BAB II_awal

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LATOSOL
Latosol merupakan golongan tanah yang meliputi semua tanah zonal
di daerah tropika dan khatulistiwa yang memiliki sifat-sifat dominan yaitu
nilai SiO2 fraksi lempung rendah, kapasitas penukaran kation rendah,
lempungnya kurang aktif, kadar mineral rendah, stabilitas agregat tinggi, dan
berwarna merah. Latosol meliputi tanah-tanah yang telah mengalami
pelapukan intensif dan perkembangan lanjut, sehingga terjadi pelindian unsur
basa, bahan organic dan silica, dengan meninggalkan SiO2 sebagai sisa
berwarna merah. Tanah ini terbentuk dari batuan gunung api kemudian
mengalami proses pelapukan lanjut. Morfologi tanah latosol secara umum
memiliki tekstur lempung sampai geluh, struktur remah sampai gumpal
lemah dan konsistensi gembur.
Warna tanah sekitar merah tergantung susunan mineralogy, bahan
induk, drainase, umur tanah dan keadaan iklim. Warna tanahnya pun
seragam dengan batas-batas horizon yang kabur, solum dalam (lebih dari 150
cm), kejenuhan basa kurang dari 50 %, umumnya mempunyai epipedon
kambrik dan horison kambik. Tanah ini sudah sangat tua, sehingga
kesuburannya rendah. Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras
bila tersing kap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit. Latosol
tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/thn, dan
ketinggian tempat berkisar 300-1000 meter. Tanah latosol tersebar di
Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,
JawaTimur,
Bali,
Kalimantan
Tengah,
Kalimantan
Selatan,
dan
Papua.Tumbuhan yang clapat hidup di tanah latosol adalah padi, palawija,
sayuran, buah-buahan, karet, sisal, cengkih, kakao, kopi, dan kelapa sawit.
3
Download