Bahasa dalam Penulisan ilmiah ke-12 rev

advertisement
A. Bahasa
l. Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang
baku (ada subyek dan predikat, dan supaya lebih
sempurna, ditambah dengan obyek keterangan).
2. Bentuk Kalimat
Bentuk
kalimat tidak
boleh menampilkan
orang
pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, engkau dan
lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada penyajian
ucapan terima kasih pada prakata, saya diganti dengan
penulis.
3. Istilah
a. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang
sudah diindonesiakan
b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, bubuhkanlah
garis bawah pada istilah itu, atau ditulis dengan huruf
miring bila diketik komputer.
4. Ejaan
Ejaan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
1
5. Kesalahan yang sering terjadi
a. Kata penghubung, seperti sehingga, dan sedangkan,
tidak boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat
b. Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada
tempatnya,
misalnya
diletakkan
di
depan
subyek
(merusak susunan kalimat)
c. Kata
di
mana
dan
dari
sering
kurang
tepat
pemakaiannya, dan diperlakukan tepat seperti kat
"where" dan "off” dalam bahasa Inggris
d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan
ke dan di.
e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
Lihat Lampiran 10 untuk tanda baca yang paling banyak
dipergunakan dalam karya tulis.
F. Penulisan Nama
1. Nama penulis yang diacu
Pada penulisan nama mencakup nama penulis yang
diacu dalam uraian, dalam daftar pustaka, nama yang
lebih dari satu nama dengan garis penghubung, nama
yang diikuti dengan singkatan dan derajat kesarjanaan.
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya
disebutkan nama akhirnya saja, dan kalau lebih dari
2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang
2
dicantumkan di ikuti dengan dkk, atau et. al.:
a. Menurut Calvin ( 1978) ....
b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fermstrom, 1943)
menghasilkan ....
c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976)
Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumlah
4 orang, yaitu Meisel S.L., Mc. Collough, J.P. Leckthaler,
C.H.,dan Weisz, P.B.
2. Nama penulis dalam daftar pustaka
Dalam
daftar
pustaka,
semua
penutis
harus
dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya penulis
pertama ditambah dkk atau et. al. saja.
Contoh:
Meisel, S.L., MeCollogh, J.P., Leckthaler, CH, dan Weisz,
P.B, 1976......
Tidak boleh hanya
Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et. al.
3. Nama penulis Iebih dari satu
Jika nama penulis terdiri dari 2 kata atau lebih, cara
penulisannya ialah nama akhir diikuti dengan koma,
singkatan nama depan, tengah.dan seterusnya, yang
semuanya diberi titik, atau nama akhir diikuti dengan suku
kata nama depan, tengah, dan seterusnya.
3
Contoh:
a. Sultan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S.T.
b.. Donald Fitgerald Othmer ditulis: Othmer, D.F.
4. Nama dengan garis penghubung
Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis
dengan garis penghubung diantara dua kata, maka
keduanya dianggap sebagai satu kesatuan.
Contoh:
Sulastin-Sutrisno ditulis Sulastin-Sutrisno
5. Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa
singkatan itu menjadi satu kata yang ada di depannya.
Contoh:
a. Mawardi A.I. ditulis: Mawardi A.I.
b. Williams D. Ross Jr. ditulis : Ross, Jr., WD.
6. Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.
G. Istilah Baru dan Kutipan
1. Istilah Baru
Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam
bahasa Indonesia dapat digunakan asal konsisten. Pada
4
penggunaan
yang
pertama
kali
perlu
diberikan
padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau
banyak sekali menggunakan istilah baru, sebaiknya
dibuatkan daftar istilah di belakang.
2. Kutipan
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebit dari tiga
baris, diketik satu spasi, dan kalau kurang dari 3 baris, dua
spasi. Diketik menjorok ke dalam. Tidak diterjemahkan,
namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata penulis.
Kutipan bahasa asing ditulis dengan huruf miring bila diketik
dengan komputer.
3. Kata arab
Transliterasi mengikuti SKB Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan Nasional RI.
5
Lampiran 1. Contoh halaman judul usulan penelitian.
Usulan Penelitian Skripsi
PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL
PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA
LUNAK GULA KELAPA
Oleh
Endang Triastuti
050310155
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
Januari, 2008
6
Lampiran 2. Contoh halaman pengesahan usulan penelitian.
Usulan Penelitian Skripsi
PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL
PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA
LUNAK GULA KELAPA
Diajukan oleh :
Endang Triastuti
050310155
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Pembahas
………………………….. ..………………………
Yogyakarta …………………………
Ketua Program Studi,
………………………………
7
Lampiran 3. Contoh halaman sampul depan dan judul skripsi
PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL
PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA
LUNAK GULA KELAPA
Skripsi
Oleh
Endang Triastuti
050310155
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
Januari, 2008
8
Lampiran 4. Contoh halaman judul skripsi
PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL
PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA
LUNAK GULA KELAPA
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
Derajat Sarjana S1
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
Diajukan oleh
Endang Triastuti
TP/050310155
Kepada
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2008
9
Lampiran 5. Contoh halaman pengesahan skripsi.
SKRIPSI
PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL
PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA
LUNAK GULA KELAPA
Oleh
Endang Triastuti
050310155
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal ….. Agustus 2008
Susunan Tim Penguji
Penguji I
Penguji II/Pembimbing
……………………….
