pengelolaan energi dalam pertambangan

advertisement
PENGELOLAAN ENERGI DALAM
PERTAMBANGAN
Praktik Kerja Unggulan dalam Program
Pembangunan Berkesinambungan untuk
Industri Pertambangan
Agustus 2016
INDUSTRY.GOV.AU | DFAT.GOV.AU
PENGELOLAAN ENERGI DALAM
PERTAMBANGAN
Praktik Kerja Unggulan dalam Program
Pembangunan Berkesinambungan untuk
Industri Pertambangan
Agustus 2016
INDUSTRY.GOV.AU | DFAT.GOV.AU
Peringatan (Disclaimer)
Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan.
Publikasi ini disusun oleh sebuah kelompok kerja yang tediri dari para ahli, pelaku industri, serta sejumlah perwakilan
baik dari institusi pemerintah maupun institusi non-pemerintah. Kami sangat menghargai dan berterima kasih atas
kerja keras para anggota dalam Kelompok Kerja ini.
Pandangan dan pendapat yang diutarakan dalam publikasi ini tidak mencerminkan pandangan dari Pemerintah
Australia atau Menteri Luar Negeri, (Minister for Foreign Affairs) Menteri Perdagangan dan Penanaman Modal (Minister
for Trade and Investment) dan Menteri Sumber Daya dan Australia Utara (Minister for Resources and Northern Australia).
Meskipun telah dilakukan upaya yang sebaik mungkin untuk memastikan isi publikasi ini benar secara faktual,
Persemakmuran tidak menerima pertanggungjawaban dalam hal keakuratan atau kelengkapan dari isi publikasi ini,
dan tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau kerusakan yang mungkin muncul secara langsung ataupun
tidak langsung melalui penggunaan dari, atau diandalkannya, isi dari publikasi ini.
Para pengguna buku pegangan ini hendaknya menyadari bahwa buku ini dimaksudkan sebagai referensi umum dan
bukan dimaksudkan untuk menggantikan saran profesional yang relevan terhadap keadaan-keadaan tertentu dari
masing-masing pengguna. Rujukan kepada perusahaan-perusahaan atau produk-produk dalam buku pegangan ini
janganlah dianggap sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Persemakmuran terhadap perusahaan-perusahaan
atau produk-produk tersebut.
Dukungan bagi LPSDP berasal dari program bantuan Australia yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan
Perdagangan, yaitu berkaitan dengan nilai laporan dalam menyediakan pedoman praktik unggulan dan studi kasus
yang akan digunakan dan diterapkan di negara-negara berkembang.
Gambar sampul: Mesin dragline sedang melakukan penimbunan lapisan penutup di tambang batubara terbuka.
© Persemakmuran Australia 2016
Buku ini dilindungi oleh hak cipta. Selain dari penggunaan sebagaimana yang diizinkan dalam Copyright Act 1968
(Undang-Undang Hak Cipta 1968), maka tidak ada bagian yang boleh direproduksi dengan cara apapun tanpa izin
tertulis sebelumnya dari Persemakmuran. Permintaan dan pertanyaan tentang reproduksi dan hak hendaknya
dialamatkan kepada Commonwealth Copyright Administration, Attorney-General’s Department, Robert Garran
Offices, National Circuit, Canberra ACT 2600 atau melalui www.ag.gov.au/cca
Agustus 2016
ii
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Daftar Isi
UCAPAN TERIMA KASIH
iv
PRAKATA
v
PENDAHULUAN1
Cakupan2
Konsumsi energi pada rantai nilai pertambangan 3
BAGIAN 1: KASUS BISNIS—PEMBERIAN INFORMASI DAN PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
UTAMA 5
1.1 Kasus bisnis
6
1.2 Mengundang partisipasi pemangku kepentingan utama
10
Ringkasan12
BAGIAN 2: MANAJEMEN—PENGINTEGRASIAN EFISIENSI ENERGI KE DALAM SISTEM BISNIS
13
Poin-poin utama:
13
2.1 Pengembangan kebijakan dan rencana manajemen energi
14
2.2 Pemantauan dan pengawasan kinerja energi
17
2.3 Penetapan akuntabilitas dan pembentukan tim
23
2.4 Pemerolehan pendanaan dan sumber-sumber daya
25
2.5 Pelaksanaan penilaian efisiensi energi pada operasi-operasi yang sedang berjalan
26
2.6 Pelaksanaan peninjauan energi di dalam berbagai proyek pengembangan dan perluasan
yang baru
30
BAGIAN 3: TEKNOLOGI DAN PRAKTIK OPERASIONAL YANG MENGHASILKAN
3.1 Pasokan energi dan pengadaan
3.2 Bangunan
3.3 Kegiatan peledakan
3.4 Pergerakan material dalam lokasi
3.5 Pengolahan mineral
3.6 Udara, air dan peralatan tambahan
3.7 Pengangkutan produk.
32
33
36
37
39
46
52
56
GLOSARIUM57
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan atau the Leading Practice
Sustainable Development Program ini dikelola oleh satu Komite Pengarah yang diketuai oleh Departemen
Perindustrian, Pariwisata dan Sumberdaya Pemerintah Australia. 17 tema di dalam program ini
dikembangkan oleh kelompok kerja yang terdiri dari perwakilan pemerintah, industri, riset, akademik dan
masyarakat. Buku-buku Pegangan Praktik Unggulan ini tidaklah mungkin dapat diselesaikan tanpa
kerjasama dan partisipasi aktif dari semua anggota kelompok kerja.
Patrick Crittenden (Sustainable Business Pty Ltd), selaku penulis utama, ingin menyampaikan terimakasih
bagi para kontributor atas partisipasi mereka dalam penyusunan Buku Pegangan Pengelolaan Energi dalam
pertambangan 2016 ini, dan mengucapkan terima kasih kepada para kontributor serta perusahaanperusahaan yang telah mengizinkan mereka memberikan waktu dan keahliannya untuk program ini:
KONTRIBUTOR
ANGGOTA
KONTAK
Patrick Crittenden
Direktur
www.climatechangestrategy.com
Dr. Carl Grant
Kepala Penutupan Tambang
Perencanaan dan Lingkungan
(plt)
http://www.angloamerican.com.au/
Albert Dessi
Asisten Direktur,
Efisiensi Energi
iv
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
PRAKATA
Seri buku pegangan Praktik Unggulan Program Pembangunan Berkelanjutan untuk Industri Pertambangan
ini disusun untuk membagikan pengalaman dan keahlian kelas dunia Australia dalam perencanaan dan
pengelolaan tambang. Buku pegangan ini berfungsi sebagai panduan praktis yang membahas tentang
aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial seluruh fase ekstraksi mineral, mulai dari fase eksplorasi sampai
dengan konstruksi, operasi, dan penutupan tambang.
Australia adalah yang terdepan dalam sektor tambang dunia, dan dengan melibatkan kepakaran nasional
Australia, dipastikan buku pegangan ini dapat memberikan panduan terkini dan bermanfaat mengenai
praktik-praktik unggulan.
Departemen Industri, Inovasi, dan Ilmu Pengetahuan Australia berpartisipasi aktif dalam menyediakan
dukungan manajemen dan koordinasi teknis selama penyusunan buku pegangan melalui kerja sama dengan
mitra dari industri swasta dan pemerintah negara bagian. Program bantuan luar negeri Australia, yang
dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, ikut serta mendanai pembaruan buku panduan ini
sebagai pengakuan atas peran sentral sektor pertambangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan
menurunkan tingkat kemiskinan.
Pertambangan adalah industri berskala global, dan perusahaan-perusahaan asal Australia sendiri
merupakan investor dan pengeksplorasi aktif hampir di seluruh provinsi lokasi tambang dunia. Pemerintah
Australia mengakui bahwa industri pertambangan yang lebih baik berarti pertumbuhan, lapangan
pekerjaan, investasi, dan perdagangan yang lebih baik pula, dan bahwa manfaat ini akan membantu
tercapainya standar kehidupan bersama yang lebih tinggi.
Komitmen yang tinggi terhadap praktik unggulan pembangunan berkelanjutan sangatlah penting untuk
mencapai keunggulan pertambangan. Penerapan praktik unggulan memungkinkan perusahaan untuk
memberikan nilai yang berkelanjutan, menjaga reputasi kualitas di tengah iklim investasi yang kompetitif,
dan memastikan adanya dukungan kuat dari masyarakat setempat dan pemerintah. Selain itu, pemahaman
tentang praktik unggulan juga penting dalam mengelola risiko dan memastikan potensi industri
pertambangan dapat tersalurkan sepenuhnya.
Buku pegangan ini dirancang untuk memberikan informasi mendasar bagi operator tambang, masyarakat,
dan pembuat peraturan melalui studi kasus agar dapat membantu seluruh sektor industri pertambangan,
di dalam maupun di luar persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang.
Kami merekomendasikan buku pegangan Praktik Unggulan ini dengan harapan Anda bisa memperoleh
manfaat praktis darinya.
Senator The Hon Matt Canavan
The Hon Julie Bishop MP
Menteri Sumber Daya dan
Australia Utara
Menteri Luar Negeri Australia
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
v
vi
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
1.0 PENDAHULUAN
Penemuan, ekstraksi, dan pemrosesan sumber energi yang hemat biaya dan dapat diandalkan merupakan hal yang
sangat penting terutama untuk transportasi sumber daya mineral dari lokasi tambang kepada pelanggan. Namun,
meskipun energi merupakan keperluan mendasar yang penting, fokus sehari-hari atas pemenuhan target
operasional di sebuah tambang sering berakibat pada tidak digunakannya energi secara efisien. Hal ini menciptakan
sejumlah pembengkakan biaya yang besar, dan yang paling jelas adalah biaya untuk energi yang terbuang
percuma. Tetapi penggunaan energi yang tidak efisien juga dapat diartikan sebagai gejala ketidakefektifan praktik
operasional yang pada gilirannya dapat memengaruhi produktivitas, pemeliharaan, keselamatan dan kinerja
lingkungan. Perencanaan dan rancangan tambang tertentu juga dapat menyebabkan isu inefisiensi menjadi suatu
permasalahan yang tetap. Pendekatan terstruktur manajemen energi sangat penting untuk dapat memaksimalkan
kinerja energi — yang berarti sebatas menggunakan jumlah energi minimum yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan bisnis.
Dalam dasawarsa terakhir, fokus terhadap manajemen energi di industri pertambangan telah semakin berkembang.
Hal tersebut merupakan sebuah reaksi atas meningkatnya biaya energi pada lokasi-lokasi tambang, serta adanya
tekanan legislatif dan masyarakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca akibat penggunaan bahan bakar fosil.
Para penggerak bisnis (business driver) tersebut telah memengaruhi motivasi, keahlian dan pengetahuan manajermanajer di sektor pertambangan. Di berbagai perusahaan terkemuka, praktik manajemen energi telah berevolusi
dari fokus konvensional terhadap audit energi yang hanya dilakukan sesekali oleh pihak luar menuju pendekatan
untuk manajemen energi yang lebih terintegrasi dan berkesinambungan. Beberapa pergeseran utama dalam praktik
manajemen energi ditunjukkan dalam Tabel 1. Termasuk di antaranya adalah perubahan pada cara mempromosikan
manfaat dari efisiensi energi, peningkatan akuntabilitas kinerja energi dan pengembangan sejumlah pendekatan
baru untuk mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi energi.
Tabel 1: Membandingkan praktik manajemen energi standar dan unggulan
PENDEKATAN UNTUK…
PRAKTIK STANDAR
Mempromosikan
manfaat efisiensi energi
Fokus utama pada
Penghematan biaya energi + manfaat bisnis yang lain seperti
penghematan biaya energi produktivitas, keselamatan dan manajemen risiko
Akuntabilitas
Manajer perseorangan
(manajer lingkungan,
manajer keberlanjutan
atau manajer lainnya)
Manajer perseorangan + tanggung jawab untuk manajemen energi
tertulis dalam deskripsi peranan manajemen lokasi lokasi dan karyawan
lain yang terkait
Mengidentifikasi pilihan
untuk peningkatan
efisiensi energi
Kegiatan audit energi
dilakukan satu kali setiap
beberapa tahun oleh
konsultan eksternal, tanpa
adanya buy-in dari staf
internal
Menggunakan data yang
tersedia
Fokus pada efisiensi
peralatan tambahan
Tahap operasional
Tinjauan kinerja energi secara terus-menerus dikombinasikan dengan
pemeriksaan terperinci berkala atas proses-proses tertentu dan peralatan
yang terkait
Menerapkan standar audit energi 2014 terbaru dalam melakukan kegiatan
industri (AS/3598.2) atau transportasi (AS/3598.3), yang
mempertimbangkan kebutuhan bisnis dan selaras dengan standar
internasional manajemen energi
Menggabungkan keahlian internal dan eksternal sebagaimana diperlukan
Memiliki rencana untuk pengembangan data energi untuk semakin
membangun dan memahami potensi peluang peningkatan dan kinerja
dari waktu ke waktu
Fokus awal pada operasi bisnis utama untuk mengidentifikasi peluang
untuk mengurangi permintaan sebelum menjajaki peluang untuk
mengoptimalkan sistem operasi dan membeli peralatan yang lebih efisien
Dipertimbangkan dalam rancangan tambang (proyek baru dan proyek
perluasan) serta dalam tahap operasional
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
PRAKTIK UNGGULAN
1
PENDEKATAN UNTUK…
PRAKTIK STANDAR
PRAKTIK UNGGULAN
Presentasi proposal
kasus bisnis kepada
manajemen
Kasus tertulis dengan
fokus pada penghematan
biaya energi
Pendekatan strategis yang melibatkan kegiatan menyebarkan informasi,
mendidik dan meyakinkan pemangku kepentingan internal akan manfaat
bisnis yang beragam sebelum presentasi proposal bisnis kasus formal
kepada manajemen
Pengukuran dan
verifikasi (P&V)
Biasanya tidak dilakukan
kecuali diperlukan untuk
memperoleh pendanaan
eksternal
Anggaran untuk P&V ketika mencari dana proyek
Mengevaluasi proyek dalam kaitannya dengan kinerja energi serta
manfaat bisnis lain (misal: produktivitas)
Sumber: Diadaptasi dari P Crittenden, ‘New perspectives on institutional change: the case of changing energy management practices in Australia’, PhD
thesis, University of Technology, Sydney, 2014, http://www.climatechangestrategy.com/#!phd-thesis/c1odg.
Cakupan
Tujuan dari buku pegangan ini adalah untuk memberikan panduan tentang praktik unggulan manajemen energi
bagi manajer operasional. ‘Praktik unggulan’ menjelaskan langkah-langkah dalam menangani isu-isu operasional
dan strategis yang spesifik secara efektif pada saat tertentu. Dalam publikasi ini, praktik unggulan manajemen
energi didefinisikan sebagai cara terbaik untuk meningkatkan kinerja energi dalam suatu lokasi tertentu melalui
cara yang dapat memberikan kontribusi terbaik terhadap tujuan bisnis.
Panduan ini disusun dalam tiga bagian.
Bagian 1 berfokus pada pengembangan dan pemberian informasi mengenai kasus bisnis untuk manajemen
energi. Menetapkan manfaat dan menyusun pesan yang dapat memotivasi pemangku kepentingan utama.
Hal ini membantu untuk memotivasi dan melibatkan manajemen dan staf sehingga mereka akan secara aktif
mendukung inisiatif-inisiatif manajemen energi.
Bagian 2 adalah mengenai usaha untuk mengintegrasikan manajemen energi ke dalam sistem manajemen.
Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa adanya suatu fokus yang berkelanjutan dan terstruktur atas masalah
manajemen energi. Hal tersebut mencakup penyusunan kebijakan dan rencana, pengembangan sistem informasi
energi yang efektif, serta pelacakan dan pelaporan kinerja energi secara teratur.
Bagian 3 berfokus pada teknologi dan praktik operasional. Pada akhirnya juga, usaha peningkatan kinerja energi
hanya dapat dilaksanakan melalui pelaksanaan proyek dan perubahan dalam praktik.
Komponen-komponen penting dalam praktik unggulan ini — yang meliputi kasus bisnis, sistem manajemen,
teknologi dan praktik operasi — saling bekerja bersama untuk menghasilkan peningkatan yang berkelanjutan
dalam kinerja energi (Gambar 1).
buku pegangan ini selaras dengan dan mendukung penerapan standar Australia dan internasional yang relevan,
termasuk ISO 50001 Sistem Manajemen Energi -persyaratan dan panduan penggunaan dan seri AS/NSZ
3598:2014 untuk melakukan audit energi.
2
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Gambar 1: Tiga komponen penting dalam praktik unggulan manajemen energi
Konsumsi energi pada rantai nilai pertambangan
Rantai nilai pertambangan melibatkan ekstraksi dan pengolahan mineral dari lokasi tambang kepada pelanggan.
Tingkat pengaruh dan kepentingan perusahaan pertambangan dalam setiap tahap rantai nilai bergantung pada
struktur perusahaan dan strategi bisnis mereka. Sebagai contoh, sebuah tambang dapat dimiliki dan dioperasikan
oleh satu institusi tunggal. Di lain pihak, berbagai kegiatan mungkin dikontrakkan kepada perusahaan lain.
Dalam buku pegangan ini, peluang untuk meningkatkan manajemen energi dipertimbangkan di dalam tujuh
kegiatan yang berbeda, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2: Kegiatan pertambangan yang memiliki peluang bagi peningkatan manajemen energi
Hal tersebut akan memberikan tipologi yang berguna untuk menjelaskan peluang-peluang peningkatan. Akan
tetapi, pada saat yang sama, penggunaan perspektif holistik juga penting, sebab peningkatan penggunaan
energi dalam satu pada suatu tahapan proses dapat mengakibatkan penurunan pada tahapan berikutnya.
Meskipun fokus dalam buku pegangan ini terletak pada kegiatan kolaborasi dalam sebuah perusahaan, kerjasama
dengan perusahaan lain mungkin juga diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Sebagai contoh, saat
subkontraktor bertanggung jawab untuk kegiatan tertentu — misalnya untuk pergerakan material dalam lokasi
— mereka mungkin memiliki pengaruh langsung atas cara penggunaan energi (kontrol operasional). Kontrak
antara pemilik dan subkontraktor juga menyorot persoalan mengenai pihak mana yang akan membayar biaya
energi yang dikonsumsi (kontrol keuangan).
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
3
Selain perubahan teknis pada tambang, berbagai faktor lain juga memengaruhi tingkat perhatian dan usaha yang
didedikasikan untuk manajemen energi. Sebagai contoh, perubahan harga energi atau perundang-undangan
dapat meningkatkan atau menurunkan tingkat perhatian atas manajemen energi. Hal ini menantang para
manajer untuk memastikan telah dipertimbangkannya persoalan efisiensi energi secara terpadu dan
berkesinambungan bila terjadi perubahan pola konsumsi atau peralatan. Hal tersebut memerlukan adanya
pendekatan untuk manajemen energi yang dinamis dan berbasis kinerja, seperti yang diuraikan dalam buku
pegangan ini.
4
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
BAGIAN 1: KASUS BISNIS-PEMBERIAN
INFORMASI DAN PELIBATAN
PEMANGKU KEPENTINGAN
UTAMA
Poin-poin utama:
• Keputusan-keputusan yang memengaruhi kinerja energi dari operasi pertambangan dibuat di
berbagai tingkat manajemen dan area-area fungsional. Praktik unggulan manajemen energi
bergantung pada adanya keterlibatan efektif dan keselarasan di seluruh operasi pertambangan.
• Terdapat penggerak bisnis dan manfaat yang menarik yang terkait dengan peningkatan manajemen
energi. Para manajer dan staf sangat perlu untuk memahami kasus bisnis dan bagaimana peningkatan
manajemen energi dapat memberikan manfaat bagi bisnis, tim dan kegiatan perseorangan mereka
masing-masing.
• Ketika proyek telah dilaksanakan, promosi mengenai manfaat bisnis yang dicapai perlu untuk
dilakukan. Hal tersebut mencakup produktivitas dan hasil-hasil bisnis lainnya serta pengurangan
biaya energi dan penurunan emisi gas rumah kaca.emissions.
Ketika kita mempertimbangkan realitas komersial dan operasional industri pertambangan, seperti adanya
fluktuasi harga komoditas dan kebutuhan untuk fokus pada produksi, keamanan dan prioritas bisnis lainnya,
tidaklah mengherankan bila manajer dan staf dapat menjadi resisten terhadap inisiatif-inisiatif baru. Oleh karena
itu, penyusunan kasus bisnis yang jelas dan meyakinkan untuk manajemen energi sangatlah diperlukan. Kasus
tersebut harus menjabarkan alasan pentingnya manajemen energi bagi kegiatan operasional, termasuk masalahmasalah yang dapat terbantu terselesaikan dan manfaat-manfaat yang dapat diperoleh sebagai hasilnya.
Manajemen energi adalah tanggung jawab bersama seluruh di kegiatan operasional. Meskipun suatu pihak
tertentu dapat ditunjuk untuk mengurus persoalan akuntabilitas, pertimbangan mengenai cara memotivasi
manajemen dan staf untuk menjadi proaktif tetap diperlukan. Hal ini membutuhkan penyempurnaan manfaat
dari manajemen energi sehingga alasan untuk bertindak dapat menjadi lebih jelas dan dirasakan secara nyata
oleh para individu dan bidang fungsional yang perlu meningkatkan fokusnya terhadap manajemen energi.
Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah ‘budaya’ manajemen energi yang tertanam dalam
kegiatan operasional tersebut. Budaya secara kasar dapat diterjemahkan sebagai ‘cara kita melakukan hal-hal
di sekitar sini’. Pertimbangan mengenai cara berevolusinya budaya keselamatan di industri pertambangan
dari waktu ke waktu dapat menjadi sesuatu yang berguna. Bermula dari sebuah masalah yang tersirat, kini
isu tersebut telah menjadi bagian penting dari cara mengoperasikan tambang dari hari ke hari. Manajemen
energi menyajikan tantangan yang sama untuk mengambil sebuah inisiatif yang relatif baru yang mungkin
mendapatkan prioritas rendah dan untuk menciptakan budaya manajemen energi yang tertanam dalam
manajemen harian dan praktik operasional manajemen dan staf.
Bagian ini dimulai dengan ringkasan mengenai penggerak bisnis yang strategis dan operasional untuk
manajemen energi. Kemudian dalam bagian ini akan dibahas mengenai kepentingan-kepentingan tertentu dari
pemangku kepentingan utama dan cara yang dapat diambil untuk menyempurnakan pesan kunci tentang alasan
dan manfaat dari manajemen energi. Akhirnya, dalam bagian ini akan disajikan berbagai inisiatif sosialisasi yang
dapat digunakan untuk melibatkan diri dengan staf dan membangun dukungan dari mereka.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
5
1.1 Kasus bisnis
Manajemen energi secara tradisional biasanya telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan reaktif.
Misalnya, undang-undang baru atau perubahan harga energi memotivasi diambilnya tindakan jangka pendek.
Meskipun hal itu telah membawa sejumlah peningkatan, manajemen energi yang paling efektif adalah ketika
dilakukan dengan pendekatan yang berkelanjutan dan terintegrasi. Akan tetapi, untuk menjustifikasi penyediaan
sumber daya yang berjalan untuk inisiatif manajemen energi, kasus bisnis harus dipaparkan secara jelas dan
diperbaharui secara berkala untuk mencerminkan perubahan pasar dan perundang-undangan.
Terdapat alasan-alasan ekonomi, lingkungan dan sosial yang jelas bagi peningkatan manajemen energi. Namun,
kasus untuk manajemen energi akan berbeda-beda dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya. Untuk menyajikan
sebuah kasus yang meyakinkan, diperlukan pemahaman tentang berbagai penggerak bisnis serta manfaat yang
dapat diperoleh melalui perbaikan pendekatan terhadap manajemen energi.
Penggerak strategis
Sejumlah penggerak bisnis yang luas menggarisbawahi pentingnya peningakatan manajemen energi dalam
operasi pertambangan. Termasuk di antaranya adalah:
• penurunan produktivitas energi dalam industri pertambangan
• fluktuasi harga energi
• perubahan dalam program dan perundang-undangan pemerintah
• ekspektasi sosial, termasuk ‘izin sosial untuk beroperasi’.
Penurunan produktivitas energi dalam sektor pertambangan
Industri pertambangan telah memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan konsumsi energi bersih
tahunan industri-industri di Australia selama 10 tahun terakhir. Tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar
5,7% selama 10 tahun hingga periode 2012 – 131 tidaklah mengejutkan, mengingat adanya peningkatan signifikan
dalam produksi selama kurun waktu tersebut. Namun, dalam kurun waktu yang sama, (energi yang diperlukan
untuk memproduksi tiap-tiap unit output) justru telah menurun.
Ada sejumlah alasan penting yang menyebabkan penurunan produktivitas energi ini. Khususnya:
• penurunan kualitas badan bijih, yang berarti lebih banyak energi yang diperlukan untuk proses pengolahan
• berkurangnya akses kepada badan bijih akibat pit yang kian bertambah dalam, yang akhirnya menyebabkan
lebih banyaknya energi diperlukan untuk mengakses badan bijih tersebut.
