Handout (1-2) TGEMPA D3

advertisement
Handout 1-2 Tgempa D3
PENDAHULUAN
•
•
•
Gempa merupakan suatu phenomena alam yang terjadi di
permukaan tanah, yang berdampak pergerakan tanah secara tibatiba (shaking) atau menimbulkan stunami.
Gempa bumi merupakan salah satu bahaya alam, yang dapat
menyebabkan kerusakan bangunan diatas permukaan tanah
sehingga menimbulkan kerugian harta benda dan bahkan
menghilangkan nyawa manusia
Indonesia sering dilanda gempa, oleh karena itu para
insinyur/ahli teknik harus memberi perhatian serius pada
konstruksi suatu Bangunan agar tahan terhadap gempa.
Sebab gempa :
ƒ
Keruntuhan tanah baik di permukaan tanah (longsoran Tebing
tanah) maupun di dalam tanah (keruntuhan gua tanah atau
lubang pertambangan)
ƒ
Tumbukan meteor dengan bumi, getarannya dapat terasa disekitar
tempat jatuhannya, dan menimbulkan bekas berlubang di
permukaan tanah.
Kawah di Arizona, USA yang terjadi akibat jatuhnya meteor
1
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Tunguska explosion on June 30, 1908 , 5.0 on the Richter scale , selain
menimbulkan getaran, juga kebakaran yang meluas 5-10 km (Meteoroid airburst)
ƒ
Peristiwa vulkanik (akibat gunung meletus), getarannya dapat
dirasakan di daerah kawasan gunung tersebut, dari getaran tanah
yang kecil sampai agak besar, dan kejadiannya berulang-ulang.
2
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
ƒ
Peristiwa tektonik (earthquake tectonics) , diakibatkan gerakan
lempeng / kerak bumi. Gempa ini diakibatkan pelepasan energi
yang tiba tiba di lapisan kerak bumi (crust) dan menimbulkan
getaran gelombang gempa (seismic waves)
Struktur Bumi :
Lithosphere / lapisan kerak bumi (crust) 5 – 4
km
Lapisan mantel + 2900 km
Inti bumi jari-jari + 3500 km
+ 6400
Makin kedalam makin besar berat jenisnya : 2,7 s/d 12,3
3
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Teori plat tektonik :
Menganggap Lapisan kerak bumi (crust) terdiri dari beberapa plat kaku
(lempengan) yang bergerak satu dengan lainnya.
Lempengan (crust)
bergerak
4
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Peta Plat tektonik dan pergerakannya , menurut Eiby (1980)
Gerakan plat tektonik :
1. Subduction ( penujaman)
Contoh : - di barat pulau Sumatra, di selatan Pulau Jawa s/d
Nusa tenggara
2. Extrusion (pemisahan)
Contoh : - di lautan Atlantik
5
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
3. Collision ( tumbukan )
Contoh : - di pegunungan Himalaya
4. Transcursion (patahan)
Contoh : - di Amerika Barat, pada Air terjun Niagara.
Pelepasan Energi.
Gerakan Plat yang bergerak masing-masing dan terhambat oleh
gaya gesek pada bidang sentuh antara plat tersebut. Akibatnya
terjadi akumulasi (pengumpulan) energi diantara bidang
kontaknya, yang lama kelamaan akan melampaui kekuatan geser
bidang sentuh sehingga timbul gerakan kembali secara tiba-tiba,
dan akan melepaskan enegi yang besar maka timbulah Gempa.
GAMBAR PELAT TEKTONIK dengan Arah pergerakannya di Dunia.
6
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
GAMBAR PETA SEISMIK di Indonesia, Australia.New Zealand, tanda titik
titik tersebut merupakan Lokasi terjadinya Gempa.
TSUNAMI.
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yang
Gelombang panjang (air laut) yang melanda daerah pantai.
artinya
A (besar)
A (kecil)
D (kecil)
D (besar)
Dasar laut
Ditengah lautan
Daerah Pantai
Tsunami timbul setelah kejadian gempa yang diakibatkan oleh
adanya patahan ditengah laut.
