publikasi - Sirusa BPS

advertisement
DIREKTORAT STAT. KETAHANAN SOSIAL
Subdit. Stat. Ketahanan Wilayah
Penyusunan Laporan Hasil Uji Coba Survei Modal Sosial
ABSTRAK
Studi modal sosial mengalami perdebatan terkait konsep, definisi, pengukuran, maupun
pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat hingga sekarang. Hal ini terjadi karena modal
sosial merupakan konsep yang sangat kompleks dan sulit diukur hanya menggunakan satu
instrumen pengukuran, meskipun pengaruh dan kejadian terkait modal sosial sangat mudah
dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, studi modal sosial juga merupakan penelitian yang relatif
baru dan belum dikenal secara meluas oleh masyarakat. Dengan adanya studi modal sosial
diharapkan meningkatkan pemahaman tentang dimensi sosial dalam perencanaan, implementasi,
dan evaluasi kebijakan dan program pembangunan nasional yang berkelanjutan di Indonesia
1. Tujuan umum: a. Mengembangkan instrumen pengumpulan data modal
sosial. b. Menghasilkan instrumen modal sosial yang valid, akurat, dan
konsisten. 2. Tujuan khusus: a. Menghasilkan pertanyaan terkait modal
sosial yang tepat, sesuai konteks/kondisi, dan berlaku umum bagi
Tujuan Survei
masyarakat. b. Menghasilkan struktur jawaban responden yang
menggambarkan fakta dan bersifat tidak normatif pada tiap pertanyaan. c.
Menghasilkan
susunan pertanyaan dan struktur jawaban yang valid,
akurat, dan konsisten.
DATA
Variabel utama yang dikumpulkan pada kegiatan Uji Coba Survei Modal
Sosial 2009 meliputi: A. Sikap Percaya (Trust) dan Toleransi (Tolerance)
antar individu dalam masyarakat sebagai pembentuk: pola hubungan
kehidupan sosial yang saling percaya dan bersikap toleransi. B. Kelompok
Variabel Utama (Group) dan Jejaring (Network) yang dimiliki oleh individu untuk saling
bergantung dan berkontribusi dalam kelompok, membentuk jejaring sosial
yang mendorong kerja sama saling menguntungkan dan penyelesaian
permasalahan. C. Keterangan lain terkait modal sosial untuk memberikan
gambaran lebih detail mengenai kondisi masyarakat yang lebih luas.
Periodisasi Tahunan
Tahun Data 2009
METODOLOGI
Cakupan Wilayah Sebagian Wilayah Indonesia
Uji Coba Survei Modal Sosial 2009 menggunakan kuesiner dan responden
yaitu:1). MODAS09-RT untuk responden rumah tangga. Pemilihan sampel
Cakupan Responden rumah tangga pada SLS terkecil terpilih dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dilakukan secara purposive bagi rumah tangga yang telah tinggal lebih
dari 3 tahun di SLS terkecil terpilih. b. Alokasi sampel rumah tangga di SLS
Badan Pusat Statistik
Page 1 of 2
terkecil terpilih, dengan ketentuan untuk desa/kelurahan
berstatus
Perkotaan, dipilih 15 rumah tangga, sedang berstatus Perdesaan, 16 rumah
tangga. 2). MODAS09-WM untuk responden nara sumber di komunitas
untuk wawancara mendalam. Responden wawancara mendalam ada 6
narasumber yang dianggap mengerti dan bisa memberikan penilaian yang
objektif serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang kondisi sosial
kemasyarakatan di SLS terkecil atau desa/kelurahan terpilih. Keenam
narasumber tersebut antara lain: kepala desa/lurah, ketua SLS terkecil,
kepala sekolah/guru/ketua komite sekolah, toga (majelis ta`lim/kelompok
kebaktian), tomas dan dokter/bidan.
Unit Statistik
Rumah tangga dan nara sumber di komunitas pada SLS terkecil atau
desa/kelurahan terpilih
Unit Analisis
Gambaran modal sosial rumahtangga dan komunitas di SLS terkecil atau
desa/kelurahan terpilih
Pengumpulan Data Wawancara langsung
PUBLIKASI
Level Terendah Data
Hanya wilayah tertentu
dalam Publikasi
Penyusunan Laporan Hasil Uji Coba Survei Modal Sosial; Menghasilkan
Publikasi susunan pertanyaan dan struktur jawaban yang valid, akurat, dan
konsisten
CATATAN
Kuesioner dan responden yang diamati tidak hanya rumah tangga tetapi juga komunitas yang
diwakili oleh nara sumber yang telah ditentukan sebelumnya (RT, guru, dokter, toga/tomas). Nara
sumber dari komunitas diharapkan memberikan keterangan sosial masyarakat di lingkungan SLS
yang mendukung keterangan responden rumahtangga.
Tahapan pemilihan sampel untuk Uji Coba Survei Modal Sosial 2009 dilaksanakan dengan urutan
sebagai berikut:1.Pemilihan provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, DI Yogyakarta, Bali,
Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan
Maluku Utara), 2.Jumlah kabupaten/kota terpilih pada setiap provinsi terpilih adalah 4
kabupaten/kota, 3.Jumlah kecamatan terpilih pada
setiap kabupaten/kota terpilih adalah 2
kecamatan, 4.Jumlah desa terpilih pada setiap kecamatan adalah 2 desa/kelurahan berstatus
Perkotaan dan 2
desa/kelurahan berstatus Perdesaan. Pemilihan sampel desa/kelurahan
didasarkan pada 4 indikator dari hasil pendataan Podes 2008 yang terkait dengan modal sosial
(Keberadaan lembaga/organisasi kemasyarakatan, penduduk yang berasal lebih dari satu suku/etnis,
kejadian perkelahian massal, dan tindak
kejahatan yang terjadi selama setahun terakhir.
5.Pemilihan sampel SLS terkecil di desa/kelurahan terpilih berdasarkan jumlah RTS dari data PPLS
2008, 6.Pemilihan sampel rumah tangga di SLS terkecil terpilih (15 rumah tangga di perkotaan dan
16 rumah tangga di perdesaan), khusus untuk kecamatan di Provinsi Bengkulu dan DI Yogyakarta
(dipilih 12 rumah tangga di perkotaan dan 13 rumah tangga di perdesaan)
Badan Pusat Statistik
Page 2 of 2
Download