………………………...
Yogyakarta …………………………………
Dekan Fakultas Agoindustri
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
…………………………………
10
Lampiran 6. Contoh penulisan daftar isi usul penelitian.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………….......
i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………..
ii
KATA PENGANTAR……………………………………………..
iii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………… . iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………….
v
DAFTAR
GAMBAR……………………………………………………………
vi
INTISARI…………………………………………………………..
vii
I. PENDAHULUAN………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………
B. Tujuan Penelitian………………………………………
1
1
3
II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………
A. Temulawak……………………………………………
B. Instant Temulawak……………………………………
C. Hidrokoloid………………………………………………
1. Dekstrin…………………………………….. .......
2. Gum Arab………………………………………….
4
4
5
8
9
10
III. METODE PENELITIAN……………………………………….
A. Bahan…………………………………………………….
B. Alat…………………………………………………………
C. Cara Penelitian…………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………….
13
13
13
14
18
11
Lampiran 7. Contoh daftar tabel.
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Halaman
1. Komposisi Temulawak…………………………………
5
2. Kadar Air Temulawak Madu Instant………………….
8
3. Viskositas Seduhan Temulawak Madu Instant……...
10
12
Lampiran 8. Contoh daftar gambar.
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Diagram Alir Pembuatan Temulawak Instan…………
8
2. Struktur Kimia Gum Arab ……………………………..
11
3. Struktur Kimia Dextrin………………………………….
12
4. Diagram Alir Pembuatan Temulawak Instan…………
18
13
Lampiran 9. Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Prosedur Analisa Bahan Dasar………………………
42
2. Prosedur Analisa Produk Penelitian ………………..
48
3. Data Hasil Analisa Bahan Dasar…………………….
54
4. Data Hasil Analisa Produk Penelitian ………………
57
5. Hasil Analisa Statistik Kadar Air……………………
59
6. Hasil Analisa Statistik Viskositas ……………………
62
7. Hasil Analisa Statistik Kesukaan ……………………
64
14
Lampiran 10. Contoh penulisan tabel
Tabel 1. Kompisisi Temulawak Berdasarkan Rimpang
Kering
Komposisi
% (bk)
Protein
2,90
Lemak
12,10
Serat
4,20
Kasar
4,90
Abu
58,24
Pati
1,55
Curcumin
4,29
Mineral
4,90
Minyak
Atsiri
Sumber : Ketaren, 1999.
15
Lampiran 11. Contoh penulisan gambar
16
Lampiran 12. Contoh penunjukan sumber pustaka
C. Cookies
Cookies merupakan salah satu produk makanan kering
yang mengandung lemak dan gula tinggi (Bender, 1925
dalam Budi Ekana, 1988). Sedangkan menurut Utami (1992),
cookies didefinisikan sebagai jenis roti yang dibuat dari
adonan yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, kering dan
renyah, serta mempunyai rasa manis. Cookies tergolong
dalam kelompok makanan yang disebut friable foods yaitu
jenis makanan yang tersusun atas bagian-bagian kecil,
biasanya berupa lapisan tidak teratur dengan ikatan longgar
yang lain oleh adanya ruang-ruang udara.
Sifat friable foods yang penting adalah mudah pecah
menjadi
partikel-partikel
yang
tidak
teratur
selama
pengunyahan (Matz, 1972).
Menurut Hagenmaier dan Shaw (1992) dalam Pikni
(1999) bahwa pelilinan dapat menghambat susut bobot,
mengurangi laju respirasi, menghambat perubahan warna,
kemasakan, pelunakan, pelayuan dan menutupi luka-luka
kecil (pelindung) sehingga dapat memperpanjang umur
simpan.
17
Lampiran 13. Contoh daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Antariksanta, A.E., 1994. Pengaruh Sulfit. Tekanan
Pengepresan dan Cara Pengeringan Terhadap Sifat
Tepung Ampas Kelapa. Skripsi Fakultas Teknologi
Pertanian. Universitas Wangsa Manggala. Yogyakarta.
Anyress, F., 1981. Calculus. Terjemahan D. Amanto.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Bambang Kartika, Puji Hastuti, Wahyu Supartono. 1988.
Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Pusat Antar
Universitas. Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.
Desroiser, W.N., 1970. The Technology of Food
Preservation. The AVI Publishing Company. Inc.
Wesport. Connecticut.
Grimwood, B.E., 1975. Coconut Palm Product. Food
Agriculture Organization. United Nation. Roma.
Matz, S.A., 1972. Bakery Technology and Engineering AVI
Publishing Company. West Port. Connecticut.
Pikni, 1999. Pelilinan dan Cara Pengemasan terhadap
Sifat Fisik dan Sensoris Salak Pondoh Super selama
Pengangkutan dan Penyimpanan. Skripsi Fakultas
Teknologi Pertanian UGM. Yogyakarta.
Suhardiyono, L., 1995. Tanaman Kelapa Budidaya dan
Pemanfaatanya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
18
Utami, I.S., 1992. Teknologi Pengolahan Roti. Proyek
Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Antar
Universitas. PAU Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.
Winarno, F.G., 1995. Enzim Pangan dan Gizi. Gramedia.
Jakarta.
19
20
Download