Modul Sosiologi Komunikasi [TM10]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sosiologi
Komunikasi
Komunikasi dan
Sistem Kemasyarakatan
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Publik Relations
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Dr. Heri Budianto, M.Si
Abstract
Kompetensi
Ada dua tipe masyarakat yaitu
masyarakat / community
gemeinschaft yang didukung oleh
tradisi dan keyakinan serta lokalitas1.
yang diwarisi (kita kenal sebagai
masyarakat pedesaan) dan
community gesselschaft
(masyarakat perkotaan) yang
terlepas dari lokalitas asli, kedua
tipe masyarakat itu mempunyai
kharakteristik sendiri dan pola
komunikasi yang berbeda antara
masyarakat kota dan desa
tersebut.
Setelah membaca modul ini
mahasiswa diharapkan akan
memahami dan mampu untuk:
Memahami dan mampu
menjelaskan kembali pengertian
masyarakat dan karakteristik
masyarakat kota dan desa
Memahami dan mampu
menjelaskan pola komunikasi yang
ada dalam masyarakat kota dan
desa.
Pembahasan
Arti Kemasyarakatan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia masyarakat dibagi menjadi beberapa bagian
yang mempunyai arti antara lain :
Masyarakat adalah pergaulan hidup manusia, sehimpunan manusia yang hidup bersama
dalam sesuatu tempat dengan aturan ikatan-ikatan yang tentu.
Bermasyrakat adalah merupakan masyarakat yang bersekutu.
Permasyarakatan adalah lembaga yang mengurus orang hukuman.
Kemasyarakatan adalah mengenai masyarakat, sifat-sifat atau hal masyarakat.
Ralp Linton (1936: 91), mendefinisikan masyarakat (society) sebagai berikut :
“Setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama, sehingga mereka
dapat mengatur dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batasbatasnya yang jelas“.
David Krech, Richard S. Crutcfield dan Egerton L. Ballachey (1962: 308),
mendefinisikan masyarakat sebagai berikut:
“Masyarakat adalah suatu kumpulan manusia yang berinteraksi yang aktivitas-aktivitasnya
terarah pada tujuan-tujuan yang sama dan yang cenderung memiliki sistem kepercayaan,
sikap serta bentuk kegiatan yang sama” (Krech, Crutcfield dan Ballachey, 1962: 308).
Kellehear, 1990; Kuper, 1987; Mack dan Young, 1968; Mitchell, 1989
“Masyarakat adalah menitikberatkan pada aspek hubungan antar manusia dan proses
timbal baliknya”.
2016
2
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ruang Lingkup Masyarakat
Dengan melihat berbagai arti dari Kemasyarakatan itu sediri maka Masyarakat
memiliki berbagai syarat agar dapat disebut demikian yang diantaranya :
1. Populasi penduduk dari berbagai keturunan.
2. Kebudayaan atau Kultur yaitu karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama yang
dimiliki oleh manusia.
3. Hasil-hasil kebudayaan yang dikembangkan oleh manusia dari bidang teknologi, dan
pendayagunaan alam secara maksimal.
4. Organisasi Sosial yaitu sebagai jaringan bagi warga baik secara individu kepada
individu, peranan-peranan, kelompok sosial dan kelas sosial.
5. Lembaga sosial dan Sistemnya, sebagai salah satu aturan bagi sebuah masyarat
yang harus dijaga untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dengan membatasi tingkah
laku masyrakat yang menyimpang dengan norma-norma yang berlaku.
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang
saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan
satu sama lain sebagai anggota masyarakat
Proses Terjadinya Sistem Sosial (Sistem Kemasyarakatan)
Pada dasarnya manusia adalah mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai makhluk
sosial maka manusia membutuhkan hubungan dengan orang lain. Hubungan manusia
dikategorikan sebagai hubungan verbal dan non verbal. Hubungan antar manusia dalam hal
ini bisa antar inividu dengan individu, antara individu dengan kelompok dan antara kelompok
dengan individu. Secara sosiologis hubungan tersebut dinamakan dengan interaksi sosial.
Interaksi sosial menyangkut proses saling mempengaruhi antara fihak-fihak yang
berinteraksi. Interaksi sosiai yang terus menerus atau berulang-ulang pada satu kelompok
tertentu atau menimbulkan kelompok sosial.
Interaksi sosial yang terjadi secara terus-menerus akan menimbulkan suatu pola perilaku
tertentu. Apabila pola perilaku tersebut diakui oleh masyarakat sebagai pola periiaku
2016
3
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bersama dan harus dihargai serta merupakan ciri khas dari masyarakat tersebut maka
muncul kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan
pada karsa.
