Seleksi dan Penyembelihan Hewan Qurban yang

advertisement
Seleksi dan Penyembelihan
Hewan Qurban yang Halal dan
Baik
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian RI
Pendahuluan
“Dan makanlah makanan yang Halal lagi Baik dari apa yang Allah telah
rizqikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya”
(Al-Maidah:88)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”
(Al-Kautsar :1-3)
UU 18/2009 Pasal 61
(1) Pemotongan hewan yang dagingnya diedarkan harus:
a. Dilakukan di rumah potong
b. Mengikuti cara penyembelihan yang memenuhi kaidah
Kesehatan Kasyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan
(2) Dalam rangka menjamin ketentraman bathin masyarakat, pemotongan
hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus
memperhatikan kaidah agama dan unsur kepercayaan yang dianut
masyarakat
(3) Menteri menetapkan persyaratan rumahh potong dan tata cara
pemotongan hewan yang baik
(4) Ketentuan mengenai pemotongan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dikecualikan bagi pemotongan untuk kepentingan hari
besar keagamaan, upacara adat dan pemotongan darurat
Tujuan
•
•
Memberikan pedoman bagi petugas dalam tata cara
penyembelihan hewan Qurban secara halal, baik dan
benar
Menjamin ketentraman bathin masyarakat dalam
mengkonsumsi daging hewan Qurban yang halal dan
thoyyib
Seleksi dan persyaratan hewan
Qurban
•
•
•
Hewan Qurban harus dinyatakan sehat melalui
pemeriksaan Ante-Mortem
Tidak cacat (pincang, buta, mengalami kerusakan
telinga dll)
Cukup Umur:
• Kambing/domba: Berumur diatas 1 tahun
• Sapi/Kerbau: Berumur diatas 2 tahun
 Ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap
• Tidak kurus
• Jantan Tidak dikastrasi, dengan testis lengkap (2
buah) dan bentuk serta letaknya simetris
Penentuan Umur hewan Qurban
• Kambing/Domba
• Sapi/Kerbau
Persyaratan Petugas
penyembelih
•
Laki – laki Muslim Dewasa
•
•
Sehat Jasmani dan rohani
Memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dalam
penyembelihan halla yang baik dan benar
Persyaratan Peralatan
•
•
Pisau atau golok yang digunakan harus tajam
sehingga menjamin dapat memutus pembuluh darah,
tenggorokan dan saluran makanan serta senantiasa
terjaga kebersihannya, dan tidak berkarat
Peralatan yang digunakan untuk penanganan daging
harus bersih dan tetap dijaga kebersihannya, serta
memenuhi persyaratan teknis hygiene dan sanitasi,
yaitu terbuat dari bahan yang tidak mencemari daging
Persyaratan Sarana
•
•
•
•
Kandang penampungan hewan harus bersih, kering
dan mampu melindungi hewan dari panas dan hujan
Tempat penyembelihan terpisah dari sarana umum
Terdapat lobang penampungan darah
Tersedia air bersih yang mencukupi untuk pencucian
peralatan dan jeroan selama proses penyembelihan
berlangsung
10
3. Ketersediaan Pakan dan Air Minum
- Air
minum dan pakan
yang cukup selama di
kandang
penampungan
sementara
Perlakuan Hewan Sebelum
Disembelih
•
Pemeriksaan ante-mortem oleh petugas berwenang
•
Harus diperlakukan secara wajar dengan
memperhatikan aspek kesejahteraan hewan
Diistirahatkan sekurang-kurangnya 3 hari sebelum
disembelih
Diberi pakan dan minum yang cukup
Cara menjatuhkan hewan dengan hati hati sehingga
tidak menyebabkan penderitaan pada hewan dan
mengurangi risiko cedera petugas penyembelih
•
•
•
Tata cara penyembelihan halal
(1)
•
Penyembelihan dilakukan sesuai dengan fatwa MUI
•
•
•
Hewan dirobohkan dengan kepala menghadap kiblat
Membaca basmalah
Hewan disembelih dengan sekali gerakan tanpa
mengangkat pisau, memotong 3 saluran sekaligus:
Proses selanjutnya dilakukan setelah hewan benar
benar mati
Penanganan hewan setelah disembelih sebaiknya
dilakukan dengan posisi digantung pada kaki
belakang agar pengeluaran darah sempurna
•
•
Tata cara penyembelihan halal
(2)
•
Pengikatan saluran makanan (Oesofagus) dan anus
agar isi lambung dan usus tidak mencemari daging
Tata cara penyembelihan halal
(3)
•
Lakukan pengulitan
secara hati hati dan
bertahap, diawali
dengan membuat
sayatan pada bagian
tengah sepanjang
kulit dada dan perut,
dilanjutkan dengan
sayatan pada bagian
medial kaki
•
Selanjutnya
keluarkan isi rongga
dada dan perut
dengan hati hati
Tata cara penyembelihan halal
(4)
•
•
Lakukan pemisahan antara jeroan merah (paru,
jantung, limpa, ginjal, lidah) dan jeroan hijau
(lambung, usus, esofagus)
Lakukan pemeriksaan post mortem
Pindahkan karkas ke tempat khusus untuk
penanganan lebih lanjut
Pemeriksaan Post Mortem
•
•
•
Pemeriksaan Post Mortem merupakan pemeriksaan
kesehatan karkas dan organ tertentu (jeroan)
setelah penyembelihan
Tujuan : memutuskan apakah daging layak dan
aman untuk di konsumsi
Dilakukan oleh dokter hewan dan atau juru uji
daging atau petugas teknis yang telah dilatih dan
berada dibawah supervisi dokter hewan
Penanganan Daging Qurban yang
Higienis
•
•
•
•
Prinsip: Penanganan, penyimpanan dan
pengemasan daging harus dikemas terpisah dari
jeroan dan menggunakan kemasan yang khusus
untuk membungkus makanan
Hindarkan terjadi kontaminasi
Petugas yang menangani daging harus selalu
menjaga kebersihan diri
Penyimpanan daging kurban tanpa pendingan tidak
boleh lebih dari 4 jam dan harus segera
didistribusikan
Tugas Tim Pemantau Hewan Qurban
SK DirjenNakKeswan: Nomor 748/KPTS/OT.160/F/09/2012
• Melaksanakan Koordinasi dengan Dinas yang
membidangi fungki peternakan, kesehatan
hewan dan Kesehatan masyarakat veteriner dari
daerah masing masing
• Melaksanakan tugas pengawasan terhadap
pelaksanaan teknis kesehatan hewan/kesehatan
masyarakat veteriner yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah
3 Langkah utama pelaksanaan
Qurban
• Pastikan Hewan Qurban sehat dan telah diperiksa oleh
dokter hewan serta dilengkapi dengan Surat
Keterangan Kesehatan Hewan.
• Segera laporkan gejala hewan sakit kepada Dinas
Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi
Peternakan dan Kesehatan Hewan di Lokasi Saudara.
• Jangan potong hewan sakit
Download