RUANG LINGKUP deviden

advertisement
•
•
Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang
dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah
yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang
dimilikinya.
Semua keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh
perusahaan selama berusaha dalam satu periode
tersebut dilaporkan oleh direksi kepada para pemegang
saham dalam suatu rapat pemegang saham
•
•
•
•
•
•
Pembagian laba secara langsung atau tidak langsung,
dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah
modal disetor.
Pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran,
termasuk yang berasal dari kapitalisasi agio saham.
Pembagian Laba dalam bentuk saham.
Pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa
penyetoran.
Jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang
diterima atau diperoleh pemegang saham karena pembelian
kembali saham-saham oleh perusahaan yang bersangkutan.
Perusahaan dapat membagikan dividen dalam bentuk kas, aktiva lain,
atau saham bonus. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembagian dividen
adalah masalah:
• Kapan utang dividen harus dicatat
• Kepada siapa dividen akan diterimakan
• Kapan pembayaran dividen akan dilakukan.
Agar perusahaan dapat membagikan dividennya, maka perusahaan
tersebut harus:
• Mempunyai saldo laba yang ditahan cukup besar
• Jumlah kas yang cukup
• Memutuskan secara resmi tentang pembagian dividen.


•
•
Cash Dividen ialah dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang
sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Pada waktu rapat pemegang saham,
perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba perusahaan akan dibagi
dalam bentuk cash dividen.
Laba perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash dividen. Perusahaan hanya
berkewajiban membayar dividen setelah perusahaan tersebut mengumumkan akan
membayar dividen. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya tercatat
dalam daftar pemegang saham. Pembayaran dividen dapat dilakukan oleh perusahaan
sendiri atau melalui pihak lain, umpamanya bank. Cara yang kedua biasanya yang
dipilih perusahaan karena bank mempunyai banyak cabang, sehingga memudahkan
pemegang saham yang mungkin sekali tersebar luas di seluruh Indonesia.
Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman
adanya dividen kas adalah apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian
dividen tersebut.
Script Dividen adalah suatu surat tanda kesediaan membayar sejumlah uang tertentu
yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham sebagai dividen. Surat ini
berbunga sampai dengan dibayarkannya uang tersebut kepada yang berhak. Script
dividen seperti ini biasanya dibuat apabila pada waktu para pemegang saham mengambil
keputusan tentang pembagian laba, dimana perusahaan belum (tidak) mempunyai
persediaan uang cash yang cukup untuk membayar dividen cash.
•
Property Dividen adalah dividen yang diberikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk barang-barang (tidak berupa
uang tunai ataupun (modal) saham perusahaan). Contoh
dividen barang adalah dividen berupa persediaan atau saham
yang merupakan investasi perusahaan pada perusahaan lain.
Pembagian dividen berupa barang sudah barang tentu lebih
sulit dibanding pembagian dividen uang. Perusahaan
melakukannya karena uang tunai perusahaan tertanam dalam
investasi saham perusahaan lain atau persediaan dan penjualan investasi atau persediaan terutama bila jumlahnya
cukup banyak akan menyebabkan harga jual investasi ataupun
persediaan turun, sehingga merugikan perusahaan dan
pemegang saham sendiri.
 Liquidating
Dividen adalah dividen yang
dibayarkan kepada para pemegang saham,
dimana sebagian dari jumlah tersebut
dimaksudkan sebagai pembayaran bagian laba
(Cash Dividen), sedangkan sebagian lagi
dimaksudkan sebagai pengembalian modal
yang ditanamkan (diinvestasikan) oleh para
pemegang saham ke dalam perusahaan
tersebut.


Stock Dividen adalah dividen yang diberikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk saham-saham yang
dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri.
Di Indonesia saham yang dibagikan sebagai dividen tersebut
disebut saham bonus. Dengan demikian para pemegang saham
mempunyai jumlah lembar saham yang lebih banyak setelah
menerima Stock Dividen. Dividen saham dapat berupa saham
yang jenisnya sama maupun yang jenisnya berbeda.
•
Keputusan deviden adalah keputusan manajeman
keuangan untuk menentukan besarnya prosentase laba
yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam
bentuk cash deviden,stabilitas deviden yang
dibagikan,deviden saham (stock deviden), pemecahan
saham ( stock split ), dan penarikan kembali saham
yang beredar yang semuanya ditunjukan untuk
meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.
◦ Beberapa Teori Kebijakan Dividen :
Manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan
terhadap penghasilan bersih sesudah pajak ( EAT )
perusahaan yaitu :
 Dibagi kepada para pemegang saham perusahaan
dalam bentuk dividen
 Diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba
ditahan (retaired earning).

Persentase dividen yang dibagi dari EAT disebut “
Dividend Payout Ratio” ( DPR ).
Dividen yang dibagi
DPR =
EAT
Prosentasi laba ditahan dari EAT adalah 1 – DPR
Ada berbagai pendapat atau teori tentang
kebijakan dividen antara lain :
 Teori “ Dividen Tidak Relevan “ dari
Modigliani dan Miller,
 Teori “ The Bird in the Hand “ ,
 Teori Perbedaan Pajak ,
 Teori “ Signaling Hypothesis “ ,
 Teori “ Clientele Effect “.
Menurut Modigliani dan Miller (MM) , nilai suatu perusahaan tidak
ditentukan oleh besar kecilnya DPR, tapi ditentukan oleh laba
bersih sebelum pajak ( EBIT ) dan kelas risiko perusahaan. Jadi
menurut MM, dividen adalah tidak relevan.
Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang
“lemah” seperti :
• Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional.
• Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan
saham baru.
• Tidak ada pajak
• Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah.
Pada praktiknya :
a) Pasar modal yang sempurna sulit ditemui
b) biaya emisi saham baru pasti ada
c) pajak pasti ada
d) kebijakan investasi perusahaan tidak mungkin tidak berubah.


Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri
perusahaan akan naik jika DPR rendah karena investor lebih
suka menerima dividen dari pada capital gains. Menurut
mereka, investor memandang dividend yield lebih pasti dari
pada capital gains yield. Perlu diingat bahwa dilihat dari sisi
investor, biaya modal sendiri dari laba ditahan ( KS ) adalah
tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada saham. KS
adalah keuntungan dari dividen ( dividend yield ) ditambah
keuntungan dari capital gains ( capital gains yield ).
Modigliani dan Miller menganggap bahwa argumen Gordon
dan Lintner ini merupakan suatu kesalahan ( MM menggunakan
istilah “ The Bierd in the hand Fallacy “ ) . Menurut MM,
pada akhirnya investor akan kembali menginvestasikan dividen
yang diterima pada perusahaan yang sama atau perusahaan
yang memiliki risiko yang hampir sama.
Pada praktiknya perusahaan cenderung
memberikan dividen dengan jumlah yang
relatif stabil atau meningkat secara teratur.
Kebijakan ini kemungkinan besar
disebabkan oleh asumsi bahwa :
1. Investor melihat kenaikan dividen sebagai
suatu tanda baik bahwa perusahaan
memiliki prospek cerah, demikian
sebaliknya. Hal ini membuat perusahaan
lebih senang mengambil jalan aman yaitu
tidak menurunkan pembayaran dividen.
2. Investor cenderung lebih menyukai
dividen yang tidak berfluktuasi ( dividen
yang stabil ).
•
besarnya dividen bersifat fluktuatif. Model
“ Residual Dividend “ ini berkembang
karena perusahaan lebih senang
menggunakan laba ditahan dari pada
menerbitkan saham baru untuk memenuhi
kebutuhan modal sendiri, alasannya :
1) Menerbitkan saham menimbulkan biaya
emisi saham ( flotation cost ) dan
2) Menurut teori “ signaling hypothesis “
penerbitan saham baru sering salah
artikan oleh investor bahwa perusahaan
kesulitan keuangan sehingga menyebabkan
penurunan harga saham.
•






Perjanjian Hutang , pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan kreditor
membatasi pembayaran dividen. Misalnya, dividen hanya dapat diberikan jika kewajiban hutang
telah dipenuhi perusahaan dan atau rasio – rasio keuangan menunjukkan bank dalam kondisi
sehat.
Pembatasan dari saham Preferen , tidak ada pembayaran dividen untuk saham biasa jika
dividen saham preferan belum dibayar.
Tersedianya Kas, Dividen berupa uang tunai ( cash dividend ) hanya dapat dibayar jika
tersedianya uang tuani yang cukup. Jika likuiditas baik, perusahaan dapat membayar dividen.
Pengendalian , Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, ia cenderung
untuk segan menjual saham baru sehingga lebih suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan
dana / baru. Akibatkanya dividen yang dibayar menjadi kecil. Faktor ini menjadi penting pada
perusahaan yang relatif keci.
Kebutuhan dana untuk Investasi , Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru
untuk diinvestasikan pada proyek – proyek yang menguntungkan. Sumber dana baru yang
merupakan modal sendiri ( equity ) dapat berupa penjualan sham baru dan laba ditahan.
Manajemen cenderung memanfaatkan laba ditahan karena penjualan saham baru menimbulkan
biaya peluncuran saham ( flotation cost ) . Oleh karena itu semakin besar kebutuhan dana
investasi, semakin kecil dividen payout ratio.
Fluktuasi Laba, Jika laba perusahaan dapat membagikan dividen yang relatif besar tanpa takut
harus menurunkan dividen jika laba tiba – tiba merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan
berfluktuasi, dividen sebaiknya kecil agar kestabilannya terjaga. Selain itu, perusahaan dengan
laba yang berfluktuasi sebaiknya tidak banyak menggunakan hutang guna mengurangi risiko
kebangkrutan. Konsekuensinya laba ditahan menjadi besar dan dividen mengecil.
•
Struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang
saja. Tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek.
•
sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka
panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai
buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham biasa,
modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan.
Bila perusahaan memiliki saham preferen, maka saham tersebut
akan ditambahkan pada modal pemegang saham
•
Capital Structure is the mix of long term debt and equity
maintained by the firm”. Struktur modal perusahaan
menggambarkan perbandingan antara hutang jangka panjang dan
modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan.
•
Ada dua macam tipe modal menurut Lawrence, Gitman (2000)
yaitu modal hutang (debt capital) dan modal sendiri (equity
capital). Tetapi dalam kaitannya dengan struktur modal, jenis
modal hutang yang diperhitungkan hanya hutang jangka panjang.
Download