Munculnya kebudayaan yang merupakan proses dari interaksi sampai terjadinya
perilaku bersama tersebut dilandasi oleh adanya norma/kaidah yang selanjutnya menjadi
patokan perilaku masyarakat.
Norma-norma yang menjadi patokan bagi perilaku masyarakat menimbulkan
perilaku/penghargaan tertentu. Penilaian dan penghargaan tersebut menciptakan lapisanlapisan sosial didalam masyarakat. Ada fihak-fihak tertentu yang dianggap lebih tinggi
posisinya dibanding pihak lain sehingga berbentuk lapisan-lapisan atau disebut dengan
stratifikasi sosial.
Wadah dari semua proses sosial tersebut yaitu interaksi sosial, kelompok sosial,
lapisan sosial maupun perubahan sosial disebut dengan system kemasyarakatan (system
social). Kedinamisan suatu system social sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial di
dalamnya.
Sistem Kemasyarakatan
Ada 3 (tiga) hal utama dalam system kemasyarakatan, yaitu :
1. Suatu sistem (kesatuan) dari tindakan-tindakan
2. Sistem kemasyarakatan terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi antara berbagai
individu.
3. Sistem kemasyarakatan (sistem sosial) tumbuh dan berkembang tidak secara
kebetulan melainkan secara sengaja, diatas standar penilaian umum yang disepakati
bersama oieh para anggota masyarakat (norma).
Komunikasi adalah proses yang pasti terjadi dalam kehidupan masyarakat, karena
dimana dalam masyarakat terjadi interaksi pasti akan terjadi komunikasi. Karena
masyarakat itu sendiri berbeda-beda kharakteristiknya maka proses komunikasi yang
terjadipun atau pola komunikasi antara masyarakat yang berbeda-beda tersebut tentulah
tidak sama. Dalam modul ini kita akan melihat bagaimana pola komunikasi yang terjadi
dalam masyarakat yang berbeda kharakteristiknya tersebut, yakni dalam sistem
2016
4
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kemasyarakatan community gemeinschaft yang didukung oleh tradisi dan keyakinan serta
lokalitas yang diwarisi (kita kenal sebagai masyarakat pedesaan)
dan community
gesselschaft (masyarakat perkotaan).
Dalam masyarakat yang modern, sering dibedakan antara masyarakat perkotaan
dan masyarakat pedesaan. Perbedaan tersebut tidak ada hubungannya dengan pengertian
masyarakat dalam arti yang sederhana, oleh karena dalam masyarakat-masyarakat modern
betapapun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruhnya dari kota. Pembedaan
antara masyarakat pedesaan dan perkotaan pada hakekatnya bersifat gradual. Agak sulit
untuk membedakan batasan perkotaan dan pedesaan, tetapi paling tidak dapat kita lihat
pembedaanya pada kharakteritik dari masing-masing masyarakat tersebut.
Sistem Kemasyarakatan Dan Sub-Sistem Kemasyarakatan
Suatu
sistem
terbentuk
karena
adanya
sub-system-sub-system
yang
mengintegrasikan diri. Suatu sub-sistem dapat berfungsi jika ada unsur-unsur yang
menjalankan. Contoh-contoh sub-sistem dalam sistem kemasyarakatan yaitu sub-sistem
Politik, sub-sistem Ekonomi, sub-sistem Sosial-Budaya, sub-sistem Hankam, dan subsistem Hukum. Masing-masing dari sub-sistem akan saling berkaitan secara fungsional
sebagai contoh kaitan antara sub-sistem ekonomi dan sub sistem politik. Perubahan politik
ternyata secara langsung dapat mempengaruhi perubahan harga barang. Perubahan politik
dapat mempengaruhi penilaian terhadap rupiah. Bagaimana ini bisa terjadi? Silahkan anda
untuk menganalisisnya!
2016
5
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Di dalam sub-sistem terdapat beberapa unsur yang berfungsi untuk menjalankan
sub-sistem tersebut. Misalnya didalam sub-sistem ekonomi, terdiri dari unsur kebijakan,
unsur manajemen, unsur pengguna. unsur penjual, unsur pembeli, dll. Masing-masing unsur
mempunyai peran dan kedudukan. Seseorang yang ada di unsur penjual dapat mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi dari seseorang yang di unsur pembeli, jika barang yang dijual
merupakan kebutuhan pokok dari pembeli atau barang yang dijual sulit diperoleh. Posisi dad
fungsi-fungsi tersebut disebut dengan struktur. Sehingga kalau kita bicara tentang struktur
sosial tidak bisa dilepaskan dengan stratifikasi sosial.
