transformasi pertanian dan pembangunan daerah

advertisement
TRANSFORMASI PERTANIAN DAN
PEMBANGUNAN DAERAH PEDESAAN
Arti Penting Kemajuan Sektor Pertanian
dan Pembangunan Daerah Pedesaan
Fakta tentang negera-negara dunia ketiga:
• Migrasi ke kota-kota sangat besar
• Stagnasi atau kemacetan ekonomi di
daerah-daerah pedesaan
• 2 miliyar lebih orang bekerja keras dalam
bidang pertanian yang kuarang
memberikan hasil
• 3,3 miliyar orang hidup di pedesaan
• Lebih dari ½ penduduk negara
berkembang di Asia dan Amerika Latin,
dan lebih dari ¾ di Afrika berada di
pedesaan.
Akibat yang tercipta oleh stagnasi
serta mundurnya kehidupan ekonomi
yang terjadi di daerah-daerah
pedesaan:
• Kemiskinan yang terus meluas
• Ketimbangan distribusi pendapatan
yang semakin parah
• Laju pertumbuhan penduduk
semakin cepat
• Terus melonjaknya tingkat
pengangguran
TINGKAT OUTPUT DAN TENAGA KERJA OLEH SEKTOR
PERTANIAN DI NEGARA-NEGARA DUNIA KETIGA, 2002
2 Jenis Pertanian Dunia
1. Efisien
• Negara maju
• Output tinggi
• Petani sedikit, tetapi bisa mencukupi
kebutuhan negara tersebut
• Tekonologi dan bioteknologi yang
canggih
2. Inefisien
• Negara berkembang
• Produktifitas rendah
• Output dari pertanian tidak
mencukupi
• Belum menggunakan teknologi
canggih
Panji Prathama Purdi
11/315605/EK/18431
Petani Kecil di Amerika Latin, Asia,
dan Afrika
• Perjalanan sejarah di banyak
negara berkembang berlangsung
sedemikian rupa, sehingga
memusatnya kepemilikan tanah
yang luas ditangan sekelompok
tuan tanah. Pola kepemilikan
tanah yang timpang dapat ditemui
di daerah Asia dan Amerika Latin.
Sedangkan di Afrika kepemilikan
tanhanya lebih merata.
Persamaan dan Perbedaan Pertanian
di Amerika Latin dan Asia
Persamaan
• Bertani
sekedar
memenuhi
kebutuhan hidup
• Tidak ada hasrat untuk lebih
berkembang
• Pasrah terhadap keadaan
Perbedaan
• Lahan pertanian di Asia semakin
lama semakin tepecah dengan
jumlah petani
• Di Amerika Latin terdapat sistem
latifundio-minifundio
Fragmentasi dan Subdivisi Lahan
Petani di Asia
Masalah pokok pertanian di Asia adalah
banyaknya orang yang bekerja pada
lahan yang sangat sempit.
Tiga elemen berkaitan yang membentuk
pola kepemilikan lahan tradisional
menurut Profesor Gunnar Myrdal
• Penindasan yang dilakukan Eropa
• Pengenalan
transaksi
ekonomi
menggunakan uang
• Laju pertumbuhan penduduk yang
cepat
Pertanian Subsisten dan Perluasan
Perladangan di Afrika
Mengolah lahan yang sempit merupakan cara hidup
dari sebagian besarkeluarga petani di Afrika
Tiga karakteristik utama pertanian di Afrika
• Masih sangat pentingnya pola pertanian
subsisten
• Ketersedian lahan untuk memenuhi kebutuhan
dasar dan tanah bukan merupakan instrumen
kekuatan ekonomi.
• Hak keluarga menggunakan lahan dan air di
dalam atau di sekitar kampungnya.
Pertanian Subsisten dan Perluasan
Perladangan di Afrika
Mengolah lahan yang sempit merupakan cara hidup
dari sebagian besarkeluarga petani di Afrika
Tiga karakteristik utama pertanian di Afrika
• Masih sangat pentingnya pola pertanian
subsisten
• Ketersedian lahan untuk memenuhi kebutuhan
dasar dan tanah bukan merupakan instrumen
kekuatan ekonomi.
• Hak keluarga menggunakan lahan dan air di
dalam atau di sekitar kampungnya.