Gambar 3 menggambarkan sejauh mana besaran fisik energi per unit dari output pertambangan telah meningkat
secara konstan selama dasawarsa terakhir. Menurunnya produktivitas energi berarti bahwa kebanyakan operasi
pertambangan akan perlu untuk meningkatkan konsumsi energi untuk setiap unit produk. Peningkatan
manajemen energi dapat membantu meminimalkan penurunan produktivitas energi.
1 Bureau of Resources and Energy Economics (BREE), 2014 Australian energy update, BREE, Canberra, July, http://www.industry.gov.au/industry/
Office-of-the-Chief-Economist/Publications/Documents/aes/2014-australian-energy-statistics.pdf.
6
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Gambar 3: Indeks pertambahan nilai pertambangan, penggunaan energi dan produktivitas energi, 1986-2010
Sumber: A Syed, Q Grafton, K Kalirajan, Productivity in the Australian mining sector, BREE, Canberra, 2013, hal. 34, www.industry.gov.au/.../australianmining-productivity-paper.docx.
Fluktuasi harga energi
Harga energi cukup berfluktuasi selama 10 tahun terakhir ini. Harga riil listrik telah meningkat sekitar 60% antara
tahun 2003 hingga 2016 (Gambar 4). Harga gas diproyeksikan akan meningkat secara signifikan di pesisir timur
Australia seperti akibat adanya paparan terhadap pasar internasional. Harga minyak telah berfluktuasi secara
signifikan, mulai dari harga tertinggi yang mencapai US$ 147 per barel pada bulan Juli 2008 menjadi harga saat
ini yang jumlahnya jauh lebih rendah.
Prediksi harga energi merupakan suatu hal yang tidak sederhana. Namun, jelas bahwa peningkatan manajemen
energi dapat meminimalkan dampak dari fluktuasi harga terhadap operasi pertambangan.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
7
Gambar 4: Peningkatan harga riil listrik dan gas, 2003-2013
Sumber: Australian Bureau of Statistics, dalam Kai Swoboda, Energy prices—the story behind rising costs, Australian Parliament House, Canberra, n.d.,
http://www.aph.gov.au/About_Parliament/Parliamentary_Departments/Parliamentary_Library/pubs/BriefingBook44p/EnergyPrices.
Perubahan program dan perundang-undangan pemerintah
Situasi perundang-undangan di Australia yang berkaitan dengan manajemen energi telah beberapa kali
mengalami perubahan baik di tingkat negara bagian maupun di tingkat nasional dalam satu dasawarsa terakhir.
Terdapat keanekaragaman dalam tujuan-tujuan kebijakan dari satu yurisdiksi ke yurisdiksi yang lain. Prioritas
kebijakan yang terkait dengan konsumsi energi di sektor pertambangan dapat mencakup:
• peningkatan produktivitas industri
• pengurangan tekanan pada prasarana energi yang ada melalui penurunan permintaan melalui efisiensi energi
• pengurangan emisi gas rumah kaca
• peningkatan jangkauan sejauh mana masyarakat dan investor dapat menilai kinerja energi dan produksi gas
rumah kaca perusahaan.
Mekanismenya beragam mulai dari audit energi yang diwajibkan melalui proyek-proyek efisiensi energi yang
dapat menunjukkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga penyediaan dana bagi proyek-proyek tersebut.
Perundang-undangan seharusnya tidak hanya bertindak sebagai penggerak bagi bisnis pada saat
pemberlakuannya. Namun, dengan menciptakan suatu pendekatan yang cermat terhadap manajemen energi,
bisnis dapat mengurangi biaya kepatuhan (cost of compliance) sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku ataupun yang mungkin akan berlaku di masa depan. Bisnis pertambangan juga dapat memperoleh
pendanaan untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek efisiensi energi. Penilaian terhadap berbagai peluang
untuk meningkatkan kinerja energi sangat disarankan untuk dilakukan sebelum mencari pendanaan dari
pemerintah. Akibat ketatnya kriteria kelayakan, proyek yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan
dana mungkin tidak menawarkan imbal balik yang terbaik dari segi keuangan, atau mungkin tidak sejalan dengan
peningkatan bisnis atau strategi manajemen aset.
8
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Ekspektasi sosial dan izin sosial untuk beroperasi
Tanggung jawab lingkungan dapat melindungi dan meningkatkan reputasi perusahaan serta izin sosial
untuk beroperasi. Dalam sektor pertambangan, reputasi yang buruk dapat mempersulit perusahaan dalam
mendapatkan persetujuan untuk membuka tambang baru atau melakukan ekspansi. Hal tersebut juga dapat
menarik lebih banyak perhatian dari pihak regulator. Dalam beberapa kasus, proyeksi mengenai gas rumah kaca
dan efisiensi energi serta proposal inisiatif-inisiatif pengurangan mungkin diperlukan sebagai bagian dari proses
persetujuan proyek.
Pemangku kepentingan dalam pihak pemerintah, masyarakat lokal dan investor saat ini semakin sering mencari
informasi tentang kinerja lingkungan perusahaan. Pembuatan laporan publik atas emisi gas rumah kaca dan
efisiensi energi telah meningkat melalui laporan-laporan berkelanjutan perusahaan dan laporan-laporan investor
seperti CDP (sebelumnya dikenal sebagai Carbon Disclosure Project2). Karyawan juga dapat memiliki ketertarikan
tersendiri terhadap tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
hal tersebut dapat memengaruhi kemampuan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan staf.
Efisiensi energi hanyalah satu dari sekian faktor yang memengaruhi persepsi pemangku kepentingan perusahaan
pertambangan. Namun, hal itu dapat mendukung reputasi perusahaan melalui pemberian sebuah contoh yang
sangat nyata dan praktis tentang komitmen perusahaan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan
demikian, efisiensi energi dapat membantu bisnis pertambangan untuk menunjukkan komitmen mereka
terhadap tolok ukur internasional seperti Equator Principles.3
Manfaat operasional
Manfaat operasional yang paling jelas terlihat dari peningkatan manajemen energi adalah berkurangnya biaya
energi. Namun, manajemen energi yang efektif dapat memberikan sejumlah manfaat bisnis yang lainnya.
Penurunan biaya energi
Terdapat sejumlah faktor yang dapat memengaruhi harga energi. Efisiensi energi dapat mengurangi biaya energi
dengan cara mencapai output produksi yang lebih tinggi dengan menggunakan input energi yang lebih rendah.
Peningkatan produktivitas
Seringkali, pemborosan energi menandakan adanya masalah-masalah lain. Maka dari itu, peningkatan efisiensi
energi dapat membawa manfaat berupa penurunan biaya pemeliharaan, peningkatan produksi kilang, peningkatan
kualitas produk, atau kombinasi dari manfaat-manfaat tersebut. Efisiensi energi juga dapat memperbaiki kondisi
kerja staf, misalnya dengan mengurangi panas dari kegiatan pengolahan atau dengan mengurangi kebisingan.
Pengelakan atau penundaan investasi modal
Efisiensi energi dapat mengurangi pengeluaran modal pada tanaman dengan meningkatkan efisiensi dari
peralatan yang ada atau dengan mengurangi kebutuhan kapasitas.
Kontrak dan penetapan harga eneregi
Efisiensi energi dapat mengurangi biaya secara signifikan jika peluang-peluang yang ada dapat dicermati dengan
pemahaman yang baik atas kontrak energi dan atas cara penghitungan biaya energi. Misalnya, kontrak mungkin
termasuk hukuman untuk mengurangi permintaan energi, atau penetapan harga tahunan terkait dengan periode
puncak permintaan. Selain itu, ulasan lebih sering dan hati-hati dari faktur dapat mengungkapkan kesalahan yang
telah menyebabkan lebih bayar.
Kesehatan dan keselamatan kerja
Dengan melihat cara penggunaan energi kita dapat menggarisbawahi risiko kesehatan dan keselamatan kerja
yang terkait dengan faktor-faktor seperti temperatur dan uap.
2CDP: driving sustainable economies, https://www.cdp.net/en-US/Pages/HomePage.aspx.
3 The Equator Principles, June 2013, http://www.equator-principles.com/resources/equator_principles_III.pdf.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
9
Keterlibatan dan motivasi karyawan
Pelibatan staf dalam program identifikasi peluang efisiensi energi dapat membuat mereka merasa lebih terlibat
dalam proses pembuatan keputusan dan berkontribusi dalam peningkatan tingkat kepuasan kerja.
Peningkatan margin keuntungan
Keuntungan biasanya berupa proporsi kecil dari total biaya input atau omset, sehingga pengurangan biaya dari
efisiensi energi mungkin terlihat relatif kecil dibandingkan omset. Namun karena keuntungan ini seringkali
merupakan sebuah proporsi yang signifikan dari margin keuntungan, hasilnya dapat lebih terlihat bagi para
manajer ketika disajikan dengan cara ini.
Pencapaian tujuan-tujuan penurunan emisi gas rumah kaca
Ketika usaha peningkatan efisiensi energi menghindari penggunaan bahan bakar fosil atau listrik yang dihasilkan
dari bahan bakar fosil, usaha-usaha tersebut dapat berkontribusi secara langsung terhadap kinerja penurunan
gas rumah kaca perusahaan.
Penurunan biaya perawatan
Pencapaian hasil produksi yang lebih besar dengan penggunaan energi yang lebih sedikit juga dapat mengurangi
biaya pemeliharaan (misalnya, dengan hanya menggunakan satu pompa dan sistem pipa daripada menggunakan
dua sistem).
Kontribusi terhadap budaya perbaikan berkelanjutan
Manfaat efisiensi energi bagi lingkungan dapat memberikan tambahan motivasi bagi karyawan untuk
mengidentifikasi dan menerapkan inisiatif peningkatan bisnis. Pemikiran dan kolaborasi yang diterapkan
untuk peningkatan efisiensi energi dapat terbawa ke inisiatif perbaikan berkelanjutan yang lainnya.
Contoh dari beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari proyek efisiensi energi akan dijelaskan melalui
contoh-contoh proyek di dalam kotak-kotak pada Bagian 3 dari buku panduan ini.
1.2 Mengundang partisipasi pemangku kepentingan utama
Penggerak bisnis dan manfaat dari manajemen energi pada masing-masing lokasi tambang dapat bervariasi.
Penggerak bisnis, seperti harga energi dan perundang-undangan pemerintah, juga mengalami perubahan dari
waktu ke waktu. Dalam rangka membangun dukungan dari staf dan manajemen lokasi (yang selanjutnya
disebut sebagai ‘pemangku kepentingan lokasi’ di buku panduan ini), diperlukan adanya penggerak bisnis dan
manfaat yang relevan dengan kegiatan operasional serta penyempurnaan sosialisasi pesan agar sesuai dengan
kepentingan tersendiri mereka. Pemahaman atas kegiatan manajemen energi apa saja yang telah dilakukan di
masa lalu juga merupakan suatu hal yang diperlukan.
Untuk menetapkan cara terbaik untuk memaparkan kasus bisnis untuk melibatkan para pemangku kepentingan
lokasi, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Penggerak bisnis dan isu-isu apa saja kah yang saat ini menjadi prioritas manajemen lokasi?
• Bagaimana kinerja lokasi dari sudut pandang produktivitas narasumber energi (rasio input energi terhadap
output dalam besaran ton) dan apa proyeksi untuk kinerja masa depan?
• Seperti apa perubahan harga energi selama beberapa tahun terakhir dan bagaimana proyeksi harga di
masa depan?
• Apa saja dampak harga energi terhadap profitabilitas lokasi tambang di masa depan?
• Peraturan efisiensi energi atau gas rumah kaca apa sajakah yang relevan dengan situs?
• Apakah ada peluang untuk mengakses pendanaan dari pemerintah bagi proyek-proyek efisiensi energi atau
pengurangan gas rumah kaca?
10
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
• Proyek efisiensi energi apa sajakah yang telah berhasil dijalankan dan manfaat apa saja yang telah dihasilkan
oleh proyek tersebut?
Setelah menetapkan penggerak bisnis dan manfaat yang spesifik untuk sebuah lokasi tambang, sebaiknya
dilakukan pertimbangan atas pemangku kepentingan lokasi mana saja yang memiliki pengaruh atas kinerja
energi di lokasi. Masing-masing dari mereka akan memiliki kepentingannya sendiri. Untuk meraih dukungan
mereka terhadap manajemen energi, penting untuk mempertimbangkan penggerak dan manfaat yang paling
relevan bagi masing-masing dari mereka dan untuk memodifikasi cara bersosialisasi dengan mereka untuk
mencerminkan hal tersebut. Strategi-stragi di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan untuk melibatkan
pemangku kepentingan internal tertentu:
• Manajer tambang adalah eksekutif paling senior di lokasi tambang dan memiliki tanggung jawab keseluruhan
untuk kegiatan operasi pertambangan dan pengolahan. Perhatian utama mereka cenderung terletak pada
aspek keselamatan dan pemenuhan target produksi serta pengeluaran lokasi tambang. Penjelasan mengenai
hubungan antara manajemen energi untuk produksi, keselamatan dan target pengurangan biaya dapat
membantu untuk meraih dukungan mereka. Gunakanlah contoh-contoh positif dari lokasi lain untuk
menjelaskan manfaat-manfaat utama dan risiko yang telah berhasil dikelola di situs tersebut.
• Pengawas tambang, pengawas proses atau staf pengawas sejenis memiliki peran eksekutif yang
bertanggung jawab atas operasi penambangan atau pengolahan. Perhatian utama mereka cenderung
terletak pada aspek keselamatan dan pemenuhan target produksi serta pengeluaran lokasi tambang.
Pemahaman atas prioritas mereka dan identifikasi permasalahan energi yang sedang berdampak pada
kegiatan operasi merupakan dua hal yang peting. Lakukan penjajakan bersama mereka mengenai bagaimana
proyek-proyek efisiensi energi akan meningkatkan keandalan produksi, meningkatkan output, mengurangi
biaya operasional situs, mengurangi atau menunda biaya modal di masa depan, atau mencapai kombinasi dari
tujuan-tujuan tersebut.
• Manajer keuangan memiliki peran eksekutif dengan tanggung jawab atas pengelolaan pengeluaran lokasi
tambang. Oleh karena itu, perhatian utama mereka berkaitan dengan biaya kontrol. Pahamilah prioritas dan
tantangan investasi mereka saat ini dan jelaskanlah bagaimana manajemen energi dapat mengatasi tantangan
tersebut. Anda juga dapat menggarisbawahi peluang untuk mendapatkan konsesi pajak R&D atau pendanaan
pemerintah lainnya.
• Petugas lingkungan memiliki tanggung jawab atas perencanaan lingkungan dan standar teknis. Perhatian
utama mereka cenderung terletak pada aspek kepatuhan lingkungan dan demonstrasi hasil yang terkait
dengan lingkungan dan efisiensi energi. Untuk meraih dukungan mereka, lakukan identifikasi hubungan antara
manajemen energi dengan isu-isu lingkungan di lokasi (seperti emisi gas rumah kaca, air dan limbah). Fokus
atas manajemen energi juga dapat membantu usaha perbaikan data yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan kepatuhan.
• Manajer peningkatan bisnis dapat memiliki peranan penting dalam manajemen energi karena mereka
biasanya memiliki tanggung jawab atas identifikasi dan pelaksanaan proyek-proyek peningkatan bisnis di
lokasi. Pemahaman atas proyek dan prioritas mereka saat ini dapat berguna, sebab terdapat keselarasan yang
erat antara manajemen energi dan hasil yang ingin mereka capai melalui peningkatan bisnis dan perencanaan
manajemen aset.
• Manajer corporate affairs bertanggung jawab untuk menciptakan dan menyebarluaskan citra publik
perusahaan. Mereka dapat memiliki hubungan baik dengan para pemangku kepentingan eksternal,
termasuk pegawai pemerintah, masyarakat umum dan media. Manajer corporate affairs akan tertarik untuk
dapat memahami risiko serta peluang yang terkait dengan manajemen energi. Mereka dapat membantu
mempromosikan hasil positif yang dicapai melalui proyek-proyek energi, yang dapat menciptakan minat
yang lebih besar dan dukungan untuk usaha peningkatan baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Meskipun ini bukan merupakan daftar lengkap pemangku kepentingan di lokasi, daftar ini memberikan indikasi
mengenai pemangku kepentingan utama dan pentingnya memahami perspektif mereka serta memaparkan nilai
manajemen energi dengan cara yang selaras dengan proyek dan prioritas masing-masing dari mereka. Dengan
cara ini, dukungan untuk manajemen energi dapat dibangun dari waktu ke waktu — yakni dengan membantu
meningkatkan jumlah orang yang memiliki ketertarikan terhadap peluang efisiensi energi. Kemungkinan
orang-orang untuk mendukung pelaksanaan akan lebih besar ketika terdapat keselarasan pelaksanaan
tersebut dengan tujuan mereka sendiri.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
11
Sosialisasi yang jelas dan berkala
Pentingnya manajemen energi dapat disosialisasikan melalui berbagai cara:
• Membangun peluang berkala untuk memberi penjelasan singkat kepada tim manajemen lokasi
tentang manajemen energi. Penjelasan singkat tersebut dapat dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan tertentu
seperti pengembangan atau pengkajian rencanan manajemen energi tahunan atau penundaan penerbitan
data laporan.
• Saat Anda mengembangkan dan mengintegrasikan indikasi kinerja dan target utama bagi manajemen energi,
informasi tersebut dapat dipaparkan dan dikaji dalam pertemuan produksi reguler.
• Melibatkan staf dalam tim manajemen energi dan proses penilaian lokasi (seperti yang dijelaskan dalam
Bagian 2).
• Menggunakan bentuk sosialisasi yang ada, seperti buletin lokasi tambang atau perusahaan, intranet, papan
pengumuman, dan laporan publik.
• Memastikan bahwa informasi tentang manajemen energi dimasukkan ke dalam pelatihan induksi pada
lokasi tambang.
Seorang petugas linkungan senior di New Hope Coal menjelaskan pendekatan yang mereka ambil untuk meraih
dukungan manajemen bagi proyek efisiensi energi (Kotak 1).
Kotak 1: Sebuah pertimbangan pendekatan untuk meraih dukungan manajemen bagi
efisiensi energi
Dalam menyusun perencanaan penilaian efisiensi energi, kami menyadari pentingnya melibatkan
manajer senior di lokasi, tetapi kami tahu bahwa kami harus melakukannya dengan cara yang tidak
banyak memakan waktu mereka. Pertama-tama kami mengadakan lokakarya yang sejajar dengan
Program Peningkatan Bisnis Ramping kami (Lean Business Improvement Program) di mana kami
mengidentifikasi proyek-proyek efisiensi energi dan peningkatan bisnis. Setelah lokakarya tersebut,
kami mengadakan pertemuan bersama dengan Manajer Umum lokasi tambang dengan para Pengawas
Pertambangan, Layanan Teknis, Pemeliharaan dan Pengolahan Batubara.
‘Dengan mengumpulkan para pihak pembuat keputusan utama dalam satu ruangan selama tiga jam,
kami mampu dengan cepat mengkaji dan memprioritaskan proyek-proyek yang telah diidentifikasi serta
melakukan identifikasi atas proyek-proyek baru. Setelah lokakarya, proposal pengeluaran modal resmi
mulai dikembangkan untuk proyek-proyek yang diprioritaskan. Dengan melibatkan manajemen senior di
lokasi tambang pada awal proses pengambilan keputusan, dan bukan menunggu sampai setelah kasus
bisnis selesai dikembangkan, terdapat adanya kesadaran, buy-in dan dukungan yang lebih besar dari
manajemen senior di lokasi.
‘Salah satu contoh dari sebuah proyek yang sukses adalah peningkatan ukuran bak dan muatan pada
785 armada truk di New Acland Coal Mine yang terletak di sebelah barat laut Oakey di Queensland. Hal
ini menyebabkan penghematan energi sekitar 3,685 TJ dan $4,9 juta per tahun.’
—Petugas lingkungan senior di New Hope Coal
Sumber: Department of Industry (2010), Driving energy efficiency in the mining sector, Canberra, 2010. p. 12.
Ringkasan
Penanaman manajemen energi ke dalam budaya bisnis pertambangan merupakan suatu proses yang
berkelanjutan. Hal ini membutuhkan kajian berkala atas konteks bisnis strategis dan manfaat operasional
dari efisiensi energi, pemahaman atas kepentingan dan manfaat bagi pemangku kepentingan utama, serta
penyebarluasan berkelanjutan atas berbagai pencapaian dan inisiatif untuk menjaga agar manajemen energi
tetap berada ‘dalam agenda’. Hal tersebut dapat membantu memastikan bahwa perubahan dalam konteks
bisnis, seperti adanya perkembangan baru, pengadaan, ekspansi tambang atau proyek-proyek peningkatan
bisnis, dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja energi.
12
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
BAGIAN 2: MANAJEMEN—
PENGINTEGRASIAN
EFISIENSI ENERGI KE
DALAM SISTEM BISNIS
Poin-poin utama:
• Praktik unggulan dicapai dengan mengintegrasikan manajemen energi ke dalam sistem-sistem
manajemen untuk memastikan pemanfaatan peluang-peluang perbaikan setiap kali membuat
keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan perencanaan, pengadaan, dan kegiatan
operasional.
• Rencana-rencana manajemen energi, baik di tingkat korporat maupun di lokasi tertentu, adalah
sarana penting yang dapat membantu perusahaan untuk mengenali peluang-peluang selama
berlangsungnya operasi pertambangan.
• Sistem manajemen yang telah dibakukan seperti seri sistem-sistem manajemen energi ISO 50001
dapat diterapkan di sejumlah lokasi pertambangan. Namun, perusahaan perlu memastikan agar
kinerja dan kepatuhan terhadap sistem itu tetap terjaga.
Sistem-sistem manajemen energi tradisional berfokus pada kegiatan audit energi yang dilaksanakan setiap
beberapa tahun sekali. Output utama dari audit energi ini adalah laporan yang memuat perkiraan biaya-biaya
dan keuntungan-keuntungan dari proyek-proyek efisiensi energi yang direncanakan. Meskipun audit energi
tradisional semacam ini memang bermanfaat, terdapat sejumlah kelemahan apabila ditinjau dari sudut pandang
kinerja. Sebagai contoh:
• Keputusan-keputusan yang dibuat sehubungan dengan kegiatan perancangan tambang, perencanaan operasi,
dan penyediaan sumber daya yang berpotensi mengintegrasikan faktor efisiensi energi ke dalam komponen
peralatan biasanya tidak diperhitungkan di dalam audit energi.
• Kualitas bijih dapat berubah, jadwal-jadwal produksi dapat berganti, peralatan baru dapat disediakan, dan
perputaran tenaga kerja dapat terjadi dalam intensitas yang tinggi. Apabila audit energi hanya dilaksanakan
sekali ‘setiap beberapa tahun’, peluang untuk peningkatan efisiensi energi dapat terlewatkan karena adanya
perubahan-perubahan di atas.
• Kurangnya tindakan yang jelas dan output yang nyata dari audit energi dapat memunculkan keraguan
mengenai manfaat dari manajemen energi dan komitmen manajemen untuk meningkatkan kinerja energi.
Sistem manajemen energi dapat memperbaiki kelemahan dari pendekatan yang hanya mengandalkan ‘audit
energi’. Bab ini menjabarkan komponen-komponen penting di dalam sistem manajemen energi yang diperlukan
untuk memastikan peningkatan kinerja energi secara efektif dan berkelanjutan, yang terdiri dari:
• kebijakan-kebijakan yang menegaskan komitmen manajemen
• rencana-rencana yang diperbarui secara berkala dan yang menjabarkan tindakan, prioritas, dan target
manajemen energi
• sistem informasi energi yang mendukung identifikasi peluang dan membantu di dalam proses pemantauan
dan pelaporan kinerja
• akuntabilitas manajemen dan staf untuk pelaksanaan manajemen energi, termasuk pemanfaatan tim-tim
manajemen energi
• penilaian terhadap peluang-peluang yang berkaitan dengan tahap perancangan, perencanaan, dan
operasional dalam kegiatan pertambangan.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
13
Standar audit energi seri 2014 AS/NZS 3598 telah dirancang agar sesuai dengan konteks bisnis di lokasi dan
agar dapat membantu tercapainya peningkatan manajemen energi. Rincian audit armada transportasi dan
industri berisi rincian dari persyaratan pengumpulan data serta persyataran analisis dan evaluasi audit untuk
menghasilkan rekomendasi praktis yang dapat memuluskan pelaksanaan proyek. Hal tersebut termasuk
mengharuskan para auditor internal atau eksternal untuk menyusun draf daftar peluang untuk ditunjukkan
kepada para staf lokasi tambang. Nantinya, mereka akan menentukan peluang mana yang layak untuk dikaji
secara lebih cermat dan menentukan apakah rancangan dan konfigurasi yang sekarang ini masih sesuai dengan
tuntutan sistem. Analisis finansial dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan dengan manajemen lokasi tambang
dan dapat dimodifikasi agar sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan perusahaan untuk memberikan
persetujuan investasi keuangan pada tingkatan tertentu.