7
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Ditengah laut kedalaman laut sangat dalam, kecepatan gelombang
nya juga besar, sedang saat mendekati pantai, dengan kedalaman yang
kecil, kecepatan yang rendah, tetapi amplitudo (tinggi gelombang) makin
membesar. (Hk. Kekelan Energi)
v =
g D
v = kecepatan gelombang
g = Gaya gavitasi
D = Kedalaman laut
SUMBER GEMPA (Focus)
Stasion
Pengamatan
Seismographs
Epicentre
Jarak hypocentre
FOCUS (hypocentre)
Epicentre = Lokasi / daerah yang terkena dampak gempa tepat diatas
hypocentre
Focus atau Hypocetre = Lokasi sumber gempa
8
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
JALUR GEMPA (Earthquake Belt)
Gambar Peta jalur Gempa :
1. Circum Pasifik Earthquake Belt
2. Alpide Earthquake Belt
3. Mid Atlantic Earthquake Belt
Circum Pasifik Earthquake Belt : Dari bagian barat benua Amerika
Utara menyebrang pulau-pulau Alentian ke Kamchatka dan meluas
keselatan melalui Jepang, Formosa, Filipina, Kep. Maluku, Irian, New
Hebrides, Fiji, Samoa, Tonga & New Zealand.
Alpide Earthquake Belt : Mulai dari Kep. Azores melalui
Pegunungan Alpine di Eropa Mediterania, melalui Asia Kecil, sampai ke
Burma sepanjang Peg. Himalaya, satu cabang ke bagian atas laut
kuning di Tiongkok, cabang lain menuju selatan melalui Sumatra, Jawa,
Kep. Nusa Tenggaa serta Sulawesi.
Mid Atlantic Earthquake Belt : di lautan atlantik
DAERAH BEBAS GEMPA (DAERAH STABIL)
Di Benua Amerika : Dataran Canada, dataran Brazilia, seluruh benua
amerika selatan bagian timur dan pegunungan
Andes dan bagian Utara sungai plata, kecuali
daerah Mendosa.
Di Benua Eurasia : Daerah Baltic Eurasia, daerah Anggora di Asia serta
daerah pegunungan Ural.
9
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Di Benua Asia
: Daerah Saudi Arabia, Selatan India, Gurun Gobi,
sebagaian besar Indochina, Semenanjung Malaya,
Kalimantan.
Di Benua Afrika
: Hampir di seluruh benua Afrika, kecuali sebagian
kecil Bagian Utara, Ujung selatan dan daerah
Danau di Kenya, Tanganyika.
Samudra Pasifik : Kecuali daerah Circum Pasifik adalah stabil, kecuali
juga Kep. Hawai.
Daerah lainnya
: Samudra Atlantik dan bagian dari lautan Arktik,
Australia Barat, Somalia Land, Madagaskar, Pasifik
selatan, Selatan Kepulauan Galapagos.
10
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
BESARAN UNTUK MENGUKUR GEMPA BUMI
Besaran untuk mengukur gempa bumi, pada umumnya dipakai :
1. Magnitude, adalah ukuran besar energi yang dilepaskan oleh fokus
atau hypocentre.
Skala magnitude dari Richter sering dipakai dan skala ini berguna
bagi para ahli seismologi.
2. Intensitas, Adalah besar kecilnya getaran permukaan di tempat
konstruksi.
Secara kuantitatif intensitas gempa setempat dinyatakan dengan
percepatan permukaan dengan satuan gal (cm/dt2).
Skala ini digunakan bagi para inssinyur untuk pengaruhnya pada
konstruksi. Skala yang digunakan adalah skala Modified Mercalli
Intensity scale. (MM)
Perkiraan hubungan
Modified Mercalli (MM).
M
richter
3
4
5
6
7
8
MM
II – III
IV – V
VI
VII – VIII
IX
X - XI
kesetaraan
Richter
Percepatan
permukaan max
0,003 g
0,010 g
0,030 g
0,010 g
0,030 g
1,000 g
Mangnitude
(M)
dan
Radius
pengaruh
25 km
50 km
100 km
200 km
400 km
700 km
UKURAN GEMPA
Ada dua macam ukuran gempa :
1. Besar energi yang dilepaskan sebagai gempa
2. Besar percepatan maximum permukaan tanah
BESAR ENERGI
Pelepasan energi pada sumber gempa diukur dengan skala RICHTER.