TIA
PERAN PENTING KAUM WANITA
Kaum wanita merupakan sumber tenaga kerja tambahan guna
mengurusi tanaman pangan, mengurus konsumsi keluarga, memelihara
ternak, menekuni industri rumah tangga untuk mencari sedikit tambahan
penghasilan keluarga, mengumpulkan kayu bakar dan air, memasak, serta
mengerjakan segala urusan rumah tangga. Fungsi tersebut praktis
menghabiskan seluruh waktu, sehingga jam kerja para wanita lebih panjang
dan lebih berat bila dibandingkan dengan jam kerja kaum pria. Kini jelaslah
bahwa karena kaum wanita sangat berjasa dalam menyumbangkan sejumlah
besar output pertanian, maka setiap program reformasi pertanian hanya
akan berhasil jika mengakui dan melibatkan upaya pembinaan terhadap
produktivitas mereka.
Ilmu Ekonomi Pembagunan Sektor Pertanian: Transisi
dari Pola Pertanian Subsisten ke Pola Pertanian
Komersial yang Terspesialisasi
TIGA TAHAP POKOK DALAM EVOLUSI POLA PRODUKSI PERTANIAN
1. Pola Primitif
Usaha tani subsisten murni yang berskala kecil (petani hanya bertani)
dengan tingkat produksi yang rendah.
2. Pola Pertanian Keluarga Campuran
Sebagian hasil pertanianya di bagi untuk konsumsi pribadi dan
sebagiannya di jual di pasar.
3. Pola Pertanian Modern
Yang secara khusus sudah mengara pada usaha-usaha perdagangan
dengan tingkat produktivitas yang tinggi telah terspesialisai.
Pertanian Subsisten: Pencegahan Risiko, Ketidakpastian, dan
Upaya mempertahankan Kelangsungan Hidup
• Sebagian output dikonsumsi sendiri oleh keluarga petani,
(hanya sebagian kecil sisahnya yang di jual atau di
perdagangkan di pasar – pasar lokal).
• Produk adalannya adalah beberapa jenis biji-bijian bahan
pangan pokok seperti gandum, padi, jagung, barley, dan
sorgum.
• Tingkat output produktifitasnya rendah karena hanya
menggunakan metode produksi serta peralatan tradisional
yang sederhana. Salah satu faktor produksinya yang utama
adalah lahan dan tenaga kerja.
• Sampai saat inipola pertanian di sebagian besar negaranegara berkembang masih berada pada tahap subsisten.
Pertanian Bagi Hasil dan Pasar-pasar Faktor Produksi
yang Saling Berkaitan
• Kecenderungan para petani kecil untuk menghindari
risiko juga membantu menjelaskan mengapa praktik
pertanian bagi hasil (sharecropping) terus berlangsung
di kawasan Asia dan Amerika Latin.
• Petani bagi hasil itu terjadi jika seorang petani kecil
menggarap sebidang lahan milik tuan tanah. Sebagai
imbalanya, ia berhak mendapatkan sekian persen atas
hasil panenya nanti, misalnya separuh gandum atau padi
yang ditanamnya. Pembagian tersebut juga bervariasi.
Transisi Menuju Pertanian Campuran dan Terdiversifikasi
• Tanaman pokok tidak mendominasi hasil-hasil
pertanian karena para petani sudah mulai menanan
jenis-jenis tanaman perdangangan yang baru dan relatif
mudah dijual seperti buah- buahan, sayur-sayuran, kopi,
teh, dan produk usaha peternakan lainnya.
• Sangat cocok bagi negara–negara berkembang guna
memanfaatkan jumlah tenaga kerja yang belimpah
secara lebih baik dan efisien.
• Dapat mengurangi dampak negatif atas terjadinta
kegagalan panen tanaman pokok dan memberikan
semacam jaminan arus pendapatan minimal kepada para
petani.
Dari Divergensi ke Spesialisasi : Pertanian Komersial
Modern
Dalam pola pertanian terspesialisai atau pertanian
khusus pengadaan bahan pangan untuk keluarga dan
sejumlah surplus yang dapat di jual tidak lagi merupakan
tujuan pokok disini yang menjadi kriteria keberhasilan
adalah besar atau kecilnya kenuntungan komersial dan
hasil maksimum perhektar lahan yang di upayakan
dengan berbagai metode produksi modern (pemakain
sistem irigasi yang efisien, bibit-bibit ungul yang terbaik,
dan pemakaian peptisida yang ampuh dan aman.
Beberapa Krakteristik Umum Dari Pertanian Yang
Terspesialisasi Diantaranya
Penggunaan jenis tanaman tertentu
Pemakaian modal secara intensif
Penggunaan teknik-teknik produksi modern
yang hemat tenaga kerja
Pengembangan skala ekonomi yang besar
untuk mengurangi unit-unit biaya dan
memaksimalkan keuntungan
LAILUL MAROM
Menuju Suatu Strategi Pembangunan
Pertanian Dan Pedesaan Yang Andal:
Beberapa Syarat Pokok
Tujuan Utama Pembangunan Pertanian dan Daerah
Pedesaan di Negara-negara Berkembang ialah
memperbaiki taraf hidup masyarakat di pedesaan
melalui
• Peningkatan pendapatan.