Standar audit energi juga telah dikembangkan agar sesuai dengan standar manajemen energi internasional dan
dapat mendukung proses peninjauan energi berdasarkan ISO 50001. Untuk perusahaan multinasional, seri AS/
NZS 3598:2014 dapat menjadi landasan yang lebih kuat dan konsisten untuk melaksanakan audit lokasi tambang
atau armada transportasi daripada standar internasional lain yang sejenis.
2.1 Pengembangan kebijakan dan rencana manajemen energi
Kebijakan energi
Kebijakan energi berfungsi sebagai landasan bagi keberhasilan manajemen energi. Kebijakan energi merupakan
pengejawantahan dukungan para anggota manajemen senior dan penegasan dari komitmen perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi energi demi kepentingan para karyawan, pemegang saham, masyarakat, dan pemangku
kepentingan lain.
Selain kebijakan itu sendiri, cara kebijakan itu dikembangkan juga merupakan suatu hal yang penting, karena hal
tersebut dapat meningkatkan kesadaran tentang program manajemen energi dan menggalang dukungan bagi
program tersebut:
• Manfaatkan proses pengembangan kebijakan sebagai peluang untuk memperluas keterlibatan dan pendidikan
atas manajemen energi dengan melibatkan orang-orang penting.
• Pastikan bahwa bahasa yang digunakan untuk merancang kebijakan itu jelas dan relevan bagi para staf serta
pemangku kepentingan eksternal.
• Manfaatkan momen peluncuran (atau peluncuran ulang) kebijakan untuk meningkatkan profil manajemen
energi, misalnya dengan melibatkan para anggota manajemen senior.
• Tindak lanjuti pengembangan kebijakan dengan mengadakan program sosialisasi yang dapat memastikan
agar semua anggota manajemen dan staf memahami pentingnya manajemen energi dan termotivasi untuk
terlibat di dalamnya.
Kebijakan manajemen energi dapat memperjelas sasaran-sasaran program manajemen energi yang dilaksanakan
oleh perusahaan dan jangka waktu yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran itu. Kebijakan-kebijakan
tersebut umumnya berupa dokumen yang jelas dan padat sehingga dapat dengan mudah disebarluaskan di
seluruh penjuru perusahaan dan kepada para pemangku kepentingan eksternal. Kebijakan-kebijakan energi
seringkali dimasukkan ke dalam kebijakan lingkungan, gas rumah kaca, atau perubahan iklim, seperti yang
terdapat di dalam Kebijakan Lingkungan dan Masyarakat (Environment and Community Policy) Centennial
Coal (Kotak 2). Centennial Coal memiliki sejumlah lokasi operasi tambang batu bara di New South Wales.
14
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Kotak 2: P
enyertaan kebijakan efisiensi energi di dalam Kebijakan Lingkungan dan
Masyarakat Centennial Coal
Sumber: Centennial Coal, Environment and Community Policy, http://www.centennialcoal.com.au/Environment/~/media/Files/Environment/
Centennial%20Coal%20Environment%20and%20Community%20Policy%202011.ashx (accessed April 2016).
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
15
Rencana manajemen energi
Rencana manajemen energi berisi penjabaran tentang kerangka kerja dan kumpulan kegiatan terstruktur yang
akan dilaksanakan selama periode tertentu untuk menghasilkan peningkatan kinerja energi. Pada umumnya,
pengembangan rencana semacam itu disesuaikan dengan periode pembuatan anggaran dan laporan tahunan.
Meskipun struktur rencana itu bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain, pada umumnya terdapat
unsur-unsur utama di bawah ini yang selalu disertakan dalam rencana manajemen energi.
Latar belakang dan dasar pemikiran
Rencana harus berisi dasar pemikiran manajemen energi dan cakupan operasi yang tergabung di dalamnya.
Sebagai contoh, sebuah rencana yang dikembangkan untuk suatu lokasi tambang harus menjelaskan:
• penggerak bisnis utama dan manfaat-manfaat yang diharapkan dari manajemen energi
• persyaratan perundangan apa pun yang terkait dengan rencana itu
• kebijakan-kebijakan energi di tingkat korporat dan/atau lokasi yang terkait
• pihak yang telah mengesahkan pengembangan rencana itu
• seberapa sering rencana itu akan dikaji.
Berikan penjelasan mengenai operasi-operasi utama yang tercakup di dalam rencana itu. Sebagai contoh,
apakah rencana itu hanya berfokus pada pemanfaatan energi operasional, atau meliputi kegiatan lain juga,
seperti transportasi dari tambang ke pelabuhan?
Kinerja, tujuan, dan sasaran
Rumuskanlah tujuan dan sasaran kinerja yang harus diperbaharui secara berkala. Ketika rencana-rencana
sedang dikaji, harus ada penjelasan tentang alasan mengapa sasaran tertentu berhasil atau tidak berhasil dicapai,
termasuk faktor-faktor yang mungkin di luar kuasa para pihak yang menjalankan operasi, seperti faktor cuaca
buruk dan pemadaman listrik yang tidak terencana. Indikator-indikator kinerja energi yang lebih terperinci
mungkin juga perlu dikembangkan, seperti model regresi yang dapat mendeteksi perubahan kinerja berdasarkan
kondisi yang ada. Pedoman yang berisi indikator-indikator kinerja yang cocok untuk berbagai macam kondisi
tersedia dalam ISO 50006.4
Pastikan juga bahwa segala tindakan yang terkait dengan efisiensi energi yang telah dilaksanakan itu dijabarkan
secara jelas dan tunjukkan sejauh mana tindakan-tindakan tersebut telah berperan dalam pencapaian tujuan
dan sasaran.
Akuntabilitas, peranan, dan tanggung jawab
Komponen-komponen akuntabilitas utama harus disertakan di dalam rencana. Komponen-komponen itu
mungkin berupa peranan manajer lokasi, personel produksi, dan staf pendukung, seperti motivator utama untuk
hal-hal yang terkait dengan energi, lingkungan, dan keberlanjutan. Penting juga untuk menyertakan penjelasan
tentang sarana-sarana pelaporan utama antara manajemen lokasi dan manajemen korporat. Gambarkanlah juga
komposisi dari tim manajemen energi, apabila ada yang sudah dibentuk.
Rencana tindakan dan pendanaan proyek efisiensi energi untuk
periode berikutnya
Inti dari rencana manajemen energi tahunan adalah penjabaran tindakan yang akan dilaksanakan pada tahun
berikutnya, penyediaan sumber daya untuk melaksanakan tindakan-tindakan itu, besarnya energi yang akan
dihemat, dan manfaat-manfaat lain yang dapat diperoleh dari pelaksanaan tindakan-tindakan itu.
4 ISO 50006:2014, Energy management systems—Measuring energy performance using energy baselines and energy performance indicators—General
principles and guidance.
16
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Tindakan dapat dibagi menjadi:
• tindakan yang sepenuhnya didanai atau dijadwalkan untuk dilaksanakan
• tindakan yang akan dilaksanakan untuk terus menyelidiki dan meningkatkan mutu kasus bisnis di dalam
proyek-proyek tertentu
• tindakan yang dapat mendukung proses identifikasi, pemantauan, dan verifikasi kinerja energi yang
sedang berlangsung.
Sertakan pula informasi tentang inisiatif-inisiatif sosialisasi dan pelatihan apa pun yang dimaksudkan untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya manajemen energi, beserta usaha-usaha
peningkatan yang akan dilaksanakan sehubungan dengan sistem pengukuran energi dan pelaporan.
Anggaran dan sumber daya
Susunlah sebuah risalah tentang sumber-sumber daya yang dialokasikan untuk manajemen energi di lokasi.
Risalah ini dapat memuat seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk menjalankan inisiatif-inisiatif efisiensi
energi—seperti yang dijabarkan pada bagian sebelumnya—serta jangka waktu yang dialokasikan bagi para
pemangku kepentingan di lokasi untuk melaksanakan program manajemen energi.
2.2 Pemantauan dan pengawasan kinerja energi
Adanya berbagai macam peralatan dan proses operasional di sebuah lokasi tambang dapat menyulitkan kita
untuk mengetahui tingkat efisiensi dan lokasi terjadinya konsumsi energi. Ada banyak faktor dinamis yang ikut
memengaruhi konsumsi energi, seperti rancangan dan tata letak tambang, usia dan efisiensi peralatan, serta
motivasi dan keahlian para personel. Salah satu alasan penting yang menyebabkan rendahnya perhatian
terhadap manajemen energi di masa lalu adalah karena tidak adanya data yang mudah diakses atau dapat
diandalkan. Hal ini menunjukkan bahwa, dahulu ketika banyak tambang baru dibuka, biaya yang dikeluarkan
untuk energi relatif lebih rendah dan perhatian utama terbatas pada masalah pengurangan gas rumah kaca.
Di dalam buku pedoman ini, istilah ‘sistem informasi energi’ digunakan untuk menyebut kegiatan pengembangan
sebuah sistem yang mendukung proses pengumpulan, penafsiran, dan pelaporan data energi untuk mengukur
dan memverifikasi kinerja energi dan untuk mendeteksi peluang untuk mengurangi konsumsi dan biaya energi.
Mengingat bahwa praktik unggulan manajemen energi dikembangkan berdasarkan bukti dan bukan asumsi,
mengatasi keterbatasan data merupakan suatu hal yang penting.
Namun, penyempurnaan data energi bukanlah kegiatan yang mudah dan umumnya memerlukan investasi
dalam bentuk dana dan sumber daya manusia selama beberapa tahun untuk meningkatkan sistem informasi
energi operasi pertambangan secara bertahap. Oleh karena itu, perusahaan harus terlebih dahulu memahami
kondisi sistem informasi energi yang sedang digunakan saat ini, sebelum mengembangkan sebuah rencana
penyempurnaan berdasarkan informasi tersebut. Strategi peningkatan dapat terdiri dari kegiatan perolehan
data sekaligus metode modeling dan analisis yang telah disempurnakan.
Pengkajian ulang terhadap kondisi sistem informasi energi Anda
Untuk memahami keadaan informasi energi yang sekarang ada di lokasi Anda, mulailah dengan memetakan
data energi yang tersedia saat ini. Data energi dapat dibagi dalam bentuk hierarki (Gambar 5). Untuk
mendapatkan gambaran kasar, Anda disarankan untuk mengukur total penggunaan energi di lokasi dan
kemudian mengidentifikasi data-data energi apa saja yang tersedia berdasarkan kawasan penggunaan dan
pada dua tataran: proses-proses utama dan tiap-tiap peralatan penting yang digunakan. Pada masing-masing
dari kedua tataran di atas, catat frekuensi ketersediaan data energi. Jangka waktu pencatatan ini dapat
bervariasi mulai dari setahun sekali atau empat bulan sekali hingga frekuensi perolehan data yang jauh lebih
tinggi (beberapa menit sekali) dengan menggunakan perangkat lunak khusus. Bagian berikutnya membahas
tentang jenis-jenis pertanyaan yang dapat diajukan untuk memperdalam pemahaman tentang konsumsi energi
dan potensi-potensi peluang untuk penyempurnaan.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
17
Gambar 5: Hierarki data penggunaan energi
Total penggunaan energi
Ukurlah seberapa besar konsumsi energi di lokasi dengan meninjau data faktur dari para pemasok energi Anda.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
• Seberapa besarkah proporsi biaya energi apabila dibandingkan dengan keseluruhan biaya operasi tambang?
• Seberapa besarkah perubahan proporsi tersebut dalam beberapa tahun terakhir?
• Seberapa besarkah tingkat produktivitas energi di tambang (misalnya, energi yang diperlukan per ton
hasil produksi?)
• Apakah tingkat produktivitas energi itu meningkat atau menurun? Mengapa?
• Bagaimana tren penggunaan energi secara keseluruhan?
• Bagaimana perkiraan tren di masa depan?
Kualitas data yang diperoleh juga perlu dikaji. Pertimbangkan hal-hal berikut ini:
• Siapakah yang bertanggung jawab memeriksa data tagihan?
• Bagaimana pengecekan data tagihan dilaksanakan?
• Meteran-meteran apa saja yang digunakan dan seberapa akuratkah meteran tersebut?
• Seberapa seringkah meteran tersebut dicek dan dikalibrasi?
Konsumsi energi berdasarkan kawasan penggunaan
Ukurlah proporsi penggunaan energi di setiap bagian operasi. Pada tahap ini, proses pengumpulan data yang
diperlukan akan menjadi lebih sulit. Untuk menentukan informasi tambahan apa saja yang diperlukan, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
• Di manakah energi itu digunakan—di kawasan mana, di dalam proses apa, untuk kendaraan apa,
di instalasi mana?
• Kapankah energi itu digunakan?
• Apakah penggunaan energi di kawasan tertentu terlihat berlebihan atau terlalu tinggi apabila dibandingkan
dengan fungsi normal kawasan itu?
• Apakah ada kawasan-kawasan tertentu yang cocok untuk penggunaan indikator kinerja utama tertentu
(seperti GJ/ton bijih tambang yang diekstraksi atau diolah)?
• Apakah jelas terlihat adanya kawasan atau kelompok peralatan di salah satu kawasan tersebut yang
seharusnya juga diukur?
18
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
• Bagaimanakah perubahan konsumsi tiap-tiap sumber energi dari tahun lalu, dan apa sajakah penyebabnya
(seperti peningkatan konsumsi energi akibat kedalaman tambang, penurunan curah hujan yang
mengakibatkan berkurangnya aktivitas pengurasan, kualitas bijih tambang yang bervariasi, penggantian
ekskavator atau truk, atau perubahan prosedur atau pelatihan operator)?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda akan lebih mudah menemukan peluang peningkatan.
Ini juga dapat membantu Anda untuk berfokus pada kawasan-kawasan yang mungkin lebih memerlukan data
energi tambahan. Hal ini juga dapat membantu Anda untuk menetapkan prioritas di dalam penyempurnaan
sistem informasi energi.
Konsumsi energi berdasarkan waktu penggunaan
Pertimbangkanlah informasi mana yang Anda miliki sekarang yang memungkinkan Anda untuk melakukan
pemeriksaan terhadap konsumsi energi berdasarkan rentang waktu penggunaan. Sekali lagi, proses ini
berlangsung dari tataran besar ke tataran kecil. Amatilah tren penggunaan energi selama rentang waktu ini.
Jika tersedia, data konsumsi energi per hari atau bahkan per jam juga dapat menghasilkan pemahaman yang
lebih terperinci. Sebagai contoh, apabila proses operasi dianggap berkelanjutan dan relatif tidak berubah,
perubahan-perubahan tajam yang signifikan dan anomali lain di dalam penggunaan energi dapat teridentifikasi
dan akan sangat membantu dalam memahami bagian-bagian di dalam proses yang harus diperiksa secara lebih
cermat. Data itu dapat menunjukkan proporsi konsumsi energi ‘beban dasar’ (‘baseload’). Beban energi yang
tidak perlu dapat teridentifikasi melalui pengukuran konsumsi energi selama jangka waktu downtime produksi.
Ketika membandingkan konsumsi energi dengan proses produksi dari waktu ke waktu, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini:
• Apa saja komponen dari beban dasar tersebut?
• Seperti apakah perbandingan antara beban dasar tersebut dengan beban dasar dari operasi-operasi
serupa lainnya?
• Seperti apakah perbandingan beban dasar dengan batas-batas teoretis dari proses tersebut?
• Dapatkah beban-beban ini dikendalikan sehingga hanya muncul ketika benar-benar dibutuhkan di dalam
proses produksi?
Pilihan-pilihan untuk menyempurnakan sistem informasi energi
Meskipun idealnya perusahaan harus menyediakan meteran energi dalam jumlah yang sangat banyak untuk
perolehan data yang lebih terperinci tentang konsumsi energi di lokasi tertentu, tindakan ini mungkin tidak selalu
menjadi pilihan yang paling tepat. Ada beberapa pilihan lain termasuk:
• penggunaan catatan manual atau catatan elektronik dari sistem penyaluran bahan bakar
• penggunaan alat pencatat data sementara untuk memantau pergerakan-pergerakan yang ditunjukkan oleh
meteran tagihan atau meteran pribadi yang sudah ada
• penggunaan meteran sementara atau transduser pada meteran yang ada
• mengatur pemasangan meteran dengan interval waktu bersama para pengecer energi
• membaca meteran yang ada (misalnya, meteran tagihan) pada waktu yang sama setiap harinya selama
satu bulan.
Sistem perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data juga merupakan
faktor yang penting. Peroleh data tambahan tak akan bermanfaat apabila data itu tidak dapat diakses dan
dimanfaatkan secara efektif. Pertimbangkan juga biaya-biaya lain (sebagai contoh, meteran perlu dikalibrasi
secara berkala untuk memastikan agar data yang dipantau itu benar-benar akurat).
Pada umumnya, sistem perangkat lunak digunakan untuk mengonversi data mentah menjadi informasi yang
berarti. Tingkat kompleksitas perangkat lunak yang digunakan dapat bervariasi dari hanya berbentuk lembar
lajur (spreadsheet) sederhana sampai berbentuk perangkat lunak manajemen energi yang disesuaikan, yang
dihubungkan dengan data keuangan dan operasional. Tingkat kerincian di dalam sistem perangkat lunak
dapat bervariasi.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
19
Permasalahan yang sebanding dengan kebutuhan akan data tambahan adalah sulitnya menemukan alasan kuat
bagi pengalokasian dana untuk penyempurnaan sistem pemantauan energi. Strategi yang baik dapat memacu
penggerak-penggerak bisnis lainnya:
• Terdapat persyaratan perundangan.
• Penyempurnaan meteran dianggap sebagai cara untuk menghadapi permasalahan produksi.
• Terdapat informasi yang cukup untuk menunjukkan adanya peluang bagi penghematan energi dan
peningkatan produksi, dan bahwa pemantauan tambahan dapat semakin meningkatkan keluarannya.
• Spesifikasi untuk penyediaan instalasi dan peralatan dapat menyertakan komponen sistem pengukuran
meteran dan pemberian umpan balik.
Kalaupun data tidak tersedia, Anda masih dapat mengukur dan mengevaluasi peluang-peluang yang ada secara
cermat dengan melakukan analisis energi secara lebih terperinci dengan menggunakan pengukuran sementara
atau pengukuran spot untuk menguji akurasi analisis dalam kondisi yang berbeda-beda. Pabrik atau pemasok
kemungkinan juga memiliki data atau model simulasi yang dapat digunakan untuk mengkaji peluang-peluang
spesifik. Analisis sensitivitas dapat dilaksanakan untuk menentukan apakah suatu proyek layak untuk dikerjakan,
khususnya apabila proyek itu relevan dengan bagian-bagian lain di dalam bisnis.
Kotak 3 berisi contoh yang menunjukkan bahwa manfaat efisiensi energi hanyalah satu dari sekian banyak
manfaat dari penyempurnaan sistem meteran energi di Tambang Yandicoogina. Studi kasus ini menekankan
pentingnya:
• menghubungkan proyek-proyek energi dengan prioritas-prioritas bisnis saat ini, seperti peningkatan kualitas
daya; penurunan waktu downtime suatu instalasi; dan pemenuhan kewajiban kepatuhan.
• menggunakan keahlian teknis yang tepat di dalam proses pengembangan proposal kasus bisnis untuk
memastikan agar segala biaya, manfaat, dan risiko diperhitungkan dan dipertimbangkan secara seksama.
Kotak 3: Peningkatan sistem meteran energi di Yandicoogina Mine
Yandicoogina adalah sebuah tambang terbuka di wilayah Pilbara, Western Australia. Bijih besi diolah di
lokasi dan kemudian diangkut sejauh 450 km dengan kereta api ke pelabuhan Dampier untuk diekspor.
Identifikasi atas kesenjangan data energi listrik di lokasi dilakukan sebagai bagian dari persiapan tim
manajemen energi lokasi untuk pelaksanaan penilaian efisiensi energi berdasarkan Program Energy
Efficiency Opportunities (EEO) sebelumnya.
Investasi yang diperlukan untuk menyediakan sistem meteran listrik dapat menjadi hal yang sulit
karena manfaatnya tidak mudah diukur. Di Yandicoogina, kasus bisnis pengadaan sistem meteran
dikembangkan dalam jangka waktu enam bulan. Seorang ahli mesin listrik yang berpengalaman,
yang juga merupakan seorang aktivis urusan energi di lokasi, memainkan peranan penting di dalam
pengembangan proyek bisnis itu. Pengetahuannya tentang berbagai topik yang berkaitan dengan
kualitas daya menunjukkan bahwa ia, di dalam proposalnya, mampu menunjukkan berbagai manfaat
produksi yang dapat dicapai dari penyempurnaan sistem meteran melalui pengurangan waktu
downtime instalasi. Biaya pemasangan meteran-meteran itu mencapai sekitar $600.000.
Manfaat-manfaat yang ditampilkan di dalam proposal kasus bisnis tersebut meliputi:
• peningkatan kualitas daya dan pengurangan waktu downtime instalasi yang tidak direncanakan
• kepatuhan terhadap ketentuan yang ditetapkan di dalam EEO
• identifikasi dan evaluasi proyek-proyek efisiensi energi yang dahulu mungkin akan ditolak karena
kurangnya data energi
• pengembangan indikator-indikator kinerja utama pada tataran proses, sehingga inefisiensi instalasi
yang terus berlangsung di kawasan tertentu dapat lebih mendapat perhatian dan diselidiki
20
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
• peningkatan kesadaran akan konsumsi energi di tempat kerja melalui sosialisasi data kinerja yang
berkaitan dengan energi secara lebih teratur
• perampingan proses peninjauan dan analisis data energi dengan cara menghubungkan meteranmeteran itu ke sistem SCADA di lokasi.
Adanya komitmen korporat Rio Tinto terhadap efisiensi energi serta pengarahan atau briefing rutin
bagi tim manajemen lokasi tentang risiko-risiko efisiensi dan peluang merupakan sejumlah faktor
yang mendukung disetujuinya proposal kasus bisnis seputar meteran energi yang diajukan.
Lima puluh enam meteran Schneider ION telah dipasang. Model meteran ION dapat beragam sesuai
dengan kebutuhan teknis: substasiun-substasiun utama menggunakan model yang paling mutakhir
sehingga analisis kualitas daya dapat dilakukan. Meteran ION dipilih secara khusus karena mudah
diintegrasikan ke dalam sistem SCADA di lokasi, yang pada gilirannya akan memudahkan proses
pemeriksaan data.
Sejumlah peluang yang berhasil diidentifikasi dari proses penilaian itu dan yang mungkin sebelumnya
ditolak karena kurangnya data energi kini telah dievaluasi lagi secara lebih cermat. Sebagai contoh, data
konsumsi listrik dari meteran dapat digunakan untuk memperkirakan potensi penghematan yang dapat
dicapai dengan memodifikasi susunan sabuk berjalan dan program penggantian idler.
Sumber: Department of Industry, Building the Business Case Project, Canberra, 2011,
http://eex.gov.au/case-study/rio-tinto-iron-ore-investing-in-energy-metering-at-yandicoogina-mine/.
Sebagai kesimpulan, terdapat empat faktor penting yang harus dipertimbangkan di dalam penyempurnaan
sistem informasi energi:
• Mengetahui data apa saja yang tersedia.
• Memanfaatkan data tersebut sebaik mungkin untuk dapat memahami dan menyempurnakan
penggunaan energi.
• Mengembangkan rencana peningkatan berdasarkan pemahaman Anda mengenai kebutuhan-kebutuhan
spesifik.
• Memanfaatkan faktor-faktor penggerak lain untuk mendukung argumen Anda mengenai perlunya diadakan
penyempurnaan sistem.
Penentuan sasaran-sasaran dan indikator-indikator kinerja utama
Penggunaan indikator kinerja utama (key performance indicators atau KPI) adalah hal yang sangat penting di
dalam proses evaluasi kinerja energi dari suatu bisnis, lokasi, atau proses. KPI juga berguna dalam menjelaskan
situasi ketika ada masalah yang perlu ditangani. Pengembangan KPI yang efektif juga dapat menyediakan
wawasan mengenai variabel-variabel utama yang memengaruhi efisiensi energi. KPI juga bermanfaat sebagai
dasar untuk menetapkan sasaran-sasaran peningkatan kinerja energi.
Menyusun indikator KPI energi yang baik dapat menjadi suatu kegiatan yang sangat menantang, mengingat
banyaknya variabel yang dapat memengaruhi penggunaan energi di dalam operasi tambang. Kotak 4
menampilkan contoh yang menggambarkan bagaimana tantangan ini ditaangani di perusahaan tambang
EDI Downer Mining.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
21
Kotak 4: Program pengukuran Energy and Emissions Measure di Downer EDI Mining
Untuk dapat mengidentifikasi dampak dari sejumlah variabel hanya dengan menggunakan satu analisis,
Bagian Layanan Teknis (Technical Services Department) di Downer EDI Mining telah mengembangkan,
menguji, dan menerapkan program kinerja energi dan gas rumah kaca yang telah dirancangnya
sendiri, yang disebut Downer Energy and Emissions Measure (DEEM). Mengingat besarnya peranan
para ahli mesin proyek di dalam perencanaan, perancangan, dan operasional tambang, keterlibatan
mereka di dalam DEEM menjamin kredibilitas, akurasi, dan transparansi program tersebut. Kondisi ini
meningkatkan keyakinan perusahaan untuk mengukur dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan
energi di dalam perusahaan, yakni dengan menggunakan data yang tersedia untuk memantau kinerja
dan menangkap peluang untuk peningkatan.
