bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah mengoptimalkan
nilai perusahaan.
Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin
sejahtera perusahaan tersebut (Wahyudi dan Hartini, 2006). Bagi perusahaan
terbuka (Tbk), nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fama
dalam Wahyudi dan Hartini, 2006). Harga saham yang tinggi membuat nilai
perusahaan juga tinggi.
Sedangkan bagi perusahaan non Tbk, nilai
perusahaan bisa diukur dari kinerja perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja
merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan, dimana dasar dari
pengukuran kinerja adalah penilaian perilaku dalam melaksanakan peran
untuk mencapai tujuan perusahaan (Lindrawati, Nita, dan Budianto,2008).
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, salah
satunya Corporate Social Responsibility (CSR).
CSR merupakan suatu
konsep sebagai sebuah gagasan dimana perusahaan tidak lagi dihadapkan
pada tanggung jawab yang mengacu pada single bottom line, yaitu nilai
perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangan.
Namun, tanggung jawab perusahaan harus mengacu pada triple bottom lines.
Triple bottom lines adalah tanggung jawab perusahaan yang direfleksikan
pada finansial, sosial dan lingkungan perusahaan (people, planet, and profit)
(Anwar, Siti, dan Gagaring, 2010).
Kepedulian masyarakat internasional
terhadap sustainable CSR ini ditunjukkan dengan adanya beberapa upaya di
tingkat
internasional
dalam menjabarkan
Corporate Social Responsibility.
dan
menerapkan
sustainable
Salah satunya adalah peluncuran Socially
Responsible Investment (SRI) yang berhasil mengalirkan pendanaan global.
Selain itu, contoh upaya penerapan sustainable CSR adalah EITI (Extractive
Industry transparency Initiative) yang merupakan intisiatif pemerintah
Inggris yang disambut baik pemerintah Indonesia dan belasan negara lainnya
untuk meningkatkan transparansi pembiayaan dan pendanaan dana pada
sektor
industri ekstraktif (Purwati dalam Budianto,
2008).
Bentuk
sustainable CSR yang lainnya adalah Global Reporting Initiative (GRI) yang
merupakan salah satu usaha di tingkat internasional untuk memperoleh
informasi yang lebih rinci dari sekedar kinerja keuangan perusahaan,
termasuk dampak kegiatan bisnis mereka terhadap kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat setempat (Purwati dalam Lindrawati, Nita, dan
Budianto, 2008).
Dari ketiga konsep ini, menunjukkan adanya dukungan
besar dari dunia internasional baik negara maju maupun berkembang
terhadap konsep CSR.
Untuk
memperhatikan
menjaga
seluruh
eksistensi
faktor
yang
perusahaan,
berada
perusahaan
perlu
di sekitarnya mulai dari
karyawan, konsumen dan sumber daya alam. Jika perusahaan menunjukkan
tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap lingkungan eksternal maka akan
membentuk citra perusahaan yang baik di mata masyarakat. Semakin baik
citra perusahaan di mata masyarakat maka, semakin baik pula kinerja
perusahaan tersebut.
Pemerintah telah membuat undang-undang yang berhubungan dengan
kegiatan CSR yaitu undang-undang No. 40
Terbatas
tahun 2007 tentang Perseroan
pada pasal 74 yang menyatakan (1) Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam
wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). (2)
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan kewajiban Perseroan
yang
dianggarkan
dan
diperhitungkan
sebagai biaya
Perseroan
yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan adanya undangundang ini perusahaan khususnya perseroan terbatas yang bergerak di bidang
dan atau berkaitan dengan sumber daya alam harus melaksanakan tanggung
jawab sosialnya kepada masyarakat.
Seiring
dengan
perkembangannya,
kesadaran
akan
pentingnya
penerapan CSR oleh perusahaan menjadi isu global yang seiring dengan
maraknya kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah
lingkungan dan proses produksinya dengan memperhatikan lingkungan sosial
dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Banyak negara mulai mengatur ijin
masuknya barang atau impor ke negaranya dengan mengaitkannya dengan
sejauh mana perusahaan telah menerapkan kegiatan CSR. Sebagai contoh,
perusahaan sepatu Nike pernah diboikot oleh masyarakat di beberapa negara
Eropa dan Amerika Serikat karena pabrik pembuat sepatu Nike di Asia dan
Afrika memperkerjakan anak di bawah umur.
Selain itu, beberapa negara
mulai menerapkan eco labeling terhadap setiap produk yang masuk ke
negaranya.
Sehingga,
memperhatikan
apabila
pelestarian
perusahaan
lingkungan
hidup,
dalam
produksinya
tidak
maka produknya dilarang
masuk ke negara tersebut. Contoh perusahaan yang menerapkan eco labeling
adalah The Body Shop yang mengeluarkan produk yang ramah lingkungan.