• Total produksi (output)
• Produktivitas petani kecil
Sumber-sumber Kemajuan
Pertanian Berskala Kecil
• Kemajuan teknologi dan
inovasi.
• Kebijakan ekonomi
pemerintah yang tepat.
• Kelembagaan sosial yang
menunjang.
Syarat Umum bagi
Kemajuan Pedesaan
• Modernisasi struktur usaha tani dalam rangka
memenuhi bahan pangan yang terus
meningkat.
• Penciptaan sistem penunjang yang efektif.
• Perubahan kondisi sosial pedesaan guna
memperbaiki taraf hidup masyarakat
pedesaan
Strategi pembangunan ekonomi yang
dilandaskan pada prioritas pertanian dan
ketenagakerjaan paling tidak membutuhkan tiga
unsur yaitu :
• Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian
penyesuaian teknologi, institusional, dan insentif harga
yang khusus dirancang untuk meningkatkan produktivitas
para petani kecil.
• Peningkatan permintaan domestik terhadap output
pertanian yang dihasilkan dari strategi pembangunan
perkotaan yang berorientasikan pada upaya pembinaan
ketenagakerjaan
• Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan
yang bersifat padat karya, yaitu non pertanian yang
secara langsung dan tidak langsung akan menujang dan
ditunjang oleh masyarakat pertanian.
Ada Tiga Dalil Pokok Yang Merupakan Syarat
Dalam Rangka Merealisasikan Setiap Strategi
Pengembangan Sektor-sektor Pertanian Dan
Pembangunan Daerah-daerah Pedesaan
1. Land Reform
• Dalil 1: Struktur usaha tani dan pola kepemilikan
lahan harus disesuaikan dengan tujuan utama
yang bersisi ganda, yaitu peningkatan produksi
bahan pangan, serta pemerataan segala
manfaat atau keuntungan-keuntungan kemajuan
pertanian pada sisi yang lain
2. Kebijakan-kebijakan Pendukung
• Dalil 2: semua manfaat dari pembangunan
pertanian berskala kecil tidak akan dapat direalisir
secara nyata tanpa didukung oleh serangakaian
kebijakan pemerintah yang secara sengaja
diciptakan untuk memberikan rangsangan atau
intensif, kesempatan atau peluang-peluang
ekonomi dan berbagai kemudahan yang diperlukan
untuk mendapatkan segenap input utama guna
memungkinkan para petani kecil meningkatkan
tingkat output dan produktivitas mereka.
3. Keterpaduan Tujuan-tujuan Pembangunan
• Dalil 3: keberhasilan pembangunan pedesaan, selain sangat
tergantung pada kemajuan-kemajuan petani kecil, juga
ditentukan oleh hal-hal penting lainnya yang meliputi:
(1) upaya-upaya untuk meningkatkan pendapatan riil pedesaan,
baik di sektor pertanian maupun nonpertanian, melalui
penciptaan lapangan kerja, industrialisasi di pedesaan,
pembenahan pendidikan, kesehatan dan gizi penduduk,
serta penyediaan berbagai bidang pelayanan sosial dan
kesejahteraan lainnya.
(2) penanggulangan masalah ketimpangan distribusi
pendapatan di daerah pedesaan serta ketidakseimbangan
pendapatan dan kesempatan ekonomi antara daerah
pedesaan dengan perkotaan.
(3) pengembangan kapasitas sektor atau daerah pedesaan itu
sendiri dalam rangka menopang dan memperlancar langkahlangkah perbaikan tersebut dari waktu ke waktu.
Berbagai kontribusi yang bisa diberikan sektor
pertanian terhadap perkonomian suatu negara
meliputi
(1) Peningkatan Lapangan Pekerjaan sehingga
secara otomatis akan menurunkan tingkat
angka pengangguran
(2) Untuk menekan tingginya tingkat urbanisasi di
negara itu , dan
(3) Sebagai penyeimbang dalam pertumbuhan
sektor industri
Berbagai kontribusi yang bisa diberikan sektor
pertanian terhadap perkonomian suatu negara
meliputi
(1) Peningkatan Lapangan Pekerjaan sehingga
secara otomatis akan menurunkan tingkat
angka pengangguran
(2) Untuk menekan tingginya tingkat urbanisasi di
negara itu , dan
(3) Sebagai penyeimbang dalam pertumbuhan
sektor industri
Download