan maka akan diketahui nilai maksimum, nilai
minimum, rata – rata (mean) dan standar deviasi setiap variabel.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan secara uji multivariate dengan menggunakan regresi
logistik. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel profitabilitas,
likuiditas dan ukuran perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Model Regresi Logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
TL
=  0 + 1ROA +  2CR +  3 LnTA + 
Ln
1-TL
Dimana :
TL
: Dumy Variabel Ketepatan
Ln
1 - TL
ROA
CR
LnTA

Waktu ( 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk
perusahaan yang tepat waktu ).
: Profitabilitas
: Likuiditas
: Ukuran Perusahaan
: Variabel Gangguan
a. Menilai Kelayakan Model Regresi
Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi logistik
yang akan digunakan. Pengujian kelayakan model regresi logistic dilakukan dengan
menggunakan Goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah
uji Homser and Lemeshow. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan jika probabilitas <
0,05 maka H0 ditolak.
b. Penilaian Keseluruhan Model (overall model fit)
Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model regresi (overall model fit).
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada
awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number =
1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal dengan nilai
–2LL pada langkah
berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesakan fit dengan data (Ghozali, 2001)
dalam penelitian Rini Dwiyanti.
c. Pengujian R2 (Model Summary)
Dalam regresi logistic, model summary sama dengan pengujian R2 pada persamaan
regresi linear. Tujuan dari model summary yaitu untuk mengetahui seberapa besar kombinasi
variabel independen profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan mampu menjelaskan
variasi variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.
d. Menguji Hipotesis Secara Simultan (Omnibus Test of Model Coefficient)
Pengujian secara simultan dilakukan untuk menguji apakah variabel – variabel
independent yang terdiri dari profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama
– sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan.
e. Menguji koefisien Regresi
Dalam pengujian koefisien regresi perlu memperhatikan beberapa hal berikut: pertama,
tingkat signifikasi (α) yang digunakan sebesar 5 persen. Mason (1999) dalam Rini Dwiyanti
(2010) menyatakan bahwa tidak terdapat satu level signifikansi yang dapat diaplikasikan
untuk semua pengujian. Kedua, kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada
signifikan p-value (probabilitas value). Jika p-value > α, maka hipotesis alternatif ditolak,
sebaliknya jika p-value < α maka hipotesis alternative diterima.
Tabel 1
Perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dalam menyampaian
laporan keuangan periode 2009 – 2011
Tahun Penelitian
Kategori
2009
2010
2011
Jumlah
pesentase
jumlah
persentase
jumlah
persentase
Tepat Waktu
27
96,43%
27
96,43%
26
92,86%
Tidak Tepat Waktu
1
3,57%
1
3,57%
2
7,14%
100%
28
100%
28
100%
Total 28
(Sumber : data sekunder yang telah diolah)
Pada Tabel 1 menunjukkan jumlah perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat
waktu dalam penyampaian laporan keuangan dalam periode 2009, 2010, dan 2011. Dari
sampel yang diperoleh diketahui bahwa pada tahun 2009 dan 2010 jumlah perusahaan sampel
yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu tetap yaitu sebanyak 27 perusahaan (
96,43%) sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi 26 perusahaan (92,86%). Sampel
yang diperoleh pertahun sebanyak 28 perusahaan pada tiga periode berturut – turut 2009
sampai dengan 2011 hingga menghasilkan sampel sebanyak 28 x 3 = 84 sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Profitabilitas
84
-24.05
40.67
11.3286
11.17573
Likuiditas
84
.39
10.64
2.3433
1.82939
Ukuran Perusahaan
84
15.39
18.85
16.7551
.83172
Valid N (listwise)
84
(Sumber : Output SPSS ver. 17.0)
Berdasarkan hasil olahan SPSS yang terdiri dari profitabilitas (ROA), likuiditas (CR)
dan juga ukuran perusahaan (LnTA), maka akan dapat diperoleh nilai maksimum, minimum,
rata – rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel yang akan di uji dalam perhitungan
statistik deskriptif seperti terlihat pada tabel 2 berikut ini :
Uji Hipotesis
Menilai kelayakan model regresi dilakukan dengan menilai tingkat signifikan pada tabel
Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test. Model regresi dikatakan mampu memprediksi nilai
observasi karena cocok dengan data observasinya apabila nilai Hosmer and Lemeshow Goodness
of fit test > 0,05 (Ghozali,2005) dalam Wahyu Adhi (2010).