DEEM memasukkan berbagai faktor, seperti sumber-sumber dan daerah-daerah tujuan dari material
hasil tambang, termasuk massa dan volume dari material-material yang dipindahkan dan bahan bakar
yang digunakan untuk memindahkan material-material itu. Ada dua indikator terpisah yang digunakan.
Pertama, indikator muatan (GJ/ton-km) digunakan untuk mengukur truk muatan, kereta jalanan (road
train), truk air, alat pengeruk (scraper), dan alat perata jalan (grader). Kedua, indikator peralatan untuk
ekskavasi seperti ekskavator, buldoser, alat pemuat (loader), dan alat penggali untuk tambang terbuka
(surface miner) diukur dengan satuan GJ/ton material yang dipindahkan. Peralatan tambahan, seperti
instalasi penerangan, generator, dan pompa, juga dimasukkan sebagai indikator non-muatan karena
alat-alat itu juga dianggap sebagai sarana penting di dalam kegiatan operasional.
Data dasar yang digunakan untuk menghitung DEEM adalah total banyaknya bahan bakar yang
dikonsumsi dan bulk cubic metre (BCM) dari material-material yang dipindahkan. Semua ini dikonversi
ke satuan umum, yakni berapa liter solar yang dihabiskan untuk setiap ton material yang dipindahkan
(L/ton). Satuan L/ton itu kemudian disesuaikan dengan penggunaan bahan bakar peralatan, jarak yang
ditempuh, dan perubahan elevasi untuk meluruskan dampak perubahan-perubahan itu selama proses
pemindahan material-material di atas. Hasilnya adalah faktor efisiensi bahan bakar yang dinyatakan
dengan satuan L/ton-kilometer. Pada tahap akhir, faktor efisiensi bahan bakar dikonversi ke dalam
satuan energi (GJ) dan emisi gas rumah kaca (ton CO2-e).
Parameter ‘equivalent flat haul’ (EFH) dirancang untuk menggambarkan karakteristik rute
pengangkutan yang ditempuh. EFH adalah parameter terukur yang memasukkan faktor jarak dari
titik keberangkatan sampai ke tujuan dan perubahan elevasi dari titik keberangkatan sampai ke tujuan.
EFH meluruskan perubahan elevasi dan jarak yang ditempuh, sehingga dapat dilakukan perbandingan
antara energi yang dikonsumsi dan tonase material yang dipindahkan untuk kegiatan pertambangan.
Untuk setiap kegiatan pemindahan material, seperti yang ditampilkan pada gambar di bawah ini,
DEEM menyajikan informasi seputar energi yang diperlukan untuk memindahkan material, tonase
material yang dipindahkan, dan EFH.
22
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
DEEM membandingkan dan menghubungkan data-data mingguan hingga bulanan mengenai kinerja
energi muatan dan non-muatan dengan kondisi, keputusan, dan kegiatan operasional di lokasi. Data
kinerja di sebuah lokasi tambang dapat dianalisis dan dibandingkan untuk mengidentifikasi tren-tren
dan faktor-faktor yang telah membawa dampak positif maupun negatif terhadap efisiensi energi.
DEEM dapat mengungkap banyak faktor yang membawa pengaruh langsung atau pun tidak langsung
terhadap efisiensi energi, seperti perubahan ukuran alat, kinerja para operator yang berbeda, pengaruh
volume atau jadwal produksi terhadap efisiensi armada, dampak hujan terhadap kondisi jalan, dan
banyak faktor lainnya. Variasi pada DEEM dapat secara akurat dihubungkan dengan hal tersebut serta
dijelaskan berdasarkan faktor-faktor tersebut atau faktor-faktor lain yang dapat diukur secara kuantitas.
Faktor-faktor ini, beserta pengaruhnya masing-masing, kemudian dijadikan bahan pertimbangan di
dalam proses perencanaan dan pembuatan keputusan operasional di masa mendatang.
Meskipun DEEM adalah sarana yang berguna untuk memantau dan melaporkan kinerja, DEEM juga lebih
bermanfaat dibanding indikator sederhana seperti liter/BCM dalam hal penyediaan informasi terkait
pengambilan keputusan mengenai peningkatan bisnis. Downer EDI Mining menerapkan pendekatan ini
untuk mengidentifikasi pada titik mana saja faktor-faktor yang berperan dalam peningkatan efisiensi
pada tambang dan/atau jenis tambang tertentu dapat diukur dan diterapkan pada tambang dan/atau
jenis tambang lainnya.
Solusi yang sering diterapkan adalah penggunaan metode penambangan lain, mengubah metode
perencanaan dan perancangan tambang, mengubah struktur fisik jalan yang dilalui oleh muatan
(panjang, kemiringan, rancangan, dan material), mengubah perilaku operator peralatan, mengkaji
pemilihan instalasi tambang, dan mengganti jenis bahan bakar.
Sumber: Department of Industry, Analyses of diesel use for mine haul and transport operations, Canberra, 2013, http://eex.gov.au/
files/2014/06/Analyses-of-Diesel-Use-for-Mine-Haul-and-Transport-Operations.pdf.
2.3 Penetapan akuntabilitas dan pembentukan tim
Bagian pertama buku pegangan ini berfokus pada cara-cara yang paling meyakinkan untuk sosialisasi kasus
bisnis manajemen energi di hadapan para anggota manajemen dan staf lainnya. Hal tersebut menggarisbawahi
bahwa suatu argumen dapat menjadi lebih meyakinkan apabila manajer dapat secara mudah memahami
bagaimana kegiatan-kegiatan manajemen energi dapat mendukung tercapainya tujuan-tujuan para manajer itu
sendiri. Sebuah sistem manajemen energi membuka peluang untuk mengintegrasikan secara formal sejumlah
tanggung jawab tertentu ke dalam deskripsi pekerjaan dan kegiatan sehari-hari dari sejumlah pemangku
kepentingan lokasi tertentu. Matriks pembagian tanggungjawab, seperti model RACI (Tabel 2), dapat menjadi
sarana yang berguna untuk membakukan peranan para manajer dan personel sehubungan dengan program
manajemen energi.
Tabel 2: Model RACI untuk identifikasi peranan dan tanggung jawab
TANGGUNG JAWAB
Diperlukan dalam partisipasi aktif penerapan manajemen energi berdasarkan tugas-tugas yang
telah dijabarkan (‘para pelaku’)
AKUNTABILITAS
Pada akhirnya semua tindakan harus dapat dipertanggungjawabkan untuk kinerja energi (‘di
sinilah letak tanggung jawab saya’)
KONSULTASI
Pendapat dan informasi penting harus selalu diperoleh melalui komunikasi dua arah (‘berikan
masukan yang berguna’)
INFORMASI
Perbaharuilah informasi tentang jalannya pelaksanaan manajemen energi melalui sosialisasi satu
arah (‘sediakan informasi mengenai perkembangannya’)
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
23
Akuntabilitas kinerja energi pada tataran lokasi harus menjadi tanggung jawab manajer lokasi karena ialah yang
memiliki kewenangan besar dalam hal penyediaan sumber daya untuk manajemen energi dan sejauh mana
sumber daya itu diproritaskan di lokasi.
Perusahaan harus menunjuk seorang aktivis energi (yang juga dapat disebut sebagai ‘manajer energi’, atau
dapat pula memiliki julukan lain, seperti ‘manajer keberlanjutan’) dan menyediakan sumber daya yang dapat
membantunya untuk ‘mengemban tanggung jawab’ dalam segala urusan yang berkaitan dengan manajemen
energi di lokasi. Tanggung jawab dari seorang manajer energi di lokasi tertentu dapat meliputi:
• menyediakan titik kontak utama untuk kegiatan manajemen energi
• memfasilitasi identifikasi dan pelaksanaan inisiatif-inisiatif manajemen energi
• memantau dan melaporkan sistem-sistem meteran kinerja energi di lokasi dan perkembangan pencapaian
sasaran-sasaran efisiensi energi
• mengoordinasikan audit energi lokasi berdasarkan seri AS/NZS 3598:2014
• memantau dan memberikan briefing kepada para anggota manajemen tentang pemenuhan kewajibankewajiban yang berkaitan dengan energi di lokasi
• memastikan bahwa lokasi tambang telah memenuhi kewajiban perundangan yang berkaitan dengan
efisiensi energi
• menyimpan dokumentasi yang berkaitan dengan manajemen energi di lokasi
• memastikan agar pelajaran-pelajaran yang diperoleh tentang manajemen energi disosialisasikan dengan pihak
korporat dan lokasi-lokasi lain.
Personel lain dapat memiliki standar akuntabilitas atau tanggung jawab khusus. Sebagai contoh, para sopir truk
dapat memiliki tanggung jawab atau akuntabilitas terkait dengan efisiensi energi sesuai dengan indikator KPI
tertentu, seperti yang disusun oleh Downer EDI Mining (Kotak 4).
Langkah penting lain untuk memastikan agar tanggung jawab tidak hanya akan diemban oleh aktivis energi di
lokasi adalah dengan membentuk sebuah tim manajemen energi.
Anggota tim manajemen energi dapat terdiri dari:
• manajer lokasi atau manajer lain, yang memiliki kapasitas untuk menyetujui pelaksanaan, pemahaman
mendalam tentang bisnis yang sedang berjalan, seringkali juga pengalaman yang luas di dalam industri dan
perspektif mengenai bisnis itu secara keseluruhan, serta yang juga dapat menggalang kerja sama dari para staf
• operator, yang sudah akrab dengan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan operasi yang sedang
berjalan, sehingga mereka dapat membantu mengidentifikasi masalah serta peluang
• subkontraktor dan penyedia layanan, yang mungkin akrab dengan permasalahan di lokasi secara terperinci
dan yang berkat pengetahuan dan pengalamannya dalam mengoperasikan peralatan, mungkin memiliki
gagasan tentang praktik-praktik yang dapat menghemat energi dan membawa sejumlah manfaat lain
• staf keuangan, yang dapat membantu dalam penyusunan proposal hingga layak dikaji oleh manajemen,
dan dapat mengidentifikasi mekanisme-mekanisme yang dapat mempermudah pelaksanaan (seperti
pengaturan pajak dan berbagai pilihan keuangan), serta dapat membantu melakukan klarifikasi dan mengatasi
permasalahan keuangan internal dan eksternal yang dapat menghambat tindakan, seperti pemisahan antara
anggaran modal dan anggaran operasi serta permasalahan yang terkait pajak dan kontrak
• staf pemasaran dan hubungan masyarakat, yang dapat menyediakan masukan mengenai pentingnya
berbagai atribut produk, membantu mempresentasikan proposal kepada manajemen dan staf lain, dan
menawarkan saran mengenai cara-cara untuk membangun hubungan, membawa perubahan perilaku dan
organisasional, membangun komunikasi yang efektif, dan meningkatkan profil program efisiensi energi
• staf pengembangan bisnis atau konsultan eksternal, yang memiliki keahlian analitis dan fasilitatif serta
wawasan yang luas tentang strategi-strategi untuk mengidentifikasi dan menangkap peluang yang terdapat
di seluruh lokasi, dan yang juga dapat mendorong budaya belajar di tataran lokasi dan perusahaan
24
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
• staf teknis, yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang terperinci tentang instalasi, peralatan,
dan permasalahan operasional, serta wawasan mengenai perkembangan komponen prioritas atau
prosedur tertentu
• staf pengadaan energi, yang dapat memberi saran tentang risiko-risiko dan peluang-peluang keuangan
dan pasokan yang terkait dengan kontrak pasokan energi.
Apapun peranan yang dimainkan oleh tiap-tiap individu di dalam tim manajemen energi, sumber daya yang
memadai harus tersedia bagi mereka. Hal tersebut mencakup penyelengaraan program pelatihan agar setiap
individu tersebut mampu mencapai tujuan-tujuan yang menjadi tanggung jawab mereka.
2.4 Pemerolehan pendanaan dan sumber-sumber daya
Pendanaan dan sumber daya diperlukan bagi keberhasilan pengelolaan dan pelaksanaan program manajemen
energi. Sebagai contoh, alokasi waktu harus diberikan kepada personel yang akan diberi tanggung jawab untuk
melaksanakan program, dan pendanaan diperlukan untuk membayar jasa konsultan eksternal. Komponenkomponen semacam ini pada umumnya diperhitungkan di dalam proses penyusunan anggaran normal bisnis.
Mengingat bahwa proyek-proyek efisiensi energi seringkali bersifat tumpang tindih, pendanaan dapat diperoleh
dari berbagai macam sumber. Pengetahuan yang menyeluruh tentang pilihan-pilihan sumber dana dan jangka
waktu yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut merupakan hal yang penting, karena faktor-faktor
semacam itu dapat menentukan apakah suatu proyek benar-benar terealisasi atau terabaikan. Sumber dana
yang potensial terangkum di dalam Tabel 3.
Tabel 3: Sumber pendanaan potensial untuk proyek efisiensi energi
SUMBER PENDANAAN
DESKRIPSI
Pengeluaran operasional (Opex)
Pendanaan untuk membiayai operasi bisnis. Dana opex memiliki fokus berjangka
waktu pendek dan karenanya lebih cocok untuk proyek-proyek yang berbiaya
rendah atau memiliki masa pengembalian modal (payback) yang lebih pendek.
Pengeluaran sekali jalan untuk hal-hal yang diperlukan untuk menghasilkan
pemasukan di masa depan. Dana capex seringkali memiliki fokus berjangka
waktu menengah atau panjang dan memerlukan kasus bisnis yang lebih
kompetitif untuk memperoleh pendanaan.
Beberapa perusahaan memiliki program pengembangan bisnis. Proyek-proyek
efisiensi energi dapat memenuhi syarat untuk memperoleh pendanaan melalui
program-program ini apabila menjanjikan manfaat produktivitas yang besar.
Pendanaan dapat disediakan oleh kantor pusat korporat untuk mendukung
sejumlah uji coba dan inisiatif lain yang menjanjikan manfaat besar bagi seluruh
perusahaan, namun terdapat ketiadaan dana pada tingkatan lokasi atau divisi,
atau ketika suatu proyek dilaksanakan di sejumlah lokasi dan bangunan atau di
sebuah armada alat-alat angkut. Dalam sejumlah kasus, pendanaan korporat
dapat tersedia dalam bentuk dana yang disediakan secara khusus untuk program
efisiensi energi.
Pemerintah di tingkat federal dan negara bagian dapat menyediakan dana,
potongan pajak, dan sejumlah inisiatif lain. Daftar kumpulan inisiatif pemerintah
yang ada saat ini dapat dilihat pada bagian program di situs web Energy
Efficiency Exchange (http://eex.gov.au/business-support/programs/).
Pengeluaran modal (Capex)
Dana pengembangan bisnis
Pendanaan korporat
Dana pemerintah
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
25
Apabila memungkinkan, sesuaikan kegiatan-kegiatan Anda dengan siklus anggaran agar jangan sampai
kehilangan momentum. Apabila langkah ini tidak dapat dilakukan (seperti yang dicontohkan di dalam Kotak 5),
Anda mungkin harus mencari bentuk pendanaan lain.
Kotak 5: Dana Efisiensi Energi Khusus di Centennial Coal
Centennial Coal mengadakan penilaian efisiensi energi untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
pemerintah negara bagian dan federal. Tim manajemen ingin memastikan agar komitmen mereka
kepada efisiensi energi jangan sampai hanya terbatas pada identifikasi proyek-proyek tetapi juga
mencakup realisasi praktis dari proyek-proyek tersebut di lokasi. Namun, hasil penilaian itu tidak sesuai
dengan proses penganggaran yang standar. Kondisi ini berpotensi menunda ketersediaan dana untuk
merealisasikan proyek-proyek tersebut.
Sebuah dana efisiensi energi disediakan secara khusus untuk mengatasi masalah ini. Dana tersebut
memastikan agar proyek-proyek efisiensi energi dapat dinilai dengan cara membandingkannya dengan
proyek-proyek efisiensi energi lain, bukan dengan pengeluaran modal lain. Tujuannya adalah untuk
memastikan agar proyek-proyek penting ini mendapat perhatian maksimal dalam pembagian dana
korporat. Hingga saat ini, terdapat dana sebesar lebih dari $630.000 yang telah dialokasikan untuk
proyek-proyek semacam itu, termasuk pemanfaatan panas buang di tempat-tempat pemandian dan
unit-unit koreksi faktor daya.
Sumber: Department of Industry, Business Case and Beyond Project, Canberra, 2011, http://eex.gov.au/case-study/centennial-coal-supportingproject-implementation-through-an-energy-efficiency-fund/.
2.5 Pelaksanaan penilaian efisiensi energi pada operasi-operasi
yang sedang berjalan
Pada umumnya, ketika sebuah bisnis dan operasinya ditinjau dari sudut pandang efisiensi energi, sekumpulan
peluang dapat teridentifikasi. Bahkan perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan efisiensi energi selama
beberapa tahun dapat memanfaatkan penilaian efisiensi energi yang terfokus untuk lebih meningkatkan
kinerja energinya.
Penilaian yang cermat dan komprehensif dapat tercapai apabila terdapat interaksi yang baik antara:
• kepemimpinan dan dukungan yang terpercaya
• data yang baik dan analisis yang efektif
• pelibatan orang-orang yang tepat
• perancangan sebuah proses yang dapat menciptakan sinergi antara orang-orang yang tepat dan analisis yang
efektif untuk mengidentifikasi peluang.
Tidak ada satu orang yang dapat menjawab semua permasalahan. Di masa lalu, perusahaan pada umumnya
amat bergantung pada satu orang ahli energi eksternal untuk meninjau sebuah operasi dan menawarkan
serangkaian rekomendasi. Para ahli eksternal dapat memberikan masukan yang sangat berguna, tetapi efektivitas
mereka akan berkurang apabila pekerjaan mereka tidak didukung oleh keterlibatan aktif dari para pemangku
kepentingan lokasi dan individu-individu penting lainnya. Inilah alasannya seri AS/NZS 3598:2014 dirancang
untuk dapat diterapkan oleh auditor eksternal, auditor internal, atau keduanya. Standar-standar di dalamnya juga
secara jelas memperhitungkan berbagai kebutuhan dalam suatu bisnis dan memuat panduan untuk
mengevaluasi berbagai aspek manajemen energi di lokasi, termasuk ketersediaan data.
Perusahaan dapat menggunakan pendekatan lain, tetapi yang penting adalah memiliki sebuah proses yang
dapat membuka peluang untuk mundur sejenak dari pekerjaan sehari-hari dan memperluas wawasan tentang
bagaimana energi digunakan dan di mana peluang-peluang baru dapat ditemukan.
26
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Tujuan dari penilaian Anda haruslah untuk mengidentifikasi sekumpulan peluang yang memiliki potensi positif,
baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu yang lebih panjang. Dalam jangka pendek, Anda dapat
berfokus pada proyek-proyek yang lebih pasti dan yang dapat segera dilaksanakan untuk menunjukkan fokus
dan manfaat praktis dari dilakukannya penilaian. Langkah ini dapat membantu Anda mengembangkan dukungan
manajemen secara khusus di lokasi Anda maupun secara luas di dalam lingkup perusahaan. Mengenai peluangpeluang yang lebih kompleks yang memerlukan modal besar dalam hal pelaksanaan atau penyelidikannya, Anda
harus membuat rencana sesuai dengan tataran penyelidikan yang diperlukan dan memperhitungkan waktu yang
paling tepat untuk melaksanakannya dengan memerhatikan siklus anggaran, penutupan operasi (shutdown), dan
faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pelaksanaan sebuah proyek.
Perencanaan dan sumber daya
Penilaian efisiensi energi memerlukan perencanaan dan dukungan sumber daya yang memadai, yang didukung
oleh strategi sosialisasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait. Para pembuat rencana
dapat menerapkan pendekatan progresif ketika melaksanakan penilaian di bagian-bagian tertentu dari bisnis,
dengan rencana untuk menuntaskan penilaian terhadap keseluruhan proses bisnis selama kurun waktu tertentu.
Rencana untuk proyek penilaian harus merinci tujuan-tujuan dan cakupan proyek, rencana kegiatan, pembagian
waktu, sumber daya yang dibutuhkan (personel, keuangan, teknis), hal-hal yang mungkin perlu disediakan, serta
potensi risiko dan strategi untuk mengatasinya. Rencana itu juga harus menjabarkan tindakan-tindakan yang
akan dilaksanakan setelah dilakukannya penilaian, termasuk pelaporan hasil penilaian dan pengaturan waktu
untuk pemantauan, peninjauan, dan kemungkinan penilaian selanjutnya di masa depan. Rencana proyek penilaian
seringkali berkembang setelah pembentukan tim proyek.
Jumlah dan biaya penggunaan energi untuk keperluan organisasi dapat dijadikan pedoman untuk menentukan
besarnya sumber daya yang dialokasikan untuk penilaian.
Individu dan keahlian
Nilai penting dari kegiatan penilaian efisiensi energi dapat ditingkatkan secara signifikan melalui penggalangan
masukan dari para pemangku kepentingan di dalam perusahaan. Serangkaian keahlian yang diperlukan mungkin
terpencar di berbagai penjuru divisi dalam perusahaan. Kondisi ini semakin menambah perlunya penerapan
pendekatan yang berbasis tim dan yang mencakup keseluruhan perusahaan.
Gagasan tentang peningkatan efisiensi energi dapat ditemukan pada seluruh tingkatan di dalam perusahaan,
dari toko hingga kantor pusat. Para pemangku kepentingan terkait juga mencakup orang-orang yang
berpengaruh terhadap modal dan anggaran operasional, orang-orang yang berwewenang untuk melakukan
perubahan di dalam berbagai proses dan prosedur, dan orang-orang yang berperan dalam pelaksanaan
peningkatan efisiensi energi.
Selain orang-orang yang memang memiliki keahlian di bidang energy dan proses, penilaian efisiensi energi
sebaiknya juga melibatkan orang-orang di luar proses yang dapat memberikan berbagai sudut pandang
alternatif dan mendorong lahirnya sejumlah gagasan yang berbeda. Pendekatan penilaian lintas-fungsi seperti
ini seringkali melahirkan solusi-solusi yang lebih inovatif. Pada umumnya, tahap identifikasi memerlukan banyak
masukan, tetapi tahap analisis dan evaluasi data akan memerlukan pengetahuan teknis yang spesifik.
Penggunaan sumber daya eksternal
Kapasitas perusahaan untuk melaksanakan penilaian efisiensi energi dapat bervariasi, sesuai dengan sumber
daya dan keahlian yang tersedia. Berdasarkan faktor-faktor seperti pengeluaran energi, ukuran, dan ketersediaan
sumber daya, perusahaan mungkin perlu untuk membentuk jabatan purnawaktu dengan tugas khusus untuk
meningkatkan efisiensi energi atau menggalang sumber daya internal yang ada untuk melaksanakan tugas-tugas
penilaian tertentu.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
27
Bagi sejumlah perusahaan lain, mungkin akan lebih baik untuk mempekerjakan ahli teknisi eksternal. Ahli
eksternal juga dapat menawarkan saran ahli untuk mengatasi kurangnya keahlian atau pengetahuan dalam
perusahaan. Ada banyak perusahaan jasa energi yang dapat mendukung pelaksanaan tahap tertentu di dalam
sebuah penilaian, termasuk pengumpulan data, identifikasi dan analisis peluang, fasilitasi, dan pelaporan.
Penetapan fokus cakupan kerja dapat membantu memperjelas ruang lingkup pekerjaan, ekspektasi, dan
masukan yang diperlukan untuk memudahkan tugas para konsultan eksternal. Cakupan kerja harus
mencerminkan prinsip-prinsip yang dibahas di dalam buku panduan ini untuk memastikan agar para konsultan
melaksanakan penilaian secara menyeluruh dan agar perkiraan-perkiraan biaya dapat diperoleh secara akurat
dari berbagai perusahaan. Cakupan kerja juga harus secara jelas menjabarkan cara menampilkan analisis dan
rekomendasi, sehingga hasil-hasil temuannya dapat disertakan di dalam kasus bisnis. Hal tersebut termasuk
asumsi apapun yang diajukan mengenai perkiraan biaya proyek dan penghematan energi. Tiga jenis audit seperti
yang diuraikan di dalam seri AS/NZS 3598:2014—audit lokasi dasar, audit lokasi terperinci, dan audit subsistem
presisi—dapat berperan sebagai landasan yang kokoh untuk menyusun cakupan kerja yang komprehensif.
Pemahaman atas penggunaan energi
Mengembangkan pemahaman atas penggunaan energi dan mengaitkan aspek energi ke dalam aktivitas bisnis
utama dapat memperluas pemahaman kita tentang hubungan antara energi dan produktivitas. Ada sejumlah
teknik analisis data yang dapat diterapkan, seperti:
• Grafik penggunaan energi dari waktu ke waktu (per musim, per bulan, per hari, per jam)—Dengan
memahami alasan di balik pola penggunaan energi dan perubahan di dalam penggunaan energi sehubungan
dengan aktivitas bisnis, kita dapat memperoleh beragam wawasan baru.
