BAB IV PEMBENTUKAN INVESTASI ( Pertemuan ke

advertisement
BAB IV
PEMBENTUKAN INVESTASI
( PERTEMUAN KE-5 )
Pembahasan Mengenai:
1. Perencanaan Finansial
2. Asuransi
3. Pajak
PERENCANAAN FINANSIAL
Setiap investor perlu memiliki program untuk mencapai tujuan
investasinya.
rencana investasi
yang dapat membuat tujuan menjadi
operasional.
Inti program investasi tersebut adalah
harus konsisten
dengan tujuan finansial secara keseluruhan,
Oleh karena tujuan investasi
maka rencana investasi harus sesuai dengan perencanaan finansial
yang lebih luas.
Perencanaan finansial ini tidak hanya menyangkut pendapatan dan
Kegiatan Utama Proses Perencanaan Finansial:
1. Penilaian Keadaan Finansial saat ini.
Untuk menilai keuangan saat ini dapat ditunjukkan dengan 2 laporan keuangan
yaitu : Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan Laporan Hasil Usaha (Rugi/Laba).
A. Neraca (Balance Sheet).
Neraca mencerminkan kekayaan, hutang dan modal pada saat tertentu.
Persamaan dari hubungan ketiga unsur tsb adalah sbb:
Kekayaan = Hutang + Modal
Bentuk Neraca terdapat pos Aktiva, Pasiva & Modal.
Aktiva (Asset)
kas, stock
barang, uang muka sewa ruangan/
kendaraan dan sebagainya.
Merupakan kekayaan yang bisa berbentuk :
Aktiva (asset) digolongkan dalam : Finansial & Nonfinansial.
 Aktiva Finansial merupakan kekayaan yang dapat dengan
cepat diubah menjadi uang tunai, aktiva ini termasuk : kas,
tabungan/deposito, investasi securities dan pemberian
pinjaman atau piutang.

