teori organisasi modern

advertisement
1. A/ Karena manajemen dapat mengatur kegiatan –kegiatan
perencanaan di kehidupan sehari – hari agar suatu usaha
yang kita jalankan dapat terkendali sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
B/ pada slogan tersebut menurut saya adalah jika
manajemen datang pasti masalah akan hilang ,karena kita
harus terus menerus belajar suatu manajemen maka
masalah tidak akan datang . dan apabila manajemen pulang
maka semua masalah akan datang,karena semua
membelajaran yang kita pelajari akan tebengkalai jika tidak
dipelajari kembali.
2. Penulis : Lubis, Hari dan Martani Huseini. (1987).
Judul buku : Teori Organisasi Suatu Pendekatan
Makro, Jakarta : pusat antar ilmu-ilmu social UI
Ya, tugas tersebut dapat mempengaruhi presentasi saya
karena Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori
organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang
membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih
secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk
mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup
masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku
beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang.
Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi
neoklasik dan teori organisasi modern.
TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori
tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai
dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan
organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan
faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para
teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kreativitas.
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran
hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori
neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar
teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan
social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian
kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik
mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama.
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern ditandai dengan ahirnya gerakan contingency yang
dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori
organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu
disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang
dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing.
Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social
psychology of organization” mengenalkan perspektif organisasi
sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan
keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah
hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan
lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap
bertahan.
3. Seorang pemimpin diharapkan memiliki kecakapan teknis
maupun manajerial yang profesional. Kecakapan manajerial
menuntut perannya dalam memimpin orang lain. Keterampilan
tersebut terpancar dalam tindakannya seperti memyeleksi,
mendidik, memotivasi, mengembangkan sampai memutuskan
hubungan kerja. Kepemimpinan mempunyai fungsi utama
sebagai penggerak atau dinamisator dan kordinator dari sumber
daya manusia, sumber daya alam, semua dana, dan sa
rana yang disiapkan oleh sekumpulan
manusia yang berorganisasi Seorang pemimpin haruslah
mempunyai pandangan akan kepemimpinan yang ditangguknya
sebagai suatu peluang yang nantinya bisa memberikan suatu arti
atau bahkan manfaat bagi banyak pihak, bukan malah
berpandangan sebagai suatu posisi atau property yang nantinya
bisa mengambil hasil atau memanfaatkan banyak pihak untuk
dijadikan keuntungan bagi dirinya sendiri, pandangan inilah
yang nantinya menjadi kekuatan besar bagi seseorang
pemimpin untuk memiliki, memahami, dan menerapkan secara
kombinatif faktor-faktor penentu keberhasilan dan
pencapaian tujuan organisasi, dan diantara faktor-faktor penentu
tersebut adalah gaya kepemimpinan . Gaya kepemimpinan
merupakan suatu norma perilaku yang digunakan oleh seseorang
pemimpin pada saat mencoba mempengaruhi perilaku
Wibowo, H.A. Oceani (2009), yogyakarta
Download