Dari tampilan tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test pada tabel 3 ditunjukkan
bahwa besarnya nilai statistic Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test sebesar 4,910 dengan
probabilitas signifikan 0,767. Dimana 0,767 > 0,05, hal ini berarti model regresi yang
dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada
perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati dalam
penelitian.
Tabel 3
Goodness of Fit
Hosmer and Lemeshow Test
Step
Chi-square
Df
Sig.
1
4.910
8
.767
(Sumber : Output SPSS ver. 17.0)
Pada tabel 4 dapat dilihat uji kelayakan dengan angka awal -2 Log Likelihood (LL)
Block Number = 0 sebesar 32,163 dan angka pada -2 Log Likelihood (LL) Block Number =
1 sebesar 17.094. hal ini menunjukkan penurunan nilai -2 Log Likelihood di Block 0 dan
Block 1 sebesar 32,163 – 17,094 = 15,069.
Tabel 4
Overall Model Fit
Iteration
-2 Log likelihood
Step 0
32.163
Step 1
17.094
(Sumber : Data Sekunder yang telah di olah)
Model summary sama dengan pengujian R2 pada persamaan regresi linear. Tujuan
dari model summary yaitu untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen
mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai R2 sebesar 0,516 atau 51,6% yang
artinya variabel independen yaitu profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan
mempengaruhi variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan sebesar
51,6%. Selebihnya di pengaruhi oleh faktor – faktor lain di luar variabel – variabel
independen yang di teliti.
Tabel 5
Model Summary
Step
1
-2 Log
Cox & Snell R
likelihood
Square
a
17.094
Nagelkerke R Square
.164
.516
(Sumber : Output SPSS ver. 17.00)
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, likuiditas dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dapat
dilihat dari hasil Chi- Square X2hitung sebesar 15,068, sedangkan Chi- Square X2tabel pada
tingkat signifikan 5% sebesar 7,815.
Tabel 6
Omnibus Test of Model Coefficient
Chi-square
Step 1
df
Sig.
Step
15.068
3
.002
Block
15.068
3
.002
Model
15.068
3
.002
(Sumber : output SPSS ver 17.00)
Tabel 7
Hasil Uji Koefisien Regresi
B
a
Step 1
S.E.
Wald
Df
Sig.
Exp(B)
ROA
-.004
.063
.004
1
.949
.996
CR
5.504
2.784
3.908
1
.048
245.686
LnTA
-.938
.797
1.385
1
.239
.391
13.844
13.437
1.062
1
.303
1029341.842
Constant
(sumber : Output SPSS ver. 17.0)
Tahap akhir adalah uji koefisien regresi, dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel tersebut menunjukkan tingkat signifikan 5 persen pada pengujian dengan menggunakan
regresi logistic terhadap ketiga faktor ketepatan waktu pelaporan keuangan yaitu :
profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan. Dari pengujian persamaan regresi logistik
tersebut, maka akan diperoleh model regresi logistik sebagai berikut :
TL
Ln
= 13,844 – 0.04 ROA + 5,504 CR – 0,938 LnTA + e
1-TL
Variabel profitabilitas yang di ukur dengan Return on Asset (ROA) menunjukkan
nilai koefisien negative sebesar -0,004 dengan probabilitas variabel sebesar 0,949 diatas
tingkat signifikan 0,05 (5%). Dapat diperoleh kesimpulan bahwa H1 ditolak. Dengan
demikian bahwa tidak terbukti bahwa profitabilitas dapat mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan.
Dari hasil pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa variabel likuiditas
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini
dapat dilihat dari uji hipotesis yang telah dilakukan, dimana nilai signifikan likuiditas sebesar
0,048 dan nilai koefisien regresi sebesar 5,504 pada taraf signifikan 5%, berarti 0,048 < 0,05.