• Diagram bidang X-Y antara penggunaan energi dengan parameter produksi atau parameter lain—Teknik ini
dapat mengungkap ada atau tidaknya hubungan antara penggunaan energi dan produksi. Teknik ini juga
dapat menunjukkan ada atau tidaknya ambang batas produksi, yaitu titik terjadinya perubahan dramatis di
dalam penggunaan energi.
• Penetapan tolok ukur—Dengan menggunakan indikator kinerja energi, dapat diketahui apakah suatu proses,
fasilitas, atau bisnis masih berjalan pada tingkatan kinerjanya yang optimal atau tidak. Tolok ukur tertentu
dapat diterapkan untuk membandingkan antara penggunaan energi yang sebenarnya dan penggunaan energi
teoretis (hasil kalkulasi atau simulasi). Perbandingan dengan instalasi, lokasi, proses, pergeseran, operator, atau
faktor yang lain juga dapat dilakukan.
• Analisis Pinch—Analisis Pinch adalah suatu metode rancangan yang didasarkan pada analisis grafis
yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan rancangan sistem suhu yang kompleks sehingga dapat
memaksimalkan pemulihan panas. Untuk proses atau instalasi dengan arus panas dan dingin yang kompleks,
analisis ini dapat digunakan untuk mengevaluasi ada atau tidaknya peluang lebih jauh untuk menciptakan
sistem pemanasan dan pendinginan yang lebih baik melalui pemasangan alat penukar panas pada lokasilokasi yang tepat di dalam proses. Metode ini memerlukan keahlian teknik mesin.
• Prinsip-prinsip pertama (perhitungan teoretis)—Perhitungan teoretis atas perkiraan penggunaan energi
dapat digunakan untuk menilai sistem yang sulit diukur. Model-model teoretis memakan biaya yang lebih
sedikit daripada perubahan pada sistem produksi, sehingga semakin beragam pula skenario yang dapat dikaji
melalui manipulasi berbagai moda operasi, variabel, dan parameter.
• Keseimbangan energi–massa —Pemodelan arus material dan energi di lokasi, fasilitas, peralatan, atau mesin,
dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai berbagai arus tersebut dan menentukan pada titik
mana energi keluar dari proses melalui panas atau uap yang hilang, dan pada titik mana peluang peningkatan
efisiensi dapat ditemukan.5
Identifikasi peluang
Gunakan data yang telah dianalisis untuk mengidentifikasi area yang berpotensi memiliki peluang untuk
penghematan energi. Sosialisasi hasil analisis energi kepada berbagai pihak di dalam perusahaan seringkali
dapat menghasilkan berbagai gagasan dan pemahaman yang lebih mendalam.
5 Informasi lebih rinci dapat dibaca di Australian Government, Energy savings measurement guide, version 2.0, 2014, http://eex.gov.au/files/2014/06/
ESMG.pdf.
28
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Keuntungan melibatkan personel dari berbagai divisi untuk mengidentifikasi peluang tidak dapat diremehkan.
Lokakarya adalah cara yang paling sering dilakukan untuk mengumpulkan para ahli terkait untuk membahas
data dan informasi lain yang dikumpulkan selama pelaksanaan penilaian efisiensi energi dan untuk memikirkan
gagasan-gagasan dan peluang-peluang yang potensial. Kolaborasi yang lebih mendalam dapat tercipta melalui
kelompok-kelompok diskusi, kunjungan ke lokasi, saran-saran dari staf, dan konsultasi dengan para pemasok atau
para ahli eksternal.
Segala peluang yang berhasil diidentifikasi harus didokumentasikan dalam bentuk ‘daftar peluang’ atau dokumen
lain semacam itu. Dokumen ini seringkali menjadi catatan abadi yang dapat digunakan untuk memantau gagasan
dan keluarannya serta untuk mengkaji kembali peluang-peluang potensial ketika terjadi perubahan dalam kondisi
operasi atau harga energi.
Analisis terperinci atas sejumlah peluang terpilih
Tahap penyelidikan terperinci akan menentukan tingkat kemungkinan terlaksananya setiap peluang dan
memberikan informasi yang diperlukan oleh para pembuat kebijakan untuk mengambil keputusan investasi final.
Analisis yang lebih mendalam seringkali diperlukan sebelum memutuskan peluang mana yang akan diambil.
Proses ini dapat memakan waktu karena perusahaan perlu mengumpulkan lebih banyak data atau membeli
peralatan untuk meningkatkan akurasi pengukuran.
Perusahaan seringkali memiliki praktik-praktik yang sudah mapan untuk mengevaluasi dan menggalang dana
bagi pelaksanaan proyek-proyek baru, seperti template atau piagam proyek. Agar dapat dianalisis secara lebih
cermat, peluang-peluang efisiensi energi sebaiknya menerapkan praktik-praktik tersebut.
Pendekatan bisnis secara menyeluruh dapat meningkatkan pemahaman tentang keseluruhan biaya dan manfaat
dari peluang-peluang efisiensi energi. Risiko-risiko proyek juga perlu untuk dipahami dan ditangani.
Faktor-faktor lain yang mungkin perlu dipertimbangkan di dalam analisis ini adalah:
• penutupan atau waktu downtime yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan
• perubahan pada output produksi
• perubahan pada input lainnya di dalam proses, seperti air atau bahan mentah
• perubahan pada biaya perawatan
• perubahan perangkat keras yang membuat inventaris suku cadang saat ini menjadi ketinggalan zaman
• rencana atau prakiraan bisnis yang memengaruhi rentang hidup atau materi lewatan (throughput) dari proses
yang sedang diubah
• biaya pelatihan atau perekrutan staf baru dengan keahlian yang mungkin diperlukan.
Analisis yang komprehensif dan terperinci akan meningkatkan kredibilitas temuan di mata para anggota tim
proyek dan manajemen senior.
Keputusan bisnis dan penerapan
Proses-proses bisnis yang ada sebaiknya digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai peluangpeluang efisiensi energi. Tindakan ini berguna untuk mengintegrasikan praktik efisiensi energi ke dalam
perusahaan sebagai suatu kegiatan bisnis rutin. Apabila bantuan para ahli eksternal diperlukan untuk
melaksanakan penilaian efisiensi energi, temuan-temuan mereka harus didokumentasikan sedemikian rupa
sehingga memudahkan proses integrasi temuan-temuan itu ke dalam proses penyusunan kasus bisnis atau
perencanaan proyek internal.
Dalam beberapa kasus, satu orang manajer dapat mengkaji dan menyetujui permintaan tertentu berdasarkan
informasi yang dikumpulkan selama proses analisis terperinci. Proyek-proyek yang lebih besar seringkali perlu
melalui proses persetujuan yang lebih panjang.
Pemantauan dan sosialisasi
Peluang-peluang yang diwujudkan sebagai kelanjutan dari proses penilaian harus dipantau dari waktu ke waktu
untuk mengukur efektivitasnya. Pengukuran dan verifikasi dapat memberikan informasi yang lebih mendalam
tentang penggunaan energi, dapat memantau masalah atau dampak tak terduga yang diakibatkan oleh adanya
perubahan, dan dapat memperluas pengetahuan dan keahlian internal dalam bidang manajemen energi.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
29
Sosialisasi status dan keluaran-keluaran dari proses penilaian efisiensi energi kepada para manajer senior dan
anggota perusahaan yang lain dapat membangun pemahaman bersama sebagai landasan untuk mengambil
tindakan. Pelajaran berguna yang dihasilkan juga dapat didokumentasikan, sehingga dapat mendorong para
anggota manajemen senior untuk mendukung inisiatif-inisiatif manajemen energi di masa depan.
2.6 Pelaksanaan peninjauan energi di dalam berbagai proyek
pengembangan dan perluasan yang baru
Keputusan-keputusan yang dibuat pada tahap perencanaan dan perancangan dari proyek-proyek
pengembangan dan perluasan tambang baru memiliki dampak yang signifikan terhadap penggunaan
energi di sepanjang rentang hidup tambang. Untuk alasan ini, penetapan standar akuntabilitas untuk proyek
efisiensi energi perlu untuk dilakukan sedini mungkin pada tahap perencanaan dan perancangan. Perlu juga
dibuat rencana yang sangat jelas mengenai waktu-waktu yang tepat untuk mendiskusikan masukan energi
yang spesifik.
Sebagai contoh, pada tahap kajian konsep dan tahap pra studi kelayakan (pre-feasibility), efisiensi energi harus
ditetapkan sebagai faktor pertimbangan penting di dalam proses perancangan. Akuntabilitas terhadap efisiensi
energi harus dibebankan kepada salah satu anggota senior dari tim teknisi inti yang bersifat multidisipliner.
Selama proses pengembangan studi kelayakan dan rancangan teknis lanjutan (front-end engineering design),
perusahaan dapat mengadakan studi teknis untuk memastikan agar keluaran-keluaran efisiensi energi yang
optimal juga diperhitungkan. Sebagai contoh, kegiatan in-pit crushing and conveying (IPCC) dapat
dibandingkan dengan operasi pengangkutan ke permukaan yang konvensional. Penghematan biaya energi
harus diperhitungkan, berikut dengan manfaat-manfaat dari peningkatan tingkat produksi dan kemungkinan
naiknya biaya bahan bakar, ban, dan tenaga kerja melebihi biaya-biaya operasional lainnya.
Setelah tahap penyusunan rancangan, bagian penting selanjutnya dari proyek efisiensi energi adalah pemberian
tanggung jawab. Metode pemberian tanggung jawab yang baik diperlukan untuk memastikan agar semua hasil
yang diharapkan dari rancangan itu dapat tercapai secara efektif.
Kotak 6 menampilkan proses dan keluaran berdasarkan hasil penilaian pilihan-pilihan pada tahap perancangan
proyek Perluasan Olympic Dam (Olympic Dam Expansion).
30
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Kotak 6: P
enetapan pilihan untuk perbaikan efisiensi energi dan gas rumah kaca di
dalam rancangan Perluasan Olympic Dam
BHP Billiton mengembangkan sebuah rencana manajemen gas rumah kaca yang terperinci untuk
proyek perluasan tambang Olympic Dam di South Australia, yang memiliki simpanan tembaga keempat
terbesar di dunia dan simpanan uranium terbesar yang pernah ditemukan di satu lokasi. Rencana itu
mengidentifikasi inisiatif-inisiatif untuk mengurangi emisi dari segala sumber, termasuk jenis-jenis emisi
terkait energi cakupan 1 dan cakupan 2.
Perusahaan itu menerapkan metodologi reduksi karbon Australia McKinsey & Company di dalam proses
modeling mereka. Metode ini terdiri dari tiga tahap:
1. Menentukan titik awal proyek.
2. Mengidentifikasi peluang-peluang pengurangan emisi melalui lokakarya proyek dan perkiraan biaya
serta potensi penyusutan volume yang didasarkan pada fakta dari masing-masing peluang. Buatlah
asumsi atas sejumlah faktor seperti prakiraan kapasitas daya, kurva-kurva pembelajaran yang
diharapkan, dan biaya-biaya pembangkitan awal.
3. Menggabungkan biaya-biaya dan volume-volume di atas untuk menghasilkan kurva-kurva biaya
untuk program pengurangan karbon di dalam proyek.
Salah satu kurva biaya akan ditampilkan di bawah ini. Titik awal proyek (sumbu horizontal)
menggambarkan total emisi karbon apabila tidak ada usaha yang dilakukan untuk menangani
perubahan iklim. Sumbu vertikal menggambarkan biaya pengurangan karbon. Tindakan-tindakan yang
menghasilkan biaya negatif merupakan tindakan yang penerapannya paling efektif dari segi biaya.
Sumber: BHP Billiton, Olympic Dam expansion: draft environmental impact statement, Appendix L: Greenhouse gas and air quality, BHP
Billiton, 2009, http://www.bhpbilliton.com/home/society/regulatory/Documents/odxEisAppendixLGreenhouseGasAndAirQuality.pdf.
project-implementation-through-an-energy-efficiency-fund/.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
31
BAGIAN 3: TEKNOLOGI DAN PRAKTIK
OPERASIONAL YANG
MENGHASILKAN
Praktik unggulan manajemen energi pada akhirnya akan memerlukan adanya modifikasi pada peralatan, praktik
operasional (atau ‘bisnis seperti biasa’, dalam kasus rancangan dan pengadaan tambang) yang ada saat ini, atau
kedua hal tersebut untuk dapat menurunkan penggunaan energi dalam menghasilkan produk.
Dua bagian awal dalam panduan praktik unggulan ini menekankan bahwa optimalisasi penggunaan energi
membutuhkan pemahaman yang jelas atas kasus bisnis yang mendukung manajemen energi untuk dapat
memotivasi para staf dan manajemen serta bahwa manajemen energi perlu diintegrasikan ke dalam sistem
manajemen.
Bab ini akan menjabarkan cakupan perubahan teknis dan praktik operasional yang dapat membawa peningkatan
pada masing-masing area utama dari operasi pertambangan. Dalam bab ini akan digunakan informasi yang
dikembangkan oleh situs web Department of Industry for the Energy Efficiency Exchange serta studi kasus yang
tersedia untuk umum. Studi kasus akan mencakup sejumlah kasus yang telah dilaporkan secara publik oleh
berbagai bisnis pertambangan seperti yang diatur dalam Undang-Undang Efisiensi Energi atau Energy Efficiency
Opportunities Act pada tahun 2006 hingga 2014.6
Manajemen energi tradisional memiliki fokus pada peralatan tambahan seperti pompa, motor dan kipas. Peluang
yang diuraikan dalam bagian ini menunjukkan bahwa praktik unggulan manajemen energi membutuhkan fokus
yang lebih luas untuk dapat mengidentifikasi dan melaksanakan peluang-peluang dalam proses operasional
utama, termasuk pengolahan mineral dan pergerakan material dalam lokasi. Peluang-peluang tersebut harus
dipertimbangkan dari perspektif ‘sistem’; yang berarti interaksi antara peralatan, proses dan praktik operasional
harus dieksplorasi untuk membawa perubahan yang lebih dalam lagi pada cara pemakaian energi.
Untuk lebih memperjelas, pilihan-pilihan usaha peningkatan telah disusun ke dalam tujuh kategori:
• Pasokan energi dan pengadaan
• Bangunan
• Kegiatan peledakan
• Pergerakan material dalam lokasi
• Pengolahan mineral
• Udara, air dan peralatan tambahan
• Pengangkutan produk.
Dalam setiap kategori, pertimbangan akan peluang sebaiknya jangan hanya dilakukan dalam modus operasional
saja. Perkembangan baru, perencanaan tambang dan pengadaan juga memiliki peluang yang signifikan bagi
identifikasi dan penerapan usaha peningkatan.
6 Energy Efficiency Exchange, http://eex.gov.au/technologies/opportunities-register/.
32
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
3.1 Pasokan dan pengadaan energi
Meskipun fokus utama buku panduan ini adalah peningkatan efisiensi pemakaian energi, factor pasokan
energi juga perlu untuk dipertimbangkan dalam usaha manajemen energi. Hal ini mencakup pengamatan
cara pengadaan energi, serta peluang untuk mengembangkan dan menggunakan energi yang terbarukan
dan kogenerasi.
Pilihan pasokan energi
Penentuan pilihan pasokan energi yang paling tepat merupakan sebuah aspek yang sangat penting dalam
perencanaan pertambangan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan mencakup:
• biaya
• produksi energi di lokasi atau pilihan untuk melakukan impor energi
• keamanan dan keselamatan pasokan (misal, pengangkutan bahan bakar jarak jauh dapat berbahaya, dan
pasokan dapat terpengaruh oleh faktor cuaca buruk dan gangguan-gangguan lainnya)
• dampak dan manfaat bagi lingkungan
• ketersediaan infrastruktur yang ada, termasuk pipa-pipa gas dan jaringan listrik
• ketersediaan dan biaya pilihan teknologi mutakhir, seperti panel surya fotovoltaik (PV) dan sumber energi
terbarukan lainnya, serta keyakinan atas sumber-sumber tersebut.
Kogenerasi
Perubahan harga bahan bakar dari waktu ke waktu dan penemuan teknologi-teknologi baru mengakibatkan
perlu dilakukannya pengkajian berkala atas pilihan pasokan energi yang tersedia dan hemat biaya. Meskipun
pengamatan atas berbagai macam pilihan tersebut berada di luar cakupan buku panduan ini, kogenerasi
merupakan salah satu pilihan pasokan energi di lokasi (onsite) yang penting yang dapat menghasilkan
penghematan biaya, keamanan energi, dan manfaat bagi lingkungan. Kotak 7 menguraikan manfaat yang
telah dicapai oleh Alcoa Pinjarra Alumina Refinery.
Kotak 7: Kogenerasi di Alcoa Pinjarra alumina refinery
Alcoa Pinjarra alumina refinery adalah sebuah pemurnian aluminium yang berjarak sekitar satu jam
berkendara dari selatan Perth di Western Australia. Pada tahun 2005, Alcoa bermitra dengan Alinta
untuk membangun pembangkit listrik kogenerasi di lokasi pemurnian. Efisiensi energi kogenerasi dapat
mencapai sekitar 75% dibandingkan dengan efisiensi pembangkit listrik lain yang beroperasi di Western
Australia, yang hanya mencapai 30-50%.
Prasarana ini menghasilkan listrik dan panas yang dari gas. Panas tersebut digunakan untuk
menghasilkan uap, yang dipakai dalam proses pemurnian oleh Alcoa. Energi listrik yang dihasilkan oleh
setiap unit kogenerasi dalam satu tahun dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga mencapai
sekitar 450.000 ton setiap tahunnya apabila dibandingkan dengan penggunaan pembangkit listrik
batubara berukuran sama. Selain itu, pembangkit listrik kogenerasi telah mengurangi emisi pemurnian
Alcoa sebanyak 270.000 ton per tahun melalui produksi uap yang lebih efisien — yang nilainya setara
dengan pencegahan emisi dari sekitar 67.000 mobil.
Sumber: Alcoa, Energy use in Western Australia, http://www.alcoa.com/australia/en/info_page/Energy_WA.asp.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
33
Energi terbarukan
Industri pertambangan secara tradisional mengandalkan penggunaan sumber energi berbasis bahan bakar
fosil, seperti batubara, minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan energi. Seiring semakin murah serta
berkembangnya teknologi energi terbarukan, hal tersebut dapat menjadi pilihan yang layak dan hemat biaya
untuk digunakan dalam pemasokan energi bagi komponen pertambangan. Prasarana energi terbarukan dapat
dibangun secara mandiri atau dikembangkan, didanai dan dibangun oleh pihak ketiga, seperti yang diuraikan
dalam Kotak 8.
Kotak 8: Instalasi fotovoltaik surya at Weipa
Pengembangan energi terbarukan di lokasi terpencil tidaklah mudah, bahkan saat hal tersebut
menggantikan generator solar yang mahal. Hingga tersedianya penyimpanan energi yang ekonomis,
energi terbarukan dapat menggantikan penggunaan solar, akan tetapi kapasitas generator solar harus
dipertahankan sebagai cadangan. Selain itu, biaya pembangunan dan pemeliharaan generator energi
terbarukan di lokasi terpencil jauh lebih besar daripada di lokasi perkotaan.
Rio Tinto Alcan menghadapi sejumlah tantangan tersebut saat mengembangkan generator energi
terbarukan di tambang bauksit Weipa di sebelah utara Australia. Pada tahun 2014, Rio Tinto Alcan, First
Solar dan ARENA, sebuah badan energi terbarukan milik Pemerintah Australia, mencapai kesepakatan
bersama untuk mengembangkan fasilitas surya fotovoltaik (PV) 1,7 MW di Weipa.
Dalam perencanaannya, First Solar akan membangun dan mengoperasikan fasilitas, yang menggunakan
18.000 panel surya dengan teknologi film tipis First Solar. Sementara itu, ARENA membuat komitmen
awal sebesar $ 3,5 juta dan Rio Tinto Alcan akan membeli listrik berdasarkan perjanjian pembelian
15 tahun.
Output yang dirancang dalam sistem tersebut besarnya mencapai rata-rata 2.620 MWh per tahun, dan
menghemat hingga 600.000 liter solar. Pada tengah hari, listrik yang dihasilkan oleh ladang energi surya
dapat menggantikan hingga 20% dari listrik yang dihasilkan oleh mesin diesel yang ada.
Sumber: Rio Tinto, Remote mine using the power of the sun: solar power at Weipa saves up to 600,000 litres of diesel each year,
http://www.riotinto.com/sd2014/casestudies/remote-mine-using-the-power-of-the-sun.html.
Pengadaan energi
Pengadaan energi merupakan area spesialisasi yang membutuhkan pemahaman yang baik atas pasar energi,
kebutuhan energi, dan peluang untuk mengurangi biaya energi melalui manajemen permintaan. Meskipun
kebanyakan bisnis pertambangan memiliki staf spesialis untuk bidang pengadaan energi, pengamatan proses
pengadaan selama penilaian efisiensi energi tetap diperlukan untuk mengidentifikasi area-area peningkatan.
Mulailah dengan mempertanyakan hal-hal berikut:
• Sumber energi utama apa yang digunakan?
• Seberapa sering faktur diterima?
• Struktur tarif macam apakah yang digunakan? Sebagai contoh:
• apakah energi (listrik atau gas) dikenakan tarif yang berbeda-beda tergantung oleh kapan energi
tersebut digunakan?
• apakah ada biaya permintaan puncak?
• apakah ada klausul ‘take-or-pay’ dalam kontrak energi yang berarti operasi Anda diwajibkan membeli
sejumlah minimum energi tertentu?
• berapakah biaya kapasitas atau permintaan, dan apakah biaya itu dikenakan sebagai biaya tetap pada
tagihan energi?
34
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Memahami cara energi dibebankan merupakan suatu hal yang penting saat menyusun biaya dan manfaat dari
peningkatan efisiensi energi tertentu. Pada saat negosiasi kontrak, pemahaman atas konsumsi energi saat ini dan
yang terproyeksikan dapat membantu menciptakan pengaturan pasokan energi yang lebih hemat biaya.
Memeriksa apakah tagihan energi sudah akurat dan memastikan apakah terdapat perubahan pada penerapan
tarif yang sesuai merupakan hal-hal yang penting untuk dilakukan. Untuk perusahaan yang tidak memiliki praktik
pengkajian yang kuat, identifikasi kesalahan penagihan sebagai bagian dari upaya peningkatan manajemen
energi dapat memberikan ‘kemenangan awal’ yang penting apabila hal itu dapat berujung pada pengembalian
uang oleh penyedia energi.
Manajemen listrik sisi permintaan
Harga energi dipengaruhi oleh waktu dan cara Anda mengakses jaringan.
Energi yang dibutuhkan oleh pengguna akhir dari sistem dinamakan ‘permintaan’ atau ‘beban’. Profil permintaan
merupakan faktor penentu yang penting untuk harga grosir jangka pendek dan harga jaringan jangka panjang.
Saat permintaan sedang tinggi secara keseluruhan atau kapasitas sedang terbatas, harga pokok grosir energi
dapat menjadi sangat tinggi. ‘Puncak’ permintaan memerlukan generator yang lebih responsif dan mahal. Hal
ini juga membuat penyedia layanan jaringan perlu untuk membangun kapasitas jaringan yang lebih besar di
bagian-bagian jaringan yang cenderung mendapat beban yang berat.
Pengecer menggunakan karakteristik permintaan dari pengguna akhir untuk merencanakan pembelian mereka
dari pasar grosir. Biasanya, mereka mememberikan tagihan yang lebih tinggi kepada pengguna akhir jika
pengguna akhir tersebut memiliki profil permintaan yang tidak stabil atau kurang dapat diprediksi. Hal ini
menjadi kompensasi bagi pengecer atas sejumlah risiko, seperti kebutuhan pengguna akan volume energi yang
signifikan pada waktu-waktu puncak atau kebutuhan akan tingkat energi yang berbeda dari yang diperkirakan.
Pengurangan biaya dapat dilakukan melalui persetujuan atas sebuah profil permintaan tertentu dan kemudian
memastikan bahwa bisnis Anda sesuai dengan profil tersebut.
Profil permintaan juga digunakan oleh penyedia layanan jaringan untuk melakukan konfigurasi koneksi Anda ke
dalam jaringan mereka dan menentukan tarif jaringan yang paling tepat untuk setiap lokasi tambang. Permintaan
maksimum, atau beban puncak, bagi pengguna akhir akan memengaruhi biaya pasokan yang dikenakan oleh
penyedia layanan jaringan Anda, terutama saat beban puncak terjadi pada saat bersamaan dengan sejumlah
pengguna lain yang terhubung dalam satu bagian yang sama pada jaringan. Pengguna akhir biasanya dikenakan
tarif yang terkait langsung dengan permintaan maksimum mereka, ditagihkan dalam $/kW atau $/kVA1.
Pengguna akhir juga dapat dikenakan penalti jika permintaan mereka melebihi permintaan maksimum yang
disepakati dalam kontrak -- permintaan maksimal kontrak mereka.