Aktiva Nonfinansial meliputi kekayaan yang dibeli untuk
digunakan dalam usaha; aktiva ini termasuk real estate (tanah
dan bangunan), kendaraan, peralatan dan perabotan.
Hutang (liability)
Hutang berasal dari berbagai sumber seperti faktur/tagihan
yang belum dibayar, transaksi dengan penangguhan
pembayaran, saldo cicilan utang, pinjaman hipotik dan hutang
lainnya.
Modal (net worth)
Merupakan sumber kekayaan yang berasal dari pemilik (equity)
sehingga merupakan jumlah yang tertinggal setelah seluruh aktiva
dijual dan semua utang dibayar.
Persamaannya menjadi sbb:
Modal
=
Aktiva + Hutang
Oleh karena modal mencerminkan kekayaan pemilik, maka bisa menjadi
“ukuran keberhasilan finansial” dalam proses perencanaan finansial.
B. Laporan Hasil Usaha (Income Statement).
Laporan hasil usaha memuat kegiatan finansial yang telah terjadi
selama suatu periode tertentu (biasanya 1 tahun).
Laporan ini memuat 3 unsur dasar yaitu: Penghasilan,
Biaya dan
Sumbangan terhadap tabungan atau investasi yang bisa
positif (laba) atau negative (rugi).
1. Penghasilan (income)
Merupakan uang tunai yang diterima selama suatu periode dan
bagi individu meliputi: upah,
gaji, bonus, komisi, deviden,
sewa
dan bunga yang diterima. Juga termasuk capital gain (loss),
hasil penjualan aktiva & uang lain yang diterima
selama
periode tsb.
2. Biaya (Expense)
Merupakan pembayaran tunai yang dilakukan selama suatu
periode tertentu.
Kategori utama biaya bagi individu termasuk diantaranya:
perumahan, listrik, PAM, Gas LPG, makan, mobil, kesehatan,
pakaian,
asuransi, pajak, barang rumah tangga, rekreasi dan hiburan.
3. Sumbangan terhadap tabungan atau investasi,
Bila selisih penghasilan atas biaya ternyata positif dapat dipakai
menambah tabungan atau investasi, atau membayar hutang; bila
negatif harus ditutup dengan mengurangi tabungan atau investasi
atau dengan meminjam.
2. Menetapkan Tujuan Finansial.
Tujuan finansial harus ditetapkan dalam batas kemampuan
untuk dapat dicapai.
Tujuan tersebut dapat dibedakan menjadi:
A. Tujuan Jangka Panjang.
Yaitu 5 tahun atau lebih, namun harus tetap konkrit,
misalnya: pensiun pada umur 55 tahun dengan modal
Rp. 500 juta, membeli rumah Rp. 100 juta tahun 2020,
atau biaya pendidikan di perguruan tinggi sebesar 8 juta
setiap tahun.
B. Tujuan jangka Pendek.
Yaitu 1 atau 2 tahun, tetapi harus konsisisten dengan
tujuan jangka panjang, misalnya memupuk modal
Rp. 50 juta pada akhir tahun depan, membeli mobil
Rp. 100 juta 2 tahun mendatang.
3. Penyusunan Anggaran.
Anggaran (Budget) adalah rencana pendapatan dan pengeluaran
sebagai pedoman arahan kegiatan finansial untuk mencapai tujuan
jangka pendek.
Anggaran umumnya mencakup periode 1 tahun yang dipecah dalam
interval bulanan sesuai dengan siklus penagihan dari setiap organisasi.
Anggaran terdiri dari 3 aspek utama yaitu : perkiraan
pendapatan,
perkiraan pengeluaran dan perkiraan surplus atau
defisit.
Perkiraan tersebut disusun atas dasar tunai (cash basis)
artinya
pendapatan dihitung pada saat diterima secara tunai dan pengeluaran
ASURANSI
Asuransi merupakan unsur
penting dalam perencanaan
finansial, karena memberikan perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan
keuangan dan memberikan kemanfaatan tunai.
Asuransi memerlukan pembayaran sekarang untuk kemanfaatan potensial di masa
depan. Keputusan untuk membeli asuransi dapat mempengaruhi jumlah dana yang
dapat diinvestasikan.
A. Prinsip Asuransi.
Banyak jenis asuransi yang telah berkembang luas, meskipun setiap
bentuk memberikan berbagai jenis perlindungan, namun semuanya
resiko,
mekanisme dan resiko
yang dapat
diasuransikan.
memiliki sifat-sifat umum tertentu yang menyangkut:
B. Resiko.
Dalam asuransi dapat diartikan sebagai ketidakpastian yang
menyangkut kerugian ekonomis.
PAJAK
Dalam program investasi, pajak juga harus dipertimbangkan untuk strategi investasi
yang berhubungan dengan berbagai jenis wahana investasi. Bahkan
perpajakan mempunyai pengaruh atas
seluruh keputusan finansial, dalam arti
pengetahuan mengenai pajak dapat bermanfaat untuk mengurangi pajak sehingga
akan meningkatkan hasil sesudah pajak dalam rangka mencapai tujuan finansial.
Pajak dalam Investasi.
Bagi seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut : penghasilan
berjalan, capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak.
A. Penghasilan Berjalan.
Investor yang investasinya mendapatkan penghasilan berjalan seperti
deiden &
bunga dikenakan pajak
tergolong pajak rendah (low tax
bracket) capital gain,
perlindungan pajak dan perencanaan pajak.
Capital Gain.
 Capital Gain jangka pendek dikenakan pajak seperti
pajak penghasilan biasa, sehingga tidak memberikan keuntungan
bagi pajak.

(totally
exempt) dari pajak; sisanya 40% dikenakan pajak seperti
penghasilan biasa, sehingga tariff pajak maksimum dari capital gain jangka panjang
Sedangkan 60% capital gain jangka panjang dibebaskan
adalah 20% (40% kena pajak dengan tariff maksimum 50%)
Apakah ada pertanyaan ?....
Download