Log E = 11,4 + 1,5 R
E = Energi yang dilepaskan (erg / dyne–cm)
R = Skala Richter
Contoh : Diketahui gempa dengan 6 skala Richter, berarti energi yang
dilepaskan pada sumber gempa sebagai berikut :
11
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Log E = 11,4 + 1,5 R
= 11,4 + 1,5. 6
= 20,4
E = 1020,4 = 2,512. 1020 erg
•
Berapa energi untuk 7 skala Richter ?
79.4.1020 erg
•
Berapa peningkatan energi untuk peningkatan 2 skala richter?
Pengaruh gempa dipermukaaan tanah tidak hanya di tentukan oleh
besar energi yang dilepaskan, akan tetapi juga oleh kedalaman atau
jarak sumber gempa (hypocentre).
Hubungan Magnitudo Dan Frekuensi Gempa Yang Tejadi
Menurut Guttenberg-Richter :
Log N = A – b . M
N = frekuensi kejadian suatu gempa yang skala richternya M
untuk 1 tahun
Misal : dalam 1 tahun terjadi gempa dengan skala Richter sbb:
4;5;4;3;5;2;4
maka untuk magnitudo 4 pada skala richter jumlah kejadian gempa
adalah 3 kali, jadi N = 3
A dan b adalah konstanta gempa untuk suatu daerah gempa tertentu.
Misal : untuk pulau Jawa : A = 5.37 , b = 0.94
Jadi log N = 5.37 – 0.94 M
Hubungan A dan b dikemukakan oleh Kale dan Naran sbb:
A = 6.35 b – 1.41
Catatan : untuk seluruh indonesia log N = 7.30 – 0.94 M, jadi misalkan
kita menghitung frekuensi gempa dengan skala richter = 7, berarti :
Log N = 7.3 – 0.94 (7) = 0.72
N = 5.2 , ini berarti ada gempa kira-kira 5 kali dalam setahun dan
untuk gempa dengan skala richter diatas 7, frekuensi gempa adalah 2
kali setahun.
PERCEPATAN MAKSIMUM PERMUKAAN TANAH
Ukuran gempa yang dapat langsung mempengaruhi struktur bangunan
ialah
insensitas lokal gempa, yaitu besar (insensitas) percepatan
permukaan tanah di daerah lokasi gempa.
Rumus hubungan besar energi dan percepatan permukaan tanah (a)
maksimum.
12
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
1. Donovan (1973) :
a = 1080.e0,5R.(H+25)-1,32
2. Matuschka (1980) : a = 119.e0,81R. (H+25)-1,15
a = percepatan maksimum permukaan tanah (cm/det2)
e = bilangan natural (2,718)
R = besar gempa skala Richter
H = jarak Hypocentre (km)
Hubungan percepatan permukaan tanah (a) dengan intensitas lokal
menurut skala MM (Modified Mercalli).
1
1
1
1
log a = .I − atau log a = . I +
3
2
4
4
a = cm/det2
I = Skala MM
13
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Diketahui :
Gempa di Flores tanggal 12 Desember 1992
Besar gempa = 6,8 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 36 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Maumere (pusat pencatatan gempa) = 30 km
Ditanyakan :
1. Percepatan maksimum permukaan tanah di Maumere ?
2. Besar kerusakan menurut skala MM ?
Penyelesaian :
1. Menentukan jarak hypocenter
Epicenter
30 km
Maumere /Seismograf
36 km
Jarak hypocenter (H) ?