Pemahaman yang baik atas profil permintaan energi Anda sangatlah penting bagi pengelolaan permintaan yang
hemat biaya. Hal tersebut memerlukan adanya data yang terperinci dari pihak pengecer Anda dan analisis
penggunaan energi dalam proses dan peralatan utama. Anda harus mampu memprediksi secara wajar konsumsi
maksimum per hari (untuk gas) dan per setengah jam (untuk listrik). Data rincian penggunaan dapat membantu
Anda dalam bernegosiasi untuk mendapatkan kesepakatan terbaik dari pengecer energi, penyedia layanan
manajemen energi atau pihak perantara lainnya. Data penggunaan juga akan membantu mengidentifikasi
peluang-peluang yang ada untuk memperoleh manfaat dari reaksi sisi permintaan. Pengecer dapat menyediakan
data penggunaan atau profil permintaan bagi Anda, tetapi Anda harus memintanya terlebih dahulu. Idealnya,
data tersebut harus mencakup minimal rincian selama satu tahun, tetapi data tersebut dapat hanya terbatas
pada periode musim dingin atau musim panas saja, tergantung pada profil beban. Alternatif lainnya adalah Anda
dapat menggunakan layanan dari penyedia layanan meteran terdaftar yang memiliki wewenang untuk membaca
meteran Anda dan menyerahkan data tersebut pada pengecer Anda.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
35
Untuk membangun pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan energi saat ini dan di masa mendatang, Anda
perlu melibatkan diri dengan perwakilan di lokasi-lokasi yang banyak menggunakan energi di perusahaan Anda.
Penilaian energi juga dapat memberikan pemahaman yang terperinci tentang cara penggunaan energi dalam
lokasi tambang Anda, berbagai peralatan serta proses utama yang memakan energi. Pengetahuan ini sangat
penting dalam pengambilan keputusan tentang cara mengelola profil permintaan dan potensi dampaknya
terhadap output produksi atau kualitas layanan.
Dalam menganalisa data tersebut, beberapa perusahaan akan memerhatikan optimalisasi pengaturan
permintaan maksimum. Hal melibatkan penyesuaian dengan beban tahun sebelumnya dan mencari pengaturan
permintaan yang dapat mencapai biaya terendah untuk tahun berikutnya. Hal ini berarti menetapkan permintaan
maksimum yang dapat dikenakan penalti pada sejumlah kesempatan tetapi dengan memastikan bahwa total
biayanya akan lebih rendah dibandingkan dengan pilihan menetapkan permintaan yang sesuai dengan beban
puncak tertinggi.
Berbagai pilihan untuk mengurangi biaya meliputi:
• mengurangi biaya permintaan dengan mengubah tingkat atau campuran kegiatan usaha untuk menekan
profil permintaan Anda dan mengurangi jumlah permintaan puncak Anda
• mengurangi volatilitas beban Anda, hal ini dapat memungkinkan Anda untuk melakukan negosiasi harga
premi yang lebih rendah untuk mengelola volatilitas harga grosir
• melakukan pergeseran konsumsi energi agar persentase yang lebih tinggi terdapat di luar periode puncak,
hal ini memungkinkan Anda untuk melakukan negosiasi untuk harga energi yang lebih rendah
• meningkatkan efisiensi energi melalui investasi berbagai peralatan baru, perubahan proses produksi
atau penerapan praktik-praktik baru yang lebih hemat energi, yang mengurangi konsumsi energi secara
keseluruhan.
• memahami kebutuhan masa depan (seperti rencana untuk ekspansi) dan mempertimbangkan kemungkinan
untuk memilih kontrak energi untuk periode satu tahun dan kembali melakukan negosiasi ketika Anda sudah
memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai kebutuhan masa depan.
3.2 Bangunan
Meskipun energi yang digunakan dalam bangunan pertambangan biasanya hanya mencakup sebagian kecil dari
keseluruhan konsumsi energi, inisiatif-inisiatif efisiensi energi yang diterapkan untuk bangunan dapat dijadikan
contoh yang nyata dari komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan penggunaan energi.
Pilihan perbaikan biasanya hanya memakan biaya yang rendah dan relatif mudah dilakukan.
Pilihan tersebut meliputi:
• pemasangan timer pada unit penyejuk udara dan lampu
• penggunaan sistem air panas tenaga surya
• penggantian lampu pijar dan lampu merkuri dengan teknologi LED
• perancangan bangunan kamp pertambangan yang memastikan adanya shading dan isolasi yang baik
• pemasangan pancuran air (showerhead) yang hemat air dan perabotan lain untuk mengurangi permintaan
air panas dan untuk mengurangi energi yang dibutuhkan untuk memompa air di sekitar lokasi tambang
Seperti halnya inisiatif-inisiatif yang lain, kombinasi perubahan teknologi dengan inisiatif perubahan perilaku
dan informasi.
36
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
3.3 Kegiatan peledakan
Peledakan yang efektif telah lama diakui sebagai peluang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada
lokasi tambang. Perbaikan dalam karakterisasi sumber daya, yang dikombinasikan dengan peledakan, pemilahan
bijih dan pembuangan sampah secara cerdas, dapat mengurangi kebutuhan energi pada proses kominusi secara
signifikan dan pada saat yang bersamaan meningkatkan throughput produk.
Peningkatan karakterisasi sumber daya
Tingkat variabilitas konsentrasi bijih dan karakteristik lain dari jenis bebatuan memiliki dampak yang signifikan
terhadap rancangan ‘tambang ke mill’ dan usaha-usaha operasional untuk meminimalkan penggunaan energi
total. Biasanya, prediksi para ahli geologi tentang badan bijih dan kinerja pengolahan mineral dari hasil
pengamatan pada skala inti berbeda dengan kenyataan yang dihadapi oleh para ahli mesin. Geometalurgi dapat
membantu mengatasi perbedaan ini dengan terlebih dahulu melakukan sejumlah tes bervolume kecil (rendah
biaya) dan kemudian menggunakan data yang diperoleh untuk membuat model geometalurgis tiga dimensi
(3D) dari badan bijih.7 Model geometalurgis 3D ini digunakan untuk menyediakan informasi bagi pendekatan
peledakan yang ‘cerdas’ yang menyasar bagian badan bijih dengan kadar bijih tertinggi.8 Perusahaan-perusahaan
terkemuka, yang telah menjalin kemitraan dengan CRC ORE, telah menunjukkan bahwa proses ini dapat
mengurangi tren bisnis-seperti-biasa dalam penggunaan energi per ton logam sebanyak hingga 10-50%.9
Model geometalurgis 3D dari badan bijih juga dapat memungkinkan rancangan sirkuit tambang ke pengolah bijih
(mill) yang optimal dan integrasi efisiensi energi ke dalam pengukuran dan penghitungan penggunaan energi per
unit logam yang diproduksi. Sebagai contoh, Sustainable Minerals Institute di University of Queensland, dalam
kemitraan dengan Anglo Platinum, telah mengembangkan ‘Alat Manajemen Geologi-Tambang-Pabrik’ atau
‘Geology–Mine–Plant Management Plant’ untuk mengoptimalkan penggunaan energi, penggunaan air dan emisi
gas rumah kaca di seluruh proses ekstraksi geologi-tambang – instalasi.
Peledakan yang cerdas dan selektif
Peledakan konvensional berfokus pada seluruh wilayah dalam tambang untuk mencapai jumlah teratas yang
dapat diangkut oleh truk-truk pengangkut dan diolah oleh mesin pemecah batuan (crusher) utama.10 Teknologi
rancangan peledakan yang cerdas atau selektif menggunakan data geometalurgis untuk menyasar bagian bijih
besi yang memiliki konsentrasi bijih yang relatif tinggi dengan menggunakan energi ledakan yang lebih besar.
Hal ini secara signifikan meningkatkan kadar bijih yang diumpankan ke alat crusher dan pengolah penggerusan.11
Total energi bersih yang dipakai pada tahap pemecahan (crushing) dan penggerusan (grinding) dapat
berkurang karena:
• penurunan ukuran pengumpanan (feed size) kepada mesin pemecah utama menjadikan energi yang
diperlukan untuk melakukan proses pemecahan bijih ke dalam ukuran produk yang sama menjadi lebih sedikit
• tambahan pecahan makro dan mikro dalam serpihan-serpihan individual dari tahap peledakan membuat
serpihan-serpihan tersebut lebih mudah untuk pecah lagi dalam tahap pemecahan dan penggerusan12
• peningkatan persentase partikel bijih mineral yang relatif kecil dapat melewatkan tahapan pemecahan,
penurunan persentase total volume yang mengalami pemecahan dalam satuan ton.
7 AR Bye, The application of multi-parametric block models to the mining process, South African Institute of Mining and Metallurgy International
Conference: Platinum Surges Ahead, Sun City, South Africa, 2006.
8 A Bye, Case studies demonstrating value from geometallurgy initiatives, 1st International Geometallurgy Conference (GeoMet 2011), 2011.
9 CRC ORE, 2010–11 annual report: transforming resource extraction, CRC ORE, St Lucia, Queensland, Australia, 2011.
10 MS Powell, AR Bye, Beyond mine-to-mill: circuit design for energy efficient resource utilisation, Proceedings of 10th Mill Operators Conference,
Australasian Institute of Mining and Metallurgy, Adelaide, Australia, 12–14 October 2009, pp. 357–364.
11 AR Bye, Case studies demonstrating value from geometallurgy initiatives, 1st International Geometallurgy Conference (GeoMet 2011), 2011.
12 K Nielsen, J Kristiansen, Blasting–crushing–grinding: optimisation of an integrated comminution system, Proceedings of FRAGBLAST 5: Fragmentation
by Blasting, Montreal, Canada, 25–29 August 1996, pp. 269–277.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
37
Penelitian telah dilakukan untuk mempertimbangkan teknik-teknik peledakan yang dapat menghemat energi
melalui process pemecahan dan penggerusan.13 Penghematan hingga 30% telah dilaporkan.14 Tersedia pula
paket piranti lunak untuk membantu perancangan teknik peledakan yang efektif, termasuk menganalisis dan
mengevaluasi energi, serakan, getaran, kerusakan dan biaya. Penelitian oleh Aditya Birla Minerals Limited
menemukan bahwa modifikasi pola peledakan di tambang Aditya Birla akan menghasilkan penghematan energi
dan biaya (Kotak 9).
Kotak 9: Perubahan pola peledakan pada tambang Aditya Birla
Tambang tembaga Birla Nifty berlokasi di kawasan Great Sandy Desert dari East Pilbara di Western
Australia, sekitar 1.250 km sebelah utara Perth dan 350 km sebelah timur Port Hedland. Dalam
melakukan penilaian efisiensi energi di lokasi tambang Birla Nifty, Aditya Birla Minerals Limited
mengamati peluang-peluang memodifikasi pola peledakan untuk menghasilkan ukuran batu yang lebih
optimal untuk proses pemecahan dan penggerusan.
Studi memperkirakan bahwa dengan mengubah pola ledakan akan menghemat energi sekitar 25.000
GJ dengan perkiraan penghematan biaya sebesar $900.000/tahun. Imbal hasil investasi untuk proyek
ini lebih kecil dibandingkan pengembalian simple payback dalam jangka waktu dua tahun.
Sumber: Aditya Birla Minerals Ltd—Opportunity C, EEO Opportunities Register, 2011,
http://eex.gov.au/opportunities-register/aditya-birla-minerals-ltd-opportunity-c/.
Pemilahan bijih dan pembuangan limbah
Gangue biasanya terjadi dalam badan bijih sebagai gumpalan besar yang sedikit atau sama sekali tidak
mengandung mineral berharga. Benda ini biasanya lebih keras dibanding mineral berharga karena biasanya
mengandung konsentrasi silikat yang tinggi.
Pemilahan bijih dan pembuangan gangue dapat membantu peningkatan progresif konsentrasi bijih dalam badan
bijih yang menjalani kominusi. Hal ini memungkinkan pengolah untuk mengolah material dalam konsentrasi kadar
bijih yang sangat tinggi, tanpa adanya material berkadar rendah dan gangue yang menurunkan nilai rata-ratanya.
Kriteria pemilahan juga dapat diintegrasikan dengan perencanaan tambang dan rancangan peledakan
(peledakan selektif dan screening) untuk memastikan bahwa hanya bagian badan bijih yang tepat yang dikirim
ke bagian pemilahan, dan bahwa badan bijih yang telah mengalami peledakan sebelumnya itu telah memiliki
distribusi ukuran yang cocok untuk pemilahan.15
Setelah ditambang, gangue dapat dibuang melalui pemrosesan bijih secara bertahap dengan menggunakan
rangkaian perangkat pemisahan. Perangkat tersebut termasuk perangkat pemilah bijih, layar, separator massa
jenis (seperti separator drum atau sirkuit media berat) dan separator magnetik. Perangkat pemilah bijih optik,
radiometrik, X-ray dan laser juga dapat digunakan untuk pembuangan gangue. Efektivitas setiap perangkat
bergantung pada tekstur bijih, yang ditentukan oleh sejumlah properti termasuk mineralogi, ukuran butir mineral,
bentuk mineral dan hubungan antar mineral.16 Pemahaman yang lebih dalam mengenai tekstur bijih merupakan
hal yang penting dalam pemilihan perangkat pemisahan.17
13 J Eloranta, L Workman, ‘Saving money from the start: a look at the effects of blasting on crushing and grinding efficiency and energy consumption’,
Pit & Quarry, 2004, 96(8):30.
14Ibid.
15 MS Powell, AR Bye, Beyond mine-to-mill; see footnote 10 for details.
16 L Vink, ‘Textures of the Hilton North deposit, Queensland, Australia and their relationships to liberation’, PhD thesis, University of Queensland, Brisbane,
1997.
17 MS Powell, AR Bye, Beyond mine-to-mill; see footnote 10 for details.
38
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
3.4 Pergerakan material dalam lokasi
Pergerakan batuan penutup (overburden), bijih, dan limbah memiliki proporsi yang cukup besar dalam hal
penggunaan energi dan biaya operasi di lokasi tambang. Konsumsi energi dipengaruhi oleh keputusan-keputusan
yang dibuat dalam rancangan tambang serta pemilihan dan pengadaan aset, dan melalui praktik operasional
sehari-hari.
Terdapat banyak strategi efisiensi energi yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar untuk truk pengangkut
melalui optimalisasi armada dan peningkatan kualitas. Terdapat pula strategi pergerakan material alternatif
sebagai pelengkap truk pengangkut, termasuk mesin pemecah bergerak dalam pit (in-pit mobile crushers),
sistem ban berjalan, alat overburden slusher, mesin dragline listrik, trung pengangkut ringan dan truk pengangkut
troli solar-listrik. Peluang-peluang tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam bagian ini.
Truk pengangkut
Truk yang digunakan untuk mengangkut batuan penutup dan bijih dari pit ke tempat pembuangan atau
penimbunan atau ke tahap berikutnya dari proses penambangan. Penggunaannya dijadwalkan secara bersamaan
dengan mesin lain, seperti ekskavator, loader dan alat penggali, sesuai dengan tata letak lokasi dan kapasitas
produksi lokasi tersebut.
Truk menggunakan bahan bakar solar dalam jumlah besar serta memiliki biaya pembelian dan perawatan yang
mahal. Prosedur operasional akan memengaruhi penggunaan energi dan biaya pemeliharaan. Kecepatan truk,
terutama kecepatan menikung dan pola pengereman, serta karakteristik permukaan jalan dapat berdampak pada
keausan ban dan biaya penggantiannya.
Terdapat sejumlah parameter yang dapat memengaruhi efisiensi armada, seperti:
• rencana tambang dan tata letak tambang
• kecepatan, muatan (payload) dan waktu siklus
• keausan ban dan tahanan gulir
• usia dan pemeliharaan kendaraan
• rancangan lokasi pembuangan (dump site)
• waktu kosong (idle time)
• transmisi dan parameter operasi mesin
• pola pergeseran.18
Peluang utama bagi peningkatan kinerja energi pada truk angkut mencakup optimalisasi pengelolaan muatan,
penerapan praktik berkendara yang lebih baik, pembuatan tolok ukur kinerja (benchmarking) bagi seluruh
armada truk angkut, perbaikan rancangan tambang, pembelian truk angkut yang lebih besar dan penurunan
berat lapisan bak, dan pertimbangan pilihan teknologi dalam seleksi dan pengadaan aset.
18 Department of Industry, Analyses of diesel use for mine haul and transport operations, Canberra, 2013, http://eex.gov.au/files/2014/06/Analyses-ofDiesel-Use-for-Mine-Haul-and-Transport-Operations.pdf.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
39
Optimalisasi pengelolaan muatan
Pengelolaan muatan dilakukan untuk memastikan bahwa setiap truk pengangkut membawa tonase material
yang optimal untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Dalam beberapa kasus, pendekatan ini juga dapat
mengurangi jumlah truk yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Pendekatan yang telah diterapkan
pada Thiess Australian Mining Business Unit diuraikan dalam Kotak 10.
Kotak 10: Optimalisasi pengelolaan muatan di Thiess Australian Mining Business Unit
Thiess telah menerapkan penyempurnaan sistem pengelolaan muatan yang telah diperkirakan akan
menghemat energi hingga 117.300 GJ dan menurunkan emisi CO2-e hingga sebesar 8.200 ton per tahun
di 12 lokasi tambang Australia.
Pengamatan dan kemajuan peluang peningkatan efisiensi bahan bakar dan produktivitas melalui
pengelolaan muatan telah dilakukan sebagai bagian dari penilaian efisiensi energi. Salah satu bagian
penting dari penilaian tersebut adalah tinjauan terhadap data kinerja muatan.
Grafik di bawah menunjukkan distribusi muatan untuk kelas dump truk tertentu. Muatan diukur
sebagai berat material yang dibawa oleh truk. Jika truk mengangkut di bawah kapasitas bebannya,
pengangkutan muatan total akan memmerlukan lebih banyak solar. Jika truk kelebihan beban, jaminan
atas truk dapat menjadi tidak berlaku lagi dan biaya pemeliharaan meningkat karena terjadi peningkatan
faktor keausan dan kerusakan (wear & tear) pada kendaraan. Grafik menunjukkan potensi pengurangan
penggunaan solar dengan lebih sering memuat truk sesuai dengan tingkat target kapasitas yang
ditetapkan. Jenis analisis ini digunakan dalam penilaian untuk membandingkan kinerja antar lokasi
tambang dan untuk mengidentifikasi tindakan spesifik yang harus diambil pada setiap lokasi untuk
meningkatkan efisiensi energi.
40
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Berikut ini adalah sejumlah inisiatif kunci yang telah diidentifikasi dan diterapkan di seluruh operasi
pertambangan Thiess:
• Peningkatan frekuensi pengunduhan dan pengkajian data muatan harian.
• Peningkatan frekuensi sosialisasi perbandingan muatan sebenarnya dengan muatan yang ditargetkan
kepada operator truk.
• Peningkatan frekuensi permintaan data muatan oleh supervisor kepada operator truk.
• Pengkajian kinerja muatan secara reguler oleh manajemen senior.
Ketersediaan data yang tepat dan akurat, target yang disampaikan secara jelas dan umpan balik yang
berkelanjutan telah menjadi faktor penting dalam pencapaian efisiensi energi dan peningkatan
produktivitas melalui perubahan manajemen muatan.
Sumber: Department of Industry, Thiess’ Australian Mining Business Unit, Canberra, 2009,
http://eex.gov.au/files/2014/06/Thiess-Australian-Mining-Business-Unit.pdf.
Penerapan praktik berkendara yang lebih baik
Praktik berkendara yang lebih baik, atau eco-driving, adalah sistem berkendara yang mengoptimalkan penerapan
ekonomi bahan bakar oleh pengendara. Sistem ini menggabungkan berbagai perilaku berkendara, seperti
berkendara santai atau smooth driving (akselerasi dan pengereman tidak dilakukan dengan terburu-buru) dan
berkendara dalam kecepatan rendah dengan waktu berhenti yang lebih sedikit. Pendekatan untuk pelatihan
operator kendaraan yang telah dilakukan oleh Downer EDI Mining diuraikan dalam Kotak 11.
Kotak 11: Downer EDI Mining: Program pelatihan operator
Pelatihan operator diidentifikasi sebagai sebuah proyek efisiensi energi potensial dalam lokakarya
berbasis lokasi yang dilakukan sebagai bagian dari penilaian akan program Peluang Efisiensi Energi atau
Energy Efficiency Opportunity program oleh Downer EDI Mining. Tim melakukan kajian atas proposalproposal dari sejumlah perusahaan yang menawarkan layanan pelatihan pengendara. Beberapa hal
yang dijadikan pertimbangan meliputi pendekatan pelatihan masing-masing perusahaan, mekanisme
penyampaian, biaya dan kesesuaian dengan budaya perusahaan EDI Downer Mining.
Sejumlah pertemuan individual diadakan dengan personel di tingkat lokasi untuk meraih dukungan
mereka dan untuk memahami kekhawatiran yang mungkin mereka miliki atas proyek tersebut. Manfaat
yang dapat diperoleh dari proyek tersebut disosialisasikan secara jelas dan dikaitkan dengan prioritas
masing-masing individu. Sejumlah manfaat tersebut meliputi:
• pengurangan biaya untuk bahan bakar dan pemeliharaan—kepedulian utama bagi para manajer
senior di lokasi
• perpanjangan masa hidup mesin dan ban —yang merupakan kepedulian tersendiri bagi staf bengkel
dan staf bagian pemeliharaan peralatan
• penurunan gas rumah kaca dan perolehan manfaat bagi aspek kesehatan—prioritas bagi perwakilan
urusan kesehatan, keselamatan dan lingkungan
• peluang untuk mempromosikan manfaat dari pelatihan — hal yang relevan bagi staf bagian pelatihan
dan pengembangan.
Untuk driver, pesan kunci adalah bahwa menjadi keras pada truk sedang keras pada diri sendiri.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
41
Persiapan uji coba dan evaluasi hasil dilakukan secara hati-hati untuk memastikan bahwa temuan yang
diperoleh dapat diandalkan, kredibel dan konsisten. Manajemen lokasi mengidentifikasi sejumlah
kekhawatiran pada tahap awal uji coba. Salah satunya adalah bahwa penurunan kecepatan truk akan
berdampak pada produktivitas. Hasil uji coba tidak menemukan adanya dampak pada produktivitas,
tetapi kekhawatiran semacam ini menggarisbawahi pentingnya melakukan uji coba secara ketat.
Proyek ini telah diintegrasikan ke dalam program pelatihan simulator peralatan pada Downer EDI Mining
dan telah menghemat bahan bakar sebanyak sekitar 2%. Evaluasi terhadap sejumlah manfaat lainnya,
termasuk manfaat bagi pemeliharaan dan perbaikan, masih terus dilakukan. Pelatihan ini secara
progresif digulirkan kepada operasi tambang lainnya melalui departemen pembelajaran dan
pengembangan.
Sumber: Department of Industry, Business Case and Beyond case studies,
http://eex.gov.au/case-study/downer-edi-mining-approach-to-energy-efficiency/.
Penetapan tolok ukur kinerja bagi seluruh armada truk angkut
Penetapan tolok ukur atau benchmarking akan memberikan sarana untuk mengukur dan mengidentifikasi
praktik-praktik terbaik di dalam suatu perusahaan atau di beberapa perusahaan sekaligus. Terdapat banyak
variabel yang dapat memengaruhi efisiensi energi truk pengangkut. Maka dari itu indikator kinerja yang
sederhana, seperti banyaknya liter solar untuk setiap ton material yang dipindahkan, biasanya tidak terlalu
memberikan wawasan yang berguna tentang faktor-faktor pendorong efisiensi karena indikator tersebut belum
memperhitungkan faktor-faktor seperti jarak yang ditempuh, muatan per siklus atau karakteristik lain dari
pekerjaan pengangkutan individual.
Kalkulasi atas efisiensi energi teoretis mungkin tidak mencerminkan tingkat kinerja yang dapat dicapat secara
realistikakan tetapi dapat berguna untuk melacak adanya peningkatan di dalam efisiensi energi. Perkembangan
tolok ukur teoretis yang relevan dapat menghasilkan alat ukur efisiensi energi yang praktis bagi perusahaan
untuk pengukuran praktik terbaik dan untuk menggarisbawahi area-area yang dapat ditingkatkan lebih lanjut.
Pendekatan yang dilakukan oleh Leighton Contractors untuk menghadapi tantangan-tantangan ini akan
dijelaskan dalam Kotak 12.
42
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Kotak 12: Penerapan model rasio truk terbaik pada Leighton Contractors
Leighton Contractors telah mengembangkan model ‘rasio truk terbaik’ atau ‘best truck ratio’ (BTR)
untuk mengevaluasi dan mematok efisiensi operasi armada di satu lokasi tunggal dan sejumlah operasi
yang memiliki variasi sifat pekerjaan yang sangat beragam. Model ini memberikan indikasi mengenai
seberapa efisiennya armada Leighton dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang praktis
dan realistis. Model ini dapat menjadi sebuah alat analisis yang cermat yang digunakan oleh Leighton
untuk mendukung pengambilan keputusan.
