Siaran Pers KLIK Semakin Diminati Investor Jakarta, 23 Juni 2016

advertisement
Siaran Pers
KLIK Semakin Diminati Investor
Jakarta, 23 Juni 2016 – Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) yang digagas oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal terus mendapatkan respons positif dari investor. Hal ini ditandai dengan
semakin banyaknya proyek yang memanfaatkan program pemerintah untuk mempercepat realisasi
investasi. Sepanjang 13-17 Juni 2016, terdapat 6 proyek/perusahaan yang memanfaatkan program KLIK,
dengan nilai investasi Rp 2,70 triliun dan luas tanah 9,49 hektar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa sejak diluncurkan
per 22 Februari 2016, tercatat 49 proyek/perusahaan telah memanfaatkan KLIK dengan nilai investasi Rp
63,3 triliun dengan luas tanah 782,48 Ha.
“Tujuan KLIK mempercepat realisasi investasi. Ada satu perusahaan yang sudah siap memasuki tahap
produksi komersial. 17 proyek/perusahaan lainnya kita harapkan juga segera selesai tahap konstruksi di
berbagai kawasan industri," kata Franky dalam keterangan resmi kepada media, Kamis (23/6).
BKPM terus melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga serta pemerintah daerah, baik
provinsi maupun kabupaten dan kota di mana 14 kawasan industri pelaksana KLIK berada. "Keberhasilan
program KLIK mutlak memerlukan dukungan pemda" jelas Franky.
Sementara Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa saat ini terdapat lima proyek
investasi yang telah memanfaatkan KLIK di Kawasan Industri Bantaeng. “Lima proyek investasi tersebut
terdiri dari Proyek di bidang pembangkit listrik, terminal gas serta tiga proyek smelter,” lanjutnya.
Nurdin menilai bahwa langkah pemerintah untuk mengupayakan kemudahan bagi investor dengan
melakukan KLIK direspons positif oleh investor yang akan menanamkan modal di Bantaeng. “Dari
beberapa yang masuk ke Bantaeng dan memanfaatkan KLIK mereka menyampaikan bahwa program
tersebut memangkas proses konstruksi dalam rangka realisasi investasi,” paparnya.
Bantaeng juga terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong kemudahan dan melayani investor
yang menanamkan modal di daerahnya. “Jadi kalau dulu investor itu melayani penguasa, kini sudah
bukan saatnya. Sekarang eranya pemerintah atau penguasa itu melayani investor,” sambut Nurdin.
Ditempat terpisah, Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba menyatakan dukungannya terhadap
pelaksanaan program KLIK karena dapat mempercepat pembangunan di daerah. Senator asal Sumatera
Utara ini menyatakan kesiapannya dalam mengawal implementasi KLIK di daerahnya.
Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea menjelaskan bahwa
pihaknya melakukan verifikasi proyek-proyek yang akan memanfaatkan layanan KLIK. Melalui Project
Officer KLIK di BKPM, pihaknya telah memfasilitasi proses perizinan di beberapa kawasan industri yang
mengimplementasikan KLIK. “Kami juga terus melakukan koordinasi dengan kementerian koordinator
perekonomian, kemudian koordinasi di daerah dengan pemerintah daerah dan pengelola kawasan
industri,” lanjutnya.
Saat ini, tercatat 14 kawasan industri yang telah ditetapkan untuk dapat mengimplementasikan fasilitas
KLIK dengan total luasan 10.022 hektar. 14 Kawasan industri tersebut tersebar di enam provinsi yakni
Jawa Tengah terdiri dari 3 kawasan industri seluas 840 hektar, Jawa Timur terdiri dari 1 kawasan industri
seluas 1.761 hektar, Sulawesi Selatan 1 kawasan industri seluas 3.000 hektare, Banten terdiri dari 3
kawasan industri dengan total luas lahan 3.170 hektare, Jawa Barat terdiri dari 5 kawasan industri
dengan total luas lahan 1.111 hektar dan Sumatera Utara terdiri dari 1 kawasan industri seluas 100
hektar.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta R. Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
E-mail :[email protected]
Download