Dengan demikian penelitian ini dapat menerima hipotesis kedua (H2) yang menyatakan
bahwa likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Michell Suharli dan Awaliawati
Rachpriliani (2006), yang menunjukkan bahwa analisis yang dilakukan terhadap likuiditas
dengan menggunakan current ratio sebagai ukuran tingkat likuiditas sampel mengatakan
bahwa likuiditas secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian
laporan keuangan. Jika tingkat ratio tinggi maka akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam
penyampaian laporan keuangan ke publik. Sehingga hipotesis menyatakan Perusahaan yang
memiliki tingkat likuditas yang tinggi akan menyampaikan laporan keuangan secara tepat
waktu, sebaliknya bahwa perusahaan yang tingkat likuiditas rendah akan mengalami
keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan.
variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikan ukuran perusahaan sebesar
0,239 dan nilai koefisien sebesar -0,938 pada taraf 5%. Nilai 0,239 > 0,05 sehingga penelitian
ini menolak hipotesis yang ketiga (H3) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap penyampaian laporan keuangan.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang menganalisis faktor ketepatan waktu yaitu: profitabilitas,
likuiditas dan ukuran perusahaan dengan menggunakan sampel sebanyak 84 selama tiga
tahun periode pengamatan maka dapat di peroleh kesimpulan bahwa Profitabilitas dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan
likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dari pengujian secara
keseluruhan (simultan) Profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Keterbatasan penelitian di
karenakan faktor – faktor yang diuji hanya 3 variabel dengan jumlah sampel yang sedikit, dan
tahun penelitian yang singkat.
DAFTAR PUSTAKA
Akle, Younes H. 2011. “The Relationship Between Corporate Governance And Financial
Reporting TimelinessFor Companies Listed On Egyptian Stock Exchange (An
Empirical Study)”. Internal Auditing & Risk Management.
Aktas, Rabia dan Mahmut Kargın. 2011. “Timeliness Of Reporting And The Quality Of
Financial Information”. International Research Journal of Finance and Economics
Issue 63.
Almilia, Luciana Spica dan Lucas Setiady. 2006. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEJ”.
Seminar Nasional Good Corporate Governance. Jakarta: Universitas Trisakti.
Baridwan, Zaki, 2008. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Cetakan Kelima.
Yogyakarta : BPFE.
Dwiyanti, Rini, 2010. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi Akuntansi. Universitas Diponogoro.
Fitriani, Erna, 2010. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan : Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Skripsi Akuntansi. Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”
Hidayat, Taufik dan Nina Istiadah. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19: Untuk
Mengolah Data Statistik Penelitian. Mediakita, Jakarta.
Ifada, Luluk Muhimatul. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Di BEJ)”. JAI Vol. 5 No.
1, 43-56.
Iyoha, F.O. 2012. “Company Attributes And The Timeliness Of Financial Reporting In
Nigeria”. Business Intelligence Journal . Vol.5 No.1.
Kadir, Abdul. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Jakarta. JurnalAkuntansi.Vol.12 nomor 1.
Khodady , Davood dan M. Kumaraswamy. 2012. “Timeliness Characteristic of Financial
Reporting Information System”. Journal of Asian Research Consortium. Vol.2 Issue.2
Owusu-Ansah, S. 2000. “Timeliness of corporate financial reporting in emerging capital
markets: empirical evidence from the Zimbabwe Stock Excgane”. Accounting and
Business Research. Vol.30 No.3 Pp: 241-254.
Pikaso, Yuka Talenta. 2009. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan
Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Ke BAPEPAM : Studi Empiris pada
Perusahaan – Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ-45 Periode 2004 – 2008.
Skripsi Akuntansi. Universitas Airlangga.
Rachmawati, Sistya. 2008. ”Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap
Audit Delay dan Timeliness”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 10 No. 1, 1-10.
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. PT Elex Media Komputindo.
Jakarta.
Suharli, Michell dan Awaliawati Rachpriliani. 2006. Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Vol.8, No.1.
Suharli, Michell dan Sofyan S. Harahap. 2008. Timeliness Laporan Keuangan di Indonesia (
Studi Empiris Terhadap Emiten Bursa Efek Jakarta ). Media Riset Akuntansi,
Auditing dan Informasi. Vol.8, No.2
Sulistyo, Wahyu Adhy Noor. 2010. Analisis Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia Periode 2006 – 2008. Skripsi Akuntansi. Universitas
Diponogoro.
www.capur-aduk.com.
www. idx.co.id.
Download