Jenis dan kondisi jalan angkut merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi penggunaan
bahan bakar truk pengangkut. Gambar di bawah ini menggambarkan penggunaan model BTR untuk
menganalisis bagaimana kondisi jalan dapat memengaruhi tahanan gulir truk angkut. Jalan angkut yang
kering dan padat dapat meminimalkan biaya untuk bahan bakar dan tingkat keausan ban. Sementara
itu, kondisi jalan yang basah dapat meningkatkan tahanan gulir. Dalam aktivitas pemindahan muatan
seberat 20 juta ton di atas jalur tertentu, model BTR menunjukkan bahwa jalan angkut yang basah akan
mengakibatkan tambahan penggunaan solar sebanyak 820.000 liter. Analisis tersebut dapat membantu
para manajer armada untuk menentukan cara penggunaan truk angkut dalam kondisi basah secara
optimal dan dapat memberikan informasi atas keputusan-keputusan mengenai perancangan dan
pemeliharaan jalan.
Sumber: Department of Industry, Analyses of diesel use for mine haul and transport operations,
http://eex.gov.au/files/2014/06/Analyses-of-Diesel-Use-for-Mine-Haul-and-Transport-Operations.pdf.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
43
Rancangan tambang
Terdapat beragam faktor yang memengaruhi rancangan tambang, dan telah banyak upaya yang dilakukan
untuk memastikan bahwa tata letak lokasi dapat memaksimalkan produktivitas. Keputusan rancangan akan
berpengaruh pada lokasi awal jalan angkut, instalasi pengolahan, pembuangan dan aset-aset transportasi seperti
ban berjalan. Rancangan tambang bersifat dinamis, dan berbagai keputusan dapat dibuat sepanjang usia hidup
tambang. Contoh yang menunjukkan pengaruh lokasi jalan angkut akan diuraikan dalam Kotak 13.
Kotak 13: M
inimalisasi biaya energi dengan pengurangan jumlah pemberhentian truk
angkut pada Fortescue Metals Group
Sebagai bagian dari penilaian efisiensi energi di lokasi tambang Cloudbreak dan Christmas Creek di
wilayah Pilbara Western Australia, Fortescue Metals Group telah mengidentifikasi peluang untuk
mengkaji rancangan jalan angkut untuk memungkinkan truk mencapai dan mempertahankan kecepatan
perjalanan yang optimal. Penghematan bahan bakar yang cukup besar dapat dicapai jika rancangan
jalan memungkinkan pencopotan rambu-rambu untuk berhenti, bila pencopotan tersebut tidak
membahayakan keselamatan.
Produsen truk diminta membuat model akselerasi truk bermuatan penuh yang menempuh jarak 100
meter dari keadaan diam dan memberitahukan kecepatan akhir yang dapat dicapai pada jarak itu. Para
produsen juga diminta untuk membuat model bagi truk yang sama yang beroperasi dalam kecepatan
akhir tersebut, namun kecepatan tersebut digunakan untuk menempuh jarak 1.000 meter, sehingga
konsumsi bahan bakar yang tetap dapat diperhitungkan. Dengan cara ini, penghematan bahan bakar
yang dihasilkan dari pengurangan jumlah pemberhentian truk menjadi suatu perbedaan di antara kedua
scenario yang ada.
Evaluasi dari peluang ini menunjukkan bahwa truk pengangkut Caterpillar 777 dapat menghemat sekitar
361 kL/tahun dan truk pengangkut Terex 3700 AC dapat menghemat 407 kL/tahun untuk setiap
persimpangan rambu-rambu berhenti yang dihapuskan.
Sumber: Fortescue Metals Group—Opportunity F, EEO Opportunities Register, 2011,
http://eex.gov.au/opportunities-register/fortescue-metals-group-ltd-opportunity-f/.
Pembelian truk angkut yang lebih besar dan peringanan lapisan bak
Penggunaan truk pengangkut yang lebih besar umumnya akan mengurangi jumlah truk dalam sebuah sirkuit dan
jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk memindahkan tonase dalam jumlah yang sama. Hasil yang serupa
dapat dicapai dengan memperingan lapisan bak. Pilihan peningkatan tersebut dilukisan melalui contoh di Kotak
14 dan Kotak 15.
Kotak 14: Peningkatan ukuran truk pengangkut di tambang Homestead
Tambang Homestead dimiliki oleh Norton Gold Fields Limited dan berlokasi sekitar 35 km dari timur laut
Kalgoorlie di Western Australia. Pertambangan bawah tanah di Homestead dilakukan dengan truk
bawah tanah dengan kapasitas terbatas sebesar 40 ton sekali muat.
Selama masa kontrak, peluang untuk meningkatkan kapasitas truk hingga 50 ton sekali muat dengan
burn rate yang sama telah diselidiki dan pada akhirnya diterapkan dengan perkiraan penghematan biaya
energi hingga $ 25.000/tahun.
Sumber: Norton Gold Fields Ltd—Opportunity B, EEO Opportunities Register,
http://eex.gov.au/opportunities-register/norton-gold-fields-ltd-opportunity-b/.
44
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Kotak 15: Pengurangan berat bak dump truk di Rio Tinto
Bak dump truk yang digunakan di lokasi-lokasi tambang milik Rio Tinto dilengkapi dengan lapisan
pelat tahan aus berkualitas tinggi untuk membuat mereka lebih tahan lama. Staf pemeliharaan tambang
yang terlibat dalam penilaian efisiensi energi telah mengamati adanya keausan yang tidak merata di
sepanjang lapisan bak. Bak tersebut kini telah dirancang ulang dengan menggunakan pelat yang lebih
tipis pada bagian dengan keausan yang lebih rendah. Hal ini mengakibatkan penurunan berat sebesar
sekitar 10 ton/bak tanpa mempengaruhi ketahanan bak.
Manfaat dari proyek ini mencakup penurunan penggunaan solar, penurunan biaya pemeliharaan, dan
peningkatan kapasitas muatan. Lapisan bak yang baru akan dipasang secara bertahap seiring dengan
kebutuhan akan lapisan baru. Diharapkan bahwa tingkat penurunan berat bak keseluruhan rata-rata
sebesar 3,4% akan tercapai.
Sumber: Rio Tinto Ltd—Opportunity K, EEO Opportunities Register, http://eex.gov.au/opportunities-register/rio-tinto-ltd-opportunity-k/.
Seleksi dan pengadaan aset
Keputusan mengenai seleksi dan pengadaan pilihan angkutan tambang dapat berdampak signifikan pada
intensitas energi dalam kegiatan operasi tambang. Berikut ini adalah beberapa peluang peningkatan utama:
• Gunakan truk troli yang memakai jaringan listrik tram untuk mengakses atau mengumpan listrik untuk
memungkinkan penggantian energi saat truk troli turun kembali menuju tambang.
• Sistem ban berjalan pemecah dalam pit atau in-pit crushing conveyor (IPCC) adalah sistem yang paling hemat
energi untuk pengangkutan bijih, batuan penutup dan limbah dari tambang terbuka.19 Inovasi teknologi sistem
IPCC dalam satu dasawarsa terakhir telah memperluas penggunaan sistem IPCC dalam berbagai jenis
tambang terbuka. Namun, sistem IPCC memiliki biaya di muka (upfront cost) yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan truk pengangkut.
• Alat overburden slusher dapat digunakan sebagai pengganti mesin dragline listrik. Slusher menggunakan dua
perlengkapan derek, satu di setiap sisi bukaan, untuk menarik timba besar sepanjang batuan penutup,
kemudian ke atas tambang. Mesin dragline yang ada dapat dikonversi.
• Gunakan truk solar-listrik ringan, yang lebih hemat bahan bakar dan dapat mengganti energi melalui
pengereman regeneratif saat turun menuju tambang.
• Sistem ban berjalan telah terbukti jauh lebih hemat energi dalam mengangkut material dibandingkan dengan
truk pengangkut, karena hanya menggunakan sekitar 20% dari energi yang dibutuhkan oleh truk-truk berat.20
Ada juga ruang lingkup untuk peningkatan kinerja dengan optimalisasi melalui model simulasi serta
peningkatan pengawasan dan manajemen, seperti yang diuraikan dalam Kotak 16.
19 D Tutton, W Streck, The application of in-pit crushing and conveying in large hard rock open pit mines, Independent Consultant Mining Engineers,
Germany, 2009.
20 ‘340 million tons of good reasons for climate protection’, ContiTech News, 2012.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
45
Kotak 16: Pengurangan waktu operasi ban berjalan pada Port Hedland—Fortescue
Metals Group Ltd
Ban berjalan di Port Hedland digunakan untuk membawa bijih dari alat bongkar kereta (train unloader)
menuju alat penumpuk timbunan dan kemudian dari perlengkapan pemulihan timbunan menuju alat
muat kapal (ship loader). Selama kegiatan operasinal di pelabuhan, ban berjalan akan terus dinyalakan
tanpa membawa beban apapun dalam waktu yang lama untuk sejumlah alasan, baik alasan-alasan yang
penting maupun yang tidak penting.
Disarankan bahwa ban berjalan sebaiknya hanya boleh berjalan tanpa muatan apapun selama 30 menit
sebelum dimatikan secara otomatis. Persyaratan pemeliharaan dapat mengganti aturan ini
pemrograman ini jika memang diperlukan.
Tim operasional pelabuhan telah menyetujui dan melaksanakan perubahan program yang membatasi
periode berjalan ‘tanpa muatan’ yang tidak terkelola. Pelabuhan ini memiliki beberapa alat bongkar
kereta-sirkuit ban berjalan dan beberapa sirkuit ban berjalan untuk pemuatan kapal, sehingga sistem
ban berjalan ini dirancang menjadi sebuah rangkaian ‘rute’ yang melalui berbagai jalur ban berjalan di
pelabuhan. Setiap ban berjalan yang beroperasi tanpa muatan yang bukan merupakan bagian dari rute
terjadwal akan dimatikan setelah jangka waktu terkontrol yang sangat singkat. Segmen ban berjalan
dalam rute terjadwal diperbolehkan beroperasi tanpa muatan dalam jangka waktu yang sedikit lebih
lama sebelum dimatikan juga oleh program.
Diperkirakan bahwa proyek ini akan menghasilkan penghematan energi tahunan sebesar $126.864/
tahun dengan imbal balik investasi kurang dari dua tahun.
Sumber: Fortescue Metals Group—Opportunity I, EEO Opportunities Register,
http://eex.gov.au/opportunities-register/fortescue-metals-group-ltd-opportunity-i/.
3.5 Pengolahan mineral
Kominusi (pemecahan dan penggerusan) berkontribusi terhadap sedikitnya 40% penggunaan energi dalam
kegiatan penambangan dan pengolahan mineral.21 Perbaikan strategi rancangan diagram alir dapat mengurangi
penggunaan energi langsung dan tidak langsung untuk kominusi dengan cara:
• memaksimalkan pembuangan gangue menjelang proses hilir selanjutnya untuk mengurangi jumlah material
yang memerlukan kominusi
• memastikan penggunaan teknologi pemecah yang paling hemat energi menjelang proses penggerusan yang
memerlukan energi secara intensif
• memastikan penggunaan teknologi penggerus yang paling hemat energi.
Ada beberapa strategi efisiensi energi spesifik bagi kominusi, yang dijabarkan di bawah ini. Perhatikan bahwa
strategi-strategi ini sebaiknya diterapkan pada rancangan sirkuit kominusi greenfield, saat diperlukan adanya
peningkatan kapasitas, atau saat diperkirakan adanya perubahan kekerasan bijih untuk sirkuit operasional yang
telah ada.
Penggunaan teknologi penggerus baru dan lebih hemat energi
Penelitian menunjukkan bahwa di sejumlah tambang, jumlah energi input untuk proses penggerusan dapat
berkurang hingga 40% melalui penggunaan perlengkapan teranyar yang lebih hemat energi.22 Simulasi computer
yang menggunakan metode elemen diskrit menunjukkan bahwa sebagian besar bebatuan yang lebih besar dari
ukuran sekat lubang (grate size) tidak pecah dalam tumbukan yang pertama. Bebatuan tersebut akan mengalami
21 Sebagai contoh, lihat, Z Pokrajcic, R Morrison, ‘A simulation methodology for the design of eco-efficient comminution circuits’, in DZ Wang, CY Sun, FL
Wang, LC Zhang, L Han (eds), Proceedings XXIV IMPC, volume 1, 2008.
22 Sebagai contoh: Z Pokrajcic, RD Morrison, NW Johnson, ‘Designing for a reduced carbon footprint at greenfield and operating comminution plants’, in
D Malhotra, PR Taylor, E Spiller, M LeVier (eds), Proceedings of Mineral Processing Plant Design 2009—An update conference, Society for Mining,
Metallurgy and Exploration, Tucson, Arizona, 30 September – 3 October 2009, pp. 560–570.
46
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
retakan-retakan yang terakumulasi dari sejumlah tumbukan sebelum akhirnya menjadi pecah, yang merupakan
suatu penggunaan energi secara tidak efisien.
Berbagai jenis peralatan kominusi tersedia untuk bermacam-macam material dan untuk berbagai macam kondisi.
Pilihan peralatan dan rancangan sirkuit berdampak besar terhadap penggunaan energi.
Selain itu, kombinasi penggunaan peralatan pemecah yang hemat energi dengan peralatan penggerus yang baik
membantu mengurangi penggunaan energi dengan cara:
• mengurangi sirkulasi kembali beban primer dan sekunder, yang berujung pada penurunan kebutuhan daya,
penurunan volume bijih yang harus ditangani, dan potensi pengalihan kepada pengolah bijih yang lebih kecil
• menciptakan distribusi ukuran partikel yang lebih tinggi, yang mengarah kepada pembebasan mineral yang
lebih mudah dan pengolahan hilir yang lebih efisien
• mengurangi kebutuhan untuk menggunakan media grinding yang telah tinggi diwujudkan energi (misalnya,
sebagai sirkuit HPGR lakukan).
Pemilihan ukuran penggerusan yang paling besar
Ukuran produk target, atau ukuran penggerusan, berdampak besar pada ukuran dan penggunaan energi sirkuit
kominusi. Saat ukuran produk semakin kecil, ketidaksempurnaan internal tiap-tiap partikel akan menjadi lebih
sedikit, partikel akan menjadi lebih sulit untuk retak, dan energi untuk penggerusan semakin meningkat.
Pendekatan alternatif terhadap pemilihan ukuran produk target untuk bijih beranekaragam mineral yakni strategi
pembebasan bertahap. Strategi ini melibatkan pembebasan satu mineral atau sekelompok mineral dengan
bertahap melalui penerapan konsep-konsep berikut:
• Pengelompokan beberapa mineral berharga, untuk meningkatkan konsentrasi efektif mineral-mineral
tersebut, serta memungkinkan pencapaian tingkat pembebasan yang diinginkan pada ukuran produk target
yang lebih besar.
• Pembebasan partikel secara penuh (100% mineral berharga) dapat diperoleh dalam proses pengapungan.
• Partikel yang mengandung sedikitnya 15% mineral berharga dalam bagian yang terpisah-pisah dapat
diperoleh dalam proses pengapungan dengan menggunakan kondisi pengapungan dan reagen pengapungan
yang sesuai.23
Jika pembebasan atau perolehan mineral (dalam partikel komposit) telah dilakukan secara mencukupi, mineral
tersebut dapat dipisahkan dari bijihnya sebelum dilakukan proses kominusi lebih lanjut. Strategi ini juga dapat
digunakan untuk membuang gangue dari bijih, yang berujung pada penurunan energi untuk penggerusan dan
tahap pemisahan yang lebih efisien dalam sejumlah proses hilir. Namun, strategi ini memerlukan pemahaman
yang baik atas komposisi partikel dalam berbagai macam ukuran produk.
Optimalisasi ukuran partikel
Rasio penurunan bagi setiap proses pemecahan dan penggerusan yang dilakukan secara berturut-turut
berdampak pada distribusi ukuran partikel dan penggunaan energi dalam proses tersebut. Penggunaan energi
akan relatif rendah bila ukuran partikel konsisten. Partikel berukuran kecil, yang memiliki retakan mikro yang lebih
sedikit dan lebih sulit untuk mengalami keretakan, tidak mudah pecah dan malah menuju ke tempat yang salah,
sehingga menyebabkan pemborosan energi; mereka juga mengarah pada pembentukan lendir.
Tabir dan perangkat penyaringan dapat membantu tercapainya ukuran partikel yang lebih konsisten. Distribusi
ukuran partikel yang konsisten diharapkan akan menghasilkan kinerja pengapungan yang jauh lebih baik.
Penggunaan sirkuit kominusi yang lebih canggih dan fleksibel
Penggunaan sirkuit kominusi tunggal dengan pengolah bijih semi-otogen (semi-autogenous mill) yang sangat
besar telah memungkinkan perusahaan untuk melakukan perluasan secara ekonomi kepada badan bijih besar
berkadar rendah dan mengolah bijih dalam volume yang besar. Kelemahan dari pendekatan ini adalah kominusi
menjadi kurang efisien karena konsentrasi badan bijih menurun, akan tetapi hanya terdapat satu sirkuit yang
beroperasi. Oleh karena itu, banyak perusahaan telah beralih kepada penggunaan sirkuit kominusi dengan
sedikitnya dua (dalam beberapa kasus, lebih dari empat) sirkuit pengolahan paralel. Hal ini memungkinkan bijih
23 Pokrajcic et al., ‘Designing for a reduced carbon footprint at greenfield and operating comminution plants’: see footnote 22 for details.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
47
berkadar rendah maupun tinggi untuk dapat diproses secara bersamaan, tetapi pada sirkuit yang terpisah,
sehingga memungkinkan tiap-tiap kadar yang berbeda tersebut digerus hingga lebih dekat dengan ukuran
perolehan yang optimal, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi penggerusan dan mengurangi penggunaan
energi (Kotak 17).24
Optimalisasi, perancangan, serta pengembangan peralatan kominusi yang sangat disesuaikan bagi tiap-tiap
badan bijih mungkin untuk dilakukan. Berbagai kemajuan dalam pembuatan model oleh CSIRO dan University of
Queensland sekarang telah dapat membantu menentukan dan mengoptimalkan rancangan peralatan kominusi
yang paling hemat energi. Tim peneliti telah mengembangkan pendekatan teoretis dan paket-paket perangkat
lunak untuk melakukan pemodelan berbagai kombinasi sirkuit kominusi untuk meminimalkan penggunaan energi
pada sirkuit secara keseluruhan.
Metode elemen diskrit atau discrete element method (DEM) kini telah menjadi suatu alat yang semakin berguna
dalam membantu memberikan wawasan mendasar mengenai proses kominusi dan mengenai perilaku sejumlah
mesin kominusi tertentu.25 Hal ini dapat berkontribusi pada perancangan dan produksi peralatan kominusi baru
secara pesat, perbaikan terhadap peralatan-peralatan yang ada, dan peningkatan efisiensi operasional semua
proses unit kominusi. Misalnya, pemodelan DEM sekarang dapat memungkinkan dilakukannya eksplorasi
terperinci atas aliran partikel dan proses pemecahan dalam peralatan kominusi, sehingga memungkinkan
pemahaman yang lebih dalam dan lebih komprehensif atas proses-proses tersebut.
Kotak 17: Modifikasi sirkuit kering (dry circuit) sekunder pada tambang Wonnerup
Pabrik pemisahan mineral North Shore memperoleh bijih-bijih kaya mineral, yang dikenal dengan
sebutan konsentrat mineral berat, dari lokasi tambang Cristal Australia di Wonnerup, yang berlokasi di
dekat Busselton di Western Australia, dan instalasi pemisahan mineral Broken Hill. Terjadi beberapa
perubahan pada karakteristik fisik konsentrat, yang umumnya berhubungan dengan lokasi badan bijih
atau faktor-faktor lain. Badan bijih baru di Wonnerup mengandung lebih banyak leucoxene dan butiran
mineral sekunder berukuran kecil. Peralatan yang ada di sirkuit kering (dry circuit) sekunder North Shore
hanya akan dapat mengolah bagian non-magnetis dari konsentrat mineral berat tersebut dengan
tingkat umpan sebesar 7,2 ton/jam tanpa mengalami penurunan perolehan produk secara signifikan.
Selain itu, teknologi yang ada juga tidak akan dapat menangkap seluruh material butiran halus. Hal
tersebut mengakibatkan:
• konsumsi energi yang lebih tinggi untuk setiap unit produk yang tersedia untuk dijual
• proporsi yang lebih tinggi dari bahan yang kembali ke lokasi tambang, sehingga meningkatkan biaya
pengangkutan dan konsumsi solar serta produksi CO2-e.
Sebuah peluang telah teridentifikasi untuk penerapan perubahan proses yang dapat meningkatkan
perolehan produk dan tingkat pengolahan, sehingga mengurangi penggunaan energi per ton yang
dihasilkan.
Proses yang ada saat ini bergantung pada sifat kemagnetan dan sifat konduktif dari leucoxene serta
menggunakan induced roll magnetic separator dan electrostatic separator untuk memisahkan mineral
sasaran. Namun, mesin induced roll magnetic separator menggunakan energi listrik untuk
mempertahankan medan magnet. Mesin rare earth roll magnetic separator yang baru menggunakan
energi magnet permanen, tanpa penggunaan listrik.
24 MS Powell, AR Bye, Beyond mine-to-mill.
25 GW Delaney, PW Cleary, MD Sinnott, RD Morrison, Novel application of ‘DEM to modelling comminution processes’, IOP conference series, Materials
Science and Engineering, 2010, 10(1), CSRP Project 2B1 Extension.
48
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Perubahan proses meliputi penggunaan mesin rare earth roll magnetic separator 300 mm yang baru,
yang dapat mengurangi penggunaan energi dalam tahap awal proses. Untuk mineral Wonnerup,
perubahan ini akan memungkinkan peningkatan produksi sebesar 39% hingga mencapai 10 ton/jam.
Namun, untuk badan bijih Wonnerup, peralatan induced roll magnetic lama akan dipergunakan pada
bagian belakang sirkuit untuk meningkatkan perolehan butiran kecil mineral sekunder Wonnerup.
Hal ini akan:
• mengurangi total konsumsi energi listrik
• mengurangi penggunaan energi per unit produksi
• mengurangi emisi gas rumah kaca
• meningkatkan throughput produksi hingga 39%.
Proyek ini diperkirakan akan mengurangi konsumsi energi hingga sekitar 808 GJ, dan menyebabkan
penurunan bersih emisi gas rumah kaca hingga sebesar 200 ton CO2-e/tahun. Perubahan ini akan
menimbulkan pengeluaran modal sebesar $560.000. Nilai peningkatan energi, ditambah dengan
penghematan biaya energi dan pemeliharaan, mencapai $770.000, sehingga proyek ini akan dapat
menutupi pengeluaran modal dalam waktu kurang dari 9 bulan.
Sumber: Cristal Australia Pty Ltd, EEO Opportunities Register, http://eex.gov.au/opportunities-register/cristal-australia-pty-ltd-opportunity-o/.
Peningkatan efisiensi proses pemisahan
Pengapungan buih adalah metode pemisahan mineral yang bergantung pada beragam sifat kimiawi mineral
yang dibandingkan dengan gangue. Mengoptimalkan bahan kimia dalam sel pengapungan dapat mengurangi
intensitas energi. Penghematan energi dapat dilakukan melalui penggunaan teknologi pengapungan buih dan
peralatan pengontrolan yang lebih canggih.
Sebagai contoh, teknologi seperti sel Jameson menghasilkan gelembung kecil dengan lebih konsisten
dibandingkan sel-sel pengapungan sebelumnya, sehingga proses dapat menjadi lebih hemat energi. Mixing dan
adhesi terjadi lebih cepat dan dalam ruang yang lebih kecil dibandingkan sel pengapungan buih tradisional.
Persentase perolehan mineral menjadi lebih tinggi, sehingga meningkatkan ekonomi sebuah tambang. Sel
Jameson juga tidak memerlukan untuk motor, kompresor udara atau bagian yang bergerak.
Perbaikan juga dilakukan dalam peralatan pengontrolan sistem pengapungan untuk peningkatan efisiensi energi
lebih lanjut.
Optimalisasi sistem yang ada
Optimalisasi sistem merupakan sebuah proses yang berkelanjutan yang melibatkan penggunaan input sistem
yang diukur dan dihitung secara berulang dalam rangka pengelolaan dan pengoptimalan produktivitas dan
kualitas. Hal tersebut memiliki kedudukan di atas sistem-sistem kontrol proses yang ada, yang secara luas
digunakan untuk memantau dan mengontrol berbagai proses tertentu dalam pertambangan, pengolahan atau
instalasi infrastruktur. Berdasarkan informasi yang diterima dari stasiun jarak jauh (sensor), perintah akan
dikirimkan secara otomatis atau melalui kendali operator perintah akan dikirimkan menuju perangkat kontrol
stasiun jarak jauh (aktuator). Sistem ini mengendalikan faktor-faktor seperti tingkat pengumpanan bahan mentah
atau suhu boiler dalam proses pengolahan.
Optimalisasi sistem bersifat lebih dinamis dibanding pendekatan tradisional dalam menganalisis kinerja energi.