Sehingga,
apabila
perusahaan
dalam produksinya tidak
memperhatikan
pelestarian lingkungan hidup, maka produknya dilarang masuk ke negara
tersebut.
CSR bisa juga jadi “strategi bisnis” yang bisa dimaksimalkan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Dengan melakukan kegiatan atau program
CSR, perusahaan berharap akan mendapat keuntungan investasi di masa
mendatang.
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan.
Jadi perusahaan memperhatikan untung atau rugi dari bisnis yang dijalankan
perusahaan tersebut.
Keikutsertaan perusahaan dalam tanggung jawab sosial
akan menambah biaya karena perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra
untuk pengolahan limbah, perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan serta lingkungan, dan strict control terhadap produk agar ramah
lingkungan (Lindrawati, Nita, dan Budianto, 2008).
Sehingga CSR dapat
dikatakan sebagai investasi perusahaan dalam jangka panjang.
CSR memberikan dampak besar bagi kinerja perusahaan.
perusahaan
adalah
suatu
gambaran
tentang
kondisi
keuangan
Kinerja
suatu
perusahaan yang dianalisis dengan metode analisis keuangan, sehingga dapat
diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Hubungan CSR dengan kinerja perusahaan telah diteliti oleh Goukasian dan
Whitney dalam Lindrawati, Nita dan Budianto (2008) yang menganalisis
kinerja keuangan dan operasional perusahaan yang bertanggung jawab secara
sosial dan
etis.
Hasil dari penelitian ini adalah perusahaan yang
mengeluarkan biaya untuk kegiatan corporate social responsibility tidak
menyebabkan trade-off negatif dan tetap dapat menampilkan kinerja sebaik
perusahaan lain yang tidak mengimplementasikan CSR.
Pengaruh penerapan CSR terhadap kinerja keuangan dapat dilihat dari
peningkatan penjualan.
Customer cenderung membeli produk dan jasa
perusahaan yang menerapkan CSR dalam proses produksi maupun aktivitas
CSR lainnya yang bermanfaat bagi lingkungan dan sosial. Penerapan
corporate social responsibility dalam perusahaan juga dapat meningkatkan
nilai saham dari suatu perusahaan dan hal itu akan berpengaruh pada return
yang didapatkan oleh shareholder (pemegang saham) (Cheng dan Yulius,
2011).
Hal ini dikarenakan investor cenderung memilih untuk berinvestasi di
perusahaan yang memiliki citra perusahaan yang baik.
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
No
1
2
Judul
Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility Terhadap
Abnormal Return
Peneliti
Variabel Penelitian Model Statistik
Hasil Penelitian
Megawati Cheng Pengungkapan CSR dan Analisis regresi
Hasil penelitian ini
dan Yulius Jogi Cumulative Abnormal linear berganda
menunjukkan pengungkapan
(2011)
Return
CSR berpengaruh signifikan
terhadap Cumulative
Abnormal Return.
Pengaruh Corporate Social Lely Dahlia dan Pengungkapan CSR,
Analisis regresi
Pengungkapan CSR
Responsibility Terhadap
Sylvia Veronica Return on Equity dan linear berganda
berpengaruh signifikan
Kinerja Perusahaan (Studi Siregar (2008
Cumulative Abnormal
terhadap Return on Equity
Empiris pada Perusahaan
Return
namun tidak berpengaruh
yang Tercatat di Bursa Efek
signifikan terhadap
Indonesia pada Tahun 2005
Cumulative Abnormal
dan 2006)
Return.
3
Corporate Socially
Responsible Firms
Perform Well! Evidence
from Financial and
Operating Performance
Levon
Goukasian dan
L.Keith Whitney
(2008)
Corporate Socially
Responsibility, Return Analisis regresi
on Asset dan Return
linear sederhana
on Sales.
Kegiatan CSR yang
dilakukan perusahaan tidak
memberikan dampak bagi
kinerja perusahan.
4
Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap
Kinerja Keuangan
Perusahaan yang Terdaftar
Sebagai 100 Best
Corporate Citizens oleh
KLD Research & Analitics
Lindrawati, Nita
Felicia, dan J. Th
Budianto T
(2008)
Corporate Social
Responsibility, Return Analisis regresi
on Equity dan Return linear sederhana
on Investment.
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa CSR
tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROE, namun CSR
berpengaruh secara signifikan
terhadap ROI.
Corporate Social
Samsinar Anwar,
Responsibility, Return
Siti Haerani, dan
Analisis regresi
on Equity, Return on
Gagaring
linear sederhana
Assets, EVA dan Harga
Pagalung (2010)
Saham.