MASYARAKAT TRADISIONAL PEDESAAN: CIRI-CIRI MASYARAKAT DAN POLA
KOMUNIKASINYA
Suatu masyarakat pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal tertentu (wilayah
tertentu. Walaupun sekelompok manusia menrupakan masyarakat pengembara akan tetapi
pada saat-saat tertentu anggota-anggotanya pasti berkumpul pada suatu tempat tertentu,
misalnya bila mengadakan upacara-upacara adat/tradisional. Dengan demikian maka
muncullah istilah desa, kota, suku atau bangsa.
Adalah suatu kenyataan bahwa sulit memberikan definisi kota atau desa, yang
bersifat universal, menyeluruh dan objektif. Bahkan untuk untuk menemukan kriteria tunggal
untuk untuk menentukan, bahwa suatu tempat dengan kehidupan bersama itu adalah kota
atau desa. Pembedaan antara desa dan kota, biasanya dengan melihat kharakteristik
masyarakat yang ada dalam desa dan kota tersebut.
Warga- warga suatu masyarakat pedesaan pada umumnya mempunyai hubungan
yang lebih erat dan lebih mendalam daripada hubungan mereka dengan warga masyarakat
pedesaan lainnya,
diluar
batas-batas wilayahnya.
Sistem kehidupannya biasanya
berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan. Penduduk masyarakat pedesaan umumnya
hidup dari pertanian.
Dari uraian diatas maka dapat kita simpulkan bahwa ciri-ciri masyarakat tradisional
adalah:
1.
Sebagian masyarakat yang sedang/belum berkembang
2.
Sebagian warganya (kurang lebih 70%) penduduknya bertani (bertani, nelayan dll)
3.
Wilayahnya terpencil dari jaringan lalu lintas dan komunikasi
2016
6
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4.
Struktur pendidikan dan kesehatan yang timpang dengan pendapatan mereka dari
pertanian yang amat kecil
5.
Ketergantungan pada elit desa /elit keluarga secara emosional masih kuat.
6.
Ikatan atau hubungan antar manusia ditandai dengan hubungan etnik/kesukuan
dengan pertalian darah yang erat
7.
pemukiman sederhana dengan pola patrilokal atau matrilokal.
Kharakteristik
masyarakat
desa
yang
seperti
yang
disebutkan
diatas
akan
mempengaruhi cara mereka berinteraksi dan berkomunikasi antara warganya. Sehingga
apabila
ditinjau dari Pola perilaku komunikasinya akan akan kita lihat pola komunikasi
dalam masyarakat desa adalah sebagai berikut:
1.
Terkait dengan keadaan sosial budaya masyarakatnya
2.
Budaya merupakan landasan komunikasi, bila budaya beraneka rafgam maka
beraneka ragam pula komunikasinya.
3.
Pola komunikasi masyarakat termasuk masyarakat desa sangat ditentukan oleh faktor
budaya masyarakat setempat.
4.
Isi pesan ditentukan oleh elit desa mulai dari isinya, medianya, bagaimana
mendapatkan media dan siapa yang boleh dilibatkan dalam pemerataan dan pemilihan
media
5.
Media yang digunakan dalam berkomunikasi:
a.
Koran Masuk Desa, yaitu koran yang dibuat dikota, oleh orang kota dan
diproduksi oleh orang kota tetapi diproduksi di desa.
b.
Media Rakyat, yaitu media profil desa yang dibuat oleh orang desa, untuk orang
desa dan dari orang desa, dengan fungsi: memberi fungsi alternatif bagi
masyarakat
untuk
kebutuhan
dan
kepentingan
mereka,
Berguna
menyeimbangkan kepemilikan yang tercermin dalam isi media, menjembatani
peamerintah pusat dengan daerah, serta mencegah membesar ras kecewa dan
keterasingan penduduk desa
6.
Media Tradisonal, yaitu alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat desa
sebelum masuknya teknologi komunikasi modern. Media tradisonal ini bisa berbentuk
lisan, gerak, alat pengingat dan bunyi-bunyian.
a.
Media tradisional tidak bisa dipisahkan dari seni tradisional. Isi pesan biasanya
tercermin dalam seni tersebut misalnya:a cerita prosa rakyat, ungkapan, puisi,
nyanyian, teater, alat pengingat dan bunyi-bunyian (kentongan, gong dll)
b.