FOCUS (hypocenter)
H = 36 2 + 30 2 = 46,861 km
2. Menentukan Percepatan (Donovan) :
a = 1080.e0,5R. (H+25)-1,32
= 1080.e0,5.(6,8). (46,861+25)-1,32
= 115 cm/det2
Menentukan Percepatan (Matuscha) :
a = 119.e0,81R. (H+25)-1,15
= 119.e0,81. (6,8). (46,851+25)-1,15
= 216 cm/det2
Besar / tingkat kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari
(Donovan)
1
1
1
1
log a = .I − atau log a = . I +
3
2
4
4
1
1
log 115 = .I − ⎯
⎯→ I = 7,68 MM
3
2
maka I = VII - MM
1
1
log 115 = . I + ⎯
⎯→ I = 7,24 MM
4
4
14
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Besar kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari a (Matuscha)
1
1
1
1
log a = .I − atau log a = . I +
3
2
4
4
1
1
log 216 = .I − ⎯
⎯→ I = 8,50 MM
3
2
maka I = 8 MM
1
1
log 216 = . I + ⎯
⎯→ I = 8,35 MM
4
4
Jadi besar kerusakan di Maumere :
• Menurut percepatan tanah dari Donovan 7 MM
• Menurut percepatan tanah dari Matuscha 8 MM
GELOMBANG GEMPA
Saat terjadi gempa, tanah permukaan mengalami gerakan karena
permukaan tanah bergelombang.
Gelombang utama :
1. Gelombang Primer (P), merupakan gelombang yang menjalar
longitudinal.
Memampat dan menggembung searah rambatannya. Kecepatan
antara 1,4 – 6,4 km/det.
2. Gelombang Sekunder (S), merupakan gelombang yang menjalar
tranversal.
Kecepatan ± 2/3 x kecepatan gelombang primer.
15
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Kecepatan dari kedua gelombang berbeda, dari hasil rekaman
gempa dapat diperkirakan jarak sumber gempa berdasarkan
selisih waktu tiba gelombang tersebut.
Perkiraan jarak sumber gempa
Apabila terukur jarak dari 3 tempat maka dapat ditentukan lokasi
gempa (sumber).
.A
.C
.B
16
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Dua gelombang yang menjalar hanya dipermukaan tanah saja,
1. Gelombang Rayleigh
Butiran tanah bergerak ellips dengan gerak vertikal.
2. Gelombang Love Q
Butiran tanah bergerak tranversal pada bidang horisontal.
TINGKAT RISIKO GEMPA
P = (1 – e
– L/T)
x 100% = (1 – e-50/10) x 100% = -99.33%
P = Probabilitas (kemungkinan) bangunan terlanda gempa yang lebih
besar dari gempa (dalam %)
L = umur rencana bangunan (tahun)
T = Jangka waktu ulang gempa rencana (tahun)
17
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
INTENSITAS, MANGNITUDE, KECEPATAN DAN ENERGI GEMPA
Kecepatan
tertinggi
rata-rata
(cm/dt)
Perbandingan
dengan
bahan
peledak
Insensitas
Mercalli
Mangnitude
(Skala
Richter)
I
0 – 1,9
0,45 TNT
II
2 – 2,9
50 kg TNT
III
3 – 3,9
IV
4 – 4,4
1–2
V
4,5 – 4,9
2–5
VI
5 – 5,9
5–8
VII
6 – 6,3
8 – 20
2.107 kg TNT
(bom atom
kecil)
1.109 kg TNT
(1 bom
hydrogen)
18
Deskripsi
Tidak
terasa
kecuali
menggunakan alat bantu
pendeteksi gempa
Dirasakan
oleh
hanya
sedikit
orang
yang
beristirahaat, khususnya
pada lantai atas gedung,
benda-benda
yang
bergantung akan terayun.
Mulai
dirasakan
sebagaian
orang,
khususnya pada lantai
atas gedung, tapi banyak
orang
yang
tidak
menyadari akan adanya
gempa
tersebut.
Getarannya seperti truk
yang sedang lewat.
Pada siang hari dirasakan
banyak
orang
dalam
ruangan dan sedikit orang
diluar
ruangan.
Pada
malam
hari
beberapa
orang akan terjaga dari
tidurnya.
Pintu
dan
jendela mulai berbunyi;
dinding
mulai
menimbulkan suara. Ada
getaran seperti truk besar
lewat dibawah gedung.
