DASAR-DASAR EKOLOGI OLEH : NAMA

advertisement
DASAR-DASAR EKOLOGI
OLEH :
NAMA : ZULQAIDA
NIM
: G111 16 043
KELAS : Dasar-Dasar Ekologi F
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASUNUDDIN
MAKASSAR
2016
Tugas Essay Perorangan
Ringkasan Materi Kuliah Dasar-Dasar Ekologi
1. Siklus Biogeokimia
a. Siklus Biogeokimia merupakan perpindahan unsur-unsur atau senyawa kimia
melalui makhluk hidup dan lingkungan abiotik (tanah dan air).
b. Fungsi siklus biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan
semua unsur-unsur kimiia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik
komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat
terjaga.
c. Macam-macam siklus daur biogeokimia antara lain :

Daur Hidrologi, siklus ini merupakan siklus air yang tidak pernah berhenti
dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transportasi.

Daur Karbon dan Oksigen, daur biogeokimia ini terkait erat dengan
terjadinya proses respirasi dan fotosintesisi yang berlangsung antar
makhluk hidup dimana tanaman dan para produsen menggunakan
karbondioksida sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis yang
menghasilkan oksigen, sedangkan manusia, hewan, dan para konsumen
menggunakan oksigen dan menghasilkan karbondioksida melalui proses
respirai atau pernapasan.

Daur fosfor, daur ini merupakan daur yang berlangsung dengan memakan
waktu yang paling lama, dimana dimulai dari terjadinya erosi atau
pelapukan batuan. Semua organisme yang telah mati kemudian akan
melapuk sehingga fosfat akan terlepas ke tanah terbawa oleh aliran air
hujan dan tertumpuk menjadi sedimen posfor di dasar laut, sedimen inilah
yang akan naik kembali ke atas permukaan jika terjadi geseran gerak dasar
bumi yang membentuk daratan baru.

Daur nitrogen, dimana pada senyawa organik seperti protein dan asam
nukleat serta senyawa anorganik seperti nitrat, nitrit, dan amonia adalah
senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur nitrogen. Daur nitrogen inilah
tersedia di alam karena adanya daur nitrogen yang berlangsung secara
terus-menerus.

Daur sulfur, daur sulfur dimulai dari adanya proses pembakaran bahan
bakar fosil atau karena adanya aktivitas gunung berapi. terjadinya proses
pembakaran sulfur ini kemudian membuat gas sulfur naik ke atmosfer
bersatu dengan uap air dan membentuk awan, sulfur akan turun bersama
air hujan, kondisi inilah yang disebut hujan asam. Hujan asam ini akan
masuk ke dalam tanah, dan sulfur akan diubah menjadi sulfat, zat yang
penting bagi tumbuhan. Sulfat ini mampu berpindah dari bumu atau alam
ke tubuh tumbuhan melalui penyerapan akar.
2. Populasi
a. Populasi adalah suatu individu atau sekelompok individu yang memiliki ciri-ciri
yang sama (spesies) yaitu memiliki ciri fisik, jenis makanan, cara hidup (cara
bernafas, berjalan dll) serta cara berkembang biak dan hidup dan tumbuh pada
suatu daerah tertentu.
b. Pola dasar penyebaran populasi yaitu :

Penyebaran secara acak (random), yaitu dimana individu-individu
menyebar dalam beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat
lainnya.

Penyebaran secara teratur (regular), yaitu dimana individu-individu
terdapat pada tempat tertentu dalam komunitas.

Penyebaran secara berkelompok (aggregated), yaitu dimana individuindividu selalu ada dalam suatu kelompo-kelompok dan sangat jarang
terlihat sendiri.
c. Sifat-sifat Populasi

Kepadatan/kerapatan populasi, yaitu ukuran besarnya populasi dalam
satuan ruang atau volume, yang pada umumnya ukuran besarnya populasi
digambarkan dengan cacah individu, atau biomas populasi per satuan
ruang atau volume.

Natalis, yaitu kemampuan suatu populasi untuk menambah jumlah
anggotanya secara inheren/besar.

Mortalitas, yaitu pengurangan cacah individu suatu populasi. Laju
mortalitas adalah sama dengan laju kematian dalam demografi manusia.

Komposisi (distribusi) umur populasi, yaitu individu di dalam populasi
mencakup berbagai tingkat umur yaitu prereproduktif, reproduktif, dan
postreproduktif, dimana struktur umur adalah sifat populasi yang penting
mempengaruhi baik natalitas maupun mortalitas.

Bentuk pertumbuhan populasi dan pengertian daya dukung, yaitu tiap
populasi mempunyai pola pertumbuhan yang khas.
3. Natalis dan Mortalitas
a. Natalis, atau angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah individu
baru yang menyebabkan populasi bertambah per satuan waktu.

Angka kelahiran pedet/anak dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
1. Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
2. Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
3. Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
b. Mortalitas, atau angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah
pengurangan individu per satuan waktu.

Menunjukkan kematian individu dalam populasi dapat dibedakan dalam dua
jenis yakni:
1. Mortalitas ekologik, yakni mortalitas yang direalisasikan yakni,matinya
individu dibawah kondisi lingkungan tertentu.
2. Mortalitas minimum (teoritis), yakni matinya individu dalam kondisi
lingkung yang ideal, optimum dan mati semata- mata karena usia tua.
4. Kompetisi
a. Kompetisi adalah interaksi antara individu yang muncul akibat kesamaan
kebutuhan akan sumber daya yang bersifat terbartas, sehingga membatasi
kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing
kompettisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada
pengurangan kemampuan hidup mereka.
b. Kompetisi dibedakan menjadi 2 yaitu :

Kompetisi intraspesifik, yaitu persaingan yang terjadi antara individu
organisme yang berspesies sama dan dalam satu lahan yang sama yang
saling memperebutkan dalam hal kebutuhan. Contohnya : kambing jantan
dengan kambing betina berkelahi dalam memperebutkan pasangan
kawinnya.

Kompetisi interspesifik, yaitu terjadi antara dua atau lebih organisme yang
berlainan spesies, spesies yang berhasil dalam persaingan bergantung
kepada kemampuan pertumbuhan dan reproduksinya: tanaman jagung dan
rumput yang sama tumbuh di ladang.
5. Suksesi
a. Suksesi adalah Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah
secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu
hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula.
b. Jenis- jenis suksesi antara lain :

Suksesi primer, yaitu suatu tahapan perubahan komunitas biotik ke komunitas biotik lain, yang dimulai dengan kehadiran tumbuhan pioner
disuatu tempat berbatu yang belum pernah dijumpai adanya komunitas
biotik tersebut sebelumnya.

Suksesi sekunder, yaitu terjadinya gangguan menyebabkan komunitas
alami tersebut rusak baik secara alami maupun buatan, dimana gangguan
tersebut tidak merusak total komunitas dan tempat hidup organisme
sehingga substrat lama (substrat tanah sudah terbentuk sebelumnya),
masih ada komunitas awal yang tersisa sehingga pada substrat tersebut
terjadi perkembangan komunitas yang selanjutnya.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan suksesi, antara lain :

Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan.

Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu.

Kecepatan pemancaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut.

Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora dan
benih lain serta curah hujan yang sangat berpengaruh terhadap proses
perkecambahan.

Jenis substrat baru yang terbentuk.
Download