Hal tersebut dapat mendukung manajemen energi secara efektif dengan membantu mengidentifikasi area-area
pemborosan, membantu memahami konsumsi energi proses, menggarisbawahi perubahan pola konsumsi energi
dan mencapai kondisi optimal untuk pemasokan daya. Dalam banyak kasus, manfaat efisiensi energi tercapai
melalui peningkatan produktivitas.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
49
Meskipun manfaat-manfaat itu bergantung pada tujuan utama proyek, hasil-hasil berikut ini umumnya juga
tercapai melalui penerapan optimalisasi sistem secara efektif:
• peningkatan output
• peningkatan efisiensi energi
• pengurangan biaya energi
• peningkatan kualitas produk
• penurunan emisi
• penurunan waktu downtime
• pengurangan dampak lingkungan
• pengurangan input manusia
• perbaikan kesehatan dan keselamatan kerja.
Contoh penerapan optimalisasi sistem pada instalasi pengolahan di Sunrise Mine milik Anglo Gold akan
dijabarkan pada Kotak 18.
Kotak 18: Optimalisasi proses pada Sunrise Mine, Anglo Gold
Anglo Gold memiliki dan mengoperasikan tambang emas Sunrise Dam di dekat Laverton, Western
Australia. Tambang tersebut, yang telah beroperasi sejak tahun 1995, berawal dari operasi tambang
terbuka dan pada tahun 2003 dimulailah kegiatan penambangan bawah tanah di tambang tersebut.
Pabrik pengolahan di Sunrise Dam tidak berbeda dari yang umumnya ada dalam operasi penambangan
emas, yang terdiri dari proses pemecahan dan penggerusan, serta teknologi karbon-dalam-pelindian
(carbon-in-leach) untuk memperoleh emas.
Pada awalnya, perusahaan menganggap optimalisasi sistem sebagai sarana untuk peningkatan
produktivitas melalui penurunan waktu downtime di instalasi pengolahan dan pemecahan. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan throughput dengan memaksimalkan produktivitas instalasi tersebut. Tim
proyek meneliti cara meningkatkan produksi dengan cara menemukan tingkat pengolahan yang optimal
dan mempertahankan tingkat tersebut sebisa mungkin melalui pemberantasan penyebab waktu
downtime atau kemacetan proses.
Sebelum mengamati peningkatan peralatan, parah ahli mesin pertama-tama melakukan investigasi
mengenai cara membuka potensi peralatan-peralatan operasi yang sudah ada. Sistem kontrol dan
metodologi operasional yang sudah ada saat itu dirancang untuk menghindari berbagai peristiwa
di-luar-kendali atau peristiwa yang tidak stabil, serta telah bekerja dengan baik dalam hal tersebut.
Namun, instalasi tersebut telah menghindari peristiwa tidak stabil dengan menjalankan peralatan yang
kinerjanya di bawah kemampuan asli peralatan tersebut.
Berbagai biaya operasional instalasi pengolahan bersifat tetap tanpa dipengaruhi throughput yang ada,
sementara bagian lain dari proses menjadi semakin efisien dalam penggunaan di tataran yang lebih
tinggi. Memaksimalkan throughput instalasi dapat mengurangi biaya konsumsi energi per ton.
Peningkatan throughput menghasilkan peningkatan permintaan daya, tetapi keseluruhan intensitas
energi menjadi lebih tinggi, menghasilkan peningkatan profitabilitas.
Tim proyek telah melakukan investigasi terhadap berbagai pilihan untuk meminimalkan waktu diam
peralatan pemecah dan pengolah, serta waktu penggunaan peralatan di luar kecepatan ideal dan
jangkauan throughput sebenarnya. Tim juga mengidentifikasi contoh-contoh kasus sirkuit yang menjadi
tidak stabil, untuk dapat lebih memahami hambatan dan batasan instalasi.
50
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Sebagai contoh, apabila pengumpan yang memasok bijih ke dalam pengolah terhenti namun pengolah
tetap dibiarkan berjalan, pengolah tersebut akan terus mengambil daya dalam jumlah yang cukup besar
serta makin menambah keausan dan keusangan bola penggiling. Salah satu area bagi kegiatan
optimalisasi adalah memastikan bahwa pengolah hanya akan berjalan jika telah menerima pasokan
umpanan dalam jumlah yang cukup. Permasalahan lain dapat terjadi apabila pengolah telah
dioptimalkan untuk berjalan saat adanya throughput tertentu dan throughput tersebut ditingkatkan,
sehingga mengakibatkan terjadinya kelebihan beban (overload). Hal ini dapat mengakibatkan harus
dihentikannya sirkuit sementara permasalahan kelebihan beban sedang diatasi, sehingga pada akhirnya
menyebabkan kerugian bersih pada produktivitas.
Sebelum melakukan perubahan apapun terhadap sistem kontrol, tim proyek telah terlebih dahulu
mengembangkan pemahaman penuh mengenai cakupan operasional ideal untuk tiap-tiap bagian
sirkuit. Tim mencari tahu mengenai peristiwa-peristiwa lain yang menyebabkan terjadinya kesalahan
dan waktu downtime, dan peristiwa-peristiwa tersebut ditangani terlebih dahulu.
Penerapan optimalisasi sistem
Semua peningkatan optimalisasi sistem diimplementasikan melalu perubahan algoritma logika dan
kontrol dari perangkat kendali logika yang dapat diprogram. Sebelum implementasi tersebut, inisiatif
tersebut mendapatkan perhatian yang tinggi dan digalakkan oleh manajer pengolahan di Sunrise
Dam. Hal tersebut dibahas berkala dalam pertemuan bidang produksi dan menjadi bagian dari proses
evaluasi kinerja. Manajer proses untuk setiap area instalasi bertanggungjawab untuk mengidentifikasi
peluang, mengembangkan kasus bisnis, mengimplementasikan peluang, dan mengukur hasil dengan
menggunakan SCADA. Proyek optimalisasi dinilai dan dianggarkan, dan kemudian diperingkat
berdasarkan jangka waktu pengembalian modal dan peningkatan produksi. Setelah perubahan disetujui,
kontraktor eksternal dipekerjakan untuk mengimplementasikan perubahan program-program tersebut.
Pelatihan operator
Ketika peningkatan sistem kontrol yang baru telah diimplementasikan, minimalisasi terhadap intervensi
manual oleh operator instalasi perlu dilakukan. Sejumlah sistem diterapkan untuk memantau seberapa
sering mengontrol siklus kontrol berada di mode otomatis dan untuk mencatat waktu-waktu ketika
instalasi beralih ke kontrol manual.
Sebuah program pelatihan untuk operator instalasi diperkenalkan untuk mendukung perubahan. Dalam
sistem lama, operator harus turun tangan secara berkala untuk membuat perubahan dalam suatu
proses, yang biasanya disebabkan oleh adanya peringatan atau alarm dari sistem SCADA. Pelatihan ini
difokuskan pada bagaimana menggunakan data dalam sistem kontrol untuk dapat bertindak secara
proaktif, bukan reaktif.
Operator masih dapat melakukan kontrol manual terhadap sistem setiap saat, dan diinstruksikan untuk
melakukannya jika mereka memang merasa perlu untuk mematikan sistem kontrol otomatis. Mereka
juga diminta untuk membuat catatan atas alasan pengalihan dari mode otomatis ke manual, sehingga
para ahli mesin proses dapat memahami keterbatasan-keterbatasan sistem kontrol otomatis, dan
masalah mana saja yang harus diatasi berikutnya.
Manfaat yang dicapai
Para operator kini telah menggunakan sistem kontrol secara proaktif untuk menjaga agar instalasi
terus berjalan dalam parameter operasional yang ditetapkan. Sejumlah manfaat yang diperoleh hingga
kini meliputi:
• penurunan kegiatan-kegiatan untuk perawatan (penurunan waktu downtime)
• peningkatan throughput
• peningkatan efisiensi energi
• penurunan biaya unit.
Sumber: Department of Industry, Case studies in systems optimisation to improve energy productivity, Canberra, 2013,
http://eex.gov.au/files/2014/08/Systems-Optimisation-Case-Study-2013.pdf.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
51
3.6 Udara, air dan peralatan tambahan
Ventilasi udara
Penghematan energi dengan biaya rendah dapat dilakukan melalui peningkatan pemeliharaan sistem ventilasi.
Sebagai contoh, baling-baling kipas harus dibersihkan secara teratur untuk mencegah kekotoran dalam
lingkungan berdebu, yang dapat menyebabkan hilangnya tekanan statis.
Penghematan melalui efisiensi energi juga dapat diperoleh dengan memastikan pasokan ventilasi udara telah
sesuai dengan permintaan. Karena ventilasi merupakan isu kesehatan dan keselamatan yang penting, banyak
tambang menjalankan sistem ventilasi udara dengan lebih ketat dari yang diperlukan. Sistem ventilasi tambang
juga bergantung pada perubahan kurva karakteristik sistem pada saat tambang berpindah. Hal ini berarti bahwa
sistem yang pada awalnya telah dioptimalkan akan menyimpang dari keadaan optimal seiring berjalannya waktu.
Untuk tambang-tambang bawah tanah, ventilasi udara merupakan area dengan penggunaan energi yang
signifikan. Penghematan energi dapat terjadi dengan memastikan bahwa pasokan ventilasi udara telah sesuai
dengan permintaan (Kotak 19 dan Kotak 20), sehingga dapat meminimalkan penggunaan energi dalam
mengalirkan udara dan air, serta mengurangi jumlah area yang perlu didinginkan. Seringkali energi pompa dan
kipas menurun drastic akibat jauhnya jarak untuk memindahkan udara dan air dingin. Sistem yang terlokalisasi
dengan menggunakan penyejuk udara, kipas, serta pompa dengan teknologi efisien tinggi teranyar dapat
menjadikan sistem tersebut lebih efisien.
Kotak 19: Minimalisasi operasional kipas ventilasi untuk mengurangi penggunaan
energi dan menangguhkan pengeluaran modal besar pada tambang
Jundee Newmont
Dalam operasi tambang bawah tanah Jundee milik Newmont, yang terletak 520 km di sebelah
utara Kalgoorlie di Western Australia, sejumlah investigasi dan analisis energi terperinci telah
menggarisbawahi sejumlah peluang untuk mematikan ventilasi pada nagian tambang yang
non-operasional.
Proyek ini diproyeksikan akan mengurangi kebutuhan beban sebesar 1.400 MWh/tahun. Namun, di luar
perihal penghematan energi juga berarti peningkatan modal untuk sistem ventilasi dapat ditangguhkan
hingga sekitar dua tahun. Hal tersebut merupakan suatu manfaat yang penting, terutama di saat adanya
hambatan modal yang besar.
Sumber: Department of Industry, Business Case and Beyond case studies, 2011,
http://eex.gov.au/case-study/newmont-asia-pacific-business-case-and-beyond/.
52
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Kotak 20: P
enurunan restriksi ventilasi pada Northgate Australian Ventures
Corporation Pty Ltd
Restriksi yang tidak perlu terhadap aliran udara di tambang bawah tanah akan membuang-buang
daya yang diperlukan untuk mengirimkan aliran tersebut. Mengurangi restriksi tersebut tidak hanya
meningkatkan laju aliran udara ventilasi tetapi juga meningkatkan kualitas udara di tambang.
Pada beberapa kurva kipas angin, hal tersebut juga dapat mengurangi daya secara umum. Perlambatan
kecepatan rotasi dari penggerak utama (kipas atau pompa) demi mengembalikan laju aliran udara ke
tingkat semula akan menurunkan konsumsi energi secara lebih lanjut.
Northgate Australian Ventures Corporation Pty Ltd menemukan bahwa potensi penghematan sebesar
sekitar 1.470 GJ dari penerapan peluang ini bukan merupakan suatu hal yang mustahil pada tambang
emas Stawell, Victoria, milik mereka.
Sumber: Northgate Australian Ventures Corporation Pty Ltd—Opportunity G, EEO Opportunities Register, 2012–13,
http://eex.gov.au/opportunities-register/northgate-australian-ventures-corporation-pty-ltd-opportunity-g/.
Hubungan antara energi dan air
Pada lokasi tambang, air dimanfaatkan dalam banyak kegiatan yang berbeda, termasuk proses ekstraksi dan
pengolahan bijih, pengurangan debu, pendinginan, pencucian, dan pengangkutan limbah seperti tailing.
Oleh karena itu, memastikan pasokan air yang konsisten, baik dari segi kuantitas dan kualitas, merupakan hal
yang sangat penting. Hal ini merupakan suatu tantangan tersendiri terutama pada lokasi tambang yang memiliki
kelangkaan air, variabilitas iklim yang tinggi atau persaingan penggunaan air, di saat peningkatan produksi telah
ditetapkan, atau saat adanya kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
University of Queensland mengamati adanya kompensasi antara penghematan air dan energi sebagai
bagian dari program penelitian Australian Coal Association Research Program (ACARP).26 ACARP telah
mengembangkan sebuah model yang memungkinkan dilakukannya pengamatan atas hubungan penggunaan
air dan energi.
Sometimes sites can make water and energy savings simultaneously. For example, the use of additives in dust
suppression requires road water trucks to be used less frequently. However, at other times reducing water and
energy use are competing objectives and so trade-offs between the two must be made. For example, treating
water can reduce the volume of high-quality water withdrawn or purchased by a site, but also increases energy
used on site. Therefore, any attempt to solve a water problem without considering the associated energy impacts
will simply be shifting problems, rather than providing a genuine solution.
Meski terdapat perbedaan kondisi dalam setiap lokasi tambang, laporan ACARP menyoroti betapa pentingnya
pembuatan keputusan terkait dengan penggunaan air dan energi dilaksanakan secara lokasi per lokasi. Hal ini
perlu diingat saat mempertimbangkan peluang bagi efisiensi energi yang dibahas dalam Kotak 21.
Pada saat diperlukan proses pengeringan (dewatering), efisiensi energi dari sistem pemompaan dapat
dioptimalkan dengan menggunakan motor dan pompa yang efisien, menggunakan pipa halus dengan diameter
besar, dan pompa dijalankan secara terus-menerus dengan kecepatan rendah, bukan dijalankan dalam jangka
pendek dengan aliran tinggi. Di tambang terbuka, daripada memompa air dari bagian bawah tambang ke atas,
air dapat dimasukkan ke dalam tangki air pengendali debu di bagian bawah tambang untuk digunakan sebagai
air semprot saat truk bergerak ke bagian atas (tanker biasanya disemprotkan saat bergerak ke bagian bawah).
26 A Woodley, G Keir, E Roux, D Barrett, J White, S Vink, Modelling the water, energy and economic nexus, ACARP research report C21033, Australian Coal
Research Limited, February 2014.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
53
Kotak 21: Pengurangan penurunan tekanan gesek untuk mengolah permukaan air pada
tambang Wonnerup
Tambang Cristal Mining Wonnerup, yang terletak di dekat Busselton, Western Australia, melakukan
penggalian pasir yang kaya mineral dan mengolahnya menjadi sejumlah mineral target yang terpisah
seperti titanium, monazite dan zircon sebagai suatu konsentrat mineral berat. Pasir tersebut terletak di
atas air tanah permukaan (watertable), sehingga teknik penambangan kering digunakan dalam proses
penggaliannya, yang kemudian diangkut ke instalasi penyaring primer dan ke instalasi penyaring
sekunder, yang setiap saat berpindah agar selalu berdekatan dengan daerah penggalian. Stasiun
penyaringan primer menggunakan air dalam jumlah besar untuk memisahkan dan membuang puingpuing dan batu-batu besar. Material-material sasaran kemudian dipompa sebagai lumpur ke instalasi
konsentrator, yang jaraknya berkisar antara 400-1.500 meter. Air yang digunakan dalam lumpur yang
terpompa kemudian didaur ulang, melalui pemompaan kembali dari konsentrator melewati sirkuit
pembersih air dan fasilitas penyimpanan air produksi menuju instalasi penyaringan primer dan sekunder.
Terdapat peluang yang teridentifikasi dalam tambang untuk:
• peningkatan diameter pipa padat polyethylene HDPE dari 280 mm menjadi 315 mm untuk
mengurangi penurunan tekanan gesek, yang memungkinkan pemasangan motor berukuran kecil,
sehingga dapat mengurangi energi yang dibutuhkan
• penggantian motor 110 kW motor dengan an cadangan motor 90 kW yang tersedia (dapat dilakukan
karena berkurangnya penurunan gesekan).
Peluang ini pada awalnya diidentifikasi selama penyelenggaraan lokakarya untuk mengidentifikasi
peluang efisiensi energi di tambang Gwindinup, yang saat ini sudah berhenti beroperasi. Di Gwindinup,
proyek tersebut tidak menarik secara finansial karena berbagai biaya penerapannya dan sisa rentang
usia tambang yang relatif pendek.
Perencanaan tambang Cristal berfokus pada sekitar relokasi dan penggunaan kembali infrastruktur
tambang, yang dalam kasus ini akan dipindahkan ke tambang Wonnerup yang baru. Peluang efisiensi
energi telah dievaluasi kembali dan perubahan pipa telah dilaksanakan selama pengembangan tambang
Wonnerup tahap awal.
Inovasi tersebut, apabila telah dilaksanakan secara penuh, akan menurunkan risiko insiden lingkungan
dan meningkatkan keandalan dan waktu operasi produksi. Hal tersebut juga akan mengurangi biaya
pemeliharaan pompa tahunan dan memungkinkan penurunan beban energi berkat berkurangnya
panjang kepala pompa (pump head) hingga sekitar 18 meter.
Proyek ini akan mengurangi konsumsi energi sebesar sekitar 600 GJ, yang mengakibatkan penurunan
bersih emisi gas rumah kaca hingga sebesar 150 ton CO2-e per tahun. Proyek ini memakan biaya modal
sebesar $30.000, menghasilkan penghematan energi dan pemeliharaan sebesar $26.000 dan jangka
waktu pengembalian modal selama 1,2 tahun.
Sumber: Cristal Australia Pty Ltd—Opportunity N, EEO Opportunities Register, 2012–13,
http://eex.gov.au/opportunities-register/cristal-australia-pty-ltd-opportunity-n/.
54
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Peluang dalam peralatan tambahan
Peluang-peluang efisiensi energi lebih lanjut dapat diraih dengan melaksanakan peningkatan dalam sejumlah
teknologi tertentu, seperti sistem motor, pompa (Kotak 22), kipas (Kotak 23), penerangan (Kotak 24) dan
kompresor udara. Sistem-sistem tersebut mengonsumsi energi dalam jumlah besar dalam kegiatan
penambangan dan pengolahan mineral.
Kotak 22: Modifikasi kendali pompa pada Mount Isa Mines
Sebuah pompa dibutuhkan untuk pengiriman air ke kolam penenang (head tank), yang merupakan
stasiun pengisian bagi truk air yang digunakan untuk pengendalian debu pada tambang tembaga
terbuka Black Star milik Mount Isa Mines. Kendali pompa yang telah ada berupa sebuah kotak yang
terpasang secara eksternal dalam suatu area yang rentan terkena sambaran petir dalam jumlah besar.
Proyek ini akan memutuskan sambungan pompa dan melepaskan generator diesel yang disewa,
memasang saluran listrik, menyediakan penangkal listrik untuk pusat kendali motor dengan sistem
pembumian, dan menyediakan redundansi ganda dalam unit start-lunak dan kemampuan untuk
melakukan pencucian bertekanan tinggi dalam waktu-waktu yang terencana. Proyek ini diperkirakan
akan dapat membantu penghematan energi tahunan hingga sebesar $270.300 untuk sebuah
pengembalian simple payback kurang dari dua tahun.
Sumber: Glencore Investment Pty Ltd—Opportunity G, EEO Opportunities Register, 2012–13,
http://eex.gov.au/opportunities-register/glencore-investment-pty-ltd-opportunity-g/.
Kotak 23: Penggantian kipas pada tambang Barrick di Kalgoorlie
Sebuah proyek dilaksanakan untuk mengganti kipas ventilasi tunggal utama pada tambang emas
Kalgoorlie milik Barrick Pty Ltd dengan beberapa kipas yang berdaya lebih rendah. Proyek ini mengganti
sebuah kipas berdaya 530-kW dengan tiga buah kipas berdaya masing-masing 37-kW.
Pengukuran yang dilakukan pasca pelaksanaan proyek menunjukkan adanya penghematan energi
hingga sebesar 15.000 GJ dengan pengembalian (payback) yang kurang dari dua tahun.
Sumber: Barrick (Australia Pacific Holdings) Pty Ltd, EEO Opportunities Register, 2011–12,
http://eex.gov.au/opportunities-register/barrick-australia-pacific-holdings-pty-ltd-opportunity-e/.
Kotak 24: Pengotomatisasian peralatan penerangan mobile di Thiess
Operasi penambangan Thiess berjalan selama 24-jam, sehingga pencahayaan yang baik menjadi suatu
hal yang penting untuk mendukung keselamatan dan efisiensi dari berbagai praktik kerja. Persebaran
geografis dan perubahan lokasi operasi mengakibatkan perlu digunakannya unit penerangan bergerak
berdaya solar.
Personel lokakarya telah mengidentifikasi sebuah peluang efisiensi energi yang melibatkan pemasangan
sistem otomatis pada instalasi pencahayaan untuk memastikan pengoperasian hanya berjalan dalam
kondisi sedikit cahaya.
Perkiraan penghematan solar mencapai 165.000 liter/tahun (6.400 GJ/tahun), dengan imbal hasil
investasi yang dapat dicapai kurang dari dua tahun. Manfaat lain dari proyek ini meliputi penurunan
dalam waktu tenaga kerja operator dan penggunaan solar kendaraan ringan (karena orang-orang tidak
lagi perlu untuk bepergian dalam lokasi tambang untuk menyalakan dan mematikan unit penerangan),
peningkatan aspek keselamatan, dan penurunan kebutuhan tindakan pemeliharaan dan peningkatan usia
operasional unit penerangan.
Sumber: Department of Industry, Thiess Australian Mining Business Unit case study,
http://eex.gov.au/files/2014/06/Thiess-Australian-Mining-Business-Unit.pdf.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
55
3.7 Pengangkutan produk
Bijih mineral seringkali diangkut untuk menempuh jarak yang jauh menuju instalasi pengolahan mineral atau
menuju pelabuhan untuk diekspor. Terdapat potensi untuk penghematan energi dengan menggunakan moda
transportasi yang paling hemat energi dan dengan meningkatkan efisiensi moda yang dipilih.
Peluang efisiensi moda kereta meliputi sistem teknologi informasi pendamping pengemudi, seperti pencatat
data (logger) portabel dan penerima sinyal GPS, yang memungkinkan pengoptimalan efisiensi bahan bakar
pada kereta barang. Komputer onboard akan memperhitungkan efisiensi bahan bakar, berdasarkan jenis
kereta, berat, kecepatan, konsumsi bahan bakar, tanjakan-turunan dan belokan pada jalur kereta, lokasi GPS
dan teknik mengemudi. Piranti lunak akan memberikan instruksi untuk pengoptimalan daya, seperti penggunaan
akselerasi yang lebih lambat untuk mencapai kecepatan maksimum yang diperbolehkan, penggunaan
kecepatan rendah dalam meluncur atau berjalan untuk memungkinkan dilakukannya perlambatan secara
bertahap sebelum pengereman.
Berbagai peluang efisiensi energi yang lainnya serta pengamatan yang lebih terperinci yang terkait dengan
kereta barang dapat dilihat pada situs web Peluang Efisiensi Energi atau Energy Efficiency Opportunities.27
Serupa dengan hal tersebut, terdapat banyak peluang bagi efisiensi energi untuk sektor transportasi jalan darat.
Hal tersebut mencakup berbagai inisiatif untuk meningkatkan aerodinamika dan kinerja ban, pengurangan
beban, investasi atas mesin-mesin yang lebih efisien dan pelatihan bagi para pengemudi. Informasi dan contoh
lebih lanjut dapat dilihat pada situs web Peluang Efisiensi Energi atau Energy Efficiency Opportunities.28
27 Rail freight transport, Energy Efficiency Opportunities, http://eex.gov.au/industry-sectors/transport/rail-freight-transport/.
28 Road transport, Energy Efficiency Opportunities, http://eex.gov.au/industry-sectors/transport/road-transport/.
56
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
GLOSARIUM
Efisiensi energy
Menggunakan lebih sedikit energi untuk mencapai tingkat hasil
produksi yang sama atau lebih besar.
ISO 50001
Standar internasional untuk sistem manajemen energi yang diterbitkan
oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO/International
Organisation for Standardization). Judul lengkap: ISO 50001:2011
Sistem Manajemen Energi -persyaratan dan panduan penggunaan.
Kinerja energi
Menggunakan jumlah minimum energi yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan bisnis.
P&V
Pengukuran dan verifikasi.
Praktik unggulan manajemen energi
Cara terbaik untuk meningkatkan kinerja energi dari lokasi kerja
tertentu dengan cara yang berkontribusi paling baik kepada
tujuan usahanya.
Produktivitas energi
Rasio input energi terhadap output produk.
Programmable logic controller
Komputer digital yang digunakan untuk otomatisasi proses industri.
SCADA
Kontrol pengawasan dan akuisisi data. Sebuah sistem operasi dengan
sinyal kode melalui saluran komunikasi sehingga memberikan kontrol
atas peralatan di tempat yang jauh.
Sistem informasi energi
Sebuah sistem yang mendukung pengumpulan, interpretasi dan
pelaporan data energi untuk mengukur dan memverifikasi kinerja dan
untuk mencari peluang mengurangi konsumsi energi dan biaya.
PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN
57
Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan
Download