Mobil yang sedang parkir
dapat berpindah.
Dirasakan oleh hampir
semua orang, bnyak orang
terbangun dari tidurnya.
Kaca jendela mulai pecah,
terjadi
keretakan
dibeberapa
plesteran
semen, benda tidak stabil
akan terguling. Kerusakan
pada pohon, tiang-tiang
listrik, dan objek tinggi
lainnya.
Bandul
jam
mungkin berhenti.
Dirasakan oleh semua
orang,
banyak
yang
ketakutan dan lari keluar
ruangan.
Beberapa
furniture
berat
akan
bergerak. Plesteran akan
mulai runtuh, cerobong
mulai retak.
Semua orang lari keluar
ruangan. Dirasakan orang
yang mengendarai mobil,
bangunan
yang
konstruksinya
kurang
baik
akan
runtuh,
Percepatan
puncak
rata-rata
(g adalah
gravity =
9,8 m/s2)
Jumlah
Gempa
pertahun
di dunia
Sangat
besar
300,00
49,00
0,015g –
0,03g
4,00
0,03g –
0,05g
1,20
0,05g –
0,07g
800
0,07g –
0,15g
65
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
VIII
6,4 – 6,6
20 – 30
IX
6,7 – 6,9
30 – 60
X
7 – 7,5
Lebih dari
60
XI
7,6 – 7,9
XII
8 - 8,6
1011kg TNT
(100 bom
hydrogen)
6 x 1013kg
TNT (60.000
bom
hydrogen)
cerobong akan runtuh.
Kerusakan mulai terjadi
pada bangunan dengan
desain baik. Beberapa
bangunan akan runtuh
sebagian. Panel dinding
akan keluar dari rangka
strukturnya.
Cerobong
tumbang,
tumpukan
material
pabrik
akan
runtuh, dinding, kolom,
dinding,
monumen
runtuh. Furniture berat
akan tumbang. Pasir dan
lumpur
terlempar
sebagian.
Terjadi
perubahan
dalam
air
sumur. Pengendara mobil
akan tergangu.
Kerusakan akan terjadi
pada bangunan dengan
desain
baik,
struktur
rangka
akan
miring,
sebagian
bangunan
runtuh, perubahan terjadi
pula
pada
pondasi.
Keretakan tanah terjadi,
pipa bawah tanah rusak
Bangunan
konstruksi
kayu
mulai
rusak,
sebagaian besar pasangan
batu rusak, dan struktur
rangka dan pondasinya
rusak. Tanah akan terjadi
retakan besar, rel kereta
bengkok,
kelongsoran
akar terjadi di tepi sungai
dan tebing-tebing tanah.
Pasir dan lumpur sungai
akan
bercampur.
Air
berombak berdeburan.
Sangat sedikit bangunan
yang
masih
berdiri.
Jembatan hancur. Terjadi
retakan-retajkan besar di
tanah dan jalan aspal,
pipa-pipa bawah tanah
total
tidak
berfungsi.
Terjadi
longsior
di
sebagian besar tebing. Rel
kereta melengkung parah.
Kerusakan
total.
Gelombang terlihat pada
permukaan tanah. Bendabenda terlempar ke udara.
0,15g –
0,30g
35
0,30g –
0,60g
20
Lebih dari
0,60 g
14
4
0,2 (satu
dalam
lima
tahun)
Tabel ini adalah perkiraan dari korelasi antara pengukuran mangnitude
gempa, efek gempa dan energi yang dihaslkan, berikut dengan frekwensi
gempa yang pernah terjadi.
Diambil dari “Introduction to Seismology” IISEE (2001) dan “Earthquake
Mangnitude Comparisons” (2001).
19
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
SKALA INTENSITAS “ MODIFIED MERCALLI”
Skala
MM
I
Deskripsi
Tidak terasa orang, tercatat pada pencatat gempa.
II
Terasa oleh orang yang istirahat, terutama di
lantai dua.
III
Benda-benda tergantung goyang,bergetar ringan.
IV
Getaran truck lewat, jendela, pintu dan barang
pecah belah beradu dan berbunyian.