Pengungkapan CSR
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan yang diukur
dengan ROE, ROA, dan
EVA, serta harga saham.
Ina Indriana,
Enok Nurhayati,
Lia Uzliawati
(2008)
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Setiap
kenaikan biaya CSR sebesar
1% menimbulkan kenaikan
ROA sebesar 2,447% dan
ROE sebesar 9,78%.
5
6
Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility terhadap
Kinerja Keuangan
Perusahaan dan Harga
Saham
Dampak Implementasi
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate
Social Responsibility)
terhadap Kinerja
Perusahaan
Corporate Social
Responsibility, Return Analisis regresi
on Equity dan Return linear sederhana
on Assets.
Karena masih banyak pertentangan dalam penelitian CSR ini, maka
peneliti ingin melakukan penelitian kembali dalam bentuk replika dari
penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Julius Jogi (2011). Hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh Cheng, dan Julius Jogi (2011) menunjukkan
bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap Cumulative
Abnormal Return yang menandakan bahwa investor mempertimbangkan
informasi CSR untuk membuat keputusan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:
i.
Pada penelitian sebelumnya, variabel dependen yang digunakan
adalah cumulative abnormal return (CAR).
penelitian
Sedangkan, pada
ini penulis menambahkan variabel dependen yaitu
Return on Equity satu tahun ke depan (ROEt+1 ) karena ROE yang
merupakan pengukuran yang menggambarkan kinerja keuangan
perusahaan yang dinilai dapat dipengaruhi juga dari kegiatan CSR
yang diterapkan oleh perusahaan.
ii. Objek penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Julius Jogi
(2008) merupakan perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2007-2009. Sedangkan objek penelitian ini
adalah perusahaan yang terdaftar pada Kompas 100 periode 2009.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah untuk penelitian ini adalah:
1. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh pada
kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Equity ?
2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibilty berpengaruh pada
kinerja pasar yang diproksikan dengan Cumulative Abnormal Return ?
C. Batasan Masalah
Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan pembatasan masalah dengan
tujuan agar pembahasan semakin jelas, terperinci serta fokus pada inti
masalah yang ditelaah antara lain:
1. Dalam penelitian ini pengukuran kinerja perusahaan menggunakan Return
on Equity (ROE) dan Cumulative Abnormal Return (CAR).
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di Kompas 100 periode 2009.
3. Periode pengamatan penelitian yaitu tahun 2009.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini merupakan hasil yang ingin dicapai dalam
melakukan
penelitian
serta
memiliki
konsistensi
dengan
permasalahan
penelitian.
Berdasarkan pertanyaan rumusan masalah di atas maka tujuan
penelitian adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja
keuangan yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE).
2. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja
pasar yang diproksikan dengan Cumulative Abnormal Return (CAR).
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:
a. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar bagi peneliti
yang ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan CSR dan
kinerja perusahaan.
Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan informasi mengenai CSR dan kinerja keuangan serta
memberikan wawasan dan referensi bagi penulis yang ingi melakukan
penelitian dalam bidang yang berkaitan di masa yang akan datang.
b. Bagi Praktisi
Dengan adanya penelitian ini sangat diharapkan dapat memberikan
informasi bagi praktisi mengenai pentingnya kegiatan CSR terhadap
kinerja perusahaan sehingga CSR seharusnya dipikirkan secara serius
atau merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan
kinerja
perusahaan.
Sedangkan
bagi
investor,
penelitian
ini
diharapkan dapat memberikan gambaran untuk mempertimbangkan
aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak
hanya dilihat dari ukuran moneter.
F. Sistematika Penelitian
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini terdiri atas uraian latar belakang masalah, perumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
sistematika penelitian.
dan manfaat penelitian,
serta
BAB II
: TELAAH LITERATUR
Bab ini terdiri atas uraian teori – teori yang melandasi
penelitian,
uraian
beberapa
penelitian
terdahulu,
dan
perumusan hipotesis.
BAB III
: METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri atas uraian metode penelitian yang berisi
tentang
variabel-variabel penelitian,
populasi dan sampel,
pengumpulan data, pengolahan data, dan pengujian hipotesa.
BAB IV
: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri atas uraian tentang gambaran umum objek
penelitian yang menampilkan data-data penelitian serta hasil
analisis data yang diperoleh dalam pengujian hipotesis.
BAB V
: SIMPULAN DAN SARAN
Bab
ini terdiri atas
uraian
hasil penyelesaian masalah,
keterbatasan penelitian, saran-saran untuk memperbaiki, dan
saran-saran bagi peneliti selanjutnya.
Download