Kelebihan Media tradisional: tumbuh dan berkembang di masyarakat, bersifat
menghibur,
tidak
membutuhkan
ketrampilan
dan
menikmatinya, bersifat ada umpan balik secara langsung.
2016
7
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kemampuan
untuk
7.
Proses komunikasinya primer, yang merupakan landasan komunikasi tradisional
dengan ciri-cirinya:
a.
Hubungan sosial antara para pelakunya berlangsung berhadapan muka
b.
Hubungan sosial yang terjadi sifatnya mendalam dan berlaku pada orangorang yang berbeda status misalnya Patron Klien
c.
Pemberi pesan dinilai oleh si penerima pesan dari segi identitasnya (artinya
siapa dia) atau segi gengsinya dan bukan dari segi isi pesan yang dibawanya.
Selanjutnya setelah kita memahami bagaimana kharakteristik masyarakat pedesaan
dan pola komunikasi yang ada dalam masyarakat mereka, maka akan bandingkan atau kita
lihat bagaimana kharakteristik dan pola komunikasi yang ada dalam masyarakat lain yaitu
dalam masyarakat kota.
MASYARAKAT
MODERN/PERKOTAAN
;
CIRI-CIRI
MASYARAKAT
DAN
POLA
PERILAKU KOMUNIKASINYA
Masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang tidak
tertentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian ”kota” terletak pada sifat-sifat kehidupan
serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Beberapa sarjana berpendapat, bahwa definisi kota yang tepat haruslah mengandung
kombinasi faktor-faktor atau ciri-ciri. Ada 8 faktor atau ciri yang membedakan antara kota
dan desa: Mata pencaharian, lingkungan, ukuran komuniti, kepadatan paenduduk,
heterogenitas dan homogenitas penduduk, diffrensiasi dan stratifikasi sosial dan sistem
interaksi (riyono : 34)
Definisi lain yang dibuat oleh Max Weber berpendapat bahwa ”suatu tempat adalah
kota apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi senagian besar kebutujhan
ekonominya dipasar lokal. Barang-barang itu harus dihasilkan oleh penduduk dari
pedalaman dan dijualbelikan dipasar itu. Jadi menurut Weber, ciri-ciri kota adalah adanya
pasar, dan sebagai benteng serta mempunyai hukum dan lain-lain tersendiri, dan bersifat
kosmopolitan.
Selanjutnya Cristaller dengan ”central Place Theory”nya menyatakan kota berfungsi
menyelenggarakan penyediaan jasa-jasa bagi daerah lingkunganya. Jadi menurut teori ini,
kota diartikan sebagai pusat pelayanan.
2016
8
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dari uraian diatas dapat kita temukan kembali ciri-ciri kota dan masyarakat kota
adalah sebagai berikut:
1.
Kota mempunyai fungsi khusus ( sehingga setiap kota akan mempunyai fungsi yang
berbeda. Mis: Pusat industri, pusat perdagangan, budaya, pemerintahan dan
perdangangan)
2.
Mata pencaharian penduduknya diluar agraris (non agraris)
3.
Adanya spesialisasai pekerjaan warganya
4.
Kepadatan penduduk
5.
Warganya relatif mobility
6.
Tempat pemukiman yang cenderung permanan
7.
Sifat-sifat warganya yang heterogen, komplek, sosial relation yang impersonal dan
external, sertapersonal segmentation, karena begitu banyaknya pernan dan jenis
pekerjaan seseorang dalam kelompoknya sehingga seringkali orang tidak kenal satu
sama lain, seolah-olah seseorang menjadi asing dalam lingkungannya. (Sapardi
imam:28)
:
Apabila kita melihat ciri-ciri masyarakat kota tersebut, maka kita dapat melihat
bagaimana pola komunikasi yang ada dalam masyarakat kota yaitu: Proses komunikasi
sekunder dan modern, masyarakat bebas mendapatkan informasi menurut kehendaknya
bukan menurut kehendak elit desa, interaksi antar individu terjadi melalui media, hubungan
sosial tidak bersifat mendalam, penggunaan alat-alat komunikasi modern (media massa),
interaksi sosial terjadi secara tidak pribadi/personal.
2016
9
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Sosiologi Komunikasi-Perspektif Teoritik, Sutaryo, ArtiBumi Intaran, Yogyakarta, 2005.
2.
Nasution, Zulkarimen, Sosiologi Komunikasi Massa, UT, Jakarta, 1993.
3. Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1990.
4. Burhan Bungin, H.M. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Mayarakat. Kencana Prenada Media, Jakarta, 2006
2016
10
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download