V
Terasa oleh orang diluar gedung, orang tidur
terbangun , benda diatasnya bisa jatuh.
VI
Terasa oleh semuanya, bahkan ketakutan dan
keluar rumah, plesteran tembok retak (mutu D).
VII
Sulit berdiri, terasa oleh pengendara kendaraan,
tembok-tembok rusak, plesteran lepas, genteng
jatuh, rawa dan kolam bergelombang.
Tembok c rusak, runtuh, menara air rusak gedung
portal bergerak, tanah basah retak (mutu C)
VIII
IX
Semua orang panik, gedung runtuh, pipa-pipa
dalam tanah rusak.
X
Bangunan kayu rusak, jembatan rusak, tanah
longsor, air sungai/kolam gelombang tepi.
XI
Rel kereta api rusak.
XII
Kerusakan total, batuan-batuan besar pindah
tempat.
20
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
PENENTUAN LETAK EPICENTRUM
Metoda Kontur dan Extrapolasi
Kontur
: Penandaan daerah gempa yang mempunyai amplitude
sama
Extrapolasi : Perhitungan linier dari suatu titik diluar dua titik yang
menjadi acuan
6,84
a
7,76
c = f(x)
b
z
x
C = f (x) = a + (b – a)
Contoh
x
z
: Data rekaman beberapa seismograf sebagai berikut :
Seismograf
A
B
C
D
E
F
G
Lokasi
absis
(km)
40
60
90
30
110
10
110
Ordinat Amplitudo
(km)
max (cm)
70
40
80
30
100
80
50
6,84
7,74
7,17
5,00
4,34
3,68
5,87
Tentukan
: koordinat dan amplitude maksimum dari epicenterum
Jawab
:
Plot koordinat dan amplitude tiap-tiap seismograf buat segitiga lokasi
epicentrum yang amplitudonya tertinggi.
(A, B, C) Extrapolasi di titik (70, 60)
21
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
Rumus : f (x) = a + (b – a)
Extrapolasi FA ;
Extrapolasi EC ;
x
z
6,324
= 10
3,162
5,656
f (x) = 4,34 + (7,17 – 4,34)
= 10
2,828
f (x) = 3,68 + (6,84 – 3,68)
Extrapolasi DB pada segitiga tidak dilakukan karena diluar segitiga.
Contoh : FA
(6,84 – 3,68)
y
F
3,68
A
6,84
P
70
40
10
y'
z
x
y (6,84 − 3,68)
(6,84 − 3,68).60
=
; y=
= 6,32
30
x
z
y’ = y + 3,68 = 6,32 + 3,68 =10
Contoh lain : EC
(7,17 – 4,34)
y
E
4,34
C
7,17
P
70
90
110
y'
z
x
y (7,17 − 4,34)
(7,17 − 4,34)
; y=
x 40 = 5,66
=
20
x
20
y’ = 5,66 + 4,34 =10
22
Budi kudwadi
Handout 1-2 Tgempa D3
TINGKAT RISIKO GEMPA
Rumus pendekata untuk probabilitas bangunan terlanda gempa yuang
lebih besar dari gempa rencana (%).
P = (1 – e
–L/T
) x 100%
L = Umur rencana bangunan (th)
T = Jangka waktu ulang gempa rencana (tahun)
Misalkan Bangunan A :
L = 50 th
T = 120 th
P = (1 – e –50/120 ) x 100%
= 34,08%
Tugas LATIHAN :
1. Gempa di Padang tanggal 17 Desember 2009
Besar gempa = 7.2 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 30 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Bukit tinggi (pusat pencatatan gempa) = 45 km
Ditanyakan :
1. Percepatan maksimum permukaan tanah Bukit tinggi ?
2. Besar kerusakan menurut skala MM ?
2.
Seismograf
A
B
C
D
E
F
Absis Ordinat Amplitudo
(km)
(km)
Maks (cm)
110
60
9,17
100
110
8,84
60
60
8,39
130
40
6,34
110
140
5,68
30
40
4,74
Tentukan koordinat dan Amplitudo maksimum dari epicentrum ?
23
Budi kudwadi
Download